Anda di halaman 1dari 15

Ciri-ciri Desa

Klasifikasi Desa
Sistem Perlapisan Masyarakat Desa

PERTEMUAN KE-10
GEOGRAFI DESA KOTA
Ciri-ciri Desa

 Masyarakat sangat erat dengan alam.


 Kehidupan warga petani/nelayan sangat bergantung pada
musim.
 Lingkungan (fisik, biologis, social budaya) masih terjaga dan
berfungsi dengan baik.
 Merupakan satu kesatuan sosial dan kesatuan kerja.
 Rasio Jumlah penduduk dan luas wilayah relatif kecil.
 Struktur ekonomi bersifat agraris.
 Masyarakatnya bersifat gemeinschaft (paguyuban), jiwa gotong
royong sangat tinggi.
 Proses sosial relatif lambat.
 Sosial kontrol ditentukan oleh hukum informal.
 Tradisi lokal masyarakat perdesaan masih kuat.
Pola pikir
Interaksi desa Ekonomi dan Self sufficing
penduduk
kota semakin pendidikan village
semakin
lancar semakin maju (swasembada)
terbuka
UNSUR PEMBEDA DESA-KOTA

Pertanian Landuse Non pertanian


Rendah Kepadatan penduduk Tinggi
Desa Status administrasi Kota
Paguyuban (Gemeinschaft) Hubungan masyarakat Patembayan (Gesellschaft)
Sederhana/sedikit Stratifikasi sosial Kompleks/beragam
Face to face Kontak sosial Formal
Produsen bahan baku Fungsi ekonomi Konsumen raw material
Konsumen hasil industri Produsen hasil industri
Rendah Mobilitas Tinggi
Petani/nelayan dll Matapencaharian Non petani
Adat/tradisi Norma Hukum tertulis
Sedikit/sederhana Lembaga sosial Kompleks/beragam
Kepadatan
penduduk

IDM Luas

Klasifikasi
Desa
Ikatan Jumlah
Kekerabatan penduduk

Aktivitas Perkembangan
masyarakat masyarakat
Klasifikasi Desa
1. Desa terkecil < 100 jiwa / km2
2. Desa kecil 100 – 500 jiwa / km2
Berdasarkan 3. Desa sedang 500 – 1500 jiwa / km2
kepadatan
4. Desa besar 1500 – 3000 jiwa / km2
penduduk
5. Desa terbesar 3000 – 4500 jiwa / km2
Klasifikasi Desa
 1. Desa terkecil 0 - 2 km2
 2. Desa kecil 2 – 4 km2
Berdasarkan  3. Desa sedang 4 - 6 km2
faktor luas  4. Desa besar 6 – 8 km2
 5. Desa terbesar 8 – 10 km2
Klasifikasi Desa
 1. Desa terkecil Penduduk < 800 orang

Berdasarkan  2. Desa kecil Penduduk 800 – 1600 orang


jumlah  3. Desa sedang Penduduk 1600 – 2400 orang
penduduk  4. Desa besar Penduduk 2400 – 3200 orang
desa  5. Desa terbesar Penduduk > 3200 orang
Klasifikasi Desa
 1. Desa tradisional
Berdasarkan  2. Desa swadaya
perkembangan
masyarakat  3. Desa swakarya
(tipologi desa)  4. Desa swasembada
Klasifikasi Desa
 1. Desa agraris
Berdasarkan  2. Desa industri
aktivitas
 3. Desa nelayan
masyarakat
 4. desa wisata
Klasifikasi Desa
1. Desa geneologis
Berdasarkan
ikatan 2. Desa territorial
kekerabatan 3. Desa campuran
Berdasarkan Permendesa PDTT Nomor 2 Tahun 2016
tentang Indeks Desa Membangun, bahwa Indeks Desa
Membangun (IDM) merupakan indeks komposit yang
Indeks Desa terdiri dari: Indeks Ketahanan Sosial (IKS); Indeks
Membangun Ketahanan Ekonomi (IKE); dan Indeks Ketahanan
Lingkungan (IKL).
Landasan Hukum :
 Undang - Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa. Tujuan:
 Peraturan Menteri Desa, Menetapkan status kemajuan dan kemandirian Desa;
Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Menyediakan data dan informasi dasar bagi pembangunan Desa.
No. 2 Tahun 2016 tentang
Indeks Desa Membangun.

Mendukung upaya Pemerintah dalam menangani pengentasan Desa


Tertinggal dan peningkatan Desa Mandiri.
Indeks Ketahanan Sosial, terdiri dari:
Dimensi Modal Sosial, indikator: solidaritas sosial, memiliki toleransi,
rasa aman penduduk, kesejahteraan Sosial;
Dimensi Kesehatan, indikator: pelayanan kesehatan, keberdayaan
masyarakat, dan jaminan kesehatan;
Dimensi Pendidikan, indikator: akses ke pendidikan dasar dan
menengah, akses ke pendidikan non formal dan akses ke
Komponen pengetahuan;
Dimensi Permukiman, indikator: akses ke air bersih, akses ke sanitasi,
IDM akses ke listrik, dan akses ke informasi dan komunikasi.
Indeks Ketahanan Ekonomi, terdiri dari:
Dimensi Ekonomi, indikator: keragaman produksi masyarakat desa,
tersedia pusat pelayanan perdagangan, akses distribusi/ logistik,
akses ke lembaga keuangan dan perkreditan, lembaga ekonomi, dan
keterbukaan wilayah.
Indeks Ketahanan Lingkungan/ Ekologi, terdiri dari:
Dimensi Ekologi, indikator: kualitas lingkungan dan potensi rawan
bencana dan tanggap bencana.
 Desa Mandiri (Desa Sembada) adalah Desa Maju yang memiliki kemampuan
melaksanakan pembangunan Desa untuk peningkatan kualitas hidup dan kehidupan
sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa dengan ketahanan sosial,
ketahanan ekonomi, dan ketahanan ekologi secara berkelanjutan.
IDM= >0,8155.
 Desa Maju (Desa Pra-Sembada) adalah Desa yang memiliki potensi sumber daya
sosial, ekonomi dan ekologi, serta kemampuan mengelolanya untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat Desa, kualitas hidup manusia, dan menanggulangi
kemiskinan.
IDM= >0,7072 - ≤0,8155.
KLASIFIKASI  Desa Berkembang (Desa Madya) adalah Desa potensial menjadi Desa Maju, yang
STATUS DESA memiliki potensi sumber daya sosial, ekonomi, dan ekologi tetapi belum
mengelolanya secara optimal untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa,
kualitas hidup manusia dan menanggulangi kemiskinan.
BERDASARKAN IDM= >0,5989 - ≤0,7072.
IDM  Desa Tertinggal (Desa Pra-Madya) adalah Desa yang memiliki potensi sumber daya
sosial, ekonomi, dan ekologi tetapi belum, atau kurang mengelolanya dalam upaya
peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa, kualitas hidup manusia serta
mengalami kemiskinan dalam berbagai bentuknya.
IDM= >0,4907 - ≤0,5989.
 Desa Sangat Tertinggal (Desa Pratama) adalah Desa yang mengalami kerentanan
karena masalah bencana alam, goncangan ekonomi, dan konflik sosial sehingga tidak
berkemampuan mengelola potensi sumber daya sosial, ekonomi, dan ekologi, serta
mengalami kemiskinan dalam berbagai bentuknya.
IDM= ≤0,4907.
Perlapisan Masyarakat Desa

Tuan tanah (juragan/wong


sugih)

Pegawai

Kyai/ulama/pemuka agama

Pedagang

Petani

Buruh tani

Anda mungkin juga menyukai