Anda di halaman 1dari 4

Definisi

Hot plate adalah kompor tanam meja portabel kecil yang dilengkapi satu atau lebih elemen pemanas
dan digunakan di laboratorium untuk melakukan reaksi kimia, memanaskan sampel, dan untuk berbagai
aktivitas lainnya.

Fungsi

Pertama, untuk memanaskan larutan yang mudah terbakar, dan kedua untuk
menghomogenkan larutan.

How it works Hot Plate


The way hot plates work is very simple. Here are step by step steps you can take to use a
hot plate when you want to heat and stir the solution:

1. Make sure the hot plate is connected to the power source.


2. Weigh the chemicals to be dissolved using analytical scales.
3. Put the chemical in a beaker or erlenmeyer tube.
4. Add some solvents to it, like aquades.
5. Place the beaker on a hot plate.
6. Turn on the ON button on the hot plate and adjust the temperature so that the
material dissolves.
7. Insert the stir bar and adjust the stirring speed.

Kesimpulan
PENGERTIAN & FUNGSI
Magnetic stirrer merupakan alat laboratorium yang digunakan untuk pengadukan suatu larutan. Prinsip yang
digunakan oleh alat ini adalah dengan menggunakan medan magnet atau gelombang elektromagnetik yang
berputar.

Stirrer dilengkapi dengan stir bar yang dimasukkan ke dalam wadah larutan untuk membantu homogenisasi.
Seringkali, magnetic stirrer dilengkapi dengan sistem pemanas yang disebut dengan hotplate. Bagian atas
dari hotplate magnetic stirrer berbahan dasar keramik, dan mudah untuk dibersihkan dan resisten terhadap
cipratan zat kimia. Hotplate magnetic stirrer juga memiliki display LED yang dapat memperlihatkan suhu.
Pada jenis yang lebih lengkap, display dapat memperlihatkan kecepatan pengadukan dan indikator keamanan.
Jika keramiknya terlalu panas, maka indikator keamanan akan menyala bahkan ketika alat pemanas sudah
dimatikan hingga keramik sudah aman untuk dipegang.
 

Jenis hotplat
1.accuplate
AccuPlate™ memiliki dimensi 19.7 x 28 x 10.8 cm dengan ukuran keramik atas 12.7 x 17.8 cm dan berat
2.7 kg. Suhu yang diatur pada keramik dapat berkisar 30 – 550 ֩C dan kecepatan pengadukan 50 – 1500
rpm. Power supply dapat mencapai 120 V atau 230 V, 50/60 Hz. Alat ini juga sudah dilengkapi oleh stir
bar yang berukuran 1 x 2.5 cm. Lampu LED dapat menunjukkan indikator keselamatan apabila
keramik masih terlalu panas untuk dipegang.

2.Cimarec
Cimarec+™, produksi Thermo Scientific, memiliki dimensi 20 x 30 x 11.5 cm dan keramik atas 18 x 18
cm. Suhu hanya dapat diatur hingga 380°C, namun memiliki power supply yang lebih rendah yaitu
110V, 50/60 Hz or 220V, 50/60 Hz. Kisaran pengadukan berkisar antara 100 – 1500 rpm. Kapasitas
yang dapat digunakan dapat mencapai 5 L. Cimarec juga dilengkapi dengan sistem indikator panas
sebagai indikator keselamatan.

3.isotemp
Isotemp™ dari Fisher Scientific memiliki dimensi 17.7 x 17.7 cm dan berat 11.3 kg. Jangkauan
kecepatan pengadukan di antara 60 – 1200 rpm dengan stir bar yang terbuat dari PTFE. Seperti jenis
lainnya, Isotemp™ dilengkapi dengan sistem indikator keselamatan, serta sistem pengadukan yang
dimulai dengan rpm 60 untuk menghindari percikan/tumpah. Sistem motor juga tidak menimbulkan
suara bising sehingga dapat bekerja dengan nyaman. Suhu Isotemp™ dapat mencapai 380°C dan power
supply sebesar 120 V 60 Hz

Tips for Using Hot Plate


So that the process of heating and stirring the solution runs smoothly as desired, there are
some safety tips that must be done, namely:

1. Pay attention to the glassware used


Because the hot plate is used to make the solution by heating and stirring, make sure the
glassware that holds the solution is resistant to heat so it does not break during the heating
process.

2. Note the Surface Area of the Hot Plate


Make sure the surface area of the hot plate is wider than the object being heated. Because,
that way, the heat generated by the hot plate can spread evenly throughout the heated
object. If the object is wider than the surface of the hot plate, then there will be parts of the
object that do not get maximum heat.
3. Use Boiling Stones
So that the heating process can be done more quickly, put the boiling stone into the solution
being boiled. In addition, in the presence of boiling stones, the explosion of boiling
chemicals in the beaker can be muted so that it does not come out and wet the hot plate.

4. Pay attention to the room humidity


Be careful when the solution has reached high heat, while humidity is low. Because, this will
cause cracks in the beaker. Therefore, try to keep the humidity of the room air and hot plate
heat is always stable.

5. Note the Solution’s Boiling Point


Each chemical has a different boiling point. Adjust the temperature used to heat the
chemical beyond its boiling point. Because, this will cause the container to dry quickly and
risk cracking.

6. Keep away from flammable objects


Make sure around the hot plate away from volatile and flammable materials. Because, this
can trigger a fire when a hot plate is used.

7. Turn off the Hot Plate When It’s Done


Do not forget to immediately turn off the hot plate machine when it has finished use. You do
this simply by pressing the OFF button and unplug the cable that connects with the flow of
electricity.

Tips Menggunakan Hot Plate


Agar proses pemanasan maupun pengadukan larutan berjalan lancar sesuai yang
diinginkan, ada beberapa tips keselamatan yang harus dilakukan, yaitu:

1. Perhatikan Alat Gelas yang Digunakan


Karena hot plate digunakan untuk membuat larutan dengan cara dipanaskan dan diaduk,
maka pastikan alat gelas yang menampung bahan larutan tersebut tahan terhadap panas
sehingga tidak pecah saat proses pemanasan.

2. Perhatikan Luas Permukaan Hot Plate


Pastikan luas permukaan hot plate lebih luas daripada objek yang dipanaskan. Sebab,
dengan begitu, panas yang dihasilkan hot plate dapat menyebar secara merata ke seluruh
objek yang dipanaskan. Jika objek lebih luas dari permukaan hot plate, maka akan ada
bagian objek yang tidak mendapat panas secara maksimal.

3. Gunakan Batu Didih


Agar proses pemanasan dapat dilakukan lebih cepat, masukkan batu didih ke dalam larutan
yang sedang dididihkan. Selain itu, dengan adanya batu didih, letupan didihan bahan kimia
yang ada di dalam gelas kimia dapat diredam sehingga tidak keluar dan membasahi hot
plate.

4. Perhatikan Kelembaban Udara Ruangan


Berhati-hatilah saat larutan sudah mencapai panas yang tinggi, sedangkan kelembaban
ruangan rendah. Sebab, hal ini akan menyebabkan keretakan pada gelas kimia. Oleh
karena itu, usahakan kelembaban udara ruangan dan panas hot plate selalu stabil.

5. Perhatikan Titik Didih Larutan


Setiap bahan kimia mempunyai titik didih yang berbeda. Sesuaikan suhu yang digunakan
untuk memanaskan bahan kimia melebihi titik didihnya. Sebab, hal tersebut akan
menyebabkan wadah cepat kering dan berisiko retak.

6. Jauhkan dari Benda yang Mudah Terbakar


Pastikan di sekitar hot plate jauh dari bahan yang mudah menguap dan terbakar. Sebab,
hal ini bisa memicu kebakaran saat hot plate digunakan.

7. Matikan Hot Plate Jika Sudah Selesai


Jangan lupa langsung mematikan mesin hot plate saat sudah selesai digunakan. Caranya
cukup dengan menekan tombol OFF dan mencabut kabel yang menghubungkan dengan
aluran listrik.

Bagian bagian hotplate

1. Topplate

This top plate is used to place the container that will be used by the laboratory to dissolve

the sample

Anda mungkin juga menyukai