Anda di halaman 1dari 3

p-ISSN: 2615-5605

Available online at: http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/al-aulad e-ISSN: 2620-5238


Al-Aulad: Journal of Islamic Primary Education, 1 (1), 2018, 0-0

PEMANFAATAN LAHAN KOSONG MENJADI TAMAN SEBAGAI UPAYA


MELESTARIKAN ALAM DILINGKUNGAN SEKITAR

Azhar Ikram Firdaus1,


Pendidikan Guru Madarasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Sunan Gunung Djati, Indonesia
azharikram920@gmail.com

Naskah diterima: tanggal bulan, tahun, direvisi: tanggal bulan, tahun, diterbitkan: tanggal bulan, tahun

ABSTRACT
The human population that continues to grow and develop over time has made changes in human
behaviour towards the surrounding environment. This is what happened in Kp. Simpang Wetan
Desa Sekarwangi Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. The area is community owned rice
field area. However, along with the times and to facilitate the mobility of people in the their
activities, the government built toll roads. Of course this causes changes is environmental
conditions and creates vacant land. So to take advantage of the vacant land, a pak was made to
make the environment more beautiful and can be used as a means of green open space.
Keywords: Beatiful, Vacant Land, Garden
ABSTRAK
Populasi manusia yang terus bertambah dan berkembang pada setiap waktunya telah membuat
adanya perubahan perilaku manusia terhadap lingkungan di sekitarnya. Hal ini sebagaimana yang
terjadi di Kp. Simpang Wetan Desa Sekarwangi Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. Wilayah
tersebut merupakan area persawahan milik masyarakat. Namun seiring dengan perkembangan
zaman serta untuk memudahkan mobilitias masyarakat dalam beraktivitas, maka dibangunlah jalan
Tol oleh pemerintah. Tentu hal tersebut menimbulkan adanya perubahan pada kondisi lingkungan
dan meninggalkan adanya lahan kosong. Maka untuk memanfaatkan lahan kosong tersebut
dibuatlah sebuah taman untuk membuat lingkungan lebih asri dan indah serta bisa dijadikan
sebagai sarana ruang terbuka hijau.
Kata Kunci: Asri, Lahan Kosong, Taman

1. Pendahuluan
Perkembangan zaman yang terus mengalami perubahan membuat laju pertumbuhan
penambahan penduduk semakin meningkat serta mobilitas masyarakat juga mengalami
percepatan setiap waktunya. Melihat fenomena tersebut tentunya diperlukan sarana dan
prasarana yang mumpuni untuk menunjang hal tersebut. Untuk mensiasati hal tersebut,
maka melalui PT Citra Marga Lintas Jabar selaku badan usaha jalan tol (BUJT) melalukan
pembangunan Jalan Tol Soroja yang menghubungkan antara wilayah Kabupaten Bandung
dengan Kota Bandung yang memiliki panjang 10, 57 km itu dibangun mulai tahun 2015
dan diresmikan pada tahun 2017.
Dengan hadirnya Jalan Tol tersebut membuat masyakat senang dan terbantu, karena
mobilitas mereka akan jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan sebelumnya. Namun,
dibalik suksesnya proyek tersebut meninggalkan dampak terhadap lingkungan di
sekitarnya. Sebelum pembangunan Jalan Tol dimulai, area tersebut merupakan hamparan
persawahan yang tentunya membuat udara yang sejuk jika kita berada di sekitarnya.
Sebagian lahan milik masyarakat yang mempunyai area persawahan akhirnya dibeli oleh
pihak kontraktor untuk mempercepat proses pembangunan.

Setelah proses pembangunan Jalan Tol selesai, maka disebagian wilayah yang tidak
terpakai oleh pembangunan tersebut meninggalkan lahan kosong. Lahan kosong tersebut
terletak di Kp. Simpang Wetan, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, meskipun tidak
begitu luas, lahan tersebut setidaknya telah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai taman
kecil serta sarana ruang terbuka hijau yang cocok untuk hiburan murah meriah.

2. Metodologi
Dalam melakukan penelitian terdapat dua macam metode penelitian, yakni penelitian
kuantitatif dan kualitatif. Untuk penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian
kualitatif, karena metode penelitian ini merupakan sebuah metode penelitian baru karena
tingkat popularitasnya belum lama. Selain itu metode penelitian ini disebut juga
postpositivistik karena berlandaskan kepada filsafat post postifisime. Metode penelitian
kualitatif ini melakukan penelitiannya berdasarkan pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data yang menggunakan instrument penelitian yang telah ditentukan.
Lebih lanjut para ahli pun memberikan pernyataan terkait metode penelitian
kualitatif ini. Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata – kata atau lisan dari orang – orang dan perilaku yang dapat diamati
(Mantra, 2004). Metode kualitatif berusaha mengungkap berbagai keunikan yang terdapat
dalam individu, kelompok, masyarakat, dana tau organisasi dalam kehidupan sehari – hari
secara menyeluruh, rinci, dalam, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah (Sukidin,
2002).
Untuk mencapai hasil penelitian yang ideal dan benar – benar berkualitas, maka data
yang dikumpulkan oleh peneliti harus lengkap. Yakni berupa data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan sebuah data dalam bentuk verbal atau kata – kata yang
diucapkan secara gerak gerik, lisan, atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat
dipercaya. Sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari dokumen –
dokumen grafis yang dapat memperkuat data sekunder. Sumber data penelitian kualitatif
adalah tampilan yang berupa kata – kata lisan atau tertulis yang dicermati oleh peneliti,
dan benda – benda yang diamati sampai detailnya yang dapat ditangkap makna yang
tersirat dalam dokumen atau bendanya (Moelong, 2007).

3. Hasil dan Pembahasan


Setelah melakukan observasi yang dilaksanakan pada Hari Rabu tanggal 8 Juni
2022 pukul 17.00 WIB yang bertempat di Kp. Simpang Wetan Desa Sekarwangi
Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan
melalui teknik wawancara bersama Bapak Andi yang merupakan warga setempat
sekaligus penggarap lahan kosong untuk dijadikan sebuah taman kecil dilingkungan
sekitarnya.
Lahan kosong yang sekarang menjadi taman di wilayah tersebut merupakan hasil
dari sentuhan tangan dingin bapak Andi yang mengalami keresahan terhadap kondisi
lingkungan di dekat rumahnya yang kumuh serta berserakan sampah dimana – mana.
Melihat kondisi tersebut, beliau akhirnya memutuskan untuk merubah kondisi
lingkungan yang kumuh tersebut menjadi lingkungan yang lebih tertata dengan rapih
dan juga asri. Berbekal pengalaman dan kecintaanya terhadap tanaman, beliau dengan
senang hati menggarap lahan kosong tersebut menjadi sebuah taman yang asri. Meski
pun taman tersebut tidak seluas layaknya taman – taman yang lumrah dijumpai,
setidaknya dengann usaha yang dilakukan berhasil merubah lingkungan yang kumuh
menjadi asri. Tidak hanya lahan kosong tersebut yang dijadikan menjadi taman, bapak
Andi pun memanfaatkan ruang kosong didepan rumahnya yang belum selesai menjadi
taman kecil – kecilan agar lahan tersebut tidak dijadikan sebagai tempat pembuangan
sampah oleh warga, dengan begitu selain untuk mencegah warga membuang sampah
secara sembarangan kondisi lingkungan disekitar pun menjadi lebih asri dan enak
untuk dipandang.

4. Kesimpulan
Berdasarkan pada penjelasan yang telah dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa kesadaran menjaga lingkungan merupakan tugas kita sebagai manusia yang diberi
akal untuk berpikir dan bertindak dengan melihat dan merasakan kondisi lingkungan
disekitar. Untuk menyelsaikan permasalahan lingkungan bukan merupakan tugas individu
saja, melainkan tugas secara komunal agar kondisi lingkungan yang berada di sekitar lebih
asri serta nyaman untuk kita tempati dengan cara memanfaatkan uang sekecil apa pun
sebagai upaya pelestarian lingkungan.

Daftar Pustaka

Mantra. (2004). Filsafat Penelitian dan Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Moelong. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Rosda Karya

Sukidin. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Surabaya. Insane Cendekia

Sukmadinata. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Rosda Karya

Sandu. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta. Literasi Media

Anda mungkin juga menyukai