Anda di halaman 1dari 32

KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

INDIKATOR MUTU
PRIORITAS KLINIK
[Indikator Mutu Yang Diprioritaskan Berdasarkan
Permasalahan Kesehatan lokasi Klinik ]

ADANYA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) YANG MEMENUHI PRINSIP


Judul KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2018 tentang


Dasar Pemikiran
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA


KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

Dimensi Mutu Efektif, efisien, aman, adil, tepat waktu, berorientasi pada pasien dan integrasi

Adanya standar prosedur operasional yang memenuhi prinsip keselamatan dan kesehat
Tujuan an kerja dalam pelaksanaan kegiatan.

1) Standar Operasional Prosedur adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan


pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja berdasarkan indikator
teknis, administratif dan prosedural sesuai dengan tata kerja prosedur kerja dan
sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.
2) Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang
Definisi Operasional selanjutnya disebut K3 di Fasyankes adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi sumber daya manusia fasilitas pelayanan kesehatan, pasien,
pendamping pasien, pengunjung, maupun masyarakat di sekitar lingkungan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan agar sehat, selamat, dan bebas dari gangguan
kesehatan dan pengaruh buruk yang diakibatkan dari pekerjaan, lingkungan, dan
aktivitas kerja.

Jenis Indikator Input dan proses

Satuan Pengukuran Persentase

Jumlah standar prosedur operasional dalam pelaksanaan kegiatan dalam satu periode p
Numerator
engamatan

Jumlah standar prosedur operasional dalam pelaksanaan kegiatan yang seharusnya ada
Denumerator
dalam periode tertentu

Target Pencapaian 100%

Kriteria inklusi: semua kegiatan yang dinilai memiliki SOP


Kriteria
Kriteria eksklusi: tidak ada

Jumlah standar prosedur operasional dalam pelaksanaan kegiatan dalam satu periode p
Formula engamatan dibagi dengan Jumlah standar prosedur operasional dalam pelaksanaan kegi
atan yang seharusnya ada dalam periode tertentu dikalikan 100%

Metode Concurrent : pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada saat proses
Pengumpulan Data berjalan

Sumber Data Data Primer (berdasarkan hasil observasi, kuisioner)

Instrumen
Checklist SOP K3
Pengambilan Data

1) Total sampel (apabila jumlah sampel < 30)


Besar Sampel
2) Rumus Slovin (apabila jumlah populasi 30)

Cara Pengambilan
Probability Sampling
Sampel

Periode
Bulanan
Pengumpulan Data

Penyajian Data Tabel, grafik


Periode Analisa dan
Triwulan
Pelaporan Data
Penanggung Jawab
Tim K3
Pengumpulan Data
PROFIL INDIKATOR MUTU KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
1. ADANYA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) YANG MEMENUHI PRINSIP
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PROFIL INDIKATOR MUTU KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)


2. ADANYA STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) YANG TELAH DILAKS
ANAKAN OLEH KLINIK

KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA


KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

ADANYA STANDAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) YANG TELAH


Judul DILAKSANAKAN OLEH KLINIK.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2018 tentang


Dasar Pemikiran
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Dimensi Mutu Efektif, efisien, aman, adil, tepat waktu, berorientasi pada pasien dan integrasi

Tujuan Adanya standar K3 di Klinik yang telah dilaksanakan oleh Klinik.

Standar K3 di Klinik, antara lain yaitu :


a. Pengenalan potensi bahaya dan pengendalian risiko K3 di Fasyankes;
b. Penerapan kewaspadaan standar;
c. Penerapan prinsip ergonomi;
d. Pemeriksaan kesehatan berkala;
e. Pemberian imunisasi bagi SDM Fasyankes yang berisiko;
Definisi Operasional f. Pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja;
g. Pengelolaan sarana dan prasarana dari aspek keselamatan dan kesehatan kerja;
h. Pengelolaan peralatan medis dari aspek keselamatan dan kesehatan kerja
i. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau bencana, termasuk kebakaran (e
mergency response plan);
j. Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun dan limbah bahan berbahaya dan ber
acun; dan Pengelolaan limbah domestik.

Jenis Indikator Proses dan Output

Satuan Pengukuran Persentase

Numerator Jumlah standar K3 dalam pelaksanaan kegiatan dalam satu periode pengamatan

Jumlah standar prosedur operasional dalam pelaksanaan kegiatan yang seharusnya ada
Denumerator
dalam periode tertentu

Target Pencapaian 100%

Kriteria inklusi: semua kegiatan yang dinilai memiliki SOP


Kriteria
Kriteria eksklusi: tidak ada
Jumlah standar K3 dalam pelaksanaan kegiatan pada satu periode pengamatan dibagi d
Formula engan Jumlah standar prosedur operasional dalam pelaksanaan kegiatan yang seharusn
ya ada dalam periode tertentu dikalikan 100%
Metode
Concurrent
Pengumpulan Data

Sumber Data Data Primer (berdasarkan hasil observasi, kuisioner)

Instrumen
Checklist SOP Standar K3
Pengambilan Data

1. Total sampel (apabila jumlah sampel < 30)


Besar Sampel
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi 30)

Cara Pengambilan
Probability Sampling
Sampel

Periode
Bulanan
Pengumpulan Data

Penyajian Data Tabel, grafik

Periode Analisa dan


Triwulan
Pelaporan Data

Penanggung Jawab
Tim K3
Pengumpulan Data

PROFIL INDIKATOR MUTU PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)


1. KEPATUHAN PROSEDUR DESINFEKSI DAN/ATAU STERILISASI ALAT SETELAH
TINDAKAN

KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA


KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

KEPATUHAN PROSEDUR DESINFEKSI DAN/ATAU STERILISASI ALAT SETELAH


Judul TINDAKAN
1. Permenkes No. 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien pada pasal 5 ayat 5
mengamanatkan bahwa setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus mengurangi
risiko infeksi akibat perawatan kesehatan
Dasar Pemikiran 2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK01.07/ Menkes/413/2020 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)

Dimensi Mutu Keamanan dan efektif

Tujuan Mencegah kontaminasi dan penyebaran penyakit menular kepada pasien


1. Desinfeksi adalah proses menghilangkan sebagian besar atau semua
mikroorganisme patogen kecuali spora bakteri yang terdapat di permukaan benda
mati (non-biologis, seperti pakaian, lantai, dinding)
Definisi Operasional
2. Sterilisasi merupakan tingkat pemrosesan ulang yang diperlukan saat memproses
peralatan/perangkat medis dengan menghancurkan semua bentuk kehidupan
mikroba termasuk bakteri, virus, spora dan jamur.
Jenis Indikator Outcome

Satuan Pengukuran Persentase

Jumlah alat medis yang didesinfeksi dan/ disterilisasi sesuai prosedur setelah tindakan
Numerator
dalam satu periode pengamatan

Jumlah alat medis yang didesinfeksi dan/ disterilisasi setelah tindakan dalam satu
Denumerator
periode tertentu

Target Pencapaian 100%

Kriteria Inklusi: Semua alat medis yang terindikasi harus dalam keadaan steril
Kriteria
Kriteria Eksklusi: Tidak ada
Jumlah alat medis yang didesinfeksi dan/ disterilisasi sesuai prosedur setelah tindakan /
Formula Jumlah alat medis yang didesinfeksi dan/ disterilisasi setelah tindakan dalam satu
periode tertentu x 100%
Metode
Concurrent (survei harian)
Pengumpulan Data

Sumber Data Sumber data primer melalui observasi

Instrumen
Check list kepatuhan prosedur desinfeksi/ sterilisasi alat setelah tindakan
Pengambilan Data

1. Total sampel (apabila jumlah sampel < 30)


Besar Sampel
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi 30)

Cara Pengambilan
Non Probability Sampling – Consecutive Sampling
Sampel

Periode
Bulanan
Pengumpulan Data

 Tabel
Penyajian Data
 Run Chart

Periode Analisa dan


Triwulan
Pelaporan Data

Penanggung Jawab
Tim PPI
Pengumpulan Data

PROFIL INDIKATOR MUTU PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)


2. PEMBUANGAN LIMBAH BENDA TAJAM MEMENUHI STANDAR

KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA


KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

Judul PEMBUANGAN LIMBAH BENDA TAJAM MEMENUHI STANDAR

1. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah


Berbahaya dan Beracun
Dasar Pemikiran
2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Dimensi Mutu Keselamatan

Tujuan Tergambarnya mutu penanganan limbah benda tajam di pelayanan kesehatan

Kepatuhan petugas pelayanan kesehatan dalam membuang limbah benda tajam yang
Definisi Operasional
sesuai dengan standar

Jenis Indikator Outcome

Satuan Pengukuran Persentase


Jumlah pembuangan benda limbah tajam sesuai prosedur dalam satu periode
Numerator
pengamatan
Denumerator Jumlah pembuangan benda limbah tajam dalam satu periode tertentu

Target Pencapaian 100%

Kriteria Inklusi: Semua benda limbah tajam


Kriteria
Kriteria Eksklusi:Tidak ada

Jumlah pembuangan benda limbah tajam sesuai prosedur / Jumlah pembuangan


Formula
benda limbah tajam dalam satu periode tertentu x 100%

Metode Pengumpulan
Concurrent (survei harian)
Data

Sumber Data Sumber data primer melalui observasi

Instrumen
Check list pembuangan limbah benda tajam sesuai standar
Pengambilan Data

1. Total sampel (apabila jumlah sampel < 30)


Besar Sampel
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi 30)

Cara Pengambilan
Non Probability Sampling – Consecutive Sampling
Sampel

Periode Pengumpulan
Bulanan
Data

 Tabel
Penyajian Data
 Run Chart

Periode Analisa dan


Triwulan
Pelaporan Data

Penanggung Jawab
Tim PPI
Pengumpulan Data

PROFIL INDIKATOR MUTU PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)


3. KEPATUHAN PROSEDUR PENCEGAHAN PENULARAN INFEKSI

KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA


KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

Judul KEPATUHAN PROSEDUR PENCEGAHAN PENULARAN INFEKSI

Dasar Pemikiran Permenkes RI No 27 tentang PPI di fasilitas Pelayanan Kesehatan

Dimensi Mutu Aman, berorientasi pada pasien dan integrasi

Mewujudkan mutu pelayanan medis yang berorientasi pada keselamatan pasien dan
Tujuan pekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Kepatuhan petugas terhadap SOP cuci tangan, SOP penggunaan APD, SOP sterilisasi
Definisi Operasional
dan SOP pengelolaan limbah

Jenis Indikator Proses & Outcome

Satuan Pengukuran Persentase

Jumlah petugas unit pelayanan yang melaksanakan prosedur PPI sesuai prosedur(unit
Numerator pelayanan pendaftaran, unit pelayanan Umum dan lansia, unit pelayanan Gigi, unit
pelayanan KIA, unit pelayanan Gizi, laboratorium, unit pelayanan TB dan sterilisasi)

Denumerator Jumlah petugas kesehatan yang diamati dalam melaksanakan kepatuhan prosedur PPI

Target Pencapaian 100%

Kriteria Inklusi: Semua petugas yang terindikasi harus melaksanakan kepatuhan


prosedur
Kriteria
PPI
Kriteria Eksklusi: Tidak ada
Jumlah petugas kesehatan yang melaksanakan prosedur PPI sesuai prosedur /
Formula Jumlah petugas kesehatan yang diamati dalam melaksanakan kepatuhan prosedur PPI
dalam satu periode tertentu x 100%

Metode Pengumpulan
Concurrent (survei harian)
Data

Data primer (lembar ceklis kepatuhan cuci tangan, kepatuhan penggunaan APD,
Sumber Data
kepatuhan prosedur sterilisasi san kepatuhan dalam pengelolaan limbah)

Instrumen
Ceklis kepatuhan prosedur pencegahan penularan infeksi
Pengambilan Data

 Total sampel (apabila jumlah sampel < 30)


Besar Sampel
 Rumus Slovin (apabila jumlah populasi 30)

Cara Pengambilan
Non Probability Sampling – Consecutive Sampling
Sampel

Periode Pengumpulan
Bulanan
Data

 Tabel
Penyajian Data
 Run Chart

Periode Analisa dan


Triwulan
Pelaporan Data

Penanggung Jawab
Tim PPI
Pengumpulan Data

PROFIL INDIKATOR MUTU PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)


4. KEPATUHAN PETUGAS MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA


KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

Judul KEPATUHAN PETUGAS MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


1. Permenkes No. 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien pada pasal 5 ayat 5
mengamanatkan bahwa setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus mengurangi
risiko infeksi akibat perawatan kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Dasar Pemikiran 3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK01.07/ Menkes/413/2020 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
4. Petunjuk Teknis APD dalam menghadapi wabah Covid-19 (Dirjen Yankes tahun
2020)
5. FKTP harus memperhatikan kepatuhan pemberi pelayanan dalam menggunkan
APD sesuai dengan prosedur

Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektivitas


1. Mengukur kepatuhan petugas FKTP dalam menggunakan APD
Tujuan 2. Menjamin keselamatan petugas dan pengguna layanan dengan cara mengurangi
resiko infeksi

1. Alat Pelindung Diri (APD) adalah perangkat alat yang dirancang sebagai
penghalang terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair atau udara untuk
melindungi pemakainya dari cedera atau penyebaran inefeksi dan penyakit
2. APD digunakan sesuai indikasi dan jenis paparan
3. Indikasi penggunaan APD adalah saat melakukan tindakan yang memungkinkan
tubuh atau membrane mukosa terkena atau terpercik darah atau cairan tubuh
Definisi Operasional
atau kemungkinan pasien terkontaminasi dari petugas
4. Kepatuhan penggunaan APD adalah kepatuhan petugas kesehatan dalam
menggunakan APD sesuai indikasi dan paparan.
5. Penilaian kepatuhan penggunaan APD adalah penilaian yang dilakukan terhadap
petugas kesehatan dalam menggunakan APD saat melakukan tindakan atau
prosedur pelayanan kesehatan
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase
Jumlah petugas kesehatan yang menggunakan APD sesuai indikasi dan paparan
Numerator
dalam satu periode pengamatan
Jumlah petugas kesehatan diamati dalam menggunakan APD dalam satu periode
Denumerator
tertentu
Target Pencapaian 100%
Kriteria Inklusi: Semua petugas yang terindikasi harus menggunakan APD
Kriteria
Kriteria Eksklusi: Tidak ada

Jumlah petugas kesehatan yang menggunakan APD sesuai indikasi / jumlah petugas
Formula
yang diamati dalam menggunakan APD dalam satu periode tertentu x 100%
Metode Pengumpulan
Concurrent (survei harian)
Data
Sumber Data Sumber data primer melalui observasi
Instrumen
Check list kepatuhan petugas menggunakan APD
Pengambilan Data
 Total sampel (apabila jumlah sampel < 30)
Besar Sampel
 Rumus Slovin (apabila jumlah populasi 30)

Cara Pengambilan
Non Probability Sampling – Consecutive Sampling
Sampel
Periode Pengumpulan
Bulanan
Data
 Tabel
Penyajian Data
 Run Chart
Periode Analisa dan
Triwulan
Pelaporan Data

Penanggung Jawab
Tim PPI
Pengumpulan Data
PROFIL INDIKATOR MUTU SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)
1. KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN SESUAI DENGAN PROSEDUR

KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA


KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

Judul KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN SESUAI DENGAN PROSEDUR

Dasar Pemikiran Permenkes no 11 th 2017 tentang keselamatan pasien

Dimensi Mutu Aman dan berorientasi pada pasien

Tidak ada kesalahan identitas pasien saat melakukan pendaftaran, pemeriksaan , tinda
Tujuan
kan dan pemberian obat

 Identifikasi pasien adalah identifikasi yang dilakukan dengan menggunakan dua


indikator yaitu nama lengkap dan tanggal lahir.
Definisi Operasional  Identifikasi dilakukan setiap sebelum melakukan pemberian obat,sebelum
pemberian produk darah,sebelum pengambilan sampel darah,dan sebelum
melakukan tindakan atau prosedur lainnya.

Jenis Indikator Proses dan outcome

Satuan Pengukuran Persentase

Numerator Jumlah Pasien yang diidentifikasi dengan benar

Denumerator jumlah seluruh pasien yang diperiksa

Target Pencapaian 100%

Kriteria inklusi: semua kegiatan yang dinilai memiliki SOP


Kriteria
Kriteria eksklusi: tidak ada

Nominator (N) x 100%


Formula
Denominator (D)

Metode Pengumpulan
Concurrent
Data

Sumber Data Hasil monitoring / Daftar Tilik Identifikasi Pasien

Instrumen
Formulir monitoring kepatuhan identifikasi pasien
Pengambilan Data

 Total sampel (apabila jumlah sampel < 30)


Besar Sampel
 Rumus Slovin (apabila jumlah populasi 30)

Cara Pengambilan
Observasi
Sampel
Periode Pengumpulan
1 bulan
Data
Penyajian Data Diagram batang

Periode Analisa dan


3 bulan
Pelaporan Data

Penanggung Jawab
Penanggung jawab ruangan
Pengumpulan Data

PROFIL INDIKATOR MUTU SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)

KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA


KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

2. KEPATUHAN MELAKSANAKAN KOMUNIKASI EFEKTIF (TBK – TULIS, BACA,


KONFIRMASI)
KEPATUHAN MELAKSANAKAN KOMUNIKASI EFEKTIF (TBK - TULIS, BACA,
Judul KONFIRMASI)

Dasar Pemikiran Permenkes no 11 th 2017 tentang keselamatan pasien

Dimensi Mutu Keselamatan pasien, efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi

Agar komunikasi berjalan dengan tepat , instruksi dokter dapat dilaksanakan d


Tujuan
engan baik dan benar
 TBK artinya tulis instruksi ataupun informasi yang diterima oleh penerima
informasi, Bacakan kembali identitas pasien oleh petugas penerima
Definisi Operasional
informasi untuk verifikasi, dan Konfirmasi ulang kebenaran identitas pasien
yang dibacakan kembali oleh petugas kesehatan penerima pesan.

Jenis Indikator Proses

Satuan Pengukuran Persentase

Jumlah sampel petugas/dokter yang melakukan TBAK dengan benar pada


Numerator saat melakukan konsul/menerima instruksi/ pelimpahan wewenang melalui
telepon.
Jumlah seluruh sampel petugas/dokter yang melakukan
Denumerator
komunikasi kerja via telepon.

Target Pencapaian 100%

Kriteria inklusi: semua kegiatan yang dinilai memiliki SOP


Kriteria
Kriteria eksklusi: tidak ada

Nominator (N) x 100%


Formula
Denominator (D)
Metode
Observasi dengan total sampel
Pengumpulan Data

Sumber Data Hasil monitoring

Instrumen
Formulir monitoring pelaksanaan TBAK
Pengambilan Data
 Total sampel (apabila jumlah sampel < 30)
Besar Sampel
 Rumus Slovin (apabila jumlah populasi 30)
Cara Pengambilan
Observasi
Sampel
Periode
1 bulan
Pengumpulan Data

Penyajian Data Diagram batang

Periode Analisa dan


3 bulan
Pelaporan Data
Penanggung Jawab
Penanggung jawab ruangan
Pengumpulan Data

PROFIL INDIKATOR MUTU SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)

KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA


KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

3. KEPATUHAN PELABELAN OBAT LASA

Judul KEPATUHAN PELABELAN OBAT LASA

Dasar Pemikiran Permenkes no 11 th 2017 tentang keselamatan pasien

Dimensi Mutu Keselamatan pasien

Tujuan Tidak terjadi kesalahan dalam pemberian obat

 LASA adalah Look A like Sound A like yaitu obat yang memiliki kemasan
Definisi Operasional
yang mirip atau obat yang memiliki nama yang terdengat mirip
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase

Numerator Jumlah obat LASA yang diberi label

Denumerator Jumlah seluruh obat LASA

Target Pencapaian 100%

Kriteria inklusi: semua kegiatan yang dinilai memiliki SOP


Kriteria
Kriteria eksklusi: tidak ada

Nominator (N) x 100%


Formula
Denominator (D)

Metode Pengumpulan Concurrent : pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada saat
Data proses berjalan

Sumber Data Hasil monitoring

Instrumen
Formulir monitoring pelebelan obat LASA
Pengambilan Data

 Total sampel (apabila jumlah sampel < 30)


Besar Sampel
 Rumus Slovin (apabila jumlah populasi 30)
Cara Pengambilan
Observasi
Sampel

Periode Pengumpulan
1 bulan
Data

Penyajian Data Diagram batang

Periode Analisa dan


3 bulan
Pelaporan Data

Penanggung Jawab
Penanggung jawab ruangan obat dan farmasi
Pengumpulan Data

PROFIL INDIKATOR MUTU SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)


4. KEPATUHAN PETUGAS MELAKSANAAN CUCI TANGAN
KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA
KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

Judul KEPATUHAN PETUGAS MELAKSANAAN CUCI TANGAN

Kepetusan menteri RI no.hk01.07/Menkes/413/2020


Dasar Pemikiran
Permenkes no 11 th 2017 tentang keselamatan pasien

Dimensi Mutu Keamanan, keselamatan, kenyamanan, efesiensi dan efektivitas

Mencegah dan mengurangi infeksi terkait pelayanan kesehatan dan


Tujuan Menjamin hygiene dalam melayani pasien dalam 5 moment
Cuci tangan adalah proses yang secara mekanik
melepaskan kotoran dari tangan dengan menggunakan handwash dan
handrub yang berdasarkan pada indikasi cuci tangan dengan 6 langkah.
Indikasi Cuci tangan:
Definisi Operasional  Sebelum kontak dengan pasien
 Sesudah kontak dengan pasien
 Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
 Setelah kontak dengan lingkungan pasien
 Sebelum melakukan tindakan aseptik
Jenis Indikator Hasil

Satuan Pengukuran Persentase

Numerator Jumlah petugas yang cuci tangan sesuai standar

Denumerator Jumlah petugas yang cuci tangan

Target Pencapaian 100%

Kriteria inklusi: semua kegiatan yang dinilai memiliki SOP


Kriteria
Kriteria eksklusi: tidak ada

Nominator (N) x 100%


Formula
Denominator (D)

Metode Pengumpulan Concurrent : pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada saat
Data proses berjalan

Sumber Data Unit Pelayanan Pasien

Instrumen
Lembar checklist cuci tangan
Pengambilan Data
 Total sampel (apabila jumlah sampel < 30)
Besar Sampel
 Rumus Slovin (apabila jumlah populasi 30)
Cara Pengambilan
Observasi
Sampel

Periode
1 bulan
Pengumpulan Data

Penyajian Data Diagram batang

Periode Analisa dan


1 bulan
Pelaporan Data

Penanggung Jawab
Penanggung jawab ruangan
Pengumpulan Data

PROFIL INDIKATOR MUTU SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)


5. KEPATUHAN UPAYA PENCEGAHAN RESIKO CEDERA AKIBAT PASIEN JATUH

KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA


KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

KEPATUHAN UPAYA PENCEGAHAN RESIKO CEDERA AKIBAT PASIEN


Judul
JATUH

Dasar Pemikiran Permenkes no 11 th 2017 tentang keselamatan pasien

Dimensi Mutu Keamanan

Tujuan Tidak ada resiko cedera akibat pasien jatuh

Kajian jatuh adalah kajian yang dilakukan kepada pasien untuk menilai
Definisi Operasional tingkat risiko kejadian pasien jatuh selama di rawat baik akibat jatuh dari
tempat tidur, di kamar mandi, yang berakibat kecatatan atau kematian

Jenis Indikator Hasil

Satuan Pengukuran Persentase

Numerator Jumlah Pasien jatuh

Denumerator jumlah seluruh pasien yang diperiksa

Target Pencapaian 100%

Kriteria inklusi: semua kegiatan yang dinilai memiliki SOP


Kriteria
Kriteria eksklusi: tidak ada

Nominator (N) x 100%


Formula
Denominator (D)

Metode Pengumpulan Concurrent : pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada saat
Data proses berjalan

Sumber Data Hasil observasi / Daftar Tilik Identifikasi Pasien

Instrumen
Formulir monitoring
Pengambilan Data
 Total sampel (apabila jumlah sampel < 30)
Besar Sampel
 Rumus Slovin (apabila jumlah populasi 30)
Cara Pengambilan
Observasi
Sampel

Periode
1 bulan
Pengumpulan Data

Penyajian Data Diagram batang

Periode Analisa dan


3 bulan
Pelaporan Data

Penanggung Jawab
Penanggung jawab ruangan
Pengumpulan Data

PROFIL INDIKATOR MUTU PROMOSI KESEHATAN


1. RUMAH TANGGA SEHAT YANG MEMENUHI 10 INDIKATOR PHBS

KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA


KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

Judul RUMAH TANGGA SEHAT YANG MEMENUHI 10 INDIKATOR PHBS

Dasar Pemikiran Permenkes RI Nomor 2269/MENKES/PER/XI/2011

Dimensi Mutu Efektif, efisien dan aman

Adanya rumah tangga yang memenuhi 10 Indikator Perilaku Hidup Bersih


Tujuan dan Sehat.
Rumah Tangga (minimal yang dikaji adalah 20% dari Total Rumah Tangga)
yang memenuhi 10 indikator PHBS rumah tangga (persalinan ditolong oleh
nakes, bayi diberi ASI eksklusif, menimbang bayi/balita, menggunakan air
Definisi Operasional bersih, mencuci tangan pakai air bersih dan sabun, menggunakan jamban
sehat, memberantas jentik dirumah, makan buah dan sayur tiap hari,
aktivitas fisik tiap hari, tidak merokok di dalam rumah) di wilayah kerja Klinik
pada kurun waktu tertentu.

Jenis Indikator Hasil

Satuan Pengukuran Persentase

Numerator Jumlah Rumah Tangga yang memenuhi 10 indikator PHBS rumah tangga

Denumerator Jumlah sasaran rumah tangga yang dikaji

Target Pencapaian 40%

Kriteria inklusi: survei PHBS


Kriteria
Kriteria eksklusi: tidak ada
Nominator (N) x 100%
Formula
Denominator (D)
Metode Pengumpulan Concurrent : pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada saat
Data proses berjalan

Sumber Data Survei PHBS

Instrumen
Kuisioner survei PHBS
Pengambilan Data

Besar Sampel 20% total rumah tangga

Cara Pengambilan
Wawancara dan observasi
Sampel
Periode Pengumpulan
1 bulan
Data

Penyajian Data Diagram batang

Periode Analisa dan


Tahunan
Pelaporan Data
Penanggung Jawab
Penanggung jawab program promkes
Pengumpulan Data

PROFIL INDIKATOR MUTU PROMOSI KESEHATAN


2. PENGUKURAN DAN PEMBINAAN TINGKAT PERKEMBANGAN UKBM

KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA


KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

Judul PENGUKURAN DAN PEMBINAAN TINGKAT PERKEMBANGAN UKBM

Permenkes RI Nomor 8 Tahun 2019 Tentang Pemberdayaan Masyarakat


Dasar Pemikiran
Bidang Kesehatan

Dimensi Mutu Efektif, efisien, aman, adil, dan tepat waktu

Adanya pengukuran dan pembinaan tingkat perkembangan UKBM wilayah


Tujuan kerja Klinik Mentikan.
Pengukuran dan pembinaan tingkat perkembangan UKBM adalah
penentuan strata UKBM yang terdiri dari strata Pratama, Madya, Purnama
& Mandiri serta pembinaan tingkat perkembangannya agar meningkat
stratanya.
UKBM yang diukur dan dibina tingkat perkembangannya yang ada di
wilayah kerja Klinik, oleh petugas Klinik selama 1 (satu) tahun yaitu :
 Posyandu Balita
 Posyandu Lansia,
 Poskesdes,
Definisi Operasional
 Pos Kesehatan Pesantren,
 Saka Bhakti Husada,
Skor strata berdasarkan Buku Pedoman Pengukuran Tingkat
Perkembangan UKBM yaitu Posyandu Balita ( Pratama : <60; Madya : 64-
74; Purnama :75-94; Mandiri : 95 -100 ); Poskesdes dan Poskestren
(Pratama : <50; Madya : 50 - 69;Purnama:70-89;Mandiri : 90 - 100);
Posyandu lansia (Pratama :<40; Madya ; 40 - 59; Purnama : 60-
79;Mandiri : 80 - 100); SBH ( Pratama : < 30; Madya : 30 - 49: Purnama: 50
- 69; Mandiri : 70 -100)
Jenis Indikator Hasil
Satuan Pengukuran Persentase

Numerator Jumlah UKBM yang diukur dan dibina tingkat perkembangannya

Denumerator Jumlah seluruh UKBM yang ada

Target Pencapaian 100%

Kriteria inklusi: semua usaha pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan


Kriteria
Kriteria eksklusi: tidak ada

Nominator (N) x 100%


Formula
Denominator (D)

Metode Pengumpulan Concurrent : pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada saat
Data proses berjalan

Sumber Data Laporan bulanan

Instrumen
Formulir checklis strata UKBM
Pengambilan Data

Besar Sampel  Total sampel (apabila jumlah sampel < 30)

Cara Pengambilan
Probability Sampling
Sampel

Periode Pengumpulan
Bulanan
Data

Penyajian Data Diagram batang

Periode Analisa dan


Tahunan
Pelaporan Data

Penanggung Jawab
Penanggung jawab program promkes
Pengumpulan Data
PROFIL INDIKATOR MUTU KESEHATAN LINGKUNGAN
1. TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA


KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

Judul TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

Keputusan Menteri Kesehatan RI (KMK) No. 1098 Tentang Persyaratan


Dasar Pemikiran
Higiene Sanitasi Rumah Makan

Dimensi Mutu Keselamatan

Melakukan pengawasan terhadap tempat pengolahan makanan agar


Tujuan memenuhi kriteria higiene dan sanitasi kesehatan
Makanan memenuhi persyaratan kesehatan dibuktikan dengan hasil
inspeksi sanitasi pada setiap tempat dan sarana prasarananya dimana
Definisi Operasional orang atau badan menjalankan usaha dibidang pengelolaan pangan siap
saji yang meliputi restoran/rumah makan, depot air minum, kantin, sentra
makanan jajanan

Jenis Indikator Hasil

Satuan Pengukuran Persentase

Numerator Jumlah TPM yang di periksa

Denumerator Jumlah TPM seluruhnya yang ada di wilayah Klinik

Target Pencapaian 100%

Kriteria inklusi: tempat pengelolaan makanan yang ada di wilayah kerja


Kriteria Klinik
Kriteria eksklusi: tidak ada
Nominator (N) x 100%
Formula
Denominator (D)

Metode Pengumpulan Concurrent : pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada saat
Data proses berjalan

Sumber Data Laporan bulanan

Instrumen
Formulir checklist
Pengambilan Data
 Total sampel (apabila jumlah sampel < 30)
Besar Sampel
 Rumus Slovin (apabila jumlah populasi 30)
Cara Pengambilan
Observasi
Sampel

Periode Pengumpulan
1 bulan
Data

Penyajian Data Diagram batang

Periode Analisa dan


6 bulan
Pelaporan Data

Penanggung Jawab
Penanggung jawab program kesling
Pengumpulan Data

PROFIL INDIKATOR MUTU KESEHATAN LINGKUNGAN


KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA
KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

2. PEMBINAAN SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM

Judul PEMBINAAN SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM

Dasar Pemikiran PP RI No. 66/2014 tentang Kesehatan Lingkungan

Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas

Tujuan Mengetahui peningkatan TTU yang memenuhi syarat kesehatan

Kegiatan pengawasan terhadap TTU sebagai upaya pencegahan


Definisi Operasional
penularan penyakit di TTU

Jenis Indikator Hasil

Satuan Pengukuran Persentase

Jumlah tempat tempat umum (TTU) yang memiliki hasil inspeksi


Numerator
kesehatan lingkungan memenuhi syarat

Denumerator Jumlah tempat tempat umum (TTU) yang ada di wilayah Klinik

Target Pencapaian 100%

Kriteria inklusi: Tempat-tempat umum yang ada di wilayah kerja Klinik


Kriteria
Kriteria eksklusi: tidak ada

Nominator (N) x 100%


Formula
Denominator (D)

Metode Pengumpulan Concurrent : pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada saat
Data proses berjalan

Sumber Data Laporan bulanan

Instrumen
Formulir checklist
Pengambilan Data
 Total sampel (apabila jumlah sampel < 30)
Besar Sampel
 Rumus Slovin (apabila jumlah populasi 30)
Cara Pengambilan
Observasi
Sampel

Periode Pengumpulan
1 tahun
Data

Penyajian Data Diagram batang

Periode Analisa dan


1 tahun
Pelaporan Data

Penanggung Jawab
Penanggung jawab program kesling
Pengumpulan Data

PROFIL INDIKATOR MUTU PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR


1. PELAYANAN PASIEN TERDUGA TBC SESUAI STANDAR

KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA


KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

Judul PELAYANAN PASIEN TERDUGA TBC SESUAI STANDAR

Dasar Pemikiran PP No. 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberculosis

Dimensi Mutu Berorientasi Pasien

Melakukan deteksi dini penemuan kasus Terduga TB baru untuk memutus


Tujuan mata rantai penularan TB

Orang yang memiliki gejala utama yaitu batuk berdahak selama 2-3 minggu
atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak
Definisi Operasional bercampur darah, batuk berdarah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan
menurun,, berat badan menurun, berkeringat malam hari tanpa kegiatan
fisik, demam meriang lebih dari satu bulan.

Jenis Indikator Hasil

Satuan Pengukuran Persentase

Numerator Jumlah penemuan suspect TB yang di periksa dahak

Denumerator Jumlah penderita dengan terduga TB di wilayah Klinik mentikan

Target Pencapaian 60%

Kriteria inklusi: Semua pasien terduga TB yang ditemukan


Kriteria
Kriteria eksklusi: tidak ada

Nominator (N) x 100%


Formula
Denominator (D)

Metode Pengumpulan Concurrent : pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada saat
Data proses berjalan

Sumber Data Laporan tribulanan

Instrumen
Formulir checklist
Pengambilan Data
Besar Sampel  Total sampel (apabila jumlah sampel < 30)
 Rumus Slovin (apabila jumlah populasi 30)
Cara Pengambilan
Sampel Data primer

Periode Pengumpulan
Data Setiap ada terduga TB

Penyajian Data
Diagram batang

Periode Analisa dan


Tribulan
Pelaporan Data

Penanggung Jawab
Pemegang Program P2 TB
Pengumpulan Data

PROFIL INDIKATOR MUTU PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR


2. PELAYANAN ORANG BERESIKO TERINFEKSI HIV YANG MENDAPATKAN PEMERIKSAAN

KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA


KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

PELAYANAN ORANG YANG BERESIKO TERINFEKSI HIV MENDAPAT


Judul
PEMERIKSAAN

Dasar Pemikiran Permenkes RI No. 21 Tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV/AIDS

Dimensi Mutu Aman, Adil, Berorientasi Pasien

Kelompok sasaran yang beresiko terinfeksi HIV dan mendapatkan


Tujuan pemeriksaan HIV untuk mencegah penularan HIV

Pencegahan dan penanggulangan HIV dilakukan melalui pemeriksaan tes


Definisi Operasional
HIV untuk mencegah penularan terhadap orang lain

Jenis Indikator Hasil

Satuan Pengukuran Persentase

Numerator Jumlah ibu hamil baru dan orang yang terduga HIV

Denumerator Jumlah ibu hamil K1 dan TB baru

Target Pencapaian 85%

Kriteria inklusi: orang yang beresiko terinfeksi HIV


Kriteria
Kriteria eksklusi: tidak ada

Nominator (N) x 100%


Formula
Denominator (D)

Metode Pengumpulan Concurrent : pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada saat
Data proses berjalan

Sumber Data Laporan program

Instrumen
Formulir checklist
Pengambilan Data
 Total sampel (apabila jumlah sampel < 30)
Besar Sampel
 Rumus Slovin (apabila jumlah populasi 30)
Cara Pengambilan
Data primer
Sampel

Periode Pengumpulan
Bulanan
Data

Penyajian Data Diagram batang

Periode Analisa dan


Semester
Pelaporan Data

Penanggung Jawab
Pemegang Program P2 HIV
Pengumpulan Data

PROFIL INDIKATOR MUTU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)


1. BAYI YANG MENDAPATKAN IMUNISASI DASAR LENGKAP (IDL)

Judul BAYI YANG MENDAPATKAN IMUNISASI DASAR LENGKAP (IDL)

KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA


KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

Permenkes RI No. 97 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa


sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Masa Sesudah Melahirkan,
Dasar Pemikiran
Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta pelayanan Kesehatan
Seksual

Dimensi Mutu Efektif, Adil dan Berorientasi Pasien

Menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit


Tujuan yang dapat di cegah dengan imunisasi

Bayi yang telah mendapat imunisasi Dasar lengkap meliputi satu dosis
Definisi Operasional imunisasi Hepatitis, satu dosis imunisasi BCG, tida dosis DPT, dan empat
dosis imunisasi Polio dan satu dosis campak

Jenis Indikator Hasil

Satuan Pengukuran Persentase

Jumlah keseluruhan bayi yang mendapat imunisasi dasar lengkap di


Numerator
wilayah UPT Klinik mentikan

Jumlah sasaran Bayi yang mendapat imunisasi dasar lengkap di wilayah


Denumerator
UPT Klinik Mentikan

Target Pencapaian 100%

Kriteria inklusi: Bayi yang terdata di wilayah kerja Klinik


Kriteria
Kriteria eksklusi: tidak ada

Nominator (N) x 100%


Formula
Denominator (D)

Metode Pengumpulan Concurrent : pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada saat
Data proses berjalan

Sumber Data Laporan program imunisasi

Instrumen
Formulir checklist
Pengambilan Data
Besar Sampel
 Total sampel (apabila jumlah sampel < 30)

Cara Pengambilan
Sampel Data primer

Periode Pengumpulan
Data Bulanan

Penyajian Data
Diagram batang

Periode Analisa dan


Bulanan
Pelaporan Data

Penanggung Jawab
Pemegang Program Imunisasi
Pengumpulan Data

PROFIL INDIKATOR MUTU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)


2. PELAYANAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN

PELAYANAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN DI


Judul
FASILITAS KESEHATAN

KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA


KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

Permenkes RI No. 97 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa


sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Masa Sesudah Melahirkan,
Dasar Pemikiran
Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta pelayanan Kesehatan
Seksual

Dimensi Mutu Efektif, Adil dan Berorientasi Pasien

Semua ibu bersalin di tolong oleh tenaga kesehatan yang memiliki


Tujuan kompetensi kebidanan
Ibu bersalin yang mendapatkan pertolongan persalinan oleh tenaga
Definisi Operasional kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di satu wilayah pada kurun
waktu tertentu

Jenis Indikator Hasil

Satuan Pengukuran Persentase

Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan petrol persalinan oleh


Numerator
tenaga kesehatan yang memliki competensi kebidanan

Denumerator Jumlah sasaran seluruh ibu bersalin

Target Pencapaian 100%

Kriteria inklusi: Ibu bersalin yang terdata dalam wilayah kerja Klinik
Kriteria
Kriteria eksklusi: tidak ada

Nominator (N) x 100%


Formula
Denominator (D)

Metode Pengumpulan Concurrent : pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada saat
Data proses berjalan

Sumber Data Register kohort ibu bersalin

Instrumen
Formulir checklist
Pengambilan Data
Besar Sampel
 Total sampel (apabila jumlah sampel < 30)

Cara Pengambilan
Sampel Data primer

Periode Pengumpulan
Data Bulanan

Penyajian Data
Diagram batang

Periode Analisa dan


Bulanan
Pelaporan Data

Penanggung Jawab
Penanggungjawab Program KIA
Pengumpulan Data

PROFIL INDIKATOR MUTU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)


3. PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN OLEH TENAGA KESEHATAN

PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN OLEH TENAGA


Judul
KESEHATAN
Dasar Pemikiran Permenkes RI No. 97 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa
KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA
KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Masa Sesudah Melahirkan,


Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta pelayanan Kesehatan
Seksual

Dimensi Mutu Efektif, Adil dan Berorientasi Pasien

Tujuan Upaya untuk menurunkan AKI dan AKB

Pelayanan kepada ibu hamil resiko tinggi/ komplikasi untuk mendapatkan


Definisi Operasional penanganan definitive sesuai standar oleh tenaga kesehatan yang
berkompeten.

Jenis Indikator Hasil

Satuan Pengukuran Persentase

Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan petrol persalinan oleh


Numerator
tenaga kesehatan yang memliki competensi kebidanan

Denumerator Jumlah sasaran seluruh ibu bersalin

Target Pencapaian 100%

Kriteria inklusi: Ibu Hamil dengan Resiko Tinggi di wilayah kerja Klinik
Kriteria
Kriteria eksklusi: tidak ada

Nominator (N) x 100%


Formula
Denominator (D)

Metode Pengumpulan Concurrent : pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada saat
Data proses berjalan

Sumber Data Register kohort ibu

Instrumen
Formulir checklist
Pengambilan Data
Besar Sampel
 Total sampel (apabila jumlah sampel < 30)

Cara Pengambilan
Sampel Data primer

Periode Pengumpulan
Data Bulanan

Penyajian Data
Diagram batang

Periode Analisa dan


Semester
Pelaporan Data

Penanggung Jawab
Penanggungjawab Program KIA
Pengumpulan Data

PROFIL INDIKATOR MUTU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)


4. PELAYANAN KESEHATAN NEONATUS LENGKAP (0 – 28 HARI)

Judul PELAYANAN KESEHATAN NEONATUS LENGKAP (0-28 HARI)

Permenkes RI No. 97 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa


Dasar Pemikiran
sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Masa Sesudah Melahirkan,
KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA
KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta pelayanan Kesehatan


Seksual

Dimensi Mutu Efektif, Adil dan Berorientasi Pasien

Tujuan Tercapainya cakupan bayi

Pelayanan kesehatan bayi minimal 4 kali dan pemantauan partumbuhan


Definisi Operasional
SDIDTK

Jenis Indikator Hasil

Satuan Pengukuran Persentase

Numerator Jumlah bayi yang mendapatkan pelayanan kesehatan 4 kali

Denumerator Jumlah sasaran bayi

Target Pencapaian 100%

Kriteria inklusi: Bayi dengan usia 0-28 Hari di wilayah kerja Klinik
Kriteria
Kriteria eksklusi: tidak ada

Nominator (N) x 100%


Formula
Denominator (D)

Metode Pengumpulan Concurrent : pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada saat
Data proses berjalan

Sumber Data Register kohort bayi

Instrumen
Formulir checklist
Pengambilan Data
Besar Sampel
 Total sampel (apabila jumlah sampel < 30)

Cara Pengambilan
Sampel Data primer

Periode Pengumpulan
Data Bulanan

Penyajian Data
Diagram batang

Periode Analisa dan


Semester
Pelaporan Data

Penanggung Jawab
Penanggungjawab Program KIA
Pengumpulan Data

PROFIL INDIKATOR MUTU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)


5. PELAYANAN KESEHATAN BALITA 0-59 BULAN

Judul PELAYANAN KESEHATAN BALITA 0-59 BULAN

Permenkes RI No. 97 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa


Dasar Pemikiran
sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Masa Sesudah Melahirkan,
KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA
KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta pelayanan Kesehatan


Seksual

Dimensi Mutu Efektif, Adil dan Berorientasi Pasien

Tujuan Tercapainya cakupan balita

Pelayanan kesehatan balita usia 0-59 bulan sesuai standar meliputi


Definisi Operasional
pelayanan kesehatan balita sehat dan pelayanan kesehatan balita sakit

Jenis Indikator Hasil

Satuan Pengukuran Persentase

Numerator Jumlah balita usia 0-59 bulan di wilayah kerja Klinik mentikan

Denumerator Seluruh balita usia 0-59 bulan di wilayah kerja Klinik mentikan

Target Pencapaian 100%

Kriteria inklusi: balita usia 0-59 bulan terdata di wilayah kerja Klinik
Kriteria
Kriteria eksklusi: tidak ada

Nominator (N) x 100%


Formula
Denominator (D)

Metode Pengumpulan Concurrent : pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada saat
Data proses berjalan

Sumber Data Laporan program

Instrumen
Formulir checklist
Pengambilan Data
Besar Sampel
 Total sampel (apabila jumlah sampel < 30)

Cara Pengambilan
Sampel Data primer

Periode Pengumpulan
Data Bulanan

Penyajian Data
Diagram batang

Periode Analisa dan


Bulanan
Pelaporan Data

Penanggung Jawab
Penanggungjawab Program KIA
Pengumpulan Data

PROFIL INDIKATOR MUTU GIZI


1. PELAYANAN ASUHAN GIZI PADA BALITA KURUS

Judul PELAYANAN ASUHAN GIZI PADA BALITA KURUS

KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA


KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

Dasar Pemikiran

Dimensi Mutu Efektif, Adil dan Berorientasi Pasien

Tujuan Untuk menurunkan angka status gizi yang wasting

Balita kurus adalah balita yang berdasarkan BB/TB dengan standar deviasi
Definisi Operasional
antara -2 s/d -3

Jenis Indikator Hasil

Satuan Pengukuran Persentase

Numerator Jumlah balita yang wasting di wilayah kerja Klinik

Denumerator Jumlah seluruh balita yang wasting di wilayah kerja Klinik

Target Pencapaian 100%

Kriteria inklusi: balita yang ada di wilayah kerja Klinik


Kriteria
Kriteria eksklusi: tidak ada

Nominator (N) x 100%


Formula
Denominator (D)

Metode Pengumpulan Concurrent : pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada saat
Data proses berjalan

Sumber Data Laporan PGZ Gizi bulanan

Instrumen
Formulir checklist
Pengambilan Data

Besar Sampel  Total sampel (apabila jumlah sampel < 30)

Cara Pengambilan
Data primer
Sampel

Periode Pengumpulan
Bulanan
Data

Penyajian Data Diagram batang

Periode Analisa dan


Bulanan
Pelaporan Data

Penanggung Jawab
Penanggungjawab program Gizi
Pengumpulan Data

PROFIL INDIKATOR MUTU GIZI


2. UPAYA PENURUNAN ANGKA STUNTING

Judul UPAYA PENURUNAN ANGKA STUNTING

KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA


KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

Dasar Pemikiran

Dimensi Mutu Efektif, Adil dan Berorientasi Pasien

Tujuan Upaya untuk mewujudkan bebas stunting

Definisi Operasional Balita yang tinggi badannya tidak sesuai dengan umurnya

Jenis Indikator Hasil

Satuan Pengukuran Persentase

Numerator Jumlah balita yang stunting di wilayah kerja Klinik mentikan

Seluruh balita dengan kondisi status gizinya TB/U standar defiasi /SD -2
Denumerator
s/d -3

Target Pencapaian 100%

Kriteria inklusi:
Kriteria
Kriteria eksklusi: tidak ada

Nominator (N) x 100%


Formula
Denominator (D)

Metode Pengumpulan Concurrent : pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada saat
Data proses berjalan

Sumber Data Laporan bulanan PGZ gizi

Instrumen
Formulir checklist
Pengambilan Data
Besar Sampel
 Total sampel (apabila jumlah sampel < 30)

Cara Pengambilan
Sampel Data primer

Periode Pengumpulan
Data Berdasarkan bulan timbang februari dan agustus

Penyajian Data
Diagram batang

Periode Analisa dan


Semester
Pelaporan Data

Penanggung Jawab
Penanggungjawab program Gizi
Pengumpulan Data

KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA


KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

INDIKATOR MUTU
NASIONAL
[Indikator Mutu Terkait Program Proritas Nasional ]

1. KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN

Judul KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN

KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA


KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

Kepetusan menteri RI no.hk01.07/Menkes/413/2020


Dasar Pemikiran
Permenkes no 11 th 2017 tentang keselamatan pasien

Dimensi Mutu Keamanan, keselamatan, kenyamanan, efesiensi dan efektivitas

Mencegah dan mengurangi infeksi terkait pelayanan kesehatan dan


Tujuan Menjamin hygiene dalam melayani pasien dalam 5 moment

Cuci tangan adalah proses yang secara mekanik


melepaskan kotoran dari tangan dengan menggunakan handwash dan
handrub yang berdasarkan pada indikasi cuci tangan dengan 6 langkah.
Indikasi Cuci tangan:
Definisi Operasional  Sebelum kontak dengan pasien
 Sesudah kontak dengan pasien
 Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
 Setelah kontak dengan lingkungan pasien
 Sebelum melakukan tindakan aseptik
Jenis Indikator Hasil

Satuan Pengukuran Persentase

Numerator Jumlah petugas yang cuci tangan sesuai standar

Denumerator Jumlah petugas yang cuci tangan

Target Pencapaian 100%

Kriteria inklusi: semua kegiatan yang dinilai memiliki SOP


Kriteria
Kriteria eksklusi: tidak ada

Nominator (N) x 100%


Formula
Denominator (D)

Metode Pengumpulan Concurrent : pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada saat
Data proses berjalan

Sumber Data Unit Pelayanan Pasien

Instrumen
Lembar checklist cuci tangan
Pengambilan Data
 Total sampel (apabila jumlah sampel < 30)
Besar Sampel
 Rumus Slovin (apabila jumlah populasi 30)
Cara Pengambilan
Observasi
Sampel

Periode
1 bulan
Pengumpulan Data

Penyajian Data Diagram batang

Periode Analisa dan


1 bulan
Pelaporan Data

Penanggung Jawab
Penanggung jawab ruangan
Pengumpulan Data

2. KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI

Judul KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI

KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA


KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

1. Permenkes No. 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien pada pasal 5 ayat 5
mengamanatkan bahwa setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus mengurangi
risiko infeksi akibat perawatan kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Dasar Pemikiran 3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK01.07/ Menkes/413/2020 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
4. Petunjuk Teknis APD dalam menghadapi wabah Covid-19 (Dirjen Yankes tahun
2020)
5. FKTP harus memperhatikan kepatuhan pemberi pelayanan dalam menggunkan
APD sesuai dengan prosedur

Dimensi Mutu Aman dan Efektif


1. Mengukur kepatuhan petugas FKTP dalam menggunakan APD
Tujuan 2. Menjamin keselamatan petugas dan pengguna layanan dengan cara mengurangi
resiko infeksi

1. Alat Pelindung Diri (APD) adalah perangkat alat yang dirancang sebagai
penghalang terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair atau udara untuk
melindungi pemakainya dari cedera atau penyebaran inefeksi dan penyakit
2. APD digunakan sesuai indikasi dan jenis paparan
3. Indikasi penggunaan APD adalah saat melakukan tindakan yang memungkinkan
tubuh atau membrane mukosa terkena atau terpercik darah atau cairan tubuh
Definisi Operasional
atau kemungkinan pasien terkontaminasi dari petugas
4. Kepatuhan penggunaan APD adalah kepatuhan petugas kesehatan dalam
menggunakan APD sesuai indikasi dan paparan.
5. Penilaian kepatuhan penggunaan APD adalah penilaian yang dilakukan terhadap
petugas kesehatan dalam menggunakan APD saat melakukan tindakan atau
prosedur pelayanan kesehatan
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase
Jumlah petugas kesehatan yang menggunakan APD sesuai indikasi dan paparan
Numerator
dalam satu periode pengamatan
Jumlah petugas kesehatan diamati dalam menggunakan APD dalam satu periode
Denumerator
tertentu
Target Pencapaian 100%
Kriteria Inklusi: Semua petugas yang terindikasi harus menggunakan APD
Kriteria
Kriteria Eksklusi: Tidak ada

Jumlah petugas kesehatan yang menggunakan APD sesuai indikasi / jumlah petugas
Formula
yang diamati dalam menggunakan APD dalam satu periode tertentu x 100%
Metode Pengumpulan
Concurrent (survei harian)
Data
Sumber Data Sumber data primer melalui observasi

Instrumen
Check list kepatuhan petugas menggunakan APD
Pengambilan Data
 Total sampel (apabila jumlah sampel < 30)
Besar Sampel
 Rumus Slovin (apabila jumlah populasi 30)

Cara Pengambilan
Non Probability Sampling – Consecutive Sampling
Sampel

Periode Pengumpulan
Bulanan
Data
 Tabel
Penyajian Data
 Run Chart
Periode Analisa dan
Triwulan
Pelaporan Data

Penanggung Jawab
Tim PPI
Pengumpulan Data

3. KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN

Judul KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN SESUAI DENGAN PROSEDUR

Dasar Pemikiran Permenkes no 11 th 2017 tentang keselamatan pasien

KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA


KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

Dimensi Mutu Aman dan berorientasi pada pasien

Tidak ada kesalahan identitas pasien saat melakukan pendaftaran, pemeriksaan , tinda
Tujuan
kan dan pemberian obat

 Identifikasi pasien adalah identifikasi yang dilakukan dengan menggunakan dua


indikator yaitu nama lengkap dan tanggal lahir.
Definisi Operasional  Identifikasi dilakukan setiap sebelum melakukan pemberian obat,sebelum
pemberian produk darah,sebelum pengambilan sampel darah,dan sebelum
melakukan tindakan atau prosedur lainnya.

Jenis Indikator Proses dan outcome

Satuan Pengukuran Persentase

Numerator Jumlah Pasien yang diidentifikasi dengan benar

Denumerator jumlah seluruh pasien yang diperiksa

Target Pencapaian 100%

Kriteria inklusi: semua kegiatan yang dinilai memiliki SOP


Kriteria
Kriteria eksklusi: tidak ada

Nominator (N) x 100%


Formula
Denominator (D)

Metode Pengumpulan
Concurrent
Data

Sumber Data Hasil monitoring / Daftar Tilik Identifikasi Pasien

Instrumen
Formulir monitoring kepatuhan identifikasi pasien
Pengambilan Data

 Total sampel (apabila jumlah sampel < 30)


Besar Sampel
 Rumus Slovin (apabila jumlah populasi 30)

Cara Pengambilan
Observasi
Sampel
Periode Pengumpulan
1 bulan
Data
Penyajian Data Diagram batang

Periode Analisa dan


3 bulan
Pelaporan Data

Penanggung Jawab
Penanggung jawab ruangan
Pengumpulan Data

4. KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TB SEMUA KASUS SENSITIF OBAT (SO)

Judul KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TB SEMUA KASUS SENSITIF OBAT (SO)


Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan
Dasar Pemikiran
Tuberkulosis
Dimensi Mutu

KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA


KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

Tujuan

Definisi Operasional

Jenis Indikator

Satuan Pengukuran

Numerator

Denumerator

Target Pencapaian
INKLUSI :Semua Pasien Tb So Yang Dinyatakan Sembuh Dan Menjalani Pengobatan
Lengkap
EKSKLUSI :
Kriteria 1. Pasien Tb Pindahan Yg Tidak Dilengkapi Dengan Tb 09 & Hasil Pengobatan Pasien
Pindahan Dg Tb 10
2. Pasien Tb Dengan Hasil Positif Pada Bulan Ke 5 Atau Bulan Ke 6
3. Pasien Meninggal Sebelum Berakhir Masa Pengobatan

Formula

Metode Pengumpulan
Retrospektif
Data

Sumber Data Formulir Tb

Instrumen
Pengambilan Data

Besar Sampel

Cara Pengambilan
Total Sampel
Sampel
Periode Pengumpulan
Bulanan
Data
Penyajian Data

Periode Analisa dan


Bulanan, Triwulan, Tahunan
Pelaporan Data

Penanggung Jawab
Penanggung Jawab Program Tb
Pengumpulan Data

5. IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN ANC SESUAI STANDAR

Judul IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN ANC SESUAI STANDAR

Dasar Pemikiran

Dimensi Mutu

KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA


KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

Tujuan

Definisi Operasional

Jenis Indikator

Satuan Pengukuran

Numerator

Denumerator

Target Pencapaian

Kriteria

Formula

Metode Pengumpulan
Data

Sumber Data

Instrumen
Pengambilan Data

Besar Sampel

Cara Pengambilan
Sampel
Periode Pengumpulan
Data
Penyajian Data

Periode Analisa dan


Pelaporan Data

Penanggung Jawab
Pengumpulan Data

6. KEPUASAN PASIEN

Judul KEPUASAN PASIEN

Dasar Pemikiran

Dimensi Mutu

KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA


KAMUS INDIKATOR MUTU KLINIK NAYAKA ERA HUSADA

Tujuan

Definisi Operasional

Jenis Indikator

Satuan Pengukuran

Numerator

Denumerator

Target Pencapaian

Kriteria

Formula

Metode Pengumpulan
Data

Sumber Data

Instrumen
Pengambilan Data

Besar Sampel

Cara Pengambilan
Sampel
Periode Pengumpulan
Data
Penyajian Data

Periode Analisa dan


Pelaporan Data

Penanggung Jawab
Pengumpulan Data

KLINIK NAYAKA ERA HUSADA BRAND OFFICE SURABAYA

Anda mungkin juga menyukai