Anda di halaman 1dari 13

“FISIKA KESEHATAN DAN BIOKIMIA DALAM PRAKTIK

KEBIDANAN”
PEMERIKSAAN SECRET VAGINA
Dosen Pengajar : Siti Zakiah Zulfa, S.ST., M.Biomed

Disusun Oleh :

KELOMPOK 3
Nadia : 22601083
Nofa Nazaria : 22601084
Nur Azizah : 22601086
Nurfadillah : 22601087
Ramadhani Safitri : 22601090
Widya Alifah Febriani : 22601104
Welda : 22601110

Kelas : 1C

S1 KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN


STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT atas segala anugerah dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul FISIKA KESEHATAN DAN
BIOKIMIA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN. Materi ini membahas tentang bagaimana
PEMERIKSAAN SECRET VAGINA. Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Fisika Kesehatan Dan Biokimia Dalam Praktik Kebidanan semester 1 program studi
S1 Kebidanan dan profesi, yang diberikan oleh ibuk BUSYRA HANIM,SST.,M.Keb. saya
berharap, materi ini dapat menambah pengetahuan dan kompetensi pada teman – teman semua.

saya sadar bahwa isi materi dari makalah saya ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
sebab itu saran maupun kritik dari pembaca saya terima dengan senang hati.

PEKANBARU, 20 OKTOBER 2022

KELOMPOK 3

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................................................4
B. Rumus Masalah..........................................................................................................................4
C. Tujuan.........................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................5
A. Definisi Sekret Vagina................................................................................................................5
B. Komponen Sekret Vagina Yang Normal....................................................................................5
C. Mikroorganisme Yang Terdapat Dalam Sekret Vagina Yang Normal......................................5
D. Mikroorganisme Yang Terdapat Dalam Sekret Vagina Yang Normal......................................6
E. Dampak Dari Sekret Vagina.......................................................................................................10
BAB III PENUTUP..............................................................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................................................11
B. Saran...........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................12
JURNAL................................................................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini banyak kita temukan berbagai macam penyakit yang menyerang organ
genetali pada wanita yaitu vagina,baik itu merupakan penyakit yang ringan maupun penyakit
yang membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
Seperti diantaranya sekret vagina, adanya bacteri atau virus tertentu yang menyerang
organ genetalia pada wanita yang tentunya itu akan sangat membahayakan kesehatan
khususnya organ vital pada wanita. Sekret vagina juga disebabkan karena aktivitas bakteri
yang hidup pada vagina yang normal, pada perempuan, sekret vagina ini merupakan suatu
hal yang alami dari tubuh untuk memnbersihkan diri, sebagai pelicin dan pertahanan dari
berbagai infeksi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dari sekret vagina?
2. Apa saja komponen - komponen yang ada pada sekret vagina?
3. Apa saja mikroorganisme yang terdapat pada secret vagina yang normal ?
4. Apa saja macam - macam dari sekret vagina?
5. Apa saja dampak dari sekret vagina?

C. TUJUAN
Diharapkan mahasiswa mampu melakukan:
1. Pengkajian
2. Identifikasi
3. Menentukan antisipasi masalah potensial
4. Identifikasi kebutuhan segera
5. Rencana Asuhan Kebidanan disertai rasionalisasi dan implementasi
6. Melaksanakan intervensi sesuai kebutuhan
7. Mengevaluasi keefektifan Asuhan Kebidanan yang telah diberikan

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Sekret Vagina
Dalam kondisi normal, kelenjar pada serviks menghasilkan suatu cairan yang jernih yang
keluar, bercampur dengan bakteri, sel sel vagina yang terlepas dan sekresi dari kelenjar
Bartolin. Selain itu sekret vagina juga disebabkan karena aktivitas bakteri yang hidup pada
vagina yang normal, pada perempuan, sekret vagina ini merupakan suatu hal yang alami dari
tubuh untuk memnbersihkan diri, sebagai pelicin dan pertahanan dari berbagai infeksi.
Dalam kondisi normal, sekret vagina tersebut lebih jernih, putih keruh atau berwarna
kekuningan ketika mengering pada pakaian.

