Anda di halaman 1dari 12

FITRIYANI

112110969
NURHALIMAH
AKAD
112110990
KOMALA SARI
112110997
MUSYARAKAH
ADINA KHASANAH
112111086
CINDI AZZAH FADHILAH
MUTANAQISAH
112111091
MITA NUR MEILANI
112111114
(MMQ)
AURORA OKTAVIANI PUTRI HIDAYAT
112111129
STEVANNY PUTRI ARI ANTO
112111136

Kelompok 4

Kelas : MA.21.C.16
Musyarakah mutanaqisah (MMQ) adalah akad kerja
sama antara dua pihak (biasanya bank dan nasabah),
untuk kepemilikan suatu aset atau modal yang
1. musyarakah mutanaqisah adalah akad bentuk kerja
kemudian salah satu pihak membeli bagian pihak
lainnya secara bertahap. dalam kepemilikan aset sama (syirkah) antara bank dengan nasabah yang
atau modal, salah satu pihak berkurang, karena secara bersama-sama menyertakan dana investasi
adanya pembelian secara bertahap oleh pihak lainnya.
Nantinya pada saat barang tersebut sudah dimiliki dalam pembelian sebuah aset, seperti rumah atau
sepenuhnya (100%) oleh salah satu pihak, apartemen dalam transaksinya.
maka Musyarakah Mutanaqisah akan berakhir.
2. Penerapan akad ini biasanya dipakai pada
pembiayaan proyek yang didanai oleh lembaga
keuangan. Kemudian, salah satu pihak, baik itu
nasabah atau lembaga keuangan lainnya, membeli
secara bertahap bagian milik pihak lain dengan cara
mencicil.

11/23/2023 2
Konsep musyarakah mempunyai
syarat-syarat yang perlu
dipenuhi

•Keterikatan masing-masing pihak dapat


diwakilkan. Namun, harus atas
persetujuan pihak-pihak tersebut.

•Pembagian keuntungan dan kerugian


diketahui semua pihak yang terikat dalam
perjanjian ini.

•Keuntungan ditentukan dalam bentuk


persentase, tidak dalam nomor.

11/23/2023 3
CONTOHNYA Pembiayaan KPR Bank Syariah
Musyarakah juga dapat berupa pembiayaan KPR dari
bank syariah. Di sini, unsur musyarakah yang dilakukan
adalah penggabungan modal milik bank dan nasabah
untuk membeli rumah dari developer.
Nantinya, setiap bulan pihak bank akan mendapatkan
keuntungan dari sewa yang dibayarkan nasabah.
kelebihan

kelebihan dari akad Mutanaqisah.


1. Bank syariah dan nasabah, memiliki hak dan kewajiban yang sama atas suatu aset yang
dijadikan sebagai subjek perjanjian. Sehingga kedua belah pihak akan menjaga aset
tersebut dengan sebaik-baiknya sampai tujuan dari akad tersebut terpenuhi.

2. Dapat dilakukannya perubahan biaya sewa, sehingga kedua belah pihak dapat
menyesuaikan dengan tingkat sewa pasar.
3. Dapat mengurangi risiko financing cost (FC), bila adanya inflasi dan kenaikan suku
bunga pasar bank konvensional.
4. Nasabah akan membayar angsuran dengan jumlah yang lebih sedikit di tahun-tahun
terakhir (sebelum aset dialihkan sepenuhnya kepada nasabah).

Kekurangan
kekurangan dari akad Mutanaqisah.
1. Adanya pembebanan seperti pajak atau pada saat transaksi
2. Pembayaran bagi nasabah terasa berat pada tahun pertama.
Isi Perjanjian : Dalam akad musyarakah mutanaqishah, pihak pertama atau bank, wajib berjanji
untuk menjual seluruh hishshah-nya secara bertahap. Kemudian, pihak kedua atau nasabah
memiliki kewajiban untuk membelinya. Jual beli ini dilaksanakan sesuai kesepakatan bersama.

Ketentuan umum

Berikut adalah ketentuan dari akad Mutanaqisah.

• Menurut fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 73/DSN-MUI/XI/2008, berikut merupakan ketentuan akad Mutanaqisah:

1. Akad Musyarakah Mutanaqisah terdiri dari akad Musyarakah atau Syirkah dan Bai’ (jual-beli).

2. Dalam Musyarakah Mutanaqisah berlaku hukum sebagaimana yang diatur dalam Fatwa DSN No. 08/DSN-MUI/IV/2000
tentang Pembiayaan Musyarakah, yang para mitra-nya memiliki hak dan kewajiban, di antaranya:
• Memberikan modal dan kerja berdasarkan kesepakatan pada saat akad.
• Memperoleh keuntungan berdasarkan nisbah yang disepakati pada saat akad.
• Menanggung kerugian sesuai proporsi modal.

3. Dalam akad Musyarakah Mutanaqisah, pihak pertama (salah satu syarik, LKS) wajib berjanji untuk menjual seluruh
hishshah-nya secara bertahap dan pihak kedua (syarik yang lain, nasabah) wajib membelinya.

4. Jual beli sebagaimana dimaksud dalam angka 3 dilaksanakan sesuai kesepakatan.

5. Setelah selesai pelunasan penjualan, seluruh hishshah LKS, sebagai syarik, beralih kepada syarik lainnya (nasabah).

11/23/2023 6
Ketentuan Khusus

• Selain ketentuan umum tersebut, akad ini juga memiliki ketentuan khusus yang harus
dijalankan oleh kedua pihak, yaitu:

• Aset Musyarakah Mutanaqisah dapat dilakukan ijarah (sewa menyewa) kepada syarik atau
pihak lain.

• Jika aset Musyarakah menjadi objek ijarah, maka syarik, yang dalam hal ini adalah nasabah
dapat menyewa aset tersebut dengan nilai ujrah yang disepakati.

• Terkait keuntungan yang diperoleh dari ujarah maka harus dibagi sesuai dengan nisbah yang
telah disepakati dalam akad. Kerugian akan ditanggung berdasarkan proporsi kepemilikan.

• Porsi kepemilikan aset musyarakah bank yang berkurang akibat pembayaran oleh nasabah,
harus jelas dan disepakati dalam akad.

• Biaya perolehan aset Musyarakah menjadi beban bersama sedangkan biaya peralihan
kepemilikan menjadi beban pembeli.
11/23/2023 7
musyarakah mutaqanisah memiliki rukun yang harus dipatuhi oleh para
nasabah, di antaranya:

• Masing-masing pihak baik itu bank maupun nasabah, harus berakad. Akad ini berisi bank sebagai penyedia dan
penyedia modal (Shahibul Maal) dan pemilik aset yang akan disewakan (Mu’jir).

• Objek akad berupa aset yang akan menjadi milik bersama atau disewakan untuk memperoleh keuntungan.

• Kedua pihak harus menyertakan modal untuk membeli aset yang akan disewakan kepada nasabah maupun
pihak lainnya.

• Adanya Ijab Qabul

• Nisbah bagi hasil atau pembagian keuntungan akan diberikan dalam bentuk persentase bukan jumlah uang
tetap.

• Jangka waktu atau periode akad telah berakhir, terjadi suatu peristiwa cidera janji, pihak nasabah mengajukan
pengakhiran akad musyarakah mutanaqishah.

• Saat akad berakhir, nasabah wajib mengembalikan seluruh kewajiban modal pembiayaan yang telah diberikan
oleh pihak BUS/UUS/ BPRS. sementara bagi hasil porsi BUS/UUS/BPRS pada periode terakhir ketika waktu
pelunasan.
11/23/2023 8
CONTOH KASUS

1. Bank syariah dan nasabah perorangan atau perusahaan melakukan perjanjian pembiayaan dengan akad
musyarakah mutanaqishah (MMQ) dalam jangka waktu 3 tahun berupa KPR ib sebagaimana yang disepakati
para pihak dengan total modal kemitraan MMQ senilai misalnya Rp 500 juta di mana porsi Bank sebesar 72%
senilai 360 juta dan porsi nasabah sebesar 28% senilai Rp 140 juta dengan nisbah pembagian keuntungan 60 :
40.
2. Bank menyalurkan dana senilai porsi modalnya (hishshah) dan nasabah menyetorkan dana senilai porse
modalnya (hishsha) sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kesepakatan para pihak
3. Pembiayaan MMQ digunakan untuk pembelian aset MMQ sebagai modal usaha bersama antara Bank dan
nasabah berupa mobil atau rumah untuk disewakan (ijarah)
4. Penyewa aset/aktiva MMQ sebagai objek usaha bersama yang dapat disewa sendiri oleh nasabah selaku
konsumen penyewa (mu’jir) dengan membayar sewa (ujrah) yang hasilnya dibagi hasilkan antara Bank dan
nasabah sesuai nisabah yang disepakati.

11/23/2023 9
5. Pembayaran uang sewa (ujrah) oleh Nasabah selaku konsumen penyewa (musta’jir) kepada kemitraan usaha
yang dimiliki bersama (Bank dan Nasabah MMQ) selaku sewa (mujir) sebesar misalnya Rp 10 juta perbulan
6. Pembagian hasil usaha penyewaan rumah atau mobil berupa pendapatan Rp 10 juta/bulan antara Bank dan
nasabah sesuai nisbah bagi hasil, Bank mendapat bagi hasil sebesar Rp 6 juta dan nasabah mendapat bagi hasil
sebesar Rp 4 juta.
7. Pembayaran bagi hasil yang wajib disetorkan nasabah kepada Bank sebesar Rp 6 juta/bulan dan pendapatan
bagi hasil nasabah selaku nasabah mitra MMQ sebagai salah satu bagian sumber pembayaran angsuran pokok
untuk pengambilalihan porsi modal (hishshah) Bank oleh nasabah.
8. Disamping membayar bagi hasil, nasabah setiap bulan juga membayar angsuran pokok sebesara Rp 10 juta
untuk pengambilalihan porsi modal (hishshah) bank sampai dengan berakhirnya masa perjanjian pembiayaan
MMQ, dimana seluruh aset MMQ menjadi milik penuh nasabah.

11/23/2023 10
11/23/2023 11
Terimakasih

11/23/2023 12

Anda mungkin juga menyukai