Anda di halaman 1dari 4

Review Jurnal

Judul : Synthesis Of A Novel Chalcone Derivative From Myristicin For Skin


Cancer Preventive Activity

Volume : Vol. 14 | Nomor 3 |1493-1498

Tahun : 2021

Penulis : HM Ansory dkk

Jurnal : Jurnal Rasayan J.Chem

Pereview : Davina Adira Natalia

Myristicin merupakan molekul utama dalam minyak atsiri pala. Senyawa


Myristicin adalah 6-allyl-4-methoxybenzo-1,3] dioxole. Myristicin dapat diisolasi
dengan distilasi pada 423 K, 25 mmHg dan memiliki gugus alil yang dapat diubah
menjadi gugus aldehida menjadi turunan benzaldehida. Turunan benzaldehida dari
miristisin ini kemudian dapat direaksikan dengan metil fenil keton untuk menghasilkan
turunan kalkon baru. Kalkon memiliki beragam aktivitas biologis, seperti antikanker,
antioksidan, antimalaria, dan aktivitas anti-alergi. Kanker kulit merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang muncul dengan 40% pasien kanker saat ini. Kanker kulit
mengandung karsinoma sel skuamosa (SCC), karsinoma sel basal (BCC), dan
melanoma ganas. Dengan kemampuan kalkon sebagai antikanker, perlu dilakukan
banyaknya pengembangan terhadap sintesis dari derivatif novel kalkon.

Sintesis kalkon baru dari myristicin dinilai optimal untuk pengembangan


terhadap antikanker. Penelitian yang dilakukan Elisa, et all (2022) diperoleh Hasil yang
diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa myristicin pada konsentrasi 1 mM
mempotensiasi efek sitotoksik agen kemoterapi, yang dibuktikan dengan penurunan
nilai IC50 yang diperoleh dan nilai CRI yang lebih besar dari 1. Efek ini bersifat
sinergis, karena efek asosiasi lebih besar daripada jumlah efek masing-masing
komponen bila diterapkan sendiri. Diyakini bahwa potensiasi efek kemoterapi ini
terutama disebabkan oleh penyumbatan pompa eflux terkait MDR. Pemberian bersama
secara klinis obat yang menghambat eflux yang dipromosikan oleh protein
transmembran yang dikombinasikan dengan obat antikanker dianggap sebagai
modalitas pengobatan untuk mengatasi MDR dalam terapi antikanker.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Ansory, et all, Dengan menggunakan


molekular docking yakni metode yang menggabungkan molekul kecil dengan struktur
makromolekul dan ligan dari protein target yang diidentifikasi dan dicocokkan,
membentuk pose pengikatan, dan memiliki afinitas. Dibuatlah skema novel kalkon
derivatif dari myristisin sebanyak 3 reaksi dengan tujuan untuk diperiksa masing-
masing senyawa yang ada.

Semua percobaan pembuatan sintesis menggunakan instrumen berupa H-NMR


terekam dalam spektrometer Agilent NMR 400 MHz, hasil IR yang terekam dalam IR
Prestige-21, spektrofotometer Shimadzu, GC terekam dalam GC 2010, Shimadzu dan
GC-Ms terekam dalam QP-2010 Plus, Shimadzu. Setelah semua bahan dipastikan
kemurniannya, dilanjut dengan sintesis isomyristisin lalu dilanjut dengan sintesis 7-
metoksibenzo[1,3]dioksol-5-karbaldehida hingga dilakukan sintesis 3-(7-
metoksibenzo[1,3]dioksol-5-il)-1-fenilprop-2-en-1-one.

Hasil pembuatan isomiristisin dinilai berhasil dengan munculnya dua puncak


yang sama dengan m/z yang sama = 192 pada 25.703 min 5.88% area dan 27.057 min
91.40% pada GC-Ms. Ini menunjukkan bahwa produk reaksi 1 memiliki isomer. Dari
spektra IR pun terlihat serapan yang sesuai dengan gugus fungsi isomiristin. Begitupun
juga dengan sintesis senyawa 2 yang menunjukan intensitas tinggi terhadap target
adanya gugus yang ada. Untuk senyawa 3 yang disintesis, TLC scanner menunjukkan
rf = 0,22 dengan kemurnian 95,56%. Spektra IR menunjukkan serapan yang cocok
dengan gugus fungsi molekul yang di targetkan. Dari hasil spektra, terjadi hilangnya
proton aldehid akibat pergeseran.
3 komponen senyawa dilakukan docking terhadap target protein. Hasil
komponen yang menunjukan nilai yang baik adalah senyawa 3 dengan Skor energi ikat
adalah -7,5 kkal/mmol. Skor pengikatan terbaik pada senyawa DHODH adalah -10,3
kkal/mol tanpa interaksi ikatan hidrogen.

Kelebihan dari jurnal ini adalah kajian yang cukup menjelaskan dengan baik
setiap komponen dalam pembahasan, adanya gambar yang dapat menjadi penguat
informasi yang disampaikan, serta setiap data yang dipaparkan dalan jurnal sistematis
dan informatif. Kelemahan dari jurnal ini yaitu tidak dijelaskan secara rinci mengenai
proses sintesis dari senyawa utama serta kurangnya penjelasan dalam sisi docking pada
molekulnya.

Kesimpulan dari jurnal ini adalah telah dilakukan sintesis terhadap turunan
chalcone baru dari myristicin melalui tiga langkah sintesis, dengan deteksi
menggunakan GC-Ms, IR, dan 1H NMR. Menunjukan hasil adanya ikatan terhadap
HSP90A dengan hasil ikatan ΔG -7,5 kcal/mol. Hasil docking antara protein PTGS 2
dan DHODH dengan ligan dari senyawa turunan myristicin menunjukkan bahwa
hampir semua ligan dapat berinteraksi dengan kedua target tersebut. Ligan memiliki
nilai ikatan ΔG terendah dan memiliki interaksi terbaik -10,3 kkal/mol dan -8,6
kkal/mol pada DHODH.

Referensi

1. H. M. Ansory, I. N. Fitriani., S. Handayani And N. Aznam. 2021. Synthesis Of


A Novel Chalcone Derivative From Myristicin For Skin Cancer Preventive
Activity. Journal Rasayan. Vol. 14. No. 3
2. Seneme, E.F.; dos Santos, D.C.; de Lima, C.A.; Zelioli, Í.A.M.; Sciani, J.M.;
Longato, G.B. Effects of Myristicin in Association with Chemotherapies on the
Reversal of the Multidrug Resistance (MDR) Mechanism in
Cancer. Pharmaceuticals 2022, 15, 1233. https://doi.org/10.3390/ph15101233
3. Seneme, E.F.; dos Santos, D.C.; Silva, E.M.R.; Franco, Y.E.M.; Longato, G.B.
Pharmacological and Therapeutic Potential of Myristicin: A Literature
Review. Molecules 2021, 26,5914.
https://doi.org/10.3390/molecules26195914

Anda mungkin juga menyukai