Anda di halaman 1dari 13

UNIVERSITAS TEKNOLOGI DIGITAL

(STEMBI)

BANDUNG BUSINESS SCHOOL

EVALUASI TENGAH SEMESTER (ETS)

Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam 4

Dosen Pengampu : Dodi Setia Budi, S.Pd.I.,M.Pd

Kelas : I-1, I-2, I-3 dan J

Hari/Tanggal : Senin, 20 Maret 2023

Soal : Take home

Nama : Dadan Supriadi

Kelas : I1

Prodi : S1 Akuntansi

NPM : 10221088

11 AKUNTANSI
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI DIGITAL
2023
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Islam merupakan salah satu agama terbesar yang tersebar di seluruh dunia saat ini. Agama
Islam juga menjadi satu-satunya agama yang diridhai oleh Allah SWT. Kita sebagai umat
Muslim harus bersyukur karena tinggal di Indonesia, di mana mayoritas penduduknya
beragama Islam. Agama Islam terus berkembang dan bisa diterima oleh banyak orang berkat
usaha yang dilakukan oleh para Nabi dan juga ulama-ulama kita. Jika diperhatikan, Islam juga
berbeda dengan agama lain yang mengambil nama agama dari nama pendiri atau nama tempat
penyebarannya. Sementara Islam memiliki makna yang sangat luas. Coba kalian paparkan
makna makna islam secara terperinci beserta dalil-dalil naqlinya?
2. Coba kalian Jelaskan secara terperinci mengenai Al-Islamu Wasunnatullah lengkap dengan
dalil Naqlinya!
3. Coba kalian jelaskan mengenai Thobiatu Dzinil Islam dengan menyebutkan watak Agama
islam secara terperinci lengkap dengan dalil Naqlinya!
4. Coba kalian jelaskan mengenai Al-islamu Fikrotan dengan menjelaskan pola pikir atau
ideology Agama islam secara terperinci khususnya tentang 6 hakikat besar!
5. Coba kalian jelaskan mengenai Ajaran Dasar dan juga ruang lingkup agama Islam lengkap
dengan dalil naqlinya!
6. Sebagai mahasiswa yang memiliki intelektual yang tinggi, menurut kalian bagaimana
pandangan islam menyikapi permasalahan mengenai moderasi beragama?
7. Coba kalian jelaskan tentang asal muasal agama islam?
8. Bagaimana menurut pandangan kalian mengenai Ideologi Pancasila yang menjadi dasar
Negara kesatuan Republik Indonesia, apalagi sejalan dengan pandangan ideologi Islam?
9. Mengapa di Indonesia khususnya umumnya di dunia, Agama beraneka ragam selain Agama
Islam?
10. Coba kalian jelaskan keunggulan-keunggulan Agama Islam sebagai Dzinul Haq dibandingkan
dengan agama selain Islam?
Jawaban
1. Penting untuk diingat bahwa Islam memiliki dua sumber utama: Al-Quran dan Hadis (atau
Sunnah), yang merupakan kumpulan hadis-hadis atau pernyataan-pernyataan yang
diucapkan atau dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.

Berikut adalah beberapa makna dalam Islam beserta dalil-dalil naqlinya:

Tauhid (Kepercayaan kepada satu Allah) Tauhid adalah keyakinan bahwa hanya ada satu
Allah yang Maha Esa, tidak ada yang sebanding atau setara dengan-Nya. Keyakinan ini
merupakan dasar dari ajaran Islam dan dijelaskan dalam Al-Quran Surah Al-Ikhlas ayat 1-
4:

"Katakanlah: Dia itu Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Dia yang segala sesuatu
bergantung kepada-Nya. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada
seorangpun yang setara dengan Dia."

2. Al-Islamu Wasunnatullah adalah konsep dalam Islam yang menunjukkan bahwa agama
Islam merupakan ajaran yang diwahyukan oleh Tuhan dan dijalankan oleh manusia dengan
mengikuti teladan dan contoh yang diberikan oleh Nabi Muhammad. Dalam konsep ini,
"Al-Islam" merujuk pada agama Islam secara keseluruhan, sementara "Wasunnatullah"
mengacu pada sunnah atau contoh yang diberikan oleh Allah melalui Nabi Muhammad.
Konsep Al-Islamu Wasunnatullah didasarkan pada beberapa dalil naqli, yaitu ayat-ayat Al-
Quran dan hadis-hadis Nabi Muhammad. Berikut adalah beberapa contoh dalil naqli yang
mendukung konsep Al-Islamu Wasunnatullah:

a) Ayat Al-Quran:

‫ِواَنَلَ َسوَأ اَ َمو‬ ‫يل ا وَِ ا و َأسَّ م‬


‫رن م‬ َّ ‫اوط‬ َ ‫ي َإ‬
‫منوَ ا‬ ‫ووِ مَنول م َط م‬
‫ م‬Artinya: "Dan kami tidak mengutus seorang rasul
pun, melainkan untuk dia diikuti dengan seizin Allah" (QS. An-Nisa: 64)
Ayat ini menunjukkan bahwa para rasul dan nabi yang diutus oleh Allah bertugas
untuk memberikan petunjuk dan diikuti oleh manusia. Oleh karena itu, agama Islam
yang diwahyukan oleh Allah melalui Nabi Muhammad harus diikuti oleh umat
manusia dengan penuh taat dan kesetiaan.

b) Hadis Nabi Muhammad:

"‫ " َّْمََِّو مِإَنَو مَإمن َي مو َّو َذو‬Artinya: "Ambillah dariku cara-cara ibadahmu" (HR. Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad memberikan contoh dan teladan
dalam cara-cara ibadah dalam Islam. Oleh karena itu, umat Islam harus mengikuti
sunnah dan contoh Nabi Muhammad dalam menjalankan ibadah-ibadah dalam
Islam.

c) Ayat Al-Quran:

َ‫يل َ وَأ ا‬ ‫وِلم مل م وَأ اَمم و ملسَس ِ َأالماَ و ملنسم وأم َّو َذ وََُ م‬
َّ ‫وط‬ َ َ‫وِ ََأسم َل م‬
‫وَن َْ م م‬ ‫ َم ولَّي مَلَ َ و مَّ م‬Artinya:
‫لإمرَ و َأن موا و ملنسم وَم َ ََّل وَأ اَمم م‬
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu,
yaitu bagi orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat,
serta dia banyak menyebut Allah" (QS. Al-A
3. Thobiatu Dzinil Islam adalah istilah yang berarti "pengakuan kepada asas-asas agama
Islam." Konsep ini mencakup keyakinan kepada Allah, rasul-Nya, kitab-kitab suci, hari
akhir, dan takdir yang baik atau buruk.
Watak Agama Islam secara terperinci adalah sebagai berikut:

a) Tauhid (Kepercayaan pada satu Allah) Tauhid adalah keyakinan dalam


keberadaan satu Allah yang tidak memiliki sekutu, mitra, atau semacamnya.
Ini adalah konsep yang sangat penting dalam Islam, dan dianggap sebagai
dasar dari seluruh agama.
b) Allah berfirman dalam Al-Quran, "Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha
Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia
tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang
setara dengan Dia" (QS. Al-Ikhlas: 1-4).
c) Risalah (Keyakinan dalam para nabi) Risalah adalah keyakinan dalam para
nabi Allah, termasuk Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir dan
segala ajaran yang beliau sampaikan. Keyakinan ini mencakup bahwa Allah
mengutus para nabi untuk mengajarkan ajaran-Nya kepada manusia.
d) Allah berfirman dalam Al-Quran, "Sesungguhnya telah Kami utus rasul
pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): Sembahlah Allah (saja) dan
jauhilah Thaghut (segala sesuatu yang disembah selain Allah)" (QS. An-
Nahl: 36).
e) Kitabullah (Keyakinan dalam kitab-kitab suci) Kitabullah adalah keyakinan
dalam kitab-kitab suci yang diwahyukan Allah kepada para nabi-Nya,
termasuk Al-Quran yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW
sebagai kitab terakhir. Keyakinan ini mencakup bahwa kitab-kitab suci
adalah sumber ajaran agama yang otentik.
f) Allah berfirman dalam Al-Quran, "Sesungguhnya Kami telah menurunkan
Al-Quran dengan berbahasa Arab agar kamu dapat memahaminya" (QS.
Yusuf: 2).
g) Malaikat (Keyakinan dalam malaikat) Malaikat adalah makhluk halus yang
diciptakan Allah untuk melaksanakan tugas-tugas-Nya, termasuk
memberikan wahyu kepada para nabi dan mencatat amal manusia.
Keyakinan ini mencakup bahwa malaikat ada dan berperan dalam
kehidupan manusia.
h) Allah berfirman dalam Al-Quran, "Mereka (para malaikat) tidak
mengingkari perintah Allah yang diberikan kepada mereka, dan mereka
melaksanakannya dengan sebaik-baiknya" (QS. At-Tahrim: 6).
i) Hari Akhir (Keyakinan dalam hari akhir) Hari Akhir adalah hari
kebangkitan manusia dan hari perhitungan amal di hadapan Allah.
Keyakinan ini mencakup bahwa setiap manusia akan dimintai
pertanggungjawaban atas segala amal yang dilakukannya selama hidup di
dunia.

4. Al-Islam Fikrotan adalah istilah yang berarti "Islam adalah suatu pola pikir atau ideologi".
Ini berarti bahwa Islam bukan hanya sekedar agama atau kepercayaan, tetapi juga
merupakan suatu sistem pemikiran yang komprehensif yang mencakup seluruh aspek
kehidupan, baik individual maupun sosial.

Pola pikir atau ideology Agama Islam secara terperinci khususnya tentang 6 hakikat besar
adalah sebagai berikut:

a) Tauhid (kepercayaan pada satu Allah) Tauhid adalah keyakinan bahwa Allah SWT
adalah satu-satunya Tuhan yang Maha Kuasa dan Maha Mengatur seluruh alam
semesta. Keyakinan ini juga mencakup bahwa tidak ada yang setara dengan-Nya dan
bahwa segala sesuatu di dunia ini ada karena kehendak-Nya.
b) Risalah (kepercayaan pada para nabi) Risalah adalah keyakinan bahwa Allah SWT
mengirimkan para nabi untuk menyampaikan ajaran-ajaran-Nya kepada umat
manusia. Para nabi ini dianggap sebagai utusan Allah yang dipilih untuk
menyebarkan pesan-pesan kebenaran dan keadilan.
c) Kitabullah (kepercayaan pada kitab-kitab suci) Kitabullah adalah keyakinan bahwa
Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab suci sebagai petunjuk hidup manusia.
Kitab-kitab suci ini dianggap sebagai sumber ajaran agama yang otentik dan di
dalamnya terdapat pedoman-pedoman untuk menjalankan kehidupan yang baik.
d) Malaikat (kepercayaan pada malaikat) Malaikat adalah makhluk halus yang
diciptakan Allah SWT untuk melaksanakan tugas-tugas-Nya di dunia ini. Keyakinan
ini mencakup bahwa malaikat memiliki peran penting dalam menjalankan urusan
dunia dan manusia.
e) Hari Akhir (kepercayaan pada hari akhir) Hari Akhir adalah keyakinan bahwa setiap
manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas segala amal yang telah
dilakukannya selama hidup di dunia ini. Keyakinan ini mencakup bahwa manusia
akan diadili oleh Allah SWT dan akan menerima ganjaran atau siksaan sesuai dengan
perbuatannya.
f) Qada dan Qadar (kepercayaan pada takdir) Qada dan Qadar adalah keyakinan bahwa
Allah SWT telah menentukan segala sesuatu yang terjadi di dunia ini. Keyakinan ini
mencakup bahwa setiap peristiwa yang terjadi adalah bagian dari rencana Allah dan
bahwa manusia tidak dapat mengubah takdir-Nya. Namun, manusia masih memiliki
kebebasan untuk memilih tindakan yang akan dilakukan dan bertanggung jawab atas
pilihan tersebut.

Semua keyakinan ini dianggap sebagai hakikat besar dalam Islam dan harus dipegang teguh
oleh setiap muslim. Dalam menjalankan kehidupan, setiap muslim diharapkan untuk
mengikuti ajaran-ajaran Islam dan menjadikan Islam sebagai suatu pola pikir atau ideology
yang membimbing setiap aspek kehidupan.

5. Ajaran dasar agama Islam meliputi lima pilar utama, yaitu Syahadat (mempercayai bahwa
Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan dan Muhammad SAW adalah utusan-Nya), Shalat
(melaksanakan ibadah salat lima waktu sehari semalam), Zakat (menunaikan kewajiban
memberikan sebagian harta kekayaan kepada yang berhak), Puasa (menahan diri dari
makan, minum, dan hubungan suami istri dari terbit fajar hingga terbenam matahari selama
bulan Ramadan), dan Haji (melakukan perjalanan ke Makkah dan menunaikan ibadah haji
sekali dalam hidup).

Ruang lingkup agama Islam mencakup seluruh aspek kehidupan, baik individual maupun
sosial. Agama Islam memberikan petunjuk-petunjuk dan tata cara dalam beragama,
beribadah, bersosial, berpolitik, berbisnis, berkeluarga, dan dalam hal lainnya. Selain itu,
agama Islam juga menekankan pentingnya moralitas, kesopanan, dan keadilan dalam
semua aspek kehidupan.

6. Moderasi dalam beragama adalah sikap yang seimbang dan proporsional dalam beribadah,
berakhlak, dan bersikap terhadap sesama manusia. Islam memandang moderasi sebagai
suatu prinsip yang sangat penting dalam beragama dan berinteraksi dengan orang lain.
Islam mendorong umatnya untuk menjaga keseimbangan dalam semua aspek kehidupan,
termasuk dalam beragama.

Pandangan Islam tentang moderasi beragama dapat ditemukan dalam beberapa ayat Al-
Qur'an dan hadis Nabi Muhammad SAW. Beberapa contohnya adalah sebagai berikut:

1. "Dan kami jadikan kamu umat yang moderat, supaya kamu menjadi saksi atas
manusia dan agar Rasul menjadi saksi atas kamu." (QS. Al-Baqarah: 143)

Ayat ini menunjukkan bahwa Islam mengajarkan umatnya untuk menjadi umat yang
moderat agar bisa menjadi teladan dan saksi atas manusia.

2. "Dan janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang yang melampaui batas." (QS. Al-A'raf: 31)

Ayat ini mengajarkan bahwa Islam menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dan
tidak melampaui batas dalam semua aspek kehidupan.

3. "Sesungguhnya agama itu mudah. Dan tidaklah seorang yang mempersulit agama
kecuali akan dikalahkan oleh agamanya sendiri." (HR. Bukhari)

Hadis ini menunjukkan bahwa Islam mengajarkan agar umatnya tidak mempersulit agama
dan menjaga kepraktisan dalam beragama.

Dalam prakteknya, moderasi dalam beragama bisa dilakukan dengan beberapa cara, di
antaranya:

a) Menjaga keseimbangan dalam beribadah, seperti tidak berlebihan dalam melakukan


ibadah tertentu.
b) Menjaga keseimbangan dalam bersikap terhadap orang lain, seperti tidak
memaksakan pandangan dan tidak bersikap ekstrem.
c) Menjaga keseimbangan dalam kehidupan sosial, seperti menghormati perbedaan dan
tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
Dalam kesimpulannya, Islam memandang moderasi sebagai prinsip penting dalam
beragama. Hal ini menunjukkan bahwa Islam tidak hanya memperhatikan aspek ritual,
tetapi juga menjaga keseimbangan dalam semua aspek kehidupan. Oleh karena itu, sebagai
umat Muslim, kita diharapkan untuk menjaga keseimbangan dan tidak bersikap ekstrem
dalam beragama.

7. Agama Islam berasal dari Arab Saudi pada abad ke-7 Masehi. Agama ini disampaikan oleh
Nabi Muhammad SAW, seorang pedagang dan pemimpin spiritual dari kota Mekah, yang
menerima wahyu dari Allah SWT melalui malaikat Jibril.

Nabi Muhammad SAW mulai menerima wahyu dari Allah SWT pada usia 40 tahun, pada
suatu malam yang disebut dengan malam Lailatul Qadr, di gua Hira dekat kota Mekah.
Dalam wahyu tersebut, Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk
menyebarkan agama Islam kepada seluruh umat manusia. Dalam waktu 23 tahun, Nabi
Muhammad SAW menyampaikan ajaran-ajaran Islam kepada masyarakat di kota Mekah
dan Madinah, serta wilayah Arab Saudi yang lain.

Ajaran Islam terkandung dalam kitab suci umat Muslim, yaitu Al-Qur'an, yang merupakan
kalam Allah SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat
Jibril. Selain Al-Qur'an, ajaran Islam juga terdapat dalam hadis, yaitu riwayat-riwayat
ucapan, tindakan, dan persetujuan Nabi Muhammad SAW yang dijadikan sumber hukum
kedua setelah Al-Qur'an.

Pada awalnya, agama Islam mengalami perlawanan dari masyarakat Arab karena adanya
kepentingan ekonomi dan politik yang terkait dengan agama Arab pada saat itu. Namun,
seiring berjalannya waktu, agama Islam semakin diterima oleh masyarakat dan semakin
berkembang pesat di wilayah Arab Saudi dan sekitarnya.

Sejak saat itu, agama Islam mulai menyebar ke seluruh dunia melalui perantaraan para
sahabat Nabi Muhammad SAW, para ulama, dan para pedagang Muslim yang melakukan
perdagangan ke luar negeri. Hingga saat ini, agama Islam menjadi salah satu agama
terbesar di dunia dengan jutaan pengikut di berbagai negara dan benua.

8. Pancasila adalah ideologi dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari lima
prinsip dasar, yaitu:

a) Ketuhanan Yang Maha Esa


b) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
c) Persatuan Indonesia
d) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan
e) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

a) Secara umum, ideologi Pancasila memiliki kesamaan dengan pandangan ideologi


Islam, seperti:
b) Ketuhanan Yang Maha Esa: Pancasila mengakui keberadaan Tuhan Yang Maha Esa,
yang juga dikenal dalam pandangan Islam sebagai Allah SWT. Hal ini sejalan dengan
prinsip tauhid dalam Islam yang menekankan keesaan Allah SWT.
c) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Pancasila menganjurkan keadilan dan
kemanusiaan yang beradab dalam hubungan antar manusia. Hal ini sejalan dengan
nilai-nilai kemanusiaan dalam Islam yang menekankan pentingnya persaudaraan,
persahabatan, dan sikap adil terhadap sesama manusia tanpa memandang suku,
agama, ras, dan status sosial.
d) Persatuan Indonesia: Pancasila menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang mengajarkan pentingnya
persatuan dan kesatuan dalam menghadapi berbagai permasalahan dan tantangan
yang dihadapi oleh umat manusia.
e) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan: Pancasila mengajarkan prinsip demokrasi yang menekankan pentingnya
partisipasi masyarakat dalam pembangunan negara dan kepemimpinan yang diemban
oleh para pemimpin yang memiliki hikmah dan kebijaksanaan. Hal ini sejalan dengan
ajaran Islam yang mengajarkan prinsip musyawarah dalam mengambil keputusan.
f) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Pancasila menekankan pentingnya
keadilan sosial dalam pembangunan negara, di mana semua warga negara memiliki
kesempatan yang sama dalam memperoleh kebutuhan dasar dan hak-haknya. Hal ini
sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Islam yang menekankan
pentingnya membantu kaum miskin dan memberikan hak-hak yang sama kepada
semua warga negara.

Namun, terdapat pula beberapa perbedaan pandangan antara ideologi Pancasila dan
pandangan ideologi Islam. Misalnya, Pancasila menekankan pentingnya pluralitas dan
toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sedangkan dalam pandangan Islam
terdapat konsep syariat yang menjadi aturan hidup dan adanya pengakuan terhadap agama
Islam sebagai agama yang benar. Namun, konsep toleransi dan pluralitas yang ditekankan
oleh Pancasila sejalan dengan ajaran Islam yang mengajarkan pentingnya menghormati
dan menghargai perbedaan.

9. Agama memiliki sejarah panjang dalam perkembangannya di dunia, dan sering kali
berkaitan dengan aspek budaya, sejarah, dan sosial masyarakat tempat agama tersebut
berkembang.

Di Indonesia, keberagaman agama dapat dijelaskan dengan beberapa faktor, di antaranya


adalah:

a) Sejarah pengaruh kebudayaan dan agama Hindu-Buddha: Agama Hindu dan Buddha
memegang peranan penting dalam sejarah Indonesia kuno, terutama pada masa
Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Peninggalan-peninggalan sejarah dari masa
tersebut masih terlihat hingga saat ini, dan dapat memberikan pengaruh dalam
penyebaran agama-agama lain di Indonesia.
b) Pengaruh Islam: Islam pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke-13, dan
kemudian menyebar melalui perdagangan dan pernikahan. Di Indonesia, Islam
berkembang dengan cara yang unik dan memiliki kekhasan tersendiri, seperti adanya
pengaruh kebudayaan lokal yang kuat, serta adanya kerukunan antara umat Islam dan
umat non-Islam.
c) Penjajahan oleh Belanda: Pada masa penjajahan oleh Belanda, agama-agama non-
Islam seperti Kristen dan Katolik dibawa masuk ke Indonesia. Belanda menggunakan
agama-agama tersebut sebagai sarana untuk menguasai dan mengendalikan
masyarakat Indonesia.
d) Perkembangan globalisasi: Perkembangan teknologi dan transportasi yang semakin
pesat memungkinkan penyebaran agama-agama dari luar Indonesia dengan lebih
mudah. Hal ini dapat mengakibatkan semakin beragamnya agama yang dianut di
Indonesia.

Selain faktor-faktor di atas, keberagaman agama di Indonesia juga dipengaruhi oleh kondisi
sosial, politik, dan ekonomi masyarakat. Adanya keberagaman agama memerlukan
pengertian, toleransi, dan kerukunan antar umat beragama. Oleh karena itu, penting bagi
masyarakat Indonesia untuk menghargai dan menghormati perbedaan agama, serta
menjaga kerukunan antar umat beragama demi terciptanya kehidupan yang damai dan
harmonis.

10. Islam memiliki beberapa keunggulan atau kelebihan dibandingkan dengan agama-agama
lain, terutama dari sudut pandang keyakinan, moral, sosial, dan kebudayaan. Beberapa di
antaranya adalah:

a) Keyakinan kepada satu Tuhan: Islam mengajarkan keyakinan kepada satu Tuhan
yang maha kuasa dan maha pengasih, yang menciptakan alam semesta dan semua
makhluk di dalamnya. Keyakinan ini memperkuat ikatan antar umat manusia sebagai
sesama ciptaan Tuhan.
b) Kebebasan berpikir: Islam memperbolehkan dan bahkan mendorong umatnya untuk
berpikir secara kritis dan rasional, serta mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi
sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas hidup. Hal ini dapat memajukan
peradaban manusia secara umum.
c) Keadilan sosial: Islam menekankan pentingnya keadilan sosial dan kesetaraan di
antara umat manusia, terlepas dari suku, agama, atau status sosial. Islam juga
menganjurkan untuk memberikan hak-hak yang sama kepada semua orang, seperti
hak atas pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan.
d) Toleransi dan kerukunan: Islam mengajarkan toleransi dan kerukunan antar umat
beragama, serta menekankan pentingnya untuk menjaga perdamaian dan
keharmonisan dalam masyarakat. Islam juga memperbolehkan untuk bergaul dengan
orang-orang dari agama lain, asalkan tidak mengganggu keyakinan dan ibadah
mereka.
e) Kepedulian terhadap sesama: Islam mendorong umatnya untuk berbuat baik dan
peduli terhadap sesama, terutama kepada yang membutuhkan. Islam juga
mengajarkan tentang pentingnya menghargai dan menghormati orang tua, guru, dan
para tetua di masyarakat.
f) Keseimbangan antara dunia dan akhirat: Islam mengajarkan pentingnya menjaga
keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Islam mendorong umatnya untuk
berusaha meraih kesuksesan di dunia, namun juga mempersiapkan diri untuk akhirat
dengan melakukan amal saleh dan taat kepada Allah SWT.

Dalam hal keunggulan atau kelebihan dibandingkan dengan agama lain, setiap agama
memiliki ciri-ciri dan ajaran yang unik dan berbeda. Namun, dalam memperkokoh
keimanan dan menjalankan ajaran agama, yang terpenting adalah memiliki keyakinan yang
kuat, menempatkan kepentingan agama di atas kepentingan diri sendiri, serta menjaga
toleransi dan kerukunan dengan sesama umat beragama.

Anda mungkin juga menyukai