Anda di halaman 1dari 3

Vertigo Vestibuler Vertigo Vestibuler Sentral

Perifer

Onset : Lebih mendadak Onset :timbulnya lebih lambat,


setelah perubahan posisi tidak terpengaruh oleh
kepala gerakan kepala

 rasa berputar yang berat, Rasa berputarnya ringan, jarang


disertai mual atau muntah disertai rasa mual dan
dan muntah
keringat dingin.

Bisa disertai gangguan tidak disertai gangguan


pendengaran berupa pendengaran. Keluhan dapat
tinitus, atau disertai dengan
ketulian, dan tidak disertai gejala neurologik fokal seperti
gejala neurologik fokal hemiparesis, diplopia,
seperti hemiparesis, perioralparestesia,
diplopia, paresis fasialis.
perioralparestesia, paresis
fasialis.
 Jenis BPPV Lokasi Prevalensi

Anterior ( uji Dix-Hallpike -- > kanalis Sekitar <12% BPPV,


ampullofageal ke SCC anterior -- > semisirkulari menyerang pasien
respon nystagmus -- > pada canalithiasis  s anterior dengan usia rata-rata
-- > komponen berputar (nystagmus) 53 tahun. Sangat
khas, pasien cenderung menatap ke arah jarang terjadi pada
telinga bagian bawah. orang tua

 Horizontal kanalis Sekitar >20% BPPV,


semisirkulari menyerang pasien
s lateral dengan usia rata-rata
58 tahun

Posterior (uji Dix-Hallpike -- > kanalis Paling sering pada


ampullofageal ke SCC posterior -- > semisirkulari BPPV, menyerang
respon nystagmus -- >nystagmus dimulai s posterior pasien dengan usia
dari bagian atas mata ke arah telinga -- > rata-rata 59 tahun
pada canalithiasis -- > komponen
berputar (nystagmus) khas, terasa ke
arah telinga atas.

BPPV
hanya sebagian kecil dari mereka memiliki faktor etiologi spesifik yang dapat dideteksi.
Idiopatik

BPPV tingkat BPPV sekunder yang berbeda telah ditemukan, mulai dari 3% hingga 66%
Sekunder
Penyebab utama BPPV sekunder meliputi penyakit Meniere (0,5%–30%), cedera kepala (8,5%–
27%), neuritis vestibular (0,8%–20%), dan gangguan pendengaran sensorineural (0,2%–5%)

Untuk mengatasi (adanya perilaku kompulsi,


Alloanamnesis kecemasan tersebut berdasarkan DSM-5 yaitu seperti
pasien sering perilaku berulang (memeriksa) atau
mengulang kembali tindakan mental (menghitung) )
pekerjaan tersebut,
misalnya pasien haloperidol bekerja sebagai obat
mengeluarkan dan penenang (digunakan karena pasien
menghitung serta dulu juga pernah merasakan riwayat
menyusun kembali cemas-cemas berlebih)
pakaian di lemari
yang telah dicuci dan
disusun.

ada riwayat konsumsi


obat Haloperidol

Riwayat Bercerai 3 bulan yang (rasa cemas-cemas, sering mengulang-


perkawinan lalu ulang dan tidak puas dengan pekerjaan
mulai dirasakan pasien semenjak
bercerai dengan istrinya, ini
berhubungan dengan faktor risiko
terjadinya OCD yaitu akibat peristiwa
stress/traumatis).

denyut
Pemfis nadi
(Takikardi, karena pasien dalam keadaan cemas terus-menerus)
dan KU 104x/
menit

Riwayat - (Dilihat dari riwayat penyakit keluarga, keluarga pasien tidak ada yang pernah
penyakit mengalami hal serupa seperti pasien, ini menunjukkan bahwa untuk kasus ini
keluarga genetika tidak memiliki andil sebagai faktor risiko terjadinya OCD.)

Tingkah Gelisah (Sebagai tanda penguat kalau pasien sedang mengalami gangguan kecemasan)
laku
motorik

Obsesi : ada (Kriteria diagnostik DSM-5 untuk OCD menekankan bahwa OCD ditandai dengan
Isi pikiran adanya obsesi dan/atau kompulsi)

Kecurigaan: menyebabkan pasien menderita karena kesulitan dalam menceritakan masalahnya


ada

Kesimpulan  (Diagnosis OCD harus dibuat hanya jika pikiran dan perilaku ini menghabiskan waktu (seperti mengambil
lebih dari 1 jam sehari) dan menyebabkan penderitaan yang substansial atau gangguan fungsional.)

Anda mungkin juga menyukai