Anda di halaman 1dari 2

Kristologi dalam Perjanjian Lama

Kekristenan adalah sebuah kepercayaan yang berkembang dari jaman sebelum


masehi, hingga hari ini dan masih terus tersebar bahkan ke seluruh dunia. Keberadaan Yesus
tidak dapat dipisahkan dari berkembangnya kekristenan ke seluruh dunia, dan maka dari itu
kita akan berfokus untuk mengkaji mengenai kristologi. Kristologi berasal dari kata Yunani
yaitu kristos dan logos, yang berarti Ilmu mengenai Kristus (Unkris, 2021). Kedudukan
Kristus dikaji dan akan dibahas secara mendalam dalam ilmu kristologi dimana konsep ini
akan juga mendukung ilmu lain seperti soteriologi atau keselamatan.

Kristologi terus berkembang karena membahas mengenai posisi Tuhan di dalam


agama Kristen. Kekristenan selalu berkembang sehingga tidak akan pernah ada kata selesai
dalam kristologi. Kata Kristus memiliki arti yang sama dengan kata Mesias yang berarti
diurapi, sehingga pada masa itu raja – raja dianggap sebagai pribadi yang diurapi dan yang
akan menyelamatkan bangsa Israel dari musuh. Terdapat beberapa perkembangan Kristologi
dari zaman ke zaman sebagai berikut.

Pertama, Arianisme yang dikeluarkan oleh Uskup Arius pada tahun 300 M. Arius
menganggap bahwa Yesus hanyalah ciptaan saja sehingga ia berkata bahwa Yesus bukanlah
Allah. Kedua, Nestorianisme adalah nasihat yang dikeluarkan oleh Uskup Nestorius pada
tahun 400. Menurut Nestorius, Putra Allah disurga dan manusia Yesus bukanlah pribadi yang
sama melainkan dua (Unkris, 2021). Ketiga, Monofisitisme adalah aliran yang meyakini
bahwa Yesus hanya memiliki satu kodrat dimana Yesus yang ada dibumi merupakan Allah,
kemanusiaan Yesus hanya dianggap semu.

Dalam kitab Mazmur sendiri, Kristologi disebutkan sebagai bentuk nubuatan.


Terdapat beberapa karakteristik dalam kitab Mazmur yaitu yang pertama Kristologi Puisi.
Disebutkan bahwa dalam kitab Mazmur, kristologi dibentuk dengan puisi karena dari
pemazmur seringkali menyebutkan isi hatinya daripada dalam prosa (Hauw, 1992). Kedua,
kristologi Mazmur adalah ekspresi orang yang rindu terhadap kerajaan damai yang kekal,
dimana bukti yang kuat mengenai kerinduan itu masih terlihat pada Kisah Para Rasul 1:6
“Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?”(Kis 1:6). Ketiga,
kristologi Mazmur memiliki relasi dengan raja Israel yang kedua yaitu Daud. Daud sebagai
raja yang terkenal pada zamannya dianggap sebagai prototipe Kristus (Yer 33:15; Luk 1:32).
Kristologi PL sangat erat dengan kristologi PB karena justru penggenapan mengenai Yesus
terjadi karena Ia terlahir dan mengambil wujud seorang manusia (Hauw, 1992).

Anda mungkin juga menyukai