Anda di halaman 1dari 5

REVIEW MATERI

PSIKOLOGI KELUARGA

Dosen pengampu :
DR. ASNIAR KHUMAS, S.PSI., M.SI
WILDA ANSAR, S.PSI., M.A

Oleh :
Nun Uliya Keysya Pratiwi 210701502083
Kelas G/07/Makassar

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
TEORI TEORI KELUARGA

A. TEORI SISTEM

Teori sistem pertama kali dikembangkan oleh Minuchin (1974) sebagai konsep melihat

keluarga sebagai sistem yang beroperasi dalam konteks sosial dan terdiri dari tiga

komponen, yaitu sistem keluarga berupa sistem sosial budaya yang terbuka dan berubah,

keluarga berkembang. Terus Bergerak Melalui beberapa fase struktural, keluarga

beradaptasi dengan perubahan, situasi dan keadaan, berusaha mempertahankan rutinitas

dan mendorong pertumbuhan psikososial setiap anggota.

Teori Sistem ini mengemukakan bahwa keluarga merupakan sistem yang interaktif dan

saling terhubung. Terdapat 4 prinsip di dalam teori ini, yaitu:

a. Prinsip 1: Kesatuan keluarga secara keseluruhan

b. Prinsip 2: Keluarga adalah suatu tujuan yang terarah

c. Prinsip 3: Keluarga adalah sistem yang memiliki batasan

d. Prinsip 4: Keluarga mencapai suatu tujuan.

B. TEORI PERTUKARAN SOSIAL

Dalam teori ini, individu lebih mengutamakan kehidupan diri sendiri secara rasional

untuk menghasilkan imbalan yang sesuai serta menghindari perilaku atau pilihan yang

tidak mendatangkan imbalan. 2 prinsip yang terdapat dalam teori ini adalah:

a. Prinsip 1: Families can maximize resources

b. Prinsip 2: Equality in resources


C. CONFLICT THEORY (TEORI KONFLIK)

Teori ini percaya bahwa konflik adalah hal yang wajar terjadi pada orang atau keluarga.

Konflik juga merupakan hal yang baik, terutama bagi orang yang egois. Pihak yang

berkepentingan sendiri berkonsentrasi pada kepentingannya. Namun, kadang-kadang

konflik yang dipadukan dengan komunikasi yang baik dapat memperkuat hubungan antara

keluarga asal. 2 prinsip yang ada dalam teori ini adalah:

a. Prinsip 1: Inequity creates conflict

Konflik yang muncul ketika sumber daya keluarga tidak didistribusikan secara merata.

b. Prinsip 2: Families struggle with resource allocation

Pada teori ini, Semua keluarga berjuang saat mereka mengalokasikan sumber daya.

Keluarga yang lebih mempu mencapai tujuan mereka adalah keluarga yang berbagi sumber

daya secara lebih adil dan lebih mampu mengalami consensus dan sintesis yang sebenarnya

daripada memperjuangkan konflik ketika mengalokasikan sumber daya keluarga.

D. TEORI PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN KELUARGA

Teori ini mengemukakan bahwa tiap individu dan stuktur keluarga akan selalu berubah

dan berkembang sepanjang waktu. Teori-teori tersebut adalah:

a. Prinsip 1: Change happens

Dalam suatu keluarga pastinya selalu terjadi perubahan didalamnya seiring berjalannya

waktu. Perubahan-perubahan tersebut seperti jumlah anggota keluarga, kondisi ekonomi,

kelekatan satu sama lain, dan perubahan-perubahan yang lainnya


b. Prinsip 2: Family are connected

Perkembangan keluarga dipengaruhi oleh hubungan keluarga dengan komunitas

terdekat dan jauh. Oleh karena itu, masyarakat yang lebih besar dipengaruhi oleh beberapa

keluarga kecil (komunitas terdekat) dan keluarga mereka sendiri.

c. Prinsip 3: Anticipating transitions in family life

Dengan adanya perubahan-perubahan yang terjadi, dalam satu keluarga tersebut harus

mengantisipasi adanya perubahan, baik itu buruk, ataupun baik

d. Prinsip 4: Epigenesist occurs in family life

Dalam teori ini berkaitan dengan apa yang kita lakukan sejak awal/dini, hal tersebut

akan berdampak di kehidupan kita kedepannya.

E. TEORI SIMBOLIK INTERAKSI

Teori ini mengemukakan bahwa manusia merupakan makhluk yang memberikan makna

pada situasi yang mereka alami atau pada objek tertentu dan bertindak berdasarkan makna

tersebut. Berdasarkan teori ini manusia memiliki kecenderungan untuk memberikan makna

pada segala hal yang dijumpainya. Makna ini terbentuk dari interaksi sosial. Teori ini juga

meyakini bahwa setiap anggota keluarga memainkan peran. Peran ini dimainkan sesuai

makna simbol yang mereka pahami. Terdapat satu prinsip dalam teori ini yaitu consensus

descreases strain.

F. TEORI GENDER

Gender adalah konstruksi sosial tentang peran laki-laki dan perempuan yang dibutuhkan

oleh masyarakat dan dipenuhi oleh setiap individu. Gender adalah seperangkat peran yang
memberitahu orang lain bahwa kita adalah perempuan atau laki-laki. Suatu konstruksi

sosial diinternalisasikan sebagai sesuatu yang tidak dapat diubah karena dianggap wajar

dan alami, sehingga melahirkan ideologi gender.

Berdasarkan ideologi gender yang diamati, masyarakat menciptakan pembagian peran

fungsional antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki diposisikan dalam pembagian peran

sebagai pencari nafkah yang produktif, publik, maskulin dan terpenting. Pada saat yang

sama, perempuan diposisikan sebagai reproduktif, domestik, feminin, dan pemakan

tambahan.

Anda mungkin juga menyukai