2
Kelompok 4: 450 ml air + 5% garam; suhu tertinggi didapati oleh kelompok B2 dan
ruang. Kelompok 5: 450 ml air + 10% B4 dengan keterangan “sangat lunak”,
garam; suhu dingin. Kelompok 6: 450 ml sedangkan tekstur terendah didapati oleh
air + 10% garam; suhu ruang. kelompok B3 dengan keterangan “keras”.
Nilai warna tertinggi didapati oleh
3.2.2. Pembuatan Yogurt kelompok B2 dengan keterangan “sangat
3.2.2.1 Preparasi Susu sebagai bahan keruh”, sedangkan warna terendah didapati
Yogurt oleh kelompok B4 dengan keterangan
Sebanyak 250 ml susu UHT dipanaskan “tidak keruh”. Nilai rasa terdapat kesamaan
dengan menggunakan kompor hingga pada hampir semua kelompok dengan
suhunya kurang lebih 85oC sambil diaduk keterangan “tidak asam”, kecuali pada
dan dipertahankan suhunya hingga 15 kelompok B1 “agak asam”.
menit. Kemudian susu didinginkan hingga
suhu mencapai 45oC. 4.2. Fermentasi Yogurt
Tabel 2. Uji Sensori Pembuatan Yogurt
3.2.2.2 Tahap Fermentasi
(Terlampir)
Sebanyak 15 gram yogurt plain
dimasukkan ke dalam wadah berisi susu
Berdasarkan Tabel 2., pada hari pertama
hasil pasteurisasi. Susu diaduk
penyimpanan, aroma yang ada pada setiap
menggunakan spatula hingga tercampur
kelompok sama-sama tidak asam semua.
rata. Setelah itu, ditutup rapat dan
lalu untuk tekstur tingkatan tertinggi ada
dibungkus dengan menggunakan kain
pada kelompok B1 dan B5 yaitu sangat
bersih. Kemudian dilanjutkan proses
lunak sedangkan untuk tekstur terendah
fermentasi selama 2 hari pada suhu yang
kelompok 3 yaitu sangat keras. Untuk
telah ditentukan (Kelompok 1-3: Suhu
warna dan rasa masing-masing kelompok
Inkubator; Kelompok 4-6: Suhu Ruang).
berada pada tingkatan yang sama, yaitu
Perubahan hasil fermentasi berupa aroma,
putih dan tidak asam.
tekstur, rasa, dan warna diamati.
Setelah dilakukan penyimpanan, terdapat
4. HASIL PENGAMATAN
perubahan di hari ketiga, tingkatan aroma
4.1. Fermentasi Acar pada setiap kelompok sama yaitu agak
masam, lalu untuk tekstur kelompok B4,
Tabel 1. Pembuatan Acar (Terlampir) B5, dan B6 lebih tinggi dibandingkan B1,
B2, dan B3. Untuk warna pada
Berdasarkan Tabel 1., diketahui bahwa masing-masing kelompok sama yaitu putih
pada hari ke-0 pH terendah terdapat pada kekuningan. Untuk rasa kelompok B3,B4,
acar sawi putih kelompok B1 dan B2 B5, dan B6 hasil fermentasi yogurtnya
sebesar 7,13, dan pH tertinggi pada berhasil menghasilkan rasa sedangkan
kelompok B5 dan B6 sebesar 7,54. Pada kelompok B1 dan B2 tidak melakukan uji
hari ke-4 pH terendah didapati oleh sensori rasa karena produk fermentasi
kelompok B2 sebesar 6,01, sedangkan pH ditumbuhi oleh kapang sehingga produk
tertinggi didapati oleh kelompok B3 dianggap gagal dan tidak bisa untuk diuji
sebesar 6,78. Pada hari ke-0 tidak terdapat rasa.
perbedaan pada nilai aroma, tekstur, warna,
dan rasa yakni berturut-turut tidak asam, 5. PEMBAHASAN
sangat keras, tidak keruh, dan tidak asam.
Pada hari ke-4 didapati hasil yang Fermentasi adalah suatu proses terjadinya
bervariasi. Nilai aroma tertinggi didapati pemecahan pada karbohidrat secara
oleh kelompok B2 dengan keterangan anaerobik, asam laktat sebagai bentuk dari
“sangat asam”, sedangkan aroma terendah
metabolit utama serta energi sebagai
didapati oleh kelompok B5 dengan
keterangan “tidak asam”. Nilai tekstur pertumbuhan sel merupakan hasil
3
metabolisme dari fermentasi karbohidrat Hal ini dapat terlihat pada gambar di
dengan bakteri asam laktat. Fermentasi bawah ini :
terbagi menjadi dua yaitu fermentasi non
spontan dan spontan. Fermentasi spontan
yang dilakukan adalah pembuatan sayur
asin dengan metode penggaraman untuk
pengawetan.
4
suhu, substrat, oksigen, mikroba, dan pH menaikkan tingkat keasaman substrat.
(Azizah, 2012). Proses fermentasi acar Proses peningkatan ini dapat dilihat dengan
berbahan baku sawi putih dipengaruhi oleh adanya penurunan pH substrat (Syainah &
beberapa faktor yaitu pH, mikroba yang Novita, 2014).
bekerja, komposisi substrat, konsentrasi
garam, suhu dan waktu fermentasi, serta Proses berlangsungnya fermentasi sayuran
jumlah oksigen. Hasil fermentasi pada jangka pendek dipengaruhi oleh
sawi putih juga ditentukan oleh perbedaan penambahan konsentrasi garam.
konsentrasi garam serta suhu yang Penambahan garam yang kurang dari 2,5%
digunakan. Penambahan garam pada dari berat sampel bahan berdampak pada
fermentasi sawi putih juga memiliki fungsi terhambatnya fermentasi karena
untuk menghambat kontaminasi yang berkembangnya bakteri pemecah protein
diakibatkan oleh mikroba patogen serta dan bakteri pengurai penyebab kebusukan.
dapat mengurangi larutnya oksigen pada Namun, bila ditambahkan garam dengan
air sehingga mampu menghambat aktivitas konsentrasi yang melebihi 10% berat
bakteri proteolitik. Jumlah garam yang bahan juga mencegah dan memperlambat
digunakan untuk fermentasi juga proses fermentasi karena munculnya
mempengaruhi hasil fermentasi sehingga bakteri halofilik ketika fermentasi
perlu dibatasi yaitu antara 2,5 hingga 10%. berlangsung. Pada fermentasi buah dan
Jika penggunaan konsentrasi garam terlalu sayur-sayuran penambahan konsentrasi
tinggi yaitu diatas 10%, maka garam optimal berkisar antara 2% hingga
mengakibatkan penghambatan proses 3% yang menyebabkan perkembangan
fermentasi serta berefek pada rasa dan bakteri asam laktat mengalami peningkatan
aroma sawi putih menjadi asam, tekstur dan mencegah pertumbuhan mikro
semakin lunak, dan warna yang semakin organisme lain yang tidak diharapkan.
pekat. Sedangkan jika penggunaan Penambahan konsentrasi garam yang
konsentrasi garam terlalu rendah yaitu semakin tinggi dalam jumlah normal (tidak
dibawah 2,5%, maka mengakibatkan melebihi 10%) akan menurunkan
pertumbuhan bakteri proteolitik dan pertumbuhan mikroorganisme pembusuk
selulolitik, yang mengganggu proses akibat kemampuan garam dalam
fermentasi. Tingginya konsentrasi garam mengeluarkan air dan menyerap nutrien
juga berpengaruh pada penambahan jumlah pada jaringan sayur sehingga kadar air
bakteri asam laktat karena pertumbuhan dalam bahan akan menurun. Selain itu,
bakteri asam laktat semakin optimum semakin tinggi konsentrasi garam akan
sehingga rasa dan aroma hasil fermentasi menyebabkan penurunan jumlah BAL
semakin asam (Azka, 2018). Pada proses dikarenakan metabolisme, fisiologi, dan
pembuatan fermentasi yoghurt, aktivitas enzim terganggu akibat
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kehilangan tekanan turgor pada sel bakteri
substrat, pH, waktu berlangsungnya (Anggraeni et al., 2021). Jumlah garam
fermentasi dan inkubasi, serta pH yang yang digunakan pada fermentasi
mempengaruhi pertumbuhan bakteri asam berpengaruh terhadap hasil fermentasi.
laktat. Peningkatan jumlah asam pada Keasaman pada rasa dan aroma pada sayur
yoghurt juga dipengaruhi oleh peningkatan asin dapat meningkat karena adanya
bakteri asam laktat dalam konsentrasi garam yang semakin tinggi,
mengekskresikan asam sehingga dapat selain itu dengan adanya konsentrasi garam
5
yang tinggi dapat menyebabkan tekstur yoghurt sehingga kapang tetap tumbuh dan
semakin lunak serta warna yang semakin berkembang biak pada yoghurt karena
pekat (Azka et al., 2018). kapang mampu hidup pada pH 4-5 dengan
suhu 250-300oC (Emmawati et al., 2020).
Fermentasi spontan pembuatan acar pada
sawi putih dan fermentasi non-spontan Terjadinya kontaminasi pada yogurt karena
pada pembuatan yogurt merupakan proses dalam proses penyimpanan beberapa
fermentasi yang disebabkan oleh bantuan kelompok disimpan dalam suhu ruang
bakteri asam laktat. Pada proses yang dimana suhu tersebut suhu inkubasi
fermentasi, kondisi lingkungan seperti yang rendah sehingga membuat laju
suhu penyimpanan dapat menentukan sintesisnya lambat dan menyebabkan
kualitas produk yang dihasilkan. Penerapan sineresis dalam serum susu yang
suhu rendah akan memperlambat laju mengakibatkan kualitas yogurt menurun
proses metabolisme mikroorganisme dan kandungan asam laktat yang dihasilkan
sehingga akan semakin menurun pula dalam produk fermentasi tidak
tingkat pertumbuhan yang terjadi terkendalikan. (Hidayanto, 2017)
(Miskiyah et al., 2020). Selain itu,
penyimpanan yang terlalu ekstrim dengan Adanya perbedaan warna, rasa, aroma, pH,
menggunakan temperatur rendah atau dan tekstur hal ini disebabkan karena
dingin selama fermentasi menyebabkan perbedaan ruang penyimpanan dari setiap
fungsi struktur dan membran sel, serta kelompoknya untuk yang disimpan dalam
enzim yang ada pada mikroorganisme suhu ruang dimana suhu inkubasinya
mengalami inaktivasi. Pada suhu rendah rendah mengakibatkan laju sintesis asam
atau pembekuan juga menyebabkan nya menjadi lebih lambat.
terganggunya keseimbangan elektrolit
sehingga kemampuan permeabilitas Pada proses pembuatan acar, rasa yang
selektif menurun diikuti penurunan dihasilkan tidak mengalami perubahan
fluiditas lapisan penyusun membran sel, karena konsentrasi garam yang digunakan
juga terjadi kemungkinan terdenaturasinya terlalu rendah sehingga adanya
DNA bakteri dikarenakan osmotic injury pertumbuhan bakteri proteolitik dan
terhadap protein sel sehingga terjadi bakteri selulolitik proses fermentasi acar
kematian akibat membran sel yang rusak menjadi terganggu. Selain itu, kurangnya
(Cahyanti & Sampurna, 2015). konsentrasi garam juga mengakibatkan
kontaminasi yang diakibatkan oleh
Pembuatan yoghurt pada kelompok B1 dan mikroba patogen (Azka, 2018).
B2 terdapat kegagalan dalam proses
pembuatannya. Bentuk kegagalannya dapat Lalu dalam fermentasi acar terjadinya
dilihat dengan tumbuhnya kapang perbedaan pH pada masing-masing
berwarna hitam pada yoghurt setelah kelompok tidak berbeda jauh dengan
dibiarkan selama 3 hari. Kapang sendiri selisih hanya di sekitar angka 1 disebabkan
tidak terpengaruh dengan kondisi penurun pH pada acar cukup kecil
lingkungan, waktu, dan suhu fermentasi sehingga menyebabkan rasa acar tidak
sehingga dapat terjadi kontaminasi dari berubah menjadi lebih asam dan juga bisa
udara. Pertumbuhan kapang juga disebabkan karena lama waktu fermentasi
dipengaruhi oleh kandungan asam pada yang terlalu singkat atau tidak adanya
6
variasi pada masing-masing kelompok, ● Semakin tinggi kadar garam maka laju
karena waktu juga dapat mempengaruhi dari proses fermentasi semakin rendah,
keberhasilan dalam proses fermentasi. dan sebaliknya.
● Suhu yang rendah dapat menghambat
6. KESIMPULAN pertumbuhan dan proses fermentasi
pada yogurt.
● Fermentasi yang terjadi pada
pembuatan acar dan yogurt disebabkan 7. DAFTAR PUSTAKA
oleh bakteri asam laktat yang memecah
kandungan gula pada bahan menjadi
Afrianto, S. (2019). Karakteristik Kimia dan
asam laktat dengan produk samping Total Bakteri Asam Laktat Serta Tingkat
berupa CO2. Kesukaan Growol dengan Variasi
● Fermentasi non-spontan adalah Varietas Ubi Kayu dan Lama Fermentasi
fermentasi yang terjadi dengan (Doctoral dissertation, Universitas Mercu
penambahan mikroorganisme dalam Buana Yogyakarta).
bentuk starter/ragi. Anggraeni, L., Lubis, N., & Junaedi, E. C.
● Fermentasi spontan adalah fermentasi (2021). Pengaruh Konsentrasi Garam
yang terjadi tanpa penambahan Terhadap Produk Fermentasi
mikroorganisme dalam bentuk Sayuran: Review: Effect of Salt
starter/ragi. Concentration on Fermented
● Mikroorganisme yang berperan dalam Vegetable Products. Jurnal Sains dan
Kesehatan, 3(6), 891-899.
fermentasi acar yaitu Streptococcus
faecalis, Lactobacillus plantarum, dan Azizah, N., Al-Barrii, A. N., & Mulyani, S.
Pediococcus cerevisiae. (2012). Pengaruh lama fermentasi
● Mikroorganisme yang berperan dalam terhadap kadar alkohol, pH, dan
fermentasi yogurt adalah Lactobacillus produksi gas pada proses fermentasi
bulgaricus, Lactobacillus acidophilus, bioetanol dari whey dengan
substitusi kulit nanas. Jurnal Aplikasi
dan Streptoccous thermophilus.
Teknologi Pangan, 1(3).
● Proses fermentasi acar berbahan baku
sawi putih dipengaruhi oleh beberapa Azka, A. B. F., Santriadi, M. T., & Kholis,
faktor yaitu pH, mikroba yang bekerja, M. N. (2018). Pengaruh konsentrasi
komposisi substrat, konsentrasi garam, garam dan lama fermentasi terhadap
suhu dan waktu fermentasi, serta sifat kimia dan organoleptik kimchi.
Agroindustrial Technology Journal,
jumlah oksigen.
2(1), 91-97.
● Pada proses fermentasi yoghurt,
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu Cahyanti, A. N., & Sampurna, A. (2015).
substrat, pH, waktu berlangsungnya TOTAL PROBIOTIK DAN SIFAT
fermentasi dan inkubasi, serta pH yang KIMIAWI FROZEN YOGHURT
berpengaruh pada pertumbuhan bakteri PADA PENYIMPANAN BEKU.
asam laktat. Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil
● Konsentrasi garam dan suhu Pertanian, 12(1), 44-54.
berpengaruh terhadap rasa, aroma,
tekstur dan warna pada acar. Emmawati, A., Rizaini, R., & Rahmadi, A.
(2020). Perubahan populasi bakteri
asam laktat, kapang/khamir,
keasaman dan respons sensoris
7
yoghurt durian. Journal of Tropical rapa L) (Doctoral dissertation,
AgriFood, 2(2), 79-89. Fakultas Teknik).
Fatimah, A.S. (2020). Deteksi Residu Syainah, E., & Novita, S. (2014). Kajian
Antibiotik dalam Minuman Susu pembuatan yoghurt dari berbagai
Aneka Rasa Menggunakan Metode jenis susu dan inkubasi yang berbeda
Yogurt Test. Tesis. Fakultas terhadap mutu dan daya terima.
Kedokteran Hewan IPB University, Jurnal Skala Kesehatan, 5(1).
Bogor.
8
8. LAMPIRAN
Suhu Konsentrasi
Kel Bahan Hari pH Foto Keterangan
Fermentasi Garam (%)
Aroma: +
Tekstur: +
Warna: +
0 7,13
Rasa: +
Sawi
B1 Suhu Dingin 2,5% Aroma: ++
Putih
Tekstur: ++++
Warna: ++
4 6,16 Rasa: ++
Aroma: +
Tekstur: +
Warna: +
0 7,13 Rasa: +
Sawi
B2 Suhu Ruang 2,5%
Putih Aroma: ++++
Tekstur: +++++
Warna: ++++
4 6,01 Rasa: +
Aroma: +
Tekstur: +
Warna: +
0 7,38 Rasa: +
Sawi
B3 Suhu Dingin 5%
Putih Aroma: ++
Tekstur: ++
Warna: ++
4 6,78 Rasa: +
9
Aroma: +
Tekstur: +
Warna: +
0 7,38 Rasa: +
Sawi
B4 Suhu Ruang 5%
Putih Aroma: +++
Tekstur: +++++
Warna: +
4 6,17 Rasa: +
Aroma: +
Tekstur: +
Warna: +
0 7,54 Rasa: +
Sawi
B5 Suhu Dingin 10%
Putih Aroma: +
Tekstur: +++
Warna: ++
4 6,41 Rasa: +
Aroma: +
Tekstur:+
Warna: +
0 7,54 Rasa: +
Sawi
B6 Suhu Ruang 10%
Putih Aroma: +++
Tekstur: ++++
Warna: +++
4 6,33 Rasa: +
10
Keterangan:
Tekstur: Warna: Aroma: Rasa:
+ : sangat keras + : tidak keruh + : tidak asam + : tidak asam
++ : keras ++ : sedikit keruh ++ : agak asam ++ : agak asam
+++ : agak keras +++ : keruh +++ : asam +++ : asam
++++ : lunak ++++ : sangat keruh ++++ : sangat asam ++++ : sangat asam
+++++ : sangat lunak
11
Tabel 2. Uji Sensori Pembuatan Yogurt
Kelompok Bahan Hari Foto Keterangan
Aroma: +
Tekstur: +++++
Warna: +
0
Rasa: +
Aroma: +
Tekstur: ++++
Warna: +
0
Rasa: +
Susu UHT + Yogurt
B2 Plain pada suhu
Aroma: ++
Inkubator
Tekstur: ++
Warna: ++
3 Rasa: -
Aroma: +
Tekstur: +
Warna: +
0
Rasa: +
Susu UHT + Yogurt
B3 Plain pada suhu Aroma: ++
Inkubator Tekstur: ++
Warna: ++
3 Rasa: +++
Aroma: +
Tekstur: ++++
Warna: +
0
Rasa: +
Susu UHT + Yogurt
B4 Plain pada suhu
Ruang
12
Aroma: ++
Tekstur: +++
Warna: ++
3
Rasa: +++
Aroma: +
Tekstur: +++++
Warna: +
0
Rasa: +
Susu UHT + Yogurt
B5 Plain pada suhu
Aroma: ++
Ruang
Tekstur: +++
Warna: ++
3 Rasa: ++
Aroma: +
Tekstur: ++++
Warna: +
0 Rasa: +
Keterangan:
Aroma: Rasa :
+ : tidak masam + : tidak asam
++ : agak masam ++ : agak asam
+++ : masam +++ : asam
++++ : sangat masam ++++ : sangat asam
Tekstur: Warna:
+ : sangat keras + : putih
++ : keras ++ : putih kekuningan
+++ : agak keras +++ : kuning
++++ : lunak ++++ : sangat kuning
+++++ : sangat lunak
13
8.2. Hasil Plagscan
14
8.3. Jurnal Acuan (screenshot abstrak dan highlight bagian yang disitasi)
15
8.4. Laporan Sementara
LAPORAN SEMENTARA KLOTER B
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PENGOLAHAN PANGAN
BAB III FERMENTASI SPONTAN DAN NON SPONTAN
Suhu Konsentrasi
Kel Bahan Hari pH Foto Keterangan
Fermentasi Garam (%)
Aroma: +
Tekstur: +
Warna: +
0 7,13
Rasa: +
Sawi
B1 Suhu Dingin 2,5% Aroma: ++
Putih
Tekstur: ++++
Warna: ++
4 6,16 Rasa: ++
Aroma: +
Tekstur: +
Warna: +
0 7,13 Rasa: +
Sawi
B2 Suhu Ruang 2,5%
Putih Aroma: ++++
Tekstur: +++++
Warna: ++++
4 6,01 Rasa: +
Aroma: +
Tekstur: +
Warna: +
0 7,38 Rasa: +
Sawi
B3 Suhu Dingin 5%
Putih
16
Aroma: ++
Tekstur: ++
Warna: ++
4 6,78 Rasa: +
Aroma: +
Tekstur: +
Warna: +
0 7,38 Rasa: +
Sawi
B4 Suhu Ruang 5%
Putih Aroma: +++
Tekstur: +++++
Warna: +
4 6,17 Rasa: +
Aroma: +
Tekstur: +
Warna: +
0 7,54 Rasa: +
Sawi
B5 Suhu Dingin 10%
Putih Aroma: +
Tekstur: +++
Warna: ++
4 6,41 Rasa: +
Aroma: +
Tekstur:+
Warna: +
0 7,54 Rasa: +
Sawi
B6 Suhu Ruang 10%
Putih Aroma: +++
Tekstur: ++++
Warna: +++
4 6,33 Rasa: +
17
Keterangan:
Tekstur: Warna: Aroma: Rasa:
+ : sangat keras + : tidak keruh + : tidak asam + : tidak asam
++ : keras ++ : sedikit keruh ++ : agak asam ++ : agak asam
+++ : agak keras +++ : keruh +++ : asam +++ : asam
++++ : lunak ++++ : sangat keruh ++++ : sangat asam ++++ : sangat asam
+++++ : sangat lunak
18
5.2. Pembuatan Yogurt
Aroma: +
Tekstur: ++++
Warna: +
0
Rasa: +
Susu UHT + Yogurt
B2 Plain pada suhu
Aroma: ++
Inkubator
Tekstur: ++
Warna: ++
3 Rasa: -
Aroma: +
Tekstur: +
Warna: +
0
Rasa: +
Susu UHT + Yogurt
B3 Plain pada suhu Aroma: ++
Inkubator Tekstur: ++
Warna: ++
3 Rasa: +++
Aroma: +
Tekstur: ++++
Warna: +
0
Rasa: +
Susu UHT + Yogurt
B4 Plain pada suhu
Ruang
19
Aroma: ++
Tekstur: +++
Warna: ++
3
Rasa: +++
Aroma: +
Tekstur: +++++
Warna: +
0
Rasa: +
Susu UHT + Yogurt
B5 Plain pada suhu
Aroma: ++
Ruang
Tekstur: +++
Warna: ++
3 Rasa: ++
Aroma: +
Tekstur: ++++
Warna: +
0 Rasa: +
Keterangan:
Aroma: Rasa :
+ : tidak masam + : tidak asam
++ : agak masam ++ : agak asam
+++ : masam +++ : asam
++++ : sangat masam ++++ : sangat asam
Tekstur: Warna:
+ : sangat keras + : putih
++ : keras ++ : putih kekuningan
+++ : agak keras +++ : kuning
++++ : lunak ++++ : sangat kuning
+++++ : sangat lunak
20
Tanggal ACC: 6 Juni 2022
Lapres: 13 Juni 2022
21