Abstract
Amid the rise of various modern foods, some traditional Bugis foods are increasingly difficult
to find in the market. The aim of this program is to introduce Bingka cakes made from sago flour,
which are then processed into popular South Sulawesi Bugis food. The implementation method of
this program is using input and output. The input is that we conduct market research on
consumers first and find out consumer tastes. The output is Bingka cakes made from sago flour
which are ready to be consumed and marketed to consumers who order online or offline. During
this phase we will review any deficiencies that make consumers dissatisfied with the taste of the
sago flour-based Bingka cake that we produce. Conclusion: from the PKM-K project, making
Bingka cakes that have a flavor can foster students' skills and enthusiasm in making Bingka cakes
made from sago flour. Providing opportunities for students to practice entrepreneurship, as well
as fully understanding various entrepreneurial ideas, and inspiring students to continue their
passion for doing entrepreneurship.
Abstrak
bugis semakin sulit ditemukan dipasaran. Tujuan program ini untuk Memperkenalkan
kue bingka dari bahan tepung sagu, kemudian diolah menjadi makanan populer khas
bugis Sulawesi selatan. Metode pelaksanaan program ini adalah menggunakan input
dan output. Inputnya kami melakukan riset pasar ke konsumen terlebih dahulu serta
mengetahui selera konsumen. Outputnya adalah kue bingka berbahan tepung sagu siap
dikonsumsi dan dipasarkan ke konsumen yang memesan secara online ataupun offline.
Selama fase ini kami akan meninjau setiap kekurangan yang membuat konsumen tidak
puas dengan rasa kue bingka berbahan tepung sagu yang kami produksi. Kesimpulan :
dari proyek PKM-K adalah dengan membuat Kue bingka yang memiliki citarasa dapat
PENDAHULUAN
Jenis usaha yang kami pilih adalah di bidang kuliner atau makanan, karena
saat ini adalah era modern. Dimana segala sesuatu memiliki daya jual apabila
dalam produk tersebut memiliki keunggulan yang unik yang berbeda dari
produk yang lain, dan akan terus berinovasi disetiap waktunya. Jajan tradisional
yang perlu dilestarikan ini juga menjadi salah satu usaha yang menjanjikan.
Produk yang akan kami buat disini adalah Kue Bingka Berbahan Tepung Sagu.
Kue bingka berbahan tepung sagu adalah salah satu kue yang menjadi ciri
khas suku bugis sulawesi Selatan. Bingka memiliki citarasa yang manis, lezat
dan lembut. Bingka merupakan salah satu kue yang digunakan dalam tradisi
tahun, bingka menjadi primadona pada bulan Ramadan karena dianggap cocok
tepung sagu yang dicetak dalam bentuk bunga kembang, biasa dikonsumsi oleh
makanan-makanan modern.
Bahan utama pembuatan kue bingka khas bugis menggunakan 100% tepung
sagu kualitas terbaik, yang terbuat dari pati pohon sagu. Pati pohon sagu ini
selain banyak digunakan untuk bahan utama kue tradisional seperti ongol-ongol
sagu, kue rangi, kue bagea, juga digunakan untuk bahan makanan seperti,
Keunggulan dari kue bingka berbahan tepung sagu ini adalah antara lain,
yaitu untuk digunakan sebagai bahan makanan agar testurnya lebih empuk,
pada usus dan paru-paru. Selain itu, melancarkan peredaran dan pembuluh
darah di sekitar usus dan paru-paru. Tepung Sagu mengandung serat dan
METODE PELAKSANAAN
SARANA KEGIATAN
LOKASI KEGIATAN
Desa karang-karangan
a. Input
1. Kami melakukan riset pasar terlebih dahulu, kemudian minat para
riset pasar, kami dapat menyimpulkan bahwa dengan adanya kue bingka
berbahan sagu masyarakat tertarik dengan produk usaha yang kami buat.
2. Setelah kami melakukan riset pasar, yang kami harus lakukan adalah
b. Proses ( Produksi)
1. Rebus santan bersama gula pasir dan garam hingga mendidih Angkat,
sisihkan.
sambil diaduk perlahan hingga menjadi adonan yang licin dan tidak ada
halus.
4. Panaskan cetakan kue lumpur, olesi dengan minyak. Tuang adonan
sampai penuh, bakar diatas api kecil sambil ditutup hingga matang, Kue
c. Output
Hasil yang kami buat ini adalah ‘’ kue bingka berbahan sagu ‘’ yang sangat
jarang sekali dijumpai oleh masyarakat untuk dijual dan dikirim kepada
1. Input
konsumen, dan kemudian kami melihat ekonomi agar sesuai dengan harga
sagu masyarakat tertarik dengan produk usaha yang kami buat. Namun,
masyarakat menginginkan rasa yang lezat, gurih, manis dan empuk. Dan
dan selamatan.
Setelah kami melakukan riset pasar, yang kami harus lakukan adalah
konsumen, kami akan berusaha membuat kue bingkan berbahan sagu yang
yang unik. Kemudian tahap terakhir kami memilih 100% tepung sagu
kualitas terbaik yaitu yang terbuat dari pati pohon sagu untuk
2. Proses (Produksi)
Proses pembuatan kue bingka berbahan tepung sagu adalah sebagai berikut:
Alat • Mentega
• Kompor • Telur
• Pisau • Garam
• Gunting • Santan
• Baskom • Pewarna
• Kuas
Bahan
• Tepung sagu
2) Proses (Produksi)
tersendiri, sisihkan.
sedikit sambil diaduk perlahan hingga menjadi adonan yang licin dan
sampai penuh, bakar diatas api kecil sambil ditutup hingga matang,
Gambar 2.
3. Output
Adapun hasil dari pembuatan kue bingka berbahan sagu yang kami buat
Kesimpulan
• Kue bingka berbahan tepung sagu adalah salah satu kue yang menjadi ciri
• Bingka merupakan salah satu kue yang digunakan dalam tradisi suku bugis
ataupun selamatan.
• Pati pohon sagu ini selain banyak digunakan untuk bahan utama kue
tradisional seperti ongol-ongol sagu, kue rangi, kue bagea, juga digunakan
• Keunggulan dari kue bingka berbahan tepung sagu ini adalah antara lain,
yaitu untuk digunakan sebagai bahan makanan agar testurnya lebih empuk,
lembut, dan lengket dan kandungan didalamnya berfungsi menyehatkan
Saran
penyusunan jurnal pengabdian ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena
itu kami selaku penulis mengharapkan saran beserta kritik yang mengandung
sifat membangun dari para pembaca. Semoga jurnal pengabdian ini bermanfaat
bagi pembaca.
Ucapan Terimakasi
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Karena berkat, rahmat dan karunia serta mukzizat-Nya, sehingga penulis dapat
pengabdian ini, bukanlah menjadi sebuah akhir, melainkan suatu awal yang
Daftar Pustaka
(Miftahul reski putra nasjum 2020)akuntansi, jurnal, and article history. 2015.
36(2): 67.
Miftahul reski putra nasjum. 2020. “pengaruh variasi perlakuan dan umur
(december 2006).
“kajian terhadap sni mutu pati sagu.” Jurnal standardisasi 7(2): 91.