Anda di halaman 1dari 7

Harfest3

Konsep :

Sejarah “golden age” : Kejayaan tokoh-tokoh ilmu-pengetahuan pada masa harun arrasyid hingga
masa al-ma’mun (dinasti abbasiyah, baghdad) dengan mahakisahnya “maktabah baitul hikmah”.

Input (Indikator Masalah) :


Berdasarkan apa yang telah di kaji dari data yang konkret, dapat diambil 2 garis besar indikator
masalah yang menjadi landasan harfest3 kali ini. Kami melihat bahwa adanya beberapa poin masalah
yang mempengaruhi citra bahasa arab dan juga keresahan yang terjadi pada para penutur nya di
indonesia :

Beberapa poin yang menjadi keresahan para penutur nya adalah :


1. Citra, popularitas, dan daya saing bahasa arab yang masihlah kurang dibanding bahasa asing
(inggris, korea, jepang, dan china) sehingga peminatnya semakin berkurang di Indonesia.
2. Penutur bahasa arab di indonesia yang masih malu dan kurang percaya diri sehingga
mengikis lingkungan (bi’ah) berbahasa arab.

Beberapa poin yang mempengaruhi citra bahasa arab diantaranya :


1. Stigma bahasa arab sebagai bahasa yang rumit dan sulit sehingga mempengaruhi mindset
berpikir peminatnya di Indonesia.
2. Stigma bahasa arab sebagai bahasa agama sehingga menyempitkan bahasa arab dari
gambaran kebahasaan pada umumnya terutama di Indonesia.
Sehingga secara keseluruhan inputnya adalah “krisis bahasa arab” yang sedang terjadi di Indonesia
yakni, adanya stigma yang dihadapi oleh masyarakat sehingga memunculkan citra bahasa arab yang
kurang semestinya, serta adanya keresahan yang muncul pada penuturnya berupa kecilnya daya saing
serta popularitas bahasa arab dan minimnya biah berbahasa.

Proses :

1. Mensosialisasikan kembali citra bahasa arab dan menanamkan ambisi berbahasa untuk
menghidupkan kembali bahasa arab sebagaimana kejayaan bahasa arab pada sejarah golden
age.

Seminar sesi 1- pemaparan sejarah golden age dengan kisahnya “baitul hikmah” serta
mengenalkan kembali peran bahasa arab pada saat masa kejayaan tersebut.
CC - memunculkan soal-soal yang berkaitan dengan peran bahasa arab di golden
age.
Qissoh - memperbaiki kembali image bahasa arab melalui kisah kisah ringan yang
diperlombakan.
Kaligrafi - membrandingkan kesenian bahasa arab yang menjadi salah satu poin daya
saing bahasa arab dibanding bahasa asing lainnya.
Poster - meningkatkan popularitas dan daya saing bahasa arab melalui syiar poster
yang diperlombakan pada peserta.

2. Memasifkan lagi lingkungan berbahasa arab sehingga muncul rasa percaya diri dan
menghapus rasa malu dan meningkatkan rasa bangga untuk berbahasa arab

Seluruh rangkaian acara yang berbasis full bilingual speech (indo-arab)


Qissoh dan Pidato - terkhusus pada story telling dan pidato, akan ada ajang berbicara
didepan podium sehingga akan meningkatkan rasa percaya diri dan mengikis rasa malu akan
berbahasa arab serta dapat menjadi bekal untuk menghidupkan kembali biah berbahasa di
tengah-tengah masyarakat umum.

3. Menanamkan motivasi dan semangat berbahasa arab sehingga membiaskan mindset akan
bahasa arab yang sulit serta rumit, serta menumbuhkan ghirah berbahasa arab dengan
menyenangkan

Seminar sesi 2- akan menjadi gerbang utama untuk memaparkan stimulus yakni berupa
semangat dan motivasi untuk terwujudnya nilai-nilai optimisme.
Lomba - setiap lomba akan memiliki stimulus masing masing untuk memunculkan
buah pikiran bahwa bahasa arab itu menyenangkan dan seru, sekalipun dari panitia dan
partisipan lomba.

4. Mensosialisasikan bahasa arab sebagai bahasa universal (bahasa pengetahuan umum) yakni
untuk melawan stigma buruk akan bahasa arab yang selalu disempitkan hanya pada nilai-
nilai dan karakteristik agama islam saja.

Seminar 1&2 - pemaparan pemateri yang mematahkan stigma bahwa bahasa arab
tidak sesempit di pembahasan agama saja. Bahasa arab yang memiliki nilai jual di ranah
pendidikan serta karir serta bahasa yang lisan tulisan dan pengetahuan.

CC - memunculkan soal-soal yang berkaitan dengan peran bahasa arab di golden


age.
Poster - meningkatkan popularitas dan daya saing bahasa arab melalui syiar poster
yang diperlombakan pada peserta.
Pidato - menentukan tema yang berkaitan dengan bahasa arab sebagai bahasa lisan
tulisan dan pengetahuan yang unggul.
Secara keseluruhan proses ini ditujukan untuk meningkatkan kecintaan berbahasa arab serta
membiaskan keresahan para penuturnya sehingga munculnya optimisme, bercermin pada
sejarah golden age yang berhasil berjaya pada masanya.
Memunculkan “Nilai-nilai optimisme” yakni keinginan, keyakinan, dan semangat dalam
berbahasa arab melalui serangkaian acara harfest.
Indikator keberhasilan :

1. Meningkatnya daya saing dan kecintaan terhadap bahasa arab dibanding dengan bahasa asing
lainnya (inggris, jepang, korea, cina).
2. Lingkungan berbahasa arab yang semakin masif dan meningkatnya kecerdasan serta
kemampuan berbahasa arab.
3. Munculnya nilai-nilai optimisme sebagai bentuk bekal terhadap i s u d a n stigma bahasa
arab bahasa yang sering beredar.
4. Nomalisasi bahasa arab sebagai bahasa yang terhindar dari pandangan yang selalu
disempitkan pada karakteristik orang-orang timur tengah dan berbau agamis.

Output :

Dari input dan proses yang telah dirumuskan diharapkan harfest dapat memperbaiki citra dan stigma
bahasa arab yang beredar dimasyarakat luas demi terwujudnya para pemuda yang cinta akan bahasa
arab. Sehingga terbentuknya “Pemuda yang intelektual” yakni cerdas dan berkemampuan dan
dapat menjadikan pemahaman dan pengetahuannya lebih baik lagi.

Variabel X

Variabel Y

Benang Merah

Grand Design Tema Konsep

KRISIS
penutur BAHASA ARAB bahasa

DEGRADASI STIGMA
BERBAHASA

KURANG BIAH BAHASA BAHASA


MINAT BERBAHASA RUMIT/SULIT AGAMIS

SEMINAR SEJARAH SEMINAR STIMULUS, PIDATO CERDAS KALIGRAFI QISSHOH POSTER


GOLDEN AGE SEMANGAT DAN CERMAT
MOTIVASI
keinginan
kecintaan
kecintaan
DESTIGMASISASI OPTIMISME keyakinan
kecintaan
kebanggaan
semangat

PEMUDA
INTELEKTUAL

Tema :

“Meningkatkan kecintaan berbahasa arab dengan mengimplementasikan nilai-nilai optimisme demi


terwujudnya pemuda yang intelektual”

- Meningkatkan kecintaan berbahasa arab : Dengan cinta seseorang akan mengejar, menggali
lagi ataupun mengusahakan agar dia mendapatkan apa yang telah dia cintai. Hal ini
dilatarbelakangi dengan indikator masalah yang terjadi di kalangan pemuda yaitu kurangnya
minatterhadap bahasa arab.

- Dengan mengiplementasikan : Kenapa implementasi? karena makna


implementasi adalah aktivitas terencana untuk menggapai suatu tujuan (menggapai yang ia cintai
yaitu berbahasa arab) berbeda dengan menerapkan yang bermakna hanya sebuah aktivitas.

- Nilai-nilai optimisme : Optimisme adalah paham keyakinan atas segala


sesuatu dari segi yang baik dan menyenangkan dan sikap selalu mempunyai harapan yang baik
pula..

Keinginan (ambisi) itu bentuk harapan yang berjangka panjang dengan segala sugesti-nya.
Keyakinan (landasan) ini mengarah kepada persepsi kepercayaan yang terhindar dari keraguan.
Semangat (kekuatan) adalah perasaan kuat yang menuntut seseorang untuk hyperaktif.

- Demi terwujudnya pemuda yang intelektual : Maka dari itu lahirlah para pemuda yang memiliki
kecerdasan dan kemampuan dalam mengamati dan mempelajari bahasa Arab sehingga bisa
menjadikannya baik dan lebih baik lagi

Narasi Konsep :

Golden age adalah saksi sejarah daripada kebangkitan ilmu dan ilmuwan yg terlahir di
maktabah Baitul hikmah oleh masa Harun Ar-Rasyid hingga masa Al ma'mun pada dinasti
Abbasiyah tepatnya di Baghdad.
Dengan berbekalkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bahasa arab, para ilmuwan dapat
membawa bahasa arab menjadi media ilmu dan pengetahuan. Keinginan, keyakinan, dan
semangat para ilmuwan menjadi karakter teladan bagi tiap orang, terutama bagi mereka yang
mencintai bahasa Arab. Darinya akan terlahir pemuda-pemuda yg cerdas dan berkemampuan
sehingga cita-cita untuk menghidupkan kembali golden age dan jayanya peradaban.
Landasan :

Al-Qur’an
َ ‫اِنَّا ٓ ا َ ْنزَ ْل ٰنهُ قُ ْر ٰانًا‬
َ‫ع َر ِبيًّا لَّ َعلَّ ُك ْم تَ ْع ِقلُ ْون‬
"Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu
memahaminya." (Yusuf : 2)

Hadist
‫ط ِريقًا إِلَى ْال َجنَّ ِة‬
َ ‫َّللاُ لَهُ بِ ِه‬ َ ‫س فِي ِه ع ِْل ًما‬
َّ ‫س َّه َل‬ ُ ِ‫ط ِريقًا يَ ْلتَم‬
َ َ‫سلَك‬
َ ‫َم ْن‬
"Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju
surga." (HR Muslim, no. 2699).

Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah


“Tentang Pendidikan.”

AD/ART KM FAI UHAMKA Edisi Revisi 2015


a. "Memupuk dan membina rasa persaudaraan dan kekeluargaan dengan dilandasi semangat
kebersamaan, keterbukaan, serta tanggung jawab sebagai organisasi dan insan akademis."
AD BAB IV Pasal 9 poin c Tentang Tujuan
b. "Melaksanakan kegiatan pengembangan dalam bidang keilmuan dan profesi dalam
lingkungan program studi." ART BAB IX Pasal 45 poin f Tentang Tugas dan Kewajiban
HIMA
c. "Menggerakkan potensi mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan pengembangan keilmuan,
penalaran, wawasan, serta pengembangan kemampuan profesional mahasiswa.” ART
BAB IX Pasal 45 poin g Tentang Tugas dan Kewajiban HIMA
d. "Mengembangkan wawasan dan kecerdasan intelektual pada bidang keilmuan yang sesuai
dengan program studi.” ART BAB IX Pasal 45 poin g Tentang Tugas dan Kewajiban HIMA

GBHO FAI KM UHAMKA


a. “Ialah kebebasan yang dimiliki civitas akademika FAI KM UHAMKA secara bertanggung
jawab dan mandiri dalam melaksankan kegiatan akademik, juga keintelektualan dengan
menggunakan sumber daya Universitas sepanjang tidak ditujukan untuk merugikan pihak
lain yang semata-mata untuk memperoleh keuntungan pribadi atau golongan.” BAB III
Ayat 5 Azas kewenangan akademik

GBHK FAI KM UHAMKA


a. “Peningkatan kualitas akademik dan non akademik serta daya saing mahasiswa FAI
UHAMKA.” BAB II Ayat 4 Tentang Arahan

Analisis SWOT
Strength (Keunggulan)
Solidaritas yang saling menutupi dan menyempurnakan satu sama lain sehingga munculnya rasa
kekeluargaan

Weakness (Kelemahan)
Adaptasi dari online ke offline sehingga minimnya pengalaman dalam penyelenggaraan
harfest secara perdana offline

Opportunity (Peluang)
Tercukupinya respon sponsor dan media partner untuk keberlangsungan harfest
Threats (Ancaman)
Waktu yang terlalu singkat untuk persiapan harfest dan adanya bulan ramadhan, lebaran, dan
hari libur yang menjadi halangan time table.

Tujuan Kegiatan
1. Meningkatkan kecintaan terhadap bahasa arab
2. Menumbuhkan nilai-nilai optimisme pada penuturnya
3. Mengasah kecerdasan dan kemampuan Berbahasa Arab dalam ajang perlombaan
4. Memperluas dan memperkuat ukhuwah serta menambah pengetahuan terutama dalam lingkup
Bahasa Arab

Bentuk Kegiatan
1. HARFEST ٣ Menyelenggarakan kegiatan keilmuan berupa seminar, melalui serangkaian acara
yang dimulai dengan pembukaan dilanjutkan pembacaan kalam Ilahi lalu menyanyikan lagu
Indonesia raya dan mars muhammadiyyah. Disusul dengan laporan oleh ketua pelaksana serta
sambutan sambutan oleh dosen dan mahasiswa

lalu disambung dengan penampilan grand opening HARFEST ٣ Penampilan seni Drama yang
diiringi dengan pembacaan narasi tentang pengenalan konsep dan lomba dari harfest ٣ 2023
kemudian memasuki acara utama yaitu sesi seminar yang memuat pengetahuan serta wawasan.

Seminar yang pertama akan membawakan kisah baitul hikmah pada zaman harun arrasyid
hingga al ma’mun dengan judul “Golden Age”.
Dan seminar kedua akan membawakan stimulus, semangat, dan motivasi untuk berbahasa arab
dengan judul “ ”.

2. Kegiatan HARFEST ٣ ini juga mengadakan perlombaan dengan tujuan agar masyarakat bisa
menuangkan ide-ide sesuai kemampuan dan juga memberikan pengetahuan, pengalaman,
motivasi, inspirasi dan inovasi bagi masyarakat luas khususnya mahasiswa Pendidikan Bahasa
Arab, diantara nya yaitu

Lomba Pidato
-

Lomba Cerdas Cermat Bahasa Arab


-

Kaligrafi
-

Poster Bahasa Arab


-

Story Telling
-

Ditutup pada penutupan dengan pengumuman para pemenang dan penampilan grand closing
HARFEST ٣ berupa drama yang menampilkan korelasi zaman sekarang dengan zaman golden
age dan promosi harfest pada periode selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai