Anda di halaman 1dari 16

review jurnal dan

perbandingan metode
M. Jibran Hasani Zuad (10521790)
Mishka Noer Hafidzah (10521847)
Mutiara Athiyya Naswa Pramesti(10521925)
Pelisa Nurul Fatimah (11521098)
Riscy Marcelina Widyanti Fasla (11521236)
Shalom Evelyne Angelita (11521358)
Sheryl Adhi Salma (11521370)
PENCEGAHAN
CYBERBULYYING
MELALUI KARYA
ARSITEKTUR
JURNAL STUPA, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS
TARUMANEGARA VOL.01, NO. 02, Hlm: 1359-1372
Oktober 2019
Brian James dan Doddy Yuono
permasalahan
adanya internet yang memudahkan para pengguna dapat saling
berinteraksi tanpa batas. Selama berinteraksi di internet, seseorang
cenderung lebih terbuka untuk mengespresikan dirinya tanpa harus
terbentur norma-norma sosial yang biasa ditemukan pada interaksi
langsung. Hal tersebut membuat generasi milenial mudah menggunakan
kata-kata kasar, kritik yang kejam, kemarahan, kebencian, bahkan
ancaman terhadap orang lain. Selain itu ditambah juga mereka yang
mengunjungi sisi gelap internet seperti website pornografi, kriminal atau
kekerasan. Aktivitas toxic disinhibition pada generasi milenial ini membuat
mereka secara tidak langsung lebih mudah untuk melakukan tindakan
cyberbullying yang mempengaruhi perilaku mereka dan merugikan orang
lain
tujuan dan metode
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk
menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi remaja dan
orang dewasa, dan untuk meningkatkan kesadaran
partisipasi publik dalam menanggapi, mencegah
penindasan di dunia maya untuk mendukung,
memberdayakan remaja, dan mencari solusi tentang
bagaimana menghentikan cyberbullying di lingkungan.

Metode penelitian yang digunakan adalah


Kuantitatif dengan Analisis Hasil data primer dan
Survey penyebaran angket pertanyaan serta
Metode Poetic of Space
Hasil penilitian dari jurnal ini yaitu dengan adanya
Hasil Pembangunan Pusat Pencegahan Cyberbullying di
Jakarta Utara, yang dirancang dengan
Penelitian menciptakan atau mengkombinasikan tipologi
galeri dan museum modern diadaptasi dengan
kebiasaan atau pendekatan dengan generasi
milenial untuk menjadi sebuah community space.
Penemuan tipologi baru dalam menyampaikan
pesan serta menghubungkan relasi antara visi misi
dan elemen-elemen arsitektur pada community
space, menjadi titik utama keberhasilan bangunan.
Dalam menggaet generasi milenial dan generasi
selanjutnya yang jauh lebih modern untuk
berkunjung; proyek ini banyak memakai visual
digital dan virtual reality yang mengajak
pengunjung yang berkunjung memiliki pengalaman
yang interaktif dengan wahana ataupun objek yang
dipamerkan di Lokasi yang berada di Jalan Griya
Utama, Jakarta Utara
Gambaran Programmatik
Community Space
dampak bullying
terhadap periaku
remaja masa kini
Jurnal Intervensi Sosial dan Pembangunan (JISP), Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara. ol. 2, No. 1 Hlm: 50-58 Maret
2021
Sesha Agistia Visty
permasalahan
Bentuk dari bullying ini bermacammacam, bisa
berbentuk olokolokan, penghinaan maupun
pemukulan. Yang terbaru yaitu bullying melalui
media sosial yang disampaikan melalui kolom
komentar maupun status yang di posting oleh para
pelaku yang berisi kata-kata kasar dan umpatan
kepada seseorang. Beberapa penelitian telah
menyoroti faktor-faktor berikut yang berhubungan
dengan bullying: faktor demografi, faktor sosial,
faktor gaya hidup dan kondisi hidup dan kerja.
Penelitian sebelumnya di Indonesia melaporkan
bahwa bentuk intimidasi yang paling banyak dialami
oleh remaja adalah intimidasi verbal.
tujuan dan
metode
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana
dampak bullying terhadap perilaku
remaja dan bagaimana cara sekolah
mengatasi dampak bullying
dilingkungan sekolah.

Metode Penelitian yang digunakan adalah Metode Kuantitaif


bersifat subjektif dari sudut pandang partisipan secra
deskriptif, memberi gambaran secara jelas sesuai dengan fakta
lapangan. Serta data deskriptif (data nominal) yang kemudian
peneliti interpretasikan dengan menggunakan metode
penulisan, pengkodean, dan analisistren dan tema yang ketat
dan sistematis.
hasil penelitian
Hasil penelitian menunjukan diakui men
bahwa dampak bullying terhadap jadi
superior, c
perilaku korban menyebabkan ari
perhatian
korban takut dan menarik diri dan
dari lingkungan pergaulan, balas dend
am.
mendiamkan saja, dan
menjadikan bullying sebagai
pendorong untuk lebih baik dari
sebelumnya, juga siswa yang Kebiasaan anak yang membully
menjadi korban melawan dengan (mengolok-olok) karena dia
membully balik siswa yang
menganggapap bahwa itu adalah
membullynya. Dampak bullying
tindakan yang biasa saja, dan respon
bagi pelaku ialah timbulnya
perasaan bersalah dan menyesal yang diberikan oleh korbannya pun
pada diri pelaku sama. Korbannya juga menganggap
perkataan yang dikatakan oleh para
pelaku sering ia terima.
KECENDERUNGAN
PERILAKU Jurnal Ilmiah Psikologi
Terapan, Universitas

CYBERBULLYING Muhammadiyah Malang


Vol. 02, No. 02, Hlm: 294-310

DITINJAU DARI TIPE Januari 2014. Dina Satalina

KEPRIBADIAN
EKSTROVERT DAN
INTROVERT
permasalahan
Cyberbullying merupakan suatu perilaku agresi yang mengacu pada perilaku bullying yang
dilakukan oleh seseorang melalui sosial media seperti web, sms, jejaring sosial, chat room,
dan lain-lain. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi seseorang dalam melakukan
cyberbullying, salah satunya adalah tipe kepribadian.
lah mengirim pesan dengan kata-kata penuh amarah secara terus menerus termasuk dalam
kategori tinggi (73,33%), bentuk-bentuk cyberbullying yang sering dialami korban adalah
mendapat pesan dengan kata-kata penuh amarah secara terus menerus berada dalam
kategori sangat tinggi (90,00%).
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi cyberbullying diantaranya adalah bullying
tradisional, karakteristik kepribadian, persepsi terhadap korban, strain, serta peran interaksi
orang tua dan anak. Karakteristik dari pelaku cyberbullying seperti yang dipaparkan oleh
Camodeca & Goosens (2005) adalah memiliki kepribadian yang dominan dan senang
melakukan kekerasan, cenderung temperamental, impulsive, mudah frustasi, dan terlihat
kuat dan menunjukkan sedikit rasa empati atau belas kasihan kepada mereka yang menjadi
korban bully. Karakteristik dari tipe kepribadian introvert adalah kebalikan dari ekstrovert
yaitu tidak sosial, pendiam, pasif, ragu, banyak fikiran, sedih, penurut, pesimis, dan penakut.
tujuan dan metode
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui perbedaan
kecenderungan perilaku
cyberbullying jika ditinjau dari tipe
kepribadian ekstrovert dan introvert.

Metode penelitian yang digunakan adalah


Kuantitatif dengan Analisis Hasil data primer
dan Survey penyebaran angket pertanyaan
serta Metode Causal-Comparative atau Ex-
Post Facto(dari setelah Fakta), Teknik
Sampling
hasil penelitian diketahui bahwa dari 165
subyek penelitian, sebanyak 87 orang (52.7%)
masuk dalam kategori perilaku cyberbullying
tinggi dan sebanyak 78 orang (47.3%)
hasil termasuk dalam kategori perilaku
cyberbullying rendah.
penelitian 31 orang (63.3%) masuk dalam kategori
perilaku cyberbullying tinggi, sedangkan
untuk yang masuk dalam kategori perilaku
cyberbullying rendah adalah sebanyak 18
orang (36.7%).
tipe kepribadian introvert adalah 116 orang,
sebanyak 56 orang (48.3%) masuk dalam
kategori perilaku cyberbullying tinggi dan 60
orang (51.7%) masuk dalam kategori perilaku
cyberbullying rendah.
perbandingan Penelitian kuantitatif adalah suatu proses
menemukan pengetahuan yan menggunakan
metode data berupa angka sebagai alat menganalisis
keterangan mengenai apa yang ingin
diketahui.
Metode Kualitatif adalah Pendekatan penelitian kualitatif sering disebut dengan naturalistic inquiry (inkuiri
alamiah). Apapun macam, cara atau corak analisis data kualitatif suatu penelitian, perbuatan awal yang senyatanya
dilakukan adalah membaca fenomena. Setiap data kualitatif mempunyai karakteristiknya sendiri.
Metode Poetic of ex post facto
kausal-komparatif
Space.” (sesudah fakta)
data yang disusun untuk menemukan penyebab yang memungkinka
mengidentifikasi hubungan sebab-
perubahan perilaku, gejala atau fenomena
membentuk sirkulasi dan akibat antara variabel independen
yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perila
menciptakan simulasi topik dan dependen. Peneliti dapat
atau hal-hal yang menyebabkan perubaha
mempelajari sebab dan akibat
padafungsi bangunan pada variabel bebas yang secara keseluruha
dalam retrospeksi
sudah terjadi

poetic as a vision of architecture Kuesioner


poetic as a sense of beauty Komparatif Retrospektif
Observasi
inexperiencing space Banding Prospektif
poetic detail in relationship of Studi Literatur
texture and of construction
Lebih Efisien adanya hasil uji realibe dan validitas
identifikasi penyebab dan meneliti hasil info mengenai hakikat fenomena
hubungan
maju dalam teknik statistik
rentan bias penelitian
kurang kontrol pada variabel bebas
hilangnya subjek dan tidak mengontrol
variabel
jika salah sedikit, maka hasil akan berbeda.

Anda mungkin juga menyukai