Anda di halaman 1dari 2

Nama : Afifatul Alimah

NIM : 20190102155

TUGAS 3 PERPAJAKAN ORANG PRIBADI KJ301

1. Mr. Song, Warga Negara Korea, datang ke Indonesia selaku turis. Keberadaan di Indonesia selama 3
minggu, mengunjungi objek wisata Toraja, Bali, Danau Toba. Setelah Anda mempelajari materi Subjek
Pajak bagaimana pendapat Anda, apakah Mr. Song dapat dikategorikan sebagai Subjek Pajak
Penghasilan?
Jawab :
syarat dari bisa dikategorikan Subjek Pajak Penghasilan yaitu tidak berdomisili di Indonesia yang tinggal
kurang dari 183 hari di Indonesia dalam jangka waktu 12 bulan.
Sedangkan Mr. Song datang ke Indonesia hanya untuk berlibur dan waktu nya hanya selama 3 minggu
atau 21 hari.
Jadi, Mr. Song tidak dapat dikategorikan sebagai Subjek Pajak Penghasilan

2. Mr. Tom, Warga Negara Amerika Serikat, datang ke Indonesia, untuk menandatangani kontrak kerja
dengan perusahaan farmasi PT FM, selama 2 tahun. Setelah Anda mempelajari materi Subjek Pajak
bagaimana pendapat Anda, apakah Mr. Tom dapat dikategorikan sebagai Subjek Pajak Penghasilan?
Jawab :
Iya, Mr. Tom dapat di kategorikan sebagai Subjek Pajak Penghasilan
Karena Mr. Tom memenuhi syarat tidak berdomisili di Indonesia dan tinggal di Indonesia selama 2
tahun. Mr. Tom juga menjalankan usahanya di Indonesia dengan Pulang-Pergi, maka penghasilan dari
usahanya tersebut bisa dikategorikan Subjek Pajak Penghasilan

3. Ardi merupakan karyawan lokal WNI dan Anton merupakan karyawan asing WNA, keduanya
mempunyai penghasilan yang sama Rp25.000.000 dan tidak memiliki pengurang lain selain biaya
jabatan. Mereka masih lajang dan tidak memiliki tanggungan sama sekali. Mereka memiliki NPWP dan
mulai bekerja di PT Cepat Kaya di Agustus 2019. Hitunglah Pajak terhutang masing masing dari mereka
Jawab :
PERHITUNGAN PPh 21 TERUTANG ARDI
Gaji 25.000.000
Tunjangan -
Jumlah 25.000.000
Pengurang :
Biaya jabatan (25.000.000 x 5%) 1.250.000
Maksimum di perkenankan 500.000
Penghasilan neto sebulan 24.500.000

Penghasilan neto setahunkan (24.500.000 x 5) 122.500.000


PTKP (TK/0) 54.000.000
Penghasilan Kena Pajak 68.500.000

PPh Pasal 21 terutang setahun (Agust- Des)


5% x 50.000.000 = 2.500.000
15% x 18.500.000 = 2.775.000
5.275.000

PPh Pasal 21 Terutang Sebulan


5.275.000 / 5 = 1.055.000
Jadi , PPh Pasal 21 yang di potong setiap bulan atas penghasilan Ardi yaitu Rp. 1.055.000
PERHITUNGAN PPh 21 TERUTANG ANTON
Pendapatan kotor disetahunkan 300.000.000
(25.000.000 x 12)

Pengurang :
Biaya jabatan (300.000.000 x 5%) 15.000.000
Maksimum di perkenankan 6.000.000
Penghasilan bersih disetahunkan 294.000.000
PTKP (TK/0) 54.000.000
Penghasilan Kena Pajak 240.000.000

PPh Pasal 21 disetahunkan


5% x 50.000.000 = 2.500.000
15% x 190.000.000 = 28.500.000
31.000.000

PPh Pasal 21 Setahun (Agust-Des)


31.000.000 x 5/12 = 12.916.666,7

PPh 21 Agustus 2019


12.916.666,7 x 1/5 = 2.583.333,33

Jadi , PPh Pasal 21 yang di potong setiap bulan atas penghasilan Anton yaitu Rp. 2.583.333,33

4. Apakah antara bentuk usaha tetap dan wajib pajak luar negeri (kantor pusat) terdapat hubungan
istimewa sehingga Pasal 18 (3) berlaku untuk kasus bentuk usaha tetap?
Jawab :
Iya, Hubungan antara BUT dengan Kantor Pusatnya adalah hubungan istimewa karena BUT 100% dimiliki
oleh Kantor Pusatnya. Transaksi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa
sangat mungkin tidak mencerminkan harga pasar yang wajar (terjadi transfer pricing). Oleh karena itu
dalam P3B (Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda) disebutkan bahwa dalam penentuan laba, suatu
BUT dianggap sebagai perusahaan lain yang terpisah dari Kantor Pusatnya dan melakukan transaksi yang
sepenuhnya bebas dan berdiri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai