Anda di halaman 1dari 41

MUHAMMAD SATRIO RAMADHAN

SEJARAH NEGERIKU
MATERI WAWASAN KEBANGSAAN - APRA COLLEGE
INTEGRITAS
Integritas adalah bertindak dengan cara yang konsisten dengan apa yang
dikatakan. Nilai integritas merupakan kesatuan antara pola pikir, perasaan,
ucapan, dan perilaku yang selaras dengan hati nurani dan norma yang berlaku.
Integritas merupakan salah satu nilai-nilai dasar pribadi yang harus dimiliki
masyarakat yakni dengan bersikap, berperilaku dan bertindak jujur terhadap
diri sendiri dan lingkungan, konsisten dalam bersikap dan bertindak, memiliki
komitmen terhadap misi pemberantasan korupsi, objektif terhadap
permasalahan, berani dan tegas dalam mengambil keputusan dan resiko kerja,
disiplin dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas dan amanah. Nilai-
nilai dapat berasal dari nilai kode etik di tempat dia bekerja, nilai masyarakat
atau nilai moral pribadi (SKKNI, 2016)
nilai inti

jujur

nilai inti

tanggungjawab

nilai inti

disiplin

etos kerja

mandiri
etos kerja

kerja keras
etos kerja

sederhana
nilai sikap

berani
nilai sikap

peduli
nilai sikap

adil
SEJARAH NEGERIKU
IBU KOTA INDONESIA

source : wikipedia
PERJANJIAN DI MASA
KEMERDEKAAN
LINGGARJATI
Perundingan Linggarjati Belanda masih belum mengakui kedaulatan NKRI secara de facto, meski
Indonesia sudah menyatakan proklamasi kemerdekaannya. Karenanya, perundingan diadakan
untuk membahas hal tersebut yang dikenal dengan Perjanjian Linggarjati. Perundingan Linggarjati
dilakukan di Subang Jawa Barat pada 10-15 November 1946 dan disahkan pada 25 Maret 1947.
Pada perundingan tersebut, wakil dari Indonesia adalah Sutan Sjahrir dan wakil dari Belanda
adalah Prof. Schermerhorn. Beberapa persetujuan yang dicapai di Perundingan Linggarjati
adalah: Belanda mengakui RI secara de facto atas Jawa, Madura, dan Sumatra. Dibentuknya
negara negara federal dengan nama Republik Indonesia Serikat, dimana RI menjadi salah
satu negara bagiannya. Pembentukan Uni Indonesia Belanda dengan Ratu Belanda sebagai
kepala uni.
RENVILLE
Perundingan Renville Belanda tetap melanggar perjanjian yang telah disetujui pada Perundingan
LInggarjati dengan melakukan Agresi Militer I secara serentak pada 21 Juli 1947 di kota-kota besar di
Jawa dan Sumatera. Dunia internasional mengecam tindakan Belanda yang melanggar perjanjian
tersebut. PBB kemudian turun tangan dengan membentuk Komisi Tiga Negara (KTN) untuk
menyelesaikan masalah ini. Anggota dari KTN yaitu Australia sebagai wakil Indonesia (Richard C.
Kirby), Belgia sebagai wakil Belanda (Paul Van Zeeland), dan Amerika Serikat sebagai penengah (Prof.
Dr. Frank Graham). Perundingan mengenai masalah agresi militer Belanda dilakukan di atas kapal
Amerika serikat, USS Renville, pada 17 Januari 1948. Kapal USS Renville pada saat itu sedang bersandar
di Pelabuhan Tanjung Priok. Delegasi dari Indonesia diketuai oleh Perdana Menteri Amir Syarifudin dan
Belanda memilih seorang Indonesia bernama R. Abdulkadir Wijoyoatmojo sebagai ketua. Hasil dari
perundingan Renville adalah: Belanda tetap berdaulat sampai terbentuknya RIS. RI memiliki
kedudukan sejajar dengan Belanda. RI menjadi bagian RIS dan akan diadakan pemilu untuk
membentuk Konstituante RIS. Tentara Indonesia di daerah Belanda atau daerah kantong harus
dipindahkan ke wilayah RI.
ROEM-ROYEN
Perundingan Roem-Royen Perundingan untuk mempertahankan kedaulatan NKRI selanjutnya
adalah Perundingan Roem-Royen. Perundingan ini diadakan karena Belanda kembali
melanggar Perjanjian Renville. Belanda melancarkan Agresi Militer II sehingga memaksa
berdirinya Pemerintahan Darurat Republik Indonesia di Bukittinggi, Sumatera Barat. Pendirian
pemerintahan darurat ini di bawah komando dari Syafruddin Prawiranegara. Karena tindakan
ini Belanda kembali mendapatkan kecaman keras dari dunia internasional. Kemudian,
perundingan kembali diadakan yaitu Perundingan Roem-Royen. Perundingan ini digelar di
Jakarta pada 7 Mei 1949. Ketua delegasi dari Indonesia adalah Mr. Moh. Roem, dan wakil dari
Belanda diketuai oleh Dr. J.H Van Royen. Merle Cochran dari UNCI menjadi mediator dari
perundingan Roem-Royen ini. Hasil dari Perundingan Roem-Royen adalah: Menghentikan
perang gerilya dan Indonesia-Belanda bekerja sama memelihara ketertiban dan
keamanan. Kembalinya pemerintah RI ke Yogyakarta dan bersedia turut serta mengikuti
Konferensi Meja Bundar yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat.
KONFERENSI INTER-INDONESIA
Konferensi Inter-Indonesia Konferensi Inter-Indonesia diadakan sebelum pelaksanaan
Konferensi Meja Bundar. Konferensi ini dihadiri oleh RI dan BFO (Bijeenkomst voor Federal
Overleg) atau Badan Permusyawaratan Federal yang terdiri dari negara-negara boneka
buatan Belanda. Perundingan ini diselenggarakan di Yogyakarta pada 19-22 Juli 1949 lalu
dilanjutkan di Jakarta, 30 Juli 1949. Hasil konferensi ini adalah negara yang dibentuk bernama
RIS, APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat) adalah angkatan perang nasional,
dan TNI menjadi inti APRIS.
KMB
Konferensi Meja Bundar Sesuai dengan hasil dari Perjanjian Roem-Royen, Konferensi Meja
Bundar (KMB) akan segera dilaksanakan. Konferensi ini diadakan di Den Haag, Belanda yang
berlangsung pada 23 Agustus hingga 2 November 1949. Delegasi Indonesia dipimpin oleg Drs.
Moh. Hatta, dan delegasi dari BFO dipimpin oleh Sultan Hamid II. Hasil dari KMB tersebut
diantaranya: Belanda mengakui kedaulatan Indonesia paling lambat 30 Desember 1949.
Indonesia berbentuk negara serikat dan merupakan sebuah uni dengan Belanda. Uni
Indonesia-Belanda dipimpin oleh Ratu Belanda. Permasalahan Irian Barat yang merupakan
daerah perselisihan akan diselesaikan dalam waktu satu tahun. Hasil perundingan tersebut
merupakan hasil maksimal yang bisa didapat meskipun banyak pihak yang tidak puas.
Pada 27 Desember 1949, dilakukan penyerahan kedaulatan dari belanda kepada RIS.
Belanda juga dipaksa keluar dari wilayah RI yang ditandai dengan upaca pengakuan
kedaulatan Indonesia yang merupakan tindak lanjut dari hasil KMB.
ORGANISASI
PERGERAKAN NASIONAL
ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL
Organisasi pergerakan nasional adalah sebuah gerakan yang dilakukan oleh masyarakat
Indonesia yang memiliki tujuan organisasi untuk memperbaiki nasib atau keadaan rakyat
Indonesia yang sama-sama ingin memperoleh kemerdekaan nasional.
Latar belakang terbentuknya pergerakan nasional ini adalah karena adanya kesadaran
penderitaan dan kesengsaraan bersama yang selama ini menimpa banyak masyarakat
Indonesia selama penjajahan.
Itulah sebabnya organisasi pergerakan ini diharapkan mampu mengakhiri penderitaan
masyarakat Indonesia, mendapat keadaan yang lebih baik, dan membuat perubahan yang
lebih baik lagi. Ada beberapa faktor penting yang membuat banyak organisasi pergerakan
nasional muncul. Faktor tersebut adalah faktor dalam negeri dan luar negeri.
2 FAKTOR OPN
1. Faktor Dalam Negeri
Akibat dari penderitaan masyarakat Indonesia yang berkepanjangan akibat kolonialisme
dan imperialisme dari penjajah
Lahirnya golongan terpelajar yang progresif
Selama ini perjuangan rakyat Indonesia hanya bersifat kedaerahan atau tidak bersatu
dalam kekuatan yang lebih besar, sehingga mudah dibungkam dan dipatahkan oleh
penjajah
2. Faktor Luar Negeri
Akibat kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905
Adanya kebangkitan nasional negara-negara tetangga seperti, India, Filipina, Cina, dan
Turki atas penjajah mereka
Mulai masuknya paham-paham baru seperti nasionalisme dan demokrasi dari luar negara
Indonesia
TUJUAN OPN
Tujuan organisasi pergerakan nasional adalah mencapai kemerdekaan bangsa Indonesia
yang bebas dari belenggu penjajahan dan pihak kolonial asing yang sangat merugikan
bangsa. Organisasi-organisasi pergerakan nasional ini berupaya untuk menentukan
nasib bangsanya sendiri dan juga demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
BUDI UTOMO
1. Budi Utomo
Organisasi ini berawal dari gerakan dr. Wahidin Soedirohoesodo yang berkeliling Jawa untuk
mensosialisasikan pentingnya pendidikan. Selain mensosialisasikan pendidikan, terdapat
pula dana pendidikan untuk mereka yang kurang mampu. Dana pendidikan tersebut disebut
dengan Studie Fond.
Kemudian pada tahun 1907, terjadi pertemuan antara dr. Wahidin Soedirohoesodo dengan
Soetomo, seorang mahasiswa STOVIA. Soetomo tertarik dengan gagasan dr. Wahidin
Soedirohoesodo, lalu mendirikan organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Organisasi
ini merupakan organisasi pertama yang didirikan oleh bangsa Indonesia dan beranggotakan
mahasiswa STOVIA. Berdirinya organisasi ini merupakan tonggak awal kebangkitan nasional,
sehingga hari lahirnya Budi Utomo ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
SAREKAT ISLAM
2. Sarekat Islam
Organisasi ini berawal dari organisasi Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan oleh Haji
Samanhudi di Solo tahun 1911. Organisasi ini awalnya dibentuk untuk melindungi pengusaha
lokal agar dapat bersaing dengan penguasaha non lokal yang memonopoli perdagangan
batik. SDI kemudian diubah menjadi Sarekat Islam (SI) pada tahun 1912 yang diketuai oleh
H.O.S. Tjokroaminoto.
Setelah menjadi SI, keanggotaan SI menjadi semakin besar karena semua orang
diperbolehkan ikut dalam organisasi ini jika beragama Islam. Akan tetapi, pada tahun 1921, SI
terpecah menjadi 2 kubu, yaitu SI Putih dan SI Merah. Perpecahan tersebut terjadi karena
adanya penyusupan paham sosialis-komunis. Kamu penasaran nggak sih, apa bedanya SI
Putih dan SI Merah?
INDISCHE PARTIJ
3. Indische Partij
Indische Partij didirikan di Bandung tanggal 25 Desember 1912. Pendiri organisasi ini antara
lain Dr. E.F.E. Douwes Dekker (Danudirja Setiabudi), R.M. Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar
Dewantara), dan dr. Tjipto Mangoenkoesoemo. Mereka kemudian dikenal sebagai “Tiga
Serangkai”. Indische Partij bertujuan untuk mengembangkan rasa nasionalisme, menciptakan
persatuan antara orang Indonesia dan Bumiputera, serta mempersiapkan kehidupan rakyat
yang merdeka.
Organisasi ini adalah organisasi politik yang berani mengkritik pemerintah kolonial Belanda.
Kritik tersebut ditujukan melalui tulisan R.M. Suwardi Suryaningrat yang berjudul Als ik een
Nederlander was (Seandainya aku seorang Belanda). Oleh karena itu, pada 4 Mei 1913,
Indische Partij dianggap sebagai partai terlarang dan ketiga tokohnya diasingkan ke negeri
Belanda.
PERHIMPUNAN INDONESIA
4. Perhimpunan Indonesia
Organisasi ini didirikan di Belanda pada tahun 1908. Awalnya organisasi ini diberi nama
Indische Vereeniging oleh Sutan Kasayangan dan R.M. Noto Suroto. Kemudian tpada ahun
1925 Indische Vereeniging mengubah namanya menjadi Perhimpunan Indonesia. Istilah
Indonesia digunakan untuk menunjukkan identitas diri bangsa dan negara serta
menggantikan kata Hindia Belanda.
Tokoh-tokoh yang tergabung dalam organisasi ini adalah Mohammad Hatta, Tjipto
Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat. Organisasi ini memiliki azas perjuangan dengan
kekuatan sendiri dan tidak meminta kepada pemerintah kolonial Belanda. Perhimpunan
Indonesia memiliki majalah yang disebut sebagai Hindia Poetra dan kemudian diubah
menjadi Indonesia Merdeka.
ISDV
5. Indische Social Democratische Vereeniging (ISDV)
ISDV didirikan pada 9 Mei 1914, oleh Sneevliet (anggota Partai Buruh Sosial Demokrat
Belanda) dan rekan-rekannya di Surabaya. Organisasi ini menganut paham Marxisme, yang
kemudian berganti nama menjadi Partai Komunis Hindia pada 23 Mei 1920. Tidak lama
kemudian kembali diubah menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI) pada Desember 1920.
PKI diketuai oleh Semaun dengan Darsono sebagai wakil ketua dan Bergsma sebagai
sekretaris partai. Tokoh yang tergabung dalam organisasi ini adalah Alimin Prawirodirdjo
dan Musso. Pada tanggal 13 November 1926, PKI melancarkan pemberontakan di Jawa dan
Sumatera yang kemudian ditumpas oleh pemerintah kolonial Belanda. Akibat aksi ini, PKI
dianggap sebagai partai terlarang serta tokoh-tokohnya ditangkap dan diasingkan ke
Tanah Merah dan Boven Digul.
PNI
6. Partai Nasional Indonesia (PNI)
Pada awalnya, PNI adalah perkumpulan yang dibentuk Ir. Soekarno yang bernama Algemeene
Studie Club tahun 1925. Karena adanya perkumpulan ini, berdirilah partai politik baru
bernama Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tanggal 4 Juli 1927. Tokoh-tokoh yang
tergabung adalah Ir. Soekarno, dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, Ir. Anwari, Mr. Sartono, Mr. Iskaq
Tjokrohadisurjo, Mr. Sunaryo, Mr. Budiarto, dan Dr. Samsi. PNI bergerak dalam bidang politik,
ekonomi, dan sosial.
Setelah Kongres tahun 1928 di Surabaya, anggota PNI semakin meningkat sehingga
mengkhawatirkan pemerintah kolonial. Akhirnya pada tanggal 29 Desember 1929, empat
tokoh PNI yaitu Ir. Soekarno, Gatot Mangkoeprodjo, Maskoen dan Soepriadinata ditangkap
dan dijatuhi hukuman oleh Pengadilan Bandung. Dalam proses persidangan Ir. Soekarno
menyampaikan pembelaan berjudul “Indonesia Menggugat”.
MUHAMMADIYAH
MUHAMMADIYAH ADALAH ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL YANG BERAKAR PADA KEAGAMAAN
YANG DIDIRIKAN DI YOGYAKARTA PADA 18 NOVEMBER 1912 OLEH K.H AHMAD DAHLAN. TUJUAN DARI
ORGANISASI INI ADALAH TANGGAPAN ATAS SARAN BUDI UTOMO UNTUK MEMBERI PELAJARAN AGAMA
KEPADA ANGGOTANYA, SEHINGGA MEMBUAT KELOMPOK MUHAMMADIYAH MENJADI ORGANISASI
AGAMA YANG MODERN. ORGANISASI INI MULAI BERGERAK DENGAN MENDIRIKAN SEKOLAH AGAMA
YANG MODERN, PANTI ASUHAN, PANTI JOMPO, DAN FAKIR MISKIN, SAMPAI BALAI PENGOBATAN DAN
RUMAH SAKIT.

MUHAMMADIYAH MEMILIKI PERAN PENTING DALAM MEMPERSIAPKAN PERLAWANAN TERHADAP


DOMINASI ASING DAN PENGARUH BELANDA. ORGANISASI INI JUGA EFEKTIF MENINGKATKAN
PENDIDIKAN MASYARAKAT INDONESIA MENJADI LEBIH BAIK
GERAKAN PEMUDA SELURUH INDONESIA
GERAKAN PEMUDA SELURUH INDONESIA ADALAH ORGANISASI YANG MUNCUL BERKAT TITIK TERANG
PENGARUH ADANYA BUDI UTOMO YANG MEMBAWA DAMPAK BAGI SELURUH PEMUDA YANG ADA DI
INDONESIA. TAHUN 1914 KEMUDIAN BERDIRI PERKUMPULAN PASUNDAN DENGAN TUJUAN MEMPERTINGGI
DERAJAT KESOPANAN, KECERDASAN, DAN MEMPERLUAS KESEMPATAN KERJA. SELANJUTNYA PADA 16
AGUSTUS 1927 DIBENTUKLAH ORGANISASI PERSATUAN MINAHASA DI BAWAH PIMPINAN DR. TUMBELAKA DAN
SAM RATULANGI.

AKIBAT ADANYA KESALAHPAHAMAN, KEMUDIAN BERDIRI PULA SAREKAT CELEBES. BERKAT SEMANGAT
PEMUDA BANGSA INDONESIA SAAT ITU MEMBUAT BANYAK ORGANISASI PEMUDA MUNCUL, MULAI DARI
SAREKAT MADURA, PERSERIKATAN TIMOR, DAN SAREKAT SUMATRA. ORGANISASI PEMUDA DI SELURUH
INDONESIA INI BERKEMBANG BERKAT TERBENTUKNYA PERKUMPULAN PEMUDA KEDAERAHAN.
ORGANISASI KEPANDUAN
LAHIR PULA ORGANISASI PERKUMPULAN KEPANDUAN, SELAIN ORGANISASI PEMUDA YANG BERUPA LANJUTAN
DARI INDUK ORGANISASI-ORGANISASI ASALNYA. ORGANISASI INI AWALNYA HANYA MENGHIMPUN KELOMPOK
PEMUDA YANG GEMAR OLAHRAGA SAJA.
ORGANISASI YANG PERTAMA KALI LAHIR ADALAH JAVAANSCHE PADVINDERS ORGANISATIE (JPO) PADA TAHUN
1916 DI SOLO. SETELAH ITU LAHIR PULA ORGANISASI BERNAMA NEDA INDISCHE PADVINDERS VEREENIGING (NIPV)
PADA TAHUN 1917 DI KALANGAN ANAK-ANAK KETURUNAN EROPA DENGAN.
SELANJUTNYA, SETELAH TAHUN 1920, ORGANISASI KEPANDUAN INI SEMAKIN BERKEMBANG YANG MENGIKUTI
PERKEMBANGAN PAHAM NASIONALISME.
TAMAN SISWA
TAMAN SISWA ADALAH ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL YANG DIDIRIKAN OLEH KI HAJAR DEWANTARA
PADA TAHUN 1922 YANG BERTUJUAN UNTUK MEMPERBAIKI SISTEM PENDIDIKAN SECARA KULTURAL YANG
DISELENGGARAKAN DENGAN BAIK.

TAMAN SISWA MENJADI TONGGAK PENATAAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK SAMPAI SEPERTI
SAAT INI. ORGANISASI INI DIJALANKAN DENGAN DEMOKRATIS DAN MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN RAKYAT
INDONESIA. ORGANISASI INI PULALAH YANG MENINGKATKAN KESADARAN PERAN PENDIDIKAN NASIONAL
PENTING UNTUK MENCAPAI KEMERDEKAAN.

TAMAN SISWA SEMPAT MENGANCAM PEMERINTAH BELANDA KARENA PENCEGAHAN TERHADAP JALANNYA
PENDIDIKAN MENJADI TERBATAS. SEJAK SAAT ITULAH TAMAN SISWA DIANGGAP SEBAGAI SEKOLAH LIAR DAN
DIBATASI PERGERAKANNYA.
PKI
PARTAI KOMUNIS INDONESIA ADALAH ORGANISASI YANG MUNCUL AKIBAT PECAHNYA ORGANISASI SAREKAT
ISLAM. HADIRNYA GOLONGAN REVOLUSIONER INI MEMBENTUK SI MERAH MENJADI BERPENGARUH TERHADAP
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN SOSIALIS DI INDONESIA.

