Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang PNF BAGI DISABILITAS
MODEL CARA PANDANG MASYARAKAT TERHADAP PENYANDANG
DISABILITAS
A. Konsep Disabilitas dan Cara Pandang
Disabilitas merupakan istilah umum (umbrella term) yang digunakan untuk merujuk pada kondisi keterbatasan fungsi/struktur tubuh (keterbatasan fisik, sensoris, intelektual, dan mental), keterbatasan aktivitas, dan hambatan berpartisipasi (WHO, 2007). Disabilitas menurut para ahli; 1. Ontarians with Disabilities Act (ODA) mendefinisikan bahwa disabilitas berarti; a. Setiap tingkat kecacatan fisik, kelemahan, malformasi atau cacat yang disebabkan oleh cedera tubuh, cacat lahir atau penyakit. b. Kondisi gangguan mental atau kecacatan perkembangan. c. Ketidakmampuan belajar d. Kekacauan mental. 2. The Ontario Disability Support Program Act (ODSP), mendefinisikan seseorang sebagai penyandang disabilitas jika; a. Orang tersebut memiliki gangguan fisik atau mental substansial yang terus menerus atau berulang dan diperkirakan akan berlangsung selama satu tahun atau lebih. b. Efek langsung dan kumulatif dari gangguan pada kemauan orang tersebut untuk mengurus perawatan pribadinya, berfungsi dalam komunitas dan berfungsi di tempat kerja, mengakibatkan pembatasan substansial dalam satu atau lebih aktivitas kehidupan sehari-hari. c. Gangguan dan kemungkinan durasinya serta pembatasan aktivitas seseorang dalam kehidupan sehari-hari telah divertifikasi oleh seseorang dengan kualifikasi yang ditentukan. 3. The United States Departement of Justice (2016) Disabilitas adalah kecacatan substansial baik dalam bentuk fisik maupun mental yang membatasi aktivitas hidup suatu individu, memiliki riwayat kecacatan, atau dianggap memiliki kecacatan. 4. Chhabra (2016) Difabel/ diffable (differently abled) adalah seseorang yang mengalami kecacatan yang menyebabkan fungsional, batasan dalam melakukan aktivitas, atau kecacatan social.
B. Model-Model Cara Pandang terhadap Penyandang Disabilitas
1. Cara Pandang Moral Model disabilitas moral adalah model tertua cara pandang terhadap disabilitas dan masih ditemukan dalam sejumlah tradisi keagamaan. Menurut salah satu bentuk utama moral, disabilitas harus dianggap sebagai hukuman dari Tuhan untuk dosa tertentu atau dosa yang mungkin dilakukan oleh orang yang menyandang disabilitas tersebut. Henderson dan Bryan (2011) menjelaskan secara komprehensif model disabilitas moral, bahwa beberapa orang percaya bahwa disabilitas adalah akibat atau dosa dari kurangnya kepatuhan terhadap moralitas sosial atau ibadah dari suatu agama. Jadi, disabilitas dipandang sebagai suatu peringatan agar manusia menjauhi perilaku buruk tertentu. Beberapa keyakinan juga berasumsi bahwa disabilitas adalah hukuman dari Tuhan atas suatu perbuatan yang melanggar ketetapan agama yang berlaku. Tidak hanya dipandang sebagai hukuman atas dosa pribadi, namun juga dosa orang tua. Cara pandang model ini dapat menyebabkan seluruh keluarga dengan penyandang disabilitas tereksklusi dari masyarakat dan partisipasi sosial. Konsepsi disabilitas pada cara pandang agama dipandang sebagai ujian iman, dimana keluarga atau individu dipilih khusus oleh Tuhan untuk menerima disabilitasnya dan diberikan kesempatan untuk menebus diri melalui ketekunan mereka 2. Cara Pandang Medis Cara pandang model medis memandang disabilitas sebagai masalah medis. Disabilitas adalah suatu kegagalan sistem tubuh dan dipandang sebagai abmornal dari segi patologis. Tujuan dari intervensi dalam cara pandang model ini adalah penyembuhan, perbaikan kondisi fisik semaksimal mungkin, dan rehabilitasi (penyesuaian penyandang disabilitas dengan kondisi lingkungan). Penyandang disabilitas secara objektif dianggap sebagai kondisi menyedihkan, tragedi pribadi bagi individunya. Menurut model medis, penyandang disabilitas dianggap menyimpang dari apa yang dianggap “normal”. Penggunaan istilah “cacat”, “terbelakang” merupakan manifestasi dari cara pandang model ini. 3. Cara Pandang Sosial Gerakan aktivis Inggris di tahun 1960-1970an menginspirasi berkembangnya model sosial penyandang disabilitas. Menurut model ini, masyarakatlah yang menyebakan keterbatasan dan gangguan pada penyandang disabilitas. Solusi yang diarahkan oleh cara pandang ini adalah perubahan perilaku masyarakat, penyesuaian individu dan rehabilitas ditujukan pada masyarakat. Disabilitas adalah suatu keadaan, yang disebabkan oleh kondisi sosial yang mensyarakatkan dihapuskannya: a) pekerjaan, atau layanan pendidikan yang terpisah, b) penyandang disabilitas dengan saran dan bantuan orang lain memiliki kendali penuh atas hidup mereka sendiri, c) para professional, ahli yang membantu harus berkomitmen untuk mempromosikan kontrol penuh atas hidup penyandang disabilitas. Dari sudut pandang ini, penyandang disabilitas adalah kontruksi sosial, yang dalam arti nyata merupakan bentuk dari penindasan sosial. Teori model sosial berpendapat bahwa istilah penyandang disabilitas secara langsung terkait dengan filosofi yang mendasari model medis dan memandang istilah “cacat” mencerminkan penindasan sosial yang dialami oleh penyandang disabilitas.
4. Cara Pandang Model Hak Asasi
Model lain yang memiliki kesamaan dengan teori model sosial disabilitas adalah model hak asasi manusia. Meskipun beberapa peneliti memperlakukan model sosial dan hak asasi manusia hampir serupa, namun ada sejumlah perbedaan diantaranya. Pertama, model sosial membantu orang untuk memahami bahwa yang membentuk persepsi masyarakat terhadap penyandang disabilitas adalah faktor sosial, sedangkan pada model hak asasi menekankan kepada martabat penyandang disabilitas sebagai manusia. Kedua, model hak asasi manusia menjunjung hak penyandang disabilitas sebagai bagian dari masyarakat, baik itu hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Ketiga, model hak asasi manusia menghormati fakta bahwa beberapa penyandang disabilitas memang dihadapkan pada situasi kehidupan yang menantang dan faktor-faktor yang membuat tantangan tersebut harus diperhitungkan dalam pengembangan teori keadilan sosial.
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita