Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PASKA PELATIHAN

TOT (TRAINING OF TRAINER)


DESAIN EARLY WARNING DAN CODE BLUE SYSTEM 21-22 AGUSTUS 2019

IMPLEMENTASI HASIL PELATIHAN DI RS PURI HUSADATAMA


MESUJI LAMPUNG

NAMA PESERTA PELATIHAN

Dr.HERI MARDIANTO
Wayan jane Amd.Kep

DEPARTEMEN ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF FKKMK UGM


RSUP DR SARDJITO - PERDATIN YOGYAKARTA
2019

I. LATAR BELAKANG KEGIATAN


Patient Safety (keselamatan pasien) merupakan komponen dasar dari pelayanan kesehatan
yang berkualitas. Prinsip utama pelayanan kesehatan adalah (First, do no harm).Sehingga
program keselamatan pasien harus menjadi prioritas pengembangan untuk dapat dilakukan secara
optimal di rumah sakit, sehingga upaya-upaya dalam peningkatan keselamatan pasien harus
dilaksanakan dengan efektif dan efisien.
Kejadian henti jantung dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, tidak terbatas kepada pasien,
tetapi dapat terjadi pada keluarga pasien, bahkan karyawan rumah sakit. Kebijakan rumah sakit
dalam penanganan korban dengan henti jantung tidak terbatas hanya pada respon terhadap
korban dengan henti jantung tetapi juga meliputi strategi pencegahan yang melibatkan seluruh
komponen rumah sakit. Pengenalan dini dari penurunan kondisi pasien dan pencegahan kejadian
henti jantung (Early Warning System) adalah komponen pertama dari rantai keselamatan “Chain
of survival.
Early warning dan Code Blue System merupakan strategi pencegahan kejadian henti jantung,
aktivasi sistem emergency dan resusitasi kegawatan medis dan henti jantung di rumah sakit,
yang tentunya melibatkan komponen sumber daya manusia, sarana (peralatan dan obat-obatan),
sistem (SPO) serta mekanisme kontrol dan evaluasi. Sebagai standar akreditasi rumah sakit,
sesuai dengan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1 tahun 2018 (standar PAP 3.1 dan
3.2), Early warning dan Code blue system harus diterapkan secara optimal d rumah sakit.
Pelatihan Code blue system departemen Anestesi dan Terapi intensif FK UGM-Perdatin yang
telah diselenggarakan pada 22 - 23 Agustus 2019 di Hotel Harison Bandar Lampung, diharapkan
dapat memberikan rekomendasi untuk peserta pelatihan agar dapat melakukan langkah-langkah
yang sistematis untuk terbentuknya Early warning dan code blue system yang optimal.
II. TUJUAN KEGIATAN

Tujuan dilakukannya implementasi hasil pelatihan ini adalah untuk:


1. Mengembangkan sistem EWS dan Code Blue sesuai dengan Standar Akreditasi Rumah
Sakit di RS PURI HUSADATAMA
2. Menyiapkan standar-standar yang dibutuhkan dalam pembentukan sistem EWS dan Code
bue sesuai dengan standar baku

III. IMPLEMENTASI HASIL PELATIHAN

No Langkah-Langkah Implementasi Hasil Status Pelaksanaan


Pelatihan
1 Sosialisasi ke Direksi Sudah dilaksanakan
2 Persetujuan direksi Sudah dilaksanakan
3 Pembentukan tim code blue Sudah dilaksanakan
4 Pembuatan RM EWS Sudah dilaksanakan
5 Pelaksanaan workshop EWS Sudah dilaksanakan
6 Pemenuhan sarana medis/non medis Dalam Proses
7 Pelaksanaan Dalam proses

1. Sosialisasi ke Direksi
Sosialisasi ke jajaran Direksi dan Kepala Unit RS PURI HUSADATAMA telah
dilakukan pada Seni , 31 Agustus 2019. Direksi menyambut baik pengembangan sistem
EWS dan Code Blue di RS PURI HUSADATAMAterutama berkaitan dengan Patient
Safety dan dalam rangka menghadapi akreditasi

2. Persetujuaan Direksi dan Pembentukan Tim Code Blue


Direktur telah menyatakan pesetujuannya mengenai pengembangan EWS dan Code Blue
di RS PURI HUSADATAMA dan telah membuat SK penunjukan tim code blue serta
akan mendukung pemenuhan sarana prasarana sistem ini secara bertahap

3. Pembuatan RM EWS
Telah dilakukan Penyusunan Panduan SPO dan pengajuan RM baru ke bagian RM untuk
digunakan dalam sistem EWS dan Code Blue ini

4. Pelaksanaan Workshop EWS


Telah dilakukan workshop EWS kepada tenaga medis khususnya perawat bangsal sebagai
petugas utama di ruang perawatan 01 september 2019

5. Pemenuhan Sarana Medis/Non Medis


Sarana medis seperti Troly Emergency dan Defibrilator telah tersedia di RS PURI
HUSADATAMA. Namun sarana seperti banner, pamflet, buku panduan ,belum tersedia
di RS PURI HUSADATAMA sehingga saat ini dalam proses pengadaan

6. Pelaksanaan
Sistem ini mulai diberlakukan ke seluruh pasien di bangsal perawatan sembari
melengkapi sarana prasarana

IV. TANTANGAN, HAMBATAN DAN SOLUSI

NO TANTANGAN/HAMBATAN SOLUSI

1 Kebijakan,Pedoman dan Peralatan Pembuatan Kebijakan,Pedoman dan


SPO Alat Emergency sesuai standar
2 Tim Medis Emergensi belum Pembentukan Tim Medis Emergensi
terbentuk dengan SK Direktur
3 Tim Medis Emergensi tidak kompeten Pengajuan pelatihan petugas
4 Tidak adanya SPO tentang EWS Pembuatan SPO EWS
5 Tidak adanya bukti dokumentasi EWS Pembuatan RM EWS dan Code
dan Code Blue Blue
6 Tidak adanya banner aktivasi Code Pembuatan Banner aktivasi code
Blue blue

V. KESIMPULAN

1. Telah dilakukan sosialisasi sistem Early Warning dan Code Blue ke jajaran direksi dan
mendapatkan respon positif dengan dukungan terhadap pengembangan sistem ini
2. Tim Medis Emergensi telah dibentuk dengan SK Direktur dan selanjutnya akan
direncanakan pelatihan dalam meningkatkan kapasitas kemampuan tim tersebut
3. Kelengkapan sarana dan prasarana standar yang mendukung EWS dan Code Blue telah
dilakukan pengajuan dan disetujui, di mana saat ini dalam tahap pengadaan
4. Perlu dilakukan monitoring dan evaluasi rutin dalam pengembangan EWS dan Code
Blue ini agar dapat terlaksana dengan baik

VI. LAMPIRAN DOKUMEN


1. Kegiatan Sosialisasi Desain EWS dan Code Blue ke Yayasan, Direksi dan Kepala Unit

2. Kegiatan In Haurse Traening Dan Workshop EWS dan Code Blue kepada Petugas medis dan
Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai