Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap tahun, ratusan ribu siswa lulusan SMA/K Se-Derajat berbondong-

bondong melanjutkan pendidikan mereka ke Perguruan Tinggi. Pilihan

jurusan yang ditawarkan berbagai Perguruan Tinggi pun semakin lama

semakin banyak mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan pasar

(Henry, 2013). Bisa dikatakan perguruan tinggi merupakan tempat kuliah

mahasiswa yang terdiri dari berbagai macam mahasiswa yang memiliki bakat,

minat, kompetensi, dan motivasi yang berbeda-beda.

Pendidikan menjadi hal yang utama bagi setiap insan, terutama untuk

menambah wawasan. Pendidikan sendiri memiliki jenjang atau tingkatan

tertentu bagi mereka yang ingin menempuhnya. Pendidikan juga

menyediakan jurusan-jurusan ilmu yang disesuaikan dengan minat para

peserta didik. Melalui pendidikan, wawasan seseorang akan semakin maju.

Hal ini tentu memberi begitu banyak manfaat bukan hanya secara individu,

melainkan juga bagi negara pada umumnya. Pendidikan menjadi hal penting

yang tidak boleh ditinggalkan. Sebab dengan adanya pendidikan banyak hal

yang bisa dilakukan.

Pendidikan adalah wadah untuk membangun masa depan yang cerah

dengan pondasi yang kuat. Pendidikan adalah ujung tombak kemajuan suatu

bangsa, semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat suatu bangsa, semakin

disegani dan dihargai bangsa itu. Manusia yang berpendidikan akan

1
membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai bidang demi

kesejahteraan manusia lainnya dan akan menularkan ilmunya kepada generasi

penerusnya. Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin tinggi pula

pengetahuan dan sikap. Dengan adanya pengetahuan yang memadai

seseorang dapat memenuhi kebutuhan dalam mengaktualisasikan diri dan

menampilkan produktifitas dan kualitas kerja yang tinggi dan adanya

kesempatan untuk mengembangkan dan mewujudkan kreatifitas. Menurut

Arfida (2003) semakin tinggi pendidikan semakin tinggi produktifitas kerja.

Di Indonesia, pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam

menciptakan dan membangun karakter warga Indonesia. Dalam Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3

menjelaskan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmy, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.

Pendidikan Tinggi Indonesia, yaitu pada tahun 2015 telah dapat

diwujudkan sistem pendidikan tinggi termasuk perguruan tinggi yang sehat

sehingga mampu memberikan kontribusi pada daya saing bangsa dengan ciri

berkualitas, memberi akses dan berkeadilan serta otonomi (HELTS 2003-

2010).

Saat ini berbagai program pendidikan yang menarik telah banyak

ditawarkan oleh banyak perguruan tinggi, namun demikian memilih

2
perguruan tinggi menjadi kesulitan dan keunikan tersendiri mengingat banyak

sekali perguruan tinggi yang menawarkan dan mempromosikan berbagai

program yang ada di perguruan tinggi sehingga calon mahasiswa dihadapkan

pada situasi untuk memilih program-program tersebut.

Banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum seorang calon

mahasiswa menjatuhkan pilihan kepada salah satu perguruan tinggi yang

diminati. Proses pengambilan keputusan mungkin akan dimulai dengan

penetapan tujuan lalu mengembangkan alternatif dan akhirnya menentukan

pilihan yang terbaik. Sebagian orang mungkin akan melakukan pilihan secara

spontan tanpa perencanaan karena tergiur oleh promosi, pelayanan, fasilitas

gedung dan lain-lain. Tentu dalam menentukan pilihan kuliah memerlukan

proses rasional karena akan berakibat jangka panjang dan terkait dengan

pengorbanan yang besar, mulai dari waktu, persiapan, dana, dan sikap mental

dari mahasiswa tersebut.

Motivasi merupakan suatu aktivitas yang menempatkan seseorang atau

suatu kelompok yang mempunyai kebutuhan tertentu dan pribadi, untuk

bekerja menyelesaikan tugasnya (Lestari, 2015). Secara umum, motivasi

artinya mendorong untuk berbuat atau beraksi. Menurut Nancy Stevenson

(2001), motivasi adalah semua hal verbal, fisik, atau psikologis yang

membuat seseorang melakukan sesuatu sebagai respon.

Motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti

motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik bermakna

sebagai keinginan dari diri sendiri untuk bertindak tanpa adanya rangsangan

3
dari luar contohnya seseorang memilih Jurusan Ilmu Keperawatan karena

keinginan dan tekad yang berasal dari dalam diri sendiri tanpa ada pengaruh

dari luar diri individu tersebut. Sedangkan motivasi ekstrinsik dijabarkan

sebagai motivasi yang datang dari luar individu dan tidak dapat dikendalikan

oleh individu tersebut, contohnya seseorang menempuh pendidikan

keperawatan karena ada dorongan dari keluarga (Nursalam, 2008).

