Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Perkembangan karya sastra di Indonesia menunjukkan peningkatan, terbukti dari
banyaknya karya sastra yang muncul, baik itu novel, puisi, cerpen, dan drama.
Kemajuan ini merupakan bukti bahwa di Indonesia saat ini terdapat banyak pecinta
karya sastra. Karya sastra merupakan wujud dari sebuah seni. Ada juga yang
menyebut karya sastra sebagai suatu karya fiksi. Fiksi sering juga disebut cerita
rekaan meliputi bentuk-bentuk prosa. Karya prosa sendiri dapat didefinisikan sebagai
hasil proses kreatif pengarang berdasarkan pandangan, tafsiran, dan penilaiannya
tentang peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi maupun pengolahan tentang
peristiwa-peristiwa yang hanya berlangsung dalam khayalannya (Semi, 1988:31).
Menurut Nurgiyantoro (2007:2), karya sastra adalah hasil dari cipta atau karya
manusia yang imajinatif. Sebagai hasil imajinatif, sastra memiliki fungsi sebagai
bahan bacaan yang menyenangkan dan sarat akan nilai-nilai budaya serta berguna
menambah kekayaan batin bagi permasalahan manusia, kemanusiaan, dan kehidupan.
Salah satu bentuk karya sastra adalah novel. Dalam sebuah novel, terdapat cerita
yang merupakan rangkaian alur kehidupan tokoh. Karya sastra pada umunya berisi
tentang permasalahan yang terjadi dalam dirinya sendiri. Karena itu, karya sastra
memiliki dunia sendiri yang merupakan hasil dari pengamatan sastrawan terhadap
kehidupan yang diciptakan sastrawan itu sendiri, baik berupa novel, puisi, maupun
drama yang berguna untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Karya sastra sebagai sebuah tiruan kenyataan atau mimesis memiliki hubungan
dengan psikologi. Psikologi sendiri adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang
tingkah laku atau aktivitas-aktivitas kejiwaan, dalam hal ini karya sastra juga berisi
aktivitas dan tingkah laku manusia. Hal ini sesuai dengan 3 pendapat Siswantoro
(2005:26) yang menyebutkan bahwa perilaku adalah fenomena yang dapat diamati
dan tidak abstrak, sedangkan jiwa merupakan sisi dalam diri manusia yang tidak
teramati tetapi penampakannya tercermati dan tertangkap oleh indera, yaitu lewat
perilaku.
Hubungan antara karya sastra dan psikologi tersebut juga tercermin dalam karya-
karya novel. Novel dapat menjadi sebuah medium untuk menggambarkan kondisi
kejiwaan yang dialami oleh seorang tokoh dalam cerita tersebut. Novel menyajikan
cerita fiksi dalam bentuk tulisan atau kata-kata, juga mempunyai unsur instrinsik dan
ekstrinsik. Novel dapat menjadi gambaran-gambaran realita kehidupan lewat cerita
yang ditulis. Salah satu novel yang memuat unsur psikologis tokoh dan
menggambarkan realitas kehidupan adalah novel “Surat Kecil untuk Tuhan” karya
Agnes Davonar. Novel ini menceritakan kisah nyata tentang Gitta atau Keke, gadis
berusia 13 tahun yang melawan kanker ganas yang menggerogoti tubuhnya. Melalui
penggambaran dalam novel, pembaca dapat mengimajinasikan bagaimana karakter
dan ketangguhan serta perjuangan hidup tokoh Keke. Novel Surat Kecil Untuk
Tuhan termasuk novel yang ada jajaran best seller dan telah di baca lebih dari
puluhan juta pembaca online.
Melihat berbagai nilai-nilai perjuangan hidup yang dapat ditemukan dari novel
Surat Kecil Untuk Tuhan karya Agnes Davonar, maka peneliti bermaksud untuk
melakukan penelitian terhadap bentuk-bentuk perjuangan hidup tokoh remaja dalam
novel untuk berjuang melawan penyakit yang menggerogoti hidupnya. Pembacaan
karya sastra yang mengandung nilai-nilai kehidupan, termasuk nilai perjuangan
hidup memberikan motivasi bagi pembacanya untuk turut meneladani perjuangan
yang dilakukan oleh tokoh, sehingga penelitian ini dirasa perlu untuk dilaksanakan.
Oleh karena itu, penelitian ini mengambil judul “Perjuangan Hidup Seorang Gadis
Remaja Melawan Penyakit yang Menggerogoti Hidupnya dalam Novel Surat Kecil
untuk Tuhan”.

II. RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan, maka rumusan
masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Bagaimana rintangan hidup yang dialami tokoh remaja dalam novel
“Surat Kecil untuk Tuhan”?
2) Bagaimana wujud perjuangan hidup tokoh remaja melawan
penyakitnya dalam novel “Surat Kecil untuk Tuhan”?
III. MANFAAT
1) Manfaat Teoretis
Secara teoretis, penelitian ini bermanfaat untuk mengungkap nilai-
nilai perjuangan yang terkandung dalam novel “Surat Kecil untuk Tuhan”
sehingga dapat menjadi gambaran nyata serta motivasi bagi pembacanya.
Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat untuk membantu perkembangan
sebuah karya sastra sebagai media menanamkan nilai-nilai kehidupan bagi
pembacanya, dan tidak hanya sekedar sebagai media hiburan saja.
2) Manfaat Praktis
Selain memberikan manfaat teoretis, penelitian ini juga diharapkan
mampu memberikan manfaat praktis bagi pembaca, penulis dan
pengembangan ilmu pengetahuan.
a. Bagi Pembaca
Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat berupa tambahan wawasan dan pengetahuan tentang wujud-
wujud nilai perjuangan dalam menghadapi masalah kehidupan.
Sehingga pembaca tidak hanya sekedar membaca novel saja, tetapi
juga mendapatkan nilai-nilai kehidupan yang dapat diterapkan.
b. Bagi Penulis
Bagi penulis, penelitian ini diharapkan menjadi sumber
pengetahuan baru, tidak hanya tentang nilai-nilai perjuangan hidup,
tetapi juga tentang bagaimana sebuah apresiasi sastra dilakukan dan
menjadikan apresiasi tersebut memiliki nilai manfaat untuk
diterapkan dalam kehidupan nyata.
c. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, kajian ini
diharapkan menjadi tambahan khazanah ilmu baru dalam apresiasi
sastra serta dapat menjadi pijakan bagi penelitian-penelitian sejenis
yang akan dilaksanakan di kemudian hari.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

I. PERJUANGAN HIDUP DALAM KARYA SASTRA


Perjuangan adalah sebuah usaha atau upaya yang dilakukan seseorang atau
kelompok orang untuk mencapai sesuatu yang diinginkan melalui proses dan
rintangan yang dihadapi. Perjuangan dalam hidup seseorang sangat diperlukan dalam
kehidupan seseorang manusia, sebab untuk mencapai sesuatu seseorang haruslah
berjuang atau berusaha baik itu dalam bidang materi maupun imateri . Perjuangan
merupakan sebuah usaha atau upaya yang dilakukan seseorang atau kelompok orang
untuk mencapai sesuatu yang diinginkan melalui proses dan rintangan yang dihadapi
pada lingkungan masyarakat. Perjuangan dalam hidup seseorang sangatlah
diperlukan dalam kehidupan seorang manusia. Secara sederhana karya sastra yang
merupakan tiruan dari kenyataan, dapat berfungsi sebagai medium untuk
menyampaikan nilai-nilai perjuangan.
Nilai perjuangan sendiri adalah nilai yang dapat menjadikan seseorang
memiliki perasaan untuk merubah suatu keadaan yang lebih baik daripada
sebelumnya. Joyomartono (1990: 5) mengungkapkan bahwa nilai-nilai perjuangan
meliputi nilai rela berkorban, nilai persatuan, nilai harga-menghargai, nilai sabar dan
semangat pantang menyerah, dan nilai kerja sama.

II. PENDEKATAN PSIKOLOGI SASTRA


Sastra memiliki perbedaan dengan psikologi. Sastra berhubungan dengan
seni, sedangkan psikologi merujuk pada perilaku manusia dan proses mental. Namun,
keduanya memiliki titik temu yakni berangkat dari manusia dan kehidupan sebagai
sumber kajian. Tentang manusia sebagai sumber kajian, psikologi memiliki kaitan
erat dengan sastra karena psikologi mempelajari perilaku-perilaku manusia tidak
lepas dari aspek kehidupan yang membungkus dan mewarnai perilakunya.
Novel sebagai salah satu bentuk karya sastra merepresentasikan realita dan
peristiwa yang dialami dan diperbuat manusia atau yang disebut tokoh (Siswantoro,
2005:29). Psikologi mengandung makna “ilmu pengetahuan tentang jiwa”. Psikologi
merupakan ilmu tentang tingkah laku, dalam hal ini adalah menyangkut tingkah laku
manusia.
Psikologi sastra adalah suatu disiplin yang memandang karya sastra sebagai
suatu karya yang memuat peristiwa-peristiwa kehidupan manusia yang diperankan
oleh tokoh-tokoh faktual. Hal ini merangsang untuk melakukan penjajahan ke dalam
batin atau jiwa untuk mengetahui lebij jauh tentang seluk beluk manusia yang
beraneka ragam (Semi dalam Sangidu, 2004:30). Mengenai psikologi sastra,
pendapat juga disampaikan oleh Siswantoro (2005:32), yang mengemukakan bahwa
psikologi sastra mempelajari fenomena kejiwaan tertentu yang dialami oleh tokoh
utama dalam karya sastra ketika merespon atau bersaksi terhadap diri dan
lingkungannya, dengan demikian gejala kejiwaan dapat terungkap lewat tokoh dalam
sebuah karya sastra.
BAB III

METODE PENELITIAN

I. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan
metode memfokuskan diri terhadap data alamiah, data dalam hubungannya dengan
konteks keberadaannya (Ratna, 2007:47). Dalam mengkaji novel Surat Kecil untuk
Tuhan peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan melakukan analisis
bentuk deskripsi, dan bukan berupa angka atau koefisiensi tentang hubungan antar
variabel. Metode kualitatif artinya metode penelitian yang menganalisis bentuk deskripsi
dan tidak melibatkan angka. Dalam penelitian deskriptif kualitatif, Data yang
dikumpulkan berupa kosakata, kalimat, dan gambaran mempunyai arti (Sutopo,
2002:35).

II. SUMBER DATA


Sumber data dalam penelitian merupakan sumber dimana data diperoleh (Siswantoro,
2005:63). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, dikelompokkan menjadi
dua, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer merupakan
sumber utama penelitian yang diperoleh langsung tanpa memerlukan perantara
(Siswantoro, 2005:54). Sumber data primer dalam penelitian ini adalah teks novel “Surat
Kecil untuk Tuhan” yang diterbitkan oleh Inandra Published. Sedangkan Sumber data
sekunder dalam penelitian ini diperoleh secara tidak langsung atau lewat perantara, tetapi
masih berdasarkan pada kategori konsep. Dalam penelitian ini sumber data sekundernya
adalah referensi dalam bentuk sumber pustaka yang relevan dengan penelitian.

III. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik pustaka dan catat.
Teknik pustaka mempergunakan sumber-sumber tertulis yang telah ditetapkan di awal
dan relevan dengan penelitian. Teknik catat adalah suatu teknik yang menempatkan
peneliti sebagai instrument kunci dengan melakukan penyimakan secara cermat, terarah
dan teliti terhadap sumber primer. Sumber data yang tertulis dipilih sesuai dengan
masalah dalam pengkajian psikologi sastra sarana penelitian tersebut berupa teks novel
“Surat Kecil untuk Tuhan” karya Agnes Davonar. Hasil penyimakan terhadap sumber
data primer dan sumber data sekunder tersebut kemudian di tampung dan dicatat untuk
digunakan dalam penyusunan laporan penelitian sesuai dengan maksud dan tujuan yang
ingin dicapai.

IV. PENDEKATAN
Sesuai dengan rumusan penelitian ini yang bertujuan untuk menganalisis wujud
perjuangan hidup tokoh dalam novel, maka pendekatan penelitian menggunakan
psikologi sastra. Psikologi sastra lebih memberikan perhatian pada masalah yang
berkaitan dengan unsur-unsur kejiwaan tokoh-tokoh fiksional yang terkandung dalam
sastra. Tujuan psikologi sastra adalah memahami aspek-aspek kejiwaan yang terkandung
dalam suatu karya sastra. Penelitian psikologi sastra dilakukan dengan dua cara. Pertama,
melalui pemahaman teori-teori psikologi yang dianggap relevan untuk melakukan
analisis (Ratna, 2009:342-344).
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat diketahui perbedaan psikologi dengan
psikologi sastra. Psikologi merupakan suatu ilmu yang menekankan tingkah laku atau
aktivitas-aktivitas sebagai manivestasi kehidupan jiwa, sedangkan psikologi sastra yaitu
menekankan perhatian pada unsure-unsur kejiwaan tokoh-tokoh fiksional yang
terkandung dalam karya sastra. Jadi, pendekatan psiklogi sastra digunakan dalam
penelitian ini untuk menganalisis wujud-wujud perjuangan hidup tokoh Keke dalam
novel “Surat Kecil untuk Tuhan” karya Agnes Davonar. Pendekatan psikologi sastra
digunakan karena perjuangan hidup amat berhubungan dengan tingkah laku dan kondisi
psikis seorang tokoh utama

Anda mungkin juga menyukai