Anda di halaman 1dari 10

“Sejarah Penelitian Komunikasi Massa serta

efek Kognitif, Afektif dan Konatif “


Mata Kuliah : Komunikasi Massa
Dosen Pengampu : Dr. Mursalim, M.Si

DISUSUN OLEH :
MUH ANUGERAH
NIM : E021201085

ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobblimalamin berkat rahmat dan hidayah- Nya atas segala


kemudahan yang diberikan oleh Allah SWT sehingga saya bisa menyelesaikan
Makalah dengan judul “Sejarah Penelitian Komunikasi Massa serta
efek Kognitif, Afektif dan Konatif “ dengan tujuan untuk memenuhi tugas
pengganti Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Kuliah Komunikasi Massa. Di
samping itu, saya berharapkan juga dapat memberikan tambahan ilmu
pengetahuan, khususnya pada ilmu itu sendiri terhadap penulis baik pembaca
maupun segala pihak.

Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan, oleh


karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Mudah-
mudahan kritik dan saran tersebut bisa menambah kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis memohon hidayah dan


ma’unah Nya, Karena Dia-lah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Penyayang.

Makassar, 01 Juni 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... 2


BAB I .................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................ 4
A. Latar Belakang............................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 4
C. Tujuan .......................................................................................................... 4
BAB II ................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ................................................................................................... 5
A. Pengertian Komunikasi Massa ..................................................................... 5
B. Sejarah Penelitian Komunikasi Massa.......................................................... 5
C. Efek Kognitif, Afektif dan Konatif dalam Sejarah Penelitian Komunikasi
Massa ................................................................................................................. 7
BAB III.................................................................................................................. 9
PENUTUP ............................................................................................................. 9
A. Kesimpulan .................................................................................................. 9
B. Kritik dan Saran ......................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui


media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan
informasi kepada khalayak luas. Media massa adalah media komunikasi dan
informasi yang melakukan penyebaran informasi secara masal dan dapat
diakses oleh masyarakat secara masal pula (Bungin, 2006 : 72). Dalam
kehidupan sehari- hari, amnesia tidak terlepas dari yang namanya komunikasi
karna manusia saling membutuhkan baik dari segi persoalan
sosial,agama,budaya,politik dan lain sebagainya. Dan Media Massa adalah alat
yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak
(penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat
kabar, radio, televisi dan internet.

Ada berbagai pengertian komunikasi massa dari para ahli. Pertama,


pengertian menurut Kevin Pearce (dalam Littlejohn & Foss, 2009). Komunikasi
massa merupakan proses di mana seseorang, sekelompok orang, atau organisasi
besar menciptakan pesan dan mentransmisikannya melalui beberapa jenis
medium ke audiens yang besar, anonim, dan heterogen. Hal yang sama juga
diungkapkan oleh David Perry (2002). Secara tradisional komunikasi massa
merupakan proses yang melibatkan pesan yang dikirim kepada khalayak umum.
Sehingga bisa disimpulkan, komunikasi massa merupakan proses komunikasi
yang terorganisir dilakukan oleh organisasi atau institusi yang disampaikan
kepada audiens secara massif dan umum.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Komunikasi Massa ?


2. Bagaimana Sejarah Penelitian Komunikasi Massa ?
3. Apa yang dimaksud dengan Efek Kognitif, Afektif dan Konatif dalam
Sejarah Penelitian Komunikasi Massa ?

C. Tujuan

Adapun tujuan dalam penilitan ini yaitu untuk mengetahui secara lebih
jelas sejarah penelitian komunikasi massa serta mengetahui apa arti dari efek
kognitif, afektif serta konatif.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Massa

Komunikasi massa dapat dijelaskan dari dua pandangan, yakni bagaimana


orang memproduksi pesan dan menyebarkannya melalui media di satu pihak, dan
bagaimana orang-orang mencari serta menggunakan pesan- pesan tersebut di
pihak lainnya secara sederhana. Komunikasi massa dapat diartikan sebagai proses
komunikasi melalui media massa. Faktor media massa sangat dominan dalam
studi komunikasi massa. Perkembangan media massa sendiri banyak dikaitkan
dengan sejumlah faktor misalnya perkembangan pesat dalam bidang ekonomi,
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, fenomena urbansi, dan faktor
iklan.

B. Sejarah Penelitian Komunikasi Massa

Mulai dari Lenin di Rusia, Mussolini di Italia, sampai Hitler dengan


Nazi-nya di Jerman; semuanya melakukan propaganda melalui media massa. Di
masa itu, media massa diyakini memiliki kekuatan untuk mempengaruhi
khalayak. Asumsi ini menempatkan khalayak dalam posisi pasif, sedangkan
media massa dianggap lebih superior.

Sehngga pada malam tanggal 30 Oktober 1938, ribuan orang Amerika


panik karena siaran radio yang menggambarkan serangan mahluk Mars yang
mengancam seluruh peradaban manusia. “Barangkali tidak pernah terjadi
sebelumnya, begitu banyak orang dari berbagai lapisan dan di berbagai tempat
di Amerika secara begitu mendadak dan begitu tegang tergoncangkan oleh apa
yang terjadi waktu itu,” begitu Hadley Cantril memulai rasanya tentang The
Invasion of Mors (Schramm, 1977:579).

Sebuah pemancar radio menyiarkan sandiwara Orson-Welles. Sandiwara


ini begitu hidup sehingga orang menduga bahwa yang terjadi adalah laporan
pandangan mata. Peristiwa itu menarik berberapa orang peneliti sosial – suatu
peristiwa angka telah terjadi. Peristiwa ini juga menarik karena menggambarkan
keperkasaan media massa dalam mempengaruhi khalayaknya. Di Jerman, orang
melihat bagaimana sebuah bangsa beradab diseret pada kegilaan massa yang
mengerikan. Nazi menggunakan media massa secara maksimal. Media massa
dikontrol dengan ketat oleh Kementerian Propaganda. Menulis atau berbicara
yang bertentangan dengan penguasa Nazi dapat membawa orang pada kamp-
kamp konsentrasi. Oposisi dibungkam. Hanya informasi yang dirancang oleh
penguasa yang boleh disebarkan.
Radio diperbanyak untuk menambah efektivitas mesin propaganda. Di
samping Hitler, Mussolini di ltalia juga memanfaatkan media massa untuk
kepentingan fasisme. Sebelumnya, di Rusia Lenin berhasil merebut kekuasaan,
tak kurang dengan menggunakan media massa pula.

Menurut Noelle-Neumann, penelitian efek media massa selama empat


puluh tahun mengungkapkan kenyataan bahwa efek media massa tidak perlu
depredating; efeknya tidak begitu berarti. Sampai tahun 1940, pada pasca
Perang Dunia I, ketakutan terhadap propaganda telah mendramatisasikan efek
media massa.Harold Laswell membuat disertasinya tentang teknik-teknik
propaganda pada Perang Dunia I. The Institute for Propaganda Analysis
menganalisa teknik-teknik propaganda yang dipergunakan oleh pendeta radio
Father Coughlin. Pada saat yang sama, behaviorisme dan psikolodi instink
sedang populer di kalangan ilmuwan. Dalam hubungan dengan media massa,
keduanya melahirkan apa yang disebut Melvin DeFleur (1975) sebagai
“instinctive S-R theory”.

Pada tahun 1940-an, Carl L Hovland melakukan beberapa penelitian


eksperimental untuk menguji efek film terhadap tentara. Ia dan kawan-
kawannya menemukan bahwa film hanya efektif dalam menyampaikan
informasi, tetapi tidak dalam mengubah sikap. Mereka menemukan bahwa
persepsi selektif mengurangi efektivitas pesan. Serangan terbesar pada Model
Peluru adalah penelitian Paul Lazarsfeld dan kawan-kawannya dari Columbia
University pada pemilu 1940. Mereka ingin mengetahui pengaruh media massa
dalam kampanye pemilu pada perilaku memilih. Daerah sampel yang dipilih
adalah Erie County, di New York. Karena itu, penelitian mereka lazim dikenal
dengan sebutan Erie County Study.

Dan kemudian kita telah melacak perkembangan penelitian efek


komunikasi dari periode Perang Dunia I sampai sekarang – suatu pesiar dalam
kapsul waktu yang berlangsung kira-kira hampir setengah abad. Setengah abad
memang tidak berarti apa-apa dalam sejarah peradaban manusia. Namun pada
50 tahun terakhir, dalam dunia komunikasi terjadi kemajuan komunikasi yang
jauh lebih cepat daripada apa yang terjadi selama puluhan ribu tahun
sebelumnya. Mungkin orang memandang pesimistis pada kebebasan manusia
pada abad teknologi elektronik yang akan datang. Tetapi manusia bukanlah
robot yang pasif yang dikontrol lingkungan. Setiap manusia mempunyai cara
menghadapi lingkungan secara fenomenologis.
C. Efek Kognitif, Afektif dan Konatif dalam Sejarah Penelitian Komunikasi
Massa

Efek adalah perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri audience


akibat keterpaan pesan-pesan media. David Berlo mengklasifikasikan efek
atau perubahan dalam ranah pengetahuan, sikap dan perilaku nyata. Perubahan
perilaku biasanya didahului oleh perubahan sikap, dan perubahan sikap
biasanya didahului oleh perubahan pengetahuan.

Ada tiga dimensi efek komunikasi massa, yaitu kognitif, afektif dan
behavioral atau konatif. Efek kognitif meliputi peningkatan kesadaran, belajar
dan tambahan pengetahuan. Efek afektif berhubungan dengan emosi, perasaan
dan attitude (sikap). Sedangkan behavioral atau konatif berhubungan dengan
perilaku dan niat untuk melakukan sesuatu menurut cara tertentu dan berikut
penjelasan lebih jelasnya :

1. Efek Kognitif

Efek ognitif terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami,
atau dipersepsi khalayak. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang
bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari
informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya.
Dengan kata lain, Efek ini berkaitan dengan fungsi informatif daripada media
massa. Dalam hal ini informasi media massa dipandang sebagai tambahan
pengetahuan yang bahkan kita tidak sempat, mengecek peristiwa-peristiwa yang
disajikan media,kita cenderung memperoleh informasi tersebut semata-mata
bersandarkan pada apa yang dilaporkan media massa. Dengan kata lain, dampak
ini berkaitan dengan penyampaian informasi, pengetahuan, keterampilan
maupun kepercayaan oleh media massa. Dalam dunia modern, dampak kognitif
penyebaran media massa terhadap khalayak semakin kuat. Pengaruh media
massa terassa lebih kuat pada masyarakat modern karena mereka memperoleh
banyak informasi dari media massa.

2. Efek Afektif

Efek ini memiliki kadar lebih tinggi daripada efek kognitif. Efek ini
berkaitan dengan emosi, perasaan, dan sikap. Pesan media massa yang telah
dikonsumsi, juga dapat menimbulkan emosi, perasaan, dan juga sikap. Tujuan
dari komunikasi massa bukan sekedar memberi tahu khalayak tentang sesuatu,
tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba,
terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya. Dampak pesan media massa
sampai pada tahap afektif terjadi bila pesan yang disebarkan media mengubah
apa yang dirasakan, disenangi atau dibenci khalayak. Dampak ini berkaitan
dengan perasaan, penilaian, rangsangan emosional, dan sikap.

Sikap itu sendiri memiliki arti reaksi atau respon seseorang yang masih
tertutup pada suatu stimulus atau objek, sehingga perbuatan yang dilakukan
manusia tergantung pada permasalahan dan berdasarkan keyakinan atau
kepercayaan masing-masing individu. Manifestasi sikap tidak langsung terlihat,
akan teteapi dapat ditafsirkan dahulu dalam perilaku yang tertutup. Dengan
demikian, sikap merupakan gambaran dari sesuatu kesiapan atau kesediaan
individu untuk bertindak, bukan pelaksanaan motif tertentu. Meskipun kadang-
kadang secara umum untuk menentukan sikap sebagai perasaan terhadap objek,
mempengaruhi (yaitu, emosi diskrit atau gairah keseluruhan), dipahami sebagai
pembeda dari sikap sebagai ukuran favorability. Sikap memungkinkan untuk
mengevaluasi seseorang dari suatu objek yang bervariasi mulai dari sangat
negatif sampai sangat positif, selain itu mengakui manusia yang bertentangan
atau ambivalen terhadap makna objek pada waktu berbeda mengekspresikan
sikap positif dan negatif terhadap objek yang sama.

3. Efek Konatif

Efek Konatif merupakan akibat timbulnya pada diri khalayak


dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Efek Konatif Efek ini berkaitan
dengan perilaku dan niat dalam melakukan sesuatu dengan cara tertentu. Ketika
publik menerima informasi media massa, selanjutnya ditentukan dengan sikap
yang mana dipengaruhi oleh pengetahuannya yang dapat menghasilkan sebuah
tindakan. Misalnya, seseorang membaca berita di surat kabar mengenai calon
pemimpin mana yang pantas untuk dipilih (Kognitif). Kemudian ketika ia akan
memilih pemimpin. Ia yakin akan memilih calon pemimpin yang pernah ia baca
di surat kabar sebelumnya (Afektif). Akhirnya ketika pada saat pemilihan
pemimpin berlangsung, ia memilih pemimpin yang ia ketahui dan yakini di
surat kabar tersebut (Konatif).

Selain itu, perilaku manusia tidak terlepas dari faktor – faktor yang
mempengaruhinya, seperti genetika, intelektual, emosi, sikap, budaya, etika,
wewenang, hubungan, dan persuasi. Sehubungan dengan teori efek komunikasi
massa yang digunakan dalam penelitian ini, artinya ibu rumah tangga yang
menonton tayangan sinetron Kuasa Ilahi akan mendapatkan pengaruh atau efek
pada kognitif yang membantu ibu rumah tangga dalam mempelajari informasi
yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Komunikasi merupakan proses di mana seseorang atau beberapa orang


dan kelompok menggunakan informasi untuk terhubung dengan orang lain
ataupun kelompok dan lingkungan di sekitarnya. Komunikasi memiiliki peran
yang penting dan fatal dalam meneruskan kelangsungan hidup. Karena
komunikasi merupakan hal yang bahkan tidak mungkin tidak dilakukan.
Sehingga memunculkan berbagai bentuk daripada komunikasi itu sendiri. Salah
satunya dengan media massa, dimana media tersebut digunakan
untuk berkomunikasi pada era modern ini karena kefisienannya. Karena
kefisienannya tersebut, komunikasi media massa menjadi komunikasi yang
kompleks dan melibatkan banyak hal. Seperti definisi komunikasi massa
menurut Joseph R. Dominick bahwa komunikasi massa sebagai proses yang
didalamnya suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih
mesin memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar,
heterogen, dan tersebar. Kompleksnya komunikasi media massa, membuat
komunikasi ini memiliki ruang lingkup yang lebih luas.

B. Kritik dan Saran

Demikianlah makalah yang penulis susun. Sebuah Kritik dan Saran yang
kami harap dari pembaca sangat kami harapkan guna karya tulis yang lebih baik
selanjutnya. Terima Kasih.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/41464432/KOMUNIKASI_MEDIA_MASSA

http://repository.uin-suska.ac.id/15885/7/7.%20BAB%20II_2018250KOM.pdf

Halik, Abdul. 2013. Komunikasi Massa. Makassar: Alaudin Universitas Press.

Muhammad, Arni. 1992. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai