a. Mengatasi preeklamsia berat : diberikan MgSO4 20% (4 g) IV yang berfungsi
sebagai profilaksis kejang atau sebagai antikejang. b. Mengatasi hipertensi kronis : dapat diberikan nifedipine 10 mg PO yang bekerja dengan cara menghambat kalsium untuk masuk ke dalam sel-sel pembuluh darah dan jantung. Dengan dihambatnya kalsium, pembuluh darah akan lebih terelaksasi dan bisa lebih melebar. Dengan begitu, aliran darah akan lebih lancar dan beban kerja jantung juga menjadi lebih ringan. c. Mengatasi mual dan muntah : dapat diberikan ondansentron 4 mg IV yang merupakan obat mual dan muntah yang dapat diberikan pasca operasi d. Antibiotic : diberikan cefazolin 1 g IV pre op yang bertujuan untuk mencegah infeksi bakteri pada saat akan operasi, kemuadia pasca operasi diberikan ceftriaxone 2x1 g IV yang berfungsi untuk mencegah infeksi pada luka operasi. e. Mengatasi nyeri : diberikan morfin sebagai antinyeri berat yang berskala 7-10 pada saat pasca operasi. f. Sebagai vit dan suplemen dapat diberikan vit C 3 x1 amp dan alinamin F 3x1 amp.
Penatalaksanaan Terapi Non- Farmakologi
a. Isirahat yang cukup
b. Perubahan gaya hidup terapetik ( diet untuk menurunkan LDL, missal dengan meningkatkan konsumsi sterol tumbuhan dan asupan serat ) c. Menurunkan berat badan karena dari kasusnya sendiri pasien mengalami obesitas dengan cara diet cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam d. Mengkonsumsi makanan padat gizi dan kardioprotektif (sayur-sayuran, kacang- kacangan, buah, ikan) e. Merawat luka jahitan pasca operasi dengan tidak beraktivitas terlalu berat. f.