Anda di halaman 1dari 109

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS VIII-E MTsN 4 JOMBANG TAHUN 2022 DENGAN


MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF LEARNING
TIPE THINK-PAIR-SHARE
PADA POKOK BAHASAN SISTEM PEREDARAN DARAH

Penulis:

Hisbulloh Huda, S. Pd.,M. Si

Penerbit: PT Dewangga Energi Internasional


PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII-E MTsN
4 JOMBANG TAHUN 2022 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF
LEARNING TIPE THINK-PAIR-SHARE
PADA POKOK BAHASAN SISTEM PEREDARAN DARAH

Copyright @ PT Dewangga Energi Internasional & Penulis, 2022

Penulis:
Hisbulloh Huda, S. Pd.,M. Si

ISBN: 978-623-8020-33-1

Editor:
Hisbulloh Huda, S. Pd.,M. Si

Desain Cover & Tata Letak :


Dewangga Publishing

Proofreader :
Aly Rasyid

Penerbit:
PT Dewangga Energi Internasional
Anggota IKAPI (403/JBA/2021)

Redaksi:
Komp. Purigading Ruko I No. 39 Pondokmelati
Kota Bekasi 17414 Telp/WA: 0851-6138-9537
E-mail: dewanggapublishing@gmail.com
Website: www.dewanggapublishing.com

Cetakan Pertama: November 2022


Ukuran : 104 halaman, A4 21 x 29,7 cm

Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang


Dilarang memperbanyak maupun mengedarkan buku dalam bentuk dan
dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit maupun penulis
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang tiada terhingga, penulis panjatkan kepada Allah SWT. Karena

dengan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya semata penulis dapat menyelesaikan menyusun

Buku yang berjudul “Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII-E MTsN

4 Jombang Tahun 2022 Dengan Menggunakan Model Kooperatif Learning Tipe Think -

Pair - Share Pada Pokok Bahasan Sistem Peredaran Darah” tanpa kendala yang berarti.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang

membantu, sehingga penulis buku ini dapar diselesaikan sebagaimana mestinya.

Penulis menyadari bahwa buku ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu

sumbang saran dari pembaca sangat diharapkan.

Akhirnya semoga hasil penelitian dapat berguna bagi semua pihak utamanya kepada

lembaga pendidikan di Jombang.

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii


DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

BAB I : PENDAHULUAN
A. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ..................... 1
B. Tipe-Tipe Model Pembelajaran ............................................. 3

BAB II : PEMBELAJARAN KOOPERATIF


A. Aktivitas Belajar ................................................................... 6
B. Hasil Belajar` ......................................................................... 11
C. Belajar ................................................................................... 18
D. Pembelajaran IPA .................................................................. 20
E. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think - Pair - Share ............. 21
F. Sistem Peredaran Darah Pada Manusia ................................ 26

BAB III : PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


A. Perbaikan Pembelajaran Tipe Think Pair Share ................... 35
B. Proses Pelaksanaan Pembelajaran Tipe Think Pair Share..... 36

BAB IV : SIKLUS PEMBELAJARAN


A. Siklus Pertama Pembelajaran Tipe Think Pair Share ............ 45
B. Siklus Kedua Pembelajaran Tipe Think Pair Share ............. 53

BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 54
B. Saran ..................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR LAMPIRAN

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I .............................................. 64

2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Siklus I ........................................... 66

3. Kunci Jawaban Lembar Kerja Peserta Didik Siklus I ................................ 71

4. Soal Ulangan Harian Siklus I ..................................................................... 72

5. Kunci Jawaban dan Pedoman Pensekoran Ulangan Harian Siklus I .......... 73

6. Rekapitulasi Nilai evaluasi Siklus I ` .......................................................... 76

7. Pengamatan Siswa Siklus I Pada Saat Proses Belajar Mengajar ............... 79

8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................................. 82

9. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Siklus II Sistem Peredaran Darah Pada Manusia

..................................................................................................................... 84

10. Soal Ulangan Harian IPA Siklus II ............................................................ 86

11. Kunci Jawaban Ulangan Harian Siklus II .................................................. 88

12. Rekapitulasi Nilai evaluasi Siklus I .......................................................... 90

13. Rekapitulasi Nilai IPA Siklus I dan siklus II ............................................. 93

14. Pengamatan Siswa Siklus I Pada Saat Proses Belajar Mengajar ............... 95

15. Dokumentasi Saat Proses Belajar Mengajar .............................................. 97

v
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan pembelajaran IPA di sekolah adalah untuk memberikan pengetahuan

guna memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya, serta mampu menerapkan

dengan metode ilmiah yang melibatkan keterampilan proses untuk memecahkan

masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu pengajaran IPA diharapkan

meningkatkan kesadaran siswa tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, pelestarian lingkungan sera kekayaan alam Indonesia.

Pendidikan sebagai suatu usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa agar

menjadi manusia seutuhnya berjiwa Pancasila. Dalam Undang-Undang Republik

Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan Nasional juga menyatakan

sebagai berikut :

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan


dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembang potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”

Disamping itu, pendidikan juga merupakan suatu sarana yang paling efektif dan

efisien dalam meningkatkan sumber daya manusia untuk mencapai suatu dinamika

yang diharapkan. Berdasarkan hasil ulangan yang dilakukan di kelas VIII-E MTsN 4

Jombang, diperoleh informasih bahwa hasil belajar Materi Peredaran Darah Pada

Manusia siswa rendah di bawah standart Ketuntasan Minimal yaitu 75.

Pemahaman pembelajaran IPA saat ini dirasakan masih kurang memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan komunikasih dalam proses

1
2

pembelajaran terutama di MTs Negeri 4 Jombang kelas VIII-E dalam materi sistem

peredaran darah pada manusia, ini bisa di lihat dari hasil ulangan harian pada materi

tersebut banyak yang tidak mencapai KKM. Melihat kondisi di atas ada banyak alasan

kenapa hal itu bisa terjadi, salah satunya model pembelajaran yang kurang tepat

mengakibatkanpeserta didik sulit memahami materi tersebut.

Dalam hal ini peserta didik tidak dilibatkan langsung pada saat pembelajaraan,

sehingga peserta didik menjadi pasif. Selain itu, interaksi antar peserta didik dan guru

menjadi berkurang yang menyebabkan kegiatan belajar mengajar hanya berjalan satu

arah ia guru berperan sebagai pusat pembelajaran bagi peserta didik.

Melihat kenyataan yang ada, menurut pengamatan sementara bahawa motivasi

peserta didik sangat dipengarui oleh strategi dan model pembelajaran. Maka dari itu

strategi dan model pembelajaran harus selalu diperhatikan oleh setiap guru karena

dengan strategi dan model pembelajaran yang tepat diharapkan dapat meningkatkan

motivasi belajar peserta didik khususnya dalam pelajaran IPA.

Salah satu model yang diperlukan diterapkan dalam pembelajaran IPA yakni

pembelajaran model cooperatif learning tipe think - pair - share supaya siswa dapat

saling membantu dalam memecahkan masalah yang dihadapi dan dapat menimbulkan

keberanian untuk bertanya baik pada guru maupun pada temannya.

Pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar

dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda-beda.

Pembelajaran kooperatif (cooperatif learning) merupakan sistem pengajaran yang

memberikan kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa

dalam tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif dikenal hanya sebagai

organisator kegiatan belajar mengajar, sumber informasih bagi siswa, pendorong bagi

siswa untuk belajar, serta penyedia materi dan kesempatan belajar bagi siswa. Guru

2
3

harus dapat mendiagnosa kesulitan siswa dalam belajar dan dapat membaerikan

bantuan kepada siswa sesuai dengan kebutuhannya.

Pembelajaran kooperatif tipe Think - Pair - Share terdiri dari tiga tahap kegiatan.

Tahap pertama yaitu berpikir. Pembelajaran ini diawali dengan guru mengajukan

pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh peserta didik. Guru

memberikan kesempatan kepada mereka memikirkan jawaban. Tahap kedua yaitu

berpasangan pada tahap ini guru meminta peserta didik berpasangan-pasangan.

Pasangan-pasangan itu diberi kesempatan untuk berdiskusi. Diharapkan diskusi ini

dapat memperdalam makna dari jawaban yang telah dipikirkan dengan pasangannya.

Tahap ketiga yaitu berpasangan pada tahap ini hasil diskusi tiap-tiap pasangan

dibicarakan dengan pasangan seluruh kelas.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, dilakukan penelitian kelas yang yang

berjudul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII-E MTsN 4

Jombang Tahun 2022 Dengan Menggunakan Model Kooperatif Learning Tipe Think -

Pair - Share Pada Pokok Bahasan Sistem Peredaran Darah Pada Manusia”.

B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah

Rumusan Masalah :

1. Seberapa tinggi tingkat penguasaan materi pelajaran melalui pembelajaran model

Kooperatif Learning Tipe Think - Pair - Share dalam proses belajar dan

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran IPA

materi peredaran darah pada manusia melalui pembelajaran model Kooperatif

Learning Tipe Think - Pair - Share.

2. Bagaimanakah pengaruh pelajaran melalui pembelajaran model Kooperatif

Learning Tipe Think - Pair - Share dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta

3
4

didik pada pembelajaran IPA Materi peredaran darah pada manusia kelas VIII-E

MTsN 4 Jombang Tahun 2022

Batasan Masalah :

Berdasarkan latar belakang, maka dibuat batasan masalah meliputi :

1. Subjek penelitian

Penelitian dilaksanakan di MTs Negeri 4 Jombang kelas VIII-E Tahun 2022

2. Objek penelitian

Objek penelitian adalah model pembelajaran kooperatif learning tipe think - pair

-share

3. Parameter

Parameter yang digunakan adalah aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII-E

MTsN 4 Jombang tahun 2022 dalam aspek kognitif dan efektif

4. Materi pokok

Materi yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sistem peredaran darah pada

manusia

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh metode kooperatif learning tipe think - Pair - Share

dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA materi

sistem peredaran darah untuk aspek kognitif dan afektif siswa kelas VIII-E MTsN 4

Jombang Tahun 2022.

4
5

D. Manfaat Penelitian

Bagi siswa

Siswa dapat berperan aktif dan dapat meningkatkan aktivitas serta hasil belajar IPA.

Dapat memberikan suasana baru bagi siswa dalam pembelajaran IPA serta melatih

keterampilan, ranggung jawab dalam menyelesaikan tuga, mengembangkan

kemampuan berpikir dan memberikan bekal untuk dapat bekerjasama dengan orang

lain baik dalam belajar maupun dalam masyarakat.

Bagi guru

Bagi guru bidang studi khusunya IPA dapat menjadikan model pembelajaran

kooperatif learning tipe think - pair - share tersebut sebagai salah satu alternatif

dalam proses belajar mengajar, dan menjadi rujukan bagi guru dalam

mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa.

Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengalaman dan bekal bagi peneliti dalam

mengelolah pembelajaran IPA dalam dunia kerja nanti.

5
6

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Aktivitas Belajar

Pengertian Aktivitas Belajar

Aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau

rohani. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu

indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas siswa merupakan kegiatan

atau prilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan-kegiatan yang di

maksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya,

mengajukan pendapat, mengerjakan tugas-tugas, dapat menjawab pertanyaan guru

dan bisa bekerjasama dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap tugas yang di

berikan (Sriyono,2008). Aktivitas yang baik perlu di kembangkan secara wajar dalam

suasana pengajaran sehingga dapat mendorong timbulnya perubahan tingkah laku

positif. Dengan melakukan aktivitas yang positif dapat mendorong perubahan tingkah

laku yang positif pula.

Indikator yang menyatakan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar

menurut Paul B. Diedrich yang dikutip Nasution (2010), adalah:

1. Visual activities seperti membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi,

percobaan, pekerjaan orang lain dan sebagainya.

2. Oral activities seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran,

mengeluarkan pendapat, mengadakan interviu, diskusi, interupsi, dan sebagainya.

3. Listening activities seperti mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik,

pidato, dan sebagainya.

6
7

4. Writing activities seperti menlis cerita, karangan, laporan, tes, angket, menyalin

dan sebaginya.

5. Drawing activities seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram, pola, dan

sebagainya.

6. Motor activities seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi , model,

mereparasi, bermain, berkebun, memelihara binatang dan sebagainya.

7. Mental activities seperti menanggap, mengingat, memecahkan soal, menganalisis,

melihat hubungan, mengambil keputusan, dan sebagainya.

8. Emotional activities seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani, tenang,

gugup, dan sebagainya

Jenis-jenis Kegiatan Belajar

Beragam aktivitas dan partisipasi dalam proses pembelajaran yang dapat

dilakukan, akan tetapi disini akan dibatasi berdasarkan klasifikasi menurut para ahli.

Menurut Paul B. Dierich dalam Yamin (2007) membagi kegiatan belajar dalam

kelompok, masing-masing adalah:

1. Kegiatan-kegiatan visual

Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran,

dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.

2. Kegiatan-kegiatan lisan (oral)

Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu tujuan,

mengajukan suatu pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat,

wawancara, diskusi, dan interupsi

7
8

3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan

Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok,

mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.

4. Kegiatan-kegiatan menulis

Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat

rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisikan angket.

5. Kegiatan-kegiatan menggambar

Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola.

6. Kegiatan metrik

Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, menari dan

berkebun.

7. Kegiatan-kegiatan mental

Merenungkan, mengingatkan, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor,

melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.

8. Kegiatan-kegiatan emosional

Minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan dalam

kelompok ini terdapat dalam semua jenis kegiatan overlap satu sama lain.

Aktivitas Belajar Lisan (oral activities)

Yang termasuk aktivitas belajar lisan sebagai berikut :

1. Mengajukan pertanyaan

Yudhawati dan Haryanto (2011) mengajukan pertanyaan selama proses pengajaran

berlangsung, mendorong siswa untuk memberikan jawaban dengan kata-kata

8
9

sendiri. Menurut Putra (2009) ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika

mengemukakan pertanyaan, yaitu:

a. Pertanyaan dan tanggapan yang dikemukakan berhubungan dengan masalah

yang sedang dibicarakan.

b. Pertanyaan dan tanggapan dapat mempercepat pemahaman masalah,

penemuan sebab, dan pemecahan masalah.

c. Pertanyaan dan tanggapan tidak mengulangi pendapat yang pernah

disampaikan peserta lain.

d. Pertanyaan dan tanggapan disampaikan dengan kata dan kalimat yang tepat.

e. Pertanyaan dan tanggapan disampaikan dengan sikap terbuka dan sopan.

f. Pertanyaan dan tanggapan dapat didukung atau diperjelas dengan gerak,

mimik, nada suara, tekanan, dan intonasi.

2. Memberi saran

Menurut penelitian yang telah dilakukan Prihatiningtyas (2013) memberi saran,

yaitu siswa dapat memberikan usul maupun saran dalam menanggapi suatu

permasalahan. Contoh: memberikan buah pemikirannya (ide) dalam menanggapi

suatu permasalahan.

3. Mengemukakan pendapat

Inti dari kegiatan diskusi adalah terjadinya proses bertukar pikiran antar peserta

diskusi. Peserta diharapkan menyampaikan pendapatnya terhadap permasalahan

yang dihadapi. Selanjutnya pendapat tersebut harus ditanggapi oleh peserta yang

lain. Bermacam-macam bentuk tanggapan dapat disampaikan, misalnya dengan

mempertanyakan maksud dari pendapat tersebut jika dianggap belum jelas.

Tanggapan juga dapat disampaikan dengan, menyatakan sikap setuju atau tidak

9
10

setuju/mendukung atau tidak mendukung terhadap pendapat yang telah

dikemukakan. Munculnya berbagai sikap pikiran dan tanggapan yang berbeda-beda

itu merupakan hal yang positif dalam kegiatan berdiskusi. Semakin banyak

tanggapan yang muncul menjadikan proses

berdikusi semakin hidup dan dinamis.

Pembentukan pendapat ini merupakan peletakan hubungan antardua buah

pengertian atau lebih yang hubungan itu dapat dirumuskan secara verbal

berupa :

a. Pendapat menolak yaitu tidak menerima ciri dari suatu hal.

b. Pendapat menerima / mengiakan yaitu menerima sifat dan sesuatu hal.

c. Pendapat asumtif yaitu mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan suatu

sifat pada sesuatu hal.

4. Diskusi

Menurut Yamin (2007) belajar kelompok atau diskusi dapat merangsang siswa

lebih aktif dengan membuat variasi kelompok, tujuannya adalah meningkatkan

aktivitas masing-masing mereka dalam kelompok. Melatih mereka memecahkan

masalah, membuat keputusan, dan melahirkan gagasan kreatif. Dalam pelaksanaan

diskusi kelompok, beberapa orang bertukar pikiran tentang masalah khusus untuk

mencari pemecahannya. Masalah yang yang didiskusikan harus dirumuskan

sebaikbaiknya sehingga terbatas pada masalah yang kongkrit.

5. Aktivitas belajar mencakup banyak kegiatan yang harus dilakukan siswa.

Tidak semua model pembelajaran dapat diterapkan dan dapat memberikan kegiatan

yang sama banyaknya, maka guru harus cermat dalam memilih dan menggunakan

10
11

model pembelajaran yang tepat, agar berbagai aktivitas belajar siswa dapat

dikembangkan secara optimal.

B. Hasil Belajar

Pengertian Hasil Belajar

Pengertian Hasil Belajar Siswa. Masalah belajar adalah masalah bagi

setiap manusia, dengan belajar manusia memperoleh keterampilan, kemampuan

sehingga terbentuklah sikap dan bertambahlah ilmu pengetahuan.

Jadi hasil belajar itu adalah suatu hasil nyata yang dicapai oleh siswa dalam usaha

menguasai kecakapan jasmani dan rohani di sekolah yang diwujudkan dalam bentuk

raport pada setiap semester.

Untuk mengetahui perkembangan sampai di mana hasil yang telah dicapai

oleh seseorang dalam belajar, maka harus dilakukan evaluasi. Untuk menentukan

kemajuan yang dicapai maka harus ada kriteria (patokan) yang mengacu pada tujuan

yang telah ditentukan sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh strategi

belajar mengajar terhadap keberhasilan belajar siswa. Hasil belajar siswa menurut

W. Winkel (dalam buku Psikologi Pengajaran 1989:82) adalah keberhasilan yang

dicapai oleh siswa, yakni prestasi belajar siswa di sekolah yang mewujudkan dalam

bentuk angka. Menurut Winarno Surakhmad (dalam buku,

Interaksi Belajar Mengajar, (Bandung: Jemmars, 1980:25) hasil belajar siswa bagi

kebanyakan orang berarti ulangan, ujian atau tes. Maksud ulangan tersebut ialah

untuk memperoleh suatu indek dalam menentukan keberhasilan siswa.

Menurut Purwanto (2011 : 46) hasil belajar adalah perubahan perilaku

yang terjadi setelah mengikuti pembelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dalam
11
12

domain kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam domain kognitif diklasifikasikan

menjadi kemampuan hapalan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan

evaluasi. Dalam domain afektif hasil belajar meliputi level penerimaan, partisipasi,

penilaian, organisasi, dan karakterisasi. Sedang domain psikomotorik terdiri dari

level persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks dan

kreativititas.

Menurut Arsyad (2005 : 1) pengertian hasil belajar adalah adanya

perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang mungkin disebabkan oleh terjadinya

perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya. Perubahan

diarahkan pada diri peserta didik secara terencana, baik dalam aspek pengetahuan,

keterampilan, maupun sikap.

Menurut Aqib (2010 : 51) hasil belajar berupa perubahan perilaku, baik

yang menyangkut kognitif, psikomotorik, maupun afektif. Karena menurut Driscoll

dalam Smaldino (2011 : 11) belajar didefinisikan sebagai perubahan terus menerus

dalam kemampuan yang berasal dari pengalaman pembelajar dan interaksi

pembelajar dengan dunia.

Menurut Dimyati (2006 : 20) pengertian hasil belajar merupakan suatu

puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi

guru. Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak

pengiring. Dampak pengajaran adalah hasil belajar peserta didik yang dapat diukur

dengan segera atau secara langsung. Dampak pengiring adalah hasil belajar peserta

didik yang tampak secara tidak langsung atau merupakan

transfer hasil belajar. Kedua dampak tersebut bermanfaat bagi guru dan peserta

didik.

12
13

Menurut Sudjana (2009 : 22) hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima

pengalaman belajarnya. Hasil belajar terbagi menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif,

ranah afektif dan ranah psikomotorik. Ketiga ranah tersebut menjadi obyek

penilaian hasil belajar. Di antara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling

banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para

peserta didik dalam menguasai isi bahan pengajaran.

Dari uraian di atas disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan

tingkah laku peserta didik yang terjadi setelah mengikuti pembelajaran. Perubahan

tersebut meliputi aspek kognitif (kemampuan hapalan, pemahaman, penerapan,

analisis, sintesis, dan evaluasi), afektif (penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi,

dan karakterisasi) dan psikomotorik (persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan

terbiasa, gerakan kompleks dan kreativititas). Hasilnya dituangkan dalam bentuk

angka atau nilai.

Dari definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa hasil belajar adalah prestasi belajar yang dicapai siswa dalam proses

kegiatan belajar mengajar dengan membawa suatu perubahan dan pembentukan

tingkah laku seseorang. Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar dapat

dikatakan berhasil, setiap guru memiliki pandangan masing-masing sejalan dengan

filsafatnya. Namun untuk menyamakan persepsi sebaiknya kita berpedoman pada

kurikulum yang berlaku saat ini yang telah disempurnakan, antara lain bahwa suatu

proses belajar mengajar tentang suatu bahan pembelajaran dinyatakan

berhasil apabila tujuan pembelajaran khususnya dapat dicapai.

Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran khusus, guru

perlu mengadakan tes formatif pada setiap menyajikan suatu bahasan kepada siswa.

13
14

Penilaian formatif ini untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai tujuan

pembelajaran khusus yang ingin dicapai. Fungsi penelitian ini adalah untuk

memberikan umpan balik pada guru dalam rangka memperbaiki

proses belajar mengajar dan melaksanakan program remedial bagi siswa yang belum

berhasil. Karena itulah, suatu proses belajar mengajar dinyatakan

berhasil apabila hasilnya memenuhi tujuan pembelajaran khusus dari bahan

tersebut.

Indikator Hasil Belajar Siswa

Yang menjadi indikator utama hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:

a. Ketercapaian Daya Serap terhadap bahan pembelajaran yang diajarkan, baik

secara individual maupun kelompok. Pengukuran ketercapaian daya serap ini

biasanya dilakukan dengan penetapan Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal

(KKM)

b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran telah dicapai oleh siswa,

baik secara individual maupun kelompok.

Namun demikian, menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (dalam

buku Strategi Belajar Mengajar 2002:120) indikator yang banyak dipakai sebagai

tolak ukur keberhasilan adalah daya serap.

Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar dapat dipengaruhi oleh berbagai hal. Secara

umum Hasil belajar dipengaruhi 3 hal atau faktor Faktor-faktor tersebut akan saya

uraikan dibawah ini, yaitu :

1. Faktor internal (factor dalam diri)

2. Faktor eksternal (factor diluar diri)

3. Faktor pendekatan belajar

14
15

Faktor internal

Faktor internal yang mempengaruhi Hasil belajar yang pertama adalah Aspek

fisiologis. Untuk memperoleh hasil Hasil belajar yang baik, kebugaran tubuh dan

kondisi panca indera perlu dijaga dengan cara : makanan/minuman bergizi, istirahat,

olah raga. Tentunya banyak kasus anak yang prestasinya turun karena mereka tidak

sehat secara fisik.

Faktor internal yang lain adalah aspek psikologis. Aspek psikologis ini meliputi :

inteligensi, sikap, bakat, minat, motivasi dan kepribadian. Factor psikologis ini juga

merupakan factor kuat dari Hasil belajar, intelegensi memang bisa dikembangkang,

tapi sikap, minat, motivasi dan kepribadian sangat dipengaruhi oleh factor psikologi

diri kita sendiri. Oleh karena itu, berjuanglah untuk terus mendapat suplai motivasi

dari lingkungan sekitar, kuatkan tekad dan mantapkan sikap demi masa depan yang

lebih cerah. Berprestasilah.

Faktor eksternal

Selain faktor internal, Hasil belajar juga dipengaruhi oleh faktor eksternal.

Faktor eksternal meliputi beberapa hal, yaitu:

1) Lingkungan sosial, meliputi : teman, guru, keluarga dan masyarakat.

Lingkungan sosial, adalah lingkungan dimana seseorang bersosialisasi,

bertemu dan berinteraksi dengan manusia disekitarnya. Hal pertama yang menjadi

penting dari lingkungan sosial adalah pertemanan, dimana teman adalah sumber

motivasi sekaligus bisa menjadi sumber menurunnya prestasi. Posisi teman sangat

penting, mereka ada begitu dekat dengan kita, dan tingkah laku yang mereka

lakukan akan berpengaruh terhadap diri kita. Kalau kalian sudah terlanjur memiliki

lingkungan pertemanan yang lemah akan motivasi belajar, sebisa mungkin arahkan

15
16

teman-teman kalian untuk belajar. Setidaknya dengan cara itu kaluan bisa

memposisikan diri sebagai seorang pelajar.

Guru, adalah seorang yang sangat berhubungan dengan Hasil belajar.

Kualitas guru di kelas, bisa mempengaruhi bagaimana kita balajar dan bagaimana

minat kita terbangun di dalam kelas. Memang pada kenyataanya banyak siswa yang

merasa guru mereka tidak memberi motivasi belajar, atau mungkin suasana

pembelajaran yang monoton. Hal ini berpengaruh terhadap proses pembelajaran.

Keluarga, juga menjadi faktor yang mempengaruhi Hasil belajar seseorang.

Biasanya seseorang yang memiliki keadaan keluarga yang berantakan (broken

home) memiliki motivasi terhadap prestasi yang rendah, kehidupannya terlalu

difokuskan pada pemecahan konflik kekeluargaan yang tak berkesudahan. Maka

dari itu, bagi orang tua, jadikanlah rumah keluarga kalian surga, karena jika tidak,

anak kalian yang baru lahir beberapa tahun lamanya, belum memiliki konsep

pemecahan konflik batin yang kuat, mereka bisa stress melihat tingkah kalian wahai

para orang tua yang suka bertengkar, dan stress itu dibawa ke dalam kelas.

Yang terakhir adalah masyarakat, sebagai contoh seorang yang hidup

dimasyarakat akademik mereka akan mempertahankan gengsinya dalam hal

akademik di hadapan masyarakatnya. Jadi lingkungan masyarakat mempengaruhi

pola pikir seorang untuk berprestasi. Masyarakat juga, dengan segala aktifitas

kemasyarakatannya mepengaruhi tidakan seseorang, begitupun juga berpengaruh

terhadap siswa dan mahasiswa.

2) Lingkungan non-sosial, meliputi : kondisi rumah, sekolah, peralatan, alam (cuaca).

Non-sosial seperti hal nya kondiri rumah (secara fisik), apakah rapi, bersih, aman,

terkendali dari gangguan yang menurunkan Hasil belajar. Sekolah juga

mempengaruhi Hasil belajar, dari pengalaman saya, ketika anak pintar masuk

16
17

sekolah biasa-biasa saja, prestasi mereka bisa mengungguli teman-teman yang

lainnya. Tapi, bila disandingkan dengan prestasi temannya yang memiliki kualitas

yang sama saat lulus, dan dia masuk sekolah favorit dan berkualitas, prestasinya

biasa saja. Artinya lingkungan sekolah berpengaruh. cuala alam, berpengaruh

terhadap hasil belajar.

Penilaian Hasil Belajar

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (hal 120-121)

mengungkapkan, bahwa untuk mengukur dan

mengevaluasi hasil belajar siswa tersebut dapat dilakukan melalui tes

prestasi belajar. Berdasarkan tujuan dan ruang lingkunya, tes prestasi belajar dapat

digolongkan ke dalam jenis penilaian, sebagai berikut:

a. Tes Formatif, penilaian ini dapat mengukur satu atau beberapa pokok bahasan

tertentu dan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa

terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki

proses belajar mengajar dalam waktu tertentu.

b. Tes Subsumatif, tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah

diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran

daya serap siswa untuk meningkatkan tingkat

prestasi belajar atau hasil belajar siswa. Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan

untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan dalam

menentukan nilai rapor.

c. Tes Sumatif, tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan

pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau dua

bahan pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan tarap atau tingkat

keberhasilan belajar siswa dalam satu periode belajar tertentu. Hasil dari tes

17
18

sumatif ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat (rangking)

atau sebagai ukuran mutu sekolah.

C. Belajar

Pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian

atau ilmu. Belajar menurut Baharuddin dan Esa (2009:11) merupakan proses manusia

untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan dan sikap.

Belajar adalah suatu proses atau usaha yang menjadi dasar atau fundamental di

dalam pendidikan setiap individu. Dengan adanya belajar setiap individu mengalami

berbagai perubahan baik dalam tingkah laku, pengetahuan, pola pikir, keterampilan dan

hal-hal lainnya yang berkaitan dengan kehidupan.

Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi

perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan

akibat adanya interaksi antara stimulus dan respons. Seseorang dianggap telah belajar

sesuatu jika dia dapat menunjukan perubahan perilaku.

Pengertian belajar sudah banyak dikemukakan dalam kepustakaan. Yang

dimaksud belajar yaitu perbuatan murid dalam bidang material, formal serta fungsional

pada umumnya dan bidang intelektual pada khususnya. Jadi belajar merupakan hal yang

pokok. Belajar merupakan suatu perubahan pada sikap dan tingkah laku yang lebih baik,

tetapi kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk.

Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan harus merupakan akhir dari pada

periode yang cukup panjang. Berapa lama waktu itu berlangsung sulit ditentukan dengan

pasti, tetapi perubahan itu hendaklah merupakan akhir dari suatu periode yang mungkin

berlangsung berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan atau bertahun-tahun.


18
19

Belajar merupakan suatu proses yang tideak dapat dilihat dengan nyata proses itu terjadi

dalam diri seserorang yang sedang mengalami belajar. Jadi yang dimaksud dengan

belajar bukan tingkah laku yang nampak, tetapi prosesnya terjadi secara internal di

dalam diri individu dalam mengusahakan memperoleh hubungan-hubungan baru.

Dalam buku pengantar Psikologi Pendidikan,Sukarto Indrafachrudi dan

Kasmiran Woeryo,memberi pengertian tentang belajar,yaitu: Suatu usaha untuk

memperoleh kebiasaan/pengetahuan dan sikap sehingga dapat mengatasi kesulitan dan

penyesuaian diri terhadap situasi baru (Sukarto Indrafachrudi dan Kasmiran

Woeryo,1971:18 dalam PTK Suwaji,2004:8). Sedangkan pengertian relajar itu sendiri

adalah : “ merupakan statu bentuk pertumbuhan atau perkembangan diri seseorang yang

dinyatakan dengan cara-cara tingkah laku yang baru bertkat pengalaman dan latihan.

Dari pengertian tentang hasil dan relajar tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil

relajar adalah Hasil yang dicapai estela berusaha untuk memperoleh kecakapan sehingga

dapat mengubah tingkah laku dan sikapnya, yang dalam hal ini menitik beratkan pada

nilai yang diperoleh seswa di sekolah. Nilai yang diperoleh estela anak didik melakukan

tes atau ulangan. Sebagaimana menurut Rosyad Haryono yang dikutip oleh Wasty

Suemanto bahwa “ Hasil kecakapan yang diperoleh dalam mengikuti pelajarn sekolah

yang diumumkan dinyatakan dalam bentuk angka – angka yang di tulis dalam buku

raport”.

Pengertian belajar sudah banyak dikemukakan dalam kepustakaan. Yang

dimaksud belajar yaitu perbuatan murid dalam bidang material, formal serta fungsional

pada umumnya dan bidang intelektual pada khususnya. Jadi belajar merupakan hal yang

pokok. Belajar merupakan suatu perubahan pada sikap dan tingkah laku yang lebih baik,

tetapi kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk.

