Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN PRODUKSI

USAHA KERUPUK KARAK KALIANG

UDA DEKI

OLEH:

KELOMPOK 2:

1. ADISA PUTRI (19253221017)


2. LAILATUL ISRA (19253221019)
3. MASRZAL CHAN (19253221025)
4. OKTAVIA MUSTICA AYU (19253222027)
5. ANISA RAHMA CYNDI (19253223045)

DOSEN PEMBIMMBING: SRI NOFIANTI ,S. P,M. Si

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Karak kaliang adalah makanan khas Minangkabau yang termasuk dalam


kategori kerupuk tradisional berbahan dasar ubi kayu. Hampir di setiap sudut kota
yang ada di Sumatera Barat, terdapat karak kaliang dijual oleh pedagang. Rasa
yang lezat dan gurih, menjadi pilihan oleh-oleh tepat para wisatawan selain
kerupuk sanjai.
Manajemen persediaan bahan baku mempunyai peranan yang penting dalam
kegiatan proses produksi. Dengan adanya manajemen persediaan bahan baku
maka kegiatan produksi akan bejalan dengan baik. Manajemen persediaan bahan
baku kerupuk karak kaliang yang dilakukan oleh Usaha Bapak Deki telah
dilakukan dengan cukup baik.
Hal ini dapat dilihat dari ubi yang menjadi bahan baku utamanya untuk
pembuatan kerupuk karak kaliang tidak pernah mengalami kehabisan atau proses
produksi terhenti karena kehabisan ubi, begitupun dengan bahan yang lain.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui jumlah persediaan bahan baku dan persediaan produk jadi
kerupuk karak kaliang
2. Mengetahui manajemen persedian perusahaan berjalan dengan baik atau
tidak
BAB II
ISI
2.1 Bagan alur proses produksi

Pembuatan Pengayakan Pencampura Penggilingan


bumbu tepung ubi n bumbu adonan
dengan

Penirisan& penggorenga Pembentuk


pengamasan
pendinginan n an / dipilin

Keterangan:

1. Pertama, campurkan semua bumbu yang sudah dihaluskan berupa bawang


putih, garam, jahe, penyedap dan pewarna makanan.
2. Lalu masak bumbu tersebut sampai matang atau menggumpal dan
didinginkan
3. Pengayakan tepung ubi, lalu tepung yang sudah di ayak dicampur dengan
bumbu tersebut
4. Setelah tercampur tambahkan irisan daun singkong, giling adonan tersebut
menjadi bentuk memanjang
5. Selanjutnya pilin adonan tersebut menjadi bentuk angka 8
6. Goreng sampai matang dalam waktu 15 menit
7. Setelah dingin, dilakukan pengemasan

2.2 Jenis persediaan berdasarkan tahapan proses


Adapun bahan dan alat yang digunakan adalah:

2.2.1 bahan:
-tepung ubi
-bawang putih
-garam
-jahe
-penyedap rasa
-pewarna makanan
-daun singkong
-minyak goreng
2.2.2 alat:
-kancah/kuali besi
-ampia
-gunting
-baskom
-tampi
-ember
-pisau
-timbangan
-pengayak
-penyaring
-spatula
-plastik kemasan

2.3 Identifikasi jumlah input yang digunakan pada satu kali produksi
2.3.1 Bahan baku
a. Tepung ubi, 200 kg/hari
b. Bumbu utama, 25 kg/hari
c. Minyak goreng, 40 kg/hari
d. Daun singkong, 2 kg/hari

2.3.2 Bahan bakar


a. Kayu bakar, 1 mobil pick up/minggu

2.3.3 Tenaga kerja


Tenaga kerja yang dipakai dalam memproduksi karak kaliang tersebut
adalah 15 orang pekerja.
a. Pengayak dan pengaduk: 4 orang
b. Penggiling: 2 orang
c. Pemilin: 8 orang
d. Penggoreng: 1 orang
Dalam 1 orang pekerja digaji Rp. 200.000/minggu

2.3.4 Harga bahan baku


a. Tepung ubi/kg = Rp. 6.500
= 200 kg x 6.500
= Rp. 1.300.000

b. Bumbu utama = 25kg/hari


= 25kg x 50.000
= Rp. 1.250.000
c. Minyak goreng/kg = Rp. 12.000
=40kg x 12.000
= Rp. 480.000

d. Kayu bakar/minggu= 1 mobil pickup 350.000

2.3.5 Harga produk jadi


Harga produk jadi kerupuk karak kaliang ini dijual per tim (10kg) adalah
Rp. 200.000

2.4 Wilayah pemasaran


Wilayah pemasaran kerupuk karak kaliang uda Deki ini telah dipasarkan ke
wilayah Bukittinggi dan Payakumbuh sekitar.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas maka kami dapat menyimpulkan bahwa


perusahaan kerupuk karak kaliang uda Deki telah menerapkan pengendalian
persediaan bahan baku dan persedian produk jadi. Dengan pengendalian
persediaan yang dilakukan perusahaan ini mereka dapat meminimalisir biaya,
sehingga keuntungan yang diperoleh besar.

3.2 Saran
Adapun saran untuk usaha kerupuk karak kaliang ini adalah:
1. Sebaiknya dalam proses produksi lebih mengutamakan kebersihan
2. Sebaiknya dalam skala produksi yang cukup besar seperti ini, tempat
pemgolahan agar lebih di perbesar lagi.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai