Anda di halaman 1dari 7

11

Policy Brief 2023

MENURUNKAN ANGKA UNMET NEED KB


Di Indonesia, salah satu tantangan 38% di negara Sub Sahara Afrika
besar dalam pelaksanaan program KB (Moreland dalam Yarsih, 2014). Terdapat
yaitu masih tingginya angka unmet need 146 juta wanita di seluruh dunia dengan
KB. Unmet need KB adalah presentase usia 15-49 tahun yang sudah menikah atau
wanita yang saat ini tidak menggunakan dalam satu ikatan keluarga tergolong
metode kontrasepsi dan tidak ingin anak unmet need KB pada tahun 2010.
lagi atau menunda kehamilan, tetapi tidak Diproyeksikan sekitar 222 juta perempuan
menggunakan kontrasepsi jenis apapun khususnya di negara-negara berkembang
(Bradley, Croft, Fishel, & Westoff, 2012). ingin menunda atau menghentikan
Berdasarkan data tahun 2021 diketahui kelahirannya tetapi tidak memakai alat
bahwa angka unmet need di Indonesia kontrasepsi apapun yang disebut dengan
masih sekitar 18 persen, di mana Rencana kejadian unmet need (WHO, 2012).
Strategis (Renstra) tahun 2020-2024 Tingginya angka unmet need di atas
mentargetkan Unmet Need tahun 2022 merupakan fenomena kependudukan yang
berada di angka 8,9 persen. menjadi salah satu aspek penting dan perlu
Fenomena ini pada dasarnya tidak mendapat perhatian khusus dalam gerakan
hanya menjadi masalah di Indonesia saja pembangunan keluarga berencana di
tetapi juga dihadapi oleh banyak negara di Indonesia. Di mana apabila hal ini tidak
belahan dunia. Di negara-negara Asia, segera ditangani, akan menimbulkan
angka unmet need diperkitarakan antara 5- dampak yang cukup serius bagi situasi
33%, pada negara-negara Amerika Latin kependudukan di Indonesia.
dan Karibia berkisar 6-40%, sementara 13-
2

DAMPAK DARI TINGGINYA


ANGKA UNMET NEED KB
Dampak yang terkait dengan unmet
need KB bagi wanita PUS karena
mengalami kehamilan yaitu dapat
berakibat kurangnya kesiapan fisik dan
mental. Kejadian kehamilan tidak tepat
waktu (mistimed pregnancy) yang dapat
diartikan sebagai kehamilan pada wanita
usia subur yang belum siap, dalam segi
waktu untuk hamil karena masih ingin
menunda. Terjadinya kehamilan yang
tidak siap mental serta tidak tepat waktu
tersebut mengakibatkan terjadinya
kehamilan yang tidak diinginkan
Gambar
(unwanted pregnancy).

Kehamilan yang tidak diinginkan


memberi dampak stress psikologi bagi
keluarga atau munculnya kecemasan
pasangan usia subur terhadap
kemungkinan terjadinya kehamilan yang
tidak terencana akibat tidak menggunakan
alat kontrasepsi apapun baik istri maupun
suami, sehingga adanya kecenderungan
bagi pasangan usia subur yang tidak
memeriksakan kehamilannya, tidak
memberikan imunisasi yang adekuat serta
kurang benarnya perilaku ibu dalam
menyusui (Agyekum et al. 2022).

Kehamilan yang tidak diinginkan


serta stress psikologi bagi keluarga
tersebut dapat juga mendorong terjadinya
keguguran maupun pengguguran (aborsi),
3

berat badan lahir rendah serta kelahiran yang tercantum dalam goal ke-lima yaitu
premature, hal tersebut tentu memberi kesetaraan gender (Akses Kesehatan
dampak meningkatnya risiko kematian ibu Reproduksi, Keluarga Berencana),
dan anak (Saptarini and Suparmi 2016). menjamin kesetaraan gender serta
memberdayakan seluruh wanita dan
Target RPJMN Pelayanan
perempuan.
Kontrasepsi
Tingginya Unmet Need yang
Berdasarkan data dari United
mengakibatkan terjadinya ledakan
Nations Children's Fund (UNICEF)
penduduk yang tidak terkendali dapat juga
Indonesia (2012) setiap tiga menit di
berdampak pada sektor ekonomi makro
Indonesia, satu anak balita meninggal
atau ekonomi nasional dan ekonomi mikro
dunia dan setiap jamnya satu perempuan
yang dinilai dari aspek ekonomi keluarga.
meninggal dunia ketika melahirkan atau
Secara makro dampak yang dapat terjadi
karena sebab yang berhubungan dengan
adalah ketersediaan fasilitas kesehatan dan
kehamilan. Data dari World Health
pendidikan yang tidak tercukupi, seperti
Statistic tahun 2021 Indonesia menempati
tidak tercukupinya fasilitas rumah sakit
urutan ketiga dengan angkat kematian ibu
dan sekolah. Selain itu, akan terjadi krisis
(AKI) tertinggi di ASEAN dan
lapangan pekerjaan yang menyebabkan
berdasarkan data dari The UN- Inter
semakin banyaknya pengangguran dan
Agency for Children Mortality Estimates
berdampak pada kualitas sosial yang
tahun 2021 Indonesia menempati urutan
menurun seperti makin banyak pengemis,
ketiga pula dengan angka kematian bayi
tuna wisma, dan kriminalitas yang terjadi
tertinggi di ASEAN (BKKBN, 2016).
dimana-mana (Shabuz et al. 2022).
Indonesia merupakan salah satu Sementara itu dampak ekonomi mikro atau
negara yang belum mencapai target agenda ekonomi dalam keluarga meliputi
global yang disepakati oleh Perserikatan berkurangnya kebutuhan sandang, pangan,
Bangsa-Bangsa (PBB) berkaitan dengan dan papan yang layak sehingga
angka kematian ibu dan bayi, sebagaimana menyebabkan angka kematian ibu dan bayi
target yang ditetapkan dalam Millenium semakin tinggi (Negash and Asmamaw
Development Goal’s (MDGs) goal ke 4 2022).
dan 5 bidang kesehatan ibu dan anak Peluang Peningkatan Capaian
(Saptarini and Suparmi 2016), serta
Penggunaan Kontrasepsi dengan
Sustainable Development Goals (SDGs)
Unmet Need
4

Salah satu faktor yang memengaruhi semakin kecil peluang untuk masuk
kejadian unmet need adalah riwayat kategori unmet need KB.
pemakaian kontrasepsi. Mahmud (2010) Kelompok unmet need dan
dalam penelitiannya menemukan bahwa kegagalan kontrasepsi merupakan
sebanyak 7,4% prevalensi unmet need kelompok terbesar yang mengalami
dipengaruhi oleh timbulnya efek samping kehamilan tidak direncanakan sehingga
penggunaan kontrasepsi sebelumnya. peningkatan kinerja petugas kesehatan
Artinya, ketidak puasan terhadap dalam memberikan pengetahuan untuk
kontrasepsi yang dandigunakan selama ini kontrasepsi
Gambar 2 Capaian target RPJMN pelayanan mengubah sikap masyarakat merupakan
di Indonesia
dapat berakibat terhadap timbulnya unmet salah satu syarat mutlak.
need KB. Menurut hasil penelitian yang
dilakukan oleh Husnah (2011) di Kota
Makassar menyimpulkan bahwa ada
hubungan antara penerimaan informasi KB
dengan unmet need KB.

Semakin banyak informasi yang


diperoleh mengenai jenis alat kontrasepsi,
maka semakin besar kecenderungan wanita Gambar 4 Pelayanan kontrasepsi implant pada
untuk memakai alat kontrasepsi, dan klinik kesehatan oleh tenaga medis

semakin kecil peluang untuk masuk


Peningkatan kualitas layanan
kategori unmet need KB.
merupakan salah satu cara yang efektif
untuk menurunkan prevalensi unmet need
KB. Dalam memenuhi kebutuhannya, PUS
sering mengalami hambatan dalam
pemanfaatan layanan KB sehingga akses
mereka terbatas.

Gambar 3 Pemberian KIE kepada akseptor KB

Semakin banyak informasi yang


diperoleh mengenai jenis alat kontrasepsi,
maka semakin besar kecenderungan wanita
untuk memakai alat kontrasepsi, dan
5

KUALITAS PELAYANAN TERMASUK TERSEDIANYA SARANA DAN


PRASARANA PELAYANAN KONTRASEPSI, TENAGA YANG
KOMPETEN DAN TERSEDIANYA ALAT DAN OBAT KONTRASEPSI
YANG DIINGINKAN CALON AKSEPTOR

Menurut Hasil Survei Kinerja termasuk perangkat yang digunakan


Akuntabilitas Program KB tahun 2019, sudah tidak memadai.
menyatakan bahwa alasan wanita tidak
menggunakan kontrasepsi paling banyak
alasan takut terhadap efek samping
sebesar 15 persen, masalah kesehatan
sebesar 13,9 persen dan menopause atau
histeroktomi sebesar 13 persen.

