Anda di halaman 1dari 2

Nama Kelompok : Kelompok 8

Nama Anggota : 1. Ainun Nissa (202050398)

2. Arya Kwikamto (202050382)

3. Edwar Kelvin Yunada (202050408)

TEORI KONTEMPORER TENTANG MOTIVASI

1. Teori Ekuitas (Equity Theory)


Teori ekuitas motivasi didasarkan pada premis bahwa orang termotivasi
untuk mendapatkan dan mempertahankan perlakuan yang adil bagi diri
mereka sendiri. Seperti yang digunakan di sini, ekuitas adalah distribusi
penghargaan secara proporsional dengan kontribusi masing-masing
karyawan untuk organisasi. Setiap orang tidak perlu menerima ganjaran atau
penghargaan yang sama, tetapi ganjaran atau penghargaannya harus sesuai
dengan kontribusi individu.
Berdasarkan teori ini, seorang manajer dapat memberikan upah atau gaji
sesuai dengan kinerja dari masing-masing karyawan yang terdapat dalam
perusahaannya agar para karyawan merasa termotivasi untuk bekerja lebih
giat lagi. Misalnya, untuk para karyawan yang malas tentunya gajinya akan
jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan para karyawan yang rajin,
sehingga para karyawan yang malas akan termotivasi untuk melakukan
sebuah perubahan dalam kinerjanya.
2. Teori Harapan (Expentancy Theory)
Menurut teori harapan, motivasi tergantung pada seberapa besar kita
menginginkan sesuatu dan tentang seberapa besar kemungkinan kita untuk
mendapatkannya.
Berdasarkan teori ini, maka langkah yang dapat diambil oleh seorang
manajer agar karyawan lebih termotivasi untuk bekerja lebih giat lagi adalah
menunjukkan kepada karyawan bagaimana cara agar mereka dapat mencapai
apa yang mereka inginkan sesuai dengan motif atau alasan mereka
melakukan pekerjaan tersebut dan yakinkan mereka bahwa mereka dapat
mencapai apa yang mereka inginkan tersebut.
3. Teori Penetapan Tujuan (Goal-Setting Theory)
Teori ini menyatakan bahwa karyawan termotivasi untuk mencapai tujuan
yang dibangun secara bersama-sama oleh manajer dan karyawan. Tujuannya
harus sangat spesifik, cukup menantang, dan karyawan akan berkomitmen
untuk mencapainya. Imbalan harus dikaitkan langsung dengan pencapaian
tujuan.
Berdasarkan teori tersebut, maka seorang manajer harus merancang
penghargaan yang sesuai dengan kebutuhan karyawan dengan
memperhatikan tujuan yang harus dicapai karyawan dan imbalan yang akan
diperoleh oleh karyawan tersebut apabila berhasil dalam mencapai tujuan,
sehingga karyawan akan lebih termotivasi untuk bekerja lebih giat lagi untuk
mencapai tujuan tersebut. Misalnya, seorang manajer berjanji akan
memberikan kenaikan gaji 10% setelah mengetahui bahwa karyawannya
sangat termotivasi apabila terdapat kenaikan gaji. Akibatnya, para karyawan
akan terus berusaha untuk memberikan hasil yang terbaik dalam melakukan
pekerjaannya sampai ia mendapat kenaikan gaji tersebut.

Anda mungkin juga menyukai