Anda di halaman 1dari 10

KUE BINGKA BERBAHAN TEPUNG SAGU

Mellyani1, Warda2, Dian Reski3, Nurmala4, Gulam M Rum5.

1Program Studi Manajemen, Falkultas Ekonomi Dan Bisnis,

Universitas Muhammadiyah Palopo.

‘’ Penulis Korespondesi email’’ :

Abstract

Amid the rise of various modern foods, some traditional Bugis foods are increasingly difficult
to find in the market. The aim of this program is to introduce Bingka cakes made from sago flour,
which are then processed into popular South Sulawesi Bugis food. The implementation method of
this program is using input and output. The input is that we conduct market research on
consumers first and find out consumer tastes. The output is Bingka cakes made from sago flour
which are ready to be consumed and marketed to consumers who order online or offline. During
this phase we will review any deficiencies that make consumers dissatisfied with the taste of the
sago flour-based Bingka cake that we produce. Conclusion: from the PKM-K project, making
Bingka cakes that have a flavor can foster students' skills and enthusiasm in making Bingka cakes
made from sago flour. Providing opportunities for students to practice entrepreneurship, as well
as fully understanding various entrepreneurial ideas, and inspiring students to continue their
passion for doing entrepreneurship.

Keywords: Bingka Cake, Sago and Entrepreneurship

Abstrak

Ditengah maraknya aneka makanan modern, beberapa makanan tradisional khas

bugis semakin sulit ditemukan dipasaran. Tujuan program ini untuk Memperkenalkan

kue bingka dari bahan tepung sagu, kemudian diolah menjadi makanan populer khas

bugis Sulawesi selatan. Metode pelaksanaan program ini adalah menggunakan input

dan output. Inputnya kami melakukan riset pasar ke konsumen terlebih dahulu serta

mengetahui selera konsumen. Outputnya adalah kue bingka berbahan tepung sagu siap

dikonsumsi dan dipasarkan ke konsumen yang memesan secara online ataupun offline.

Selama fase ini kami akan meninjau setiap kekurangan yang membuat konsumen tidak

puas dengan rasa kue bingka berbahan tepung sagu yang kami produksi. Kesimpulan :
dari proyek PKM-K adalah dengan membuat Kue bingka yang memiliki citarasa dapat

menumbuhkan keterampilan dan semangat mahasiswa dalam membuat kue bingka

berbahan tepung sagu. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk

mempraktekkan kewirausahaan, serta memahami berbagai ide-ide kewirausahaan

sepenuhnya, dan menginsipirasi kepada mahasiswa untuk melanjutkan semangat

mereka untuk melakukan Kewirausahaan.

Kata Kunci : Kue Bingka, Sagu dan Kewirausahaan

PENDAHULUAN

Gagasan Kegiatan Usaha

Jenis usaha yang kami pilih adalah di bidang kuliner atau makanan, karena

saat ini adalah era modern. Dimana segala sesuatu memiliki daya jual apabila

dalam produk tersebut memiliki keunggulan yang unik yang berbeda dari

produk yang lain, dan akan terus berinovasi disetiap waktunya. Jajan tradisional

yang perlu dilestarikan ini juga menjadi salah satu usaha yang menjanjikan.

Produk yang akan kami buat disini adalah Kue Bingka Berbahan Tepung Sagu.

Dalam produk ini kami mencoba untuk mengembangkannya di palopo.

Kue bingka berbahan tepung sagu adalah salah satu kue yang menjadi ciri

khas suku bugis sulawesi Selatan. Bingka memiliki citarasa yang manis, lezat

dan lembut. Bingka merupakan salah satu kue yang digunakan dalam tradisi

suku bugis untuk menyajikan 7 jenis kue untuk acara-acara istimewa

seperti pernikahan ataupun selamatan. Meskipun dapat ditemukan sepanjang

tahun, bingka menjadi primadona pada bulan Ramadan karena dianggap cocok

menjadi hidangan untuk berbuka puasa.

Kue bingka merupakan jenis kue tradisional berupa campuran adonan

tepung sagu yang dicetak dalam bentuk bunga kembang, biasa dikonsumsi oleh

masyarakata orang bugis . Ditengah maraknya aneka makanan modern,

beberapa makanan tradisional khas bugis semakin sulit ditemukan dipasaran.


Perubahan gaya hidup masyarakat yang sekarang lebih memilih makanan

instan, menjadikan para pembuat makanan tradisional beralih untuk membuat

makanan-makanan modern.

Bahan utama pembuatan kue bingka khas bugis menggunakan 100% tepung

sagu kualitas terbaik, yang terbuat dari pati pohon sagu. Pati pohon sagu ini

selain banyak digunakan untuk bahan utama kue tradisional seperti ongol-ongol

sagu, kue rangi, kue bagea, juga digunakan untuk bahan makanan seperti,

kapurung, dan ganinu.

