PSIKOLOGI KELUARGA
Dosen pengampu :
DR. ASNIAR KHUMAS, S.PSI., M.SI
WILDA ANSAR, S.PSI., M.A
Oleh :
Nun Uliya Keysya Pratiwi 210701502083
Kelas G/07/Makassar
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
TEORI TEORI KELUARGA
A. TEORI SISTEM
Teori sistem pertama kali dikembangkan oleh Minuchin (1974) sebagai konsep melihat
keluarga sebagai sistem yang beroperasi dalam konteks sosial dan terdiri dari tiga
komponen, yaitu sistem keluarga berupa sistem sosial budaya yang terbuka dan berubah,
Teori Sistem ini mengemukakan bahwa keluarga merupakan sistem yang interaktif dan
Dalam teori ini, individu lebih mengutamakan kehidupan diri sendiri secara rasional
untuk menghasilkan imbalan yang sesuai serta menghindari perilaku atau pilihan yang
tidak mendatangkan imbalan. 2 prinsip yang terdapat dalam teori ini adalah:
Teori ini percaya bahwa konflik adalah hal yang wajar terjadi pada orang atau keluarga.
Konflik juga merupakan hal yang baik, terutama bagi orang yang egois. Pihak yang
konflik yang dipadukan dengan komunikasi yang baik dapat memperkuat hubungan antara
Konflik yang muncul ketika sumber daya keluarga tidak didistribusikan secara merata.
Pada teori ini, Semua keluarga berjuang saat mereka mengalokasikan sumber daya.
Keluarga yang lebih mempu mencapai tujuan mereka adalah keluarga yang berbagi sumber
daya secara lebih adil dan lebih mampu mengalami consensus dan sintesis yang sebenarnya
Teori ini mengemukakan bahwa tiap individu dan stuktur keluarga akan selalu berubah
Dalam suatu keluarga pastinya selalu terjadi perubahan didalamnya seiring berjalannya
terdekat dan jauh. Oleh karena itu, masyarakat yang lebih besar dipengaruhi oleh beberapa
Dengan adanya perubahan-perubahan yang terjadi, dalam satu keluarga tersebut harus
Dalam teori ini berkaitan dengan apa yang kita lakukan sejak awal/dini, hal tersebut
Teori ini mengemukakan bahwa manusia merupakan makhluk yang memberikan makna
pada situasi yang mereka alami atau pada objek tertentu dan bertindak berdasarkan makna
tersebut. Berdasarkan teori ini manusia memiliki kecenderungan untuk memberikan makna
pada segala hal yang dijumpainya. Makna ini terbentuk dari interaksi sosial. Teori ini juga
meyakini bahwa setiap anggota keluarga memainkan peran. Peran ini dimainkan sesuai
makna simbol yang mereka pahami. Terdapat satu prinsip dalam teori ini yaitu consensus
descreases strain.
F. TEORI GENDER
Gender adalah konstruksi sosial tentang peran laki-laki dan perempuan yang dibutuhkan
oleh masyarakat dan dipenuhi oleh setiap individu. Gender adalah seperangkat peran yang
memberitahu orang lain bahwa kita adalah perempuan atau laki-laki. Suatu konstruksi
sosial diinternalisasikan sebagai sesuatu yang tidak dapat diubah karena dianggap wajar
fungsional antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki diposisikan dalam pembagian peran
sebagai pencari nafkah yang produktif, publik, maskulin dan terpenting. Pada saat yang
tambahan.