Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK. PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

PRODI S1 PGSD

Skor Nilai :

Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif


(Analisis Kesulitan Belajar Siswa pada Materi Geometri di Sekolah Dasar,
Irfan Fauzi and Andika Arisetyawan, 2020)

NAMA MAHASISWA : PUTRI KRISTIANTI BR SEMBIRING

NIM : 1203111150

DOSEN PENGAMPU : ELVI MAILANI S.Si M.Pd

MATA KULIAH : PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEI 2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa,
sebab telah memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada saya, sehingga
mampu menyelesaikan tugas Critical Journal Review ini. Tugas ini dibuat untuk
memenuhi salah satu mata kuliah saya yaitu “PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD”.
Tugas Critical Journal Review ini disusun dengan harapan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kita semua. Saya menyadari bahwa tugas Critical Journal
Review ini masih jauh dari kesempurnaan, apabila dalam tugas ini terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan, saya mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan
pemahaman saya masih terbatas.
Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan tugas ini. Saya berharap semoga tugas Critical
Journal Review ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi saya khususnya. Atas
perhatiannya saya mengucapkan terima kasih.

Medan, 18 Mei 2022

Putri Kristianti br Sembiring

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Rasionalisasi Pentingnya CJR ................................................................................. 1
B. Tujuan Penulisan CJR ............................................................................................... 1
C. Manfaat Penulisan CJR ............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3
A. Review Jurnal Utama ................................................................................................. 3
B. Review Jurnal Pembanding .................................................................................... 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 13
A. KESIMPULAN ................................................................................................................ 13
B. REKOMENDASI ............................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR


Mengkritik jurnal merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
menaikkan ketertarikan minat membaca. Mengkritik Jurnal (Critical Journal
Review) merupakan kegiatan mengulas suatu jurnal agar dapat mengetahui dan
memahami apa yang disajikan dalam suatu jurnal.Pada dasarnya review jurnal
menitik beratkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis) mengenai
keunggulan dan kelemahan, apa yang menarik, dan bagaimana jurnal tersebut bisa
merubah persepsi dan cara berpikir serta menjadi pertimbangan apakah dari
pengetahuan yang didapat mampu menambah pemahaman terhadap suatu bidang
kajian tertentu.
Dengan melakukan Critical Journal Review tersebut pembaca dapat mengetahui
kualitas jurnal dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama
atau penulis lainnya serta dapat memberikan masukan kepada penulis jurnal
berupa kritik dan saran terhadap sistematika penulisan, isi, dan substansi jurnal.

B. Tujuan Penulisan CJR


Ada pun tujuan dari pembuatan critical journal review ini yaitu :
1. Memberikan gambaran kepada pembaca mengenai identitas jurnal,
ringakasan jurnal, kelebihan dan kekurangan jurnal baik dari segi sistematika
penulisan, EBI, maupun kepaduan keseluruhan isi jurnal serta implikasinya
dari berbagai aspek.
2. Menambah wawasan para pengkritik karena di dalam jurnal tersebut
disajikan masalah yang akan menambah ilmu pengetahuan kita.
3. Akan memudahkan masyarakat dalam memahami isi jurnal dan khususnya
mahasiswa sehingga secara tidak langsung akan mengurangi kebiasaan malas
dalam membaca akibat narasi yang terlalu panjang.
4. Untuk memenuhi salah satu tugas wajib dalam mata kuliah Pembelajaran
Matematika SD.

1
C. Manfaat Penulisan CJR
Ada pun manfaat dari pembuatan critical journal review ini yaitu :
1. Menambah wawasan pengetahuan tentang pembelajaran matematika di
sekolah dasar.
2. Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah journal yang telah di
lengkapi dengan ringkasan jurnal , pembahasan isi journal, serta kekurangan
dan kelebihan jurnal tersebut.
3. Melatih mahasiswa merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan
atas jurnal yang dianalisis tersebut.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Review Jurnal Utama

01 Judul Analisis Kesulitan Belajar Siswa pada Materi Geometri di


Sekolah Dasar
02 Jurnal Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
03 Download https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano/article/vie
w/20726/10384
04 Volume dan Volume. 11 Nomor. 1 Halaman 27-35
Halaman
05 Nomor ISSN 2442-4218
06 Tahun 2020
07 Penulis Irfan Fauzi and Andika Arisetyawan
08 Reviewer PUTRI KRISTIANTI BR SEMBIRING
09 Tanggal 18 MEI 2022
10 Abstrak
Penelitian
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesulitan siswa
Penelitian
kelas 4 SD Negeri Asmi 033 Kota Bandung dalam menjawab
soal geometri.
Subjek 26 siswa SD Negeri Asmi 033 Kota Bandung.
Penelitian
Assesment Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
Data
uraian tertulis yang mengacu pada silabus pembelajaran
matematika di kelas 4 sekolah dasar.
Kata Kunci Matematika; geometri ; kesulitan belajar
11 Pendahuluan
Latar Geometri adalah cabang matematika yang diajarkan dengan
Belakang
tujuan agar siswa dapat memahami sifat-sifat dan hubungan
dan Teori
antar unsur geometri serta dapat mendorong siswa untuk
dapat berpikir secara kritis dan memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari.

3
Hasil wawancara yang dilakukan dengan guru kelas 4 SD
Negeri Asmi 033 Kota Bandung bahwa (1) materi geometri
mempunyai banyak rumus sehingga hal ini sulit dipahami oleh
siswa, (2) Siswa yang pemahamannya masih pada tahap
operasional konkret harus diajarkan materi geometri yang
kompleks yang didalamnya terdapat banyak simbol dan
operasi yang formal, hal inilah yang menjadi kesulitan siswa
dalam memahami materi geometri. Maka dalam penelitian ini
peneliti akan menganalisis kesulitan belajar siswa pada materi
geometri khususnya pada keliling dan luas bangun datar di SD
Negeri Asmi 033 Kota Bandung.
12 Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, menurut
penelitian
Locke (Creswell, 2015) penelitian kualitatif adalah penelitian
interaktif yang didalamnya peneliti terlibat dalam pengalaman
yang berkelanjutan dan terus menerus dengan partisifan,
keteribatan inilah yang nantinya akan memunculkan
serangkaian isu-isu yang strategis, etis, dan personal dalam
proses penelitian kualitatif.
Langkah Pengumpulan data dilakukan sebagai berikut (1) Siswa
Penelitian
diminta untuk menjawab soal tes uraian tentang keliling dan
luas bangun datar dalam waktu 25 menit secara individu, (2)
pengerjaan siswa dalam lembar soal yang berbentuk coretan-
coretan menjadi data pendukung hasil tes tertulis, (3) peneliti
mengambil beberapa jawaban siswa yang mengalami kesulitan
untuk di wawancara.
Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan
dengan dua tahap. (1) mengidentifikasi dan mengelompokkan
kesalahan-kesalahan siswa dalam menjawab soal geometri
yaitu keliling dan luas bangun datar, (2) Menganalisis lebih
lanjut jenis kesalahan-kesalahan siswa berdasarkan teori
Cooney.
Hasil Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat kesulitan yang
Penelitian

4
dihadapi siswa dalam menjawab soal geometri, kesulitan
tersebut diantaranya adalah (1) siswa kesulitan dalam
penggunaan konsep, (2) siswa kesulitan dalam penggunaan
prinsip, dan (3) siswa kesulitan dalam menyelesaikan masalah-
masalah verbal.
Dari 26 siswa yang menjawab soal keliling bangun datar,
hanya 4 orang yang menjawab dengan benar, dan 22 orang
menjawab dengan keliru, ini menunjukkan bahwa presentase
siswa dalam menjawab soal dengan benar adalah 15,3 % dan
presentase siswa yang menjawab dengan keliru adalah 84,7 %,
sedangkan untuk soal luas bangun datar, hanya 1 orang yang
menjawab dengan benar, dan 25 orang menjawab dengan
keliru, artinya presentase siswa dalam menjawab soal bangun
datar dengan benar hanya 3,8 % dan presentase siswa yang
menjawab dengan keliru adalah 96,2 %.
Adapun kesulitan penggunaan konsep matematika pada
penelitian ini adalah siswa tidak memperhatikan satuan
keliling dan luas, mereka tidak mencantumkan satuannya,
bahkan ada beberapa siswa yang menggunakan satuan keliling
sebagai satuan luas, kesalahan ini juga disebut dengan
kesalahan fakta (Lestari et al., 2016) hal ini dilatarbelakangi
oleh ketidakmampuan siswa untuk menyatakan arti dari istilah
yang mewakili konsep bangun datar tersebut atau menurut
(Fatahillah et al., 2017) bahwa siswa belum memahami cara
membaca satuan dengan benar.
Kesulitan berikutnya adalah terkait dengan penggunaan
rumus atau cara dalam mencari keliling bangun datar, siswa
belum memahami konsep keliling, siswa cenderung menjawab
bahwa dalam mencari keliling bangun datar diatas dengan
mengalikan sisi-sisinya (K = 10 × 10), padahal jika kita lihat
bahwa ini merupakan rumus dari luas persegi (L = Sisi × Sisi),
kesulitan ini dilatarbelakangi karena ketidakmampuan siswa
untuk mengingat suatu kondisi yang cukup bagi suatu objek

5
untuk dinyatakan dengan istilah yang mewakili dari konsep
keliling dan luas bangun datar tersebut.
Kesulitan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah
siswa sudah memahami prinsip materi terkait dengan keliling
dan luas, akan tetapi mereka tidak dapat menyelesaikan
masalah yang diberikan, hal ini sesuai dengan pendapat
Nurhamsiah et al (2016) bahwa mereka tidak dapat menguta-
rakan arti dan menerapkan prinsip yang ada. Selain itu,
kesulitan yang ditemukan terkait dengan penggunaan prinsip
adalah sulitnya siswa dalam menginterpretasikan bentuk soal
yang telah disajikan, siswa juga merasa kebingungan dengan
bentuk soal yang ada.
Adapun kesulitannya adalah ketidakmampuan siswa
dalam memahami konteks soal yang disajikan, dalam
memahami materi geometri siswa masih kesulitan dalam
menerapkan rumus-rumus, memahami teorema-teorema,
bahkan yang paling utama siswa masih mengalami kesulitan
dalam memahami permasalahan dalam suatu soal (Sholihah &
Afriansyah., 2017).
13 Analisis
Jurnal
Kekuatan Adapun kelebihan dari jurnal ini yaitu :
Penelitian
1. Ruang lingkup pada jurnal ini cukup luas sehingga para
pembaca dapat menambah wawasannya.
2. Jurnal menggunakan bahasa yang baik dan sesuai
dengan EYD dan jurnal ini juga menggunakan bahasa
yang tidak membuat pembaca kebingungan dalam
membaca isi jurnal.
3. Jurnal ini mempunyai jarak spasi yang teratur sehingga
tidak boros tempat.
4. Jurnal ini dilengkapi dengang abstrak, kata kunci dan
juga daftar pustaka.
5. Abstrak yang terdapat pada jurnal ini sangat lengkap

6
karena langsung memaparkan tujuan penelitian,
metode, dan juga hasil dari penelitian tersebut.
Kelemahan Adapun kelemahan dari jurnal ini adalah adanya beberapa
Penelitian
bagian format penulisan dalam jurnal ini yang kurang rapi.
14 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dijelaskan, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa siswa mengalami kesulitan
belajar dalam materi geometri, ini terlihat dari presentase hasil
belajar siswa yang menjawab keliling bangun datar dengan
benar adalah 15,3 % dan menjawab luas bangun datar dengan
benar adalah 3,8 %. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa
diantaranya adalah (1) kesulitan siswa dalam penggunaan
konsep yaitu ketidak mampuan siswa dalam menyatakan arti
dari istilah yang mewakili konsep bangun datar dan
ketidakmampuan siswa dalam mengingat suatu kondisi yang
cukup bagi suatu objek untuk dinyatakan dengan istilah yang
mewakili dari konsep keliling dan luas bangun datar. (2)
kesulitan siswa dalam penggunaan prinsip yaitu
ketidakmampuan siswa dalam menentukan faktor yang relevan
yang terdapat pada gambar bangun datar dan kesulitan siswa
dalam memahami arti dari prinsip yang telah mereka temukan
yang mengakibatkan mereka tidak mampu menerapkan prinsip
tersebut dan, (3) kesulitan siswa dalam menyelesaikan
masalah-masalah yang berkaitan dengan verbal adalah
ketidakmampuan siswa dalam menggunakan konsep dan
prinsip pada materi bangun datar.
15 Saran Saran saya setelah mereview jurnal ini adalah agar format
penulisan pada beberapa kalimat diperbaiki dan memperjelas
untuk bagian sub judul.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan hal-hal
berikut ini.
1. Guru hendaknya aktif mengidentifikasi kesalahan dan
miskonsepsi siswa pada materi pembelajaran sebagai dasar

