Puji syukur kami panjatkan kehadlirat Alloh SWT atas segala rahmat, taufiq, hidayah
serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah berjudul “KEBANGKITAN
NASIONAL” ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa penyusunan tugas ini jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca semuanya.
Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat, diridhoi oleh Allah SWT dan dapat
menemani kami untuk meraih prestasi.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................................3
BAB II.........................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................4
A. Kebangkitan Nasional dan Kesadaran Kebangsaan.........................................................................4
B. Pengaruh Imperialisme dan Kolonialisme Barat di Indonesia........................................................5
C. Munculnya Pergerakan di Indonesia...............................................................................................6
D. Peristiwa Sumpah Pemuda.............................................................................................................7
BAB III.......................................................................................................................................................9
PENUTUP...................................................................................................................................................9
A. Kesimpulan.....................................................................................................................................9
B. Saran..............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
B. Pengaruh Imperialisme dan Kolonialisme Barat di Indonesia
Dampak Politik, Sosial, Ekonomi, dan Budaya dari keberadaan Kolonialisme dan
Imperialisme Barat di Indonesia, sebagai berikut :
1. Perubahan dalam Bidang Politik
a. Baik Daendels maupun Raffles telah meletakkan dasar pemerintahan modern.Para Bupati
dijadikan pegawai negeri dan diberi gaji, padahal menurut adat, kedudukan bupati adalah
turun temurun dan mendapat upeti dari rakyat.Bupati telah menjadi alat kekuasaan
pemerintah kolonial. Pamog praja yang dulu berdasarkan garis keturunan diubah menjadi
sistem kepegawaian.
b. Jawa menjadi pusat pemerintahan dan membaginya menjadi wilayah perfektuf.
c. Hukum yang dulu menggunakan hukum adat diubah menggunakan sistem hukum barat
modern.
d. Belanda dan Inggris juga melakukan intervensi terhadap persoalan kerajaan, misalnya soal
pergantian tahta kerajaan sehingga imperialis mendominasi politik di Indonesia.Akibatnya
peranan elite kerajaan berkurang dalam bidang politik, bahkan kekuasaan pribumi mulai
runtuh.
2. Perubahan dalam dalam Bidang Sosial
a. Pembentukan status sosial dimana yang tertingi adalah Eropa lalu Asia dan Timur Jauh
yang terakhir kaum Pribumi.
b. Terjadinya penindasan dan pemerasan secara kejam. Tradisi yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia, Seperti upacara dan tata cara yang berlaku dalam lingkungan istana menjadi
sanga sederhana, bahkan cenderung dihilangkan. Tradisi tersebut secara perlahan-lahan
digantikan oleh tradisi pemerintah belanda.
c. Daerah Indonesia terisolasi di laut sehingga kehidupan berkembang ke pedalaman.
Kemunduran perdagangan di laut secara tak langsung menimbulkan budaya feodalisme di
pedalaman. Dengan feodalisme rakyat pribumi dipaksa untuk tunduk/patuh pada tuan
tanah Barat/Timur Asing. Sehingga kehidupan penduduk Indonesia megalami
kemerosotan.
3. Perubahan dalam Bidang Ekonomi
a. Belanda membuka tambang minyak bumi di Tarakan Kaltim.
b. Belanda membangun rel kereta api untuk memperlancar arus perdagagngan.
c. Liberialisme ekonomi.
d. Eksploitasi ekonomi, monopoli dagang VOC menyebabkan mundurnya perdagangan
nusantara di panggung perdagangan internasional. Peranan syah bandar digantikan oleh
para pejabat Belanda.
Kebijakan tanam paksa sampai sistem ekonomi liberal menjadikan Indonesia sebagai
penghasil bahan mentah. Eksportirnya dilakukan oleh bangsa Belanda, pedagang perantara
dipegang oleh orang timur asing terutama bangsa Cina dan bangsa Indonesia hanya menjadi
pengecer, sehingga tidak memiliki jiwa wiraswasta jenis tanaman baru serta cara memeliharanya.
Dengan dilaksanakannya politik pintu terbuka, maka pengusaha pribumi yang modalnya
kecil kalah bersaing sehingga gulung tikar.
Perkebunan di Jawa berkembang sedangkan di Sumatra kesulitan tenaga kerja sehingga
dilakukan program transmigrasi.
5
Untuk mendukung program penanaman modal Barat di Indonesia pemerintah Belanda
membangun : Irigasi, waduk, jalan raya, jalan kereta api dan pelabuhan. Untuk pembangunan
tersebut digunakan tenaga secara paksa dengan sistem rodi (kerja paksa).
Dengan memperkenalkan sistem sewa tanah, terjadi pergeseran dari sistem ekonomi
barang ke sistem ekonomi uang yang juga menyebar di kalangan petani.
6
Indonesia bahwa imperialisme Belanda dapat dilawan melalui organisasi modern dengan
cara memajukan ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, dan politik pada bangsa Indonesia
terlebih dahulu sebelum memperjuangkan kemerdekaan.
7
Pada tahun 1915, berdirilah sebuah organisasi kepemudaan yang bernama TRI KORO
DARMO,yang memiliki tujuan :
1. menjalin persatuan diantara para siswa sekolah menengah dan kejuruan
2. memperluas pengetahuan umum bagi para anggotanya
3. membangkitkan rasa cinta terhadap bahasa dan budaya sendiri
Keanggotaan Tri Koro Darmo adalah para pemuda yang berasal dari Jawa, Madura,
Sunda, Bali dan Lombok. Nama Tri Koro Darmo akhirnya berubah menjadi “Jong Java”.
Kelahiran Jong Java akhirnya disusul dengan kelahiran organisasi organisasi kepemudaan di
daerah lainnya, antara lain Jong Islamienten Bond, Jong Cilebes, Jong Minahasa, Jong Ambon,
Jong Batak dll.
Sejak tahun 1926 mulai terlihat adanya kecenderungan penyatuan organisasi organisasi
pemuda yang telah ada, disamping itu mereka juga mulai memasuki kegiatan politik nasional,
hal ini disebabkan karena semakin tebalnya jiwa kebangsaan bagi pemuda. Gejala ini ditandai
dengan lahirnya beberapa organisasi pemuda yang bersifat nasional dan langsung memasuki
gelanggang politik, yaitu :
1. Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), yang bertujuan “menggalang persatuan
dari seluruh organisasi pemuda untuk berjuang bersama sama melawan penjajah Belanda”. PPPI
berfikir bahwa tujuannya akan tercapai apabila sifat kedaerahan dihilangkan.
2. Pemuda Indonesia (PI), yang bertujuan “memperkuat dan memperluas ide kesatuan
nasional Indonesia” PI berfikir bahwa tujuannya akan tercapai dengan jalan mendirikan
organisasi organisasi kepanduan dan mengadakan kerjasama dengan organisasi yang lain.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seakan-akan, nasionalisme menjadi harga mati. Jika tidak nasionalis, maka pasti akan
diidentikkan dengan konotasi yang buruk. Padahal kita perlu menelusuri, dalam tataran
prakteknya, seringkali orang-orang yang mempropagandakan nasionalisme itu kurang atau tidak
nasionalis. Sebagai contoh : berperilaku hedonis dan ke-barat-baratan, menjual aset-aset sumber
daya alam khususnya sumber energi dan pangan yang strategis kepada pihak asing namun justru
sibuk-sibuk mencari sumber daya alternatif ketika sumber daya alam tersebut sudah dirampok.
Lagipula, sistem nasionalisme dan nation-state dianggap dunia Barat sudah tidak terlalu relevan
lagi terbukti dengan adanya Uni Eropa yang berbentuk region-state.
Pahit getirnya perjuangan bangsa Indonesia jauh sebelum 1908 mencatat begitu banyak
kenangan berharga dan begitu banyak kenangan yang mengharukan, semua ini membangkitkan
kebanggaan pada kita semua selaku generasi penerus dan tempat kita bercermin, tentang apa
yang akan kita perbuat pada masa yang akan datang.
B. Saran
Dari pembahasan mengenai kebangkitan nasional dan kesadaran kebangsaan Indonesia,
kita semua selaku generasi penerus, hal ini dapat membuat kita bercermin tentang apa yang akan
kita perbuat pada masa yang akan datang.
Sebaiknya kita semua meningkatkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air Indonesia demi
kemajuan bangsa, cintai produk Indonesia, dan menjadi pelajar berprestasi.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Kebangkitan_Nasional_Indonesia
http://dokumen.tips/documents/bab-6-proses-terbentuknya-kesadaran-nasional-identitas-
indonesia-dan-an-pergerakan-kebangsaan-indonesia.html
10