Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH PENDIDIKAN KARAKTER ANAK BANGSA

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Negara

Guru Pengajar :

 Disusun Oleh :

Diyan Diwangkara
Jovan Nata Ardhika
Rafi Ahmad
Muhammad Ilham Ramadhani
Muhammad Fadillah Akbar
Vino Ervangga
Naufal Axel Aswangga Sulistiono

7E

DINAS PENDIDIKAN AGAMA


MTSN 3 MALANG

JL.MANDIRI NO 9 MALANG,KECAMATAN LAWANG,KABUPATEN MALANG

2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Alur Cerita dari Kasus Tersebut..................................................................3


2.2 Cara Penyelesaian Yang Dilakukan.............................................................3
2.3 Solusi Alternatif (Menurut Kelompokmu Sendiri)......................................4

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................iii
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki struktur masyarakat majemuk dan multikultural terbesar
di dunia. Keberagaman budaya tersebut memperlihatkan bahwa semua warganya mampu hidup berdampingan
satu sama lain tanpa memandang perbedaan. Keberadaan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa cukup
efektif sebagai alat untuk mewadahi perbedaan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Pandangan hidup
menempati posisi penting dalam kehidupan negara dan masyarakatnya, dengan pandangan hidup yang dimiliki
suatu bangsa dapat menilai persoalan yang akan dihadapi dan memecahkan permasalahannya. Oleh karena itu,
dengan pandangan hidup yang jelas, suatu bangsa akan terarah pada tujuan hidup yang lebih baik. Pancasila
sebagai pandangan hidup harus dimaknai secara tepat guna memecahkan berbagai masalah yang dihadapi
bangsa Indonesia. Perjalanan Indonesia sebagai bangsa dan negara tidak pernah sepi dari berbagai konflik,
khususnya konflik horizontal yang melibatkan berbagai faktor baik etnis, suku, agama dan yang lainnya.
Masyarakat pada umumnya berinteraksi untuk menjalin hubungan sosial yang harmonis, tetapi banyak yang
salah dalam memaknai keragaman, sehingga berujung pada konflik sosial. Konflik adalah proses sosial yang
terjadi ditengah-tengah masyarakat yang disebabkan karena perbedaan dan kesalahpahaman antara individu
maupun kelompok masyarakat satu dengan individu atau kelompok masyarakat yang lainnya. Konflik yang terjadi di
Indonesia sangat beragam, utamanya konflik sosial, baik secara horizontal maupun vertikal. Konflik sosial sendiri
merupakan pertentangan antara individu maupun kelompok dalam masyarakat untuk memperebutkan dan
mempertentangkan berbagai hal yang dianggap benar atau bernilai. Konflik bisa dialami siapa saja dalam kelompok atau
lapisan sosial masyarakat baik keluarga, dan masyarakat lokal, regional, nasional, maupun global. Fenomena saat ini tidak
jarang muncul konflik, bahkan di masyarakat Jawa yang dikenal dengan budayanya yang lembut, sopan, toleran, dan
rukun, dibeberapa tempat juga mengalami konflik.
1.2 Rumusan Masalah

Kelompok kami sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah ini. Ada pula
sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah ini antara lain:

 Alur cerita dari kasus tersebut


 Cara penyelesaian yang dilakukan
 Solusi alternatif

1.3 Tujuan

Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh kelompok kami di atas, hingga tujuan dalam
penyusunan makalah ini merupakan bagaikan berikut:

 Untuk mengetahui cara menangani konflik


 Untuk mengenali apa itu konflik
 Untuk memberi solusi atas konflik yang kami bahas
PEMBAHASAN

2.1 Alur cerita dari kasus tersebut

Konflik Sampit tahun 2001 bukanlah insiden yang terisolasi, karena telah terjadi beberapa insiden
sebelumnya antara warga Dayak dan Madura. Konflik besar terakhir terjadi antara Desember 1996 dan Januari
1997 yang mengakibatkan 600 korban tewas. Penduduk Madura pertama tiba di Kalimantan tahun 1930 di
bawah program transmigrasi yang dicanangkan oleh pemerintah kolonial Belanda dan dilanjutkan oleh
pemerintah Indonesia. Tahun 2000, transmigran membentuk 21% populasi Kalimantan Tengah. Suku Dayak
merasa tidak puas dengan persaingan yang terus datang dari warga Madura yang semakin agresif. Hukum-
hukum baru telah memungkinkan warga Madura memperoleh kontrol terhadap banyak industri komersial di
provinsi ini seperti perkayuan, penambangan dan perkebunan.
Ada sejumlah cerita yang menjelaskan insiden kerusuhan tahun 2001. Satu versi mengklaim bahwa ini
disebabkan oleh serangan pembakaran sebuah rumah Dayak. Rumor mengatakan bahwa kebakaran ini
disebabkan oleh warga Madura dan kemudian sekelompok anggota suku Dayak mulai membakar rumah-rumah
di permukiman Madura.
Profesor Usop dari Asosiasi Masyarakat Dayak mengklaim bahwa pembantaian oleh suku Dayak dilakukan
demi mempertahankan diri setelah beberapa anggota mereka diserang. Selain itu, juga dikatakan bahwa seorang
warga Dayak disiksa dan dibunuh oleh sekelompok warga Madura setelah sengketa judi di desa Kerengpangi
pada 17 Desember 2000.
Konflik ini melibatkan kedua belah entitas etnis antara suku Dayak asli dan warga migran Madura dari pulau
Madura. Konflik tersebut pecah pada 18 Februari 2001 ketika dua warga Madura diserang oleh sejumlah warga
Dayak. Konflik ini mengakibatkan lebih dari 500 kematian, dengan lebih dari 100.000
warga Madura kehilangan tempat tinggal di Kalimantan. Dari laporan data, tidak sedikit warga Madura yang
juga ditemukan dipenggal kepalanya oleh masyarakat Dayak dalam konflik ini.
2.2 Cara Penyelesaian dari Kasus Tersebut

penyelesaian konflik Sampit dapat terjadi berkat tindakan pemerintah dengan cara mengevakuasi warga, terus
meningkatkan keamanan, mengadakan rehabilitasi mental, dan menangkap para provokator yang menjadi
sumber penyebab konflik.

:  Pasukan bantuan dikirim untuk membantu pasukan yang sudah ditempatkan di provinsi ini. Pada 18 Februari,
suku Dayak berhasil menguasai Sampit. Polisi menahan seorang pejabat lokal yang diduga sebagai salah satu
otak pelaku di belakang serangan ini. Orang yang ditahan tersebut diduga membayar enam orang untuk
memprovokasi kerusuhan di Sampit. Polisi juga menahan sejumlah perusuh setelah pembantaian pertama.
Kemudian, ribuan warga Dayak mengepung kantor polisi di Palangkaraya sambil meminta pelepasan para
tahanan

Anda mungkin juga menyukai