19
20

Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan harus merupakan akhir dari pada

periode yang cukup panjang. Berapa lama waktu itu berlangsung sulit ditentukan dengan

pasti, tetapi perubahan itu hendaklah merupakan akhir dari suatu periode yang mungkin

berlangsung berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

Belajar merupakan suatu proses yang tideak dapat dilihat dengan nyata proses itu terjadi

dalam diri seserorang yang sedang mengalami belajar. Jadi yang dimaksud dengan

belajar bukan tingkah laku yang nampak, tetapi prosesnya terjadi secara internal di

dalam diri individu dalam mengusahakan memperoleh hubungan-hubungan baru.

Dengan kata lain definisi belajar secara singkat adalah upaya dan berusaha untuk

memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang

disebabkan oleh pengalaman, kegiatan belajar bisa dilakukan di mana saja , misalnya di

sekolah, di rumah dan di tempat lain seperti museum, di laboratorium di hutan dan lain-

lain.

D. Pembelajaran IPA

IPA atau sains didefiniksan sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun

secara alam. Perkembangan IPA tidak hanya ditandai dengan adanya fakta, tetapi juga

oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Metode ilmiah dan pengamatan ilmiah

menekankan pada hakikat IPA atau Sains.

Secara rinci hakikat IPA atau Sains menurut Bridgman (dalam Lestari, 2002: 7)

adalah sebagai berikut:

1. Kualitas; pada dasarnya konsep-konsep IPA atau Sains selalu dapat dinyatakan

dalam bentuk angka-angka.

20
21

2. Observasi dan Eksperimen; merupakan salah satu cara untuk dapat memahami

konsep-konsep IPA atau Sains secara tepat dan dapat diuji kebenarannya.

3. Ramalan (prediksi); merupakan salah satu asumsi penting dalam IPA atau Sains

bahwa misteri alam raya ini dapat dipahami dan memiliki keteraturan. Dengan

asumsi tersebut lewat pengukuran yang teliti maka berbagai peristiwa alam yang

akan terjadi dapat diprediksikan secara tepat.

4. Progresif dan komunikatif; artinya IPA atau Sains itu selalu berkembang ke arah

yang lebih sempurna dan penemuan-penemuan yang ada merupakan kelanjutan dari

penemuan sebelumnya.

Proses; tahapan-tahapan yang dilalui dan itu dilakukan dengan menggunakan

metode ilmiah dalam rangkan menemukan suatu kebernaran.

5. Universalitas; kebenaran yang ditemukan senantiasa berlaku secara umum.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hakikat IPA atau Sains

merupakan

bagian dari IPA, dimana konsep-konsepnya diperoleh melalui suatu proses dengan

menggunakan metode ilmiah dan diawali dengan sikap ilmiah kemudian diperoleh

hasil (produk).

E. Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Think - Pair - Share

Pengajaran kooperatif (Cooperatif Learning) memerlukan pendekatan

pengajaran melalui penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam

memaksimalkan kondisi belajar dalam mencapai tujuan belajar (Houlobec, 2001).

21
22

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Manusia memiliki derajat potensi, latar belakang histories, serta harapan

masa depan yang berbeda-beda. Karena adanya perbedaan, manusia dapat silih

asah (saling mencerdaskan). Pembelajaran kooperatif secara sadar menciptakan

interaksi yang silih asah sehingga sumber belajar bagi siswa bukan hanya guru dan

buku ajar tetapi juga sesama siswa.

Manusia adalah makhluk individual, berbeda satu dengan sama lain. Karena

sifatnya yang individual maka manusia yang satu membutuhkan manusia lainnya

sehingga sebagai konsekuensi logisnya manusia harus menjadi makhluk sosial,

makhluk yang berinteraksi dengan sesamanya. Karena satu sama lain saling

membutuhkan maka harus ada interaksi yang silih asih (saling menyayangi atau

saling mencintai). Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang secara

sadar dan sengaja menciptakan interaksi yang saling mengasihi antar sesama siswa.

Perbedaan antarmanusia yang tidak terkelola secara baik dapat

menimbulkan ketersinggungan dan kesalahpahaman antarsesamanya. Agar manusia

terhindar dari ketersinggungan dan kesalahpahaman maka diperlukan interaksi

yang silih asuh (saling tenggang rasa). Pembelajaran kooperatif adalah

pembelajaran yang secara sadar dan sengaja menciptakan interaksi yang silih asuh

untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan

permusuhan. Dengan ringkas Abdurrahman dan Bintoro (200: 78) mengatakan

bahwa “pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan

sistematis mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih asuh antar

sesama siswa sebagai latihan hidup di dalam masyarakat nyata”.

2. Unsur Dasar Pembelajaran Kooperatif

22
23

Pembelajaran kooperatif adalah suatu system yang di dalamnya terdapat

elemen-elemen yang saling terkait. Adapun berbagai elemen dalam pembelajaran

kooperatif adalah adanya: “(1) saling ketergantungan positif; (2) interaksi tatap

muka; (3) akuntabilitas individual, dan (4) keterampilan untuk menjalin hubungan

antar pribadi atau keterampilan sosial yang secara sengaja diajarkan”

(Abdurrahman & Bintoro, 200:78-79)

a. Saling ketergantungan positif

Dalam pembelajaran kooperatif, guru menciptakan suasana yang

mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan. Hubungan yang saling

membutuhan inilah yang dimaksud dengan saling memberikan motivasi ntuk

meraih hasil belajar yang optimal. Saling ketergantungan tersebut dapat dicapai

melalui: (a) saling ketergantungan pencapaian tujuan, (b) saling ketergantungan

dalam menyelesaikan tugas, (c) saling ketergantungan bahan atau sumber, (d)

saling ketergantungan peran, dan (e) saling ketergantungan hadiah.

b. Interaksi tatap muka

Interaksi tatap muka menuntut para siswa dalam kelompok dapat saling

bertatap muka sehingga mereka dapat melakukan dialog, tidak hanya dengan

guru, tetapi juga dengan sesama siswa. Interaksi semacam itu memungkinkan

para siswa dapat saling menjadi sumber belajar sehingga sumber belajar lebih

bervariasi. Interaksi semacam itu sangat penting karena ada siswa yang merasa

lebih mudah belajar dari sesamanya.

c. Akuntabilitas individual

Pembelajaran kooperatif menampilkan wujudanya dalam belajar

kelompok. Meskipun demikian, penilaian ditujukan untuk mengetahui

penguasaan siswa terhadap materi pelajaran secara individual. Hasil penilaian

23
24

secara individual tersebut selanjutnya disampaikan oleh guru kepada kelompok

agar semua anggota kelompok mengetahui siapa anggota kelompok mengetahui

siapa anggota yang memerluan bantuan dan siapa anggota kelompok yang

dapat memberikan bantuan. Nilai kelompok didasarkan atas rata-rata hasil

belajar semua anggotanya, dan karena itu tiap anggota kelompok harus

memberikan urunan demi kemajian kelompok. Penilaian kelompok secara

individual inilah yang dimaksudkan dengan akuntabilitas individual.

d. Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi

Dalam pembelajaran kooperatif keterampilan sosial seperti tenggang

rasa, sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide dan bukan mengkritifk teman,

berani mempertahankan pikiran logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri,

dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin hubungan antar pribadi

(interpersonal relationship) tidak hanya diasumsikan tetapi secara sengaja

diajarkan. Siswa yang tidak dapat menjalin hubungan antar pribadi tidak hanya

memperoleh teguran dari guru tetapi juga dari sesama siswa.

Menciptakan suasana belajar kooperatif bukan pekerjaan yang mudah.

Untuk menciptakan suasana belajar tersebut diperlukan pemahaman filosofis

dan keilmuan yang cukup disertai dedikasi yang tinggi serta latihan yang cukup

pula.

Metode ini dikembangkan oleh Frank Lyman dan kawan-kawannya dari

Universitas Maryland dan mampu mengubah asumsi bahwa metode resitasi dan diskusi

perlu diselenggarakan dalam setting kelompok kelas secara keseluruhan. Metode

Think-Pair-Share memberikan kepada para siswa untuk berpikir dan merespons serta

saling bantu satu sama lain. Sebagai contoh, seorang guru baru saja menyelesaikan

suatu sajian pendek atau para siswa telah selesai membaca suatu tugas. Selanjutnya,

24
25

guru meminta kepada para siswa untuk menyadari secara lebih serius mengenai apa

yang telah dijelaskan oleh guru atau apa yang telah dibaca. Guru tersebut memilih

metode Think-Pair-Share daripada metode Tanya jawab untuk kelompok secara

keseluruhan (whole-group question and answer). Lyman dan kawan-kawannya

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Langah 1 – Berpikir (Thinking): Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang terkait

dengan pelajaran dan siswa diberi waktu satu menit untuk berpikir sendiri

mengenai jawaban atau isu tersebut.

b) Langkah 2 – Bepasangan (Pairing): Selanjutnya guru meminta kepada siswa untuk

berpasangan dan mendiskusikan mengenai apa yang telah dipikirkan. Interaksi

selama periode ini dapat menghasilkan jawaban bersama jika suatu pertanyaan

telah diajukan atau penyampaian ide bersama jika suatu su khusus telah

diidentifikasi. Biasanya guru mengizinkan tidak lebih dari 4 atau 5 menit untu

berpasangan.

c) Langkah 3 – Berbagi (Sharing): Pada akhir ini guru meminta pasangan-pasangan

tersebut untuk berbagi atau bekerja sama dengan kelas secara keseluruhan

mengenai apa yang telah mereka bicarakan. Pada langkah ini akan menjadi efektif

jika guru berkeliling kelas dari pasangan yang satu ke pasangan yang lain, sehingga

seperempat atu separo dari pasangan-pasangan tersebut memperoleh kesempatan

untuk melapor.

25
26

F. Sistem Peredaran Darah Pada Manusia

Sistem peredaran darah manusia memiliki peran yang sangat penting bagi

tubuh. Tidak hanya mengalirkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh, sistem ini

juga berperan dalam proses metabolisme.

Sistem peredaran darah manusia, atau yang disebut sistem kardiovaskular, terdiri

dari berbagai organ yang memiliki fungsinya masing-masing. Fungsi utama sistem

peredaran darah adalah mengedarkan oksigen, nutrisi, dan hormon ke seluruh sel dan

jaringan tubuh.

Selain itu, sistem peredaran darah manusia berfungsi untuk mengalirkan sisa

proses metabolisme berupa karbon dioksida untuk dikeluarkan melalui paru-paru dan

menjaga suhu tubuh tetap stabil.

Jadi, bisa dikatakan bahwa sistem peredaran darah manusia berperan penting

dalam mempertahankan kinerja dan fungsi berbagai sistem organ di dalam tubuh.

26
27

Kenali Berbagai Organ dalam Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem peredaran darah manusia tersusun atas berbagai organ yang memiliki

peran dan fungsinya masing-masing. Berikut adalah organ-organ yang termasuk dalam

sistem peredarah darah manusia:

1. Jantung

Jantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia yang berfungsi

untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung terletak di bagian kiri rongga dada,

tepatnya di bagian belakang sisi kiri tulang dada. Ukuran jantung orang dewasa kira-kira

sebesar kepalan tangan.

Di dalam jantung, terdapat empat ruangan yang terbagi menjadi dua bilik

(ventrikel) dan dua serambi (atrium). Serambi dan bilik kiri jantung berisi darah bersih

yang kaya oksigen, sedangkan bilik dan serambi kanan berisi darah kotor.

Empat ruangan di dalam jantung juga dilengkapi empat katup yang berfungsi

untuk mencegah terjadinya aliran balik darah saat dipompa.

27
28

2. Pembuluh darah

Pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran darah yang berfungsi untuk

mengedarkan darah dari jantung ke berbagai organ dan jaringan tubuh maupun

sebaliknya. Ada dua jenis pembuluh darah di dalam tubuh, yaitu:

• Arteri, yaitu pembuluh darah yang bertugas membawa darah kaya akan oksigen

dari jantung menuju seluruh jaringan dan organ tubuh, kecuali pembuluh arteri

pulmonalis

• Vena, yaitu pembuluh darah yang berfungsi untuk membawa darah dari seluruh

tubuh atau dari paru-paru untuk kembali ke jantung

3. Darah

Darah adalah komponen terpenting dalam sistem peredaran darah manusia.

Darah berperan sebagai pembawa nutrisi, oksigen, hormon, dan antibodi ke seluruh

tubuh. Tak hanya itu, darah juga mengangkut zat beracun dan sisa metabolisme, seperti

karbon dioksida, untuk dikeluarkan dari tubuh.

Darah manusia terdiri atas beberapa bagian, yaitu:

• Plasma darah merupakan cairan berwarna kekuningan yang mengandung berbagai

zat penting, seperti antibodi, hormon dan protein.


28
29

• Sel darah merah (eritrosit) bertindak sebagai pembawa oksigen dan karbon

dioksida.

• Sel darah putih (leukosit) merupakan komponen utama dari sistem kekebalan

tubuh. Sel darah ini berfungsi untuk mendeteksi keberadaan benda asing yang

berbahaya, seperti zat beracun dan kuman, lalu melawannya agar tubuh terlindungi

dari berbagai penyakit.

• Keping darah (trombosit) dibutuhkan oleh tubuh untuk menunjang proses

pembekuan darah saat terjadi luka atau cedera.

Mekanisme Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem peredaran darah manusia terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

Sirkulasi sistemik

Sirkulasi sistemik merupakan sirkulasi darah yang mengaliri seluruh tubuh.

Sirkulasi ini berlangsung ketika darah bersih yang mengandung oksigen mengisi

serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis, setelah melepaskan karbon dioksida di

paru-paru.

29
30

Darah yang sudah berada di serambi kiri kemudian diteruskan ke bilik kiri jantung

untuk disalurkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah utama (aorta).

Setelah itu, darah yang dipompa melewati aorta akan terus mengalir hingga ke

bagian paling ujung di seluruh area tubuh. Darah lalu akan kembali menuju serambi

kanan jantung untuk mengalami proses pembersihan darah.

Sirkulasi pulmonal

Sirkulasi pulmonal atau sirkulasi paru merupakan sirkulasi darah dari jantung

menuju paru-paru dan sebaliknya. Sirkulasi ini berlangsung saat darah yang

mengandung karbon dioksida dari sisa metabolisme tubuh kembali ke jantung melalui

pembuluh vena besar (vena cava).

Selanjutnya, darah tersebut akan masuk ke serambi kanan dan diteruskan ke bilik

kanan jantung. Setelah itu, darah akan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis

untuk ditukar dengan darah kaya oksigen.

Darah yang kaya oksigen tersebut akan kembali ke serambi kiri jantung untuk

diedarkan ke seluruh tubuh.

Sirkulasi koroner

Sama seperti organ tubuh lain, jantung juga membutuhkan asupan oksigen dan

nutrisi agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Darah yang membawa nutrisi dan

oksigen ke otot-otot jantung akan dialirkan melalui pembuluh arteri koroner.

Ketika pembuluh darah jantung tersumbat (aterosklerosis), aliran darah di jantung

akan mengalami gangguan. Hal ini bisa membuat otot-otot jantung kekurangan oksigen

30
31

dan nutrisi, sehingga fungsinya terganggu dan lama-kelamaan bisa menyebabkan

terjadinya serangan jantung.

Gangguan pada Sistem Peredaran Darah

Aliran darah yang terganggu dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh,

sehingga menimbulkan berbagai penyakit serius.

Gangguan pada sistem peredaran darah manusia ini dapat disebabkan oleh berbagai

hal, mulai dari kelainan bawaan atau gangguan genetik, gaya hidup, hingga penyakit

tertentu, seperti diabetes.

Berikut ini adalah beberapa macam gangguan atau penyakit yang dapat terjadi pada

sistem peredaran darah:

• Hipertensi atau tekanan darah tinggi

• Sumbatan pembuluh darah arteri (aterosklerosis)

• Penyakit jantung koroner

• Gagal jantung

• Aneurisma aorta

• Gangguan irama jantung atau aritmia

• Henti jantung

• Kelainan otot jantung atau lemah jantung (kardiomiopati)

• Stroke

• Penyakit arteri perifer

• Emboli dan trombosis vena dalam

• Penyakit jantung bawaan


31
32

Gangguan pada sistem peredaran darah merupakan kondisi berbahaya yang tidak

bisa dianggap remeh. Jika tidak segera diobati, kondisi tersebut bisa menimbulkan

komplikasi serius, seperti kerusakan organ dan bahkan kematian.

G. Kerangka Berpikir

Hasil observasi menunjukkan bahwa aktivitas belajar sari siswa kelas VIII-E

MTsN 4 Jombang masih rendah. Rendahnya aktivitas dan hasil belajar dikarenakan guru

masih menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran. Guru memberi pelajaran

dengan metode ceramah dalam proses pembelajaran. Guru memberi pelajaran dengan

metode ceramah di depan kelas, siswa justru bermain sendiri dengan teman sebangkunya

tanpa memperdulikan dan memperhatikan penjelasan guru. Alternatif yang digunakan

untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa menggunkan model pembelajaran

kooperatif learning tipe think - pair - share. Dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe think - pair - share, siswa akan dibagi dalam kelompok secara heterogen

dengan langkah awal guru memberikan soal untuk masing-masing siswa gar berpikir

dalam memecahkan masalah tersebut. Kemudian siswa akan dipasangkan dengan teman

sekelompokknya untuk berdiskusi dan langkah terakhir adalah siswa akan berbagi ke

dalam kelompok besar kelas.

Permasalahan pada banyaknya konsep yang harus dipahami pada materi sistem

peredaran darah akan coba dipecahkan presentasinya siswa yang telah didiskusikan

sebelumnya dengan menggunkan bahasanya sendiri. Demikia siswa akan terbantu

memahami konsep-konsep penting dari materi sistem peredaran darah.

H. Hipotesis
32
33

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka dapat diperoleh hipotesis dari

penelitian ini yaitu “Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Think - Pair - Share

dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII-E MTsM 4 Jombang

tahun 2022 pada materi sistem peredaran darah”

I. Penelitian Yang Relevan

Untuk memperkuat penelitian, berikut ini disajikan penelitian yang relevan

dengan penelitian ini.

Dari hasil penelitian dalam jurnal yang dilakukan Saenab (2012). Menyimpulkan

bahawa hasil penelitian yang telah di lakukan di kelas XI IPA II SMA Negeri 1

Mangkutana, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa dengan persentase aktivitas siswa pada siklus I adalah 61,19 %

dan siklus II adalah 71,88% pasa siklus II. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPA II SMA Negeri 1 Mangkutama.

Penelitian Hermawati (2007). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan

model Cooperative Learning Tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil

belajar peserta didik, yang dapat dilihat dari hasil kuis siklus I dengan persentase peserta

didik yang tuntas belajar sebesar 65,79 %, hasil kuis siklus II 78,95 % peserta didik

tuntas belajar dan pada kuis siklus III 89,47 % peserta didik tuntas belajar.

Penelitian Zulfatul Jannah (2010) dengan penelitian menunjukkan bahwa

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) lebih efektif

dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Hal tersebut dibuktikan dengan

hasil anakova (7,246) > (0,009)<0,05 sehingga H0 di tolak dan hasil observasi kegiatan
33
34

peserta didik diperoleh persentase peningkatan kompetensi dimensi efektif dan

psikomotorik kelas eksperimen adalah sebesar 35% dan 27%. peningkatan kompetensi

dimensi dan psikomotor pada kelas kontrol masing-masing adalah sebesar 20% dan

13%.

Penelitian Rosmaini S (2004) yang menunjukkan bahawa TPS dapat

meningkatkan hasil belajar dan aktivitas peserta didik, yaitu rerata hasil belajar peserta

didik meningkat dengan daya serap 74,85% dan ketuntasan belajar peserta didik

90,48%. aktivitas peserta didik meningkat rata-rata 69,27%.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Asfoan (2016) yang berjudul

“Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) terhadap Hasil

Belajar dan Aktivitas Siswa Pada Materi Sistem Peredaran Darah Pada Manusia” Hasil

penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS)

efektif dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dilihat dari rata-rata pretest

sebesar 34.06% mengalami peningkatan pada posttest sebesar 83,13 % dengan rata-rata

peningkatan pretest ke posttest sebesar 49.06 % dan ketuntasan klasikal hasil belajar

sebesar 87.50 %.

Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran kooperatif khususnya model pembelajaran kooperatif tipe Think

Pair Share (TPS) dapat meningkatkan aktivitas dan motivasi dan prestasi belajar peserta

didik. Oleh karena itu penelitian mencoba menerapkan salah satu tipe model

pembelajaran kooperatif tipe TPS untuk mengetahui pengaruhnya terhadap motivasi dan

presentasi belajar peserta didik. Penelitian pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe

TPS ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA materi sistem

peredaran darah pada manusia.

34
35

35
36

BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Lokasi Dan Subjek Penelitian

1. Lokasi

Penelitian dilaksanakan di kelas VIII-E MTs Negeri 4 Jombang

2. Subjek Penelitian

Penelitian dilakukan pada siswa kelas VIII-E MTs Negeri 4 Jombang.

Siswa kelas VIII-E ini berjumlah 35 siswa, terdiri dari siswa laki-laki semua

Tingkat kecerdasan siswa beragam, karena adanya perbedaan lingkungan,

ekonomi, dan tingkat pendidikan keluarga yang mempengaruhi perkembangan

pengetahuan siswa. Hal tersebut juga mempengaruhi daya serap siswa dalam

mengikuti pembelajaran di kelas.

3. Waktu

Kegiatan perbaikan pembelajaran Siklus I dilaksanakan dalam satu kali

pertemuan (2 x 40 menit) pada hari Kamis 27 Oktober 2022 pukul 07.00-08.10

WIB. Sedangkan Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 3 Nopember 2022 pukul

07.00-08.10 WIB.

4. Mata Pelajaran

Kegiatan perbaikan pembelajaran ini dilakukan pada mata pelajaran eksakta

yaitu IPA dengan materi sistem peredaran darah pada manusia.

36
37

B. Prosedur Penelitian

1. Prosedur Penelitian Siklus I

a. Perencanaan

Rencana perbaikan pembelajaran Siklus I dilaksanakan pada hari

Kamis 27 Oktober 2022 pukul 07.00-08.10 WIB bertempat di MTs Negeri 4

Jombang dengan materi system peredaran darah pada manusia Materi ini

memiliki kompetensi dasar : 3.7 Menganalisis sistem peredaran darah pada

manusia dan memahami gangguan pada sitem peredaran darah, serta uoaya

menjaga kesehatan sistem peredaran darah dan 4.7. Menyajikan hasil

percobaan pengaruh aktivitas (jenis intensitas atau durasi pada frekuensi

denyut nadi).

Kegiatan perbaikan Siklus I akan dilaksanakan selama 80 menit

dalam satu kali pertemuan. Kegiatan awal berlangsung 10 menit, peneliti akan

melakukan apersepsi dengan bertanya jawab dengan siswa tentang system

peredaran darah pada manusia setelah itu peneliti menjelaskan tujuan

pembelajaran yang harus dicapai siswa.

Kegiatan inti berlangsung selama 60 menit, kegiatan yang akan

dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

1) Peneliti meminta siswa membaca buku paket IPA kelas VIII

2) Peneliti menjelaskan tentang materi pembelajaran hari ini yaitu sistem

peredaran darah pada manusia

3) Peneliti membagikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

4) Peneliti meminta siswa untuk mengerjakan LKPD

5) Peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan hasil kerja LKPD

37
38

Setelah itu peneliti melakukan kegiatan akhir selama 10 menit. Pada

kegiatan ini peneliti memberikan tes tulis pada siswa secara individu membahas

dan menilai hasil kerja siswa kemudian peneliti mengadakan penguatan dengan

memberi kesimpulan dan menutup pelajaran.

b. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus I ini peneliti

mengamati dan memberikan penilaian terhadap proses pembelajaran yang

dilakukan oleh peneliti.

Prosedur perbaikan pembelajaran yang dilakukan peneliti dengan

berpedoman pada rencana perbaikan pembelajaran Siklus I. Adapun langkah-

langkah yang ditempuh pada proses perbaikan pembelajaran Siklus I adalah:

a. Kegiatan Pendahuluan(10 menit)

➢ Motivasi :Bagaimana cara darah bisa beredar keseluruh tubuh?

➢ Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan kita pelajari

b. Kegiatan Inti(60 menit)

Mengamati:

➢ Peserta didik mengamati charta sistem peredaran darah pada manusia

Menanya :

➢ Peserta didik menayakan tentang charta sistem peredaran darah pada

manusia

Mengumpulkan data/informasi :

➢ Peserta didik mencari literature tentang sistem peredaran darah pada

manusia beserta fungsinya.

38
39

Menganalisis

➢ Peserta didik berdiskusi tentang sistem peredaran darah pada manusia

Mengkomunikasikan

➢ Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok secara individu

c. Penutup (10 menit)

➢ Siswa dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran.

➢ Siswa dan guru merefleksikan hasil kegiatan.

➢ Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang berkinerja baik.

➢ Pemberian tugas untuk mengetahui daya serap materi siswa.

c. Pengumpulan data

Setelah pembelajaran IPA yang direncanakan berakhir, peneliti

mengolah semua data yang terkumpul. Pertama, peneliti mengumpulkan data

berkaitan dengan kualitas respons siswa, yakni dari hasil observasi yang dibuat.

Setelah itu, dikumpulkan data yang berkaitan dengan tes evaluasi. Kedua jenis

data ini diolah dan dipasangkan satu dengan yang lain. Terakhir peneliti

mencoba mengelompokkan hasil belajar siswa dalam mencari pemecahan satu

masalah secara tertulis.

Pada tahap kedua, peneliti mencoba menampilkan data tersebut dalam

bentuk tabel dan grafik tentang hasil belajar yang dicapai siswa. Tabel dan

grafik dilengkapi dengan narasi. Pada tahap ketiga, peneliti menarik kesimpulan

dari tabel, grafik, dan narasi yang dibuat. Peneliti menemukan bahwa jenis

pertanyaan yang diajukan mengundang respons siswa, namun kualitas respons

siswa sangat terkait dengan tuntunan yang diberikan. Pemberian reward pada

siswa yang mampu menjawab pertanyaan mampu memberikan semangat dan

menambah kepercayaan diri siswa.


39
40

Selanjutnya, peneliti menyimpulkan hasil belajar siswa terkait dengan

kualitas respons yang disampaikan dalam pembelajaran.

d. Refleksi

Setelah kegiatan perbaikan pembelajaran dan observasi dilakukan,

peneliti mengadkan refleksi, didapat kesimpulan:

1) Guru sudah memberikan kesempatan pada siswa untuk menjawab

pertanyaan dan mengutarakan pendapat.

2) Pemberian reward oleh guru mampu memberikan semangat dan menambah

kepercayaan diri siswa.

3) Metode yang digunakan guru belum mampu meningkatkan pemahaman

siswa terhadap materi.

4) Siswa tidak mendapatkan pengalaman belajar yang realistik selama proses

pembelajaran.

2. Prosedur Penelitian Siklus II

a. Perencanaan

Rencana perbaikan pembelajaran Siklus II dilaksanakan pada hari

Kamis 3 Nopember 2022 pukul 07.00 – 08.10 WIB bertempat di MTs Negeri 4

Jombang dengan materi pembelajaran system peredaran darah pada manusia.

Materi ini memiliki kompetensi dasar : 3.7 Menganalisis sistem peredaran

darah pada manusia dan memahami gangguan pada sitem peredaran darah,

serta uoaya menjaga kesehatan sistem peredaran darah dan 4.7. Menyajikan

hasil percobaan pengaruh aktivitas (jenis intensitas atau durasi pada frekuensi

denyut nadi).

Kegiatan perbaikan Siklus II akan dilaksanakan selama 80 menit dalam

satu kali pertemuan. Kegiatan awal berlangsung 10 menit, peneliti akan

40
41

melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang materi yang telah

diajarkan pada pertemuan selanjutnya.

Kegiatan inti berlangsung selama 60 menit, kegiatan yang akan

dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

1) Peneliti meminta siswa untuk membaca buku paket IPA Kelas VIII

2) Peneliti menjelaskan tentang materi pembelajaran hari ini adalah sistem

peredaran darah pada manusia.

3) Peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok

terdiri dari 4-5 siswa.

4) Peneliti membagikan LKPD kepada masing-masing kelompok.

5) Peneliti meminta masing-masing kelompok berdiskusi untuk menyelesaikan

soal yang terdapat di LKPD.

6) Peneliti membimbing siswa dalam berdiskusi.

7) Peneliti meminta masing-masing kelompok mengumpulkan hasil diskusi

kelompok.

Setelah itu peneliti melakukan kegiatan akhir selama 10 menit. Pada

kegiatan ini peneliti memberikan tes tulis secara individu kepada siswa,

membahas hasil kerja siswa, dan menilai hasil kerja siswa. Kemudian peneliti

memberikan penguatan dengan menyimpulkan pelajaran hari itu dan terakhir

menutup pelajaran.

b. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus II peneliti selaku

observer untuk mengamati dan memberikan penilaian terhadap proses

pembelajaran yang dilakukan.

41
42

Prosedur perbaikan pembelajaran secara khusus dilakukan peneliti

dengan berpedoman pada rencana perbaikan pembelajaran Siklus II. Adapun

langkah-langkah yang ditempuh pada proses perbaikan pembelajaran Siklus II

adalah:

a. Kegiatan Pendahuluan (20 menit)

➢ Apersepsi :Sebutkan macam-macam sistem peredaran darah pada manusia

pada manusia?

➢ Motivasi :Guru menjelaskan secara singkat tentang materi sistem peredaran

darah pada manusia..

➢ Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang sistem peredaran darah pada

manusia

b. Kegiatan Inti (80 menit)

Mengamati :

➢ Peserta didik mengamati carta penyakit pada sistem peredaran darah pada

manusia pada manusia

Menanya :

➢ Apakah kita harus menjaga hati kita?

Mengumpulkan data/informasi :

➢ Peserta didik membaca literatur tentang materi sistem peredaran darah pada

manusia dan jenis penyakit yang di timbulkannya.

Mengasosiasi

➢ Secara berkelompok peserta didik berdiskusi tentang sistem peredaran darah

pada manusia dan penyakit yang di timbulkannya.

Mengkomunikasikan

➢ Secara individu peserta didik mempresentasi hasil kerja kelompok.

42
43

c. Penutup (20 menit)

➢ Siswa dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran.

➢ Siswa dan guru merefleksikan hasil kegiatan.

➢ Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang berkinerja baik.

➢ Pemberian tugas untuk mengetahui daya serap materi siswa.

c. Pengumpulan data

Setelah pembelajaran IPA Siklus II selesai dilaksanakan, peneliti

mengolah semua data yang terkumpul. Pertama, peneliti mengumpulkan data

berkaitan dengan hasil diskusi siswa, yakni dari hasil observasi yang dibuat.

Setelah itu, dikumpulkan data yang berkaitan dengan respons siswa pada

pertanyaan yang diberikan guru. Kedua jenis data ini diolah. Terakhir peneliti

mencoba mengelompokkan hasil belajar siswa.

Pada tahap kedua, peneliti mencoba menampilkan data tersebut dalam

bentuk tabel dan grafik. Tabel dan grafik dilengkapi dengan narasi. Pada tahap

ketiga, peneliti menarik kesimpulan dari tabel, grafik dan narasi yang dibuat.

Peneliti menemukan bahwa metode diskusi mampu mengajak siswa terlibat

langsung dalam proses pembelajaran. Pengalaman belajar yang realistis mampu

meningkatkan pemahaman siswa tentang sistem peredaran darah pada manusia .

Selanjutnya, peneliti menyimpulkan hasil belajar siswa terkait dengan kualitas

respons yang disampaikan dalam diskusi.

d. Refleksi

Setelah kegiatan perbaikan pembelajaran dan observasi selesai

dilakukan, peneliti mengadakan refleksi:

1) Secara keseluruhan siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran.

43
44

2) Penggunaan model pembelajaran kooperatif learning tipe Think - Pair -

Share dapat memotivasi siswa sehingga lebih memahami materi sistem

peredaran darah pada musia.

3) Peningkatan pemahaman siswa mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

4) Pemberian petunjuk yang jelas tentang kegiatan berdiskusi sangat

mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap materi.

Dari hasil refleksi peneliti dan berdasarkan hasil evaluasi pada Siklus II,

maka peneliti memutuskan untuk menghentikan Siklus perbaikan pembelajaran.

44
45

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Penelitian Siklus I

Setelah peneliti melakukan pengamatan dalam kegiatan perbaikan

pembelajaran Siklus I yang dilakukan di kelas VIII-E MTs Negeri 4 Jombang,

maka didapatkan data yang dianalisa untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang

dicapai dalam kegiatan perbaikan pembelajaran tersebut. Namun hasilnya masih

belum memuaskan, tetapi sudah ada sedikit peningkatan jika dibandingkan dengan

sebelum diadakan kegiatan perbaikan pembelajaran. Hasil temuan dari pengamatan

dan refleksi yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

Pada kegiatan awal pembelajaran yang dilaksanakan selama 10 menit

peneliti mengkondisikan siswa supaya siap untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

Kemudian peneliti mengadakan apersepsi dengan bertanya jawab tentang seluk

materi sistem peredaran darah pada manusia. Siswa dapat menjawab pertanyaan

dari guru tanpa kesulitan yang berarti. Selanjutnya guru menjelaskan tujuan

pembelajaran yang harus dicapai siswa.

Langkah selanjutnya adalah mengadakan kegiatan inti yang berlangsung

selama 60 menit. Pada kegiatan inti peneliti banyak memberikan penjelasan secara

lisan kepada siswa. Terlihat sebagian siswa merasa bosan mendengar ceramah dari

guru. Melihat hal tersebut guru berusaha memotivasi siswa dengan memberikan

soal evaluasi dengan hasil sebagai berikut:

45
46

Tabel 4.1
Rekapitulasi Nilai Evaluasi Siklus I
No Nama Nilai Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Skor Maksimal 20 10 10 10 10 10 5 5 10 10

1 ABDUN AL 10 5 5 10 10 10 5 5 10 0 70 Tidak lulus


GHONI
2 ACHMAD FIKRI 10 5 5 10 10 10 5 5 10 10 80 Lulus
HANAFI
3 ADAM GIFFARI 5 5 5 10 10 10 5 5 10 5 70 Tidak lulus
SEVTIAN PUTRA
4 AHMAD AKBAR 5 5 5 10 10 10 5 5 10 10 75 Lulus
AINUL YAQIN
5 AHMAD KHOLIL 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 Tidak lulus
MAHMUD
6 AKHMAD 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 Tidak lulus
MUJADDID
DINUL QOYYIM
7 5 5 5 10 10 10 5 5 10 10 75 Lulus
ALFI BUSHAIRI
8 ANDHIKA 5 5 5 10 10 10 5 5 10 10 75 Lulus
MAULANA
SHAHADA
9 BAYU AJI 10 5 5 5 5 5 5 5 10 10 65 Tidak lulus
KUSUMA
10 DENIS RAHMAT 10 10 10 10 10 10 5 5 10 10 90 Lulus
SETIYONO
11 DZAKI ATMA 10 10 10 5 5 5 5 5 5 5 65 Tidak lulus
LEOFAN
12 FAHIM NAUFAL 10 5 5 5 5 5 5 5 10 10 65 Tidak lulus
KAMALUDIN
FAJRUL HAKAM
13 FAIZ 10 5 5 5 5 5 5 5 10 10 65 Tidak lulus
RAHMATUL
KAUTSAR
14 FAWWAZ 10 5 5 5 5 5 5 5 10 10 65 Tidak lulus
ZULFA
NUGRAHA
15 10 5 5 5 5 5 5 5 10 10 65 Tidak lulus
HAIKAL FIKRI
16 JALALUDIN 20 5 5 5 5 5 5 5 10 10 75 Lulus
MUKHAMMAD
AKBAR
17 M. DAFFA 10 5 5 5 5 5 5 5 10 10 65 Tidak lulus
AFRIZHA ARIF

46
47

18 MOCHAMAD 10 5 5 5 5 5 5 5 10 10 65 Tidak lulus


DANIEL
ARDIANSYAH
19 MOCHAMMAD 10 5 5 10 10 10 5 5 10 10 80 Lulus
MAULANA
ISKHAQ AL
FATHIR
20 MOHAMMAD 10 5 5 10 10 10 5 5 10 10 80 Lulus
ALFAN
ATHALLAH
21 MOHAMMAD 10 10 10 10 10 10 5 5 10 10 90 Lulus
WILDAN
MUSYAFFA'
22 MUHAMMAD 20 10 10 10 5 5 5 5 5 5 80 Lulus
AIDIL
23 MUHAMMAD 10 0 0 10 5 5 5 5 5 5 50 Tidak lulus
FARHAN
24 MUHAMMAD 10 0 10 10 5 5 5 5 5 5 60 Tidak lulus
IBNU SINA
25 MUHAMMAD 10 10 10 10 5 5 5 5 5 5 70 Tidak lulus
NURUL HIKAM
26 MUHAMMAD 10 0 10 10 5 5 5 5 5 5 60 Tidak lulus
RIZQI
RAMADHAN
27 MUHAMMAD 10 10 10 10 10 10 5 5 10 10 90 Lulus
WAFDULLOH
28 NURIZKYA ALIF 20 10 10 10 10 10 5 5 10 10 100 Lulus
PUTRA
MARWAN
29 RAFIF SIROJUL 20 10 10 10 5 5 5 5 5 5 80 Lulus
MUNIR
30 REIHAN 10 0 0 10 5 5 5 5 5 5 50 Tidak lulus
TAJUDDIN
ZUHRI
31 RIFQI FATIHUL 10 0 10 10 5 5 5 5 5 5 60 Tidak lulus
IHSAN
32 TIRTA PANDU 10 10 10 10 10 10 5 5 10 10 90 Lulus
HIDAYATULLOH
33 ZITAB ABI 20 10 10 10 10 10 5 5 10 10 100 Lulus
ADAM
34 RAFAEL 20 10 10 10 5 5 5 5 5 5 80 Lulus
GILBRAN
FABIANSYAH
35 ZAIDAN AKBARI 10 0 0 10 5 5 5 5 5 5 50 Tidak lulus
RIZKI
2120
JUMLAH
Presentasi 70,6 Tidak lulus

47
48

ketuntasan %

Dari analisis data yang ditunjukkan tabel 4.1 maka dapat disajikan pula data

dalam bentuk grafik sebagai berikut:

9
8
7
Jumlah Siswa

6
5
4
3
2
1
0
0 40 80
Nilai

Grafik 4.1 Nilai Evaluasi Siklus I

Berdasarkan data nilai pada siklus 1 yang menggunakan metode ceramah,

nilai rata-rata kelas pada Siklus I adalah 70,6 dan persentase kelulusan 70.6 %.

Yang mendapat nilai 50 ada 6 siswa, yang mendapat nilai 60 ada 6 siswa, yang

mendapat nilai 65 ada 8 siswa, yang mendapat nilai 70 ada 4 siswa, 75 ada 4 siswa,

80 ada 7 siswa 90 ada 3 siswa dan yang mendapat nilai 100 ada 1. Dari data

tersebut maka peneliti menyimpulkan bahwa pelaksanaan perbaikan pembelajaran

Siklus I belum optimal karena nilai rata-rata kelas masih di bawah 75. Hal ini

disebabkan siswa yang mendapat nilai di bawah nilai rata-rata belum paham

tentang materi sistem peredaran darah pada manusia. Sehingga peneliti perlu

melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus selanjutnya.

48
49

2. Hasil Pengamatan Siswa Siklus I Pada Saat Proses Belajar Mengajar

Tabel 4.2.
Pengamatan siswa siklus I pada saat proses belajar mengajar.
Aspek yang dinilai Nilai

No Nama Siswa Keaktifan Keberanian Ketelitian rata-rata

B C K B C K B C K

1 ABDUN AL √ √ √
GHONI
2 ACHMAD FIKRI √ √ √
HANAFI
3 ADAM GIFFARI √ √ √
SEVTIAN PUTRA
4 AHMAD AKBAR √ √ √
AINUL YAQIN
5 AHMAD KHOLIL √ √ √
MAHMUD
6 AKHMAD √ √ √
MUJADDID
B=
DINUL QOYYIM
7 √ √ √
ALFI BUSHAIRI Baik
8 ANDHIKA √ √ √
(76-90)
MAULANA
SHAHADA
9 BAYU AJI √ √ √
KUSUMA
C=
10 DENIS RAHMAT √ √ √
SETIYONO Cukup
11 DZAKI ATMA √ √ √
LEOFAN (61-75)
12 FAHIM NAUFAL √ √ √
KAMALUDIN
FAJRUL HAKAM
13 FAIZ RAHMATUL √ √ √ K=
KAUTSAR
14 FAWWAZ ZULFA √ √ √ Kurang
NUGRAHA
15 √ √ √ 60
HAIKAL FIKRI
16 JALALUDIN √ √ √
MUKHAMMAD
AKBAR
17 M. DAFFA √ √ √
AFRIZHA ARIF
49
50

18 MOCHAMAD √ √ √
DANIEL
ARDIANSYAH
19 MOCHAMMAD √ √ √
MAULANA
ISKHAQ AL
FATHIR
20 MOHAMMAD √ √ √
ALFAN
ATHALLAH
21 MOHAMMAD √ √
WILDAN
MUSYAFFA'
22 MUHAMMAD √ √
AIDIL
23 MUHAMMAD √ √ √
FARHAN
24 MUHAMMAD √ √ √
IBNU SINA
25 MUHAMMAD √ √ √
NURUL HIKAM
26 MUHAMMAD √ √ √
RIZQI
RAMADHAN
27 MUHAMMAD √ √ √
WAFDULLOH
28 NURIZKYA ALIF √ √ √
PUTRA MARWAN
29 RAFIF SIROJUL √ √ √
MUNIR
30 REIHAN √ √ √
TAJUDDIN
ZUHRI
31 RIFQI FATIHUL √ √ √
IHSAN
32 TIRTA PANDU √ √ √
HIDAYATULLOH
32 √ √ √
ZITAB ABI ADAM
33

34 RAFAEL √ √ √
GILBRAN
FABIANSYAH
35 ZAIDAN AKBARI √ √ √
RIZKI
Total 12 14 8 13 17 4 9 13 12

50
51

Berdasarkan hasil pengamatan siswa pada siklus satu kurang memuaskan

hal ini dapat dilihat pada keaktifan siswa masih ada yang kurang aktif yaitu

sejumlah 12 siswa, pada aspek keberanian masih ada 4 siswa yang kurang berani

mereka hanya duduk diam saja, pada aspek ketelitian masih ada 8 siswa yang

kurang teliti dalam mengerjakan soal.

3. Hasil Penelitian Siklus II

Karena dalam proses perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan pada

Siklus I menunjukkan hasil yang belum memuaskan, maka peneliti melaksanakan

kegiatan perbaikan pembelajaran Siklus II.

Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan apersepsi

dengan bertanya jawab dengan siswa tentang materi yang telah diajarkan. Dari

jawaban siswa, peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar siswa masih

mengingat materi sistem reproduksi pada manusia. Selanjutnya peneliti

menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran hari ini.

Pada kegiatan ini peneliti menyampaikan petunjuk tentang prosedur

berdiskusi, siswa memperhatikan penjelasan dari guru dan sesekali bertanya apabila

ada yang belum dimengerti. Selesai memperoleh petunjuk dari peneliti, masing-

masing kelompok diminta berdiskusi sesuai petunjuk peneliti. Selama siswa

berdiskusi, peneliti mengadakan evaluasi. Dari kegiatan evaluasi didapatkan data

sebagai berikut:

Tabel 4.3
Rekapitulasi Nilai Evaluasi Siklus II

No Nama No soal Jumlah Nilai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 benar

1 ABDUN AL 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
GHONI

51
52

2 ACHMAD FIKRI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 80
HANAFI
3 ADAM GIFFARI 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 80
SEVTIAN PUTRA
4 AHMAD AKBAR 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 80
AINUL YAQIN
5 AHMAD KHOLIL 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
MAHMUD
6 AKHMAD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
MUJADDID
DINUL QOYYIM
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
ALFI BUSHAIRI
8 ANDHIKA 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 6 60
MAULANA
SHAHADA
9 BAYU AJI 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 6 60
KUSUMA
10 DENIS RAHMAT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
SETIYONO
11 DZAKI ATMA 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 80
LEOFAN
12 FAHIM NAUFAL 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 80
KAMALUDIN
FAJRUL HAKAM
13 FAIZ RAHMATUL 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8 80
KAUTSAR
14 FAWWAZ ZULFA 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 6 60
NUGRAHA
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
HAIKAL FIKRI
16 JALALUDIN 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 80
MUKHAMMAD
AKBAR
17 M. DAFFA 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 80
AFRIZHA ARIF
18 MOCHAMAD 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8 80
DANIEL
ARDIANSYAH
19 MOCHAMMAD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
MAULANA
ISKHAQ AL
FATHIR
20 MOHAMMAD 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 80
ALFAN
ATHALLAH
21 MOHAMMAD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
WILDAN
MUSYAFFA'
52
53

22 MUHAMMAD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
AIDIL
23 MUHAMMAD 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 80
FARHAN
24 MUHAMMAD 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 80
IBNU SINA
25 MUHAMMAD 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 8 80
NURUL HIKAM
26 MUHAMMAD 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 80
RIZQI
RAMADHAN
27 MUHAMMAD 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 80
WAFDULLOH
28 NURIZKYA ALIF 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
PUTRA MARWAN
29 RAFIF SIROJUL 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 80
MUNIR
30 REIHAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
TAJUDDIN ZUHRI
31 RIFQI FATIHUL 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 80
IHSAN
32 TIRTA PANDU 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 80
HIDAYATULLOH
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
ZITAB ABI ADAM
34 RAFAEL 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 80
GILBRAN
FABIANSYAH
35 ZAIDAN AKBARI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
RIZKI
Jumlah Benar 30 24 18 20 25 24 28 28 26 23 256 2560

Presentasi 85,3 %

ketuntasan

Berdasarkan data nilai pada siklus II yang menggunakan metode diskusi,

nilai rata-rata kelas pada Siklus II adalah 83,3 Dan persentase kelulusan 85,3 %.

Yang mendapat nilai 60 ada 3 siswa, yang mendapat nilai 80 ada 18 siswa, dan

yang mendapat nilai 100 ada 14 siswa. Dari data tersebut maka peneliti

menyimpulkan bahwa pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus II sudah optimal

karena nilai rata-rata kelas sudah di atas 75. Hal ini disebabkan siswa yang
53
54

mendapat nilai di bawah nilai rata-rata sudah paham sistem pereedaran darah pada

manusia. Sehingga peneliti menghentikan kegiatan perbaikan pembelajaran pada

siklus selanjutnya.

Dari analisis data yang ditunjukkan tabel 4.4 maka dapat disajikan pula data

dalam bentuk grafik sebagai berikut:

9
8
7
Jumlah Siswa

6
5
4
3
2
1
0
10 20 30 40 60 80 100
Nilai

Grafik 4.2 Nilai Evaluasi Siklus II

Untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar belajar siswa Siklus I

dan II maka disajikan data hasil tes tulis Siklus I dan II sebagai berikut:

Tabel 4.4

Rekapitulasi Nilai IPA Siklus I dan II

Nilai
No Nama Siswa
Siklus I Siklus II

1 70 100
ABDUN AL GHONI
2 80 80
ACHMAD FIKRI HANAFI
3 70 80
ADAM GIFFARI SEVTIAN PUTRA
4 75 80
AHMAD AKBAR AINUL YAQIN
5 50 100
AHMAD KHOLIL MAHMUD
6 AKHMAD MUJADDID DINUL 50 100
QOYYIM
54
55

7 75 100
ALFI BUSHAIRI
8 75 60
ANDHIKA MAULANA SHAHADA
9 65 60
BAYU AJI KUSUMA
10 90 100
DENIS RAHMAT SETIYONO
11 65 80
DZAKI ATMA LEOFAN
12 FAHIM NAUFAL KAMALUDIN 65 80
FAJRUL HAKAM
13 65 80
FAIZ RAHMATUL KAUTSAR
14 65 60
FAWWAZ ZULFA NUGRAHA
15 65 100
HAIKAL FIKRI
16 JALALUDIN MUKHAMMAD 75 80
AKBAR
17 65 80
M. DAFFA AFRIZHA ARIF
18 MOCHAMAD DANIEL 65 80
ARDIANSYAH
19 MOCHAMMAD MAULANA ISKHAQ 80 100
AL FATHIR
20 80 80
MOHAMMAD ALFAN ATHALLAH
21 MOHAMMAD WILDAN 90 100
MUSYAFFA'
22 80 100
MUHAMMAD AIDIL
23 50 80
MUHAMMAD FARHAN
24 60 80
MUHAMMAD IBNU SINA
25 70 80
MUHAMMAD NURUL HIKAM
26 60 80
MUHAMMAD RIZQI RAMADHAN
27 90 80
MUHAMMAD WAFDULLOH
28 100 100
NURIZKYA ALIF PUTRA MARWAN
29 80 80
RAFIF SIROJUL MUNIR
30 50 100
REIHAN TAJUDDIN ZUHRI

55
56

31 60 80
RIFQI FATIHUL IHSAN
32 90 80
TIRTA PANDU HIDAYATULLOH
33 100 100
ZITAB ABI ADAM
34 80 80
RAFAEL GILBRAN FABIANSYAH
35 50 100
ZAIDAN AKBARI RIZKI
25,6
Jumlah Benar 2120

Nilai rata-rata 70,6 85,3

Dari data pada tabel 4.5 di atas, dapat disajikan data dalam bentuk grafik

sebagai berikut:

7
Jumlah Siswa

5 Siklus I
3 Siklus II

-1 0 20 50 60 65 70 75 80 90 100
Nilai

Grafik 4 Nilai Siklus I dan II

4. Hasil Pengamatan Siswa Siklus II Pada Saat Proses Belajar Mengajar

Tabel 4.5

Pengamatan siswa siklus II pada saat proses belajar mengajar

Aspek yang dinilai Nilai

No Nama Siswa Keaktifan Keberanian Ketelitian rata-rata

B C K B C K B C K

1 ABDUN AL √ √ √
GHONI
56
57

2 ACHMAD FIKRI √ √ √
HANAFI
3 ADAM GIFFARI √ √
SEVTIAN PUTRA
4 AHMAD AKBAR √ √ √
AINUL YAQIN
5 AHMAD KHOLIL √ √ √
MAHMUD
6 AKHMAD √ √ √
MUJADDID
DINUL QOYYIM B=
7 √ √ √
ALFI BUSHAIRI Baik
8 ANDHIKA √ √ √
MAULANA (76-90)
SHAHADA
9 BAYU AJI √ √ √
KUSUMA
10 DENIS RAHMAT √ √ √ C=
SETIYONO
11 DZAKI ATMA √ √ √ Cukup
LEOFAN
12 FAHIM NAUFAL √ √ √ (61-75)
KAMALUDIN
FAJRUL HAKAM
13 FAIZ RAHMATUL √ √ √
KAUTSAR K=
14 FAWWAZ ZULFA √ √ √
Kurang
NUGRAHA
15 √ √ √
HAIKAL FIKRI 60
16 JALALUDIN √ √ √
MUKHAMMAD
AKBAR
17 M. DAFFA √ √ √
AFRIZHA ARIF
18 MOCHAMAD √ √ √
DANIEL
ARDIANSYAH
19 MOCHAMMAD √ √ √
MAULANA
ISKHAQ AL
FATHIR
20 MOHAMMAD √ √ √
ALFAN
ATHALLAH
21 MOHAMMAD √ √
WILDAN
MUSYAFFA'
57
58

22 MUHAMMAD √
AIDIL
23 MUHAMMAD √ √
FARHAN
24 MUHAMMAD √ √ √
IBNU SINA
25 MUHAMMAD √ √ √ √
NURUL HIKAM
26 MUHAMMAD √ √
RIZQI
RAMADHAN
27 MUHAMMAD √ √
WAFDULLOH
28 NURIZKYA ALIF √ √ √
PUTRA MARWAN
29 RAFIF SIROJUL √ √ √
MUNIR
30 REIHAN √ √
TAJUDDIN
ZUHRI
31 RIFQI FATIHUL √ √
IHSAN
32 TIRTA PANDU √ √
HIDAYATULLOH
33 √ √ √
ZITAB ABI ADAM
34 RAFAEL √ √ √
GILBRAN
FABIANSYAH
35 ZAIDAN AKBARI √ √
RIZKI
Total 8 17 0 12 20 0 10 18 0

Berdasarkan hasil pengamatan siswa pada siklus dua sudah memuaskan

hal ini dapat dilihat pada keaktifan siswa tidak ada yang kurang aktif, pada

aspek keberanian tidak ada yang duduk terdiam mereka aktif mengemukakan

pendapat dan bertanya apabila ada soal-soal yang tidak dimengerti, pada aspek

ketelitian semua teliti dalam mengerjakan soal tapi masih ada beberapa siswa

yang nilainya di bawah KKM.

58
52

B. PEMBAHASAN

1. Pembahasan Siklus I

Dengan metode ceramah pemahaman siswa belum dapat ditingkatkan. Hasil

tes tulis yang didapat belum memuaskan. Dari 35 siswa terdapat 24 siswa yang

mendapat nilai di bawah standart ketuntasan minimal. Tampaknya hal ini terjadi

karena beberapa alasan. Penyebab yang pertama mungkin berasal dari guru. Hasil

refleksi menunjukkan bahwa guru masih mendominasi pembelajaran, dengan kata

lain pembelajaran masih terpusat pada guru.

Pemilihan metode pembelajaran dalam kegiatan perbaikan pembelajaran

oleh guru kurang menarik perhatian siswa, sehingga siswa kurang termotivasi dan

kurang bersemangat dalam proses pembelajaran.

Oleh karena itu, peneliti melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran

Siklus II dengan tujuan perbaikan memotivasi siswa dengan menggunakan metode

diskusi agar siswa mendapatkan pengalaman belajar yang realistik.

2. Pembahasan Siklus II

Hasil belajar siswa sudah mengalami peningkatan, dikarenakan pemahaman

siswa tentang negara majudan negara berkembang meningkat. Dari 35 siswa ada .

Hal ini karena 3 siswa yang belum tuntaswa terlibat langsung dalam proses

pembelajaran dengan melakukan diskusi. Siswa lebih termotivasi dan lebih tertarik

dalam proses pembelajaran.

Siswa juga lebih banyak mendapat kesempatan menjawab pertanyaan guru

dengan kegiatan tanya jawab dan diskusi kelompok. Guru senantiasa memotivasi

siswa dan membimbing siswa untuk berani mengutarakan pendapat dari hasil

diskusi kelompok. Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip keterampilan dasar


60

mengajar khususnya keterampilan bertanya dan keterampilan membimbing siswa

(Wardani, 2003). Bagi siswa yang mampu menjawab dengan benar guru juga

memberikan apresiasi untuk meningkatkan motivasi siswa.

Berdasarkan hasil belajar siswa pada perbaikan pembelajaran Siklus II

peneliti memutuskan untuk menghentikan Siklus perbaikan pembelajaran sampai

Siklus II saja.
5461

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Kegiatan perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan berhasil meningkatkan

pemahaman siswa kelas VIII-E MTs Negeri 4 Jombang tentang materi sistem

peredaran darah pada manusia.

2. Kegiatan perbaikan pembelajaran melalui model kooperatif learning tipe Think -

Pair - Share berhasil meningkatkan hasil belajar siswa tentang sistem peredaran

darah pada manusia. Keberhasilan ini terlihat dari peningkatan keaktifan siswa

dalam proses pembelajaran dan adanya peningkatan nilai tes tulis dari Siklus I

sampai Siklus II.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh setelah menggunakan metode

diskusi sebagai salah satu alternatif strategi pembelajaran pada mata pelajaran IPA

tentang sistem peredaran darah pada manusia kelas VIII-E MTs Negeri 4 Jombang,

peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Kepada teman guru IPA Kelas VIII yang ingin meningkatkan kemampuan

profesionalnya serta nilai hasil belajar siswa, jika situasi dan kondisi sekolahnya

relatif sama dengan apa yang ada di sekolah peneliti, maka sebaiknya

menggunakan model kooperatif learning tipe Think-Pair-Share sebagai solusi untuk

memecahkan masalah pembelajaran.


62
55

2. Kepada siswa agar selalu termotivasi untuk belajar IPA mengingat pentingnya

pemahaman tentang sistem peredaran darah pada manusia.

3. Kepada orang tua atau wali murid, agar mempunyai kepedulian serta perhatian juga

bersikap pro aktif dalam upaya peningkatan mutu pendidikan yang diharapkan oleh

sekolah.

4. Kepada Kepala Sekolah dan jajaran pengelola kebijakan sekolah, disarankan agar

dapat memberikan fasilitas dalam sosialisasi implementasi metode pembelajaran

ini, sejalan dengan signifikan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan.
63

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyanto 1991. Psikologi Be;ajar. Jakarta : Rineka Cipta.

….……………. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Rineka Cipta

Alma. Buchari. Et. Alla. 2008. Guru Profesional : Menguasai Mertode dan Terampil
Mengajar, Bandung A;fabeta.

Aqih Zainal. 2006. Penelitian Tindakan kelas. Bandung : Trama Widya.

Bahari, Abdullah, dkk. (2000). Metode Belajar Anak Kreatif. Bandung: Dwi Pasha Press.

Budianto, Wiryawan. 1999. Pengembangan IQ dan EQ: Model Pendekatan Pembelajaran.


Jakarta : Beringin Press.

Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004: Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sains Sekolah
menengah pertama . Jakarta: Puskur, Balitbang, Depdiknas.

Depdiknas.2002.Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning, CTL).


Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jakarta:


Depdiknas.
Kemnis, S. 1988. Rancangan Penelitian Tindakan (Terjemahan). Bandung: Asy Syifa.

Rahman, Arief. 2000. Sistem Pendidikan Indonesia: Potret Realitas Manajemen yang
Mengambang. Yogyakarta : Lentera.

Sudirman, Arief, Dkk. (1986). Media Pendidikan Pengertian Pengembangan Dan


Pemanfaatannya. Jakarta: Press Telkom Dikbud Dan Rajawali.

Suschman; Richard. (1982). Learning Theories For Teacher. Fourth Edition. New York:
Harper And Row.

Sukoco, Padmo. 2002. Penelitian Kualitatif: Metodologi, Aplikasi, dan Evaluasi. Jakarta:
Gunung Agung.

Sudibyo, Jamaluddin. 1990. Pendidikan Humanistis. Yogyakarta : Indonesia Tera.

Sulaksono, Tejo. 2001. CAR (Classroom Action Research); Sebuah Pengantar. Surakarta :
Republik Press.

Suryaman, Maman. 1990. Kerangka Acuan Peningkatan Prestasi Belajar Siswa. Bandung
: Angkasa.
64

Wardhani, IGAK, Dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wilkinson, Genra. (1984). Media Dalam Pembelajaran Penelitian Selama 60 Tahun.


Jakarta: Rajawali.

Wardhani, IGAK, Dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wilkinson, Genra. (1984). Media Dalam Pembelajaran Penelitian Selama 60 Tahun.


Jakarta: Rajawali.

Wibawa, B. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Dirjen Dikdasmen Direktorat


Tenaga

Winkel, W.S. 1986. Bimbingan Belajar di Sekolah Menengah. Jakarta : Galia.

http://goth-id.blogspot.com/2012/08/karakteristik-pembelajaran-biologi-dan.html
65

Lampiran
Lampiran 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I

Mata Pelajaran : IPA


Semester : 1 (satu)
Materi Pokok : Sistem Peredaran Darah Pada
Manusia
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui kegiatan pembelajan peserta didik dapat memahami tentang sistem peredaran

darah pada manusia.

B. KOMPETENSI DASAR

3.7 Menganalisis sistem peredaran darah pada manusia dan memahami gangguan

pada sistem peredaran darah, serta upaya menjaga kesehatan sistem peredaran

darah.

4.7 Menyajikan data hasil percobaan pengaruh aktivitas (jenis, intensitas, atau

durasi) pada frekuensi denyut jantung.

C. KEGIATANPEMBELAJARAN

1. Pendahuluan

❖ Salam dan doa

❖ Apersepsi

2. Kegiatan Inti
66

❖ Peserta didik membuka dan memahami bahan ajar yang ada di buku IPA

kelas VIII

❖ Setelah siswa memahami bahan ajar yang berapa buku siswa IPA Kelas VIII

dan mengerjakan LKPD yg ada

❖ Di akhir pertemuan guru memberikan soal-soa evaluasi

❖ Guru mengoreksi pekerjaan masing-masing siswa.

3. Penutup

❖ Pada akhir kegiatan pembelajaran, guru mengevaluasi dan memberi tugas

mandiri tidak terstruktur untuk mengembangkan pengetahuannya

(Pendalaman Materi) dengancara mereview hasil.

D. PENILAIAN

1. Sikap : Observasi

2. Pengetahuan : Tes Tulis/Lisan/Penugasan*

Jombang, 27 Oktober 2022


Mengetahui
Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran

SULTHON SULAIMAN, M. PdI HISBULLOH HUDA, S. Pd, M. Si


NIP.198106162005011003 NIP. 197703032007101
67

Lampiran 2

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


LKPD SIKLUS I
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

Nama : ......................................... NILAI :


No : .........................................
Tanggal : .........................................

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar !

1. Dari pernyataan ini, yang bukan fungsi darah adalah … … …

A. Mengendalikan stabilitas suhu tubuh

B. Mengangkut bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh.

C. Sebagai alat pertahanan tubuh untuk melawan infeksi

D. Meneruskan rangsangan dari otak

2. Urutan peredaran darah besar yang benar adalah … … …

A. Jantung (bilik kiri ) - seluruh tubuh - jantung (bilik kanan)

B. Jantung (atrium kanan) - paru-paru - jantung (atrium kiri)

C. Jantung (bilik kiri) - seluruh tubuh - jantung (serambi kanan)

D. Jantung (atrium kiri) - paru-paru - Jantung (atrium kanan)

3. Di antara pembuluh darah berikut yang darahnya kaya oksigen adalah … … …

A. Vena hati
68

B. Vena dari ginjal

C. Vena paru-paru

D. Vena dari usus

4. Dalam sistem peredaran darah manusia dikenal adalah tiga pembuluh darah, yaitu arteri,

vena dan kapoiler. Pernyataan berikut ini yang berkaiatan dengan vena adalah …

A. Mengankut darah di mana kadar darah oksigen tinggi

B. Jalannya meninggalkan jantung

C. Mengangkut darah di mana kadar darah karbondioksida tinggi

D. Mengangkut darah di mana kadar darah karbondioksida tinggi jalannya menuju

jantung

5. Pernyataan di bawah ini adalah fungsi sistem sirkulasi pada manusia, kecuali … … …

A. Mengankut zat nutrisi ke seluru jaringan tubuh

B. Menghantarkan rangsangan ke organ-organ tubuh

C. Mengatur suhu tubuh

D. Mengangkut sisa-sisa metabolisme ke alat pengeluaran

6. Di dalam jantung terdapat beberapa katub atau sekat yang membatasi ruang ruang

jantung. Katup semilunaris terdapat antara … … …

A. Bilik kiri dengan aorta

B. Serambi kanan dan bilik kanan

C. Bilik kanan dan nadi paru-paru

D. Bilik kiri dengan aorta


69

7. Darah yang mengandung karbondioksida terdapat pada jantung bagian … … …

A. Serambi kiri

B. Bilik kiri

C. Serambi tengah

D. Serambi kanan

8. Darah yang kaya akan oksigen terdapat pada jantung bagian … … …

A. Bilik kiri

B. Aorta

C. Bilik tengah

D. Bilik kanan

9. Darah yang mengandung karbondioksida paling banyak terdapat pada … … …

A. Vena pulmonalis

B. Ventrikel

C. Atrium kiri

D. Arteri pulmonalis

10. Setelah mengalami proses pencernaan, sari makanan siap untuk diserap dan di bawah

keseluruh tubuh oleh dara. Bagian yang berperan dalam pengangkutan adalah … …

A. Plasma

B. Eritrosit

C. Leukosit
70

D. Trombosit

11. Bagian yang bertanggung jawab atas kontraksi jantung adalah … … …

A. Perikardium

B. Eritrosit

C. Leukosit

D. Trombosit

12. Jantung manusia dilapisi oleh lapisan otot … … …

A. Perikardium

B. Eksokardium

C. Endokardium

D. Epikardium

13. Di antara pernyataan berikut yang bukan ciri pembuluh arteri adalah … … …

A. Tempat keluarnya darah dari jantung

B. Membawah darah menujuh jantung

C. Letaknya di daerah agak dalam dari kulit

D. Tekanan kuat

14. Pada sistem peredaran darah manusia, atrium kiri menerimah darah dari … … …

A. Seluruh jaringan tubuh, berisih karbondioksida

B. Paru-paru yang mengandung banyak oksigen

C. Kepala tungkai depan serta membawa karbondioksida


71

D. Paru - paru dan kulit serat membawa karbondioksida

15. Berikut ini beberapa organ manusia

1. Paru-paru

2. Jantung

3. Pembulu limfa

4. Trakea

5. Vena porta hepatika

Organ-organ yang menyusun sistem transportasi adalah … … …

A. 1, 2 dan 3

B. 1, 3 dan 5

C. 2, 3 dan 4

D. 2, 3 dan 5

“SELAMAT M E N G E R J A K A N”
72

Lampiran 3

KUNCI JAWABAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK SIKLUS 1
1. D

2. A

3. C

4. D

5. B

6. A

7. D

8. A

9. D

10. B

11. C

12. A

13. D

14. B

15. D
73

16.
Lampiran 4

SOAL ULANGAN HARIAN IPA


SIKLUS 1

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang benar !

1. Sebutkan organ penyusun sistem peredaran darah beserta fungsinya !

2. Sebutkan gejala-gejala seseorang menderita leukimia yaitu !

3. Jelaskan yang dimaksud dengan donor universal dan resipien universal !

4. Apakah yang dimaksud dengan arterosklerosis ?

5. Apakah perbedaan antara anemia dan leukimia ?

6. Sebutkan fungsi darah dalam tubuh manusia !

7. Sebutkan tiga macam gangguan peredaran darah pada manusia !

8. Apa penyebab penyakit leukimia ?

9. Faktor apa sajakah yang bisa meningkatkan frekuensi denyut nadi ?

10. Bagaimana cara mengobati penyakit leukimia ?


74

Lampiran 5

KUNCI JAWABAN
SOAL ULANGAN HARIAN IPA
SIKLUS 1

1 Sistem peredaran darah manusia secara umum terdiri atas tiga organ utama yaitu

jantung, pembuluh darah dan darah.

Jantung berfungsi memompa darah

Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah dari jantung ke paru-par dan ke

seluruh tubuh serta kembali lagi ke jantung

Darah berfungsi mengangkut oksigen, karbondioksida, nutrisi, serta melindungi

tubuh dari penyakit

2 1. Deman, kedinginan dan seperti gejala flue

2. Badan lemah dan sakit kepala

3. Sering mengalami infeksi

4. Kehilangan berat badan

5. Berkeringat terutama malam hari

6. Nyeri tulang atau sendi

3 Donor universal adalah golongan darah yang dapat mendorong darah ke seluruh

golongan darah. Golongan darah yang termasuk dalam donor universal adalah

golongan darah O

Resipien universal adalah golongan darah yag dapat meneri darah dari golongan

darah apapun. Golongan darah yang termasuk dalam resipien universal adalah

golongan darah AB

4 Arterosklerosis adalah penyempitan di pembuluh darah.


75

5 Anemia adalah keadaan dimana darah tidak mampu membawa oksigen yang cukup

bagi tubuh. Anemia disebabkan oleh kurangnya hemoglobin yang membawah

oksigen.

Leukimia adalah penyakit kelainan darah yang disebabkan sel darah putih

membela tidak terkendali sehingga jumlahnya meningkat pesat, kemudian

memakan sel darah merah. Leukimia disebut juga kanker darah.

6 1. Sebagai pembawah zat-zat makanan dari sitem pencernaan ke seluruh tubuh.

2. Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

3. Mengangkut sisa-sisa metabolisme misalnya karbondioksida dari seluruh tubuh

ke organ organ ekskresi misalnya paru-pau.

4. Mengangkut hormon dari kelenjar hormon ke organ sasaran

5. Memelihara keseimbangan cairan tubuh.

6. Mempertahankan tubuh dari serangan mikroorganisme atau zat asing lain.

7. Memelihara suhu tubuh.

7 Arterosklerosis, hipertensi dan anemia

8 Radiasi energi tinggi misalnya bom nuklir, bahan kimia benzene yang mengenai

seseorang dalam jangka panjang dan dalam jangka waktu lama dan keadaan

genetik seseorang.

9 1. Kegiatan atau aktivitas tubuh

2. Jenis kelamin

3. Suhu tubuh

4. Umur

5. Komposisi ion
76

10 Pengobatan leukimia dapat dilakukan dengan kemoterapi tetapi radiasi biologo

atau cangkok sumsum tulang.


77

Lampiran 6

Rekapitulasi Nilai Evaluasi Siklus I


No Nama Nilai Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Skor Maksimal 20 10 10 10 10 10 5 5 10 10

1 ABDUN AL 10 5 5 10 10 10 5 5 10 0 70 Tidak lulus


GHONI
2 ACHMAD FIKRI 10 5 5 10 10 10 5 5 10 10 80 Lulus
HANAFI
3 ADAM GIFFARI 5 5 5 10 10 10 5 5 10 5 70 Tidak lulus
SEVTIAN PUTRA
4 AHMAD AKBAR 5 5 5 10 10 10 5 5 10 10 75 Lulus
AINUL YAQIN
5 AHMAD KHOLIL 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 Tidak lulus
MAHMUD
6 AKHMAD 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 Tidak lulus
MUJADDID
DINUL QOYYIM
7 5 5 5 10 10 10 5 5 10 10 75 Lulus
ALFI BUSHAIRI
8 ANDHIKA 5 5 5 10 10 10 5 5 10 10 75 Lulus
MAULANA
SHAHADA
9 BAYU AJI 10 5 5 5 5 5 5 5 10 10 65 Tidak lulus
KUSUMA
10 DENIS RAHMAT 10 10 10 10 10 10 5 5 10 10 90 Lulus
SETIYONO
11 DZAKI ATMA 10 10 10 5 5 5 5 5 5 5 65 Tidak lulus
LEOFAN
12 FAHIM NAUFAL 10 5 5 5 5 5 5 5 10 10 65 Tidak lulus
KAMALUDIN
FAJRUL HAKAM
13 FAIZ 10 5 5 5 5 5 5 5 10 10 65 Tidak lulus
RAHMATUL
KAUTSAR
14 FAWWAZ 10 5 5 5 5 5 5 5 10 10 65 Tidak lulus
ZULFA
NUGRAHA
15 10 5 5 5 5 5 5 5 10 10 65 Tidak lulus
HAIKAL FIKRI
16 JALALUDIN 20 5 5 5 5 5 5 5 10 10 75 Lulus
MUKHAMMAD
78

AKBAR
17 M. DAFFA 10 5 5 5 5 5 5 5 10 10 65 Tidak lulus
AFRIZHA ARIF
18 MOCHAMAD 10 5 5 5 5 5 5 5 10 10 65 Tidak lulus
DANIEL
ARDIANSYAH
19 MOCHAMMAD 10 5 5 10 10 10 5 5 10 10 80 Lulus
MAULANA
ISKHAQ AL
FATHIR
20 MOHAMMAD 10 5 5 10 10 10 5 5 10 10 80 Lulus
ALFAN
ATHALLAH
21 MOHAMMAD 10 10 10 10 10 10 5 5 10 10 90 Lulus
WILDAN
MUSYAFFA'
22 MUHAMMAD 20 10 10 10 5 5 5 5 5 5 80 Lulus
AIDIL
23 MUHAMMAD 10 0 0 10 5 5 5 5 5 5 50 Tidak lulus
FARHAN
24 MUHAMMAD 10 0 10 10 5 5 5 5 5 5 60 Tidak lulus
IBNU SINA
25 MUHAMMAD 10 10 10 10 5 5 5 5 5 5 70 Tidak lulus
NURUL HIKAM
26 MUHAMMAD 10 0 10 10 5 5 5 5 5 5 60 Tidak lulus
RIZQI
RAMADHAN
27 MUHAMMAD 10 10 10 10 10 10 5 5 10 10 90 Lulus
WAFDULLOH
28 NURIZKYA ALIF 20 10 10 10 10 10 5 5 10 10 100 Lulus
PUTRA
MARWAN
29 RAFIF SIROJUL 20 10 10 10 5 5 5 5 5 5 80 Lulus
MUNIR
30 REIHAN 10 0 0 10 5 5 5 5 5 5 50 Tidak lulus
TAJUDDIN
ZUHRI
31 RIFQI FATIHUL 10 0 10 10 5 5 5 5 5 5 60 Tidak lulus
IHSAN
32 TIRTA PANDU 10 10 10 10 10 10 5 5 10 10 90 Lulus
HIDAYATULLOH
33 ZITAB ABI 20 10 10 10 10 10 5 5 10 10 100 Lulus
ADAM
34 RAFAEL 20 10 10 10 5 5 5 5 5 5 80 Lulus
GILBRAN
FABIANSYAH
79

35 ZAIDAN AKBARI 10 0 0 10 5 5 5 5 5 5 50 Tidak lulus


RIZKI
2120
JUMLAH
Presentasi 70,6 Tidak lulus

ketuntasan %
80

Lampiran 7

Pengamatan siswa siklus I pada saat proses belajar mengajar.


Aspek yang dinilai Nilai

No Nama Siswa Keaktifan Keberanian Ketelitian rata-rata

B C K B C K B C K

1 ABDUN AL √ √ √
GHONI
2 ACHMAD FIKRI √ √ √
HANAFI
3 ADAM GIFFARI √ √ √
SEVTIAN PUTRA
4 AHMAD AKBAR √ √ √
AINUL YAQIN
5 AHMAD KHOLIL √ √ √
MAHMUD
6 AKHMAD √ √ √
MUJADDID
B=
DINUL QOYYIM
7 √ √ √
ALFI BUSHAIRI Baik
8 ANDHIKA √ √ √
(76-90)
MAULANA
SHAHADA
9 BAYU AJI √ √ √
KUSUMA
C=
10 DENIS RAHMAT √ √ √
SETIYONO Cukup
11 DZAKI ATMA √ √ √
LEOFAN (61-75)
12 FAHIM NAUFAL √ √ √
KAMALUDIN
FAJRUL HAKAM
13 FAIZ RAHMATUL √ √ √ K=
KAUTSAR
14 FAWWAZ ZULFA √ √ √ Kurang
NUGRAHA
15 √ √ √ 60
HAIKAL FIKRI
16 JALALUDIN √ √ √
MUKHAMMAD
AKBAR
81

17 M. DAFFA √ √ √
AFRIZHA ARIF
18 MOCHAMAD √ √ √
DANIEL
ARDIANSYAH
19 MOCHAMMAD √ √ √
MAULANA
ISKHAQ AL
FATHIR
20 MOHAMMAD √ √ √
ALFAN
ATHALLAH
21 MOHAMMAD √ √
WILDAN
MUSYAFFA'
22 MUHAMMAD √ √
AIDIL
23 MUHAMMAD √ √ √
FARHAN
24 MUHAMMAD √ √ √
IBNU SINA
25 MUHAMMAD √ √ √
NURUL HIKAM
26 MUHAMMAD √ √ √
RIZQI
RAMADHAN
27 MUHAMMAD √ √ √
WAFDULLOH
28 NURIZKYA ALIF √ √ √
PUTRA MARWAN
29 RAFIF SIROJUL √ √ √
MUNIR
30 REIHAN √ √ √
TAJUDDIN
ZUHRI
31 RIFQI FATIHUL √ √ √
IHSAN
32 TIRTA PANDU √ √ √
HIDAYATULLOH
32 √ √ √
ZITAB ABI ADAM
33

34 RAFAEL √ √ √
GILBRAN
FABIANSYAH
82

35 ZAIDAN AKBARI √ √ √
RIZKI
Total 12 14 8 13 17 4 9 13 12
83

Lampiran 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II

Mata Pelajaran : IPA


Semester : 1 (satu)
Materi Pokok : Sistem Peredaran Darah Pada
Manusia
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui kegiatan pembelajan peserta didik dapat memahami tentang sistem peredaran

darah pada manusia.

B. KOMPETENSI DASAR

3.7 Menganalisis sistem peredaran darah pada manusia dan memahami gangguan

pada sistem peredaran darah, serta upaya menjaga kesehatan sistem peredaran

darah.

4.7 Menyajikan data hasil percobaan pengaruh aktivitas (jenis, intensitas, atau

durasi) pada frekuensi denyut jantung.

C. KEGIATANPEMBELAJARAN

1. Pendahuluan

❖ Salam dan doa

❖ Apersepsi

2. Kegiatan Inti
84

❖ Peserta didik membuka dan memahami bahan ajar yang ada di buku siswa

kelas VIII

❖ Setelah siswa memahami bahan ajar yang berapa di buku siswa kelas VIII

dan mengerjakan LKS.

❖ Di akhir pertemuan guru memberikan soal pada evaluasi kepada siswa

❖ Guru mengoreksi pekerjaan masing-masing siswa.

3. Penutup

❖ Pada akhir kegiatan pembelajaran, guru mengevaluasi dan memberi tugas

mandiri tidak terstruktur untuk mengembangkan pengetahuannya

(Pendalaman Materi) dengan cara mereview hasil.

D. PENILAIAN

1. Sikap : Observasi

2. Pengetahuan : Tes Tulis/Lisan/Penugasan*

Jombang, 03 Nopember 2022


Mengetahui
Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran

SULTHON SULAIMAN, M. PdI HISBULLOH HUDA, S. Pd., M. Si


NIP.198106162005011003 NIP. 19770302007101001
85
Lampiran 9

LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK)


SIKLUS II
SISTEM PEREDARAN DARAH

Kelas
Nama Kelompok NILAI:
Nama Anggota Kelompok 1.
2.
3.
4.
5.
6.

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

Tubuh kita membutuhkan makanan yang kemudian dicerna dalam usus. Sari-sari

makanan tersebut diserap oleh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh. Darah merupakan

alat transportasi yang sangat penting dalam tubuh manusia. Sistem peredaran darah

manusia sendiri terbagi atas darah dan alat-alat peredaran darah dalam tubuh kita ?.

Untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan darah, kerjakanlah soal-soal

berikut.

Darah merupakan cairan yang berwarna merah yang terdapat dalam tubuh.

Fungsi darah adalah :


86

Darah terbagi atas 2 komponen utama, yaitu :


a. ….…………………….., yang terbagi atas 3 yaitu (i) ……………………………..
(ii)……………………….. (iii)…………………………………..
b. ….………………………………….., yang berfungsi
…………………………………dan tersusun atas ………………………, seperti
albumin, hormon globulin, dan fibrinogen, …………………….magnesium, dan besi,
………………………..seperti glukosa dan lemak, asam albinoenzim dan antigen.

Lengkapi tabel yang menunjukkan perbedaan dan fungsi masing-masing darah.


No Pembeda Eritrosit Leukosit Trombosit

1 Terapan produksi

2 Jumlah

3 Ukuran

4 Bentuk

5 Struktur

6 Fungsi

“SELAMAT M E N G E R J A K A N”
87

Lampiran 10
SOAL ULANGAN HARIAN IPA
SIKLUS II

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang benar !

1. Sebutkan organ penyusun sistem peredaran darah beserta fungsinya !

2. Sebutkan gejala-gejala seseorang menderita leukimia yaitu !

3. Jelaskan yang dimaksud dengan donor universal dan resipien universal !

4. Apakah yang dimaksud dengan arterosklerosis ?

5. Apakah perbedaan antara anemia dan leukimia ?

6. Sebutkan fungsi darah dalam tubuh manusia !

7. Sebutkan tiga macam gangguan peredaran darah pada manusia !

8. Apa penyebab penyakit leukimia ?

9. Faktor apa sajakah yang bisa meningkatkan frekuensi denyut nadi ?

10. Bagaimana cara mengobati penyakit leukimia ?


88

Lampiran 11

KUNCI JAWABAN
SOAL ULANGAN HARIAN IPA
SIKLUS II

1 Sistem peredaran darah manusia secara umum terdiri atas tiga organ utama yaitu

jantung, pembuluh darah dan darah.

Jantung berfungsi memompa darah

Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah dari jantung ke paru-par dan ke

seluruh tubuh serta kembali lagi ke jantung

Darah berfungsi mengangkut oksigen, karbondioksida, nutrisi, serta melindungi

tubuh dari penyakit

2 7. Deman, kedinginan dan seperti gejala flue

8. Badan lemah dan sakit kepala

9. Sering mengalami infeksi

10. Kehilangan berat badan

11. Berkeringat terutama malam hari

12. Nyeri tulang atau sendi

3 Donor universal adalah golongan darah yang dapat mendorong darah ke seluruh

golongan darah. Golongan darah yang termasuk dalam donor universal adalah

golongan darah O

Resipien universal adalah golongan darah yag dapat meneri darah dari golongan

darah apapun. Golongan darah yang termasuk dalam resipien universal adalah

golongan darah AB

4 Arterosklerosis adalah penyempitan di pembuluh darah.


89

5 Anemia adalah keadaan dimana darah tidak mampu membawa oksigen yang cukup

bagi tubuh. Anemia disebabkan oleh kurangnya hemoglobin yang membawah

oksigen.

Leukimia adalah penyakit kelainan darah yang disebabkan sel darah putih

membela tidak terkendali sehingga jumlahnya meningkat pesat, kemudian

memakan sel darah merah. Leukimia disebut juga kanker darah.

6 8. Sebagai pembawah zat-zat makanan dari sitem pencernaan ke seluruh tubuh.

9. Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

10. Mengangkut sisa-sisa metabolisme misalnya karbondioksida dari seluruh tubuh

ke organ organ ekskresi misalnya paru-pau.

11. Mengangkut hormon dari kelenjar hormon ke organ sasaran

12. Memelihara keseimbangan cairan tubuh.

13. Mempertahankan tubuh dari serangan mikroorganisme atau zat asing lain.

14. Memelihara suhu tubuh.

7 Arterosklerosis, hipertensi dan anemia

8 Radiasi energi tinggi misalnya bom nuklir, bahan kimia benzene yang mengenai

seseorang dalam jangka panjang dan dalam jangka waktu lama dan keadaan

genetik seseorang.

9 6. Kegiatan atau aktivitas tubuh

7. Jenis kelamin

8. Suhu tubuh

9. Umur

10. Komposisi ion


90

10 Pengobatan leukimia dapat dilakukan dengan kemoterapi tetapi radiasi biologo

atau cangkok sumsum tulang.


91

Lampiran 12

Rekapitulasi Nilai Evaluasi Siklus II

No Nama No soal Jumlah Nilai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 benar

1 ABDUN AL 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
GHONI
2 ACHMAD FIKRI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 80
HANAFI
3 ADAM GIFFARI 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 80
SEVTIAN PUTRA
4 AHMAD AKBAR 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 80
AINUL YAQIN
5 AHMAD KHOLIL 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
MAHMUD
6 AKHMAD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
MUJADDID
DINUL QOYYIM
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
ALFI BUSHAIRI
8 ANDHIKA 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 6 60
MAULANA
SHAHADA
9 BAYU AJI 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 6 60
KUSUMA
10 DENIS RAHMAT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
SETIYONO
11 DZAKI ATMA 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 80
LEOFAN
12 FAHIM NAUFAL 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 80
KAMALUDIN
FAJRUL HAKAM
13 FAIZ RAHMATUL 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8 80
KAUTSAR
14 FAWWAZ ZULFA 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 6 60
NUGRAHA
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
HAIKAL FIKRI
16 JALALUDIN 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 80
MUKHAMMAD
92

AKBAR
17 M. DAFFA 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 80
AFRIZHA ARIF
18 MOCHAMAD 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8 80
DANIEL
ARDIANSYAH
19 MOCHAMMAD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
MAULANA
ISKHAQ AL
FATHIR
20 MOHAMMAD 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 80
ALFAN
ATHALLAH
21 MOHAMMAD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
WILDAN
MUSYAFFA'
22 MUHAMMAD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
AIDIL
23 MUHAMMAD 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 80
FARHAN
24 MUHAMMAD 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 80
IBNU SINA
25 MUHAMMAD 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 8 80
NURUL HIKAM
26 MUHAMMAD 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 80
RIZQI
RAMADHAN
27 MUHAMMAD 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 80
WAFDULLOH
28 NURIZKYA ALIF 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
PUTRA MARWAN
29 RAFIF SIROJUL 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 80
MUNIR
30 REIHAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
TAJUDDIN ZUHRI
31 RIFQI FATIHUL 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 80
IHSAN
32 TIRTA PANDU 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 80
HIDAYATULLOH
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
ZITAB ABI ADAM
34 RAFAEL 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 80
GILBRAN
FABIANSYAH
93

35 ZAIDAN AKBARI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100


RIZKI
Jumlah Benar 30 24 18 20 25 24 28 28 26 23 256 2560

Presentasi 85,3 %

ketuntasan
94

Lampiran 13

Rekapitulasi Nilai IPA Siklus I dan II

Nilai
No Nama Siswa
Siklus I Siklus II

1 70 100
ABDUN AL GHONI
2 80 80
ACHMAD FIKRI HANAFI
3 70 80
ADAM GIFFARI SEVTIAN PUTRA
4 75 80
AHMAD AKBAR AINUL YAQIN
5 50 100
AHMAD KHOLIL MAHMUD
6 AKHMAD MUJADDID DINUL 50 100
QOYYIM
7 75 100
ALFI BUSHAIRI
8 75 60
ANDHIKA MAULANA SHAHADA
9 65 60
BAYU AJI KUSUMA
10 90 100
DENIS RAHMAT SETIYONO
11 65 80
DZAKI ATMA LEOFAN
12 FAHIM NAUFAL KAMALUDIN 65 80
FAJRUL HAKAM
13 65 80
FAIZ RAHMATUL KAUTSAR
14 65 60
FAWWAZ ZULFA NUGRAHA
15 65 100
HAIKAL FIKRI
16 JALALUDIN MUKHAMMAD 75 80
AKBAR
17 65 80
M. DAFFA AFRIZHA ARIF
18 MOCHAMAD DANIEL 65 80
ARDIANSYAH
95

19 MOCHAMMAD MAULANA ISKHAQ 80 100


AL FATHIR
20 80 80
MOHAMMAD ALFAN ATHALLAH
21 MOHAMMAD WILDAN 90 100
MUSYAFFA'
22 80 100
MUHAMMAD AIDIL
23 50 80
MUHAMMAD FARHAN
24 60 80
MUHAMMAD IBNU SINA
25 70 80
MUHAMMAD NURUL HIKAM
26 60 80
MUHAMMAD RIZQI RAMADHAN
27 90 80
MUHAMMAD WAFDULLOH
28 100 100
NURIZKYA ALIF PUTRA MARWAN
29 80 80
RAFIF SIROJUL MUNIR
30 50 100
REIHAN TAJUDDIN ZUHRI
31 60 80
RIFQI FATIHUL IHSAN
32 90 80
TIRTA PANDU HIDAYATULLOH
33 100 100
ZITAB ABI ADAM
34 80 80
RAFAEL GILBRAN FABIANSYAH
35 50 100
ZAIDAN AKBARI RIZKI
25,6
Jumlah Benar 2120

Nilai rata-rata 70,6 85,3


96

Lampiran 14

Pengamatan siswa siklus II pada saat proses belajar mengajar

Aspek yang dinilai Nilai

No Nama Siswa Keaktifan Keberanian Ketelitian rata-rata

B C K B C K B C K

1 √ √ √
ABDUN AL GHONI
2 ACHMAD FIKRI √ √ √
HANAFI
3 ADAM GIFFARI √ √
SEVTIAN PUTRA
4 AHMAD AKBAR √ √ √
AINUL YAQIN
5 AHMAD KHOLIL √ √ √
MAHMUD
6 AKHMAD MUJADDID √ √ √
DINUL QOYYIM
B=
7 √ √ √
ALFI BUSHAIRI
Baik
8 ANDHIKA MAULANA √ √ √
SHAHADA
(76-90)
9 √ √ √
BAYU AJI KUSUMA
10 DENIS RAHMAT √ √ √
SETIYONO C=
11 DZAKI ATMA √ √ √
LEOFAN Cukup
12 FAHIM NAUFAL √ √ √
KAMALUDIN FAJRUL (61-75)
HAKAM
13 FAIZ RAHMATUL √ √ √
KAUTSAR
14 FAWWAZ ZULFA √ √ √ K=
NUGRAHA
15 √ √ √ Kurang
HAIKAL FIKRI
16 JALALUDIN √ √ √ 60
MUKHAMMAD
AKBAR
97

17 M. DAFFA AFRIZHA √ √ √
ARIF
18 MOCHAMAD DANIEL √ √ √
ARDIANSYAH
19 MOCHAMMAD √ √ √
MAULANA ISKHAQ
AL FATHIR
20 MOHAMMAD ALFAN √ √ √
ATHALLAH
21 MOHAMMAD √ √
WILDAN MUSYAFFA'
22 √
MUHAMMAD AIDIL
23 MUHAMMAD √ √
FARHAN
24 MUHAMMAD IBNU √ √ √
SINA
25 MUHAMMAD NURUL √ √ √ √
HIKAM
26 MUHAMMAD RIZQI √ √
RAMADHAN
27 MUHAMMAD √ √
WAFDULLOH
28 NURIZKYA ALIF √ √ √
PUTRA MARWAN
29 RAFIF SIROJUL √ √ √
MUNIR
30 REIHAN TAJUDDIN √ √
ZUHRI
31 RIFQI FATIHUL √ √
IHSAN
32 TIRTA PANDU √ √
HIDAYATULLOH
33 √ √ √
ZITAB ABI ADAM
34 RAFAEL GILBRAN √ √ √
FABIANSYAH
35 ZAIDAN AKBARI √ √
RIZKI
Total 8 17 0 12 20 0 10 18 0
98

Lampiran 15

DOKUMENTASI
SAAT PROSES BELAJAR MENGAJAR
99
100
101

SUSUNAN PANITIA
SEMINAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII-E


MTsN 4 JOMBANG TAHUN 2022 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
KOOPERATIF LEARNING TIPE THINK - PAIR - SHARE PADA POKOK
BAHASAN SISTEM PEREDARAN DARAH

Nara Sumber : Hisbulloh Huda, S. Pd.,M. Si


Pembina : Sulthon Sulaiman, M. PdI
Ketua : Dian Rodiatul Husna, S. Pd
Sekertaris : Laily Badi’ah, S. Pd
Bendaraha : Enki Dani Nugroho, S. Pd
Anggota : Dani Widi Astuti, S. Pd
: Laily Nur Azizah, S. Pd

Jombang 04 Desember 2022

Mengetahui,
Kepala Madrsah

SULTHON SULAIMAN, M. PdI


NIP. 198106162005011003
102

BERITA ACARA
SEMINAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
TAHUN PELAJARAN 2022 - 2023

Pada Hari Sabtu Tanggal 04 Bulan Desember Tahun 2022


a. Telah di Selenggarakan Seminar
Dari pukul :09.00 wib sampai 10.00 wib
Di Madrasah : MTs Negeri 4 Jombang
Alamat : Jl Bisri Syansuri no 77
Jumlah Peserta : 16 Orang
b. Telah di Selenggarakan Seminar Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
c. Dengan Judul : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VIII-E MTsN 4 JOMBANG TAHUN 2022
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF
LEARNING TIPE THINK - PAIR - SHARE PADA POKOK
BAHASAN SISTEM PEREDARAN DARAH

d. Catatan Selama Seminar atau notulen


• Pembukaan
• Menjelaskan tentang aktivitas dan hasil belajar
• Model kooperatif learning tipe think - pair - share
• Penutup
Berita Acara ini di buat dengan sesungguhnya

Mengetahui,
Kepala Madrasah Panitia Seminar

SULTHON SULAIMAN, N. PdI DIAN RODIATUL HUSNA, S. Pd


NIP. 19810616 200501 1 003 NIP. 19880501 201903 2 012
103

DAFTAR HADIR
PANITIA SEMINAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII-E


MTsN JOMBANG TAHUN 2022 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
KOOPERATIF LEARNING TIPE THINK - PAIR - SHARE PADA POKOK
BAHASAN SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

Tanggal : 04 Desember 2022 Pukul : 09.00 wib sampai dengan 10.00 wib
Hari : Minggu Tempat : MTs Negeri 4 Jombang
No NAMA UNIT NIP TANDA
KERJA TANGAN
1. Hisbulloh Huda, S. Pd.,M. Si MTsN 4 19770303 200710 1 001 1.
Jombang
2. Dian Rodiatul Husna, S. Pd MTsN 4 19880501 201903 2 012 2.
Jombang
3. Enki Dani Nugroho, S. Pd MTsN 4 19900807 201903 1 014 3.
Jombang
4. Laily Badi’ah, S. Pd MTsN 4 19780323 200501 2 005 4.
Jombang
5. Laily Nur Azizah, S. Pd MTsN 4 5.
Jombang
6. Dani Widi Astuti, S. Pd MTsN 4 6
Jombang

Jombang, 28 Mei 2022


Mengetahui
Kepala Madrasah

SULTHON SULAIMAN, M. PdI


NIP.19810616 200501 1 003
104

DAFTAR HADIR
SEMINAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII-E


MTsN JOMBANG TAHUN 2022 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
KOOPERATIF LEARNING TIPE THINK - PAIR - SHARE PADA POKOK
BAHASAN SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

Tanggal : 04 Desember 2022 Pukul : 09.00 wib sampai dengan 10.00 wib
Hari : Minggu Tempat : MTs Negeri 4 Jombang

No NAMA UNIT KERJA NIP TANDA TANGAN


1. Sugiati MTsN 10 Jombang 196807082005012001 1.
2. Eksa W MTsN 14 Jombang 197109101998032003 2.
3. Maria F MTsN 6 Jombang 198112252007102001 3.
4. Titik Sulistyaningsih MTsN 16 Jombang 196808312005012001 4.
5. Durrotul B, S. Pd MTsN 11 Jombang 197305192005012001 5.
6. Siti Rohissatul M MTsN 11 Jombang 198101052005012005 6.
7. Nur Abidah MTsN 11 Jombang 197911012005012000 7.
8. Sumarlik MTsN 11 Jombang - 8.
9. Rifatud Diyaroh MTsN 12 Jombang 19772262001102003 9.
10. Siti Fatimah MTsN 18 Jombang - 10.
11. Upit NF MTsN 1 Jombang 197503292001122003 11.
12. Yayuk W MTsN 13 Jombang 197338022005012001 12.
13. Ahsanuddin MTsN 2 Jombang 197510102006042001 13.
14. Shodiqin MTsN 2 Jombang 197401162005011001 14.
15. Puji Edi B MTsN 5 Jombang 197403062005011001 15.
16. Sunarsih MTsN 5 Jombang 196702062005012003 16.
17 Mardhiyah MTsN 9 Jombang 197003071998032001 17.
18 Lilik Puji A MTsN 15 Jombang 197308051999032002 18.
Mengetahui
Kepala Madrasah Panitia Seminar

SULTHON SULAIMAN, N. PdI DIAN RODIATUL HUSNA, S. Pd


NIP. 19810616 200501 1 003 NIP. 19880501 201903 2 012

Anda mungkin juga menyukai