Anda di halaman 1dari 2

Nama : Raynaldho Haqqu

Nim : 20086089

Prodi : Penjaskesrek

Mk : Kinesiologi Dan Biomekanika Olahraga

Biomekanika merupakan salah satu disiplin ilmu yang mempelajari bentuk dan macam-macam gerakan
atas dasar prinsip-prinsip mekanika dan menganalisis suatu gerakan. Ruang lingkup Biomekanika
meliputi developmental biomechanics, biomechanics of exercise, rehabilitation mechanics, equipment
design dan sport biomechanics (biomekanika olahraga). 1. Developmental biomechanics, yaitu
biomekanika yang secara khusus mempelajari perubahan pola-pola gerak selama hidup dan orang-orang
cacat. Misalnya: analisis yang dilakukan terhadap orang-orang yang menderita celebral palsy. 2.
Biomechanics of exercise, yaitu biomekanika yang mempelajari usaha-usaha untuk meningkatkan
keuntungan yang diperoleh dari latihan dan mengurangi kemungkinan terjadinya cedera. 3.
Rehabilitation mechanics, yaitu biomekanika yang mempelajari pola gerak orang-orang yang mengalami
cedera. 4. Equipment design, yaitu biomekanika yang mempelajari desain peralatan yang digunakan
dalam olahraga. Misalnya: desain raket tenis, bulutangkis, sepatu atletik, bola, pakaian, sepeda balap,
peralatan golf, dan lain-lain. 5. Sports Biomechanics (Biomekanika Olahraga), yaitu ilmu biomekanika
yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi gerak atlet ketika menampilkan cabang 4 olahraga.
Misalnya dengan cara, Analisis Teknik, Identifikasi Cidera Olahraga, dan Evaluasi Program Latihan. Fungsi
mempelajari biomekanika olahraga pada dasarnya hanya ada dua saja yaitu meningkatkan performa dan
mengurangi resiko cedera (Bartlett, 2007) dan (Knudson,2007). Menariknya, kedua hal tersebut saling
incompatible. Tujuan satu dan lainnya saling bertentangan. Bagaimana mencapai penampilan maksimal
tapi resiko cedera minimal atau bagaimana terhindar dari cedera tetapi bisa juara. Kecenderungan pada
satu kutub akan mengorbankan kutub yang lain. Ini menjadi sangat menantang bagi para analis gerakan
biomekanika olahraga Meningkatkan performa artinya bagaimana meningkatkan efektivitas gerak.
Gerak yang efektif melibatkan faktor anatomi, kapasitas fisiologi, keterampilan neuromuscular dan
kemampuan psikologis/kognitif. Perlu diperhatikan, analisis biomekanika paling berpengaruh pada jenis
olahraga yang didominasi kemampuan teknik, dibandingkan olahraga yang mengandalkan keunggulan
struktur fisik atau kapasitas fisiologi. Lari adalah contoh yang bagus dalam hal ini. Faktor kemampuan
fisiologis, anatomi dan psikologis dalam lari lebih dominan jika dibandingkan keterampilan teknik gerak
sehingga perbaikan teknik atau peningkatan efektivitas gerak hanya menyumbangkan sedikit perbaikan
performa (Knudson, 2007). Pergerakan manusia timbul karena adanya rangsangan. Rangsangan tersebut
ditanggapi oleh sistem saraf yang kemudian diteruskan oleh sistem muskular tubuh atau sistem yang
lainnya. Dalam menanggapi rangsangan, reflek atau kecepatan sistem saraf bervariasi, tergantung dari
rangsangan yang biasa ditanggapi. Semakin sering dilatih dengan rangsangan yang sama, maka reflek
tubuh terhadap rangsangan tersebut akan semakin cepat, yang disebut dengan gerak otomatis, begitu
juga sebaliknya. Poros gerakan dalam pergerakan manusia terdiri dari tiga bidang, diantaranya: 1.
Bidang sagital, merupakan bidang yang membagi tubuh menjadi 2 bagian, yakni kiri dan kanan. Bidang
ini dikenal juga dengan poros anteroposterior. 2. Bidang frontal atau transversal, merupakan bidang
yang membagi tubuh menjadi 2 bagian, yakni depan dan belakang. Dikenal sebagai koronal atau poros
mediolateral. 3. Bidang horizontal, merupakan bidang yang membagi tubuh menjadi 2 bagian yakni: atas
dan bawah. Dikenal sebagai poros melintang. Dalam menguraikan macam-macam gerakan, harus
difokuskan pada sikap badan tertentu. Posisi tubuh saat berdiri dengan telapak tangan menghadap ke
dalam merupakan posisi tubuh yang mendasar. Sedangkan apabila berdiri dengan telapak 6 tangan yang
menghadap ke depan merupakan posisi tubuh secara anatomi yang memungkinkan adanya gerakan otot
yang bisa dilakukan, seperti: flexi, extensi, abduksi, adduksi, rotasi, elevasi, depresi, pronasi, supinasi,
inversi, eversi dan circumduksi

Anda mungkin juga menyukai