Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen merupakan proses pelaksanaan kegiatan organisasi melalui
upaya orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan manajemen
keperawatan dapat diartikan sebagai pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui
staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa
aman, kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Pengorganisasian
merupakan fungsi manajemen kedua yang penting dilaksanakan oleh setiap unit
kerja sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan berdaya guna serta berhasil.
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat
maupun sakit yang mencakup seluruh kehidupan manusia. Praktek keperawatan
adalah tindakan mandiri perawat melalui kolaborasi dengan sistem , klien dan
tenaga kesehatan lain dalam memberikan asuhan keperawatan. Sesuai lingkup
wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan pelayanan, termasuk
praktek keperawatan individual dan kelompok (PP-PPNI, 2008).
Asuhan keperawatan adalah proses atau rangkaian kegiatan pada praktek
kegiatan baik langsung atau tidak langsung diberikan pada klien disarana dan
tatanan kesehatan lainnya dengan menggunakan peningkatan ilmiah keperawatan
berdasarkan kode etik dan standar praktek keperawatan. Pendekatan proses
keperawatan yang dinamis meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan,
perancanaan, pelaksanaan dan evaluasi (PP-PPNI, 2008).
Proses Manajemen Keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai
suatu metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara professional, sehingga
diharapkan keduanya saling menopang Sebagaimana yang terjadi di dalam proses
keperawatan, di dalam manajemen keperawatan terdiri dari perencananan,
pengorganisasian, ketenagaan, pengarahan, pengawasan. Karena manajemen
keparawatan mempunyai kekhususan terhadap mayoritas tenaga dari pada seorang
pegawai, maka setiap tahapan di dalam proses manajemen lebih rumit jika
dibandingkan dengan proses keperawatan.
Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang
diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi melakukan
upaya pelayanan kesehatan dasar atau kesehatan rujukan dan atau upaya
kesehatan penunjang. Keberhasilan suatu rumah sakit dalam menjalankan
fungsinya ditandai dengan adanya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit
(Hariani, 2002).
Ruang rawat merupakan salah satu pusat pelayanan kesehatan termasuk
pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh semua tim kesehatan dimana semua
tenaga termasuk perawat bertanggung jawab dalam penyelesaian masalah
kesehatan klien. Pengorganisasian pelayanan keperawatan secara optimal akan

menentukan mutu pelayanan keperawatan yang diberikan Yang menjadi bahasan


dalam pelayanan keperawatan diruang rawat meliputi : struktur organisai ruang
rawat, pengelompokkan kegiatan (metode pengawasan), koordinasi kegiatan dan
evaluasi kegiatan kelompok kerja; yang bertujuan untuk memberikan gambaran
tentang struktur organisasi dalam pelayanan keperawatan untuk mencapai tujuan.
Salah satu bentuk penataan sistem pemberian pelayanan keperawatan adalah
melalui pengembangan model praktik keperawatan yang ilmiah dan biasa disebut
Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP). Model ini sangat menekankan
pada kualitas kinerja tenaga keperawatan yang berfokus pada profesionalisme
keperawatan antara lain melalui penetapan dan fungsi setiap jenjang tenaga
keperawatan, sistem pengambilan keputusan , sistem penugasan, dan sistem
penghargaan yang memadai.
Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) adalah suatu system
(struktur, proses dan nilai-nilai professional) yang memungkinkan perawat
professional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan, yang
dapat menopang pemberian asuhan tersebut (Hoffart & Woods, 1996). Sebagai
suatu model berarti ruang rawat tersebut menjadi contoh teladan dalam dalam
praktek dalam praktik keperawatan nasional. Pengembangan MPKP merupakan
upaya banyak Negara untuk memberdayakan dalam layanan kesehatan, terutama
pada saat meningkatnya kebutuhan yang disertai biaya tinggi dalam layanan
kesehatan. Beberapa diantaranya pengembangan Profesional Practise Model di
Beth Israel Hospital pada tahun 1973 (Cliffort & Horvath, 1990). Kemudian pada
tahun 1991, The Professioan Transition Workshop merupakan suatu program
yang dilakukan di medical college of Virginia hospital dan physicians hospital di
eropa dan Australia. Berdasarkan MPKP yang sudah dikembangkan di berbagai
RS, (Hoffart & Woods, 1996) menyimpulkan bahwa MPKP terdiri dari lima
komponen yaitu, nilai-nilai profesional yang merupakan inti dari MPKP,
hubungan antar profesional, metode pemberian asuhan keperawatan, pendekatan
Pengembangan MPKP terbukti memberi dampak yang positif bagi
pemberian asuhan keperawatan. Berdasarkan penelitian Pearson & Baker (1992)
pada ruang MPKP, nilai rata-rata kepatuhan terhadap standar dokumentasi
keperawatan lebih tinggi 26,4 % dibandingkan dengan ruang rawat lainnya.
Zelauskas & Howes (1992) juga menilai dampak pengembangan MPKP dengan
Quasi Experimental Matched Design, di John Hopkins Hospital, ternyata perawat
di ruang MPKP mempunyai persepsi yang positif tentang kepuasan kerja, angka
waktu sakit, dan angka perpindahan perawat lebih rendah dibandingkan dengan
perawat di ruang rawat lainnya. Ingersoll, Schultz, Hoffart, dan Ryan (1996) juga
menilai dampak pengembangan MPKP, ternyata kepuasan perawat terhadap
pekerjaan lebih tinggi pada ruang MPKP dibandingkan dengan kepuasan perawat
di ruang biasa.
Model praktik keperawatan ini diyakini dapat menjadi salah satu daya ungkit
pelayanan yang berkualitas. Dengan model ini, pengembangan keilmuan
keperawatan ditatanan pelayanan dapat difasilitasi. Selain itu, pelayanan
keperawatan berbasis fakta kepada masyarakat dapat segera diwujudkan. Model
praktik ini juga merupakan media bagi institusi pendidikan dan pelayanan untuk
berkolaborasi secara intensif.
RS Robert Wolter Mongisidi Tkt II Manado adalah rumah sakit tipe B yang
terletak di jln 14 Februari No. 72 Teling Atas Wanea Kota Manado. RS Robert
Wolter Mongisidi Tkt II Manado sudah terakreditas oleh Kementerian Kesehatan.
RS Robert Wolter Mongisidi Tkt II Manado milik dari TNI Angkatan Darat.

Anda mungkin juga menyukai