Anda di halaman 1dari 3

Latar Belakang

Pelaksanaan evaluasi terhadap rencana pembangunan telah diamanatkan sejak tahun 2004
sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (UU 25/2004). Evaluasi tersebut diamanatkan untuk dilakukan baik pada
tingkat pusat maupun pada tingkat daerah. Pada tingkat daerah, rencana pembangunan yang
dievaluasi meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
sebagai rencana tahunan.

Dari sisi tujuan, UU 25/2004 menggariskan bahwa kegiatan evaluasi bertujuan untuk :

1. mengetahui hasil pencapaian kinerja pembangunan;


2. mengidentifikasi permasalahan dan tidak lanjut yang direkomendasikan sebagai bahan untuk
perumusan dan perbaikan kebijakan/program/kegiatan; dan
3. membantu penentuan penyusunan sasaran dan target kinerja pembangunan dengan tepat.

Evaluasi rencana pembangunan daerah secara lebih khusus diatur dalam Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan kemudian diturunkan lebih lanjut oleh Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta
Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Permendagri 86/2017). Diantara
beberapa tujuan dari pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah, sebagaimana
ditetapkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (Permendagri 86/2017), adalah untuk mewujudkan konsistensi antara RPJMD dengan
RPJPD dan kesesuaian antara capaian pembangunan Daerah dengan indikator kinerja yang telah
ditetapkan. Lebih lanjut, diatur bahwa pengendalian dan evaluasi tersebut dilakukan terhadap i)
perumusan kebijakan perencanaan pembangunan Daerah, ii) pelaksanaan rencana pembangunan
Daerah; dan iii) hasil rencana pembangunan Daerah.

Hal yang membedakan antara pengendalian dan evaluasi adalah bahwa pengendalian dilakukan
pada tahap penyusunan rencana pembangunan hingga penetapannya dengan Peraturan Daerah,
sementara evaluasi dilakukan untuk menilai hasil pasca rencana pembangunan dilaksanakan.
Khusus untuk RPJPD, Permendagri 86/2017 selanjutnya mengamanatkan bahwa evaluasi RPJPD
dilakukan setidaknya satu kali dalam lima tahun dengan jadwal sebagai berikut:

1. Januari 2010 untuk mengevaluasi tahapan 5 (lima) tahun pertama RPJPD


kabupaten/kota;
2. Januari 2015 untuk mengevaluasi tahapan 5 (lima) tahun kedua RPJPD
kabupaten/kota;
3. Januari 2020 untuk mengevaluasi tahapan 5 (lima) tahun ketiga RPJPD
kabupaten/kota; dan
4. Januari 2025 untuk mengevaluasi tahapan 5 (lima) tahun terakhir RPJPD
kabupaten/kota.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) menjabarkan visi dan misi daerah, berbeda
dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang menjabarkan visi dan
misi Kepala Daerah. Hal ini seharusnye berimplikasi pada RPJPD yang lebih sedikit memuat
kepentingan politik, dan lebih dominan berisi kepentingan daerah dalam jangka panjang.

Mengingat RPJPD Kota Bogor, sebagaimana RPJPD semua provinsi dan kabupaten/kota di
Indonesia, berakhir pada tahun 2025 sama seperti berakhirnya RPJP Nasional, maka paling lambat
satu tahun sebelumnya, atau tahun 2024, dimulai penyusunan Rancangan Awal RPJPD. Agar
penyusunan Rancangan Awal RPJPD ini dapat berbekal pembelajaran yang terpetik dari RPJPD
eksisting, maka diperlukan kegiatan evaluasi RPJPD pada tahun 2023. Hasil evaluasi RPJPD
memang digunakan sebagai bahan bagi penyusunan RPJPD periode berikutnya.

Evaluasi terhadap hasil RPJPD dilakukan melalui penilaian untuk mengetahui i) realisasi antara
sasaran pokok arah kebijakan penahapan RPJPD kabupaten/kota dengan capaian sasaran RPJMD
kabupaten/kota; dan ii) realisasi antara capaian sasaran pokok arah kebijakan penahapan RPJPD
kabupaten/kota dengan arah kebijakan pembangunan jangka panjang Daerah provinsi. Evaluasi
RPJPD memang tidak berarti hanya mengevaluasi hasil dari pelaksanaan rencana jangka panjang
saja, tetapi juga perlu membandingkannya dengan dokumen rencana pembangunan lainnya,
terutama adalah RPJMD.

Hal ini dikarenakan RPJPD merupakan pedoman dalam penyusunan RPJMD. Diantara yang
dijadikan pedoman adalah arah kebijakan dan sasaran pokok RPJPD. Sasaran, strategi, arah
kebijakan dan program pembangunan RPJMD harus selaras dengan arah kebijakan dan sasaran
pokok RPJPD. Hal ini menjadikan sasaran RPJMD, selain menerjemahkan tujuan dari visi dan misi
Kepala Daerah terpilih, paling sedikit juga berisi sasaran pokok RPJPD periode berkenaan.

Terminologi sasaran pokok memang hanya ada pada RPJPD saja, dan tidak digunakan pada rencana
jangka mennengah, apalagi rencana tahunan. Sasaran pokok digunakan untuk mewujudkan visi dan
misi jangka panjang dan penyelesaian permasalahan pembangunan untuk periode 20 (dua puluh)
tahun.

Pada akhirnya, evaluasi terhadap hasil RPJPD diharapkan tidak hanya memuat mengenai
pembandingan antara target dan realisasi saja, namun dapat lebih jauh lagi dari itu, yaitu
memberikan inspirasi bagi penyusunan RPJPD periode berikutnya agar menjadi RPJPD yang lebih
baik. Hanya dengan cara inilah perencanaan pembangunan dapat berjalan sebagai proses yang
senantiasa dan tiada henti menyempurnakan dirinya sendiri (continuous improvement).

Tujuan

Tujuan umum dari pelaksanaan kegiatan adalah melakukan evaluasi atas hasil RPJPD. Adapun
tujuan khususnya adalah sebagai berikut:

1. Melakukan penilaian kesesuaian antara capaian pembangunan jangka panjang Kota Bogor
dengan sasaran pokok yang telah ditetapkan;
2. Melakukan penilaian konsistensi antara RPJMD Kota Bogor dengan RPJPD Kota Bogor;
dan
3. Melakukan penilaian ketepatan RPJPD dalam memprediksikan masa depan.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) menjabarkan visi dan misi daerah, berbeda
dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang menjabarkan visi dan
misi Kepala Daerah.

Anda mungkin juga menyukai