Penyebab unmet need KB dapat di


bagi atas faktor dari dalam diri seperti
pengetahuan, sikap, dan variabel
demografi serta faktor dari luar diri
wanita pasangan usia subur seperti Gambar 3 Wanita PUS tidak menggunakan
kontrasepsi dengan berbagai alasan di
variabel sosial ekonomi dan akses Indonesia (SKAP, 2019)

pelayanan. Dapat disimpulkan bahwa


penyebab utama terjadinya unmet need Kondisi unmet need KB sebenarnya
KB yaitu lemahnya motivasi dalam menjadi peluang untuk peningkatan
melakukan pengaturan fertilitas serta penggunaan kontrasepsi. Mereka yang
biaya penggunaan kontrasepsi masih masuk kategori unmet need termasuk
tinggi dalam hal ekonomi, psikologi dan kategori wanita subur yang ingin
sosial budaya (Namukoko et al. 2022; menunda kehamilannya atau tidak ingin
Negash and Asmamaw 2022). Kurangnya punya anal lagi. Keuntungan bagi
jumlah tenaga medis terlatih juga turut program KB pada kondisi tersebut,
memberi andil terhadap tingginya unmet karena wanita tersebut dengan kesadaran
need, disamping rendahnya kompetensi sendiri menyatakan belum mau punya
dan kinerja PLKB/Penyuluh KB (cara anak lagi. Hanya yang menjadi
melakukan KIE atau penyuluhan, permasalahan yaitu karena tidak wanita
membuat media, advokasi, dan IT), subur tersebut tidak menggunakan
6

kontrasepsi.

REKOMENDASI

 Wanita PUS yang berada pada  Seharusnya melibatkan para


kelompok umur kurang dari 25 suami/bapak ketika menyampaikan
tahun dan di atas 35 tahun sebaiknya informasi/penyuluhan tentang
menjadi perhatian program KB, kontrasepsi.
karena pada kelompok ini
 Kualitas pelayanan kontrasepsi
kencenderungan unmet need lebih
harus diupakan semaksimal
tinggi.
mungkin, baik penyediaan alat
 Perlu peningkatan pengetahuan kontrasepsi sesuai keinginan calon
wanita PUS tentang jenis, manfaat, akseptor maupun ketersediaan
efek samping penggunaan tenaga pelayanan.
kontrasepsi dan akibat jika tidak
 Melibatkan mitra strategis seperti
menggunakan kontrasepsi.
tokoh agama, masyarakat , dan adat
 Pemberian informasi mengenai dalam upaya melakukan sosialisasi
kontrasepsi terutama mengenai efek program KB.
samping KB lebih disampaikan
 Melakukan pengayoman terhadap
secara jelas dengan metode yang
akseptor KB, sehingga akseptor
menarik dan tepat kepada para calon
tidak merasa di abaikan setelah
akseptor. Pemahaman yang salah menjadi peserta KB.
terhadap KB berdampak kepada rasa
 Peningkatan kompetensi tenaga
khawatir yang berlebihan sehingga
program melalui pelatihan dan
calon akseptor tidak berani
refreshing.
menggunakan kontrasepsi modern.
7

REFERENSI

 Unmet Need for Contraception and Its Associated Factors among Women in Papua
New Guinea: Analysis from the Demographic and Health Survey, 2022

 Unmet Need for Family Planning among Married Women in Zambia: Lessons from the
2018 Demographic and Health Survey, 2022

 Time to First Birth and Its Predictors among Reproductive Age Women in High
Fertility Countries in Sub-Saharan Africa: Inverse Weibull Gamma Shared Frailty
Model, 2022

 Determinan Kehamilan Tidak Diinginkan Di Indonesia (Analisis Data Sekunder


Riskesdas 2013), 2016

 Link between Unmet Need and Economic Status in Bangladesh: Gap in Urban and
Rural Areas, 2022

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

Bidang Pelatihan dan Pengembangan


Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan

Jl. A.Pangerang Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan, 90222


Telepon : (62411) 863102 I Faksimile : (62411) 868554 I Email : sulsel@bkkbn.go.id
@bkkbnsulsel
Situs Web https://sulsel.bkkbn.go.id/

Anda mungkin juga menyukai