Anda di halaman 1dari 23

INDONESIA DARI

MASA KEMERDEKAAN
HINGGA MASA
REFORMASI

RATNA FAUZIAH, S.Pd


INDONESIA DARI MASA KEMERDEKAAN
HINGGA MASA REFORMASI
• Persiapan yang dilakukan untuk kemerdekaan Indonesia yaitu
Pembentukan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) dan Pembentukan Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
• Sidang pertama 29 Mei -1 Juni 1945
• Sidang kedua 10-17 Juli 1945
Gagasan Dasar Negara oleh Mr.
Mohammad Yamin (29 Mei 1945)
• Peri Kebangsaan
• Peri Kemanusiaan
• Peri Ketuhanan
• Peri Kerakyatan
• Kesejahteraan Rakyat
Gagasan Dasar Negara (Mr. Soepomo) 31
Juni 1945
• Persatuan
• Kekeluargaan
• Keseimbangan lahir dan batin
• Musyawarah
• Keadilan Rakyat
Gagasan Dasar Negara (Ir Soekarno) 1
Juni 1945
• Kebangsaan Indonesia
• Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan
• Mufakat atau Demokrasi
• Kesejahteraan Sosial
• Ke-Tuhanan Yang Maha Esa
Hasil Rapat PPKI untuk Membentuk
NKRI
• Pengesahan UUD 1945
• Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
• Pembagian Wilayah Indonesia
• Pembentukan Kementrian
Peristiwa Rengasdengklok
• diawali oleh peristiwa menyerahnya Jepang tanpa syarat
kepada pasukan Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.
• Hal ini membuat para pemuda mendesak Soekarno-Hatta untuk
segera melaksanakan kemerdekaan Indonesia
Perumusan Teks Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia
• dilaksanakan di rumah Laksamana Maeda.
• Ir Soekarno menuliskan konsep proklamasi kemerdekaan
Indonesia yang akan dibacakan tanggal 17 Agustus 1945.
• Dibantu oleh Moh Hatta dan Ahmad Soebarjo
• Diketik oleh Sayuti Melik
DELEGASI PERUNDINGAN
LINGGARJATI DIWAKILI OLEH
• INDONESIA : SUTAN SYAHRIR
• BELANDA : WIM SHERMERHORN
• INGGRIS : LORD KILLEARN
KESEPAKATAN LINGGARJATI
• Belanda mengakui secara de facto wilayah RI yaitu
Sumatera,Jawa dan Madura
• Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat tanggal
11 Januari 1949
• RI dan Belanda sepakat membentuk Negara Republik
Indonesia Serikat (RIS) dimana salah satu negara bagiannya
adalah RI
• Dalam bentuk RIS, Indonesia harus tergabung dalam
Commonwealth/persemakmuran Indonesia-Belanda dengan
ratu Belanda sebagai ketuanya
DAMPAK PERUNDINGAN
LINGGARJATI BAGI INDONESIA
• RI mendapat pengakuan kedaulatan dari beberapa negara,
diantara Inggrs, Amerika Serikat, Mesir, Lebanon, Suriah,
Afghanistan, Myanmar, Yaman, Saudi Arabia dan Uni Soviet.
• Muncul pihak yang mendukung dan menolak hasil
perundingan dikalangan rakyat Indonesia. Sebagian rakyat
Indonesia menganggap hasil perundingan merugikan
Indonesia.
PERUNDIGAN RENVILLE
DELEGASI :
Indonesia  Amir Syarifuddin Harahap
Belanda  Abdul Kadir Widjojoatmodjo
KTN (mediator Perundingan)  Frank Porter Graham dan
Richard Kirby
KESEPAKATAN PERJANJIAN
RENVILLE
• Penghentian tembak menembak
• Belanda hanya mengakui Jawa Tengah, Yogyakarta dan
Sumatera sebagai bagian wilayah RI
• Disetujuinya sebuah garis demokrasi yang memisahkan
wilayah Indonesia dan daerah pendudukan Belanda
• TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah pendudukan
Belanda di Jawa Barat dan Jawa Timur
• Belanda bebas membentuk negara-negara federal di daerah
yang didudukinya dengan melalui masa peralihan terlebih
dahulu.
DAMPAK PERJANJIAN RENVILLE
BAGI INDONESIA
• WilayahRI menjadi sempit dan dikelilingi oleh wilayah2 yang
dikuasai Belanda
• Upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia dilakukan
melalui cara diplomasi dan pertempuran. Diplomasi yang
dilakukan Indonesia dengan Belanda di antaranya adalah
Perundingan Linggarjati, Renville, Roem-Royen, dan
Konferensi Meja Bundar. Pertempurannya yaitu Pertempuran
Surabaya, Ambarawa, Medan Area, Bandung Lautan Api, dan
Margarana.
KONFERENSI MEJA BUNDAR
• Dilaksanakan di Den Haag, Belanda
• Delegasi Indonesia : Moh Hatta
• KMB dimulai tanggal 23 Agustus 1949 hingga 2 November
1949
• Tujuan dari Konferensi Meja Bundar adalah untuk
menyelesaikan sengketa antara Indonesia-Belanda, sekaligus
memperoleh pengakuan kedaulatan Indonesia yang merdeka
dan berdaulat.
Tokoh konferensi Meja Bundar
a. Mohammad Hatta sebagai ketua delegasi Republik Indonesia
untuk KMB.
b. Sultan Hamid II menjadi delegasi BFO (Bijeenkomst Voor
Federal Overleg atau Pertemuan Musyawarah Federal). BFO
berkaitan dengan pembentukan Republik Indonesia Serikat
(RIS).
c. Mr. van Maarseveen sebagai ketua delegasi Belanda di KMB
d. Chritchley sebagai ketua delegasi UNCI (United Nations
Commission for Indonesia)
HASIL KMB