B. Komponen Sekret Vagina yang Normal


Sekret vagina terdiri dari beberapa komponen yang meliputi air, elektrolit, mikroorganisme,
sel-sel epitel dan senyawa organik seperti asam lemak, protein dan karbohidrat. Komponen-
komponen ini bergabung untuk menghasilkan sekret vagina dengan pH kurang dari 4,5. Sel
epitel berasal dari epitel toraks serviks dan epitel gepeng vagina. Flora vagina yang normal
terdiri dari mikroorganisme yang mengkolonisasi cairan vagina dan sel epitel. Leukosit,
meskipun normalnya terdapat pada fase sekresi siklus menstruasi, biasanya hanya ditemukan
dalam jumlah kecil.

C. Mikroorganisme yang Terdapat dalam Sekret Vagina yang Normal


Organisme yang ditemukan pada sekret vagina dalam konsentrasi setinggi 10 satuan
pembentuk-koloni/mm3 cairan. Konsentrasi organisme anaerob biasanya kira-kira 5 kali
konsentrasi organisme aerob. Rata-rata 5-10 organisme ditemukan dari vagina, meskipun
pengambilan bahan contoh ulangan dapat menemukan lebih banyak bakteri. Organisme fakultatif
yang paling menonjol adalah spesies laktobasilus, korinebakteria, streptokokus, stafilokokus
epidermis dan Gardnerella vaginalis. Sebenarnya semua wanita paling sedikit mempunyai satu
organisme fakultatif dan salah satu organisme fakultatif ini dapat ditemukan pada 40-80%
wanita. E. coli, merupakan organisme koliformis virulen yang tersering ditemukan, dapat
ditemukan dari hanya kira-kira 20% wanita dan pada wanita inipun hanya terdapat secara
sepintas. Organisme anaerob yang paling menonjol adalah peptostreptokokus, peptokokus,

5
laktobasilus anaerob, eubakteria; Bacteroides sp., yang ditemukan secara keseluruhan atau
sendiri-sendiri pada 20-60% wanita. Candida albicans, organisme jamur tersering ditemukan,
terdapat 5-10% wanita. Mycoplasma hominis terdapat pada 20-50% dan Ureaplasma urealyticum
terdapat pada 50-70% wanita asimtomatik yang aktif berhubungan seksual. Jadi sulit sekali
menentukan kapan keadaan disebut patologis bila hanya berdasarkan ditemukannya suatu jenis
kuman tertentu.

D. Mikroorganisme yang Terdapat dalam Sekret Vagina yang Normal


1. Pengambilan spesimen cairan vagina (pap smear) mendeteksi adanya kanker serviks
Pap smear adalah pemeriksaan sitologi yang digunakan untuk mendeteksi adanya kanker
serviks atau sel prakanker, mengkaji efek pemberian hormon seks, serta respon terhadap
kemoterapi dan radiasi.
a. Persiapan Pengambilan Spesimen Cairan Vagina
 Alat dan Bahan :
1) Kapas lidi steril atau aose
2) Gelas obyek
3) Bengkok
4) Sarung tangan
5) Spekulum
6) Kain kassa, kapas sublimat
7) Perlak
b. Prosedur Pelaksanaan
1) Memberitahu dan menjelas kan kepada pasien tindakan yang akan dilakukan
2) Menyiapkan alat dan bahan membawa ke dekat pasien
3) Memasang sampiran
4) Membuka atau menganjurkan pasien menanggalkan pakaian bawah (tetap jaga privacy
pasien)
5) Memasang pengalas dibawah bokong pasien
6) Mengatur posisi pasien dengan kaki ditekuk (dorsalrecumbent)
7) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir mengeringkan dengan handuk bersih
8) Memakai sarung tangan

6
9) Buka labia mayora dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan yang tidak dominan
10) Mengambil sekret vagina dengan kapas lidi dan tangan yang dominan sesuai kebutuhan
11) Menghapuskan sekret vagina pada gelas obyek yang disediakan
12) Membuang kapas lidi dalam bengkok
13) Memasukkan gelas obyek dalam piring petri atau ke dalam tabung kimia dan ditutup
14) Memberi label dan mengisi formulir pengiriman spesimen untuk dikirim ke
laboratorium
15) Membereskan alat
16) Melepas sarung tangan
17) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta mengeringkannya dengan handuk
bersih
18) Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan

2. Pemeriksaan Spekulum Steril


Pemeriksaan Spekulum Steril diindikasikan untuk menentukan apakah membran amnion
sudah ruptur atau utuh. Fungsi-fungsi lain antara lain untuk mengambil kultur;
mengobservasi serviks untuk mendeteksi servisitis, prolaks tali pusar, atau bagian janin; dan
memperkirakan dilatasi atau penipisan serviks. Pemeriksaan vagina dengan spekulum steril
dan sarung tangan steril dilakukan jika ketuban sudah ruptur untuk menghindari
memasukkkan organisme menuju janin didalam lingkungan intra uterus. Lubrikan tidak
digunakan karena dapat mengubah temuan.
 Faktor berikut mengindikasikan ruptur ketuban:
 Tetesan atau aliran kecil cairan amnion melewati serviks
 Berkumpulnya cairan di liang vagina
 Kertas nitrazin menunjukkan reaksi basa terhadap cairan vagina (berubah menjadi warna
biru kurang lebih pH nya 7,15)
 Gambaran pakis cairan vagina jika dikeringkan pada preparat mikroskop dan diperiksa
secara mikroskopik.

7
 Berbagai zat dan kondisi dalam vagina dapat mengubah keakuratan pemeriksaan ini :
 Hasil negatif palsu semua hasil pengukuran dapat terjadi jika ketuban sudah ruptur dan
bocor selama waktu yang lama , atau jika selaput ketuban bocor darisuatu tempat diatas
bagian presentasi dan hanya terdapat cairan minimal di dalam vagina pada saat
pemeriksaan vagina.
 Hasil positif palsu Nitrazin dapat terjadi ketika kertas terkontiminasi dengan darah,
semen, lendir serviks, urine, air mandi, antiseptik yang basah, atau lubrikan larut air.
 Gambaran pakis positif palsu kan muncul jika lendir serviks atau darah
mengontaminasi spesimen pada preparat.
 Gambaran pakis lendir serviks tampak “lebih seperti kerangka” dari pada gambaran
pakis cairan amnion. Mekonium, pH vagina, dan darah dalam cairan amnion (hingga
20 %) tidak akan mengisi gambaran pakis

3. Sediaan Basah ( Wet Mount )


Selama pemeriksaan spekulum di vagina, sediaan basah dari sekret vagina dapat disiapkan
dengan menempatkan sedikitnya disebuah preparat, yang ditetesi Salin Normal kemudian
tutup dengan lembaran penutup. Sel petunjuk, bakteri, sel darah merah, trikomonas, dan
sperma dapat terlihat. Preparat lain dibuat dengan larutan Kalium Hidroksida(KOH) 10%.
Bau amina setelah menempatkan KOH mengesankan vaginosis bakteri (“uji whiff”). Jamur
atau Psedohyfae Candidae lebih mudah terlihat pada penggunakan KOH.

4. Pemeriksaan Sekret Vagina ( mencari kuman neisseria gonorrhea dalam secret vagina )
Dengan pewarnaan gram, kuman neisseria gonorrhea akan menyerap cat carbol fuchsin
sehingga kuman akan bewarna merah
 Persiapan pasien :
 Pasien dalam pengobatan, obat perlu dihentikan sehari sebelum pengambilan specimen
 Sebaiknya pengambilan specimen pada pagi hari sebelum buang air kecil
 Pada wanita gonorrhea kronis, specimen sebaiknya diambil sebelum atau sesudah haid

 Pengambilan specimen, pembuatan dan pengiriman sediaan :


a. Pengambilan specimen

8
 Alat (loop/lidi kapas steril, kaca objek yang kering, bersih, lampu spiritus, kursi
obstetric, speculum vagina steril, sarung tangan, pinsil kaca, larutan salin steril
Pasien wanita :
Pasien terbaring terlentang kedua lutut ditekuk pada kursi obstetric (posisi litotomi)
Masukan speculum steril dengan hati-hati dan speculum dibuka
Masukan ujung kapas lidi dan oleskan pada daerah endoservik. Gerakan lidi melingkar ke
kanan diamkan beberapa saat untuk penyerapan
Secret yang didapat dioleskan pada kaca objek yang telah di beri nomor untuk dibuat
sediaan

b. Pembuatan sediaan
 Alat (forcep, rak pewarna, rak pengering)
Reagen (lar carbol gentian violet, lugol/iodin, larutan carbol fuchsin)
 Cara :
 Pasca pengolesan di objek glas biarkan di udara beberapa saaat mongering, fiksasi
dengan melakukan diatas nyala api lampu spiritus
 Tuangi larutan carbol gentian violet selama 2-3 menit
 Cuci dengan air kran atau air mengalir
 Tuangi dengan alcohol 95% selama 20-30 detik cuci kembali
 Tuangi carbol fuchsin selama 1-2 menit kembali
 Keringkan

c. Pengiriman sediaan
Bila perlu uji silang (cross cek) dila fasilitas lab kurang sediaan perlu di kirim ke
laboratorium
 Cara pengiriman :
 Setelah sediaan difiksasi bungkus dengan kertas tik tipis di bagi 2 menurut pjnya,
tiap potong untuk 15-20 sediaan
 Bungkus lagi dengan kertas karton bergelombang menurut lebarnya dan ikat 2 kali
 Bungkus lagi dengan kertas karton bergelombang menurut panjangnya dan ikat satu
kali

9
 Bungkus kagi dengan kertas karton bergelombang menurut panjangnya dan ikat dua
kali
 Bungkus lagi dengan kertas sampul dan ikat 3 kali

E. DAMPAK DARI SEKRET VAGINA


 Menjaga kebersihan vagina• Mengganggu kehidupan janin,
 Kondisi gawat janin.
 Janin berkemungkinan memiliki cacat bawaan pada saluran kemih,
 Pertumbuhannya terhambat,
 Meninggal sebelum dilahirkan.
 Bayi berisiko tak segera bernapas secara spontan dan teratur setelah lahir.
 Terjadinya infeksi oleh kuman yang berasal dari bawah.
 Pada kehamilan lewat bulan : terjadi karena ukuran tubuh janin semakin besar.
 Menjalani pola hidup sehat, terutama makan dengan asupan gizi berimbang.
Kelebihan Amnion
Terjadi karena ;
• Produksi air seni janin berlebihan.
• Ada kelainan pada janin yang menyebabkan cairan ketuban menumpuk, yaitu
hidrosefalus, atresia saluran cerna, kelainan ginjal dan saluran kencing kongenital.
• Ada sumbatan/penyempitan saluran cerna pada janin

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluar cairan pervaginam, Penyebabnya adalah serviks inkompeten, ketegangan rahim
berlebihan (kehamilan ganda, hidramnion), kelainan bawaan dari selaput ketuban,dan
infeksi.Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu
hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu
atau janin yang dikandungnya. Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan
(hamil muda) atau pada pertengahan atau pada akhir kehamilan (hamil tua).

B. Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pihak pembaca agar pembuatan
makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi.
Demikianlah makalah ini kami buat sebaik–baiknya namun sebagai manusia penulis
selalu tidak lepas dari kesalahan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun penulis
sangat diharapkan untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, amin.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Ambarwati, Eny Retna, dkk. 2009. KDPK Kebidanan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
Nuha Medika
2. Eko, Nurul, dkk. 2010. KDPK (Keterampilan Dasar Praktik Klinik)
Kebidanan.Yogyakarta: Pustaka Rihamna
3. Kusmiyati, Yuni. 2008. Penuntun Belajar Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan.
Yogyakarta: Fitramaya
4. Uliyah, Musrifatul, dkk. 2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan.
Jakarta: Salemba Medika

12
JURNAL

13

Anda mungkin juga menyukai