Anda di halaman 1dari 17

PENGERTIAN

Pembiayan Syariah adalah penyediaan uang atau tagihan


yang dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan
uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu
tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
BENTUK PEMBIAYAAN

Pembiayan Konsumtif Syariah adalah suatu


kesepakatan bersama dalam pengadaan Pembiayan Produktif Syariah adalah
barang yang didasarkan pada transaksi suatu kerjasama dalam pengelolaan
/ pengembangan usaha melalui
“jual-beli” yang didudukkan dalam suatu penambahan dana / modal atau
akad sesuai syariah Islam yang wajib melalui pengadaan alat-alat
produksi yang didudukkan dalam
dipenuhi oleh kedua belah pihak.
suatu akad sesuai syariah Islam
yang wajib dipenuhi oleh kedua
belah pihak.
MURABAHAH
Definisi :
Murabahah adalah akad jual beli suatu barang dimana penjual
menyebutkan harga belinya dan menetukan suatu keuntungan atas
barang yg dijual tsb kpd pembeli, dan harga jual tsb disetujui oleh
pembeli.

“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...”


(QS. Al Baqarah ayat 275)

“Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan secara suka sama suka”
(HR. Al Baihaqi, Ibnu Majah, dan shahih menurut Ibnu Hiban)
TEKNIS PERBANKAN

Dalam pelaksanaan di Perbankan Syariah, Bank


membelikan terlebih dahulu barang yg dibutuhkan
oleh Nasabah. Bank membayar pembelian barang
kepada Suplier yg ditunjuk oleh Nasabah atau
Bank, kemudian Bank menetapkan harga jual
barang tsb berdasarkan kesepakatan bersama
Nasabah. Nasabah dpt melunasi pembelian barang
tsb dgn cara sekaligus lunas (Murabahah) atau
mencicil (Bai Bi’tsaman Ajil).
SKEMA MURABAHAH

Negosiasi &
persyaratan 1

Nasabah
Wakalah
Akad Murabahah
3
5
Bank Syariah Bayar secara cicilan

Beli Barang 4
Secara tunai
Kirim Barang
2
CONTOH SOAL
MURABAHAH DGN PELUNASAN PADA AKHIR PERIODE
Harga beli : Rp. 50.000.000,-
Harga jual : Rp. 62.000.000,-
Laba : Rp. 12.000.000,-
Jangka waktu : 3 bulan
Cicilan : Rp. 4.000.000,-/bln (labanya saja)
Pelunasan : Rp. 54.000.000,-/bln (di akhir bulan ke 3)

MURABAHAH DGN PELUNASAN DIANGSUR


Harga beli : Rp. 50.000.000,-
Harga jual : Rp. 60.000.000,-
Laba : Rp. 10.000.000,-
Jangka waktu : 12 bulan
Cicilan : Rp. 5.000.000,-/bln (pokok + laba)
1. Murabahah (secara cicilan/angsuran)

Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.

2. Murabahah (secara lumpsum diakhir)

3. Murabahah (secara tunai) Rp

Rp
PELUNASAN AWAL
 Pada prinsipnya yg terkait antara Bank dan Nasabah
adalah kesepakatan. Harga jual yg akan dibayar
sekaligus lunas atau diangsur.
 Bila Nasabah ingin melakukan pelunasan awal, maka
jumlah yg dilunasi adalah sebesar sisa Harga jual yg
belum lunas.
 Potongan Harga (Muqasah) diberikan sesuai kebijakan
intern Bank (tidak wajib/tidak mutlak).
(Jika harga jual telah ditetapkan dan pembeli berniat
melunasinya, maka penjual tetap berhak menerima
sebesar harga jual)
IJARAH
IJARAH/SEWA
Adalah perjanjian antara Bank (Muajjir = yang menyewakan) dengan
nasabah (Musta’jir) sebagai penyewa suatu barang milik Bank dan Bank
mendapatkan imbalan jasa atas barang yang disewakannya.

BAI UT TAKJIRI
Adalah perjanjian antara Bank dengan nasabah sebagai penyewa.
Nasabah setuju akan membayar uang sewa selama masa sewa yang
diperjanjikan dan bila masa sewa berakhir, nasabah mempunyai hak opsi
untuk membeli obyek sewa tadi yang disebut dengan istilah Ijarah
Muntahia Bittamlik (IMBT) atau Ijarah Bai Ut Takjiri (IBT).
Dengan demikian IMBT atau IBT mempunyai 2 (dua) ikatan akad, yaitu
Akad sewa dan Akad Jual Beli diakhir masa sewa yang telah disepakati
bersama.
SKEMA IJARAH Nasabah
Bank Syariah
Pengajuan permohonan (Musta’jir)
(Muajjir)
1
3 Sewa beli

Bayar/cicilan
5

B. Milik
A. Milik
Menyewa/membeli
obyek 4 Kirim

2
Obyek Sewa
Obyek Sewa

Penjual/
Supplier/
Pemilik
TEKNIS PERBANKAN

Ijarah adalah akad/perjanjian antara Bank


dengan Nasabah untuk menyewa suatu
barang/obyek milik Bank, dimana Bank
mendapatkan imbalan atas barang yang
disewakannya, dan diakhir periode nasabah
diberi kesempatan untuk membeli
barang/obyek yang disewanya
PELAKSANAAN HAK OPSI DIAKHIR PERIODE
 DOKUMENTASI :
1. Pengikatan jual beli antara Bank dengan nasabah.
2. Penyerahan surat-surat / dokumen asli barang.
3. Pengalihan hak kepemilikan barang dari Bank kepada
Nasabah.

CONTOH SOAL
 Obyek sewa : Mesin bubut.
 Harga beli Bank : Rp. 60.000.000,-
 Laba : Rp. 12.000.000,-
 Jangka waktu sewa : 12 Bulan.
 Harga sewa : Rp. (72 jt/12)/bln = Rp. 6.000.000,-
/bln.
 Harga beli oleh nasabah di akhir periode : Rp. 1,00
QARD

Pinjam-meminjam dana tanpa


imbalan dengan kewajiban pihak
peminjam mengembalikan pokok
pinjaman secara sekaligus atau
cicilan dalam jangka waktu tertentu
SYARAT QARD

• Peminjam wajib mengembalikan jumlah pokok


yang telah diterima pada waktu yang telah
disepakati bersama.
• Peminjam dapat memberikan tambahan dengan
sukarela kepada yang meminjamkan selama tidak
diperjanjikan dalam akad.
• Pemberi pinjaman dapat meminta jaminan kepada
peminjam bilamana dipandang perlu.
PEMBIAYAAN QARDH
Pembiayaan Qardh adalah pinjaman uang yang diberikan kepada
nasabah (muqtaridh) yang memerlukan. Penerima pembiayaan hanya
diwajibkan mengembalikan pokok pembiayaan pada saat jatuh tempo
dan Bank hanya membebani nasabah atas biaya administrasi dan
biaya lainnya untuk keperluan pembuatan akad.

Aplikasi qardh dalam perbankan syariah a.l:


1. Sebagai pembiayaan talangan haji
2. Sebagai pinjaman tunai dari produk charge card syariah
3. Sebagai pinjaman lunak kepada pengusaha kecil (Qardhul Al
Hasan)
Bank Syariah Nasabah
(Muqridh)) (Muqtaridh)
Perjanjian Qardh
1

Kebutuhan/Usaha

Modal 100% Tenaga/Keahlian


Dikembalikan
100% + Ujrah
2 2
Secara angsuran /
sekaligus
100%
MODAL
3 100%

KEUNTUNGAN 4

Anda mungkin juga menyukai