Disusun Oleh:
Kelompok 11
1. Adam Fachreza (21070118130079)
2. Salsabila Herwening Mileniadewi (21070118130113)
3. Maharani Salsabila Putri Hariyadi (21070118130148)
4. Rizki Adi Paramananda Bagaskara (21070118140187)
SEMARANG
2021
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................................ 2
1.4 Sistematika Laporan .................................................................................................... 2
BAB II PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ............................................. 3
2.1 Profil Perusahaan ........................................................................................................ 3
2.2 Identifikasi Bisnis (BMC) ........................................................................................... 6
2.3 Strategi Bisnis ........................................................................................................... 12
2.4 Analisis SWOT ......................................................................................................... 12
2.5 Use Case Diagram .................................................................................................... 13
2.6 ERD dan DFD Implementasi Sistem Informasi ........................................................ 17
2.7 Implementasi Sistem Informasi Internal Odoo ......................................................... 18
2.8 Perbaikan Strategi Bisnis .......................................................................................... 23
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 24
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 24
3.2 Saran .......................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 25
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Logo Perusahaan Bandeng Presto ................................................................. 4
Gambar 2.2 Bandeng Presto.............................................................................................. 5
Gambar 2.3 Bandeng Pepes .............................................................................................. 5
Gambar 2.4 Bandeng Vacuum .......................................................................................... 6
Gambar 2.5 Otak – otak Bandeng ..................................................................................... 6
Gambar 2.6 Business Model Canvas PT. Bandeng Presto .............................................. 12
Gambar 2.7 Use Case Diagram ..................................................................................... 14
Gambar 2.8 ERD PT. Bandeng Presto ............................................................................ 17
Gambar 2.9 DFD PT. Bandeng Presto ............................................................................ 18
Gambar 2.10 Tampilan Odoo Halaman Utama Website ................................................ 18
Gambar 2.11 Tampilan Odoo Halaman Shopping ......................................................... 19
Gambar 2.12 Tampilan Odoo Halaman Carting ............................................................ 19
Gambar 2.13 Tampilan Odoo Check Out ........................................................................ 20
Gambar 2.14 Tampilan Odoo Pengisian Data Diri Pembeli ........................................... 21
Gambar 2.15 Tampilan Odoo Pengisian Alamat Pemesanan dan Pembayaran .............. 21
Gambar 2.16 Tampilan Odoo Konfirmasi Pembayaran .................................................. 22
Gambar 2.17 Tampilan Invoice dari Pemesanan............................................................. 22
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Analisis SWOT PT. Bandeng Presto ................................................................ 1
Tabel 2.2 Deskripsi Aktor Use Case PT. Bandeng Presto ................................................ 1
Tabel 2.3 Deskripsi Use Case PT. Bandeng Presto .......................................................... 1
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
pendapatan yang diperoleh perusahaan, yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap
perkembangan operasional perusahaan”. Dalam penetapan harga jual perlu
dipertimbangkan yang mendalam dan teliti guna memperoleh harga jual yang benar-
benar sesuai dengan keinginan dan tujuan perusahaan. Keputusan harga jual merupakan
keputusan yang sulit, karena faktor-faktor yang mempengaruhi, baik faktor intern
maupun ekstern. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi harga jual menurut
Rudianto (2013, hal. 87) adalah “keadaan perekonomian, penawaran dan permintaan,
elatisitas permintaan, persaingan, biaya, tujuan manager dan pengawasan pemerintah”.
2
BAB II
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3
Visi dan Misi PT Bandeng Presto
Visi:
a. Menjadi produk unggulan yang mampu memenuhi permintaan pasar dan
layak konsumsi.
b. Mampu bersaing di kalangan masyarakat dan membuka lapangan
perkerjaan baru.
c. Mengembangkan kreatifitas manusia dengan kehidupan yang semakin
modern.
d. Meningkatkan kesejaahteran kelompok masyarakat.
e. Menciptakan wirausaha yang jujur, ulet, fleksibel, dapat dipercaya.