ORGANISASI INI DIKETUAI OLEH SEMAUN PADA DESEMBER 1920. HINGGA KEMUDIAN PADA 13 NOVEMBER 1926
PARTAI INI MELAKUKAN PEMBERONTAKAN DI JAWA DAN SUMATERA, NAMUN TETAP BISA DIKALAHKAN OLEH
KOLONIAL BELANDA.

BERSAMAAN DENGAN MUNCULNYA PKI INI JUGA LAHIR MARXISME BELANDA DI BAWAH PIMPINAN SNEEVLIET.
PERGERAKAN POLITIK PARTAI INI ADALAH ORGANISASI POLITIK YANG RADIKAL,SEHINGGA KEBERADAANNYA
DILARANG OLEH PEMERINTAH BELANDA.
PARTINDO
PARTAI INDONESIA LAHIR KARENA PARTAI NASIONAL INDONESIA (PNI) TELAH MENJADI PARTAI TERLARANG,
SEHINGGA TOKOH-TOKOH NASIONALIS MEMBENTUK PANITIA UNTUK MEMBENTUK PARTAI BARU. PADA 1 MEI
1931, DIBAWAH KEPEMIMPINAN SARTONO LAHIRLAH PERKUMPULAN BARU YANG BERNAMA PARTAI INDONESIA.
ORGANISASI INI BERHARAP AGAR PENGIKUT PNI DULU IKUT BERGABUNG KEMBALI.

TUJUAN ORGANISASI INI ADALAH MENCAPAI KEMERDEKAAN INDONESIA. SETELAH SOEKARNO BERGABUNG
DALAM ORGANISASI INI, PENGIKUT PARTINDO PUN SEMAKIN BERKEMBANG. HAL TERSEBUT RUPANYA MEMBUAT
PEMERINTAH BELANDA KEMBALI WAS-WAS, HINGGA AKHIRNYA SOEKARNO KEMBALI DITANGKAP DAN DIBUANG
KE ENDE PADA 1 AGUSTUS 1933.
GERAKAN WANITA
GERAKAN WANITA DIPELOPORI OLEH R.A KARTINI YANG IKUT SERTA BERJUANG MEREBUT KEMERDEKAAN.
IDEALISME ORGANISASI INI KEMUDIAN DIKENAL DENGAN EMANSIPASI WANITA YANG TUMBUH DARI LINGKUNGAN
KEBANGSAWANAN KARTINI.

DARI SINILAH KARTINI MULAI MEREALISASIKAN ILMU YANG IA PELAJARI DARI BARAT UNTUK MEMAJUKAN
PENDIDIKAN BAGI KAUM WANITA. MAKA MUNCULAH PERGERAKAN DARI KAUM WANITA INDONESIA.

SELAIN ITU ADA PULA SEKOLAH KEUTAMAAN ISTRI YANG DISELENGGARAKAN OLEH RADEN DEWI SARTIKA DI
DAERAH PASUNDAN DAN BERDIRI PULA ORGANISASI KEWANITAAN BERNAMA SOPA TRESNA DI YOGYAKARTA.

GERAKAN WANITA INI KEMUDIAN SEMAKIN MASIF DAN BANYAK BERMUNCULAN, SEPERTI AISYIYAH DARI
ORGANISASI MUHAMMADIYAH, ORGANISASI KAUTAMAAN ISTRI MINANGKABAU DI SUMATERA, DAN ORGANISASI DE
GORONTALO SCHE MOHAMMEDAANSCHE VROUWEN VEREENIGING DI MINAHASA YANG MENJADI TONGGAK
LAHIRNYA ORGANISASI WANITA YANG MEMBANTU GERAKAN KEBANGKITAN NASIONAL.
"disaat kita bersantai, ingat
saingan kita sedang berusaha
keras untuk mengalahkanmu”
— m.satrio r.
tERIMA KASIH
@MSATRIOR

Anda mungkin juga menyukai