Dunia penerbangan pesawat yang sangat ketat dalam memenuhi persyaratan-
persyaratan yang ada, agar pesawat selalu beroperasi dalam kondisi yang aman (safety), laik terbang (airworthy) dan nyaman (comfort). Dalam hal ini, bahan bakar penerbangan atau pesawat (aviation fuel) mendapat perhatian khusus dan memiliki persyaratan yang tinggi. Kualitas bahan bakar merupakan faktor penting khususnya untuk performa suatu mesin pesawat, khususnya dalam kesempurnaan proses pembakaran dalam mesin itu sendiri. Kualitas bahan bakar (fuel quality) ditandai dengan kesesuaian atas spesifikasi yang dipersyaratkan pada bahan bakar AVTUR Jet A-1. Kualitas bahan bakar yang berada di pesawat (fuel tank) harus selalu dijaga dan dimonitor terhadap kontaminasi (fuel contamination) yang akan menyebabkan menurunya tingkat kualitas bahan bakar, agar mesin dapat beroperasi dengan baik dan handal. Melakukan pemeriksaan adanya kontaminasi pada bahan bakar di dalam tangki dengan merujuk pada AMM 28-10-00-200-802, AMM 28-10-00-100-803, dan AMM 28-10-00-100-804.
Pendahuluan tersebut. Dari kedua persyaratan
dasar tersebut (fuel quality dan fuel Bahan bakar minyak (BBM) tank), maka diharapkan operasional memiliki peran sangat penting guna dan kinerja mesin dapat sesuai tercapainya kinerja mesin yang dengan yang diharapkan diinginkan. Masing-masing jenis mesin tentunya memiliki syarat dan rekomendasi tertentu untuk standar Dunia penerbangan, pesawat spesifikasi bahan bakar (fuel) yang yang sangat ketat dalam memenuhi digunakannya. Dengan spesifikasi persyaratan-persyaratan yang ada, bahan bakar (fuel specification) yang agar pesawat selalu beroperasi sesuai dengan kebutuhan dalam kondisi yang aman (safety), pembakaran di dalam mesin yang laik terbang (airworthy) dan nyaman akan memberikan kinerja mesin (comfort). Dalam hal ini, bahan bakar (engine performance) yang baik dan penerbangan atau pesawat (aviation sekaligus membuat usia pakai mesin fuel) mendapat perhatian khusus dan menjadi panjang atau awet. memiliki persyaratan yang tinggi
Jika bahan bakar telah memiliki Kerangka Teoritis
standar (fuel quality) yang sesuai, selanjutnya diperlukan wadah atau Bahan bakar Avtur dan Avgas, tangki bahan bakar (fuel tank) yang masing-masing memiliki spesifikasi baik pula, agar fuel dapat terjaga dan sifat-sifat tersendiri, dan harus kualitasnya selama di dalam tangki selalu dijaga kondisi kualitasnya selama dalam penyimpanan di dimonitor kondisinya, dikarenakan ground station (DPPU; Depot bahan bakar merupakan faktor yang Pengisian Pesawat Udara) maupun sangat penting dalam menjaga di tangki pesawat (aircraft tank). kinerja operasional mesin pesawat Standar kualitas fuel ketika masih agar tetap baik selama berada di DPPU akan menjadi penerbangan. tanggung jawab penyedia bahan bakar (fuel provider), dalam hal ini Pengendalian Mutu Bahan Bakar PERTAMINA Aviation sebagai fuel provider di seluruh wilayah Selama penyediaan dan pengisian Indonesia. Sedangkan kualitas fuel bahan bakar PERTAMINA Aviation ketika sudah berada di pesawat sebagai provider harus dilakukan (aircraft fuel tank) menjadi tanggung pengawasan terhadap kualitas dan jawab masing-masing perusahaan kuantitas produk bahan bakar (Avtur penerbangan (airlines) itu sendiri. Jet A-1), keselamatan dan Bahan bakar Avtur dan Avgas, kesehatan personi, serta kesiapan masing-masing memiliki spesifikasi peralatan. Departemen Quailty dan sifat-sifat tersendiri, dan harus Assurance PT. PERTAMINA selalu dijaga kondisi kualitasnya Aviation dalam hal ini akan selama dalam penyimpanan di mengawasi, menjamin dan menjaga ground station (DPPU; Depot kualitas bahan bakar, kesehatan dan Pengisian Pesawat Udara) maupun keselamatan aktifitas kerja tersebut di tangki pesawat (aircraft tank). Standar kualitas fuel ketika masih Kontaminasi dan Deteriorasi berada di DPPU akan menjadi Kontaminasi diartikan sebagai tanggung jawab penyedia bahan masuknya bahan lain (agensia biotik bakar (fuel provider), dalam hal ini & abiotik) yang tidak dikehendaki, PERTAMINA Aviation sebagai fuel seperti minyak jenis yang lain, provider di seluruh wilayah partikel padat, air, mikroba, dan Indonesia. Sedangkan kualitas fuel sebagainya. Deteriorasi adalah ketika sudah berada di pesawat kerusakan bahan berupa perubahan (aircraft fuel tank) menjadi tanggung sifat fisik atau kimia yang jawab masing-masing perusahaan disebabkan oleh perubahan penerbangan (airlines) itu sendiri. lingkungan atau terkontaminasi oleh bahan-bahan lain, mikroba, dan Dari kedua wadah penyimpanan sebagainya. tersebut (DPPU dan tangki pesawat) diharuskan bahan bakar terbebas Metodologi Penelitian dari kontaminasi, yang akan berakibat menurunya kualitas bahan Metode pengumpulan data dalam bakar itu sendiri. Kontaminasi bahan penulisan ini diantaranya: bakar akan berakibat tidak efisiennya (inefficiency) proses pembakaran 1. Studi pustaka dilakukan atau bahkan dapat berakibat fatal dengan membaca atau dengan matinya mesin pesawat mengutip referensi dan dokumen resmi sesuai Bahan bakar memiliki sejumlah dengan permasalahan yang persyaratan, spesifikasi teknis, dan dibahas, guna penyelesaian tingkat kualitas yang khusus dan tugas akhir. tinggi yang harus dipenuhi dan 2. Wawancara dengan e) Ambil fuel sample di semua tangki Dosen Pembimbing dan untuk kembali lakukan tes Dosen Mata Kuliah terkait kontaminasi. mengenai teori dan kasus- Kembalikan Pesawat Pada kasus yang terjadi sesuai Kondisi Awal permasalahan TA. a) Pastikan tidak ada alat atau material yang tertinggal di dalam Hasil dan Pembahasan tangki. b) Pasang kembali komponen- Pemeriksaan Pertumbuhan komponen berikut: Mikroba Main Tank Access Door - TASK Mikroba (microbial) atau 28-11-61-400-801 mikroorganisme adalah organisme Surge Tank Access Door - TASK yang berukuran sangat kecil 28-11-21-400-801 sehingga untuk mengamatinya Center Tank Access Door - diperlukan alat bantuan. TASK 28-11-41-400-801 Mikroorganisme disebut juga c) Fuel Quantity Indication Switch organisme mikroskopik. (FQIS) Mikroorganisme sering kali bersel Ganti FQIS wire harness - TASK tunggal (uniseluler) maupun bersel 28-41-44-400-801 banyak (multiseluler). Compensator unit Installation - TASK 28-41-21-400-801 Penanganan Kontaminasi Bahan d) Pasang Fuel Scavenge Jet Bakar Pump - TASK 28-22-17-400-801 Jika ditemukan positif adanya e) Pasang fuel tank equipment dan kontaminasi bahan bakar pada tangki support bracket. pesawat, maka diperlukan biocide f) Buka protective cover pada treatment dan menghilangkan komponen berikut; fuel pump pertumbuhannya. Dianjurkan gunakan inlets, fuel scavenge system inlet alat pelindung untuk mencegah kontak dan bypass valve inlets. pada kulit, diantaranya; kaca mata g) Pasang atau tutup kembali panel- pelindung, sarung tangan dan safety panel yang dibuka awalnya. shoes. Langkah-langkah dalam proses Main Tank Access Door - TASK menghilangkan kontaminasi mikroba 28-11-11-400-801 pada bahan bakar, adalah [8]: Surge Tank Access Door - TASK 28-11-11-400-802 a) Lakukan biocide treatment pada Center Tank Access Door - semua fuel tank. TASK 28-11-31-400-803 b) Pesawat dapat kembali h) Pastikan fuel tank tidak ada yang dioperasikan dengan minimal 5 bocor. flights. i) Lakukan biocide treatment fuel c) Setelahnya, dianjurkan untuk tank - TASK 28-10-00-600-803. melaksanakan penggantian engine fuel filter dan APU fuel filter Kesimpulan dalam periode operasi 10 hingga 75 jam. d) Setelah 10 hari setelah pelaksanaan biocide treatment pertama, lakukan kembali biocide treatment. Berdasarkan pembahasan 3. Laurie Dragonas, 2012, “Fueling yang dilakukan terhadap fuel Inspections Annex 14, Chapter contamination pada tangki pesawat 9”, ICAO & FAA, USA. Boeing B737-800 Next Generation 4. Mike, 2018, “Detecting Microbial didapat beberapa kesimpulan, Contamination in Jet/Diesel diantaranya; Fuel”, Conidia Inc, Boston. 1. Fuel contamination yang terjadi pada tangki karena adanya 5. Behbahani-Pour M.J. & Radice sejenis mikroba, yang G., 2017, “Fuel Contamination dimunkinkan timbul atau on the Large Transport terbentuk dalam periode tertentu Airplanes”, Journal of di dalam tanki bahan bakar. Aeronautics & Aerospace Engineering, Glasgow 2. Melakukan pemeriksaan adanya University, UK. kontaminasi pada bahan bakar di dalam tangki dengan merujuk 6. Boeing Company. Inc., 2020, pada AMM 28-10-00-200-802. “Aircraft Maintenance Manual, 3. Melaksanakan pembersihan Chapter 06 – Dimensions and atau menghilangkan mikroba Areas”, Boeing Proprietary, secara manual dengan merujuk Seattle - USA. pada AMM 28-10-00-100-803. 7. Boeing Company. Inc., 2020, 4. Melaksanakan pembersihan “Aircraft Maintenance Manual, atau menghilangkan mikroba Chapter 28 - Fuel”, Boeing secara pressure washer dengan Proprietary, Seattle - USA. merujuk pada AMM 28-10-00- 8. Boeing Company. Inc., 2020, 100-804. “Aircraft Maintenance Manual, Chapter 73 – Engine Fuel and Saran Control”, Boeing Proprietary, Seattle - USA. Dalam melaksanakan perbaikan 9. Boeing Company. Inc., 2020, dianjurkan selalu merujuk pada buku “Fault Isolation Manual, Chapter panduan (Aircraft Maintenance 28 - Fuel”, Boeing Proprietary, Manual dan Fault Isolation Manual) Seattle - USA. yang telah dikeluarkan oleh pabrikan pesawat Boeing dan menggunakan 10. IATA, 2015, “IATA Guidance alat-alat yang sesuai (standard Material for Sustainable Aviation tools). Fuel Management”, Second Edition, Geneva - Switzerland.
Daftar Pustaka
1. Boeing Company. Inc., 2018
“Fuel Contamination”, Aero Magazine, Boeing Proprietary, Seattle - USA. 2. Pertamina Aviation, 2015, “Material Safety Data Sheet AVTUR”, Marketing & Trading Directorate, Jakarta.