Perkembangan dan kemajuan zaman yang semakin pesat di bidang ilmu

pengetahuan, pendidikan, dan teknologi, membuat siswa-siswa yang sudah

tamat SMA berlomba-lomba untuk melanjutkan kuliah di Perguruan Tinggi.

Mereka memiliki motivasi yang cukup tinggi untuk belajar kembali

diperguruan tinggi.

Kampus adalah salah satu tempat berlangsungnya pendidikan. Tak salah,

jika kampus dianggap sebagai tempat belajar karena mahasiswa bisa

menggantungkan impian, cita-cita dan masa depan. Di dalam kampus

mahasiswa tak sekedar datang untuk kuliah, ujian, dan kumpul tetapai

kampus menjadi sarana pengembangan bakat dan penanaman nilai-niali,

sehingga dari ruang kuliah dan berbagai kegiatan kampus itu diharapkan akan

lahir mahasiswa yang kreatif, kritis, bertanggung jawab dan bermoral. Di

Provinsi Jawa Barat sendiri terdapat banyak sekali kampus yang menawarkan

berbagai macam pilihan Program Studi khususnya Jurusan Ilmu

Keperawatan, salah satunya adalah Universitas Muhammadiyah Cirebon.

Universitas Muhammadiyah Cirebon adalah salah satu perguruan tinggi

yang berada di wilayah Cirebon. Universitas Muhammadiyah Cirebon berdiri

4
pada tahun 2000 dan berhasil menjaring mahasiswa yang cukup luar biasa,

bahkan bisa menyaingi perguruan tinggi yang ada sebelumnya. Universitas

Muhammadiyah Cirebon mempunyai tujuh fakultas diantaranya adalah

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Teknik (FT),

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Ekonomi (FE),

Fakultas Hukum (FH), Fakultas Agama Islam (FAI), dan Fakultas Ilmu

Kesehatan (FIKES).

Salah satu fakultas yang cukup banyak diminati oleh calon mahasiswa

adalah Fakultas Ilmu Kesehatan, banyak masyarakat yang berasumsi bahwa

lulusan kesehatan mempunyai prospek kerja yang menjanjikan.

Fakultas Ilmu Kesehatan UMC adalah fakultas yang menawarkan berbagai

macam ilmu tentang Ilmu Keperawatan dan Ners , Gizi dan Ilmu

Keolahragaan yang ditunjang dengan berbagai fasilitas pembelajaran yang

cukup memadai.

Pendidikan keperawatan sebagai bagian dari sistem pendidikan tinggi

nasional bertujuan menghasilkan tenaga keperawatan yang kompeten untuk

memberikan layanan kepada masyarakat berdasarkan kaidah profesi dan

harapan masyarakat di berbagai tatanan layanan kesehatan.

Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) merupakan salah satu program

studi yang terdapat di Fakultas Ilmu Kesehatan UMC. Prodi ini membantu

menyiapkan lulusan nya menjadi seorang perawat professional yang ahli

dalam bidangnya.

5
Berdasarkan data Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Universitas

Muhammadiyah Cirebon Tahun 2019/2020, jumlah mahasiswa baru yang

dinyatakan lulus seleksi pada Program Studi Ilmu Keperawatan sebanyak 127

Orang Mahasiswa.

Setelah dilakukan studi pendahuluan pada Prodi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan UMC pada tanggal 16 Februari 2020 yang berkaitan

dengan “Motivasi memilih jurusan ilmu keperawatan” Pada mahasiswa

tingkat I didapatkan hasil bahwa mahasiswa Prodi Sarjana Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon Angkatan

2019 berjumlah sebanyak 120 orang dan terbagi menjadi 5 kelas yaitu

Keperawatan 1A, 1B, 1C, 1D, dan 1E. Alasan kenapa peneliti memilih

mahasiswa tingkat I adalah karena mahasiswa tingkat I baru merasakan dunia

perkuliahan sesuai dengan jurusan yang dipilihnya sehingga peneliti harus

mengetahui lebih dalam mengenai motiviasi mahasiswa tersebut dalam

memilih prodi Ilmu Keperawatan.

Dalam melakukan studi pendahuluan pada mahasiwa keperawatan tingkat

I, peneliti mengambil sample sebanyak 10% dari total populasi yaitu

sebanyak 12 orang mahasiswa.

Dalam kesempatan ini peneliti menanyakan beberapa pertanyaan yang

berkaitan dengan motivasi memilih jurusan Ilmu Keperawatan. Dari ke 12

orang responden tersebut alasan yang dikatakan oleh mahasiswa tersebut

adalah 7 dari 12 orang (58%) karena cita-citanya ingin menjadi perawat, 1

6
dari 12 orang (8%) karena lokasi kampus yang dekat dengan rumah, dan 4

dari 12 orang (34%) karena rekomendasi dari keluarga dan orang tua.

Selain itu juga peneliti menanyakan terkait prospek kerja lulusan perawat

dan hasilnya 100% responden sudah mengetahuinya dan mereka

menyebutkan bahwa lulusan perawat bisa bekerja sebagai Perawat dirumah

sakit maupun klinik dan puskesmas, sebagai peneliti, sebagai konsultan

kesehatan, dan bisa membuka praktek sendiri dirumah.

Berdasarkan hal diatas, maka peneliti perlu mendalami penelitian

mengenai motivasi mahasiswa keperawatan tingkat I dalam memilih Prodi

Ilmu Keperawatan Di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Cirebon.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang dikemukakan diatas, maka perlu penegasan

tentang rumusan masalah, guna mengarahkan kepada terlaksananya penelitian

yang akan dilaksanakan. Adapun rumusan masalah yang dimaksud adalah

sebagai berikut:

Bagaimana motivasi mahasiswa keperawatan Tingkat I dalam memilih

Program Studi Ilmu Keperawatan di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Cirebon?

C. Tujuan Penelitian

7
Dilakukannya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi

mahasiswa keperawatan Tingkat I dalam memilih Program Studi Ilmu

Keperawatan di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Cirebon.

D. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberi manfaat, baik

bagi peneliti selanjutnya, bagi institusi, maupun bagi peneliti, bagi mahasiswa

keperawatan, dan bagi masyarakat. Adapun manfaat penelitian ini sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan wawasan

khasanah ilmu pengetahuan, serta dapat memberikan kontribusi

dalam pengembangan teori mengenai motivasi dalam memilih

jurusan ilmu keperawatan.

b. Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah alternatif solusi bagi

institusi khususnya untuk Program Studi Ilmu Keperawatan agar

meningkatnya kualitas jurusan.

2. Manfaat Praktis

8
a. Bagi Peneliti

Pada penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi yang

bermanfaat dalam mengimplementasikan pengetahuan peneliti

tentang Motivasi dalam memilih Jurusan Ilmu Keperawatan.

b. Bagi Mahasiswa Keperawatan

Sebagai bahan kajian dan informasi bagi mahasiswa tentang Motivasi

dalam memilih Jurusan Ilmu Keperawatan sehingga dapat

meningkatkan kualitas kegiatan belajar.

c. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi diagnosis

bagi masyarakat dalam mengidentifikasi kegagalan maupun

keberhasilan yang terjadi di dalam dunia pendidikan.

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI

1. Pengertian motivasi

Perilaku manusia ditimbulkan atau dimulai dengan adanya motivasi.

Motivasi merupakan unsur penting yang harus dimiliki oleh setiap orang.

Terdapat tiga hal utama dalam unsur motivasi, yaitu motivasi adalah

fungsi pendorong kemampuan, usaha dan keinginan. Kemampuan adalah

kapasitas yang dimiliki seseorang untuk melakukan atau menyelesaikan

suatu pekerjaan. Usaha adalah waktu, energy, gerak yang dikeluarkan

seseorang untuk mencapai keinginannya. Sedangkan keinginan adalah

harapan, kemauan, dorongan hati, desakan untuk mencapai sesuatu.

Motivasi adalah suatu sugesti atau dorongan yang muncul karena

diberikan oleh manusia kepada manusia lain atau dari diri sendiri,

dorongan tersebut bermaksud agar manusia tersebut menjadi manusia

yang lebih baik dari yang sebelumnya. Motivasi juga bisa diartikan

sebagai sebuah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan

10
oleh manusia. Motivasi menurut Dimyati yang telah dikutip Sumaryanto

(2001: 34), pada dasarnya setiap pelaku individu didorong oleh suatu

kekuatan, kekuatan tersebut baik yang terdapat dalam diri individu

maupun kekuatan yang berasal dari luar individu.

Menurut Amat Komari (2005: 125), motivasi akan mempengaruhi

kuatnya tindakan yang dilakukan oleh seseorang sehingga diperlukan

upaya untuk memenuhi kebutuhan yang akan memotivasi atau mendorong

suatu tindakan tersebut.

Dari pendapat bebrapa pakar di atas penulis dapat mengambil

kesimpulan bahwa motivasi mengandung makna sebagai kekuatan yang

muncul atau mengemuka dari dalam diri seseorang untuk melakukan

aktivitas tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan Dengan timbulnya

motivasi, maka individu akan mempunyai semangat untuk melaksanakan

segala aktivitas dalam mencapai kebutuhannya baik motivasi itu dari diri

sendiri maupun dari luar individu.

2. Teori Motivasi

Maslow menjelaskan kebutuhan- kebutuhan yang dapat

mempengaruhi memilih sesuatu meliputi:

a. Kebutuhan fisiologis, seperti sandang, pangan dan papan.

b. Kebutuhan keamanan, tidak hanya dalam arti fisik, akan tetapi juga

mental psikologikal dan intelektual.

c. Kebutuhan sosial, berkaitan dengan menjadi bagian dari orang lain,

dicintai orang lain dan mencintai orang lain.

11
d. Kebutuhan akan penghargaan yang pada umumnya tercermin dalam

berbagai simbol-simbol status.

e. Aktualisasi diri dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang

untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga

berubah menjadi kemampuan nyata.

Menurut Tutupoko dalam Amat Komari (2005: 126) motivasi ada

yang berasal dari dalam individu atau intrinsik dan ada yang berasal dari

luar individu atau eksterinsik yang keduanya ada korelasi yang positif.

3. Macam – Macam Motivasi

1. Motivasi Intrinsik

Pendapat Thornburg yang dikutip oleh Elida Prayitno (1989: 10-

11) mengatakan bahwa motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak

yang disebabkan faktor pendorong dari dalam diri (internal) individu.

Tingkah laku terjadi tanpa dipengaruhi oleh faktor-faktor dari

lingkungan, individu bertingkah laku karena mendapatkan energi dan

pengaruh tingkah laku yang tidak dapat dilihat sembernya dari luar.

Individu digerakan oleh motivasi intrinsik baru akan puas kalau

kegiatan yang dilakukan telah mencapai hasil yang teribat dalam

kegiatan itu. Menurut Enco Mulyasa (2002: 120) motivasi intrinsik

adalah motivasi yang datang dari dalam diri seseorang. Singgih D.

Gunarsa (1989: 100) mengungkapkan bahwa motivasi intrinsik adalah

dorongan dari dalam diri individu yang menyebabkan individu yang

bersangkutan berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Dorongan ini sering

12
dikatakan merupakan bawaan sejak lahir, sehingga tidak dapat

dipelajari. Seseorang yang punya motivasi intrinsik akan mengikuti

latihan peningkatan kemampuan atau keterampilan, atau mengikuti

pertandingan bukan karena situasi buatan (dorongan dari luar)

melainkan kepuasan dalam dirinya. Dari pendapat para ahli dapat

disimpulkan bahwa motivasi intrinsik merupakan suatu dorongan

yang muncul dari dalam diri individu untuk melakukan sesuatu.

Contoh motivasi intrinsik yaitu seseorang yang memiliki cita-cita

menjadi seorang perawat, tidak perlu ada yang menyuruh atau

mendorongnya, karena ia sudah memiliki keinginan dalam dirinya.

D. P. Danarjati (2013: 81-82) menjelaskan faktor-faktor yang

mempengaruhi motivasi intrinsik yaitu:

a. Kebutuhan (need) Seseorang melakukan aktivitas (kegiatan)

karena adanya foktor-faktor kebutuhan baik biologis maupun

psikologis.

b. Harapan (expectancy) Seseorang dimotivasi oleh karena

keberhasilan dan adanya harapan keberhasilan bersifat

pemuasan diri seseorang, keberhasilan dan harga diri

meningkat dan menggerakkan seseorang kearah pencapaian

tujuan.

c. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keinginan pada

suatu hal tanpa ada yang menyuruh.

2. Motivasi Ekstrinsik

13
Motivasi ekstrinsik adalah kekuatan (dorongan) terhadap individu

karena pegaruh dorongan untuk melakukan sesuatu, seperti yang

dikemukakan oleh (Pintner, dkk: 1963) yang dikutip oleh Elida

Prayitno (1989: 13) bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang

keberadaannya kerana pengaruh rangsangan dari luar. Enco Mulyasa

(1989: 120) berpendapat bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi

yang berasal dari lingkungan di luar diri seseorang. Dari pendapat

para ahli dapat disimpulkan bahwa motivasi ekstrinsik adalah suatu

dorongan yang muncul atau berasal dari luar individu karena adanya

suatu pengaruh dari luar. Contoh untuk motivasi ekstrinsik adalah

seseorang itu memilih prodi Ilmu Keperawatan karena rekomendasi

dari guru atau alumni prodi Ilmu Keperawatan di Instansi tersebut.

D. P. Danarjati (2013: 82-83) menjelaskan faktor-faktor yang

mempengaruhi motivasi ekstrinsik yaitu:

a. Dorongan keluarga

Menurut Suharso dan Ana Retnoningsih, (2005: 234) keluarga

adalah orang seisi rumah. Keluarga yang mendukung

menyebabkan seseorang berkeinginan untuk lebih

memanfaatkan keadaan tersebut untuk mendukung minatnya.

Yang menjadi tanggungan atau satuan keakraban yang sangat

mendasar di masyarakat.

b. Lingkungan

14
Lingkungan adalah tempat dimana orang tinggal, Lingkungan

dapat mempengaruhi seseorang sehingga dapat termotivasi

untuk melakukan sesuatu. Selain keluarga, lingkungan juga

mempunyai peran yang besar dalam memotivasi seseorang

dalam merubah tingkah lakunya.

c. Imbalan

Seorang dapat termotivasi karena adanya imbalan sehingga

orang tersebut ingin melakukan sesuatu.

4. Memilih

Memilih adalah usaha yang dilaksanakan untuk setelah terjadi berbagai

macam pertimbangan pada diri manusia memilih adalah menyeleksi, pada

satu hal alternatif dipilih sedangkan yang lain ditolak. Menurut

Woodworth yang dikutip oleh Dakir (1975: 105) “memilih adalah suatu

perbuatan yang aktif, bukan suatu hanya perbuatan reflek ataupun

kebetulan saja yang bersangkutan telah dihadapkan oleh banyak alasan-

alasan, dan diantara alasan paling kuat sebagai dasar pilihannya.”

Sebelum seseorang menentukan atau memilih sesuatu, pastilah tertarik

akan hal tersebut. Jika tidak ada perhatian pada suatu tersebut maka tidak

akan tertarik dan selanjutnya tidak akan dipilihnya. Sama halnya dengan

memilih prodi Ilmu Keperawatan, pastilah mahasiswa tersebut berminat

pada jurusan tersebut karena jika tidak ada daya tarik, maka mahasiswa

tersebut tidak akan memilih prodi tersebut.

15
Seseorang memilih sesuatu karena adanya minat yang muncul dari

dalam diri sendiri. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan sesuatu

hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Lebih lanjut

Slameto (2010: 180) menyatakan bahwa minat pada dasarnya adalah

penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di

luar diri.

B. KERANGKA TEORI

Motivasi merupakan suatu aktivitas FAKTOR INTRINSIK :


yang menempatkan seseorang atau
Faktor yang datang dari
suatu kelompok yang mempunyai
dalam diri individu yang
kebutuhan tertentu dan pribadi,
timbul karena adanya
untuk bekerja menyelesaikan
kebutuhan, harapan, dan
tugasnya (Lestari, 2015).
minat.

Motivasi adalah suatu sugesti atau


dorongan yang muncul karena Motivasi
diberikan oleh manusia kepada memilih prodi
manusia lain atau dari diri sendiri, Ilmu
dorongan tersebut bermaksud agar Keperawatan
manusia tersebut menjadi manusia di FIKes UMC
yang lebih baik dari yang
sebelumnya.

Menurut Dimyati, pada dasarnya FAKTOR EKSTRINSIK :


setiap pelaku individu didorong Faktor yang datang dari luar
oleh suatu kekuatan, kekuatan diri seseorang yang timbul
tersebut baik yang terdapat dalam karena adanya dorongan
diri individu maupun kekuatan
orang lain, lingkungan dan
yang berasal dari luar individu.
karena adanya imbalan.

16
C. KERANGKA KONSEP

Motivasi merupakan faktor yang menentukan seseorang dalam memilih

kegiatan, sehingga besar sekali pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan yang

ingin dicapainya. Ditinjau dari asalnya motivasi dari dalam diri individu

(intrinsik) dan motivasi dari luar individu (ekstrinsik) sangat bergantung pada

individu.

Seiring dengan meningkatnya minat mahasiswa untuk memilih prodi Ilmu

Keperawatan di FIKes UMC, tidak terlepas dari faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Secara garis besar faktor-faktor tersebut dapat

digolongkan dalam faktor intrinsik dan ekstrinsik. Pendapat mahasiswa

tersebut dapat menjadi tolak ukur dari motivasi mahasiswa keperawatan

tingkat I dalam memilih prodi Ilmu Keperawatan FIKes UMC sebagai tempat

kuliah.

1. Sangat Tinggi

2. Tinggi

Motivasi 3. Sedang

17 4. Rendah

5. Sangat Rendah
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian merupakan suatu ilmu yang menjelaskan tentang tata

cara dalam melakukan sebuah penelitian. Oleh karena itu, dalam sebuah penelitian

yang dilakukan harus memilih metodologi yang baik agar dapat menjawab

permasalahan yang diajukan dalam sebuah penilitian. Hal-hal yang harus ada

dalam metodologi penelitian adalah sebagai berikut:

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, pengambilan

sampel menggunakan metode Random sampling karena peneliti ingin

mengetahui Motivasi Mahasiswa Keperawatan Tingkat I memilih Prodi Ilmu

Keperawatan di FIKes UMC sebagai tempat kuliah. Teknik simple random

sampling adalah teknik pengambilan sampel dari anggota populasi yang

dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi

18
itu (Sugiyono (2001:57). Penelitian ini menggunakan metode survei dengan

angket.

Penelitian deskriptif ini mempunyai maksud untuk mengetahui dan

menemukan informasi sebanyak-banyaknya serta memberikan gambaran

tentang Motivasi Mahasiswa Keperawatan Tingkat I memilih Prodi Ilmu

Keperawatan di FIKes UMC. Pada umumnya penelitian deskriptif tidak untuk

menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang

motivasi mahasiswa.

B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Deskripsi tentang subjek penelitian mencakup batasan populasi, sampel

dan teknik pengambilan sampel.

1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian akan ditarik

kesimpulannya (Sudaryono, 2018).

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat I Program Studi

Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Cirebon yang dipilih secara acak dengan jumlah 50 orang mahasiswa.

2. Sampel

Sampel merupakan suatu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam

penelitian yang akan dilakukan. Bila populasi besar, dan peneliti tidak

19
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misal karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil

sampel dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,

kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang

diambil dari populasi harus betul-betul representative (Sudaryono, 2018).

Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa tingkat I Program Studi

Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Cirebon dengan jumlah 50 orang mahasiswa, karena 12 mahasiswa telah

dijadikan subjek pada studi pendahuluan dengan mengisi kuesioner yang

sama, maka jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 38 sampel.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling.

Karena semua populasi mahasiswa keperawatan tingkat I dijadikan

sebagai objek penelitian. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian

(Suharsimi Arikunto 2013: 172). Populasi dalam penelitian ini adalah

semua mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon yang berjumlah 120

orang mahasiswa, yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh

mahasiswa sebagai subjek (responden) penelitian.

Adapun krtiteria inklusi dan kriteria ekslusi pada penelitian ini, yaitu :

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat

mewakili dalam sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai

20
sampel (Notoatmodjo, 2002). Adapun kriteria inklusi dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1) Mahasiswa FIKES Universitas Muhammadiyah Cirebon tingkat I

angkatan 2019 yang merupakan mahasiswa aktif.

2) Mahasiswa yang bersedia menjadi responden.

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak

dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel

penelitian (Notoatmodjo, 2002). Adapun kriteria ekslusi dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Mahasiswa yang sudah pernah menjadi responden untuk

penelitian yang sama.

2) Mahasiswa yang mengambil cuti kuliah selama penelitian

berlangsung.

3) Mahasiswa yang sudah dijadikan studi pendahuluan.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian yang berjudul “Motivasi Mahasiswa Keperawatan

Tingkat I dalam memilih Program Studi Ilmu Keperawatan di Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon”.

21
1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di lingkungan Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Cirebon.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan mei sampai bulan Juli 2020.

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Table 3.1
Definisi Operasional

No Variable Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

1 Motivasi Motivasi adalah suatu sugesti Angket Skala sikap  Sangat -

atau dorongan yang muncul tinggi (X>

karena diberikan oleh manusia m + 1,5 SD)

kepada manusia lain atau dari  Tinggi

diri sendiri, dorongan tersebut (M+0,5 SD

bermaksud agar manusia <X≤M+1,5

tersebut menjadi manusia yang SD)

lebih baik dari yang sebelumnya.  Sedang (M-

0,5 SD

<X≤M+0,5

SD)

 Rendah (M-

22
1,5 SD

<X≤M-0,5

SD)

 Sangat

rendah

(X≤M-1,5

SD)

Teknik pengambilan data dalam penelitian ini dengan menggunakan

angket sebagai alat pengumpulan data, yaitu berupa pernyataan tertulis yang

diberikan kepada responden secara insidental untuk diisi sesuai dengan

keadaan sebenarnya. Dari hasil jawaban angket yang didapatkan kemudian

data dianalisis untuk mengetahui Motivasi Mahasiswa Keperawatan Tingkat I

memilih Prodi Ilmu Keperawatan di FIKes UMC sebagai tempat kuliah.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2015: 102), “instrumen penelitian adalah suatu alat

yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.

Berdasarkan definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa instrumen adalah

alat bantu yang digunakan peneliti untuk mengetahui Motivasi Mahasiswa

Keperawatan Tingkat I dalam memilih Program Studi Ilmu Keperawatan di

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon.

23
Adapun pada penelitian ini bentuk instrumen yang digunakan adalah

berupa angket. Angket menurut Sugiyono (2015: 142), “adalah teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Sedangkan menurut

Suharsimi Arikunto (2013: 194), “adalah sejumlah pernyataan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden”.

Berdasarkan definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa angket adalah

teknik pengumpulan data berupa pernyataan yang diajukan secara tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Langkah-langkah menyusun instrumen

penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2013 : 146-150) sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi konstruk atau variable

2. Menjabarkan variabel menjadi indikator

3. Menjabarkan indikator menjadi sub indikator

4. Merumuskan atau menyusun indikator menjadi butirbutir pertanyaan

Tabel 3.2
Kisi-kisi Motivasi Memilih Jurusan Ilmu Keperawatan FIKes UMC

Nomor Item Soal


Jumlah
Variabel Indikator Unfavorabl
Favorable Soal
e
Motivasi Faktor
mahasiswa Intrinsik
keperawatan 3
Perhatian 0 3
Tingkat I dalam (1, 2, 3)
memilih 3 1
Rasa senang 4
Program studi (4, 5, 7) (6)
Ilmu Faktor
Keperawatan di ekstrinsik
Fakultas Ilmu Fasilitas dan 4 0 4
Kesehatan kondisi (8, 9, 10, 11)

24
kampus
5
Lokasi (12, 13, 14, 0 5
15, 16)
Universitas
4
Muhammadiyah 1
Lingkungan (17, 19, 20, 5
Cirebon (18)
21)
Jumlah 19 2 21

F. Uji Validitas dan Reliabilitas

Setelah instrumen tersusun maka dilakukan uji coba, uji coba dilakukan

pada mahasiswa Ilmu Keperawatan Tingkat I. Uji keandalan angket akan

diukur dengan one shot. Ukur sekali atau one shot disini pengukuran hanya

sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan hasil pertanyaan lainnya.

Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui apakah yang disusun

benar-benar instrumen yang baik, Suharsimi Arikunto (2005: 144). Baik

buruknya instrumen ditentukan oleh tingkat kesahihan (Validitas) dan tingkat

keandalan (Reliabilitas).

1. Uji Validitas

Menurut Sugiharto dan Sitinjak (2006), validitas berhubungan dengan

suatu peubah mengukur apa yang seharusnya diukur.

Rumus yang digunakan untuk menguji validitas instrumen ini adalah

Product Moment dari Karl Pearson, sebagai berikut:

25
Keterangan :

𝑟𝑥𝑦 = Angka kolerasi “r” Product Moment.

n = Number of cases (jumlah siswa)

Σxy = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

Σ𝑥 = Jumlah seluruh skor X

Σ𝑦 = Jumlah seluruh skor Y

2. Uji Reabilitas

Reabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa instrumen yang

digunakan dalam penelitian untuk memperoleh informasi yang digunakan

dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data dan mampu mengungkap

informasi yang sebenarnya dilapangan.

Sugiyono (2018:131) menggunakan rumus Spearman Brown

Keterangan :

𝑟𝑖 = reliabilitas internal seluruh instrument

𝑟𝑏 = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua

26
G. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data tentang motivasi

yang mempengaruhi mahasiswa Ilmu Keperawatan tingkat I dalam memilih

prodi Ilmu Keperawatan FIKes UMC sebagai tempat kuliah. Teknik

pengambilan data menggunakan angket. Untuk mengumpulkan data tersebut

digunakan angket yang bersifat tertutup, yaitu responden diminta memilih

jawaban yang tersedia.

Menurut Sutrisno Hadi (1991: 1) angket digunakan untuk menyelidiki

pendapat subjek sesuatu hal atau mengungkapkan keadaan pribadi responden.

Digunakannya angket sebagai pokok dalam penelitian ini, karena didasarkan

atas pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : (1) terbatasnya waktu,

tenaga dan biaya (2) lebih praktis, dalam waktu yang bersamaan dalam

menjangkau responden yang cukup banyak. Dalam penelitian ini

menggunakan angket yang terdiri dari beberapa butir pertanyaan dengan 4

alternatif jawaban. Dengan demikian dalam penelitian ini responden dalam

menjawab pertanyaan hanya ada 4 kategori diantaranya sangat setuju (SS),

setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS).

Menurut Suharsimi Arikunto, (2013: 284) dalam menganalisis data yang

berasal dari angket bernilai 1 sampai 4, peneliti menyimpulkan alternatif

jawaban sebagai berikut :

1. Sangat setuju, menunjukkan nilai paling tinggi, untuk kondisi tersebut

diberi nilai 4.

27
2. Setuju, menunjukkan peringkat yang lebih rendah dibandingkan dengan

sangat setuju, oleh karena itu kondisi tersebut diberi nilai 3.

3. Tidak setuju, karena di bawah setuju dan sebagainya diberi nilai 2.

4. Sangat tidak setuju, yang berbeda peringkat paling bawah diberi nilai 1.

Tabel 3.3
Bobot Skor

Pertanyaan Skor

Sangat Setuju 4

Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Proses pengumpulan data dilakukan di Fakultas Ilmu Kesehatan,

Universitas Muhammadiyah Cirebon. Setelah ada kesepakatan, peneliti

membagikan kuesioner atau angket kepada mahasiswa Keperawatan

Tingkat I dan menunggu waktu pengisiannya kemudian dihitung

berdasarkan angket yang dikembalikan. Hal ini untuk menjaga keutuhan

pengambilan angket dan mengefektifkan waktu.

28
H. Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2010), pengolahan data pada dasarnya merupakan

suatu proses untuk memperoleh data atau data ringkasan berdasarkan suatu

kelompok data mentah dengan menggunakan rumus tertentu sehingga

menghasilkan informasi yang diperlukan. Pada bagian ini diuraikan rencana

yang akan dilakukan untuk mengolah data dan analisis data.

Pengolahan data merupakan salah satu bagian rangkaian kegiatan

penelitian setelah pengumpulan data, agar analisa penelitian menghasilkan

informasi yang benar. Dalam tahap ini, data diolah dan dianalisis dengan

statistik teknik tertentu, data kuantitatif diolah dengan menggunakan analisis

statistik kuantitatif. Untuk pengolahan data kuantitatif dapat dilakukan

dengan manual atau melalui proses komputerisasi. Dalam pengolahan ini

mencangkup tabulasi silang dan perhitungan-perhitungan statistik bila

diperlukan uji statistik.

Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data penelitian adalah sebagai

berikut (Notoatmodjo, 2010):

1. Penyuntingan Data (Editing)

Secara umum editing merupakan memeriksa daftar pernyataan yang telah

diserahkan oleh para pengumpul data. Pemeriksaan dengan menghitung

banyaknya lembar daftar pernyataan kuesioner Komitmen Belajar yang

telah diisi untuk mengetahui apakah sesuai dengan jumlah yang telah

ditentukan dan dikoreksi, yaitu proses membenarkan atau menyelesaikan

hal-hal yang salah atau kurang jelas.

29
Hasil kuesioner yang telah diisi oleh responden dikumpulkan, kemudian

akan diperiksa kembali untuk mengetahui kelengkapan.

2. Pemberian Kode (Coding)

Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, maka selanjutnya

dilakukan “coding”, yaitu suatu kegiatan mengklasifikasikan jawaban-

jawaban dari para responden kedalam kategori. Biasanya klasifikasi

dilakukan dengan cara memberi tanda/kode berbentuk angka pada

masing-masing jawaban.

Setelah hasil kuesioner diperiksa kembali, kemudian diberikan coding

pada lembar kuesioner, yaitu berupa pemberian jumlah skor pada setiap

kuesioner untuk mengetahui kategori komitmen belajar yang dimiliki oleh

masing-masing responden.

3. Memasukkan Data (Processing)

Data, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden dalam

bentuk “kode” (angka atau huruf) yang dimasukkan kedalam tabel dengan

cara menghitung frekuensi data. Memasukan data boleh dengan cara

manual atau melalui program atau “software” komputerisasi.

Jawaban-jawaban yang sudah diberi kode kategori, kemudian dimasukkan

ke dalam tabel dengan cara menghitung frekuensi data dengan cara

manual, kemudian dilanjut dengan komputerisasi.

4. Pembersihan Data (Cleaning)

Apabila semua data dari setiap responden selesai dimasukkan, maka

selanjutnya perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-

30
kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan

sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. Pembersihan

data dengan melihat variabel apakah data sudah benar atau belum.

I. Analisis Data

Analisis data merupakan bagian terpenting dari sebuah penelitian, tehnik

analisis data dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan

presentase, Suharsimi Arikunto (2013: 213). Setelah data dianalisis kemudian

dikategorikan dengan terlebih dahulu dibuat interval. Menurut penentuan

kriteria dengan 5 kategori menurut Anas Sudijono (2011: 175) menggunakan

rumus sebagai berikut:

Tabel 3.4
Kategori Memilih Prodi Ilmu Keperawatan FIKes UMC

Kategori Rentang Skor

Sangat Tinggi X > m + 1,5 SD

Tinggi M+0,5SD<X≤M+1,5SD

Sedang M-0,5SD<X≤M+0,5SD

Rendah M-1,5SD<X≤M-0,5SD

Sangat Rendah X≤M-1,5SD

Sumber: Anas Sudijono, (2011: 175)

31
Setelah didapatkan kategori dari mahasiswa memilih prodi Ilmu

Keperawatan di FIKes UMC, kemudian dipersentasikan dari jumlah

mahasiswa Keperawatan Tingkat I yang memilih prodi Ilmu Keperawatan

di FIKes UMC. Menurut Suharsimi Arikunto, (2001: 236) jika ditulis

dengan rumus, maka rumusnya sebagai berikut:

N x 100% = Persentase

Keterangan :

F = Kategori Mahasiswa

N = Jumlah Total Mahasiswa

Sumber : Suharsimi Arikunto (2001 : 236)

J. Etika Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian khususnya jika yang menjadi penelitian

adalah manusia, maka penelitian harus memahami hak dasar manusia.

Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga penelitian

yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan manusia.

1. Informed Consent

32
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan sebelum

dilakukannya penelitian. Informed consent tersebut diberikan sebelum

penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk

menjadi responden (Hidayat, 2011).

Dalam hal ini peneliti melakukan informed consent pada responden

dengan meminta persetujuan, dan menjelaskan mengenai langkah-langkah

mengisi Angket Motivasi Memilih Prodi Ilmu Keperawatan.

2. Anonimity (Tanpa Nama)

Peneliti memberikan jaminan dalam penggunaan subyek penelitian

dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada

lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode lembar pengumpulan data

atau hasil penelitian yang akan disajikan (Hidayat, 2011). Dalam hal ini

pada lembar angket, responden hanya mencantumkan nama inisialnya

saja.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Responden tidak mau menuliskan nama dikarenakan tidak mau diketahui

oleh responden lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan

dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang

akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2011).

Dalam hal ini peneliti merahasiakan tentang identitas dan lembar angket

yang telah diisi oleh masing-masing responden untuk dijaga

kerahasiaannya dan akan disimpan baik-baik lembar kuesionernya.

33

Anda mungkin juga menyukai