Misi:
a. Membudidayakan bandeng secara benar.
b. Mengenalkan kepada masyarakat bahwa bandneg merupakan ikan sumber
protein yang sangat tinggi dan terjangkau.
c. Mampu di olah dengan sangat baik, dengan percobaan dan dapat
menghasilkan inovasi produksi bandeng tersebut.
4
Gambar 2.2 Bandeng Presto
b. Bandeng Pepes
c. Bandeng Vacuum
5
Gambar 2.4 Bandeng Vacuum
d. Otak – otak Bandeng
6
Retailer dan Wholesaler merupakan perusahaan yang menjual kembali
produk dengan jumlah yang besar, contohnya adalah toko oleh oleh.
Reseller merupakan perseorangan atau perusahaan yang menjual kembali
produk, contohnya adalah jasa titip.
Restaurant
Buy Side
Buy side merupakan aktivitas yang melibatkan transaksi pembelian yang
dilakukan oleh perusahaan. Dalam PT Bandeng Presto, buy side dari perusahaan
adalah
Nelayan bandeng yang mensupplai bandeng sebagai bahan baku utama.
Nelayan bandeng yang digunakan oleh PT Bandeng Presto merupakan
nelayan bandeng yang berada di daerah Semarang.
Pedagang di pasar yang mensupplai bahan baku bumbu kepada PT Bandeng
Presto.
Lingkungan Bisnis Internal
Konsumen
Konsumen dari PT Bandeng Presto berasal dari berbagai wilayah di
Indonesia, terutama konsumen yang merupakan turis di kota Semarang.
Selain itu, konsumen dari PT Bandeng Presto juga berasal dari Hongkong dan
Amerika.
Pesaing
Pesaing utama dari PT Bandeng Presto adalah PT Bandeng Juwana Erlina
yang mengeluarkan merk Bandeng Juwana. Selain itu, saat ini sudah banyak
UMKM yang memproduksi bandeng presto.
Pemasok
Pemasok dari PT Bandeng Presto adalah UMKM di Kota Semarang, yaitu
nelayan dan pedagang.
Saluran distribusi
Saluran distribusi dari PT Bandeng Presto adalah retailer dan wholesaler
seperti toko oleh – oleh.
7
Sumber daya manusia
PT Bandeng Presto aktif untuk melakukan pelatihan dan pengembangan
SDM bagi seluruh karyawannya. Adanya training yang dilakukan untuk
karyawn baru, terutama karyawan yang bekerja pada dapur.
Lingkungan Bisnis Eksternal
Ekonomi
Produk dari PT Bandeng Presto telah didistribusikan ke berbagai wilayah di
Indonesia dan internasional. Hal ini sangat membantu perekonomian dari
supplier yang berupa UMKM dan karyawan PT Bandeng Presto.
Sosial budaya
Produk PT Bandeng Presto cocok dengan selera dan budaya yang ada di
masyarakat Indonesia. Produk bandeng tersebut sangat menggambarkan cita
rasa khas Indonesia saat didistribusikan ke negara lain.
Teknologi
Teknologi yang digunakan oleh PT Bandeng Presto dalam pembuatannya
masih tergolong tradisional karena masih diperlukannya banyak tenaga
manusia dalam produksinya. Namun, PT Bandeng Presto memiliki peralatan
dapur seperti Presto yang canggih. Selain itu, PT Bandeng Presto juga
menggunakan teknologi informasi sebagai sarana promosi produk.
Demografi
Produk PT Bandeng Presto ditujukan kepada masyarakat berbagai kalangan
dan usia (kecuali balita). Produk bandeng sendiri dikenal memiliki banyak
nutrisi dan vitamin yang baik bagi pertumbuhan anak-anak.
Geografi
Produk PT Bandeng Presto dipasarkan di pasar nasional dan internasional
(Hongkong dan Amerika)
Politik dan hukum
Produk PT Bandeng Presto telah memilih sertifikat halal yang dikeluarkan
oleh MUI. Hal ini dapat menjamin konsumen untuk mendapatkan produk
yang halal baik dari sisi bahan bakunya maupun proses produksinya.
8
Business Model Canvas
Business Model Canvas merupakan suatu strategi manajemen yang
digunakan untuk merancang perencanaan bisnis perusahaan berdasarkan
proposisi nilai perusahaan, produk, infrastruktur, pelanggan, dan keuangan.
Business Model ini menjadi salah satu strategi manajemen yang populer di
kalangan bisnis dan sering dipelajari di Universitas. Kepopuleran tersebut
dikarenakan tampilan Business Model Canvas (BMC) yang sederhana dan
mudah dipahami. Business Model Canvas terdiri 9 blok yang dapat diisi sesuai
masing-masing poin penting dalam suatu perencanaan bisnis perusahaan. 9 blok
tersebut antara lain:
- Key Partner
Elemen ini berfungsi untuk pengorganisasian aliran suatu barang atau
layanan lainnya. Key partnership yang terdapat dalam Bandeng Presto antara
lain sebagai berikut:
- Nelayan
- Reseller
- Restoran
- Go Food/ Grab Food
- Kurir/ Ekspedisi
- Key Activities
Key activities adalah semua aktivitas yang berhubungan dengan
produktivitas bisnis yang berkaitan dengan sebuah produk, di mana kegiatan
utamanya adalah menghasilkan proposisi nilai. Key activities yang diterapkan
dalam Bandeng Presto adalah:
- Memproduksi berbagai olahan Bandeng dengan kualitas tinggi
- Mengadakan promosi baik secara online maupu offline
- Pengemasan olahan Bandeng dengan higienis agar tahan lama
- Key Resources
Key resources merupakan sekat dalam bisnis model kanvas yang berisikan
daftar sumber daya yang sebaiknya direncanakan dan dimiliki perusahaan untuk
9
mewujudkan value proposition mereka. Key resources dari Bandeng Presto
antara lain sebagai berikut:
- Olahan bandeng
- Karyawan
- Bangunan/toko
- Budidaya Bandeng
- Value Proposition
Value Proposition merupakan sekat yang merupakan keunggulan produk, apa
saja sesungguhnya poin-poin yang dapat mendatangkan manfaat yang
ditawarkan perusahaan bagi customer segment-nya. Value Proposition dari
Bandeng Presto yakni:
- Bandeng Presto dengan tulang lunak
- Olahan bandeng yang praktis
- Halal dan sehat
- Menerima pesanan baik didalam maupun luar Semarang
- Pelayanan yang ramah dan terbaik
- Customer Relationship
Customer Relationship merupakan elemen dalam contoh business model
canvas, dimana perusahaan menjalin ikatan dengan pelanggannya. Contoh
penerapannya di Bandeng Presto adalah sebagai berikut:
- Website
- Media Sosial (Instagram, Facebook)
- Contact Person (WA/Email)
- Promo di hari special/ khusus
- Channels
Channels/ saluran adalah bagaimana Anda bisa menyampaikan produk
perusahaan sampai hingga kepada konsumen. Melalui penggunaan channels yang
tepat, perusahaan baru bisa menyampaikan value propositions kepada customer
segments. Contoh penerapan dalam Bandeng Presto adalah:
- Brosur
- Promo Media Sosial
10
- Event
- Customer Segments
Elemen pertama yang harus pertama miliki dalam memulai bisnis model
kanvas ini adalah menentukan segmen pelanggan mana yang akan menjadi target
bisnis. Customer segment yang ditetapkan oleh Bandeng Presto adalah sebagai
berikut:
- Anak-anak
- Remaja
- Orang tua
- Lansia
- Pecinta Kuliner
- Turis dari luar Semarang (sebagai oleh-oleh)
- Cost Structure
Mengelola biaya secara efisien akan membuat bisnis yang dijalani menjadi
lebih hemat dan bisa meminimalkan risiko kerugian. Berikut ini contoh cost
structure yang terdapat pada Bandeng Presto:
- Biaya bangunan/ took
- Biaya pemasaran dan pengemasan
- Biaya pekerja
- Biaya bahan baku olahan Bandeng
- Biaya air dan listrik
- Biaya domain website
- Biaya pajak, perizinan
- Revenue Stream
Revenue stream merupakan bagian yang penting, di mana organisasi atau
perusahan memperoleh pendapatan dari pelanggan. Berikut ini merupakan
Revenue Stream dari Bandeng Presto:
- Penjualan berbagai macam olahan Bandeng Presto
- Pemasukan dari melakukan event
Berikut ini merupakan BMC dari PT Bandeng Presto:
11
Gambar 2.6 Business Model Canvas PT. Bandeng Presto
12
c. Opportunities
i. Perkembangan teknologi dan perubahan pola konsumsi
masyarakat yang mengakibatkan sebagian besar transaksi saat ini
dilakukan online.
ii. Sistem antar barang umumnya hanya dapat dilakukan oleh pihak
ketiga, padahal biaya transportasi dapat dimanfaatkan oleh
perusahaan sehingga keuntungan bertambah.
d. Threats
i. Banyaknya perusahaan bandeng presto lain, seperti Bandeng
Juwana, Bandeng Ervina, dan sebagainya.
ii. Pandemi COVID yang menyebabkan pengunjung toko offline
berkurang secara drastis.
Berikut merupakan analisis SWOT dari PT. Bandeng Presto:
Tabel 2.1 Analisis SWOT PT. Bandeng Presto
Opportunities Threats
Strengths - Mengiklankan PT Bandeng Presto sebagai - Mengiklankan PT Bandeng Presto sebagai
perintis makanan bandeng presto. perintis makanan bandeng presto.
- Membuka toko cabang di luar Semarang. - Mengembangkan sistem e – commerce.
Weaknesses - Mengembangkan website PT Bandeng - Mengembangkan website PT Bandeng
Presto. Presto.
- Mengembangkan sistem antar produk ke - Membuat promo – promo menarik agar
konsumen. pelanggan tertarik.
13
Gambar 2.7 Use Case Diagram PT. Bandeng Presto
Berdasarkan use case diagram PT. Bandeng Presto, terdapat tiga aktor yang
terlibat dalam implementasi odoo yang akan dibuat. Aktor konsumen berperan sebagai
pelanggan yang ingin membeli produk, aktor staff sales & marketing berperan sebagai
pengecek pembayaran dan pembuat invoice, serta aktor staff warehouse berperan
sebagai pegawai yang memastikan ketersediaan produk dan proses pengirimanBerikut
merupakan penjelasan aktor dari use case diagram tersebut:
14
Tabel 2.2 Deskripsi Aktor Use Case PT. Bandeng Presto
Aktor Deskripsi
1. Melakukan login
2. Melihat daftar produk
Konsumen 3. Melakukan pembelian produk
4. Melakukan pengisian alamat
5. Melakukan verifikasi metode pembayaran
1. Melakukan login
2. Melakukan order jika stok habis
Staff Warehouse
3. Mengelola stok inventory
4. Melakukan pengiriman barang
Display Login Error Jika dalam verifikasi user terdapat kesalahan, maka akan tampil display
error.
View Product Konsumen dapat melihat-lihat produk pada website tanpa harus membeli.
Purchase Product Konsumen dapat melakukan pembelian melalui website setelah login.
15
Tabel 2.3 Deskripsi Use Case PT. Bandeng Presto (Lanjutan)
Use Case Deskripsi
Database Address Alamat yang yang didaftarkan oleh konsumen akan tersimpan dalam
database alamat.
Make Invoice Staff Sales & Marketing membuat invoice setelah konsumen melakukan
pemesanan
Inventory Management Staff Warehouse mengelola atau mengupdate stok produk di inventory
Database Product Stock Data stok yang dikelola akan disimpan dalam database
Order Product Stock Jika stok menipis maka staff Warehouse melakukan pemesanan produk
ke supplier.
Supplier Bill Ketika Warehouse melakukan order ke supplier maka akan mendapatkan
bill.
Product Shipment Staff Warehouse melakukan pengiriman produk yang telah dipesan
konsumen.
16
2.6 ERD dan DFD Implementasi Sistem Informasi
Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram yang menggunakan notasi simbol
untuk menggambarkan arus data system (Hartono, 2005). DFD merupakan alat
pembuatan model yang memungkinkan seseorang menggambarkan sistem sebagai suatu
jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik
secara manual maupun komputerisasi. Berikut merupakan entity relationship diagram
dari implementasi sistem informasi yang akan diterapkan:
17
Gambar 2.8 ERD PT. Bandeng Presto
Pada ERD PT Bandeng Presto, terdapat empat entitas, yaitu inventory, purchase
management, invoice, serta e – commerce. Keempat entitas ini memiliki hubungan antar
entitas yang digambarkan dengan bentuk belah ketupat. Berikut merupakan data flow
diagram dari implementasi sistem informasi yang akan diterapkan:
18
Gambar 2.9 DFD PT. Bandeng Presto
Pada DFD level 0 PT. Bandeng Presto, terdapat tiga entitas, yaitu customer,
departemen sales & marketing, dan departemen logistik. Entitas customer berperan
sebagai pembeli, entitas departemen sales & marketing berperan sebagai pembuat
invoice, sedangkan entitas departemen logistik berperan sebagai pengirim produk.
Ketiga entitas ini dihubungkan melalui sebuah proses yang dinamakan sistem informasi
penjualan produk yang berguna untuk memudahkan proses penjualan produk terkait.
19
- Tampilan Shopping
20
konsumen akan mendapatkan pemberitahuan saat itu juga. Jika pesanan masih tersedia
makan akan lanjut berpindah ke halaman selanjutnya, yakni tampilan check out.
- Tampilan Check out
21
Pada tampilan ini konsumen melakukan pengisian data diri yang diperlukan
seperti nama, alamt email, nomor telepon, kota domisili, kodepos dan lainnya. Setelah
pengisian sudah selesai dan sesuai, maka bias dilanjut ke halaman selanjutnya.
- Tampilan Pengisian Alamat Pemesanan dan Pembayaran
22
Pada tampilan ini konsumen dapat memeriksa data dari beberapa halaman
yang telah di isi sebelumnya, jika terdapat data yang masih keliru, konsumen
dapat melakukan perbaikan untuk data yang masih salah. Sedangkan untuk
konsumen yang datanya telah terisi dengan benar, dapat melanjutkan ke tahap
terakhir.
- Tampilan Bills Invoice
-
Gambar 2.17 Tampilan Invoice dari Pemesanan
23
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan laporan dari tugas besar ini, dapat diambil beberapa kesimpulan,
yaitu:
1. Strategi bisnis yang digunakan oleh PT. Bandeng Presto adalah stabil,
namun berdasarkan kondisi saat pandemi yang menyebabkan sebagian besar
transaksi dilakukan secara online, sebaiknya PT. Bandeng Presto mengubah
strategi bisnis perusahaan menjadi pertumbuhan. Strategi bisnis stabil sulit
dilaksanakan karena apabila perusahaan masih tetap menggunakan transaksi
offline saja, keuntungan tidak akan maksimal dan bahkan perusahaan
memiliki kemungkinan besar mengalami kerugian.
2. Salah satu implementasi yang dapat dilakukan dalam rangka memperbaiki
strategi bisnis PT. Bandeng Presto adalah dengan membuat aspek penjualan
secara online.
3.2 Saran
Berikut merupakan hal – hal yang harus diperhatikan dalam penelitian:
1. Peneliti sebaiknya memahami software odoo dengan baik agar tidak terdapat
kendala dalam pembuatan sistem informasi.
2. Peneliti sebaiknya mengerjakan penelitian dengan teliti.
3. Peneliti sebaiknya menggunakan diagram ERD dan DFD dalam acuan
pembuatan implementasi pada odoo.
24
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto & Liviawaty. 1995. Beberapa Metode Budidaya Ikan. Kanisius. Yogyakarta.
Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen Informasi untuk Pengambilan Keputusan
Strategis. Jakarta: Erlangga.
Hartono, Jugianto. 2005. Analisis dan Desain Sistem informasi pendekatan Terstruktur
Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi.