PENERAPANNYA DALAM
PERBANKAN ISLAM
Pengertian
• Istilah perikatan dlm KUHPerdata,
dlm Islam dikenal dengan akad.
• Akad didefinisikan ulama sbg
pertalian antara ijab dan qabul yang
dibenarkan oleh syara’ yang
menimbulkan akibat hukum terhadap
obyeknya.
• UU No. 21 /08, akad adl kesepakatan
tertulis antara BS/UUS dan pihak
lain yg memuat adanya hak&kwjban
bg ms2 pihak ssi dgn prinsip syariah
Rukun dan Syarat
1) Baligh
2) Aqil yi berakal sehat ---- “diangkatkan
pembebanan hukum dari tiga jenis org yi
org tidur sampai ia bangun, anak kecil
sampai ia baligh, dan org gila sampai ia
sembuh”
3) Tamyiz, yi org yg dpt membedakan baik
dan buruk
4) Mukhtar yi org yg bebas dr
paksaan.
Qs An Nisa : 29, bhw suatu akad
hrs dilaksanakan scr suka sama
suka diantara para pihak
• Ydm badan hukum adl suatu
persekutuan (syirkah) yg
dibentuk berdasarkan hukum
dan memiliki tanggung jawab
kehartaan yg terpisah dr
pendirinya.
Ad.2 obyek perikatan
• Mnrt tujuannya :
1) Akad tabarru yi akad yg
dimaksudkan u/ menolong dan
murni semata-mata krn
m’harapkan ridho dan pahala,
sama sekali tdk ada unsur
mencari return
Cth : hibah, rahn, qirad
Lanj. Jenis akad
• Judul
Dalam perjanjian bank syariah,
kata perjanjian kredit diganti
dengan perjanjian pembiayaan dan
ditambahkan ayat-ayat yang
berhubungan dengan perjanjian.
Misal, “hai orang-orang yang
beriman penuhilah akad-akad itu”
• Komparisi
Para pihak yang melakukan
perjanjian pembiayaan yaitu
antara bank dengan debitur,
perlu diperhatikan mengenai
subyek hukum dari nasabah
baik perorangan atau badan.
• Isi
Perjanjian pembiayaan bank syariah juga
memuat pasal-pasal yang penting
berdasarkan hukum positif dan tidak
bertentangan dengan syariah, meliputi :
1. Definisi yang digunakan termasuk istilah
syariah
2. Keterangan mengenai fasilitas pembiayaan
yang diberikan, seperti jenis pembiayaan,
besarnya jumlah pembiayaan, dan jangka
waktu pembiayaan.
3. Penggunaan fasilitas pembiayaan
4. Keuntungan dan pembayaran. Setiap
pembiayaan yang diberikan oleh bank
syariah akan diperoleh keuntungan.
Misal dalam sistem jual beli atau
fasilitas murabahah akan didapat
keuntungan yang disebut margin
keuntungan. Margin keuntungan baik
sendiri maupun bersama-sama, dengan
pokok pembiayaan akan diangsur
setiap bulannya sesuai kesepakatan.
5. Barang agunan secara syariah
diatur dalam surat Al Baqarah : 283
yang artinya, “jika kamu dalam
perjalanan dan bermuamalah tidak
secara tunai, sedang kamu tidak
memperoleh seorang penulis, maka
hendaknya ada barang tanggungan
yang dipegang oleh yang
berpiutang”
6. Biaya yang dibebankan, misal
biaya administrasi sebesar 1 %
dari total fasilitas pembiayaan
7. Peristiwa cedera janji. Nasabah
dinyatakan melakukan
wanprestasi atau cedera janji
apabila tidak melaksanakan
kewajiban yang tertuang dan
disepakati dalam perjanjian
pembiayaan.
8. Hukum yang mengatur. Perjanjian
pembiayaan tetap diatur oleh
hukum sesuai dengan ketentuan
hukum Indonesia. Suatu sengketa
yang timbul atau dengan cara
apapun yang ada hubungannya
dengan perjanjian pembiayaan
yang tidak dapat diselesaikan
secara damai maka akan
diselesaikan melalui dan menurut
Peraturan Basyarnas.
Beda isi….