Anda di halaman 1dari 5

Studi Kasus Kontaminasi Bahan Bakar Avtur

Pada Tanki Pesawat Boeing B737-800NG

Niko Denus Marbun


15013029

Abstrak

Dunia penerbangan pesawat yang sangat ketat dalam memenuhi persyaratan-


persyaratan yang ada, agar pesawat selalu beroperasi dalam kondisi yang aman
(safety), laik terbang (airworthy) dan nyaman (comfort). Dalam hal ini, bahan bakar
penerbangan atau pesawat (aviation fuel) mendapat perhatian khusus dan memiliki
persyaratan yang tinggi. Kualitas bahan bakar merupakan faktor penting
khususnya untuk performa suatu mesin pesawat, khususnya dalam kesempurnaan
proses pembakaran dalam mesin itu sendiri. Kualitas bahan bakar (fuel quality)
ditandai dengan kesesuaian atas spesifikasi yang dipersyaratkan pada bahan
bakar AVTUR Jet A-1. Kualitas bahan bakar yang berada di pesawat (fuel tank)
harus selalu dijaga dan dimonitor terhadap kontaminasi (fuel contamination) yang
akan menyebabkan menurunya tingkat kualitas bahan bakar, agar mesin dapat
beroperasi dengan baik dan handal. Melakukan pemeriksaan adanya kontaminasi
pada bahan bakar di dalam tangki dengan merujuk pada AMM 28-10-00-200-802,
AMM 28-10-00-100-803, dan AMM 28-10-00-100-804.

Pendahuluan tersebut. Dari kedua persyaratan


dasar tersebut (fuel quality dan fuel
Bahan bakar minyak (BBM) tank), maka diharapkan operasional
memiliki peran sangat penting guna dan kinerja mesin dapat sesuai
tercapainya kinerja mesin yang dengan yang diharapkan
diinginkan. Masing-masing jenis
mesin tentunya memiliki syarat dan
rekomendasi tertentu untuk standar Dunia penerbangan, pesawat
spesifikasi bahan bakar (fuel) yang yang sangat ketat dalam memenuhi
digunakannya. Dengan spesifikasi persyaratan-persyaratan yang ada,
bahan bakar (fuel specification) yang agar pesawat selalu beroperasi
sesuai dengan kebutuhan dalam kondisi yang aman (safety),
pembakaran di dalam mesin yang laik terbang (airworthy) dan nyaman
akan memberikan kinerja mesin (comfort). Dalam hal ini, bahan bakar
(engine performance) yang baik dan penerbangan atau pesawat (aviation
sekaligus membuat usia pakai mesin fuel) mendapat perhatian khusus dan
menjadi panjang atau awet. memiliki persyaratan yang tinggi

Jika bahan bakar telah memiliki Kerangka Teoritis


standar (fuel quality) yang sesuai,
selanjutnya diperlukan wadah atau Bahan bakar Avtur dan Avgas,
tangki bahan bakar (fuel tank) yang masing-masing memiliki spesifikasi
baik pula, agar fuel dapat terjaga dan sifat-sifat tersendiri, dan harus
kualitasnya selama di dalam tangki selalu dijaga kondisi kualitasnya
selama dalam penyimpanan di dimonitor kondisinya, dikarenakan
ground station (DPPU; Depot bahan bakar merupakan faktor yang
Pengisian Pesawat Udara) maupun sangat penting dalam menjaga
di tangki pesawat (aircraft tank). kinerja operasional mesin pesawat
Standar kualitas fuel ketika masih agar tetap baik selama
berada di DPPU akan menjadi penerbangan.
tanggung jawab penyedia bahan
bakar (fuel provider), dalam hal ini Pengendalian Mutu Bahan Bakar
PERTAMINA Aviation sebagai fuel
provider di seluruh wilayah Selama penyediaan dan pengisian
Indonesia. Sedangkan kualitas fuel bahan bakar PERTAMINA Aviation
ketika sudah berada di pesawat sebagai provider harus dilakukan
(aircraft fuel tank) menjadi tanggung pengawasan terhadap kualitas dan
jawab masing-masing perusahaan kuantitas produk bahan bakar (Avtur
penerbangan (airlines) itu sendiri. Jet A-1), keselamatan dan
Bahan bakar Avtur dan Avgas, kesehatan personi, serta kesiapan
masing-masing memiliki spesifikasi peralatan. Departemen Quailty
dan sifat-sifat tersendiri, dan harus Assurance PT. PERTAMINA
selalu dijaga kondisi kualitasnya Aviation dalam hal ini akan
selama dalam penyimpanan di mengawasi, menjamin dan menjaga
ground station (DPPU; Depot kualitas bahan bakar, kesehatan dan
Pengisian Pesawat Udara) maupun keselamatan aktifitas kerja tersebut
di tangki pesawat (aircraft tank).
Standar kualitas fuel ketika masih Kontaminasi dan Deteriorasi
berada di DPPU akan menjadi Kontaminasi diartikan sebagai
tanggung jawab penyedia bahan masuknya bahan lain (agensia biotik
bakar (fuel provider), dalam hal ini & abiotik) yang tidak dikehendaki,
PERTAMINA Aviation sebagai fuel seperti minyak jenis yang lain,
provider di seluruh wilayah partikel padat, air, mikroba, dan
Indonesia. Sedangkan kualitas fuel sebagainya. Deteriorasi adalah
ketika sudah berada di pesawat kerusakan bahan berupa perubahan
(aircraft fuel tank) menjadi tanggung sifat fisik atau kimia yang
jawab masing-masing perusahaan disebabkan oleh perubahan
penerbangan (airlines) itu sendiri. lingkungan atau terkontaminasi oleh
bahan-bahan lain, mikroba, dan
Dari kedua wadah penyimpanan sebagainya.
tersebut (DPPU dan tangki pesawat)
diharuskan bahan bakar terbebas Metodologi Penelitian
dari kontaminasi, yang akan
berakibat menurunya kualitas bahan Metode pengumpulan data dalam
bakar itu sendiri. Kontaminasi bahan penulisan ini diantaranya:
bakar akan berakibat tidak efisiennya
(inefficiency) proses pembakaran 1. Studi pustaka dilakukan
atau bahkan dapat berakibat fatal dengan membaca atau
dengan matinya mesin pesawat mengutip referensi dan
dokumen resmi sesuai
Bahan bakar memiliki sejumlah dengan permasalahan yang
persyaratan, spesifikasi teknis, dan dibahas, guna penyelesaian
tingkat kualitas yang khusus dan tugas akhir.
tinggi yang harus dipenuhi dan
2. Wawancara dengan e) Ambil fuel sample di semua tangki
Dosen Pembimbing dan untuk kembali lakukan tes
Dosen Mata Kuliah terkait kontaminasi.
mengenai teori dan kasus- Kembalikan Pesawat Pada
kasus yang terjadi sesuai Kondisi Awal
permasalahan TA. a) Pastikan tidak ada alat atau
material yang tertinggal di dalam
Hasil dan Pembahasan tangki.
b) Pasang kembali komponen-
Pemeriksaan Pertumbuhan komponen berikut:
Mikroba Main Tank Access Door - TASK
Mikroba (microbial) atau 28-11-61-400-801
mikroorganisme adalah organisme Surge Tank Access Door - TASK
yang berukuran sangat kecil 28-11-21-400-801
sehingga untuk mengamatinya Center Tank Access Door -
diperlukan alat bantuan. TASK 28-11-41-400-801
Mikroorganisme disebut juga c) Fuel Quantity Indication Switch
organisme mikroskopik. (FQIS)
Mikroorganisme sering kali bersel Ganti FQIS wire harness - TASK
tunggal (uniseluler) maupun bersel 28-41-44-400-801
banyak (multiseluler). Compensator unit Installation -
TASK 28-41-21-400-801
Penanganan Kontaminasi Bahan d) Pasang Fuel Scavenge Jet
Bakar Pump - TASK 28-22-17-400-801
Jika ditemukan positif adanya e) Pasang fuel tank equipment dan
kontaminasi bahan bakar pada tangki support bracket.
pesawat, maka diperlukan biocide f) Buka protective cover pada
treatment dan menghilangkan komponen berikut; fuel pump
pertumbuhannya. Dianjurkan gunakan inlets, fuel scavenge system inlet
alat pelindung untuk mencegah kontak dan bypass valve inlets.
pada kulit, diantaranya; kaca mata g) Pasang atau tutup kembali panel-
pelindung, sarung tangan dan safety panel yang dibuka awalnya.
shoes. Langkah-langkah dalam proses Main Tank Access Door - TASK
menghilangkan kontaminasi mikroba 28-11-11-400-801
pada bahan bakar, adalah [8]: Surge Tank Access Door - TASK
28-11-11-400-802
a) Lakukan biocide treatment pada
Center Tank Access Door -
semua fuel tank.
TASK 28-11-31-400-803
b) Pesawat dapat kembali
h) Pastikan fuel tank tidak ada yang
dioperasikan dengan minimal 5
bocor.
flights.
i) Lakukan biocide treatment fuel
c) Setelahnya, dianjurkan untuk
tank - TASK 28-10-00-600-803.
melaksanakan penggantian
engine fuel filter dan APU fuel filter
Kesimpulan
dalam periode operasi 10 hingga
75 jam.
d) Setelah 10 hari setelah
pelaksanaan biocide treatment
pertama, lakukan kembali biocide
treatment.
Berdasarkan pembahasan 3. Laurie Dragonas, 2012, “Fueling
yang dilakukan terhadap fuel Inspections Annex 14, Chapter
contamination pada tangki pesawat 9”, ICAO & FAA, USA.
Boeing B737-800 Next Generation 4. Mike, 2018, “Detecting Microbial
didapat beberapa kesimpulan, Contamination in Jet/Diesel
diantaranya; Fuel”, Conidia Inc, Boston.
1. Fuel contamination yang terjadi
pada tangki karena adanya 5. Behbahani-Pour M.J. & Radice
sejenis mikroba, yang G., 2017, “Fuel Contamination
dimunkinkan timbul atau on the Large Transport
terbentuk dalam periode tertentu Airplanes”, Journal of
di dalam tanki bahan bakar. Aeronautics & Aerospace
Engineering, Glasgow
2. Melakukan pemeriksaan adanya University, UK.
kontaminasi pada bahan bakar
di dalam tangki dengan merujuk 6. Boeing Company. Inc., 2020,
pada AMM 28-10-00-200-802. “Aircraft Maintenance Manual,
3. Melaksanakan pembersihan Chapter 06 – Dimensions and
atau menghilangkan mikroba Areas”, Boeing Proprietary,
secara manual dengan merujuk Seattle - USA.
pada AMM 28-10-00-100-803. 7. Boeing Company. Inc., 2020,
4. Melaksanakan pembersihan “Aircraft Maintenance Manual,
atau menghilangkan mikroba Chapter 28 - Fuel”, Boeing
secara pressure washer dengan Proprietary, Seattle - USA.
merujuk pada AMM 28-10-00- 8. Boeing Company. Inc., 2020,
100-804. “Aircraft Maintenance Manual,
Chapter 73 – Engine Fuel and
Saran Control”, Boeing Proprietary,
Seattle - USA.
Dalam melaksanakan perbaikan
9. Boeing Company. Inc., 2020,
dianjurkan selalu merujuk pada buku
“Fault Isolation Manual, Chapter
panduan (Aircraft Maintenance
28 - Fuel”, Boeing Proprietary,
Manual dan Fault Isolation Manual)
Seattle - USA.
yang telah dikeluarkan oleh pabrikan
pesawat Boeing dan menggunakan 10. IATA, 2015, “IATA Guidance
alat-alat yang sesuai (standard Material for Sustainable Aviation
tools). Fuel Management”, Second
Edition, Geneva - Switzerland.

Daftar Pustaka

1. Boeing Company. Inc., 2018


“Fuel Contamination”, Aero
Magazine, Boeing Proprietary,
Seattle - USA.
2. Pertamina Aviation, 2015,
“Material Safety Data Sheet
AVTUR”, Marketing & Trading
Directorate, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai