Anda di halaman 1dari 7

IQRA’ SEBAGAI BENTUK LITERASI DALAM ISLAM

Masykur H. Mansyur
Universitas Singaperbangsa Karawang
masykur.mansyur@fai.unsika.ac.id

ABSTRACT
When the Qur'an was first revealed, the first word that Allah revealed through the Angel Gabriel to be
recited by the Prophet Muhammad was the word Iqra'. The word Iqra 'is usually translated as "read". This
understanding is in accordance with the word Qara'a itself which at first did have the meaning of
"gathering". The Qur'an often uses the word Qara'a in its various verses. When he received this sentence
the Prophet Muhammad trembled and said he could not read. However, with the revelation of this verse, it
shows how the highest glorification and assessment of the ability to read and write various sciences is. Read
on! In the name of your Lord who created. Created man from a clot of blood. Read on! and your Lord is
Most Glorious. He who teaches with qalam. Teaches man what he does not know. These verses show that
Allah SWT teaches people various knowledges, He opens various secrets, He gives various keys to open the
treasury of Allah's knowledge, namely with a qalam or pen. Besides the tongue reading, Allah also ordained
that knowledge can be recorded. The Prophet Muhammad was a person who was not good at reading and
writing, but he understood the importance of literacy. Literacy here is the ability to read and write.
Including the ability to speak, calculate and solve problems at hand.

Keywords: Literacy, Islam, Read

ABSTRAK
Ketika pertama kali al-Qur’an diturunkan, kata pertama yang diwahyukan Allah melalui
Malaikat Jibril untuk dilafalkan oleh baginda Nabi Muhammad saw adalah kata Iqra’. Kata Iqra’
biasa diterjemahkan dengan “bacalah”. Pengertian ini sesuai dengan kata Qara’a itu sendiri yang
pada awalnya memang mempunyai arti “menghimpun”. Al Qur'an sering menggunakan kata
Qara'a dalam berbagai ayatnya. Ketika menerima kalimat tersebut Nabi Muhammad saw
gemetar dan mengatakan tidak bisa membaca. Walaupun demikian dengan turunnya ayat ini
menunjukkan betapa pemuliaan dan penilaian yang tertinggi kepada kepandaian membaca
sekaligus menulis berbagai ilmu pengetahuan. Bacalah! Dengan nama Tuhanmu yang telah
mencipta. Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! dan Tuhan engkau itu Maha
Mulia. Dia yang mengajarkan dengan qalam. Mengajari manusia apa-apa yang dia tidak ketahui.
Ayat-ayat ini menunjukkan Allah SWT mengajarkan kepada manusia berbagai ilmu, dibuka-Nya
berbagai rahasia, diserahkan-Nya berbagai kunci untuk membuka perbendaharaan ilmu Allah,
yaitu dengan qalam atau pena. Disamping lidah membaca, Allahpun mentakdirkan pula bahwa
ilmu pengetahuan itu dapat dicatat. Nabi Muhammad saw adalah orang yang tidak pandai
membaca dan menulis, akan tetapi beliau mengerti betapa pentingnya literasi. Literasi disini
adalah kemampuan membaca dan menulis. Termasuk kemampuan berbicara, menghitung dan
memecahkan masalah yang dihadapi.

Kata kunci: Literasi, Islam, Baca

Vol.2 No.1 Tahun 2021 |1


PENDAHULUAN PEMBAHASAN
M. Quraish Shihab 2013:261, kata iqra’ Iqra’ demikian perintah Tuhan yang
terambil dari akar kata qara’a pada disampaikan oleh Malaikat Jibril. Tetapi
mulanya berarti menghimpun. Lebih apa yang harus dibaca kata Nabi, “Ma
lanjut beliau mengatakan 2006:425 “apabila Aqra” (saya tidak pandai membaca). Lalu
anda merangkai huruf atau kata kemudian diambilnya aku dan dipeluknya sampai
anda mengucapkan rangkaian tersebut habis tenagaku, kemudian dilepaskannya
anda telah menghimpunnya, atau dalam aku, dan dia Jibril berkata lagi Iqra’
bahasa al-Qur’an qara’tahu qiratan. Arti asal (bacalah), aku tidak bisa membaca.
kata ini menunjukkan bahwa iqra’ yang Kemudian dipeluknya lagi aku sampai
diterjemahkan dengan “bacalah” tidaklah habis pula tenagaku, kemudian
mengharuskan adanya suatu teks tertulis ditegakkannya aku baik-baik dan
yang dibaca, tidak pula harus diucapkan dikatakannya lagi Iqra’ (bacalah) yang
sehingga didengar orang lain”.Dalam ketiga kali, maka berkatalah Malaikat itu,
berbagai kamus bahasa, beraneka ragam َۚ‫علَق‬
َ ‫ِن‬ْ ‫ان م‬ َ ‫س‬ ِْ ‫ق‬
َ ‫اْل ْن‬ َ َ‫خل‬ َ ‫ق‬ َ َۚ َ‫خل‬َ ‫ِي‬ْ ‫ك الَّذ‬َ ِ‫م رَب‬ِ ‫اس‬ْ ِ‫ا ِْقر َْأ ب‬
arti dari kata iqra’ yang berarti ‫ان مَا‬َ ‫س‬ ْ
َ ‫اْل ْن‬
ِ ‫م‬ َّ
َ ‫عل‬ َ ‫م‬ ْ
ِ ُۙ َ‫م ِبال َقل‬َ ‫عل‬ َّ َّ ْ ْ
ْ ‫ك اْلَكر َُۙم الذ‬
َ ‫ِي‬ َ ُّ‫ا ِْقر َْأ َورَب‬
“menghimpun, dan dari menghimpun ‫م‬ْ َ‫م يَ ْعل‬ ْ َ‫ل‬
lahir aneka makna seperti; menyampaikan,
menelaah, mendalami, meneliti, Setelah selesai Jibril membaca ayat yang
mengetahui ciri sesuatu dan membaca baik kelima dari surat al-Alaq 96 : [5] (mengajari
teks tertulis maupun tidak”. Begitu luasnya manusia apa-apa yang mereka tidak tahu).
makna yang dikandung oleh iqra’, Maka seketika itu pula Malaikat Jibril
sehingga disadari bahwa perintah hilang begitu saja, dan tinggallah belau
membaca dalam konteks iqra tidak hanya seorang diri dengan perasaan takut dan
ditujukan kepada pribadi Nabi kengerian yang sangat mendalam. Itulah
Muhammad saw semata-mata, tetapi juga yang beliau rasakan di Gua Hira’ pada saat
untuk umat manusia sepanjang sejarah beliau “Tahannuts” artinya ta’abud
kemanusiaan, sehingga dapat difahami menyembah Allah beberapa malam. Lalu
realisasi dari perintah tersebut merupakan beliau segera pulang ke isterinya,
pembuka jalan kebahagiaan dunia dan Khadijah. Lalu beliau berkata,
akhirat. Walaupun wahyu pertama tidak “Zammiluuni, zammiluuni” (selimutilah
menjelaskan tentang apa yang harus aku, selimutilah aku). Maka beliau
dibaca, “karena al-Qur’an menghendaki dipakaikan dengan selimut, sampai rasa
manusia membaca apa saja, selama bacaan dinginnya hilang. Lalu bertanyalah beliau
tersebut “bismi rabbik” dalam arti kepada Khadijah. Wahai Khadijah apakah
bermanfaat untuk kemanusiaan.M. yang terjadi pada diriku ini?. Lalu beliau
Quraish Shihab 2006:425 Iqra’ berarti menceritakan kejadian yang dialaminya
bacalah, telitilah, dalamilah, ketahuilah itu, akhirnya beliau berkata “aku merasa
ciri-ciri sesuatu, bacalah alam, tanda-tanda ngeri atas diriku.
zaman, sejarah, maupun diri sendiri, yang Khadijah menenangkan beliau “Kalla”
tertulis maupun tidak, Alhasil, obyek ! tak usah merasa takut, tetapi
perintah iqra mencakup segala sesuatu gembirakanlah hatimu, karena
yang dapat dijangkaunya”. Az-Zuhaili sepengatahuanku, demi Allah, tidaklah
mengatakan bahwa pendapat yang lebih Allah akan mengecewakan engkau selama-
utama makna dari kata “iqra adalah lamanya. Karena engkau adalah seorang
ciptakanlah bacaan dan makna kalimat yang suka menyambung silaturahmi,
bismirabbik adalah mintalah pertolongan memikul beban berat, menghormati
dengan nama Tuhanmu. tetamu, suka membantu orang dalam
perjuangan dalam menegakkan kebenaran.

Vol.2 No.1 Tahun 2021 |2


Maka oleh Khadijah, beliau di bawah diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan
kepada Waraqah bin Naufal bin Asad bin Muslim.
Abdul Uzza bin Qusyai anak paman Surat yang perama kali turun yaitu al-
Khadijah. Dan dia itu telah masuk Nasrani Alaq ayat ke 1 sampai dengan ayat ke 5
di zaman jahiliyah, dan pandai menulis adalah berkenaan dengan literasi. Ada tiga
kitab-kitab dalam bahasa Arab, dan pernah jenis literasi yang disebutkan dalam ayat
pula menulis Injil dalam bahasa Arab tersebut.Membaca. Ini diisyaratkan dalam
sebagai salinan beberapa bagian. Dan dia salah satu kata dalam ayat tersebut yaitu
ketika itu Waraqah sudah tua dan buta. Iqra’ bacalah, tapi apa yang harus dibaca ?.
Maka berkatalah Khadijah “wahai putra Dalam keterangan di atas, tidak dijelaskan
pamanku dengarkan berita tentang anak secara terperinci apa yang harus dibaca,
saudaramu ini”.Maka berkatalah Waraqah, yang ada hanya perintah membaca. Iqra’
“wahai anak saudaraku, apa yang telah atau perintah membaca merupakan
terjadi atas dirimu?”. Rasulpun kalimat pertama dari wahyu Allah yang
menceritakan segala yang terjadi. Maka diterima oleh Nabi Muhammad saw. Bagi
berkatalah Waraqah, “itulah dia Namus manusia awam adalah wajar merasa heran
yang pernah turun kepada Musa. Sayang bagaimana mungkin perintah tersebut
aku tidak muda lagi! Alangkah rinduku ditujukan kepada orang yang belum
agar dipanjangkan Allah umurku sehingga pernah membaca sama sekali, dan belum
aku turut mengalami ketika engkau diusir pernah membaca kitab sebelum turunnya
kelak oleh kaum engkau sendiri. Maka al-Qur’an. Dan sampai akhir hayatnya
bertanyalah Rasul “ Awa mukhrijiya hum beliau tidak pandai membaca satu
? )‫م‬ْ ‫يه‬َّ ‫ج‬ ْ ‫ ( أ َو م‬Apakah mereka kelak
ِ ‫خ ِر‬ tulisanpun. Keheranan ini akan hilang
akan mengusirku ?, Waraqah menjawab, manakala menelusuri apa sesungguhnya
“memang sekali-kali tidaklah datang maksud dari iqra itu.
kepada seseorang sebagaimana yang Walaupun demikian dapat
datang kepada engkau ini, melainkan dipahami perintah membaca disini bukan
pastilah dia akan dimusuhi. Kalau aku sekedar membaca lembaran-lembaran
masih mendapati peristiwa itu kelak, pasti buku, tapi yang lebih penting adalah
aku akan menolong engkau”. membaca tanda-tanda kebesaran dan
Tetapi tidak lama kemudian kekuasaan Allah SWT, termasuk membaca
Waraqahpun meninggal dunia, dan alam semesta. Keagungan dan kebesaran
berhentilah turun wahyu beberapa Allah SWT adalah sesuatu yang mutlak
lamanya, sehingga duka citalah Nabi saw, bagi orang yang beriman. Dalam menata
karena kerinduan yang amat sangat akan kehidupan di dunia ini banyak sekali
turunnya wahyu. Maka beliau kembali ke tanda-tanda kebesaran Allah SWT, baik
puncak gunung, membawa kesedihan nyang nyata maupun yang tidak, yang
besar dihati. Saat sedang termangu-mangu tersirat maupun yang tersurat. Yang
itu, tiba-tiba muncullah Jibril, kemudian tersurat adalah yang terdapat dalam al-
memanggil namanya, “Ya Muhammad Qur’an dan hadits Rasulullah, sedangkan
engkau sesungguhnya adalah Rasulullah.” yang tersirat adalah segala apa yang dapat
Demi mendengar suara itu tenanglah kita saksikan dalam alam raya ini. Semua
kembali perasaan beliau. Dan dimana saja itu diperuntukkan hanya bagi orang-orang
hatinya berasa bersedih manakala wahyu yang berakal yang mampu menggunakan
belum datang juga. Jibril itu datang lagi akalnya dengan sebaik mungkin
dan suaranya terdengar lagi. “Engkau sbagaimana disebutkan dalamal-Qur’an
sesungguhnya adalah Rasulullah !”. sebagai ulil albab, atau ulil abshar,
Demikian hadits dari Aisyah yang

Vol.2 No.1 Tahun 2021 |3


Al-Qur’an adalah Kitab yang Paling Tidak ada satu kitabpun di dunia ini, yang
Banyak Dibaca dan Dihafal. dihafal ribuan dan bahkan jutaan orang di
M.Quraish Shihab 2013:261 kata qara’a luar kepala, selain dari al-Qur’an yang
terulang tiga kali dalam al-Qur’an, masing- telah dijadikan Allah mudah untuk diingat
masing pada surat ke 17 ayat [14] dan surat dan dihafal. Maka tidak heran jika kita
ke 96 ayat [1 dan 3]. Sedangkan kata jadian melihat laki-laki dan wanita yang
dari akar kata tersebut, dalam berbagai menghafal al-Qur’an di luar kepala, begitu
bentuknya terulang sebanyak 17 kali selain pula anak-anak. Tak satu huruf pun yang
kata al-Qur’an sebanyak 70 kali, lolos dari ingatan dan hafalan mereka.
Al-Qur’an adalah kitab yang orisinal Begitu pula yang dilakukan orang-orang
tidak ada sedikitpun campur tangan selain bangsa Arab. Padahal jika mereka
manusia di dalamnya. Di dunia ini tidak ditanya tentang namanya dengan
ada satu kitabpun, baik dalam bidang menggunakan bahasa Arab, maka dia tidak
keagamaan maupun keduniaan yang akan menjawabnya. Dia menghafal al-
terjaga dari pergantian dan penyimpangan Qur’an karena untuk ibadah dan
seperti terjadi pada al-Qur’an. Tak ada mendekatkan diri kepada Allah, meskipun
seorangpun yang mampu menambah dan dia tidak paham apa yang dibaca dan
menghapus satu hurufpun di dalamnya. dihafalnya, karena memang bahasa Arab
Ayat-ayatnya dibaca, dihafal, didengarkan bukan bahasanya sendiri.
sama persis seperti apa yang diturunkan Menulis
Allah kepada Muhammad lewat Ruhul Kemudian Allah menyandingkan
Amin pada 14 abad yang lalu. Seperti membaca dan menulis sebagaimana ayat
dilansir Republika 11 Nopember 2016, Hal ke empat dalam surat al-Alaq “yang
ini dibuktikan oleh penelitian ilmiah yang mengajarkan manusia dengan pena” ‫ٱلَّذِي‬
dilakukan oleh David Thomas . Kini ‫م‬ ِ َ‫م بِ ۡٱل َقل‬ َ َّ‫عل‬
َ Ini menunjukkan adanya
ditemukan mushaf tertua dengan usia nikmat yang besar dari Allah dan
1.370 tahun yang ditemukan di Universitas perantara untuk memahami antara
Brimingham Inggeris pada tahun 2015 manusia sebagaimana halnya
Isinya sama dengan mushaf saat ini. Itulah berkomunikasi dengan lisan. Begitu
yang dikatakan oleh Profesor Universitas pentingnya menulis ini supaya ilmu-ilmu
Brimingham yang ahli dalam Kristen dan itu berkembang dan tidak akan punah.
Islam David Thomas. Tulisan merupakan instrumen untuk
Pertanyaannya kenapa kitab suci umat mencatat berbagai peristiwa yang terjadi.
Islam ini masih terjaga keasliannya, tidak Karena itu dengan tulisan ilmu
ada campur tangan manusia sedikitpun ?. pengetahuan dapat terlestarikan dan
Ini semua karena Allah sendiri yang berkembang sesuai dengan yang
memeliharanya. Itulah yang difirmankan- dikehendaki Allah. Fungsi tulisan ini
Nya dalam surat al-Hijr 15 : [9] supaya peradaban suatu bangsa akan
َ ‫حن نَ َّز ْلنَا الذ ِْك َر َواِنَّا لَ ٗه لَ ٰحفِظ ْو‬
‫ن‬ ْ َ‫اِنَّا ن‬ berkembang, agama akan semakin terjaga
dan tersebar semakin luas.
Artinya; Sesungguhnya Kami-lah yang Al-Qur’an yang menjadi mukjijat
menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya terbesar nabi Muhammad saw, yang beliau
Kami benar-benar memeliharanya sendiri adalah orang Arab yang buta huruf.
Besarnya perhatian dan kecintaan umat Adalah al-Qur’an yang dapat dibaca dan
Islam kepada al-Qur’an sampai-sampai kitab yang ditulis. Al-Qur’an menjelaskan
ada diantara mereka yang menghitung dalam surat al-Jumu’ah 62 : [2]
jumlah ayat-ayatnya bahkan kata-katanya. ‫م يَ ْتل ْوا‬ ْ ‫ث فِى ْاْلم ِّٖينَ رَس ْو اْل ِم ْنه‬ َ ‫ِي بَ َع‬ ْ ‫ه َو الَّذ‬
Yusuf al-Qaradhawi 2000:2, ‫ة َوا ِْن‬ َ ‫م‬ َ ‫ِك‬ ْ ‫م وَي َعلِمهم ْالكِتٰ بَ و‬
ْ ‫َالح‬ ْ ‫علَ ْي ِه‬
ْ ‫م ٰايٰ ت ِّٖه وَيزَكِ ْي ِه‬ َ
mengatakan; ُّ ٰ
ُۙ ‫ضلل مبِ ْي‬
‫ن‬ َ ‫ِي‬ َ
ْ ‫ِن قبْل لف‬ َ ْ ‫َكان ْوا م‬

Vol.2 No.1 Tahun 2021 |4


Artinya; Dialah yang mengutus khawatir akan bercampur dengan al-
kepada kaum yang buta huruf seorang Qur’an.
Rasul di antara mereka, yang membacakan Nabi Muhammad sendiri sangat
ayat-ayat-Nya kepada mereka, menekankan pentingnya penulisan
mensucikan mereka dan mengajarkan sesuatu. Dia mengikuti nasihat yang
mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). disampaikan al-Qur’an. Dalam surat al-
Dan sesungguhnya mereka sebelumnya Baqarah 2 : [282] untuk menuangkan segala
benar-benar dalam kesesatan yang nyata. sesuatu dalam tulisan:
ٰٓ ْ ‫يٰ ٰٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰامَن ْ ٰٓوا اِ َذا تَدَايَ ْنت‬
Al-Qur’an yang kita baca hari ini ‫م ِب َد ْين ا ِٰلى اَجَل‬
adalah ditulis sejak masa Rasulullah saw ‫ل و ََْل‬ِ ِۖ ‫ال َع ْد‬ ٌۢ
ْ ‫م َكاتِب ِب‬ ْ ‫ب بَّ ْينَك‬ ْ ‫اكتب ْوه و َْلي َْكت‬ ْ ‫مى َف‬ ًّ ‫س‬ َ ‫ُّم‬
masih hidup. Sedangkan pembukuannya ‫ِل‬
ِ ‫مل‬ ْ
ْ ‫ب وَلي‬ َۚ ْ ْ َ ‫ه‬
ْ ‫علمَه ّٰللا فليَكت‬ َّ َ ‫ما‬ َ ‫ي َْأبَ كاتِب ان يكتبَ ك‬
َ ْ َّ ْ َ َ
menjadi teks dilakukan pada masa khalifah ‫ّٰللا َربَّ ٗه‬
َ‫ق ه‬ ُّ ْ ‫ه‬
ِ ‫الحَق و َْليَ َّت‬ ِ ‫علَ ْي‬
َ ‫ِي‬ ْ ‫الَّذ‬
Abu Bakar dan selesai dilakukan pada
masa khalifah utsman bin Affan. Pada
masa ketika Nabi Muhammad SAW masih Artinya; Hai orang-orang yang beriman,
hidup, terdapat beberapa orang yang apabila kamu bermu´amalah tidak secara
ditunjuk untuk menuliskan ayat-ayat al- tunai untuk waktu yang ditentukan,
Qur’an yakni Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi hendaklah kamu menuliskannya. Dan
Talib, Muawiyah bin Abu Sufyan dan Ubay hendaklah seorang penulis di antara kamu
bin Kaab. Sahabat yang lain juga kerap menuliskannya dengan benar. Dan
menuliskan wahyu tersebut walau tidak janganlah penulis enggan menuliskannya
diperintahkan. Media penulisan yang sebagaimana Allah mengajarkannya, meka
digunakan saat itu berupa pelepah kurma, hendaklah ia menulis, dan hendaklah
lempengan batu, daun lontar, kulit atau orang yang berhutang itu mengimlakkan
daun kayu, pelana, potongan tulang (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah
belulang binatang. Menurut Cahaya ia bertakwa kepada Allah Tuhannya .....
Khaeroni, 2017 :196-197, pada masa ini
pengumpulan dengan dua cara: Pertama, al Pentingnya menulis al-Qur’an
Jam'u fis Sudur, Para sahabat langsung sebagaimana dalam sebuah hadits
menghafalnya diluar kepala setiap kali disebutkan,
Rasulullah SAW menerima wahyu. Hal ini ‫عن أبي سعيد الخدري أن رسول هللا صلى هللا‬
bisa dilakukan oleh mereka dengan mudah ‫عليه وسلم قال ْل تكتبوا عني ومن كتب عني غير‬
terkait dengan kultur (budaya) orang arab ‫القرآن فليمحه‬
yang menjaga Turats (peninggalan nenek Dari Abu Sa’id al-Khudri bahwa
moyang mereka diantaranya berupa syair Rasulullah saw bersabda; janganlah kalian
atau cerita) dengan media hafalan dan menulis (selain al-Qur’an) dariku. Barang
mereka sangat masyhur dengan kekuatan siapa yang menuls dariku selain al-Qur’an
daya hafalannya. Kedua : al Jam'u fis Suthur, hendaknya ia menghapusnya.
Yaitu wahyu turun kepada Rasulullah Mengajar
SAW ketika beliau berumur 40 tahun yaitu Membaca dan menulis adalah
12 tahun sebelum hijrah ke Madinah. perangkat dasar yang telah diajarkan
Kemudian wahyu terus menerus turun Tuhan kepada kita untuk berkomunikasi,
selama kurun waktu 23 tahun berikutnya sebagaimana firman-Nya dalam al-Qur’an
dimana Rasulullah SAW setiap kali turun al-Rahman 55 : [4]. (Q.S. al-Rahman [55]: 4)
wahyu kepadanya selalu membacakannya َ ‫علَّمَه ۡٱلبَي‬
٤ ‫َان‬ َ
kepada para sahabat secara langsung dan Artinya; mengajarnya pandai berbicara
menyuruh mereka untuk menuliskannya Unsur literasi selanjutnya adalah mengajar,
sembari melarang para sahabat untuk sebagaimana diisyaratkan dalam ayat ke
menulis hadis-hadis beliau karena lima yaitu;

Vol.2 No.1 Tahun 2021 |5


‫نسنَ مَا لَ ۡم ي َۡعلَ ۡم‬ ِ ۡ ‫م‬
َ ٰ ‫ٱۡل‬ َ َّ‫عل‬
َ ‫َسنَة‬ ْ ‫َسنَة و‬
َ ‫َالح‬ َ ‫هح‬ ِ ِ‫هللا َفلَه ب‬
ِ ِ‫ِن كِتَاب‬ ْ ‫حرْفاا م‬َ َ‫َن َقرَأ‬ ْ ‫م‬
Pendidikan yang dikehendaki oleh ayat- ‫ش ِر أَ ْم َثا لِهَا ْلَ أق ْول الم‬
َ ْ ‫ِب َع‬
ayat yang pertama turun adalah ‫حرْف‬َ ‫حرْف َو ِم ْيم‬ َ ٌ‫حرْف َو ْلَم‬ َ ‫ِن أَلِف‬
َّ ‫حرْف وَلَك‬ َ
pendidikan yang bersifat rabbanny. Barang siapa membaca satu huruf dari
Sedangkan orang yang melaksanakannya Kitab Allah, maka dia mendapatkan satu
juga di sebut rabbanny. Yang oleh al-Qur’an pahala, dan satu kebaikan itu berlipat
dicirkan sebagai mengajarkan baik yang sepuluh kebaikan yang serupa. Aku tidak
tertulis (al-Qur’an) maupun tang tidak mengatakan, alif lam mim satu huruf, tapi
tertulis (alm raya). Hal ini sesuai al-Qur’an alif satu huruf, lam satu huruf dan mim
surat Ali Imran 3 : [79] satu huruf. (H.R. al-Tirmidzy).
َ ‫َالح ْك‬
‫م‬ ْ ‫ّٰللا ْالكِتٰ بَ و‬ ‫َشر اَ ْن يُّ ْؤتِيَه ه‬ َ ‫ان لِب‬ َ ‫مَا َك‬ Memperhatikan kondisi masyarakat
‫ن‬ِ ‫ِن د ْو‬ ْ ‫ِي م‬ْ ‫عبَا ادا ل‬ِ ‫اس ك ْون ْوا‬
ِ ‫ل لِل َّن‬ َّ ‫وَالنُّب َّو َة ث‬
َ ‫م يَق ْو‬ kita, memang diakui masih banyak
ْ ‫ن‬
َ‫الكِتٰ ب‬ َ ‫م ت َعلِم ْو‬ْ ‫ِن ك ْون ْوا َربَّان ِّٖينَ ِبمَا ك ْنت‬ ْ ‫ّٰللا و َٰلك‬
ِ ‫ه‬ diantara umat Islam belum mampu
َُۙ ‫م تَ ْدرس ْون‬ ْ ‫َوبِمَا ك ْنت‬ membaca al-Qur’an dengan baik. “Sebagai
"Hendaklah kamu menjadi orang-orang contoh untuk tingkat Sekolah Menegah
rabbani[208], karena kamu selalu Atas, didapatkan hasil untuk membaca
mengajarkan Al kitab dan disebabkan sebesar indeks 2,99, menulis 2,22,
kamu tetap mempelajarinya. keduanya termasuk kategori sedang.
[208] Rabbani ialah orang yang sempurna Sedangkan dalam hal mengartikan
ilmu dan takwanya kepada Allah s.w.t. memperoleh nilai 1,87 dan menghafal
Memperhatikan ayat ini betapa dengan nilai 3,03 kedua unsur ini adalah
luasnya jangkauan pendidikan dan rendah”. Republika online, 5 Desember
pengajaran dalam Islam. Pendidikan 2015, Pandangan Pakar al-Qur’an UIN
dalam Islam adalah pendidikan sepanjang Syarif Hidayatullah Muchlis Muhammad
hayat,sesuai dengan salah satu hadits yang Hanafi menilai tingkat literasi Alquran
sangat populer yaitu; “tuntutlah ilmu dari siswa SMA Nasional yang berada di level
buaian sampai ke liang lahat”. Pendidikan sedang belum menggembirakan.
yang dimaksud dalam konteks sekarang Kementerian Agama mengukur indeks
dikenal dengan pendidikan in-formal, non- literasi Alquran siswa SMA nasional
formal dan formal. Atau dengan kata lain sebesar 2,44 atau sedang. "Ini jadi
pendidikan menjadi tanggung jawab, keprihatinan bersama yang harus
orang tua, masyarakat dan pemerintah. dicarikan solusinya. Karena kapan lagi
anak-anak belajar mengaji selain di masa
Rahasia Iqra’ muda. Pada masa muda inilah kecintaan
Allah menurunkan Kitab-Nya yang membaca dan menghafal Alquran
abadi agar ia dibaca lisan, didengarkan ditanamkan. Jangan mengulang kesalahan
telinga, dipikirkan akal dan agar hati sebelumnya dimana banyak yang belajar
menjadi tenang. Allah menurunkan ayat mengaji saat usia sudah tidak muda," ujar
pertama di muka bumi adalah iqra’ yang Muchlis, Senin (5/12). Menurutnya, jalan
berarti bacalah, Allah menyebutkan kata keluar hal ini harus dilakukan bersama,
iqra berulang kali dalam surat al-Alaq tidak bisa mengandalkan pemerintah saja.
tersebut tentu mempunyai maksud yang Perlu ada kebijakan afirmatif melalui
besar. Satu kata saja dalam al-Qur’an pasti Kemendikbud karena penelitian ini
mempunyai makna besar. Bahkan pahala objeknya siswa siswi SMA.
bagi yang membacanya berlipat ganda. Dalam hal ini Kemenag juga harus ikut
bertanggungjawab sehingga harus ada
Hadits dari Ibnu Mas’ud, dia berkata, kebijakan afirmatif untuk menggalakkan
Rasul bersabda; kemampuan baca tulis Alquran di SMA.
"Selama siswa siswi SMA itu Muslim,

Vol.2 No.1 Tahun 2021 |6


mereka harus bisa membaca Alquran," kata memilih bahan-bahan dari literasi yang
Muchlis. Ke dua, partisipasi masyarakat kita cari.
dan keluarga dalam mengentaskan buta
huruf Alquran. Program Maghrib Mengaji DAFTAR PUSTAKA
yang digulirkan Kemenag perlu dikuatkan Quraish Shihab, Muhammad, Membumikan
lagiUntuk mengantisipasi hal ini al-Qur’an Fungsi dan Peran Wahyu dalam
Pemerintah Kabupaten Karawang tengah Kehidupan Masyarakat, Bandung Mizan,
gencar melaksanakan Program Edisi kedua Cet. I, 2013..
“KARAWANG MENGAJI” dengan
melibatkan masyarakat yang Quraish Shihab, Muhammad, Wawasan al-
pelaksanaannya dilakukan sebulan sekali Qur’an, Tafsir Maudhu’I atas Pelbagai
di setiap Kecamatan. Selain itu Pemerintah Persoalan Umat, Bandung, Mizan, Cet. XIII,
Daerah juga menghimbau untuk tetap 2006.
melaksanakan maghrib mengaji di rumah
masing-masing keluarga. Az-Zuhaili, Wahbah, al-Tafsir-al-Munir: fi
Nasaruddin Umar dalam Republika 14 al- Aqidah wa al-Syari’ah wa al-Manhaj, terj.
April 2016 mengatakan ada empat nilai Abdul Hayyie al-Kattani dkk, Tafsir al-
“Iqra” dalam surat al-Alaq tersebut yaitu, Munir Aqidah, Syari’ah, Manhaj, Jakarta:
Iqra pertama adalah how to read yaitu Gem Insani Press, Cet. I, 2014.
bagaimana cara kita membaca al-Qur’an
itu dengan baik dan benar serta dapat Qaradhawi, Yusuf, Kaifa Nata’amal ma’a al-
menghatamkannya, meskipun tidak tahu Qur’an, terj. Kathur Suhardi, Bagaimana
artinya, tapi dapat pahala insya Allah. Iqra Berinteraksi dengan al-Qur’an, Jakarta,
kedua adalah how to learn, yaitu bagaimana Pustaka al-Kautsar, Cet, I. 2000.
mendalami al-Qur’an dengan mengetahui
artinya, tafsirnya bahkan ta’wilnya. Iqra’ Muhammad Hanafi, Muchlis, Literasi al-
yang ketiga adalah how to understand Qur’an Siswa Belum Menggembirakan
yaitu bagaimana kita menghayati Kitab Republika, 5 Desember 2015.
Allah tersebut. Iqra’ yang keempat adalah
bagaimana memukasyafahkan atau Umar, Nasaruddin, Makna Empat Iqra’
menyingkap tabir-tabir dalam al-Qur’an. dalam al-Quran, Republika 14
Jadi iqra’ al-Qur’an itu sudah April 2016.
disempurnakan oleh iqra’ yang keempat
tersebut.

KESIMPULAN
Perintah membaca, menulis,
mengajar, meneliti harus dikaitkan atau
diiringi dengan bi ismi rabbika (dengan
nama Tuhanmu). Pengkaitan dan
pengiringan ini menjadi prasyarat
sehingga literasi yang dibangun bukan
sekedar melakukan literasi an sich semata,
tapi juga memilih bahan-bahan literasi ke
hal-hal yang diridhoi Allah SWT, dan tidak
bertentangan dengan bi smi rabbika, nama
Allah itu. Itulah sebabnya literasi dalam al-
Qur’an adalah keharusan adanya
keikhlasan serta adanya kepandaian

Vol.2 No.1 Tahun 2021 |7

Anda mungkin juga menyukai