Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PEMANFAATAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA

KOMUNIKASI PEMASARAN DIGITAL YANG DILAKUKAN OLEH


RUMAH MEDE

Proposal skripsi
diajukan untuk melengkapi
persyaratan mencapai
gelar sarjana

NAMA : HARNINDHITA MAHARANI


NPM : 202014501193

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penelitian adalah sebuah proses langkah demi langkah yang digunakan untuk
menggunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi guna meningkatkan
pemahaman kita tentang sesuatu topic atau isu. Seperti yang diketahui ragam penelitian
ada banyak sekali dan dapat ditinjau dari beberapa aspek. Penelitian kualitatif relatif lebih
baru atau mudah dibandingkan dengan penelitian kuantitatif. Kedua penelitian ini juga
memiliki kelemahan, keuntungan ataupun kerugian. Penelitian kualitatif adalah penelitian
tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Selain,
mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah, yang bertujuan
untuk memahami suatu fenomena dalam konteks social secara alamiah dengan
mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan
fenomena yang diteliti.

Indonesia memiliki areal perkebunan jambu mete yang cukup luas. Salah
satunya di daerah Jatisrono, Wonogiri, Jawa Tengah. Pemanfaatan buah semu jambu
mete di Jatisrono, Wonogiri masih dalam jumlah terbatas. Hanya sekitar 20% yang
dimanfaatkan, sedangkan sisanya hanya menjadi limbah. Buah ini memiliki kandungan
karbohidrat yang cukup tinggi sekitar 15,3 g/100g buah. Kandungan vitamin C juga
sangat tinggi yaitu 197 mg/100g buah. Jambu mete/mede merupakan salah satu tanaman
yang banyak digunakan sebagai obat tradisional. Semua bagian tanaman ini mempunyai
manfaat dan khasiat yang berbeda. Jambu mete/mede terdiri atas dua bagian, yaitu buah
semu dan buah sejati. Buah yang selama ini dikenal sebagai buah jambu mete sebenarnya
adalah buah semu, terbentuk dari tangkai buah (pedunculus) yang membengkak atau
mengembung dan berdaging. Buah sejati jambu mete adalah yang dikenal sebagai biji
mete atau kacang mete. Camilan ini mengandung lemak, protein, karbohidrat, dan
macam-macam mineral. Meski berlemak tinggi, 82% lemak tersebut tergolong lemak
tidak jahat atau lemak tidak jenuh. Seperti halnya kacang-kacangan pada umumnya,
kacang mete/mede juga merupakan sumber protein yang baik. Kadar protein pada 100g
kacang mete/mede mentah, panggang, dan goreng, masing-masing 18, 16, dan 20g.
Karena itu, penambahan kacang mete/mede ke dalam berbagai produk, seperti es krim,
cokelat batangan, dan aneka kue, akan berdampak sangat baik bagi peningkatan kadar
protein produk tersebut.

Kacang mede adalah kacang yang di hasilkan oleh salah satu jenis jambu yaitu
jambu monyet atau yang lebih dikenal dengan jambu mete, kacang yang di ambil dari
bijinya ini memiliki citarasa yang khas yang tidak di miliki oleh kacang-kacang lain, dan
kacang mede juga tidak memiliki kadar kolesterol yang besar, karena kacang ini di
hasilkan oleh buah-buahan, oleh karena citarasa nya yang special, dan tingkat
produksinya yang agak sulit, maka dari itu kacang mede memiliki harga yang bisa di
bilang mahal, lebih mahal dari jenis-jenis kacang lainnya. Khususnya, kacang mede ini
hidangan popular dan banyak di cari pada saat hari raya besar umat Islam yaitu Lebaran
atau Idul Fitri. Maka dari itu, kacang mede menjadi makanan sajian khusus yang banyak
di konsumsi pada saat umat muslim merayakan hari besarnya. Dilatar belakangi hal
diatas, penulis melihat betapa prospek perkembangan ini harus diikuti dengan
perancangan desain kemasan ulang Kacang mede tersebut. Bentuk desain yang kurang
menarik, dan cenderung tidak sesuai dengan moment nya kurangnya variasi bentuk
kemasan itu sendiri. Maka dengan merubah desain dan bentuk dari kemasan, Kacang
mede bisa lebih memilki nilai jual yang lebih dibandingkan dengan competitor lainnya,
dan memiliki tampilan visual yang konsisten serta dapat tampil lebih baik dalam berbagai
aspek keberadaanya.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi
pokok masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Kacang Mede?
2. Apakah ada standar mutu Kacang Mede?
3. Bagaimana pengolahan Kacang Mede?
4. Adakah komposisi kimia dari Kacang Mede?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui pengertian kacang mede
2. Mengetahui standar mutu kacang mede
3. Mengetahui pengolahan kacang mede
4. Mengetahui komposisi kimia kacang mede

D. MANFAAT PENULISAN
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak, untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai kacang mede. Manfaat lain
dari penulisan ini adalah dengan adanya penulisan proposal skripsi ini diharapkan dapat
menjadi acuan didalam mengolah kacang mede.

Anda mungkin juga menyukai