TEORI X DAN Y

Teori X ini menyatakan bahwa pada dasarnya karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan secara alami
tidak termotivasi dan tidak suka bekerja. Sedangkan, teori Y ini menyatakan bahwa pada dasarnya
karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan menyenangi pekerjaannya, termotivasi, kreatif, bangga terhadap
hasil kerjanya yang baik, bekerja penuh dengan tanggung jawab dan senang untuk menerima tantanga.
Berdasarkan kedua teori tersebut, maka manajer akan menggunakan pendekatan “Kelinci dan Wortel” yaitu
memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi baik dan menghukum mereka yang berprestasi
buruk. Sedangkan bagi karyawan yang bertipe Teori Y, Manajemen akan memberikan motivasi dengan cara
melakukan promosi jabatan dan pengembangan karir yang lebih baik bagi karyawannya.

TEORI Z

Teori Z lebih menekankan pada peran dan posisi seorang pekerja di sebuah perusahaan. Pekerja
harus dipastikan untuk mendapatkan kenyamanan, rasa betah, senang dan ikut menjadi bagian
penting perusahaan tesebut. Dengan demikian pekerja tersebut akan melakukan pekerjaannya
dengan lebih efektif dan efisien sehingga peningkatan produktifitas dapat dicapai. Selain itu teori
Z juga menekankan pada hubungan rasa saling percaya antara pemimpin dan yang dipimpin.
Berdasarkan teori tersebut, maka manager menyampaikan bahwa pengambilan keputusan yang
bersifat kolektif memberikan dukungan sosial terhadap performa suatu perusahaan. Melalui rasa
aman, para pekerja bisa dengan bebas mengungkapkan ide-ide baru tanpa takut ditolak maupun
gagal.

TEORI PENGUATAN
menurut teori ini, motivasi seseorang bekerja tergantung pada penghargaan yang diterimanya dan
akibat dari yang akan dialaminya nanti. Teori ini menyebutkan bahwa perilaku seorang di masa mendatang
dibentuk oleh akibat di perilakunya yang sekarang. Berdasarkan teori ini, manager harus mcmenuhi
kebutuhan pegawai dibandingkan dengan reward yang diberikan oleh perusahaan lain di distribusikan secara
wajar dan adil dapat diberikan dalam berbagai bentuk dikaitkan dengan prestasi.