Anda di halaman 1dari 9

PERJUANGAN DIPLOMASI

MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
Table of contents
01 02 03 04
PERUNDINGAN PERUNDINGA PERUNDINGAN KONFERENSI
LINGGARJATI RENVILLE ROEM-ROYEN MEJA BUNDAR
The team
1. Ibrahimovik Dwi F. K.
2. Nasywa Kaltsum
3. Nur Zahra Amalia
4. Rara Entik Elvaretta
PERJUANGAN
DIPLOMASI
MEMPERTAHANKAN
KEMERDEKAAN

Melalui perjuangan diplomasi,bangsa Indonesia berupaya


menunjukkan kepada dunia internasional bahwa
kemerdekaan dan kedaulatan yang telah diraih bangsa
Indonesia pantas untuk dibela dan dipertahankan.selain itu,
bangsa Indonesia berusaha menunjukkan sikap dan itikad
baik dalam menyelesaikan perselisihan dengan Belanda.
PERUNDINGAN LINGGARJATI
Perundingan Linggajati adalah perundingan antara Indonesia dan Belanda yang
dilaksanakan dilinggajati,Kuningan,Jawa barat.perundingan linggajati
dilaksanakan pada tanggal 10 November 1946.perundingan menghasilkan
beberapa kesepakatan yang ditandatangani secara resmi oleh kedua negara
pada tanggal 25 Maret 1947.Meskipun persetujuan Linggajati telah
ditandatangani,hubungan Indonesia-Belanda tidak bertambah baik perbedaan
penafsiran mengenai beberapa pasal persetujuan menjadi pangkal perselisihan,
penafsiran itu misalnya, sebelum RIS terbentuk, Belanda menganggap bahwa
Belanda berdaulat atas wilayah Indonesia, sementara Indonesia menganggap
bahwa Indonesia yang berdaulat sebelum RIS terbentuk

Belanda tetap kukuh terhadap penafsiran tersebut.kekukuhan Belanda ini


diperhatikan dengan melakukan penyerangan secara tiba-tiba terhadap
daerah-daerah yang menjadi wilayah RI sesuai hasil perjanjian Linggajati, pada
tanggal 21 Juli 1947.persitiwa ini dikenal sebagai Agresi Militer Belanda 1.Pada
agresi militer,Belanda berhasil menguasai Jawa barat,sebagian Jawa tengah
setelah Utara,sebagian Jawa timur,Madura,dan sebagian Sumatra timur.Untuk
menghadapi Belanda,pasukan TNI melancarkan taktik gerilya.Dengan taktik
gerilya,ruang gerak pasukan Belanda berhasil dibatasi.
PERUNDINGA RENVILLE
Agresi Militer Belanda 1 mendapat Rekasi keras dari dunia internasional,
khususnya dalam forum PBB.Dalam rangka usaha penyelesaian damai,maka
Dewan Keamanan PBB membentuk Komisi Tiga Negara (KTN),Negara-
negara anggota KTN yaitu Australia (pilihan Indonesia),Belgia (pilihan
Belanda), Amerika serikat (pilihan Indonesia dan Belanda).
KTN kemudian mengusulkan sebuah perundingan yang diselenggarakan diatas kapal angkatan laut
Amerika serikat yang bernama USS Renville yang berlabuh diteluk Jakarta .perundingan ini dikenal
dengan nama perundingan Renville

Perundingan renville ternyata juga diingkari oleh Belanda.Pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda
melancarkan agresi militer 2.Belanda berhasil menduduki ibu kota RI,Yogyakarta.para pemimpin
Indonesia seperti Ir.Soekarno dan Drs.Mohammad Hatta Ditanggap dan diasingkan ke Bangka.Sebelum
Yogyakarta jatuh, Pemerintah RI telah membentuk pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI)
Disumatra barat,yang dijalankan oleh Mr.Syafruddin prawira negara.selain itu dibentuk pula Komando
perang Gerilya yang dipimpin Jenderal Sudirman.Selama Agresi Militer 2,Belanda selalu
mempropagandakan bahwa setelah ditangkapnya pemimpin-pemimpin RI,maka pemerintah RI sudah
tidak ada.akan tetapi, propaganda Belanda tersebut dapat digagalkan oleh PDRI. PDRI menunjukkan
kepada dunia internasional bahwa pemerintah Indonesia masih berlangsung.
PERUNDINGAN ROEM - ROYEN

Untuk mengatasi agresi militer Belanda PBB mengadakan sidang tanggal 22


Desember 1948 dan menghasilkan sebuah resolusi yang isinya mendesak
supaya permusuhan antara Indonesia dan Belanda segera dihentikan dan
pemimpin Indonesia yang ditahan segera dibebaskan.

KTN ditugaskan untuk mengawasi pelaksanaan resolusi tersebut untuk


meluaskan wewenangnya, maka KTN diubah namanya menjadi UNCI (United
Nations Commission For Indonesia) yang diketuai oleh Marle Cochran. Atas
inisiatif UNCI pada tanggal 14 April 1949 diadakan perundingan republik
Indonesia dan Belanda. Perundingan ini diadakan di hotel Des indes Jakarta.
KONFERENSI MEJA BUNDAR
Konferensi meja bundar adalah sebuah pertemuan yang dilaksanakan di
den Haag Belanda dari 23 Agustus sampai 2 November 1949. Konferensi
meja bundar merupakan tindak lanjut dari perundingan-perundingan
sebelumnya konferensi ini merupakan titik terang bagi bangsa Indonesia
dalam upaya mempertahankan kemerdekaannya.
Sebagaimana kesepakatan yang diperoleh pada konferensi meja bundar pada tanggal 27 Desember 1949
pemerintah Belanda menyerahkan kedaulatan atas republik Indonesia serikat penyerahan dan sekaligus
pengakuan kedaulatan tersebut dilakukan di dua tempat yaitu di Belanda dan di Indonesia di Belanda
penyerahan kedaulatan dilakukan oleh ratu Julian kepada kepala delegasi RIS Drs.Moh Hatta.Adapun
dijakarta, penyerahan kedaulatan dilakukan A.H.J.Lovink kepada wakil Pemerintah RID,Sri Sultan
Hamengkubuwono IX.penyerahan kedaulatan ini menandakan berakhirnya masa penjajahan Belanda di
Indonesia secara formal
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai