Anda di halaman 1dari 17

BAB II

PEMBAHASAN

A.SISTEM HUKUM ISLAM

Istilah hukum Islam berasal dari dua kata dasar, yaitu ‘hukum’ dan ‘Islam’.
DalamKamus Besar Bahasa Indonesia kata ‘hukum’ diartikan dengan: 1) peraturan
atau adat yangsecara resmi dianggap mengikat; 2) undang-undang, peraturan,
dsb untuk mengatur
pergaulanhidup masyarakat; 3) patokan (kaidah, ketentuan) mengenai peristiwa t
ertentu; dan 4)keputusan (pertimbangan) yang ditetapkan oleh hakim (di pengadi
lan) atau vonis (TimPenyusun Kamus, 2001: 410). Secara sederhana hukum dapat
dipahami sebagai peraturan- peraturan atau norma-
norma yang mengatur tingkah laku manusia dalam suatu masyarakat, baik peratu
ran atau norma itu berupa kenyataan yang tumbuh dan berkembang dalammasya
rakat maupun peraturan atau norma yang dibuat dengan cara tertentu dan
ditegakkanoleh penguasa (Muhammad Daud Ali, 1996: 38). Kata hukum
sebenarnya berasal dari bahasaArab al-hukm yang merupakan isim mashdar dari
fi’il (kata kerja) hakama-yahkumu
yang berarti memimpin, memerintah, memutuskan, menetapkan, atau mengadili, 
sehingg kataalhukm berarti putusan, ketetapan, kekuasaan, atau pemerintahan
(Munawwir, 1997:
286).Dalam wujudnya, hukum ada yang tertulis dalam bentuk undangundang sep
erti hukummodern (hukum Barat) dan ada yang tidak tertulis seperti hukum adat
dan hukum Islam.Adapun kata yang kedua, yaitu ‘Islam’, oleh Mahmud Syaltout
didefinisikan sebagaiagama Allah yang diamanatkan kepada Nabi Muhammad
saw. untuk mengajarkan dasar-dasar dan syariatnya dan juga mendakwahkannya

6
kepada semua manusia serta mengajak mereka untuk memeluknya (Mahmud
Syaltout, 1966: 9). Dengan pengertian yang sederhana,Islam berarti agama Allah
yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. lalu disampaikan kepadaumat manusia
untuk mencapai kesejahteraan hidupnya baik di dunia maupun di akhirat
kelak.Dari gabungan dua kata ‘hukum’ dan ‘Islam’ tersebut muncul istilah hukum
Islam.Dengan memahami arti dari kedua kata yang ada dalam istilah hukum Islam
ini, dapatlahdipahami bahwa hukum Islam merupakan seperangkat norma atau
peraturan yang bersumber dari Allah SWT. Dan
Nabi Muhammad saw. untuk mengatur tingkah laku manusia di  tengah-
tengah masyarakatnya. Dengan kalimat yang lebih singkat, hukum Islam dapatdiar
tikan sebagai hukum yang bersumber dari ajaran Islam.

Dalam khazanah literatur Islam (Arab), termasuk dalam al-Quran dan Sunnah,


tidak dikenal istilah hukum Islam dalam satu rangkaian kata. Kedua kata ini
secara terpisah dapatditemukan penggunaannya dalam literatur Arab, termasuk
juga dalam al-Quran dan Sunnah.Dalam literatur Islam ditemukan dua istilah yang
digunakan untuk menyebut hukum Islam,yaitu al-syari’ah al-Islamiyah (Indonesia:
syariah Islam) dan al-fiqh al- Islami (Indonesia:fikih Islam). Istilah hukum Islam
yang menjadi populer dan digunakan sebagai istilah resmidi Indonesia berasal dari
istilah Barat.

Hukum Islam merupakan terjemahan dari istilah Barat yang berbahasa Inggris,


yaituIslamic law. Kata Islamic law sering digunakan para penulis Barat (terutama
para orientalis)dalam karya-karya mereka pada pertengahan abad ke-20 Masehi
hingga sekarang. Sebagaicontoh dari bukubuku mereka yang terkenal adalah
Islamic Law in Modern World (1959)karya J.N.D. Anderson, An Introduction to
Islamic Law (1965) karya Joseph Schacht, AHistory of Islamic Law (1964) karya N.J.
Coulson, Crime and Punishment in Islamic Law:Theory and Practice from the
Sixteenth to the Twenty-first Centuri (2005) karya RudolphPeters, An Introduction
to Islamic Law (2009) kayra Wael B. Hallaq, dan Introduction inIslamic Law (2010)
karya Ahmed Akgunduz.

7
Para pakar Islam yang menulis dengan bahasa Inggris juga menggunakanistilah itu
dalam tulisan-tulisan mereka. Kata Islamic law sering digunakan untuk
menunjuk istilah Arab fikih Islam. Ahmad Hasan menggunakan istilah Islamic law
untuk fikih dalamkarya-karyanya seperti dalam buku The Early Development of
Islamic Jurisprudence (1970)dan The Principles of Islamic Jurisprudence (1994).
Istilah inilah yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi hukum Islam.
Istilah ini kemudian banyak digunakan untuk istilah-istilah resmi seperti dalam
perundang-undangan, penamaan mata kuliah, jurusan,
danlain sebagainya. Adapun untuk padanan syariah, dalam literatur Barat, ditemu
kan katashari’ah. Untuk padanan syariah terkadang juga digunakan Islamic law, di
samping jugadigunakan istilah lain seperti the revealed law atau devine law
(Ahmad Hasan, 1994: 396).

Sistem hukum ini semula dianut oleh masyarakat Arab sebagai awal daritimbulnya
dan penyebaran agama Islam. Kemudian berkembang ke neagara-negara lain di
Asia, Afrika, Eropa dan Amerika secara individual atau kelompok. Sedangkan
untuk  beberapa negara di Afrika dan Asia perkembangannya sesuai dengan
pembentukan negaraitu yang
berasaskan ajaran Islam. Bagi negara Indonesia walaupun mayoritas warganegara
nya beragama Islam, pengaruh agama itu tidak besar dalam bernegara karena pe
mbentukan negara bukanlah menganut ajaran Islam.

Sistem hukum Islam bersumber kepada:

1.Quran, yaitu kitab suci dari kaum muslimin yang diwahyukan oleh Allah kepada
NabiRasul Allah Muhammad dengan perantara Malaikat Jibril.

2.Sunnah Nabi, ialah cara hidup dari Nabi Muhammad atau cerita-cerita (hadis)m
engenai Nabi Muhammad.

3.Ijma, ialah kesepakatan para ulama besar tentang suatu hal dalam cara kerja(be
rorganisasi)

8
4.Qiyas, ialah analogi dalam mencari sebanyak mungkin persamaan diantara duak
ejadian. Cara ini dapat dijelmakan melalui metode ilmu hukum berdasarkan
deduksidengan menciptakan atau menarik suatu garis hukum baru dari garis
hukum
lamadengan maksud memberlakukan yang baru itu kepada suatu keadaan karena 
persamaan yang ada.

Agama Islam dengan sengaja diturunkan oleh Allah melalui malaikat Jibril
kepada Nabi Muhammad dengan maksud menyusun ketertiban dan keamanan  
serta keselamatanumat manusia. Karena itu dasar -
dasar hukumnya mengatur mengenai segi -
segi pembangunan, politik, sosial ekonomi dan budaya, disamping hukum-hukum 
pokok tentang kepercayaan dan kebaktian ibadat kepada Allah. Karena
itu berdasarkan sumber-sumber hukumnya, sistem hukum Islam dalam “Hukum
Fikh” terdiri dari dua hukum pokok, ialah:

1.Hukum Rohaniah, lazim disebut “ibadat”, yaitu cara-cara menjalankan
kewajibantentang keimanan terhadap Allah, seperti sholat, puasa, zakat dan
menjalankan haji.

2.Hukum Duniawi, terdiri dari:

a.Muamalat, yaitu tata tertib hukum dan peraturan mengenai hubungan antar ma
nusia dalam bidang jual-beli, sewa-menyewa, perburuhan, hukum tanah,hukum p
erikatan, hak milik, hak kebendaan dan hubungan ekonomi pada umumnya.

 b.Nikah, yaitu perkawinan dalam
arti membentuk sebuah keluarga yang terdiri darisyarat-syarat dan rukun-
rukunnya, hak dan kewajiban, dasar-dasar perkawinanmonogamy dan akibat-
akibat hukum perkawinan.

9
c.Jinayat, yaitu hukum pidana yang meliputi ancaman hukuman terhadap
hukumAllah dan tindak pidana kejahatan.

Sistem hukum Islam ini menganut suatu keyakinan dari ajaran Islam dengankeima
nan lahir batin secara individual. Bagi negara-negara yang menganut asas
hukumIslam dalam bernegara melaksanakan peraturan-peraturan hukumnya
secara taat sesuaiyang dianggap
adil berdarkan peraturan perundangan negara yang
dibuat dan tidak  bertentangan dengan ajaran Islam.

Keberlakuan Hukum Islam di Indonesia mengalami pasang surut pertama,


padamasa kerajaan2 Islam, VOC
(teori recepti in Complexiu= Vanden Berg), HindiaBelanda teori
Receptie , kemerdekaan dan pasca amandemen.

B.SISTEM HUKUM BARAT

Sistem hukum barat diawali dengan dua sistem hukum besar di dunia, yaitu
RomanLaw Sistem dan Common Law Sistem. Hukum barat biasa kita sebut sekular
karena samasekali tidak ada kaitannya dengan agama. Jadi di dunia ini terdapat
tiga sistem hukum besar yaitu Roman Law (Hukum Romawi), Common Law
(hukum kebiasaan atau hukum tidak tertulis yang berasal dari Inggris).

Sistem Roman Law melahirkan sistem hukum di beberapa Negara Eropa,


sepertihukum Napoleon (Napoleonis Code) di Perancis, hukum sipil
jerman (German Civil Code)tahun 1900, hukum Belanda dan hukum sipil italia
(Italian Civil Code). Hukum-hukumtersebut mempengaruhi sistem
hukum di Negara-negara jajahan Negara-
negara tersebut.Sedangkan Common Law yang berasal dari inggris juga mempeng
aruhi Negara-
negara jajahannya. Amerika Serikat pada umumnya menggunakan sistem hukum 
yang berasal dariCommon Law Inggris. Indonesia sebagai Negara bekas jajahan
Belanda, maka Indonesiamendapatkan warisan sistem hukum yang dipakai di
Negara Belanda, yaitu Roman Law Sistem.

10
Common Law Inggris mulai abad ke 11 sebagai hukum kota Inggris, Common
Law didasarkan pada ketentuan hukum yang lebih dulu (judicial precedent) bukan
pada undang-undang, dan asalnya dari hukum tidak tertulis di inggris. Disinilah
inti perbedaan antara jenissistem ini dengan hukum sipil (Civil Law) sebagai
perwujudan sistem Roman Law. Kalausistem Roman Law berdasarkan
pada tersusunnya peraturan perundang-undangan,
sistemCommon Law lebih menekankan pada kaidah-kaidah hukum. Sistem Roman 
Law lebihmenekankan pada sistematis rasional, sedangkan sistem Common Law
pada empiris.

Dalam hukum barat, sumber-sumber hukum dalam arti formal berupa undang-
undangdan sumber-sumber hukum dalam arti materiil berupa kebiasaan,
perjanjian dan lain-lain.Seperi disebutkan diatas bahwa di dalam sistem Civil Law
bentuk-bentuk sumber hukumdalam arti formal adalah perundang-
undangan, juga termasuk kebiasaan-kebiasaan danyurispudensi. Dalam rangka
menegakkan keadilan para yuris dan lembaga merujuk kepadasumber-sumber
tersebut.

Dalam hukum barat, sumber-sumber hukum dalam arti formal berupa undang-
undangdan sumber-sumber hukum dalam arti materiil berupa kebiasaan,
perjanjian dan lain-lain.Seperi disebutkan diatas bahwa di dalam sistem Civil Law
bentuk-bentuk sumber hukumdalam arti formal adalah perundang-
undangan, juga termasuk kebiasaan-kebiasaan danyurispudensi. Dalam rangka
menegakkan keadilan para yuris dan lembaga merujuk kepadasumber-sumber
tersebut.

Sumber Hukum Civil Law, yaitu :

a.Undang-undang

Menurut C.S.T Kansil menyatakan bahwa undang-undang adalah suatu


peraturan Negara yang mempunyai kekuataan hukum yang mengikat diadakan,

11
dipelihara oleh Negara. Di dalam Negara yang mengikuti sistem hukum romawi, u
ndang-undang menjadisumber utama dan hakim tidak boleh melanggar undang-
undang dalam setiap memutus perkara. Mereka juga menempatkan konstitusi pa
da urutan tertinggi dalam hierarki perundang-undangan. Maka dari itu setiap und
ang-undang yang ada harus melewati ujimateriil apakah undang-undang
bertentangan dengan ketentuan konstitusi atau tidak.

Berdasarkan teori konsititusi, konstitusi dibentuk
sebagai instrument hukum dasar yang di dalamnya pelaksanaan kekuasaan politik
Negara dibatasi. Sebagai hukum dasar,  konstitusi dirancang antara untuk
menyeimbangkan hak-hak rakyat dan alokasi kekuasaanlembaga-lembaga Negara
sehingga Negara dapat berfungsi secara layak.

b.Kebiasaan

Kebiasaan atau custom ini dimaksudkan dengan perbuatan manusia atau


masyarakatyang dilakukan secara berulang-ulang yang berarti telah diterima oleh 
masyarakat ataumerupakan tindakan menurut pola tingkah laku yang tetap, ajeg,
lazim, normal atau adatdalam masyarakat atau pergaulan hidup tertentu. Karena
adanya pengulangan terhadap
suatu perbuatan sedemikian rupan, maka masyarakat beranggapan bahwa hal itu 
harus berlakudemikian. Dan jika berlawanan makan masyarakat akan
menganggap terjadinya pelanggaranterhadap norma atau hukum tersebut.
Dengan demikian yang dimaksud dengan
kebiasaanyang mengandung hukum itu adalah perbuatan-perbuatan yang baik da
n diterima olehmasyarakat dan sesuai dengan kepribadian mereka.

Pelanggaran terhadap peristiwa-peristiwa penting menimbulkan reaksi masyaraka
tterhadap pelanggar. Pada masyarakat primitive, setiap pelanggar dapat diasingka
n darimasyarakatnya.

12
Norma demikian merupakan norma kebiasaan. Norma kebiasaan dapat
juga berupa aturan-aturan harta perkawinan, mengasuh anak, dan mengalihkan h
ak milik karenakematian. Maka dari itu kebiasaan dapat menjadi salah satu
sumber terbentuknya
hukum.Mereka yang memiliki kewenangan dalam membuat aturan-aturan tentu 
tidak mungkin bertentangan dengan kebiasaan masyarakat setempat. Penguasa ti
dak akan mungkin dapatmelaksanakan aturan yang sama sekali tidak dapat
dukungan dari masyarakat.

c. Yurispudensi

Secara umum yang dimaksud dengan yurispudensi yaitu putusan pengadilan


yangmempunyai kekuatan hukum tetap, yang secara umum memutuskan sesuatu
persoalan
yang belum ada penganturanny pada sumber hukum yang lain. Dalam pengertian 
yang luasyurispudensi adalah putusan hakim atau putusan pengadilan. Bahwa
putusan hakim
yang pertama kali menyelesaikan sesuatu kasus yang belum ada aturannya, jika di
pergunakansebagai dasar untuk memutus kasus yang sama oleh hakim
selanjutnya. Maka inilah yang dikatakan yurispudensi dan dapat dikatakan sebagai
sumber hukum, karena hakim adalah pembentuk hukum.

Dalam yurispudensi dikenal ada dua asas, yaitu asas precedent dan asas bebas.
Asas precedent adalah asas hakim terikat kepada keputusan-keputusan yang terle
bih dulu darihakim yang sama derajatnya atau dari hakim yang lebih tinggi. Asas
ini dianut oleh Negara-negara anglo saxen (Inggris, Amerika Serikat serta Negara-
negara bekas jajahannya).Sedangkan asas bebas adalah kebalikan dari asas
precedent tersebut, yaitu petugas pengadilantidak terikat pada keputusan- yang
lebih tinggi. Asas ini dianut oleh

13
 Negara Belanda dan Perancis. Kenyataan bahwa yurispudensi sebagai
sumber hukum tidak serta merta membuat hakim terikat pada
precedent.Yurispudensi di Negara-negara dengan sistem Civil Law tidak sekuat di
Negara-negara CommonLaw.

d. Doktrin/ Pendapat Ahli

Doktrin/ pendapat ahli hukum menurut kebanyakan ahli hukum mempunyaikedu
dukan sebagai salah satu sumber hukum ketika hakim akan memutuskan perkara
di pengadilan. Namun, dengan syarat ketika undang-undang tidak mengatur dan k
etika tidak didapatkan perjanjian internasional (untuk pengadilan internasional)
dan yurispudensi tidak didapatkan. Dalam banyak yurispudensi dapat kita lihat
bahwa hakim dalam
keputusannya berpegang pada pendapat seorang atau beberapa orang ahli huku
m, terutama sekali merekayang sudah terkenal dan dianggap mempunyai otoritas
dalam hal hukum. Hakim
mengutip pendapat tersebut dalam pertimbangan hukumnya sampai dengan men
jadikannya sebagaidasarkeputusannya.

Mengenai pendapat para ahli hukum pernah dikenal pendapat umum yangmenya
takan bahwa orang tidak boleh menyimpang dari Communis Opinio Doctorum(pe
ndapat umum para sarjana). Oleh karena itu, maka pendapat ahli hukum
mempunyaikekuatan mengikat sebagai sumber hukum. Pendapat para ahli ini
dapat dipergunakan sebagailandasan untuk memecahkan masalah-masalah yang
langsung atau tidak langsung berkaitansatu sama lain.

Sedangkan sumber-sumber hukum menurut sistem Common Law yaitu :

14
Di Negara dengan sistem Common Law, pada mulanya yurispudensiditempatkan s
ebagai sumber hukum yang pertama. Akan tetapi untuk saat ini tidaklah
demikian, undang
undang sama pentingnya dengan yurispudensi, bahkan amerika serikatmemiliki
undang-undang dasar. Masing-masing Negara bagian di Amerika Serikat
memilikiUUD sendiri lengkap dengan perangkat penerap hukumnya sendiri
termasuk MahkamahAgung masing-masing Negara bagian.

Mengenai sumber-sumber hukum ini terdapat perbedaan antara Amerika Serikat


danInggris. Yang pertama adalah pengadilan Inggris wajib mengikuti rules yang
dinyatakandalam putusan hakim sebelumnya sedangkan Mahkamah Agung Ameri
ka Serikat dan Negara-negara bagiannya tidak pernah mempertimbangkan untuk t
erikat dengan putusan- putusan yang mereka buat sendiri. Kedua, di Amerika
Serikat dikenal adanya judicial review,yaitu pengadilan dapat menyatakan tidak
sah ketentuan undang-undang yang bertentangan denganketentuan konstitusi,
inggris tidak mengenal hal itu karena Inggris tidak mempunyai konstitusi
tertulisdan inggris hanya mengenal adanya supremasi parlemen.

Suatu hal yang perlu kita ketahui bersama bawah Amerika Serikat adalah
peletak dasar sistem presidensial, berbeda dengan Inggris yang menganut sistem 
pemerintahan parlemen, hak inisiatif untuk mengajukan rancangan undang-
undang pada legislative saja.Eksekutif tidak mempunyai kekuasaan dalam
membuat undang-undang. Namun
demikian, presiden sebagai kepala eksekutif menandatangani pengesahan RUU it
u menjadi Undang-undang atau keberatan untuk menandatangani. Dalam hal
demikian, RUU dibahas kembali dimajelis yang mengajukannya disertai dengan
keberatan-keberatannya, dan apabila dilakukan pertimbangan-

15
pertimbangan kembali, dua pertiga dari anggota majelis tujuh, RUU laludisertai
dengan keberatan-keberatannya diajukan ke majelis lainnya dan apabila dua
pertigadari anggota majelis setuju, RUU menjadi Undang-undang.

C.SISTEM HUKUM ADAT

Secara bahasa hukum adat terbagi dari dua kata yakni hukum dan adat. Hukum
adalahkumpulan aturan atau norma yang apabila dilanggar akan dikenai sanksi,
dan yang membuathukum adalah orang yang memiliki kewenangan atasnya.
Sedangkan kata adat,  menurut Prof.Amura, istilah ini berasal dari bahasa
Sansekerta karena menurutnya istilah ini telah dipergunakan oleh orang
Minangkabau kurang lebih 2000 tahun yang lalu.Menurutnya adat  berasal dari
dua kata, a dan dato. A berarti tidak dan dato berarti sesuatuyang bersifat
kebendaan.

Dan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adat adalah aturan (perbuatan dsb)
yglazim diturut atau dilakukan sejak dahulu kala. Karena istilah Adat yang telah dis
erap kedalam Bahasa Indonesia menjadi kebiasaan maka istilah hukum adat dapat
disamakandengan hukum kebiasaan.

Beberapa definisi hukum adat yang dikemukakan para ahli hukum, antara lain seb
agai berikut:

1. Prof. Van Vallenhoven, yang pertama kali menyebut hukum adat memberikan


definisihukum adat sebagai : “ Himpunan peraturan tentang perilaku yang berlaku
bagi orang pribumi dan timur asing pada satu pihak yang mempunyai sanksi
(karena bersifat hukum)dan pada pihak lain berada dalam keadaan
tidak dikodifikasikan (karenaadat ). Abdulrahman , SH menegaskan rumusan VanV
allenhoven dimaksud memang cocok untuk mendeskripsikan apa yang dinamakan
AdatRecht pada jaman tersebut bukan untuk Hukum Adat pada masa kini.

16
2. Prof. Soepomo, merumuskan Hukum Adat: Hukum adat adalah synomim
darihukum yang tidak tertulisdi dalam peraturan legislative ( statuary law), hukum
yang hidupsebagai konvensi di badan-
badan hukum Negara (Parlemen, Dewan Propinsi dansebagainya), hukum yang
hidup sebagai peraturan kebiasaan yang dipertahankan didalam pergaulan hidup,
baik di kota maupun di desa-desa.

3. Prof. Soekanto, merumuskan hukum adat: Komplek adat adat inilah yangkeban
yakan tidakdikitabkan, tidak
dikodifikasikan dan bersifat paksaan mempunyaisanksi (dari itu hukum), jadi
mempunyai akibat hukum, komplek ini disebut HukumAda

.4. Prof. Soeripto: Hukum adat adalah semua aturan-aturan/ peraturan-peraturan 
adattingkah laku yang bersifat hukum di segala kehidupan orang Indonesia, yang 
padaumumnya tidak tertulis yang oleh masyarakat dianggap patut dan mengikat
paraanggota masyarakat, yang bersifat hukum oleh karena ada kesadaran
keadilan umum, bahwa aturan-aturan/ peraturan itu harus dipertahankan
oleh petugas hukum dan petugasmasyarakat dengan upaya paksa atau ancaman
hukuman (sanksi).

5. Hardjito Notopuro: Hukum Adat adalah hukum tidak tertulis, hukum kebiasaan


denganciri khas yang merupakan pedoman kehidupan rakyat
dalam menyelenggarakan tatakeadilan dan kesejahteraan masyarakat dan
bersifat kekeluargaan.

6. Suroyo Wignjodipuro: Hukum adat adalah suatu kompleks norma-norma yang b
ersumber apaada perasaan keadilan rakyat yang selalu berkembang serta melipu
ti peraturan tingkat laku manusia dalam kehidupan sehari-hari dalam
masyarakat, sebagianbesar tidak tertulis, karena mempunyai akibat hukum
(sanksi).

7. Seminar Hukum Adat dan pembinaan Hukum Nasional: Hukum adat diartikan
sebagaiHukum Indonesia asli yang tidak tertulis dalam bentuk perundang-
undangan Republik Indonesia, yang disana sini mengandung unsur agama.

17
8. Sudjito Sastrodiharjo menegaskan: Ilmu hukum bukan hanya mempelajari
apa yangdisebut das sollen, tetapi pertama kali harus mengingat das sein. Hukum
adat merupakanspecies dari hukum tidak tertulis, yang merupakan genusnya.

JadiHukum Adat merupakan seperangkat norma dan aturan adat/kebiasaan yang 
berlaku di suatu wilayah. Misalnya di perkampungan pedesaan terpencil yang mas
ihmengikuti hukum adat. Hukum adat juga berkembang sesuaidengan perkemban
ganmasyarakatnya dari zaman ke zaman, namun proses dalam perkembangan itu
berbeda-beda.Ada yang cepat dan ada pula yang lambat sesuai dengan
perkembangan masyarakat tertentu.Hukum adat memiliki corak-corak sebagai
berikut:

1. Mempunyai sifat kebersamaan atau komunal yang kuat,


artinya manusia menurut hukumadat merupakan makhluk dalam ikatan
kemasyarakatan yang erat, rasa kebersamaan inimeliputi seluruh lapangan hukum
adat.

2. Mempunyai corak religio-magis yang berhubungan dengan pandangan hidup al
amIndonesia.

3. Hukum adat diliputi oleh pikiran penataan serba konkrit, artinya hukum adat
sangatmemperhatikan banyaknya dan berulang-ulangnya perhubungan hidup
yang konkrit.

4. Hukum adat mempunyai sifat yang visual,


artinya perhubungan hukum dianggap hanya terjadi, oleh karena ditetapkan
dengan suatu ikatan yang dilihat .

18
D.PERBEDAAN SISTEM HUKUM ISLAM DENGAN HUKUM BARAT DAN ADAT

Hukum Islam Hukum Barata. Hubungan horisontal dan fertikal b. Kewajiban lebih


diutamakan.c.
Kolektif.d. Sanksi dunia & akherate. Ada 5 katagori hukuma. Hubungan horizontal 
b. Hak lebih diutamakanc. Bersifat induvidualis.d. Sanksi dunia.e. Katagori hukum:
Imperar, Prohibere  dan Permitere

 Di dunia dikenal ada 5 sistem hukum yang berlaku, yaitu:1.Sistem


Hukum Common Law2.Sistem Hukum Civil Law3.Sistem Hukum
Adat4.Sistem Hukum Islam5.Sistem Hukum Komunis

1.Keadaannya

a. Hukum adat merupakan hukum yang tertua yang ada di Indonesia.

b. Hukum islam baru dikenal di Indonesia setelah agama Islam disebarkan di


tanah air kita (kira-kira abad 1 Hijrah atau abad 7 Masehi).

c. Hukum barat diperkenalkan di Indonesia bersamaan dengan kedatangan orang-


orang belanda yang berdagang di Nusantara ini. Semula hukum badar hanya berla
ku bagiorang-orang eropa saja, tetapi kemudian dengan berbagai jalan melalui up
aya peraturan perundang-undangan (pernyataan berlaku, penundukan diri denga
nsukarela, pemilihan hukum dlsb), hukum barat berlaku juga bagi pribumi dan
orang-orang yang dipersamakan dengan mereka.

2.Bentuknya.

Hukum adat ialah hukum yang tidak tertulis, dimana ia tumbuh, berkembang
danhilangnya sejalan dengan tumbuh dan berkembangnya masyarakat.

19

Hukum islam seperti halnya hukum adat juga merupakan hukum yang


tidak tertulis,dalam arti tidak tertulis dalam peraturan perundang-
undangan. Walaupun hukumislam tidak diberi sanksi oleh penguasa, namun ia
dipatuhi oleh masyarakat karenakesadaran dan keyakinan mereka terutama
keyakinan terhadap para pemimpin atauulama Islam bahwa Islam adalah hukum
yang benar.

Hukum barat merupakan hukum yang tertulis.

3.Tujuannya

 Hukum adat bertujuan untuk menyelenggarakan kehidupan masyarakat yang


aman,tenteram dan sejahtera.

Hukum islam bertujuan untuk melaksanakan perintah dan menjauhi larangan


Tuhan.Ada yang berpendapat bahwa tujuan Hukum Islam ialah untuk memelihara
Agama, jiwa, akal, keturunan dan harta benda.

Hukum barat bertujuan untuk mencapai kepastian dan keadilan hukum.

4.Sumber

a.Sumber
pengenalSumber pengenal hukum adat ialah keputusan penguasa adat. Menurut 
Prof. M.Koesnoe yang menjadi sumber pengenal hukum adat ialah apa yang bena
r-benar terlaksana dalam pergaulan hukum di dalam masyarakat yang
bersangkutan.
Sumber  pengenal hukum islam dalam pengertian hukum syariat ialah Al- Qur’an 
dan kitab-kitab Hadist . Sumber pengenal hukum barat ialah segala peraturan per
undang-undangan sejak zaman kolonial beserta perubahannya yang dinyatakan
dalam Stbatau lembaran negara. 

20

b.Sumber isiHukum adat bersumber pada kesadaran hukum yang hidup dalam
masyarakat adat.Hukum islam bersumber kemauan Allah yang berupa wahyu
yang kini terdapat dalamQur’an dan Sunnah. Hukum barat besumber pada
kemauan pembentuk UU.

c.Sumber
pengikatYang dimaksud dengan sumber pengikat ialah sumber yang menjadi keku
atanmengikat orang untuk melaksanakan atau tidak melanggar hukum
tersebut.Sumber pengikat hukum adat ialah rasa malu yang ditimbulkan oleh kare
na berfungsinya sistem nilai dalam masyarakat yang bersangkutan. Sumber pengi
kathukum islam ialah iman atau tingkat ketaqwaan seorang muslim. Sumber
pengikathukum barat ialah kekuasaan negara yang membentuk UU Dasar yang kin
idilanjutkan oleh alat kekuasaan Negara RI.

5.Strukturnya

Struktur hukum adat ditentukan menurut teori-teori struktur menurut


pandangan ahli-ahli adat setempat. Struktur hukum islam terdiri dari Qur’an, As-
Sunnah dan hasil ijtihadmanusia yang memenuhi syarat serta pelaksanaannya
dalam konkreto masyarakat Islam baik  yang berupa keputusan-
keputusan maupun berupa amalan-amalan. Struktur hukum baratialah: kitab UU y
ang dibuat oleh lembaga legislatif, keputusan hakim, kemudian baruamalan-
amalan keputusan tersebut.

6.Lingkup masalah

Hukum Adat dan Hukum Barat pada dasarnya terdapat kesamaan ruang
lingkupnya dimanakeduanya hanya mengatur hubungan
antara manusia dengan manusia serta penguasa dalammasyarakat. Tetapi Hukum 
Islam tidak hanya mengatur hubungan antar manusia sajamelainkan hubungan
antara manusia dengan Tuhan.

21

7.Pembidangan
Hukum adat yang mengenal asas-asas kerukunan, kepatutan, keselarasan dalam
pergaulanhidup yang bersifat religio magis tidak mengenal pembidangan hukum
perdata dan
hukum publik. Hukum Islam mengenal pembidangan yang terdiri dari Hukum Ibad
ah dan HukumMuammalah. Hukum barat
mengenal pembidangan hukum privat dengan hukum publik dimana pembidanga
n ini ditentukan pada pengaturan kepentingan perdata atau publik.Hukum barat
bersifat induvidualis dan liberalistis serta terlepas dari ketentuan-ketentuan
agama.

8.Norma atau Kaidah Hukum

Dalam Hukum Barat dikenal 3 kaidah hukum yaitu: imperere (perintah); prohibere
(larangan)serta permittere (yang diperbolehkan).Sedangkan dalam Hukum Islam
dikenal 5 kaidah hukum atau al akham al khomsa.

Disamping itu ada bebarapa kemungkinan hubungan antara Hukum Islam dengan
HukumUmum (Commom Law), yaitu:

1.Sistem Hukum Islam merupakan salah satu tiga besar sistem hukum di dunia
yangmempunyai spesifikasi tersendiri yang
saling mengisi sekaligus berkompetisi dalamsebuah sistem hukum yang
berkembang.

2.Hukum Islam dapat menjadi sumber hukum bagi hukum positif.

3.Hukum Islam dapat dijadikan sumber hukum tidak tertulis sebagai pegangan


hakimdalam proses putusan hokum 

4.Hukum Islam ada yang mempunyai karakteristik sama dengan hukum umum
yaitumempunyai sanksi dan lain sebagain.

22

Anda mungkin juga menyukai