Anda di halaman 1dari 9

- Masyarakat Sipil Global – Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sam Ratulangi -

Komunikasi Lintas Budaya

Peran Pemuda Indonesia Dalam Menghadapi


Dampak Globalisasi

Agustina Talemungan 19091102008, Mutiara Lamia 19091102068, Magfirah Rahmat


19091102064, Aprilia Dawulu 19091102052, Medelin Kainde 19091102096,
1 Sastra Inggris , Fakultas Ilmu Budaya , Manado,Indonesia
2 Sastra Inggris , Fakultas Ilmu Budaya , Manado,Indonesia
3 Sastra Inggris , Fakultas Ilmu Budaya , Manado,Indonesia
4 Sastra Inggris , Fakultas Ilmu Budaya , Manado,Indonesia
5 Sastra Inggris , Fakultas Ilmu Budaya , Manado,Indonesia

RIWAYAT MASUKAN A B S T R A K

Diterima: (Diisi Pengelola)


Revisi akhir: (Diisi Pengelola) Globalisasi kini telah menjadi fenomena yang
Tersedia secara berani: (Diisi Pengelola) mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia di
seluruh dunia. Kemajuan teknologi informasi dan
KATA KUNCI komunikasi, terutama dengan munculnya Internet,
telah membantu mempercepat globalisasi yang
Masyarakat, Dampak, Globalisasi
membuat dunia "lebih menyatu". Globalisasi telah
KORESPONDENSI
berdampak pada hampir semua aspek kehidupan, baik
Telepon: 085845256498
Surel: Mutiaralamia2502@gmail.com
pengaruh positif maupun negatif. Globalisasi kini
sangat dekat dan lekat dengan para kaum muda atau
pemuda bangsa. Keadaan ini memungkinkan dampak-
dampak globalisasi menyentuh seluruh aspek hidup
pemuda dan mempengaruhi keadaan bangsa di masa
yang akan datang, sehingga kini para Pemuda
memiliki andil dalam menanggulangi dampak
globalisasi yang sedang terjadi. Artikel ini memiliki
tujuan untuk mendeskripsikan peran pemuda di era
globalisasi. Hasil dalam artikel ini di kumpulkan
dengan metode kajian pustaka yang dipaparkan secara
deskriptif, dan kemudian memberikan hasil temuan
seperti; (1) Menumbuhkan sikap nasioanlisme, (2)
Memajukan kearifan lokal, (3) dan memperkuat
moral. Ketiga hal tersebut adalah temuan melalui studi
pustaka dari beberapa literatur yang menjelaskan
tentang peran pemuda di era globalisasi.
- Masyarakat Sipil Global – Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sam Ratulangi -

Komunikasi Lintas Budaya

I. PENGANTAR generasi muda yang mengalami kerusakan


Pemuda merupakan tonggak terpenting moral akibat banyak faktor yang
dalam mewujudkan kemajuan bangsa mempengaruhi dirinya diantaranya karena
lewat pemikiran-pemikiran mereka yang adanya dampak dari arus globalisasi yang
kreatif. Generasi muda atau pemuda berlangsung secara terus menerus, media
merupakan penerus yang harus elektronik yang semakin canggih, serta
meneruskan perjuangan-perjuangan dalam hal-hal negatif lain yang dapat
rangka membangun dan memajukan memberikan pengaruh bagi kehidupannya
bangsa. Pemuda adalah mereka yang akan (Padilah & Dewi, 2021).
meneruskan perjuangan generasi yang lalu Menurut Al-Rodhan (2008),
untuk terus membangun bangsa ini globalisasi adalah proses integrasi
(Padilah & Dewi, 2021). Pemuda internasional yang terjadi karena adanya
merupakan pribadi berusia produktif dan pertukaran pandangan dunia, produk,
memiliki tipikal unik yakni revolusioner, pemikiran, dan aspek budaya lainnya.
yakin, berpikir modern dan mempunyai Globalisasi memiliki pengaruh yang besar
moralitas. Pemuda bisa dianggap sebagai dalam suatu negara. Di satu sisi globalisasi
generasi penerus untuk tetap dapat memajukan suatu negara, namun di
berlangsungnya sebuah negara. Kaum sisi lain globalisasi dapat menggeser
muda adalah sosok yang vital di tiap-tiap budaya asli yang terdapat di negara
perubahan sebab pemuda berjalan tersebut. Globalisasi hanyalah ujung yang
menggunakan idealisme dan moral ketika nampak, permukaan gunung es dalam
mencermati problem yang ada, untuk samudera yang menyembul, namun di
terwujudnya kesejahteraan masyarakat dan bawahnya terdapat sesuatu yang jauh lebih
negara. Namun realita pemuda Indonesia rumit dan besar, lebih berpengaruh dalam
saat ini rentan akan bergesernya cerminan berbagai sisi kehidupan masyarakat,
kepribadian bangsa kita. Pemuda tergabung dalam arus besar industrialisasi
Indonesia saat ini adalah sosok pemuda dan kapitalisasi (Muthohar, 2016). Era
yang tak cukup tangguh ketika menjumpai globalisasi sekarang ini, salah satu
arus globalisasi (Pratiwi, 2019). permasalahan penting yang sedang
Pemuda adalah mereka yang paling dihadapi bangsa ini adalah memudarnya
dekat dengan arus globalisasi, karena semangat nasionalisme dan patriotisme di
dampak-dampak globalisasi sangat kalangan generasi muda. Begitu besar
mempengaruhi masa depan para pemuda pengaruh globalisasi terhadap perubabahan
bangsa. Globalisasi merupakan salah satu pola pikir generasi muda, hingga
hal yang membawa dampak perubahan melahirkan generasi yang apatis atau tidak
langsung bagi tatanan kehidupan peduli akan nilai-nilai nasionalisme.
masyarakat. Belakangan ini, banyak Namun, globalisasi juga membawa
- Masyarakat Sipil Global – Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sam Ratulangi -

Komunikasi Lintas Budaya

teknologi berkembang semakin pesat dan menyusun teori untuk menjelaskan


akan semakin berkembang secara terus kaidah hubungan antar peristiwa.
menerus seiring dengan berjalannya
Penelitian deskriptif tidak bertujuan
waktu. Teknologi juga telah menjadi
sebuah kebutuhan dan menjadi peranan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi
penting bagi kehidupan manusia (Museum, hanya menggambarkan “apa adanya”
2019).
tentang sesuatu variabel, gejala atau
Globalisasi memiliki dua sisi yang
dapat dimanfaatkan namun juga dihadapi. keadaan (Zellatifanny & Mudjiyanto,
Globalisasi membuka jalan pada
2018). Hasil penelitian didapatkan
kemudahan akses untuk mendapatkan
informasi sebagai sumber belajar maupun dengan menggunakan studi pustaka.
untuk pengembangan bangsa, namun disisi
Studi pustaka memberikan input
lain juga memberikan dampak negatif
apabila tidak mampu disikapi dan dihadapi kepada peneliti temuan-temuan
dengan bijaksana. Pemuda atau generasi
terdahulu yang berkaitan dengan
muda adalah mereka yang akan
melanjutkan perjalanan bangsa sehingga penelitiannya sehingga mampu
diharapkan untuk memiliki kebijaksanaan
memberikan fondasi bagi penelitian itu
dan dapat berperan aktif dalam menyikapi
perubahan dunia di era globalisasi. sendiri (Arciniegas et al, 2021). Data
Pemuda perlu memainkan peran yang
dalam peneltian ini menggunakan
mampu berdampak bagi negara di tengah
arus globalisasi yang kuat. literatur berupa hasil penelitian dan
jurnal-jurnal terdahulu.

II. metode III. HASIL


Metode yang digunakan dalam jurnal
ini adalah metode deskriptif dengan Era globalisasi merupakan
proses mendunia, dimana untuk
bentuk studi pustaka (library) dan
menjangkau segala urusan yang
merupakan penelitian yang mencakup perkembangan zaman yaitu
menghasilkan informasi berupa catatan modernisasi sudah semakin meningkat.
Globalisasi mempengaruhi semua
dan data deskriptif yang terdapat di
aspek kehidupan, juga dalam
dalam teks yang diteliti (Sugiyono, perkembangan keilmuan, pengetahuan
2010). Penelitian deskripsi digunakan serta dukungan teknologi untuk
untuk menerangkan kondisi dasar mencapai proses perkembangan
budaya manusia, dengan adanya
berbagai peristiwa-peristiwa; transportasi dan komunikasi yang
- Masyarakat Sipil Global – Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sam Ratulangi -

Komunikasi Lintas Budaya

menyebabkan manusia fokus terhadap rasa bangga terhadap budaya


segala kecanggihan teknologi (Murti, sendiri bisa menghilang dan
2015). Namun perkembangan era menurunkan rasa memiliki
globalisasi tidak hanya memberikan terhadap bangsa sendiri (Museum,
dampak positif namun juga beberapa 2019). Menumbuhkan sikap
dampak negatif, sehingga generasi nasionalisme adalah peran pemuda
muda atau para pemuda diharapkan agar tetap mempertahankan
membangun peran secara aktif untuk semangat dan cinta Negara
menghadapi dampak-dampak negatif kemudian mampu mengahadapi
yang terjadi dalam era globalisasi ini. dampak dari globalisasi. Upaya-
Karena pemuda sebagai agent of upaya yang dilakukan dalam
change (agen perubahan) adalah aset menciptakan jiwa nasionalisme
bangsa yang menentukan harapan dan salah satunya adalah pemuda-
masa depan bangsa. Selain itu pemuda pemuda melibatkan diri dalam
juga berperan sebagai generasi penerus pendidikan. Werdiningsih (2018)
yang akan melanjutkan perjuangan menyebutkan bahwa Untuk
generasi sebelumnya (Museum, 2019). membentuk nasionalisme waga
Berikut adalah peran dari para pemuda muda, perlu satu wahana
di Indonesia dalam menghadapi pendidikan yang membangun sikap
dampak globalisasi, berdasarkan hasil nasionalisme yang
studi pustaka. berkesinambungan. Pendidikan
1. Para pemuda melakukan upaya tersebut diantaranya dilakukan
dengan menumbuhkan sikap melalui lembaga pendidikan dari
Nasionalisme. Nasionalisme yang usia sekolah dasar hingga
tinggi dari generasi muda akan pendidikan tinggi. Tujuan
membuat perilaku positif dan nasionalisme adalah untuk menjaga
terbaik untuk bangsa dan Negara, sebuah Negara, bangsa serta tanah
sehingga dapat mencegah air dari serangan para musuh yang
terjadinya dampak-dampak mengancam Negara, baik itu dari
negative dari perkembangan di era luar negeri maupun dalam negeri.
globalisasi. Globalisasi telah Ancaman, tantangan, hambatan dan
mengubah segalanya, aktivitas gangguan dapat menimbulkan
bahkan karakter manusia pun juga disintegrasi nasional sehingga
dapat dirubahnya, termasuk sikap nasionalisme harus
nasionalimse generasi muda. ditingkatkan di kalangan generasi
Semakin majunya arus globalisasi muda agar terciptanya keutuhan
membuat rasa cinta dan bangga Negara Republik Indonesia. Di era
terhadap budaya semakin globalisasi, ancaman terhadap
berkurang, sehingga semakin lama, keutuhan negara tidak lagi berasal
- Masyarakat Sipil Global – Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sam Ratulangi -

Komunikasi Lintas Budaya

dari kekuatan militer bangsa lain, dengan melibatkan diri dalam


namun dari pengaruh ideologi kegiatan-kegiatan Negara yang
sehinggal hal ini lebih berbahaya bertajuk budaya, maupun
dari pada kerusakan infrastruktur keterlibatan dalam mengikuti
yang diakibatkan oleh perang. pendidikan mengenai
Ancaman ideologi lain bagi warga kewarganegaraan di sekolah
negara muda diperbatasan akan menengah sampai sekolah tinggi
mengakibatkan lunturnya sikap (Syahira Azima et al., 2021).
nasionalisme warga negara 2. Memajukan kearifan lokal. Pemuda
Indonesia (Nurgiansah & Indonesia juga memiliki peran
Rachman, 2022). Era globalisasi dalam memajukan kearifan local,
ditandai dengan adanya sehingga tidak tergerus oleh
perkembangan teknologi, kemajuan di era Globalisasi.
telekomunikasi, dan transportasi, Elistania et al, (2019)
sejak awal abad ke-20. Globalisasi mengungkapkan bahwa kearifan
memberikan kemudahan bagi lokal dapat didefinisikan sebagai
manusia di dunia untuk berinteraksi suatu kekayaan budaya lokal yang
dan perlahan menghilangkan mengandung kebijakan hidup;
perbedaan yang membatasi mereka. pandangan hidup kearifan lokal
Namun globalisasi juga merupakan nilai-nilai yang berlaku
mempengaruhi sikap generasi dalam tatanan masyarakat. Nilai-
mudah dalam hal kecintaan nilai yang diyakini kebenarannya
terhadap tanah air dan sikap dan menjadi pedoman dalam
nasionalisme. Era globalisasi bertingkah-laku sehari-hari suatu
membuat budaya asing mudah masyarakat. Kearifan lokal
dikenal dan dijadikan acuan tanpa merupakan “asset spiritual” atau
dipikirkan baik atau buruknya kebijakan hidup yang mengajarkan
terhadap kebudayaan yang sudah masyarakat bagaimana harus
ada. Menjadikan kebudayaan asing bersikap.Namun upaya Indonesia
sebagai sebuah inovasi itu untuk menjaga eksistesi kearifan
diperbolehkan, tetapi jangan lokal memang menghadapi
sampai menghilangkan warna tantangan berupa arus deras
kebudayaan Indonesia yang sudah globalisasi yang kini menjadi
melekat bahkan hingga keniscayaan yang dihadapi setiap
menlemahnya semangat negara di dunia. Globalisasi
nasionalisme. Hal-hal tersebut memberikan seperangkat peluang
membuat para pemuda dengan serta tantangan bagi setiap negara.
dibantu oleh pemerintah berusaha Arus deras globalisasi salah
menumbuhkan sikap nasionalisme satunya masuk melalui penetrasi
- Masyarakat Sipil Global – Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sam Ratulangi -

Komunikasi Lintas Budaya

teknologi informasi dan seringkali pemuda dalam pengembangan


membawa budaya serta nilai-nilai wisata adalah peran yang
global yang memberikan dampak dibutuhkan oleh Negara dalam
kepada perubahan cara pandang menjaga kearifan lokal agar tidak
masyarakat terhadap nilai-nilai dirusak oleh perkembangan
kearifan lokalnya. Hal ini perlu globalisasi. Upaya-upaya yang
disadari pemuda sebagai agen dapat dilakukan oleh para pemuda
perubahan. Kelompok masyarakat dalam memainkan perannya
yang terdampak secara massif oleh sebagai penerus bangsa adalah
globalisasi adalah pemuda, dengan membentuk kelembagaan
generasi muda atau kini dikenal pemuda baik di desa atau daerah-
sebagai generasi milenial. daerah tertentu. Kelembagaan yang
Beberapa isu penting generasi dibentuk bertujuan untuk
milenial dengan upaya menjaga mengembangkan pariwisata yang
kearifan lokal di era globalisasi berada di desa maupun daerah yang
adalah fakta bahwa kini setiap dapat saling bersinergi antara
informasi dapat dengan cepat pemuda dan masyarakat untuk
tersebar dan diakses oleh siapa saja bahu membahu membangun dan
di manapun dia berada. Dalam mengembangkan pariwisata
menghadapi globalisasi, pemuda setempat. Keterlibata pemuda
sebagai agen perubahan perlu merupakan bentuk nyata peran
melestarikan nilai-nilai kearifan mereka dalam menjaga kearifan
lokal yang kokoh untuk lokal, kesadaran akan kearifan
memastikan masyarakat dan lokal dapat membawa para pemuda
bangsa Indonesia memiliki karakter yang cepat dan tanggap teknologi
yang kuat sehingga tidak hanyut untuk dapat mempromosikan
dalam arus globalisasi. Salah satu budaya daerah tanpa
peran yang dapat dilakukan adalah menyalahgunakan teknologi, dan
melalui peningkatan literasi secara aktif dapat berpartisipasi
sehingga pemuda dapat dalam penggunaan teknologi untuk
memberikan pandangan- menyuarakan pentingnya menjaga
pandangannya mengenai kearifan kearifan lokal ditengah arus era
lokal melalui berbagai karya tulis. globalisasi (Akbar & Setiandika,
Menjaga kearifan local juga berarti 2019).
menjaga budaya dan kelestarian 3. Memperkuat moral. Globalisasi
alam Indonesia, pengembangan merupakan salah satu hal yang
wisata pedesaan tidak terlepas dari membawa dampak perubahan
partisipasi masyrakat terlebih para langsung bagi tatanan kehidupan
pemuda Indonesia. Partisipasi masyarakat. Belakangan ini,
- Masyarakat Sipil Global – Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sam Ratulangi -

Komunikasi Lintas Budaya

banyak generasi muda yang bangsa di masa mendatang,


mengalami kerusakan moral akibat sehingga moral adalah hal penting
banyak faktor yang mempengaruhi yang perlu diperkuat sekalipun
dirinya diantaranya karena adanya derasnya arus globalisasi kini
dampak dari arus globalisasi yang menghimpit para pemuda bangsa.
berlangsung secara terus menerus, Keikutsertaan para pemuda dalam
lingkungan tempat tinggal dan mempelajari pancasila baik
bergaul, media elektronik yang disekolah maupun perguruan tinggi
semakin canggih, serta hal-hal menjadi salah satu kunci dalam
negatif lain yang dapat menjaga tatanan moral para
memberikan pengaruh bagi pemuda (Padilah & Dewi, 2021).
kehidupannya. Keadaan tersebut Cara moralitas menekankan pada
menunjukkan bahwa nilai-nilai upaya pembentukan dan
Pancasila sudah mulai luntur di pembinaan moral dan mental kaum
kehidupan masyarakat. Keadaan ini muda, yang dapat dilakukan
juga cukup memprihatinkan karena melalui penyuluhan kesadaran
generasi muda merupakan generasi hukum bagi anak dan remaja,
yang diharapkan dapat meneruskan penanaman rasa tanggung jawab
perjuangan-perjuangan dalam sosial, penanaman kesadaran
rangka membangun bangsa beragama dan penyuluhan tentang
Indonesia. Hal ini dikarenakan sebab-musabab kenakalan remaja.
negara Indonesia tidak akan maju Cara abolisionalitis penguatan
apabila dibangun oleh generasi moral dilakukan dengan
yang tidak bermoral. Situasi mengurangi sebab-sebab yang
tersebut memerlukan adanya mendorong generasi muda dalam
pembelajaran dalam rangka melakukan perbuatan delinkuen.
penguatan moral bagi generasi Hal-hal tersebut dapat dilakukan
muda (Aulia, 2011). Memperkuat oleh para kaum muda untuk dapat
moral merupakan peran yang perlu mengambil peran dikemudian hari
dilakukan oleh para kaum muda dalam menjaga moralitas bangsa
Indonesia, keberadaan pemuda yang merupakan cerminan maupun
adalah penerus bangsa sehingga identitas bangsa Indonesia
sikap yang kini dimiliki akan (Muthohar, 2016).
menjadi cerminan dan identitas

IV. Diskusi
bagian ini diisi dengan pemikiran yang telah Anda diskusikan bersama dengan
kelompok Anda. Ini pasti jawaban Anda sendiri, Anda tidak bisa mengutip teori
- Masyarakat Sipil Global – Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sam Ratulangi -

Komunikasi Lintas Budaya

orang lain. Anda harus secara pribadi ATAU kelompok menemukan mengapa hal
itu terjadi. SILAKAN RUMUSKAN KEMBALI BAGIAN INI.

V. Kesimpulan
Globalisasi adalah merupakan proses mendunia, dimana untuk menjangkau segala
urusan yang mencakup perkembangan zaman yaitu modernisasi sudah semakin
meningkat. Globalisasi mempengaruhi banyak aspek kehidupan bermasyarakat.
Perubahan di era globalisasi juga sangat dekat dengan para generasi muda atau pemuda
bangsa, perubahan era globalisasi dapat memberikan dua dampak baik secara positif
maupun negatif, dan hal ini perlu disikapi dengan bijak oleh para pemuda bangsa.
Pemuda sebagai genarasi penerus bangsa memiliki peran penting dalam meyikapi
dampak-dampak globalisasi, karena itu mereka perlu mengambil peran seperti
menciptakan jiwa nasionalisme dalam diri untuk menangkal dampak buruk globalisasi
yang dapat merusak citra bangsa, selain itu para pemuda juga perlu memiliki peran dalam
memajukan kearifan lokal dan memperkuat moral, karena dengan memelihara kearifan
lokal juga moral maka negara terlindungi dari pengaruh budaya asing yang tidak sejalan
dengan citra bangsa, sehingga identitas bangsa sebagai yang luhur dapat tetap terjaga.

REFERENSI DAFTAR

Akbar, D., & Setiandika Igiasi, T. (2019). Peran Pemuda dalam Pengembangan Wisata di
Desa Pongkar Kabupaten Karimun. KEMUDI : Jurnal Ilmu Pemerintahan, 3(2), 193–
211. https://doi.org/10.31629/kemudi.v3i2.856
Aulia, S. S. (2011). Pancasila di Arus Globalisasi Dalam Memperkuat Reformasi Moral
Indonesia. Seminar Nasional : Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila di Era Reformasi, 76–84
Arciniegas Paspuel, O. G., Álvarez Hernández, S. R., Castro Morales, L. G., & Maldonado
Gudiño, C. W. (2021). No 3(2), 6.
Murti, S. (2015). Eksistensi Penggunaan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi. Parole (Jurnal
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia), 1(2), 177–184.
http://repository.unib.ac.id/11123/1/18-Sri Murti.pdf
Museum, M. F. (2019). Pengembangan Nasionalisme Generasi Muda di Era Globalisasi.
Title. 45(45), 95–98.
Muthohar, S. (2016). Antisipasi Degradasi Moral di Era Global. Nadwa: Jurnal Pendidikan
- Masyarakat Sipil Global – Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sam Ratulangi -

Komunikasi Lintas Budaya

Islam, 7(2), 321–334. https://doi.org/10.21580/nw.2013.7.2.565


Nurgiansah, T. H., & Rachman, F. (2022). Nasionalisme Warga Muda Era Globalisasi:
Pendidikan Kewarganegaraan di Perbatasan. Jurnal Kewarganegaraan, 19(1), 66.
https://doi.org/10.24114/jk.v19i1.33214
Padilah, A. N., & Dewi, D. A. (2021). Pancasila di Era Globalisasi dalam Memperkuat Moral
untuk Membangun dan Memajukan Bangsa. Antropocene : Jurnal Penelitian Ilmu
Humaniora, 1(11), 1–6.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta
Syahira Azima, N., Furnamasari, Y. F., & Dewi, D. A. (2021). Pengaruh Masuknya Budaya
Asing Terhadap Nasionalisme Bangsa Indonesia di Era Globalisasi. Jurnal Pendidikan
Tambusai, 5(3), 7491–7496.
Werdiningsih, R. (2018). Membangun Semangat Nasionalisme Generasi Muda dalam
Bingkai Pendidikan Karakter. Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, 13(18), 1 17.

BIOGRAFI PENULIS ( DAPAT TAMBAHKAN PRESTASI ANDA DI SINI SAAT


BELAJAR DI UNIVERSITAS)

Medeline Kainde Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Universitas Sam Ratulangi

Mutiara Lamia Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Universitas Sam Ratulangi

Magfirah Rahmat Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Universitas Sam Ratulangi

Agustina Talemungan Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Universitas Sam


Ratulangi

Aprilia Dawulu Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Universitas Sam Ratulangi

Anda mungkin juga menyukai