SYNTHESIS OF A NOVEL CHALCONE DERIVATIVE FROM MYRISTICIN FOR SKIN
CANCER PREVENTIVE ACTIVITY
Dosen pengampu : Hery Muhamad Ansory
Disusun oleh : Erina Kriswidianti (A28227079)
FAKULTAS FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI 2022/2023
UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA JUDUL SYNTHESIS OF A NOVEL CHALCONE DERIVATIVE FROM MYRISTICIN FOR SKIN CANCER PREVENTIVE ACTIVITY JURNAL RASĀYAN j.chem. VOLUME DAN HALAMAN Vol. 14 / No. 3 TAHUN 2021 PENULIS H.M. Ansory, I.N. Fitriani, S. Handayani, N. Aznam REVIEWER ERINA KRISWIDIANTI (A28227079) TANGGAL REVIEW 01 April 2023 SUMBER JURNAL Ansory, H. M., Fitriani, I. N., Handayani, S., & Aznam, N. (2021). Synthesis of a novel chalcone derivative from myristicin for skin cancer preventive activity. Rasayan Journal of Chemistry, 14(3), 1493–1498. https://doi.org/10.31788/RJC.2021.1436312
Zamri, A., Program Studi, M. S., & Kimia
Organik Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, B. (n.d.). SINTESIS DAN UJI TOKSISITAS SENYAWA KALKON TURUNAN 2’- HIDROKSI ASETOFENON ABSTRAK Berdasarkan hasil uji toksisitas senyawa analog kalkon berpotensi sebagai antikanker terbukti dengan LC50 < 200 ug/Ml. Aktivitas antikanker senyawa kalkon di analisis melalui metode docking. Skrining target molekuler dari kandungan kimia minyak atsiri pala beserta turunan miristinnya terhadap target molekuler antikanker kulit yaitu Heat Shock Protein 90 ( HSP90A ), Prostaglandin Synthase 2 ( PTGS2 ), dan Dihydroorotate Dehydrogenase ( DHODH ). LATAR BELAKANG Senyawa kalkon termasuk dalam famili flavonoid dan merupakan senyawa prekursor dalam pembentukan flavonoid. Senyawa kalkon merupakan salah satu senyawa yang berpotensi sebagai sensor, dan senyawa yang sangat menarik karena sering dimanfaatkan berbagai aktivitas biologisnya. Kalkon memiliki beragam aktivitas biologis, seperti antikanker, antimalaria, aktivitas anti alergi. Kanker merupakan penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang dapat menyerang bagian tubuh yang akan menyebar ke organ lain. Kanker kulit merupakan masalah kesehatan yang muncul dengan 40% pasien kanker kulit. Senyawa turunan kalkon berpotensi sebagai sensor karena strukturnya dapat dimodifikasi dengan penambahan gugus subtitusi sehingga dapat berinteraksi dengan anion membentuk hidrogen. Myristicin ( 6-allyl-4- methoxybenzo-1,3 ) adalah molekul utama dalam minyak atsiri pala.
TUJUAN Untuk mempelajari fungsi senyawa kalkon
pada penggunaan antikanker. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode Molecular docking yaitu metode yang menggabungkan molekul kecil dengan struktur makromolekul dan ligan dari protein untuk mengidentifikasi. Molecular docking yang dilakukan menggunakan program Autodock. Sintesis 1 Myristicin dan 20% KOH dalam etanol direfluks selama 5 jam. Metode reaksi diadopsi dari reaksi isomerisasi eugenol, anethole,dan safrole 18-20. Sintesis 2 Campuran 1 ( 3,90 g, 0,02 mol ), asam sulfat 50% ( 15 ml ), tween 80 ( 0,1 g ), ditambahkan permanganat 10 %. Tetes demi tetes ke dalam campuran, dipanaskan sampai 40 derajat celcius. Sintesis 3 Dilarutkan dalam 10 ml etanol, metil fenil keton ( 0,6 g, 0,005 mol ), tambahkan tetes demi tetes 10 ml natrium hidroksida 30% dalam etanol dan suhu dibawah 30 derajat celcius. Penambatan Molekuler struktur kimia dari 4 ligan dibuat dari ChemDraw secara manual. Tiga dimensi strukturnya adalah HSP90 ( PDB ID : 2VCJ resolusi : 2,50 A ), DHODH ( PDB ID : 5IKQ resolusi : 2,41 A ), PTGS2 ( PDB ID : 2BXV resolusi : 2,15 A ). PEMBAHASAN DAN HASIL Docking adalah metode untuk memprediksi posisi yang terbaik dari suatu molekul ketika terikat satu sama lain untuk membentuk kompleks yang stabil. Tujuan dari docking adalah untuk mencapai konformasi protein dan ligan yang optimal. Docking membantu dalam mempelajari interaksi ligan dengan protein. Isomeriksin 1 telah berhasil disintesis, spektra GC-MS 1 menunjukkan adanya dua puncak yang sama m/z = 192 pada daerah 25,703 menit 5,88% dan 27,057 menit 91,40%. Menunjukkan bahwa produk reaksi 1 mempunyai isomer (E,Z) Laju rotasi dalam konformasi akan menentukan laju deprotonasi (KE dan KZ) sehingga rasio E dan Z dari produk reaksi akan berhubungan dengan rasio KE/KZ. Rasio KZ, konfigurasi transisi anion Z lebih tinggi dibandingkan anion E. Nilai kopling menunjukkan E isomer geometri dengan 3J = 15,6 Hz. Untuk senyawa 2 hasil sintesis, spektra GC menunjukkan adanya satu puncak utama pada 21,246 menit 97,47%. Dari spektra IR menunjukkan adanya serapan gugus fungsi aldehida yang mengindikasikan reaksi. Senyawa 3 yang disintesis, pemindai KLT menunjukkan rf = 0,22 dengan kemurnian 95,56%. Menunjukkan kecocokan dengan gugus fungsi molekul 3, tabel 1. Sedangkan spektra 1H-NMR menunjukkan bahwa reaksi selesai. Sintesis turunan kalkon menggunakan piperonal memiliki % rendemen yang baik yaitu 68% dengan NaOH 10% dalam etanol dan waktu yang sama. HSP90 adalah pendamping yang mendapat peran penting dalam pematangan konformasi dan aktivitas protein di dalam membran substrat. Tumorigenesis yang diinduksi UV-B terkait dengan metabolisme yang berubah, dan DHODH menjadi bahan bakar motokondria. Ligan yang paling cocok dengan HSP90A adalah 3. Skor energi pengikatan adalh -7,5 kkal/mol. Skor pengikatan terbaik dalam DHODH adalah - 10,3 kkal/mol. Hasil docking antara protein PTGS2 dan ligan dari turunan myristicin menunjukkan semua ligan/obat dapat berinteraksi dengan PTGS2. KESIMPULAN Turunan kalkon dari myristicin yang disintesis melalui 3 langkah sintesis 1,2, dikarakterisasi oleh GC-MS, IR, 1H NMR. Senyawa 3 pada HSP90A memiliki Agbind -7,5 kkal/mol. Hail docking protein PTGS2 dan DHODH dengan ligan dari senyawa turuan miristicin menunjukkan hampir semua ligan dapat berinteraksi dengan kedua target. Ligan memiliki interaksi yang terbaik sebesar -10,3 kkal/mol dan -8,6 kkal/mol pada DHODH dan PTGS2. Turunan miristisin kalkon menjadi senyawa yang kuat terhadap target protein molekuler kanker kulit dengan metode docking. KELEBIHAN 1. Penulis mampu memaparkan dengan baik setiap komponen dalam pembahasan 2. Penulis memberikan solusi yang jelas dengan mengeluarkan data numerik dan analisa pembuktian dalam pembahasan 3. Terdapat kesimpulan yang dapat mempermudah pembaca
KEKURANGAN 1. Jurnal tidak menggunakan bahasa
Indonesia 2. Nomor halaman tidak ada 3. Terdapat beberapa kata yang tidak sesuai dengan penggunaan EYD