• Belanda mengakui Republik Indonesia Serikat (RIS), sebagai negara yang merdeka
dan berdaulat.
-Pembentukan Uni Belanda - RIS secara simbolis yang dipimpin oleh Ratu Belanda.
-Ir. Soekarno dan Moh. Hatta akan menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden
RIS untuk periode 1949-1950, serta Moh. Hatta sebagai perdana menteri.
-Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik, dan beberapa korvet akan diserahkan ke
RIS.
-Tentara KNIL dibubarkan, dan tentara Belanda ditarik mundur dengan catatan para
anggota yang diperlukan dimasukkan dalam kesatuan TNI.
-Masalah Irian Barat yang tidak dimasukkan ke dalam RIS, karena masih dikuasai
oleh Belanda hingga sampai dilakukannya perundingan lebih lanjut.
-Pemerintah Indonesia harus menanggung utang Hindia Belanda 4,3 miliar gulden.
• Indonesia memperoleh kedaulatan setelah
penandatanganan Konferensi Meja Bundar yang
diselenggarakan di Den Haag, Belanda. Tanggal 27
Desember 1949 dilakukan penyerahan kedaulatan dari
Belanda kepada RIS. Bentuk negara serikat yang disepakati
pada Konferensi Meja Bundar tidak sesuai dengan cita-cita
bangsa. 
• Pada tanggal 19 Mei 1950 diadakan konferensi yang dihadiri
oleh wakil-wakil RIS dan RI dengan keputusan inti kembali
mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 
Peristiwa politik yang terjadi pada masa
Demokrasi Parlementer
• Tujuh kali pergantian kabinet
• Penyelenggaraan Pemilu pertama
• Dekrit Presiden 5 Juli 1959
• Penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika
• Gangguan kemanan seperti, pemberontakan DI/TII,
pemberontakan APRA, pemberontakan Andi Aziz, 
pemberontakan  RMS,  dan  pemberontakan PRRI/Permesta.

Anda mungkin juga menyukai