Anda di halaman 1dari 2

A.

SISTEM SARAF
Sistem saraf adalah untaian komunikasi elektrokimia tubuh.Bidang yang
mempelajari sistem saraf disebut ilmu saraf (neuroscience) dan orang yang
mempelajari ilmu ini disebut sebagai ilmuwan saraf (neoroscientist).Sistem saraf
manusia tersusun atas milyaran sel saraf yang saling berkomunikasi dan sistem ini
kemungkinan adalah sistem terorganisasi yang paling rumit di planet ini. 1 cm kubik
otak manusia ( kurang lebih seukuran 9 keju berbentuk bantal kecil) tersusun atas
lebih dari 50 juta sel saraf yang masing-masing berkomunikasi dengan banyak sel
saraf lain dalam jaringan pemrosesan informasi yang menjadi cara kerja komputer
tercanggih pun terlihat primitif.1 Sistem saraf kita terbagi menjadi dua, yaitu sistem
saraf pusat dan sistem saraf tepi. Ada empat karakteristik penting otak dan sistem
saraf yaitu kompleksitas, integrasi, adaptabilitas, dan transmisi elektrokimia.

Menurut Joseph (2020), sistem saraf pusat mengendalikan seluruh pengaturan dan
pengolahan rangsangan, mulai mengatur pikiran, gerakan, emosi, pernapasan, denyut
jantung, pelepasan berbagai hormon, suhu tub uh, hingga koordinasi seluruh sel saraf
untuk melakukan fungsi pengaturan didalam tubuh. Sistem saraf pusat berfungsi
mengkoordinasi perilaku. Perilaku yang kompleks di koordinasi oleh otak dan yang
sederhana ( seperti refleks ) oleh sumsum tulang belakang. Sistem saraf pusat terdiri
dari otak, sumsum tulang belakang, dan sel saraf. Otak bagian yang terletak di
kepala sebagai pengendali semua fungsi tubuh manusia, otak juga membuat manusia
berpikir dan memecahkan masalah. Otak terhubung langsung ke sumsum tulang
belakang melalui batang otak kemudian mengalir sepanjang ruas tulang belakang.
Sistem syaraf tepi memiliki dua bagian utama yaitu somatik dan otonom. Sistem saraf
tepi tidak memiliki fungsi koordinasi. Tugas utamanya adalah menyalurkan rangsang
– rangsang yang diterima baik dari dalam maupun dari luar tubuh ke sistem syaraf
pusat. Sistem saraf somatik sering disebut dengan sistem saraf sadar karena saraf yang
mempunyai peranan dalam mengatur semua gerakan yang dilakukan secara sadar.2
Sistem ini terdiri dari saraf yang terhubung ke kulit, organ sensorik, dan semua otot
rangka. Sistem saraf somatik merupakan bagian dari sistem saraf tepi yang
bertanggung jawab untuk menyalurkan informasi sensorik dan motorik dari sistem
1
Laura A. King, Psikologi Umum Sebuah Pandangan Apresiatif Edisi 3 (Penerbit Salembah Humanika : Jakarta,
2016), hal. 78

2
Dr.Muhammad Akil Musi, S.Pd., M.Pd., Dr. Nurjannah, S.Kom., M.Pd., NEUROSAINS Menjiwai Sistem Saraf
dan Otak (Penerbit KENCANA : Jakarta, 2021), hal. 43
saraf pusat. Bagian utama dari sistem saraf yang kedua yaitu sistem saraf otonom.
Sistem saraf otonom sering disebut juga dengan sistem saraf visceral atau sistem saraf
motorik visceral.3 Sistem saraf otonom terdiri dari dua pembagian utama yaitu
simpatik dan parasimpatik. Sistem saraf simpatik berfungsi mengarahkan respons
tubuh kita terhadap kondisi yang mengamcam. Bagian dari saraf simpatik berpangkal
disumsum tulang belakang (medula spinalis) dibagian toraks dan lumbar. Ganglion
saraf simpatik terletak di sepanjang tulang belakang yang menempel pada sumsum
tulang belakang. Sistem saraf parasimpatik terlibat dalam pemeliharaan tubuh,
mencerna makanan, dan menyembuhkan luka. Bagian ini berpangkal pada sumsum
lanjutan (medula oblongata) serta sakrum. Susunan saraf parasimpatik berupa serabut
jaringan yang saling berhubungan dengan ganglion.4 Cara membedakan antara sistem
simpatik dan parasimpatik dengan dilihat dari letak ganglionnya.

3
Ajib Diptyanusa, Budi Mulyaningsih, dkk, “Sistem Saraf” (Penerbit Gadjah Mada University Press : Sleman,
Yogyakarta, 2020), hal. 31
4
Dr.Muhammad Akil Musi, S.Pd., M.Pd., Dr. Nurjannah, S.Kom., M.Pd., NEUROSAINS Menjiwai Sistem Saraf
dan Otak (Penerbit KENCANA : Jakarta, 2021), hal. 45 & 46

Anda mungkin juga menyukai