Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH TIM PROYEK

Dosen Pengampu : Maidalena, S.T., M.M

Disusun Oleh:

Kelompok 3

Anggia Nurulita (0501202121)

Adelia Fitra Gustari (0501202156)

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
A. Definisi Tim dan Proyek....................................................................................................5
B. Kriteria Tim Proyek...........................................................................................................7
C. Mengelola Tim Proyek.....................................................................................................10
D. Peranan Manajer Proyek..................................................................................................14
E. Tanggung jawab Manajer.................................................................................................15
F. Tanggung jawab Manajer Fungsional...............................................................................16
G. Anggota Tim proyek........................................................................................................16
BAB III.....................................................................................................................................18
PENUTUP................................................................................................................................18
A. Kesimpulan......................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................19

2
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirohim

Segala puji bagi Allah SWT, pengatur dan pemelihara seluruh alam. Shalawat dan salam
kepada Nabi dan Rasulnya Muhammad SAW , juga keluarganya, sahabatnya serta seluruh
umatnya yang mengikuti sunnahnya.

Makalah ini berisi tentang “Tim Proyek.” Tujuan membuat makalah ini agar seluruh
mahasiswa dan mahasiswi dapat meninjau dan mengetahui tentang Tim Proyek dengan
melalui beberapa cara seperti, berdiskusi dan sebagainya.

Terima kasih tak lupa dihaturkan kepada Ibu Maidalena, S.T., M.M sebagai dosen pengampu
mata kuliah Manajemen Proyek, karena atas arahan beliau makalah ini dapat terselesaikan.

Kami meyakini bahwa makalah ini , tidak terlepas dari kekurangan yang tentunya masih
dinanti kritik dan saran dari berbagai pihak untuk penyempurnaannya.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Medan, 06 Maret 2023

Penyusun

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

           Bidang jasa konstruksi sebagai salah satu sektor yang sangat berperan dalam
menentukan langkah kegiatan perekonomian dan menjadi penggerak pada sektor-sektor
lainnya perlu mendapatkan perhatian dan penanganan yang serius. Hal ini dimaksudkan
untuk mendapatkan kualitas proyek yang diinginkan, tepat waktu dan dengan biaya yang
optimal. Pihak-pihak yang terkait dalam industri jasa konstruksi baik pemilik, konsultan,
kontraktor maupun instansi pemerintah dan swasta di tuntut untuk bekerja secara baik dan
professional. Mereka dituntut untuk dapat meningkatkan kinerjanya.

Kinerja kontraktor misalnya tidak hanya ditentukan oleh pimpinan perusahaan saja,
tapi oleh semua aspek yang turut andil dalam perusahaan tersebut. Sebuah tim yang terbentuk
dan berhasil dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan belum tentu cocok untuk diterapkan
dalam pekerjaan yang lain. Sebuah tim terbentuk dari beragam orang yang bersatu
sedemikian rupa sebagai sebuah kesatuan bagai merakit sebuah mesin yang terdiri atas
beragam komponen. Tim yang solid dan kuat menjadi kunci keberhasilan sebuah perusahaan,
bukan segelintir individu yang hebat yang bekerja sendirian di dalam tim. Jadi keberhasilan
suatu tim dalam menyelesaikan pekerjaan tidak hanya tergantung kepada manajer atau
pimpinan perusahaan, melainkan atas kerjasama semua pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan pekerjaan tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu tim, proyek dan tim proyek?


2. Bagaimana kriteria dari tim proyek?
3. Bagaimana cara mengelola tim proyek?
4. Apa saja peranan manajemen proyek?
5. Seperti apa tanggung jawab manajer dalam tim proyek?
6. Apa saja tanggung jawab manajer fungsional dalam tim proyek?
7. Apa saja yang termasuk bagian dari anggota tim proyek?
C. Tujuan Penulisan

Adapun penulisan makalah ini bertujuan ntuk mengetahui yang berkaitan dengan tim proyek.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Tim dan Proyek

1. Pengertian Tim

            Tim adalah Suatu tim kerja yang tersusun dari individu-individu atau kelompok-


kelompok, dengan masing-masing kecakapan dan latar belakang, menjadi satu kesatuan unit
kerja yang efektif untuk mencapai tujuan tim. Di sini terlihat pentingnya menumbuhkan dan
mengembangkan pengertian masing-masing anggota akan adanya peranan yang saling
tergantung dan mengisi dalam proses mencapai tujuan. Tim yang efektif ditandai oleh hasil
yang bersifat sinergi yaitu hasil usaha bersama lebih besar daripada jumlah hasil masing-
masing anggota.

2. Pengertian Proyek

           Gittinger 1982 dalam (Tanti, 2014)  Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat
direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber-
sumber untuk mendapatkan benefit. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat berbentuk investasi
baru seperti pebangunan pabrik, pembuatan jalan raya atau kereta api, irigasi, bendungan,
perkebunan pembukaan hutan, pendirian gedung-gedung sekolah atau rumah sakit, survai
atau penelitian, perluasan atau perbaikan program-program yang sedang berjalan dan
sebagainya. Suatu proyek dapat diselenggarakan oleh instansi pemerintah, badan-badan
swasta, atau organisasi-organisasi sosial maupun oleh perorangan.

3. Pengertian Tim Proyek

Menurut (Rizani dkk, 2015) Tim proyek dapat diartikan sebagai semua organisasi atau
personil yang ikut aktif menangani penyelenggaraan proyek, yaitu pemilik, kontraktor,
konsultan, penyandang dana, dll. Adapun yang dimaksud dengan tim proyek bila ditinjau
secara luas dapat diartikan sebagai semua pihak atau peserta yang berkepentingan dan terlibat
dalam penyelenggaraan dan hasil proyek. Sering pula disebut sebagai stakeholder. Pihak-
pihak ini mempunyai peranan dan kepentingan tertentu atas keberhasilan proyek dan tim
proyek dapat dikelompokkan menjadi:

5
1. Peserta I   : Pemilik proyek, pemakai produk (end-user);
2. Peserta II  : Organisasi atau Perusahaan yang melaksanakan pembangunan proyek;
3. Peserta III : Subkontraktor, supplier, konsultan, dan lain-lain.

Arus Kerja Antar Anggota Tim:

 Pimpro dan tim inti

a. Bertugas mengindentifikasi dan menganalisis lingkup proyek.


b. Mengelompokkan menjadi bagian atau paket kerja untuk dikirimkan kepada departemen
fungsional.
c. Setiap paket kerja diberi keterangan mengenai : jadwal pelaksanaan, anggaran biaya,
batasan mutu atau kriteria.
d. Pimpro dan tim inti sewaktu-waktu mengadakan evaluasi mengenai proses dan kemajuan
pelaksanaan.

 Departemen Fungsional, terdiri dari :


a. Departemen Teknis Manajemen, meliputi bidang-bidang engineering, konstruksi, dan
project control. Departemen Teknis Manajemen melaksanakan tugas- tugas sebagai
berikut:
1. Menyediakan tenaga ahli untuk tim inti proyek.
2. Mengerjakan paket kerja yang diserahkan kepada departemen ini sesuai dengan
lingkup, jadwal, dan biaya yang telah ditentukan pimpro.
3. Memberikan petunjuk perihal standar, kriteria, dan prosedur.

b. Departemen Fungsional Non Teknis, meliputi bidang-bidang keuangan dan akuntansi,


personalia, pengadaan, urusan umum dan lain-lain.

1. Menyediakan tenaga ahli yang diperlukan tim inti proyek.


2. Memberikan petunjuk mengenai prosedur dan peraturan-peraturan yang diperlukan.
3. Melaksanakan bagian pekerjaan proyek yang diserahkan kepada departemen ini,
misalnya pembayaran, audit, keperluan perizinan dan lain-lain.
 Direktur Proyek-Proyek / Korpel.

- Memberi petunjuk tentang pokok-pokok kebijakan penyelenggaraan proyek.

- Menentukan patokan sasaran-sasaran utama (jadwal penyelesaian proyek, total


anggaran, dan mutu).

6
- Menentukan prioritas proyek dan penggunaan sumber daya.

 Pimpinan Perusahaan.

a. Memberikan wawasan tujuan perusahaan dan strategi untuk mencapainya.

b. Memberikan batasan yang jelas mengenai wewenang dan tanggung jawab proyek serta
masing-masing bidang fungsional guna mencapai tujuan proyek.

c. Memberikan kebijakan penggunaan sumber daya perusahaan berupa dana, tenaga ahli
dan lain-lain.

B. Kriteria Tim Proyek

Tim proyek utama suatu perusahaan (kontraktor utama) biasanya disebut Manajer
Proyek (Project Manager/PM) yang bertugas sebagai kepala tim proyek. PM harus mampu
mengelola berbagai macam kegiatan, sejumlah besar tenaga kerja dan tenaga ahli terutama
dalam aspek perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan, seperti jadwal, biaya dan mutu. Pada tahap pembangunan PM harus mampu
mengintegritasikan dan mengsinkronisasikan kegiatan menjadi suatu kegiatan yang terpadu
dalam rangka mencapai sasaran. Kriteria seorang PM adalah sebagai berikut (Safitri,2017) :

1. Mempunyai orientasi yang kuat pada pencapaian tujuan, seperti kaya akan inisiatif,
luwes dalam pendekatan tanpa mengorbankan sasaran pokoknya, bertanggung jawab
dan kritis
2. Bergairah terhadap tantangan, yaitu ia harus memiliki sikap yang selalu bersedia dan
siap menghadapi tantangan juga harus dapat meyakinkan kepada bawahan bahwa
persoalan-persoalan tersebut adalah wajar dan merupakan tantangan yang harus
dihadapi . Dan ia juga harus mengantisipasi persoalan dengan tidak jemu-jemunya
mengkaji dan menganalisis, masalah tersebut dan mempersiapkan alternatif-alternatif
pemecahannya.
3. Menguasai aspek hubungan antara manusia karena adanya hubungan vertikal dan
horizontal
4. Generalisasi dan spesifikasi, yaitu menguasai keseluruhan kegiatan agar tercipta
sinkronisasi kegiatan dibidang-bidang fungsional menjadi suatu kegiatan yang
terpadu.

7
5. Kekuasaan berasal dari keahlian (expert power) dan referent power.
 expert power yaitu kemampuan untuk mengajak anggotanya untuk melakukan
sesuatu demi terselenggaranya proyek, karena ia dianggap memiliki pengetahuan.
 referent power yaitu kemampuan untuk membuat para peserta proyek tanggap
terhadap keinginan-keinginannya.

Tim proyek bertugas penuh (full time) untuk proyek. Faktor-faktor yang menentukan
ukuran tim proyek yang timbul karena manajer proyek berkeinginan anggota proyek bekerja
sepenuhnya kepadanya sehingga mengakibatkan pengorbanan tujuan dasar perusahaan,
yaitu :
a. besar kecilnya ukuran lingkup proyek
b. kompleksitas suatu proyek
c. macam kontrak, biasanya yang berdasarkan harga berubah-ubah membutuhkan lebih
banyak karyawan untuk administrasi.
1. Kontrak harga tetap :
 harga tetap dengan eskalasi (dpt disesuaikan naik turunnya)
 harga tetap dengan perangsang bila lebih awal selesainya
 kontrak dengan satuan tetap seperti M3 (kubik) untuk pembuatan jalan raya
pengerukan pelabuhan
2. Harga tidak tetap :
 harga tidak tetap dengan suatu batas maksimal
 harga tidak tetap dengan risiko ditanggung bersama
 harga tidak tetap dengan biaya berubah-ubah

d. Keinginan pemilik memperoleh informasi yang lengkap, seperti : latar belakang evaluasi
dan perhitungan peralatan, dokumen lelang dan lai-lain.
e. Faktor geografi dan komunikasi antara lokasi proyek dengan kantor pusat, seperti lokasi
proyek dinegara berkembang dengan kantor pusat diluar negeri (untuk kontraktor luar
negeri)
f. Adanya kepentingan khusus bagi perusahaan, seperti akan mendapatkan kontrak-kontrak
baru.
Faktor-faktor yang menentukan prioritas proyek
1. Besar kecilnya keuntungan dalam bentuk finansial yang akan dihasilkan oleh suatu
proyek

8
2. Adanya komitmen penyelesaian proyek secara khusus, seperti denda, ganti rugi, bonus
dll
3. Menjaga hubungan baik dengan pemilik proyek
4. Kesempatan untuk mendapatkan pengalaman/pengembangan teknologi baru
5. Untuk menembus daerah kerja atau pemasaran baru (Armaini).
Menjadi suatu tujuan bagi seorang project manager untuk dapat mengelola seluruh
tim proyek dengan efektif baik dari peran dan kompetensinya secara kolektif. Project
manager juga harus mengembangkan kapabilitas tim proyek untuk sesuai dengan kebutuhan
proyek. Keberhasilan mengembangkan kemampuan tim proyek baik dengan mentoring atau
cara lain seperti memberikan job assignment atau tantangan khusus akan meningkatkan
keberhasilan proyek dan juga kepuasan tim proyek. Selanjutnya tim akan terus termotivasi
dan engagement tinggi dengan proyek.

Menurut PMBOK 5th Edition, komposisi tim proyek bervariasi berdasarkan faktor-


faktor seperti budaya organisasi, ruang lingkup, dan lokasi. Hubungan antara project
manager dan tim bervariasi tergantung pada otoritas project manager. Berikut ini adalah
contoh komposisi tim proyek dasar:

 Didedikasikan (Dedicated) – Dalam tim yang didedikasikan, semua atau sebagian


besar anggota tim proyek yang ditugaskan untuk bekerja secara waktu penuh (full-
time) pada proyek. Tim proyek biasanya melapor langsung kepada project manager.
Ini adalah struktur yang paling sederhana untuk project manager, sebagai jalur
kewenangan yang jelas dan anggota tim dapat fokus pada tujuan proyek.

 Paruh waktu (Part-Time) – Beberapa proyek yang ditetapkan sebagai pekerjaan


tambahan sementara, dengan project manager dan anggota tim bekerja pada proyek
namun tetap dalam organisasi mereka yang ada dan terus melaksanakan fungsi normal
mereka. Manajer fungsional mempertahankan kontrol atas anggota tim dan sumber
daya yang dialokasikan untuk proyek.

Kedua komposisi tim proyek dapat ada dalam salah satu struktur organisasi yang
tergantung dengan kebutuhan proyek dan seringkali karena keterbatasan sumber daya. Tim
proyek yang didedikasikan sering terlihat dalam organisasi projectized, di mana sebagian
besar sumber daya organisasi yang terlibat dalam pekerjaan proyek dan project

9
manager memiliki banyak kebebasan dan otoritas. Tim proyek paruh waktu umum dalam
organisasi fungsional, dan organisasi matriks menggunakan kedua jenis komposisi tim.

C. Mengelola Tim Proyek

Mengelola tim proyek adalah proses tracking kinerja anggota tim, memberikan umpan
balik, memecahkan masalah, dan mengelola perubahan tim untuk mengoptimalkan kinerja
proyek. Manfaat utama dari proses ini adalah bahwa hal itu mempengaruhi perilaku tim,
mengelola konflik, menyelesaikan masalah, dan menilai kinerja anggota tim. Mengelola tim
proyek memerlukan berbagai keterampilan manajemen untuk mengembangkan kerja tim dan
mengintegrasikan upaya anggota tim untuk membuat tim berkinerja tinggi. Tim manajemen
melibatkan suatu kombinasi dari keterampilan dengan penekanan khusus pada komunikasi,
manajemen konflik, negosiasi, dan kepemimpinan.

Mengembangkan Tim Proyek adalah proses peningkatan kompetensi, interaksi


anggota tim, dan keseluruhan lingkungan tim untuk meningkatkan kinerja proyek. Manfaat
utama dari proses ini adalah menghasilkan kerja tim yang lebih baik, meningkatkan
keterampilan dan kompetensi orang, memotivasi karyawan, mengurangi tingkat turnover staf,
dan meningkatkan kinerja keseluruhan proyek. Masukan, alat dan teknik, dan keluaran dari
proses ini dijelaskan sebagai berikut (Maulana, 2018) :

 Input
1. Human Resource Management Plan

Rencana pengelolaan sumber daya manusia memberikan pedoman bagaimana


sumber daya manusia proyek harus didefinisikan, dikelola, dikendalikan, dan akhirnya
dirilis. Ini termasuk, namun tidak terbatas pada:
* Peran dan tanggung jawab
* Proyek Organisasi, dan
* Staffing Management Plan

10
2.  Project Staff Assignments
Tugas staf proyek menyediakan dokumentasi, yang meliputi daftar anggota
tim proyek. Dokumentasi tugas ini dapat mencakup direktori proyek tim, memo
kepada anggota tim, dan nama dimasukkan ke bagian lain dari rencana manajemen
proyek, seperti bagan organisasi proyek dan jadwal.

3. Team Performance Assesments


Tim manajemen proyek membuat penilaian formal maupun informal yang
sedang berlangsung kinerja tim proyek. Dengan terus-menerus menilai kinerja tim
proyek, tindakan dapat diambil untuk menyelesaikan masalah, memodifikasi
komunikasi, mengatasi konflik, dan meningkatkan interaksi tim.
Evaluasi efektifitas tim mungkin termasuk indikator seperti:
* Perbaikan dalam keterampilan yang memungkinkan individu untuk
melakukan tugas yang lebih efektif,
* Peningkatan kompetensi yang membantu tim tampil lebih baik sebagai
sebuah tim, tingkat pergantian staf berkurang, dan
* Peningkatan kohesivitas tim di mana anggota tim berbagi informasi dan
pengalaman secara terbuka dan saling membantu untuk meningkatkan kinerja
proyek secara keseluruhan.

4. Issue Log
Isu timbul dalam pengelolaan tim proyek. Sebuah Issue Log dapat digunakan
untuk mendokumentasikan dan memantau siapa yang bertanggung jawab untuk
menyelesaikan masalah-masalah tertentu dengan target waktu.

5. Work Performance Reports


Laporan kinerja menyediakan dokumentasi tentang status proyek saat ini yang
dibandingkan dengan perkiraan proyek. Bidang kinerja yang dapat membantu dengan
manajemen tim proyek meliputi hasil dari kontrol jadwal, pengendalian biaya, kontrol
kualitas, dan validasi lingkup. Informasi dari laporan kinerja dan prakiraan  proyek
membantu dalam menentukan kebutuhan sumber daya manusia di masa depan,
pengakuan dan penghargaan, dan pembaruan rencana pengelolaan
kepegawaian. Contoh laporan kinerja termasuk laporan status, memo, justifikasi,
catatan informasi, rekomendasi, dan update.

11
6. Organizational Process Assets
Aset proses organisasi yang dapat mempengaruhi proses Mengelola Tim
Proyek termasuk, namun tidak terbatas pada:
* Sertifikat penghargaan,
* Newsletter,
* Website,
* Bonus structures,
* Corporate Apparel, dan
* Penghasilan tambahan organisasi lainnya.

 Tools & Technique


1. Observation and Conversation
Pengamatan dan percakapan digunakan untuk tetap berhubungan dengan
pekerjaan dan sikap anggota tim proyek. Tim manajemen proyek memonitor
perkembangan menuju hasil proyek, prestasi yang merupakan sumber kebanggaan
bagi anggota tim, dan masalah interpersonal.

2. Project performance Appraisals


Tujuan untuk melakukan penilaian kinerja selama proyek dapat mencakup
klarifikasi peran dan tanggung jawab, umpan balik konstruktif kepada anggota tim,
masalah yang belum terselesaikan, pengembangan rencana pelatihan individu, dan
pembentukan tujuan khusus untuk waktu periode mendatang. Kebutuhan untuk
penilaian kinerja proyek formal atau informal tergantung pada lamanya proyek,
kompleksitas proyek, kebijakan organisasi, persyaratan kontrak kerja, dan jumlah dan
kualitas komunikasi.

3. Conflict Management
Konflik tidak dapat dihindari dalam lingkungan proyek. Keberhasilan manajer
proyek dalam mengelola tim proyek mereka sering tergantung banyak pada
kemampuan mereka untuk menyelesaikan konflik. Manajer proyek yang berbeda
mungkin menggunakan metode resolusi konflik yang berbeda. Faktor-faktor yang
mempengaruhiresolusi konflik meliputi:
* Pentingnya hubungan dan intensitas konflik
* Time pressure untuk menyelesaikan konflik,
* Posisi yang diambil oleh orang-orang yang terlibat, dan
12
* Motivasi untuk menyelesaikan konflik pada jangka panjang atau secara
jangka pendek

 Outputs
1. Change request

Perubahan staf, baik karena pilihan atau peristiwa yang tidak terkendali, dapat
mempengaruhi sisa dari rencana manajemen proyek. Ketika masalah kepegawaian
mengganggu tim proyek dari rencana manajemen proyek seperti menyebabkan jadwal
untuk diperpanjang atau anggaran untuk dilampaui, change request dapat diproses
melalui Perform Integrated Change Control process. Tindakan pencegahan yang
dikembangkan untuk mengurangi kemungkinan dan / atau dampak dari masalah
sebelum terjadi meliputi cross training untuk mengurangi masalah selama
ketidakhadiran anggota tim proyek dan tambahan peran untuk memastikan semua
tanggung jawab terpenuhi.

2. Project Management Plan Updates


Elemen dari rencana manajemen proyek yang dapat diperbarui termasuk, namun tidak
terbatas pada, rencana pengelolaan sumber daya manusia.

3.Project Documents Updates


Dokumen proyek yang secara tidak langsung dapat diperbarui termasuk, namun tidak terbatas
pada:
* Issue Log
* Roles Description
* Project Staff Assignment

4. Enterprise Enviromental Factors Updates


Faktor lingkungan perusahaan yang mungkin memerlukan pembaruan sebagai akibat dari
proses Manage Project Team  termasuk, namun tidak terbatas pada:
* Masukan untuk penilaian kinerja organisasi, dan
* Personnel skill updates

5. Organizational Process Assets Updates


Aset proses organisasi yang mungkin memerlukan pembaruan sebagai akibat dari proses

13
Manage Proyek Team termasuk, namun tidak terbatas pada:
* Informasi historis dan dokumentasi,
* Template, dan
* Organizational standard processes

Semua personel yang tergabung dalam organisasi pengelola proyek baik


personel fungsional dari organsiasi induk maupun personel inti dari tim merupakan
tim proyek. Dengan kata lain, team proyek meliputi personel yang dapat tugas khusus
sebagai bagian dari proyek Tim inti hanya bertangungjawab ke manajer proyek
sedangkan personel fungsional melapor ke dua atasan yaitu manajer fungsional dan
manajer proyek.

Ada dua tempat kedudukan tim inti proyek.

 Yang pertama tim inti bertempat di kantor pusat, yang akan menangani pekerjaan-
pekerjaan perencanaan: menyusun jadwal dan anggaran, desain dan rekayasa,
kegiatan-kegiatan pembelian material dan perlengkapan pendukung proyek.
 Yang bertempat dikantor pusat adalah manajer proyek serta para staf ahli untuk
bidang-bidang yang tercakup dalam perencanaan, desain dan rekayasa serta
pengadaan. Sedangkan untuk tim anggota proyek yang lain bertempat dilokasi proyek
dengan dipimpin oleh seorang manajer lapangan. Tugas utama tim ini adalah
melaksanakan pekerjaan konstruksi /pembangunan dan pekerjaan-pekerjaan lain yang
berhubungan dengan konstruksi ini (Nurhayati, 2004).
Manajer proyek dan manajer fungsional da1am suatu proyek memiliki peranan
dan tanggung jawab. Untuk itu perlu diuraikan peranan dan tanggung jawab kedua
manajer itu sebagai berikut:

D. Peranan Manajer Proyek

Peranan manajer proyek adalah sangat penting dalam tercapainya tujuan proyek, serta
tanggung jawabnya adalah agar produk, jasa maupun tujuan lain dihasilkan dan diserahkan
sesuai dengan syarat-syarat teknis yang telah disepakati, tepat waktu sesuai jadwal yang
disetujui, serta menggunakan anggaran dan sumber daya lainnya dalam batas-batas rencana
yang telah dibuat. Manajer proyek berperan untuk mengintegrasikan beberapa kegiatan yang

14
berbeda untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai orang utama dalam manajemen proyek, ia
mengintegrasikan apa saja dan siapa saja untuk performansi yang targetkan.

Manajer proyek juga seorang komunikator. Dengan ini berarti ia menjadi tempat
terakhir menujunya laporan-laporan, memo, permintaan dan keluhan. Ia juga mengambil
input dari banyak sumber, mengolah dan menyampaikan informasi ke beberapa pihak. Ia
harus menyaring, mengolah meringkas dan menyampaikan informasi untuk memastikan
bahwa semua orang yang punya peran dalam proyek mengetahui informasi mengenai
kebijaksanaan, tujuan, anggaran, jadwal kebutuhan, dan peubahan yang ada dalam proyek
sesuai peran yang dimiliki. Sebagai pusat komunikasi.

Manajer proyek juga punya peran untuk mengambil keputusan. Keputusan yang
menjadi wewenangnya antara lain mengenai realokasi sumberdaya, mengubah lingkup
proyek,menyeimbangkan kriteria biaya, jadwal dan performansi. Bahkan pada saat dia tidak
mempunyai otoritas untuk membuat keputusan-keputusan tingkat tinggi yang menjadi
wewenang top management dia masih bisa mempengaruhi keputusan dan tindakan yang
harus diambil. Manajer Proyek adalah juga seorang enterpreuneur yang harus berusaha untuk
melakukan pengadaan dana, fasilitas dan orang agar proyek bisa berjalan. Dia harus
mendapatkan orang yang terbaik dari unit fungsional dengan melakukan negosiasi dengan
para manajer fungsional. Manajer Proyek juga seorang agen peubah yang mempelopori
pemakaian ide yang baru dan inovatif dan berusaha keras mengatasi halangan untuk
melakukan perubahan.

E. Tanggung jawab Manajer

Proyek Tanggung jawab manajer proyek didelegasikan oleh pihak manajemen yang
diatasnya. Seorang manajer proyek memiliki tanggung jawab utama yaitu menyerahkan hasil
akhir proyek dalam kriteria waktu, biaya dan informasi yang telah ditetapkan, termasuk profit
yang ditargetkan. Secara garis besar tanggung jawab manajer proyek adalah :

 Merencanakan kegiatan-kegiatan dalam proyek, tugas-tugas dan hasil akhir,


termasuk pemecahan pekerjaan, penjadwalan dan penganggaran.
 Mengorganisasikan, memilih dan menempatkan orang-orang dalam tim
proyek. Mengorganisasikan dan mengalokasikan sumber daya.
 Memonitor status proyek.
 Mengidentifikaskan masalah-masalah teknis.

15
 Titik temu dari para konstituen : subkontraktor, user, konsultan, top
mangement.
 Menyelesaikan konflik yang terjadi dalam proyek.
 Merekomendasikan penghentian proyek atau pengerahan kembali sumberdaya

F. Tanggung jawab Manajer Fungsional

 Secara garis besar dapat diuraikan tanggungjawab manajer fungsional sebagai


berikut:
 Pelaksanaan tugas-tugas proyek yang diserahkan kepada divisinya /
bagiannya, tepat waktu dan dalam batas-batas anggaran yang disediakan
 Pembimbingan dan pengarahan khusus kepada tenaga-tenaga ahli yang
dibutuhkan dalam proyek
 Penyediaan cukup staf terampil untuk melaksanakan tugas yang diserahkan
kepada divisi / bagian dari organisasi.
 Menjaga keunggulan teknologi dalam pelaksanaan proyek
 Mengadakan koordinasi yang baik dengan Manajer proyek dalam
kegiatankegiatan yang berhubungan dengan tugas-tugas yang diserahkan
kepada divisi / bagian yang dipimpinnya. Pemimpin Satuan Tugas, yang
biasanya melapor kepada manajer Fungsional, sebagai atasannya, bertanggung
jawab atas :
 Persiapan rencana-rencana tugas yang harus dilaksanakan
 Penentuan teknologi yang akan dipergunakan dalam proyek dan terlaksananya
dan pengawasan pekerjaan proyek
 Penyusunan jadwal dan anggaran tugas proyek secara terinci
 Pengawasan dan pelaporan kegiatan tugas-tugas proyek

G. Anggota Tim proyek

Dalam memulai sebuah proyek,salah satu komponen basic yang perlu disusun adalah
anggota tim proyek atau anggota tim yang akan terlibat di dalam proyek. Berikut ini adalah
anggota tim proyek.

 Contractor Administrator

16
Contractor administrator terlibat dalam penyiapan proposal, negosiasi
kontrak, mengintegrasikan keperluan dalam kontrak dengan rencana proyek,
mengidentifikasikan dan mendefenisikan perubahan-perubahan terhadap
lingkup proyek, mengkomunikasikan penyelesaian tahap-tahap penting,
dokumentasi masalah hukum, modifikasi kontrak.

 Project Accountant
Membantu pekerjaan akutansi dan finansial kepada manajer proyek.
Membantu mengidentifikasikan tugas yang perlu dikendalikan, menyiapkan
estimasi biaya untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, menginvestasikan masalah
finansial.

 Customer Liason
Merupakan perwakilan teknis klien atau user dalam tim proyek. la berperan
serta dalam pembahasan teknis dan meriview apa yang sedang berjalan dan
membantu dalam pengubahan kontrak, bertanggung jawab menjaga hubugan
baik kontraktor customer.

 Production Coordinator
Merencanakan, memonitor, dan mengkoordinasikan aspek-spek produksi.
Tanggung jawabnya melipui review semua dokumentasi engineering yang
dikeluarkan untuk manufakturing, memonitor pengadaan dan perakitan
komponen, memonitor ongkos produksi, membuat jadwal untuk aktivitas yang
berhubungan dengan produksi.

 Manajer Lapangan
Mengawasi pemasangan, pengujian, pemeliharaan dan menyerahkan hasil
akhir proyek kepada pelanggan. Tanggungjawabnya meliputi penjadwalan
operasi -operasi di lapangan, memonitor biaya pekerjaan di lapangan ,
mengawasi personel di lapangan dan berhubungan dengan manajer proyek.

 Quality Assurance

17
Supervisor Mengatur dan membuat prosedur pemeriksaan untuk memastikan
pemenuhan kualitas sesuai kebutuhan. Dia harus membangkitkan kepedulian
terhadap kualitas, perbaikan metoda kerja dan zero defect.
Adakalanya dalam suatu waktu perusahaan mempunyai banyak proyek
yang harus ditangani. Masing-masing proyek dipimpin oleh seorang Manajer
Proyek. Perusahaan perlu juga menempatkan orang untuk mengkoordinasikan
para manajer proyek ini. Peran ini bisa dinamakan Manjer Program atau
Direktur Proyek. Orang yang duduk dalam jabatan ini akan mengawasi
seluruh proyek (Nurhayati, 2004).

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebuah tim terbentuk dari beragam orang yang bersatu sedemikian rupa sebagai
sebuah kesatuan bagai merakit sebuah mesin yang terdiri atas beragam komponen. Tim yang
solid dan kuat menjadi kunci keberhasilan sebuah perusahaan, bukan segelintir individu yang
hebat yang bekerja sendirian di dalam tim. Jadi keberhasilan suatu tim dalam menyelesaikan
pekerjaan tidak hanya tergantung kepada manajer atau pimpinan perusahaan, melainkan atas
kerjasama semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut. Tim proyek
bertugas penuh (full time) untuk proyek. Faktor-faktor yang menentukan ukuran tim proyek
yang timbul karena manajer proyek berkeinginan anggota proyek bekerja sepenuhnya
kepadanya.

Menjadi suatu tujuan bagi seorang project manager untuk dapat mengelola seluruh
tim proyek dengan efektif baik dari peran dan kompetensinya secara kolektif. Project
manager juga harus mengembangkan kapabilitas tim proyek untuk sesuai dengan kebutuhan
proyek. Keberhasilan mengembangkan kemampuan tim proyek baik dengan mentoring atau
cara lain seperti memberikan job assignment atau tantangan khusus akan meningkatkan
keberhasilan proyek dan juga kepuasan tim proyek. Selanjutnya tim akan terus termotivasi
dan engagement tinggi dengan proyek.

18
DAFTAR PUSTAKA

Tanti Novianti, 2014. Pengantar Evaluasi Proyek Modul 1. Jakarta: Universitas Terbuka.

Rizani Teguh, dkk, 2015. Diktat Manajemen Proyek. Palembang: STMIK MDP.

Safitri, 2017. Manajemen Proyek Teknologi Informasi. Bintaro: Universitas Pembangunan


Jaya.

Yono Maulana, 2018. Mengembangkan Tim Proyek (Manajemen Sumber Daya Manusia
Proyek). Diakses tanggal 6 Maret 2023.
Nurhayati, 2004. Modul Ajar- Pengelolaan Proyek. Medan: Universitas Sumatera Utara.

19

Anda mungkin juga menyukai