Anda di halaman 1dari 4

Mata Kuliah : Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Dr.Alimuddin Alwi,M.Fili

“RESUME”

OLEH :

NAMA : DESKA ARIANTI


NIM : P202101120
KELAS : Z3 KEPERAWATAN
SEMESTER : 3
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA KENDARI
2022
1. Pengertian Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
Hamid Darmadi (2013) Menyatakan bahwa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
dapat dimaknai sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan
moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan
dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik baik sebagai individu, maupun
sebagai anggota masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. PPKn adalah
pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir
kritis dan bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi
baru bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak-hak
warga masyarakat (Zamroni, dalam Hamid Darmadi, 2013)
Dari kedua pendapat diatas maka disimpulkan bahwa Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan adalah sebagai  Ilmu pendidikan politik yang bertujuan untuk membantu
peserta didik untuk menjadi warganegara yang secara politik dewasa, ikut serta
membangun sistem politik yang demokratis, mengembangkan dan melestarikan nilai luhur
dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan
dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik baik sebagai individu, maupun
sebagai anggota masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Tujuan Dan Manfaat Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan


Hamid Darmadi (2013), menyatakan bahwa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca, agar memiliki motivasi bahwa
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berkaitan erat dengan peran dan kedudukan
serta kepentingan warganegara sebagai individu, anggota keluarga, anggota masyarakat dan
sebagai warga negara Indonesia yang terdidik, serta bertekad dan bersedia untuk
mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari. Serta mengembangkan potensi individu
mereka sehingga memiliki wawasan, sikap, dan keterampilan kewarganegaraan yang
memadai dan memungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab
dalam berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tujuan utama
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan
kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia, memiliki sikap dan perilaku cinta tanah air
yang bersendikan kebudayaan dan filsafat bangsa Pancasila. Pancasila sebagai filsafat
bangsa dan negara Indonesia, mengandung makna bahwa dalam setiap aspek kehidupan
kebangsaan, kemasyarakatan dan kenegaraan harus berdasarkan nilai-nilai Ke-Tuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Manfaat Pendidikan Pancasila sebagai berikut:
1. Menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila
2. Membantu memahami arti sebenarnya dari Pancasila 3. Membantu individu untuk
mencintai negara Indonesia
4. Agar individu dapat berperilaku sesuai denga nisi dari butir-butir Pancasila
5. Individu dapat mengamalkan Pancasila di segala situasi
6. Sebagai pedoman menjadi warga negara yang baik
7. Untuk memahami ideologi bangsa Indonesia
8. Membangun karakter warga negara yang bermartabat
9. Mewujudkan kehidupan bermoral dalam kehidupan
3. Landasan Ilmiah Dan Landasan Hukum Kewarganegaraan

LANDASAN ILMIAH DAN LANDASAN HUKUM


Landasan Ilmiah
1. Dasar Pemikiran Pendidikan Kewarganegaraan
Setiap warga negara dituntut untuk dapat hidup berguna dan bermakna bagi bangsa dan
negaranya, serta mampu mengantisipasi perkembangan dan perubahan masa depannya.
Untuk itu itu diperlukan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks) yang
berlandaskan nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai moral, nilai kemanusiaan dan nilai-nilai
budaya bangsa. Nilai-nilai dasar tersebut berperan sebagai panduan dan pegangan hidup
setiap warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Tujuan utama Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan


kesadaran bernegara, serta membentuk sikap dan perilkau cinta tanah air yang
bersendikan kebudayaan dan filsafat bangsa Pancasila.

2. Objek Pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan

Setiap ilmu harus memenuhi syarat-syarat ilmiah, yaitu mempunyai objek, metode, sistem,
dan bersifat universal. Objek pembahasan setiap ilmu hrus jelas, baik objek material
maupun formalnya. Objek material adala bidang sasaran yang dibahas dan dikaji oleh
suatu bidang atau cabang ilmu. Sedangkan objek formal adalah sudut pandang tertentu
yang dipilih untuk membahas objek material tersebut. Adapaun objek material dari
Pendidikan Kewarganegaraan adalah segala hal yang berkaitan dengan warganegara baik
yang empiric maupun yang nonempirik, yaitu meliputi wawasan, sikap dan perilaku
warganegara dalam kesatuan bangsa dan negara

Objek pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan dijabarkan lebih rinci yang meliputi


pokok-pokok bahasan sebagai berikut:

· Filsafat Pancasila
· Identitas Nasional

· Negara dan Konstitusi

· Demokrasi Indonesia

· Rule of law dan Hak Asasi Manusia

· Hak dan Kewajiban Warganegara serta Negara

· Geopolitik Indonesia

· Geostrategi Indonesia
Landasan Hukum
1. UUD 1945
· Pembukaan UUD 1945, khusus pada alinea kedua dan keempat, yang memuat cita-cita
tujuan dan aspirasi bangsa Indonesia tentang kemerdekaannya.

· Pasal 27 (1) menyatakan bahwa “segala warga negara bersamakan kedudukannya di


dalam hukum dan pemerintahan serta wajib menjunjung hukun dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya”.

· Pasal 30 (1) menyatakan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pembelaan negara”.

· Pasal 31 (1) menyatakan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan


pengajaran”.

2. Ketetapan MPR No. II/MPR/1999 tentang GBHN

3. UU No. 20 Tahun 1982 tentang ketentuan-Ketentuan Pokok Pertahanan Negara Republik


Indonesia (Jo. UU No. 1 tahun 1988)

4. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan berdasarkan Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional No 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dan No 45/U/2002 tentang Kurikulum
Inti Pendidikan Tinggi.

Anda mungkin juga menyukai