7
untuk merancang pola pembelajaran yang lebih efektif.
2. Guru lebih memberikan penguatan pemahaman konseptual
dan prosedural dalam materi geometri atau yang lainnya
berdasarkan kesalahan dan miskonsepsi siswa.
3. Penting bagi para guru dan peneliti lainnya untuk
menggunakan berbagai alat dan teknik guna menyelidiki apa
yang sebenarnya siswa konstruksi dalam pemahamannya

B. Review Jurnal Pembanding

01 Judul ANALISIS KESALAHAN JAWABAN SISWA PADA PERMASALAHAN


GEOMETRI DI SEKOLAH DASAR
02 Jurnal Jurnal Sintaksis
03 Download http://jurnal.stkipalmaksum.ac.id/index.php/Sintaksis/article/vi
ew/43/46
04 Volume dan Volume 2, Nomor. 1 Halaman 65-76
Halaman
05 Nomor ISSN 2715-6176
06 Tahun 2020
07 Penulis Muhammad Febri Rafli, Elfi Lailan Syamita Lubis, Cut Desfira
Aldina, Imelda Anggraeni
08 Reviewer PUTRI KRISTIANTI BR SEMBIRING
09 Tanggal 18 MEI 2022
10 Abstrak
Penelitian
Tujuan Penelitian bertujuan menganalisis hasil jawaban siswa tentang
Penelitian
geometri materi bangun datar persegi.
Subjek Siswa kelas IV di SD Negeri 057225 Lorong Siku Kec. Gebang.
Penelitian
Assesment Peneliti melakukan beberapa teknik untuk mengumpulkan data
Data
yaitu tes tentang konsep bangun persegi yang berjumlah 5 butir
soal. Peneliti juga melakukan observasi dan wawancara. Hal ini
berguna untuk memberikan penguatan terhadap hasil jawaban
siswa dan kebenaran data yang sesungguhnya terjadi di lapangan.

8
Data dianalisis menggunakan analisis kualitatif.
Kata Kunci Geometri, Persegi, Kesalahan, Jawaban
11 Pendahuluan
Latar Abtraksi-abstraksi yang dikembangkan untuk menjelaskan
Belakang
pola dan hubungan geometri menjadikan geometri sebagai
dan Teori
subyek yang sangat penting dan dapat diterapkan pada
bermacam-macam situasi.
Penyelesaian masalah geometri bergantung berdasarkan
pemahaman atas konsep geometri yang dimiliki siswa sendiri.
Hasil penelitian sebelumnya Fox; Hannibal; Schifter;. Clements
(dalam Rizkianto, 2013: 161) telah meyimpulkan bahwa ketika
belajar bentuk untuk pertama kalinya, anak-anak cenderung
mengembangkan pemikiran mereka sendiri untuk bentuk
sederhana seperti segitiga, persegi, persegi panjang, dan
lingkaran. Anak-anak menggunakan prototipe sebagai titik acuan
untuk perbandingan. Mereka belum berpikirtentang atribut
mendefinisikan atau sifat-sifat geometris dari bentuk.Hal lain
disampaikan Battista (dalam Rizkianto, 2013: 161), siswa SD
belajar sifat geometris bentuk sebagai pernyataan verbal kosong
untuk dihafalkan, tanpa kesempatan untuk mengalami hal itu
bermakna.
Kesalahan dan kesalahpahaman bahwa siswa berkembang
selama kelas sebelumnya atau membawa dengan mereka untuk
sekolah dari masyarakat dapat menciptakan rintangan dalam
pembelajaran yang sedang berlangsung konsep simatematika,
akibatnya menghasilkan prestasi yang buruk dalam matematika).
Dalam hasil penelitian lain siswa masih memiliki masalah pada
pemahaman konsep geometri. Siswa memiliki kesulitan dalam
menilai angka rotate karena arah dan posisi konsep pada bangun
segi empat (Wu, 2005: 329). Hal itu juga menemukan bahwa
siswa telah jarang digunakan bagian geometri untuk
menggambar garis, lingkaran atau bangun geometris lainnya

9
(Mohyuddin, 2016: 159).
12 Metode Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang sifatnya
penelitian
deskriptif menggunakan analisis, mengacu pada data, dan
memanfaatkan teori sebagai bahan pendukung.
Langkah Peneliti melakukan beberapa teknik untuk mengumpulkan data
Penelitian
yaitu tes tentang konsep bangun persegi yang berjumlah 5 butir
soal. Peneliti juga melakukan observasi dan wawancara. Hal ini
berguna untuk memberikan penguatan terhadap hasil jawaban
siswa dan kebenaran data yang sesungguhnya terjadi di lapangan.
Data dianalisis menggunakan analisis kualitatif. Analisis kualitatif
berupa penyajian data dengan mendeksripsikan hasil penelitian
dari ketiga instrumen baik tes, wawancara, dan observasi dalam
bentuk kata-kata atau wacana yang menghasilkan kesimpulan
penelitian.
Hasil Hasil penelitian menunjukkan proses penyelesaian jawaban
Penelitian
siswa masih memiliki pemahaman konsep geometri bangun
persegi. Penelitian ini mengungkapkan bahwa masih banyak
siswa yang memiliki kesalahan pada proses penyelesaian
jawaban mengenai bangun persegi. Beberapa siswa masih belum
memahami konsep bangun persegi secara utuh. Siswa hanya
berpedoman pada rumus yang bersifat hafalan saja. Hal ini dapat
membuktikan pengejaran geometri yang dilakukan oleh guru
belum optimal. Sebagian jawaban siswa juga masih dalam
perspektif siswa sendiri tidak dari konsep yang ditemukan
sebelumnya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Wu
(2005) yang mengemukakan bahwa Siswa memiliki kesulitan
dalam menilai bentuk rotasi karena arahdan posisi konsep
terutama pada bangun segiempat. Temuan penelitian juga
menunjukkan bahwa siswa belum mampu membedakan bangun
persegi dan persegi panjang. Sehingga memunculkan adanya
persepsi dari siswa yang menyatakan bahwa antara bangun
persegi dan persegi panjang adalah bangun yang sama. Walaupun

10
sebenarnya bangun persegi panjang adalah turunan dari bangun
persegi, namun secara konsep yang lebih spesifik kedua bangun
tersebut memiliki perbedaaan. Temuan penelitian juga
membuktikan bahwa siswa lebih memahami konsep melalui
kegiatan manipulatif seperti penambahan gambar pada masalah
yang diberikan. Hal tersebut senada dengan hasil penelitian
Rizkianto, (2012); Jiang, (2011) yang mengemukakan bahwa
kegiatan manipulasi mendorong siswa dalam membangun sifat
geometris persegi, persegi panjang, dan segitiga dalam hal ini
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami dan
mengembangkan konsep-konsep bermakna saat menggunakan
pengalaman nyata mereka sebagai basis untuk mencapai tingkat
berpikir geometris yang lebih tinggi.

13 Analisis
Jurnal
Kekuatan Adapun kekuatan dari jurnal ini yaitu:
Penelitian
1. Ruang lingkup pada jurnal ini cukup luas sehingga para
pembaca dapat menambah wawasannya.
2. Jurnal menggunakan bahasa yang baik dan sesuai dengan
EYD dan jurnal ini juga menggunakan bahasa yang tidak
membuat pembaca kebingungan dalam membaca isi jurnal.
3. Jurnal ini mempunyai jarak spasi yang teratur sehingga tidak
boros tempat.
4. Jurnal ini dilengkapi dengang abstrak, kata kunci dan juga
daftar pustaka.
5. Abstrak yang terdapat pada jurnal ini sangat lengkap karena
langsung memaparkan tujuan penelitian, metode, dan juga
hasil dari penelitian tersebut.
Kelemahan Adapun kelemahan jurnal ini setelah saya review adalah hasil
Penelitian
penelitian disajikan tidak dilengkap dan disertai dengan tabel
ataupun penjelasan mengenai persentase berapa persen siswa
dapat menyelesaikan dan tidak dapat menyelesaikan soal yang

11
telah diberikan.
14 Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa proses
penyelesaian jawaban siswa masih memiliki kesalahan yang
beragam. Kebanyakan kesalahan siswa terlihat pada pemahaman
konsep geometri bangun persegi. Temuan penelitian
menunjukkan siswa belum mampu membedakan bangun persegi
dan persegi panjang. Cara belajar siswa yang kurang tepat juga
menjadi perhatian pentingbagi pembelajaran geometri.Hal ini
terbukti dengan hafalan rumus menjadi pedoman utama dalam
penyelesaian masalah geometri. Kegiatan pembelajaran yang
dilakukan guru kurang membangun kognitif dan bermakna bagi
siswa. Faktor guru memberi pengaruh yang besar terhadap hasil
jawaban siswa dan prestasi belajar siswa.
15 Saran Adapun saran saya setelah mereview jurnaal ini adalah sebaiknya
pada bagian hasil penelitian disajikan tabel ataupun penjelasan
mengenai persentase berapa persen siswa dapat menyelesaikan
dan tidak dapat menyelesaikan soal yang telah diberikan.
Dari hasil penelitian dapat di rekomendasikan bagi guru dan
peneliti yaitu guru lebih mengutamakan pemahaman konsep
matematika dari pada hanya sekedar menyampaikan materi
seadanya. Untuk sekolah Sebaiknya menyiapkan alat peraga dan
media pendukung pembelajaran matematika. Sekaligus sekolah
menciptakan dan mendukung kegiatan literasi matematika. Bagi
peneliti selanjutnya lebih mengkaji tentang proses pembelajaran
yang dilakukan guru baik dari segi model dan metode
pembelajaran.

12
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Geometri merupakan cabang dari matematika dan menjadi salah satu materi
pelajaran dalam matematika di sekolah dasar. Dalam mempelajari geometri, siswa
membutuhkan suatu konsep yang matang sehingga siswa mampu menerapkan kete-
rampilan geometri yang dimiliki seperti menvisualisasikan, mengenal bermacam-
macam bangun datar dan ruang, mendeskripsikan gambar, menyeketsa gambar
bangun, melabel titik tertentu, dan kemampuan untuk mengenal perbedaan dan
kesamaan antar bangun geometri (Muhassanah et al., 2014).
Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam materi geometri diantaranya
adalah (1) kesulitan siswa dalam penggunaan konsep yaitu ketidak mampuan siswa
dalam menyatakan arti dari istilah yang mewakili konsep bangun datar dan
ketidakmampuan siswa dalam mengingat suatu kondisi yang cukup bagi suatu objek
untuk dinyatakan dengan istilah yang mewakili dari konsep keliling dan luas bangun
datar. (2) kesulitan siswa dalam penggunaan prinsip yaitu ketidakmampuan siswa
dalam menentukan faktor yang relevan yang terdapat pada gambar bangun datar
dan kesulitan siswa dalam memahami arti dari prinsip yang telah mereka temukan
yang mengakibatkan mereka tidak mampu menerapkan prinsip tersebut dan, (3)
kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan
verbal adalah ketidakmampuan siswa dalam menggunakan konsep dan prinsip pada
materi bangun datar.
Cara belajar siswa yang kurang tepat dapat menjadi perhatian penting bagi
pembelajaran geometri. Hal ini terbukti dengan hafalan rumus menjadi pedoman
utama dalam penyelesaian masalah geometri. Kegiatan pembelajaran yang
dilakukan guru kurang membangun kognitif dan bermakna bagi siswa. Faktor guru
memberi pengaruh yang besar terhadap hasil jawaban siswa dan prestasi belajar
siswa.

13
B. REKOMENDASI
Berdasarkan hasil CJR yang sudah di review, saya selaku periview mengatakan
untuk seluruh kelengkapan dari jurnal pertama dan jurnal kedua ini sudah lengkap
dan tersusun dengan rapi dan kedua jurnal ini dapat melengkapi satu sama lain.
Kepada penulis jurnal utama saya menyarankan bahwa agar format penulisan pada
beberapa kalimat diperbaiki dan memperjelas untuk bagian sub judul. Selain itu,
saya juga menyarankan kepada penulis jurnal pembanding adalah sebaiknya pada
bahian hasil penelitian disajikan tabel ataupun penjelasan mengenai persentase
berapa persen siswa dapat menyelesaikan dan tidak dapat menyelesaikan soal yang
telah diberikan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Fauzi, I., & Arisetyawan, A. (2020). Analisis kesulitan belajar siswa pada materi
geometri di sekolah dasar. Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 11(1),
27-35.
Rafli, Muhammad Febri, et al. "ANALISIS KESALAHAN JAWABAN SISWA PADA
PERMASALAHAN GEOMETRI DI SEKOLAH DASAR." Jurnal Sintaksis 2.1 (2020):
20-28.

15

Anda mungkin juga menyukai