Keunggulan dari kue bingka berbahan tepung sagu ini adalah antara lain,

yaitu untuk digunakan sebagai bahan makanan agar testurnya lebih empuk,

lembut, dan lengket dan kandungan didalamnya berfungsi menyehatkan sel-sel

pada usus dan paru-paru. Selain itu, melancarkan peredaran dan pembuluh

darah di sekitar usus dan paru-paru. Tepung Sagu mengandung serat dan

mineral fosfor yang bermanfaat menghambat laju kadar glukosa darah.

METODE PELAKSANAAN

SARANA KEGIATAN

Yang menjadi sarana kegiatan produksi adalah universitas muhammadiyah

palopo dan masyarakat sekitar.

LOKASI KEGIATAN

Desa karang-karangan

METODE YANG DIGUNAKAN :

Metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Input
1. Kami melakukan riset pasar terlebih dahulu, kemudian minat para

konsumen, dan kemudian kami melihat ekonomi agar sesuai dengan

harga yang kami tetapkan. Kami melakukan penelitian ini dengan 5

orang mahasiswa dari universitas Muhammadiyah Palopo. Dari hasil

riset pasar, kami dapat menyimpulkan bahwa dengan adanya kue bingka

berbahan sagu masyarakat tertarik dengan produk usaha yang kami buat.

Namun, masyarakat menginginkan rasa yang lezat, gurih, manis dan

empuk. Dan dapat dikonsumsi di bulan ramadan maupun acara acara

seperti pernikahan dan selamatan.

2. Setelah kami melakukan riset pasar, yang kami harus lakukan adalah

bagaimana membuat kue bingka berbahan sagu sesuai dengan selera

konsumen, kami akan berusaha membuat kue bingkan berbahan sagu

yang diinginkan konsumen dan memuaskan konsumen dengan berbagai

cita rasa yang unik.

3. Kemudian tahap terakhir kami memilih 100% tepung sagu kualitas

terbaik yaitu yang terbuat dari pati pohon sagu untuk

bahan produksi kami.

b. Proses ( Produksi)

1. Rebus santan bersama gula pasir dan garam hingga mendidih Angkat,

biarkan hangat dulu, Letakkan tepung sagu kedalam wadah tersendiri,

sisihkan.

2. Sementara itu, telur diaduk menggunakan whisker secara perlahan

sampai cukup encer (ngga perlu ngembang),Tuang santan yang mulai

hangat tadi ke dalam telur. Tambahkan vanili, aduk rata

3. Tuangkan campuran santan tersebut ke dalam terigu, sedikit demi sedikit

sambil diaduk perlahan hingga menjadi adonan yang licin dan tidak ada

gumpalan tepung didalamnya,Aduk adonan bingka sampai rata dan

halus.
4. Panaskan cetakan kue lumpur, olesi dengan minyak. Tuang adonan

sampai penuh, bakar diatas api kecil sambil ditutup hingga matang, Kue

matang siap diangkat dari cetakan

c. Output

Hasil yang kami buat ini adalah ‘’ kue bingka berbahan sagu ‘’ yang sangat

jarang sekali dijumpai oleh masyarakat untuk dijual dan dikirim kepada

konsumen yang membeli dan memesan secara langsung atau online.

HASIL DAN PEMBAHASAAN

1. Input

Kami melakukan riset pasar terlebih dahulu, kemudian minat para

konsumen, dan kemudian kami melihat ekonomi agar sesuai dengan harga

yang kami tetapkan. Kami melakukan penelitian ini dengan 5 orang

mahasiswa dari universitas Muhammadiyah Palopo. Dari hasil riset pasar,

kami dapat menyimpulkan bahwa dengan adanya kue bingka berbahan

sagu masyarakat tertarik dengan produk usaha yang kami buat. Namun,

masyarakat menginginkan rasa yang lezat, gurih, manis dan empuk. Dan

dapat dikonsumsi di bulan ramadan maupun acara acara seperti pernikahan

dan selamatan.

Setelah kami melakukan riset pasar, yang kami harus lakukan adalah

bagaimana membuat kue bingka berbahan sagu sesuai dengan selera

konsumen, kami akan berusaha membuat kue bingkan berbahan sagu yang

diinginkan konsumen dan memuaskan konsumen dengan berbagai cita rasa

yang unik. Kemudian tahap terakhir kami memilih 100% tepung sagu

kualitas terbaik yaitu yang terbuat dari pati pohon sagu untuk

bahan produksi kami.


Gambar 1. Alat dan Adonan

2. Proses (Produksi)

Proses pembuatan kue bingka berbahan tepung sagu adalah sebagai berikut:

1) Alat dan bahan

Alat • Mentega

• Loyang pembakar • Gula pasir

• Kompor • Telur

• Gas elpij i • Tepung gandum

• Gelas • Baking pawder

• Sendok • Esen vanilla

• Pisau • Garam

• Gunting • Santan

• Baskom • Pewarna

• Sendo sayur • Garnis

• Kuas

Bahan

• Tepung sagu

2) Proses (Produksi)

Tahap-tahap yang harus dilakukan dalam membuat kue bingka berbahan

sagu sebagai berikut :


a. Rebus santan bersama gula pasir dan garam hingga mendidih

Angkat, biarkan hangat dulu, Letakkan tepung sagu kedalam wadah

tersendiri, sisihkan.

b. Sementara itu, telur diaduk menggunakan whisker secara perlahan

sampai cukup encer (ngga perlu ngembang),Tuang santan yang mulai

hangat tadi ke dalam telur. Tambahkan vanili, aduk rata

c. Tuangkan campuran santan tersebut ke dalam terigu, sedikit demi

sedikit sambil diaduk perlahan hingga menjadi adonan yang licin dan

tidak ada gumpalan tepung didalamnya,Aduk adonan bingka sampai

rata dan halus.

d. Panaskan cetakan kue lumpur, olesi dengan minyak. Tuang adonan

sampai penuh, bakar diatas api kecil sambil ditutup hingga matang,

Kue matang siap diangkat dari cetakan.

Gambar 2.

Proses pembuatan Kue Bingka Berbahan Sagu

3. Output

Adapun hasil dari pembuatan kue bingka berbahan sagu yang kami buat

adalah sebagai berikut:


Gambar 3.

Hasil Output dari Kue Bingka Berbahan Sagu.

Tujuan Dan Manfaat Kegiatan

Tujuan dan Manfaat Kegiatan Produksi adalah :

1. Memperkenalkan kue bingka dari bahan tepung sagu, kemudian diolah

menjadi makanan populer khas bugis Sulawesi selatan.

2. Memasarkan kue bingka dari bahan tepung sagu dilingkungan

masyarakata , ,kampus,pertokoan,dari mulai pedesaan sampai perkotaan

3. Memberikan motivasi dan menumbuhkan wirausahaan seorang

mahasiswa khususnya kepada tim pelaksana.

Kesimpulan Dan Saran

Kesimpulan

• Kue bingka berbahan tepung sagu adalah salah satu kue yang menjadi ciri

khas suku bugis sulawesi Selatan.

• Bingka merupakan salah satu kue yang digunakan dalam tradisi suku bugis

untuk menyajikan 7 jenis kue untuk acara-acara istimewa seperti pernikahan

ataupun selamatan.

• Pati pohon sagu ini selain banyak digunakan untuk bahan utama kue

tradisional seperti ongol-ongol sagu, kue rangi, kue bagea, juga digunakan

untuk bahan makanan seperti, kapurung, dan ganinu.

• Keunggulan dari kue bingka berbahan tepung sagu ini adalah antara lain,

yaitu untuk digunakan sebagai bahan makanan agar testurnya lebih empuk,
lembut, dan lengket dan kandungan didalamnya berfungsi menyehatkan

sel-sel pada usus dan paru-paru.

Saran

Kami sebagai penyusun jurnal pengabdian ini menyadari bahwa dalam

penyusunan jurnal pengabdian ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena

itu kami selaku penulis mengharapkan saran beserta kritik yang mengandung

sifat membangun dari para pembaca. Semoga jurnal pengabdian ini bermanfaat

bagi pembaca.

Ucapan Terimakasi

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.

Karena berkat, rahmat dan karunia serta mukzizat-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Jurnal pengabdian ini dengan judul ‘’ Kue Bingka Berbahan

Sagu”. Terimakasih juga yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing yang

telah memberikan pengarahan selama proses pembuatan artikel kami. Dan

terimaksih juga kepada teman sekelompok yang terlibat dalam proses

pembuatan artikel tersebut hingga terselesaikan. Dengan selesainya jurnal

pengabdian ini, bukanlah menjadi sebuah akhir, melainkan suatu awal yang

baru untuk memulai bisnis.Penulis berharap jurnal pengabdian ini dapat

bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan khususnya bagi penulis.

Daftar Pustaka

(Miftahul reski putra nasjum 2020)akuntansi, jurnal, and article history. 2015.

“pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan bingka nayadam

batam.” 3(1): 32–40.

Ilmannafian, adzani ghani, ema lestari, and halimah halimah. 2018.

“pemanfaatan tepung garut sebagai substitusi tepung terigu dalam pembuatan

kue bingka.” Jurnal teknologi agro-industri 5(2): 141–51.


Kamsiati, elmi, heny herawati, and endang yuli purwani. 2017. “potensi

pengembangan plastik biodegradable berbasis pati sagu dan ubikayu di

indonesia / the development potential of sago and cassava starch-based

biodegradable plastic in indonesia.” Jurnal penelitian dan pengembangan pertanian

36(2): 67.

Miftahul reski putra nasjum. 2020. “pengaruh variasi perlakuan dan umur

simpan terhadap daya terima bingka talas kimpul (xanthosoma sagittifolium).”

Kaos gl dergisi 8(75): 147–54.

Studi, program et al. 2021. “meningkatkan volume penjualan pada.” : 219–26.

Timisela, natelda. 2016. “analisis usaha sagu rumahtangga dan pemasarannya.”

(december 2006).

Widaningrum, widaningrum, endang yuli purwati, and s. Joni munarso. 2005.

“kajian terhadap sni mutu pati sagu.” Jurnal standardisasi 7(2): 91.

Anda mungkin juga menyukai