SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI
Page 3 of 118
0.3 TENAGA KERJA DAN UPAH
Tenaga kerja yang tugaskan hendaknya tenaga kerja yang ahli, terlatih dan berpengalaman
pada bidangnya dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai dengan ketentuan
dan petunjuk dari Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
0.4 PELAKSANAAN
1. Penyedia harus menempatkan pelaksana (site manajer) di lapangan yang menguasai
masalah teknis dan administrasi pelaksanaan pembangunan serta dapat mengambil
keputusan yang diperlukan di lapangan.
2. Pelaksana di lapangan harus mengerti gambar-gambar perencanaan pelaksanaannya
dan Ahli dibidangnya.
3. Jangka waktu masa kontrak pekerjaan sesuai dengan yang tertera di dalam kontrak.
Page 4 of 118
0.6 KEAMANAN TEMPAT KERJA
1. Penyedia Pengawas bertanggung jawab atas keamanan/keselamatan tempat
keria/tenaga keria, kebersihan halaman bangunan-bangunan, gedung, alat-alat
bangunan selama pekerjaan berlangsung.
2. Penyedia Pengawas bertanggung jawab/wajib menyediakan sarana untuk menjaga
keselamatan para tenaga kerja.
3. Jlka tejadi kecelakaan pada pelaksanaan pekerjaan, maka penyedia Pengawas wajib
memberi pertolongan medis kepada para korban dan segala biaya yang dikeluarkan
sebagai akibatnya, menjadi tanggung jawab penyedia Pengawas.
4. Hubungan pekerja dengan penyedia Pengawas tunduk pada peraturan perburuhan
yang berlaku.
0.7 LAPORAN
0.7.1 Laporan Harian
Kontraktor diwajibkan membuat catatan-catatan harian dalam bentuk Laporan Harian yang
berisi : pekerjaan yang dilaksanakan hari itu, material yang didatangkan, tenaga kerja yang
dikerahkan, keadaan cuaca, serta hal-hal lain yang perlu dilaporkan sesuai petunjuk
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas. Laporan ini harus dijilid sebanyak 3 (tiga) set dan
diserahkan kepada Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas paling lambat pada hari Senin sore.
Page 5 of 118
0.8 DOKUMENTASI
Kontraktor harus membuat photo-photo berwarna untuk dokumentasi di dalam album dari
bagian-bagian pekerjaan yang sedang berlangsung/dilaksanakan atau yang telah selesai
dilaksanakan seperti yang diminta oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
Hasil-hasil pemotretan yang dipilih dan dianggap baik oleh Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas bila diminta harus dapat dibuat cetakan sebanyak 3 set dalam waktu 2 hari
sesudahnya.
Film negatif dan dokumentasi tersebut akan menjadi milik Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas dan tidak diijinkan membuat cetakan dari negatif tersebut tanpa persetujuan
tertulis dari Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas untuk diserahkan pada pihak-pihak lain.
Page 6 of 118
3. Tata cara pembayaran denda dan/atau ganti rugi diatur di dalam dokumen kontrak.
4. Jika Pemborong setelah mendapat peringatan tertulis 2 (dua) kali berturut-turut tidak
mengindahkan kewajibannya sebagaimana tercantum dalam dokumen kontrak, maka
Pemberi Tugas dapat memutuskan hubungan kerja/kontrak secara sepihak.
5. Kontraktor bertanggung jawab atas segala biaya ganti rugi/kompensasi, jika akibat
pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor menimbulkan kerusakan
fasilitas/bangunan lain di sekitar poyek serta kerugian-kerugian kepada pihak lain.
6. Tidak diadakan mata pembayaran khusus untuk pembayaran ganti rugi/kompensasi
tersebut, tetapi harus sudah termasuk dalam biaya yang diajukan Kontraktor didalam
Dokumen Kontrak.
0.10 RESIKO
1. Jika hasil pekerjaan Penyedia barang/jasa musnah/rusak sebagian atau keseluruhan
akibat kelalaian penyedia barang/jasa sebelum diserahkan kepada Pengguna
barang/jasa, maka penyedia barang/jasa bertanggung jawab sepenuhnya atas segala
kerugian yang timbul akibat keadaan tersebut. Jika hasil pekejaan penyedia
barang/jasa sebagian atau seluruhnya musnah/rusak diluar kesalahan kedua belah
pihak akibat keadaan memaksa, maka segala kerugian yang timbul akibat keadaan
ini akan ditanggung oleh kedua belah pihak.
2. Jika hasil pekerjaan penyedia barang/jasa sebagian atau seluruhnya musnah/rusak
disebabkan oleh suatu cacat-cacat tersembunyi dalam struktur atau disebabkan oleh
retaknya tanah, maka penyedia barang/jasa bertanggung jawab selama 10 (sepuluh)
tahun sejak pekerjaan diserah terimakan untuk yang kedua kalinya.
3. Segala persoalan dan tuntutan tenaga kerja maupun pihak lain berkaitan dengan
pelaksanaan pekejaan ini sepenuhnya menjadi beban dan tanggung jawab penyedia
barang/jasa di dalam maupun di luar pengadilan.
4. Bilamana selama penyedia barang/jasa melaksanakan pekerjaan ini menimbulkan
kerugian PIHAK KETIGA (orang lain yang tidak ada sangkut pautnya dalam
pekejaan ini), maka resiko tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia
barang/jasa.
Page 7 of 118
0.11 PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, pada dasarnya akan diselesalkan
secara musyawarah.
2. Jika perselisihan itu tidak dapat diselesaikan dengan musyawarah, maka
diselesalkan oleh suatu Panitia Pendamai yang berfungsi sebagai juri/wasit, dibentuk
dan diangkat oleh kedua belah pihak yang terdiri dari : Seorang wakil dari
pengguna barang/jasa sebagai anggota Seorang wakil dari penyedia
barang/jasa sebagai anggota. Seorang wakil dari pihak ketiga sebagai ketua yang
disetujui oleh kedua belah pihak.
3. Keputusan panitia pendamai ini mengikat kedua belah pihak.
Jika perselisihan sebagaimana dimaksud tidak dapat diselesaikan, maka akan
diselesaikan melalui Pengadilan Tinggi.
Page 8 of 118
SYARAT-SYARAT UMUM PELAKSANAAN
PEKERJAAN
0.12 UMUM
0.12.1 Tata Ruang Daerah Proyek/Lokasi Proyek
Areal yang disediakan sebagai Lapangan kerja adalah daerah di lokasi harus
dilindungi/dibatasi oleh pagar pengaman sesuai dengan yang disediakan oleh Pemberi
Tugas (kalau diperlukan dalam proyek ini). Kontraktor harus menyiapkan, menempatkan,
mengatur penggunaan lapangan kerja yang tersedia untuk menempatkan peralatan,
penimbunan bahan-bahan bangunan, gudang-gudang dan kantor lapangan.
Page 9 of 118
0.13 RENCANA KERJA
0.13.1 Umum
Kontraktor harus menyelesaikan seluruh pekerjaan seperti yang disyaratkan dalam
Dokumen Kontrak sesuai dengan rencana kerja yang telah disepakati dengan menggunakan
bahan-bahan terbaik dan metode pelaksanaan pekerjaan dengan kemampuan terbaiknya.
Walaupun Master Time Schedule telah disetujui oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas,
tetapi hal tersebut tidak menjadikan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas untuk
bertanggung jawab, karena segala resiko yang terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Page 10 of 118
5. Jadwal pelaksanaan pekerjaan Subkontraktor harus diserahkan secara terpisah atau
dimasukkan kedalam Jadwal pelaksanaan keseluruhan.
6. Laporan prestasi volume pekerjaan sebagai berikut :
a) Volume pekerjaan kumulatif sampai dengan minggu dan bulan sebelumnya.
b) Volume pekerjaan pada minggu dan bulan bersangkutan.
c) Total volume kumulatif sampai dengan minggu dan bulan bersangkutan.
Page 11 of 118
0.13.7.2 Laporan
Pada saat penyerahan perbaikan jadwal pelaksanaan pekerjaan agar diberikan laporan
penjelasan mengenai alasan mengadakan perbaikan yang harus meliputi:
1. Uraian sebab perbaikan, termasuk pengaruh pada seluruh jadwal karena adanya
perubahan cakupan, perubahan dalam volume dan lamanya aktivitas dan perubahan
lainnya yang dapat mempengaruhi jadwal.
2. Pembahasan mengenai masalah yang akan dihadapi, termasuk faktor-faktor
penghambat yang ada dan yang diperkirakan akan timbul dan dampak/pengaruhnya.
Tindakan perbaikan yang dilakukan, atau diusulkan dan pengaruhnya.
Page 12 of 118
menyingkirkan bahan bangunan yang tidak memenuhi persyaratan dan melaksanakan
kembali pekerjaan yang ditolak atas tanggungannya tanpa penggantian biaya dan
perpanjangan waktu pelaksanaan.
0.17.2 Pemberitahuan
Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya permanen
tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
Pemberitahuan tertulis lengkap dan jelas harus terlebih dahulu disampaikan kepada
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dan dalam jangka waktu yang cukup sebelum
dimulainya pelaksanaan bagian pekerjaan itu, agar Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas
mempunyai waktu yang cukup apabila dipertimbangkan bahwa perlu mengadakan
penelitian dan pengujian terlebih dahulu atas persiapan pekerjaan tersebut.
Pemberitahuan kepada Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas harus disertai kelengkapan
sebagai berikut :
1. Jadwal pekerjaan termasuk Jadwal pengujian.
2. Metoda kerja (cara kerja, urutan kerja, jenis alat, pengujian dan lain-lain).
3. Gambar kerja (shop drawing) untuk melaksanakan bagian-bagian pekerjaan yang
memerlukan penjelasan dalam bentuk gambar.
Page 13 of 118
0.19 PERLINDUNGAN TERHADAP CUACA
Kontraktor harus mengusahakan, atas tanggungannya, langkah-langkah yang perlu untuk
melindungi pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang digunakan agar tidak rusak oleh
cuaca.
Jika ada kesalahan di Lapangan atau kekurangan pada Gambar Rencana, Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas akan mengoreksi dan menjelaskan Gambar Rencana tersebut
untuk kelengkapan yang telah disebut dalam Spesifikasi. Bila ada penyimpangan keadaan
lapangan terhadap Gambar Rencana yang ada, maka akan ditentukan selanjutnya oleh
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas, dan akan disampaikan kepada Kontraktor secara
tertulis.
Page 14 of 118
persyaratan yang dipakai sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan. Kesepakatan tersebut
dituangkan dalam Berita Acara yang ditanda tangani bersama.
Page 15 of 118
PEKERJAAN STRUKTUR
Standar-standar Internasional seperti ASTM, BS dan JIS dipergunakan jika ada hal-hal
yang tidak tercakup dalam standar Indonesia dan standar-standar Internasional tersebut
sudah lazim digunakan di Indonesia. Penggunaan standar-standar lain, harus mendapat
persetujuan khusus dari Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas sebelum digunakan.
Dan atas biayanya sendiri, Kontraktor harus menyediakan dan mempersiapkan bahan-bahan
yang akan diuji dan contoh-contoh dari berbagai macam bahan yang sewaktu-waktu akan
diminta atau disyaratkan.
Page 16 of 118
Hasil pemeriksaan/pengujian tersebut harus dipelihara dengan baik dan disimpan oleh
Kontraktor dan apabila diminta harus dapat menunjukkan kepada Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas setiap saat.
Semua biaya untuk peninjauan dan pengujian menjadi tanggungan Kontraktor. Setiap
pengujian bahan atau pekerjaan yang telah selesai harus dilaksanakan dengan disaksikan
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dan harus dilaksanakan dengan ketentuan-ketentuan
yang diminta.
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas mempunyai kebebasan untuk menolak salah satu atau
semua bahan-bahan dan teknik pelaksanaan yang tidak sesuai dengan kualitas dan
sifat-sifatnya yang telah disetujui. Kontraktor harus segera memindahkan bahan-bahan atau
membongkar pekerjaan-pekerjaan yang dimaksud atas tanggungannya.
Page 17 of 118
Kontraktor berkewajiban meratakan dan memadatkan existing subgrade sampai dengan
elevasi lebih kurang +2.20 dan melakukan pemadatan mencapai CBR > 8%. Kalau
diperlukan material timbunan tambahan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Kontraktor harus menyediakan listrik dan air secukupnya yang diperlukan Kantor
Lapangan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas. Kontraktor harus menyiapkan salinan
Dokumen Kontrak (BOQ, Gambar Teknik, RKS dan Peraturan/Standar yang digunakan
pada proyek ini) di Kantor Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
Kontraktor bertanggung jawab atas perawatan Kantor dan segala perlengkapannya. Setelah
pekerjaan selesai, kantor Lapangan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas harus segera
dibersihkan dari semua peralatan-peralatan Kantor tersebut. Kebersihan dari Kantor
Lapangan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Page 18 of 118
0.25.3.2 Kantor Lapangan Kontraktor
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus membuat Kantor di Lapangan
yang berdekatan dengan Kantor Lapangan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas untuk
memudahkan koordinasi. Kantor Lapangan untuk Kontraktor terdiri dari ruangan untuk
personil, gudang untuk menyimpan suku cadang peralatan dan bahan-bahan serta bengkel,
yang dilengkapi dengan listrik, air, dan peralatan keselamatan kerja yang dimanfaatkan
untuk melaksanakan pekerjaan.
Page 19 of 118
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan patok tersebut, Kontraktor harus memberitahukan
kepada Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dalam waktu tidak kurang dari 48 jam
sebelumnya, sehingga Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dapat mempersiapkan segala
peralatan yang perlu untuk melakukan pengawasan.
Pekerjaan pematokan yang telah selesai diukur oleh Kontraktor kemudian harus mendapat
persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
Hanya hasil pengukuran yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas
dapat digunakan sebagai dasar untuk pembayaran.
0.25.4.2 Perlengkapan
Kontraktor berkewajiban seperti yang disebut dalam Kontrak untuk menyediakan alat-alat
ukur dengan perlengkapannya, juru-juru ukur dan pekerja-pekerja yang diperlukan oleh
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas untuk melakukan pengawasan/pengujian hasil
pengukuran atau pekerjaan lain yang serupa.
Kontraktor harus memasang pelampung yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan yang
dilengkapi dengan lampu. Semua tanda-tanda di lapangan yang diberikan oleh Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas atau dipasang sendiri oleh Kontraktor harus tetap dipelihara
dan dijaga dengan baik.
Apabila ada tanda-tanda yang rusak harus segera diganti dengan patok baru dan disetujui
pemasangannya kembali oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas. Tidak suatu pekerjaan
lainpun boleh dimulai pada bagian itu sampai semua pematokan yang diperlukan telah
selesai dan disetujui oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
0.25.4.3 Gambar
Pada keadaan dimana ada penyimpangan dari Gambar Rencana, Kontraktor harus
mengajukan tiga lembar gambar penampang dari daerah yang dipatok itu, Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas akan membubuhkan tanda tangan persetujuan atau
pendapat/revisi pada satu lembar gambar tersebut dan mengembalikannya kepada
Kontraktor. Setelah diperbaiki, Kontraktor akan mengajukan kembali gambar yang oleh
Page 20 of 118
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas diminta untuk direvisi. Gambar tersebut harus
digambar kembali di kertas kalkir atau disket agar memudahkan untuk direproduksi.
Kontraktor harus memelihara alat-alat untuk survey ini secara baik sehingga selama
pelaksanaan dapat tetap digunakan secara baik. Kontraktor harus menyediakan, atas biaya
sendiri, patok-patok beton, patok-patok kayu, bagan, template, penampang kedalaman laut
yang diminta Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas untuk memeriksa atau pengukuran
bagian dari pekerjaan.
Kontraktor harus membangun bagan tetap dan beratap untuk digunakan melaksanakan
pengukuran, bila diperlukan, atas biaya dari Kontraktor.
Desain konstruksi bagan tersebut harus dibuat Kontraktor dan disetujui Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas sebelum dibangun, pada akhir pekerjaan bagan-bagan harus
dibersihkan oleh Kontraktor.
Page 21 of 118
pekerjaan, peralatan harus sudah berada di lokasi proyek sesuai dengan Jadwal
dibutuhkannya alat-alat tersebut.
Kontraktor dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memindahkan alat-alat tersebut,
sebagian atau seluruhnya, selama pelaksanaan pekerjaan tanpa persetujuan Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas. Kontraktor diharuskan untuk mempersiapkan peralatan yang
diperlukan untuk melaksanakan tiap-tiap bagian/komponen/tahap pekerjaan sebelum
pekerjaan tersebut dimulai. Penyediaan di tempat pekerjaan dan persiapannya harus terlebih
dahulu mendapat pemeriksaan dan persetujuan dari Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
Kerusakan yang timbul pada bagian atau keseluruhan pada peralatan tersebut yang akan
mengganggu pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau diganti sedemikian
sehingga Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas menganggap pekerjaan dapat dilanjutkan.
Yang dimaksud dalam butir mengenai mobilisasi dan demobilisasi dalam Bill Of Quantities
tergantung pada jenis, volume dan tahap pekerjaan yang akan dilaksanakan, sebagaimana
ditentukan pada bagian-bagian lain dari kontrak ini, dan secara umum akan sesuai dengan
urutan sebagai berikut :
1. Transport alat-alat dan perlengkapan sesuai dengan yang dicakup dalam kontrak,
dari tempat asalnya sampai ke lokasi proyek beserta pemasangannya menurut
Jadwal dibutuhkannya alat-alat dan pelengkap tersebut.
2. Antar jemput : staf, pegawai dan pekerja ke proyek.
3. Instalasi termasuk antara lain keet Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas, lapangan
kerja, bengkel, drainase dan sanitasi.
4. Instalasi untuk personil Kontraktor seperti barak, proyek, ruang makan/istirahat dan
lain-lain.
Page 22 of 118
5. Pekerjaan demobilisasi dari lapangan kerja (project site) yang dilaksanakan oleh
Kontraktor pada akhir kontrak, termasuk membongkar kembali seluruh instalasi,
peralatan konstruksi dan peralatan dari milik proyek, dan pihak Kontraktor
diharuskan untuk melaksanakan pekerjaan perbaikan dan penyempurnaan selama
masa pemeliharaan, sehingga kondisinya dapat diterima Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas.
6. Periode Mobilisasi .
Mobilisasi dari peralatan-peralatan yang digunakan sudah harus berada di lokasi
proyek dan siap beroperasi sekurang-kurangnya 3 hari sebelum pekerjaan dimulai.
7. Program Mobilisasi.
Pihak Kontraktor harus menyiapkan, menyerahkan dan mendapatkan surat
persetujuan dari Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas perihal program Mobilisasi
dalam jangka waktu seperti ditentukan dalam ketentuan-ketentuan umum kontrak.
8. Pembongkaran dan pemindahan semua instalasi sementara, peralatan pembangunan,
armada apung dan peralatan lainnya, sedemikian rupa sehingga lokasi proyek bersih
dan teratur kembali dan diterima baik oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
9. Pemindahan dari lokasi proyek untuk staf, pegawai dan pekerjaan setelah proyek
selesai.
10. Demobilisasi peralatan yang dilakukan setelah proyek selesai.
Program Mobilisasi harus menetapkan waktu dari semua kegiatan mobilisasi yang akan
dikerjakan dan tambahan informasi berikut ini harus dimasukkan pula :
1. Kontraktor harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar diperoleh
kemajuan yang memuaskan sesuai dengan detail program operasi yang telah
disetujui oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
2. Kontraktor harus mempersiapkan dan menjamin kelancaran pekerjaan, bahan-bahan
bangunan dan peralatan yang harus ada setiap saat untuk menjamin penyelesaian
pekerjaan sesuai dengan Jadwal yang telah direncanakan.
3. Lokasi lapangan kerja dengan denah lokasi umum dan denah terperinci yang
memperlihatkan lokasi dari lapangan kerja, jaringan-jaringan jalan di dalam areal
proyek kantor Kontraktor, bengkel, gudang dan peralatan konstruksi utama, bersama
dengan kantor Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
Page 23 of 118
4. Rencana pengiriman peralatan yang menunjukan lokasi saat ini dari seluruh
peralatan yang terdaftar dalam Jadwal yang dimasukkan di dalam penawaran, cara
pengangkutan yang diusulkan / melalui jalan darat atau laut dan Jadwal tibanya di
tempat kerja.
5. Kontraktor harus meminta persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas atas
setiap perubahan pada Jadwal peralatan dan penyediaan staf yang telah dimasukkan
di dalam penawaran.
Untuk penggunaan air yang diperoleh dari sumber sumur dalam lokasi proyek, maka
seluruh biaya pengadaan, pemeliharaan, sumber tenaga listrik dan lain-lain ditanggung oleh
Kontraktor. Bila terdapat keragu-raguan mengenai air untuk pembuatan beton, Kontraktor
diharuskan untuk mengirim contoh air itu, ke lembaga pemeriksaan bahan yang diakui
untuk diselidiki kandungan zat yang dapat merusak beton dan/atau baja tulangan. Dan
hanya air dengan kualitas yang telah disetujui Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas yang
dapat digunakan.
Apabila pemeriksaan contoh air tersebut di atas tidak dapat dilakukan, maka dalam hal
adanya keragu-raguan mengenai air harus diadakan percobaan perbandingan antara
kekuatan tekan campuran semen + pasir dengan memakai air tersebut di atas, dan dengan
memakai air suling. Air tersebut dianggap dapat dipakai, apabila kekuatan mortar dengan
memakai air tersebut pada umur 7 dan 28 hari paling sedikit adalah 95% dari kekuatan
tekan mortar dengan memakai air suling pada umur yang sama. Jumlah air yang dipakai
untuk membuat adukan beton dapat ditentukan dengan ukuran isi atau ukuran berat seperti
yang disyaratkan dan harus dilakukan setepat-tepatnya.
Page 24 of 118
0.25.8 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Kontraktor wajib menyediakan kotak P3K termasuk isinya menurut persyaratan dan
ketentuan yang berlaku. Kotak P3K dipasang pada tempat yang strategis dan mudah dicari.
Page 25 of 118
e. Urugan tanah merah harus didatangkan dari luar lokasi bangunan
f Bahan pemimbunan ini harus bersih dari sampah dan batu-batu lain yang
bersifat merusak.
Pasir yang digunakan untuk lapisan sub-grade dan lapisan dasar adalah pasir beton yang
harus bersih, keras, bebas dari kotoran dan sampah serta tidak mengandung lumpur atau
bahan lain yang tidak dikehendaki. Pasir untuk timbunan dapat digunakan pasir aduk yang
kwalitasnya baik dan bersih, keras bebas dari kotoran, lumpur dan lain-lain. Gradasi dari
pasir agar mengacu pada batasan yang ditentukan dalam SKBI – 2.4.26. 1987 (UDC 625.75
(02)) atau dalam tabel berikut ini:
Tabel 0.1 Prosentase Terhadap Berat Yang Lolos Saringan
Ukuran Prosentase Lolos
Saringan Saringan
(mm) (% berat)
25.4 100
19.1 80-100
9.52 60-80
4.76 48-65
2.38 35-50
0.59 19-30
0.279 13-23
0.149 7-15
0.074 1-8
Page 26 of 118
Disarankan kekuatan tekanan karakteristik minimum K-250) dan harus
tercapai setelah beton berumur 28 hari dan harus memenuhi syarat-syarat PBI
1971 (NI-2)
b. Pekerjaan Langit-Langit
Langit-langit yang menggantung dibuat penggantung dari kawat/besi baja yang
ditanam ke dalam plat beton sebelum di cor.
Page 27 of 118
c. Setiap pengiriman semen yang dikirim ke site/lapangan harus dalam keadaan
belum kadaluwarsa dan belum terjadi penggumpalan atau membatu.
d. Semen yang akan dipakai dan telah dikirim tidak diijinkan untuk dipergunakan
pada pekerjaan apapun sebelum hasil pemeriksaan dilapangan diterima dengan
baik oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas. Hal ini untuk menentukan
apakah semen yang didatangkan telah rusak selama pengangkutan atau selama
disimpan. Dan tidak ada semen yang dapat digunakan sebelum diterima dan
dinyatakan baik oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
e. Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dapat menolak semen yang
didatangkan/yang ada, berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, meskipun
telah mendapat sertifikat dari pabrik.
f. Pengangkutan dan Penyimpanan Semen
g. Kontraktor harus menyampaikan laporan mingguan kepada Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas mengenai sumber pengadaan, pengiriman,
penyimpanan, dan menjelaskan berapa banyak semen yang diterima dan
dikeluarkan, serta penggunaannya pada jenis pekerjaan yang telah dilakukan
selama minggu tersebut.
h. Semen yang digunakan hanya dari satu merek pada bagian pekerjaan struktur
yang tidak terpisah.
7. Air yang digunakan untuk pembuatan beton tidak boleh mengandung alkali,
garam, bahan-bahan organis, asam dan airnya harus dapat diminum sesuai dengan
ketentuan PAM, jernih dan tawar.
8. Campuran beton harus homogen sehingga mencapai kekuatan karakteristik yang
disyaratkan.
9. Tata cara pengecoran beton tidak bertulang :
a. Sekurang-kurangnya dua hari sebelum pengecoran dilakukan, Direksi
diberitahukan agar pemeriksaan dan persetujuan dapat diberikan pada waktu
pengecoran.
b. Beton harus diaduk dengan beton molen yang cukup kapasitasnya hingga
homogen setelah semua bahan masuk.
c. Sebelum beton dibuat/dicor, bektisting harus bersih dari kotoran-kotoran dan
bahan-bahan lain, begitu pula alat pengaduk.
10. Tata cara pengecoran beton bertulang :
Page 28 of 118
a. Sekurang-kurangnya dua hari sebelum pengecoran dilakukan, Direksi
diberitahukan agar pemeriksaan dan persetujuan dapat diberikan pada waktu
pengecoran.
b. Pengecoran harus sesuai dengan persyaratan dalam PBI 1971 / SNI 03-2410-
1989.
c. Beton harus dicor dan tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian 1,5 m dan dalam
lapisan horizontal tidak lebih dari 30 cm dalamnya.
d. Terjadinya kantong-kantong gelembung dalam beton harus dihindarkan dan
segera setelah dituang, beton ini harus dipadatkan dengan alat penggetar
(vibrator).
e. Selama penggetaran dijaga agar jangan sampai menggerak tulangan maupun
bekisting.
f. Sambungan beton sebelum melanjutkan pengecoran pada beton yang
mengeras, permukaan yang lama harus dibersihkan dan dikasarkan,
permukaan sambungan disiram dengan air semen. Penyambungan beton yang
melebihi 7 hari dilapisi dengan bahan penyambung.
g. Untuk pekerjaan pemeliharaan dalam mencegah pengeringan bidang-bidang
beton selama paling sedikit dua minggu beton harus dibasahi terus menerus,
antara lain dengan menutupinya dengan karung basah (atau plastik untuk
struktur kolom).
Page 29 of 118
6. Besi tulangan yang dipakai yaitu mutu baja BJTD420
7. Besi tulangan Wiremesh M8
8. Batang-batang tulangan harus disimpan dan tidak menyentuh tanah
9. Timbunan batang-batang untuk waktu lama di udara terbuka harus
dicegah.
Page 30 of 118
bentuk dan cukup kuat menampung beban-beban sementara maupun tetap,
sesuai dengan jalannya pengecoran beton
e. Susunan acuan dengan. penunjang-penunjang harus diatur sedemikian
rupa.sehingga memungkinkan dilakukannya inspeksi dengan mudah oleh
pengguna Pengawas atau pengawas. Penyusunan acuan harus sedemikian
rupa hingga pada waktu pembongkarannya tidak menimbulkan kerusakan
pada bagian beton yang bersangkutan.
f. Cetakan beton harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran yang melekat
seperti potongan-potongan kayu, kawat, paku, bekas hasil gergaji, tanah dan
sebagainya.
g. Acuan harus dapat menghasilkan bagian konstruksl yang ukuran,
kerataan/kelurusan, elevasi dan posisinya sesuai dengan gambar-gambar
konstruksi.
h. Kayu acuan harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum pengecoran.
Harus diadakan tindakan untuk menghindarkan terkumpulnya air
pembasahan tersebut pada sisi bawah.
i. Cetakan beton harus dipasang sedem,ikian rupa sehingga tidak akan terjadi
kebocoran atau hilangnya air semen selama pengecoran, tetap lurus (tidak
berubah bentuk) dan tidak bergoyang.
j. Sebelumnya dengan mendapat persetujuan dari pengguna Pengawas atau
pengawas baut-baut dan tie rod yang diperlukan untuk ikatan-ikatan dalam
beton harus diatur sedemikian, sehingga bila bekisting dibongkar kembali,
maka semua besi tulangan harus berada dalam beton.
k. Pada, bagian terendah (dari setiap phase pengecoran) dari bekisting kolom
atau dinding harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan
pembersihan.
l. Pada prinsipnya semua penunjang bekisting harus menggunakan steger besi
(scaffolding). Penggunaan dolken atau balok kayu untuk steger dapat
dipertimbangkan oleh pengguna Pengawas atau pengawas selama masih
memenuhi syarat. Setelah pekerjaan di atas, selesai, penyedia Pengawas harus
meminta persetujuan dan pengguna Pengawas atau pengawas dan minimum
(3) hari sebelum pengecoran, pemborong harus mengajukan permohonan
tertulis untuk izin pengecoran kepada pengguna Pengawas atau pengawas.
Page 31 of 118
4. Pembongkaran
a. Pembongkaran dilakukan sesuai dengan Peraturan Beton Indonesia Tahun 71
dimana bagian konstruksi yang dibongkar cetakannya harus dapat memikul
berat sendin dan beban-beban pelaksanaan.
b. Cetakan-cetakan bagian konstruksi di bawah ini boleh dilepas dalam waktu
sebagai benikut :
- Sisi-sisi balok dan kolom yang tidak dibebani minimal 7 hari
- Sisi-sisi balok dan kolom yang dibebani minimal 21 hari
c. Setiap rencana pekerjaan pembongkaran cetakan harus diajukan terlebih
dahulu secara tertulis untuk disetujui oleh pengguna Pengawas atau
pengawas.
d. Permukaan beton harus terlihat baik pada saat acuan dibuka, tidak
bergelombang, berlubang atau retak-retak dan tidak menunjukkan gejala
keropos/tidak sempurna.
e. Acuan harus dibongkar secara cermat dan hati-hati, tidak dengan cara yang
dapat menimbulkan kerusakan pada beton dan material-matenial lain
disekitamya, dan pemindahan acuan harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga tidak menimbulkan kerusakkan, akibat benturan pada saat
pemindahan.
f. Apabila setelah cetakan dibongkar ternyata terdapat bagian-bagian beton
yang keropos atau cacat lainnya, yang akan mempengaruhi kekuatan
konstruksi tersebut, maka penyedia Pengawas harus segera memberitahukan
kepada pengguna barang~asa atau pengawas, untuk meminta persetujuan
tertuils mengenai cara perbaikan pengisian atau. pembongkaranya.
Penyedia Pengawas tidak diperbolehkan menutup/mengisi bagian beton yang
keropos tanpa persetujuan tertulis pengguna Pengawas atau pengawas.
Semua resiko yang terjadi sebagai akibat pekerjaan tersebut dan biaya-biaya
perbaikan, pembongkaran atau pengisian atau penutupan bagian tersebut,
menjadi tanggungJawab penyedia Pengawas.
g. Seluruh bahan bekas acuan yang tidak terpakai harus di bersihkan dari lokasi
proyek dan dibuang pada tempat-tempat yang ditentukan oleh pengguna
Pengawas atau pengawas sehinga tidak mengganggu lahan kerja.
Page 32 of 118
PEKERJAAN ARSITEKTUR
Page 33 of 118
4. Jadwal Kerja
a) Jumlah pekerjaan pasangan bata dengan mortar yang dilaksanakan setiap satuan
waktu haruslah dibatasi sesuai dengan tingkat kecepatan pemasangan untuk
menjamin agar seluruh bata hanya dipasang dengan adukan mortar baru.
b) Tinggi maksimum untuk setiap tahap pasangan bata tidak boleh lebih dari 1 m'
untuk setiap hari guna memberikan kesempatan mengeringnya mortar sebelum
pekerjaan pasangan bata dilanjutkan.
c) Setiap memulai pekerjaan pasangan bata harus sepengetahuan dan seljln Direksi
Pekerjaan.
0.29.2 PELAKSANAAN
1. Sebelum dipasang, bata harus tidak cacat dan utuh, bersih dari bahan-bahan yang
dapat mengurangi kelekatan adukan, serta direndam dengan air hingga Jenuh.
Pasangan bata setengah ukuran hanya diperkenankan pada pasangan ujung, sudut-
sudut dan pertemuan.
2. Untuk pasangan bata yang menempel kolom dan sloof beton bertulang harus
dilengkapi dengan angkur-angkur besi beton berdiameter minimal 12 mm dengan
jarak maksimal 80 an' kemudian dicor beton K175 sehingga terjanglcar kuat pada
beton kolom, sloof dan ring.
3. Balk tertera dalam Gambar ataupun tidak, pasangan bata harus diperkuat dengan
kolom praktis ataupun ring beton untuk setiap satuan luas maksirnum 12 m2.
4. Setiap pasangan bata yang langsung berdiri dl atas landasan lembab sebagai sumber
resapan air, harus dipasang lapis pasangan bata kedap air, minimal setinggi 5 lapis
atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
5. Jarak celah antara bata rata-rata 12,5 mm dengan toleransi 2,5, mm dan terisi penuh
dengan mortar, bagian bawah permukaan bata harus menempel merata pada mortar.
6. Untuk pasangan bata siar expose permukaan bata harus rate dengan menggunakan
bata kualitas klas 1, utuh, tidak cacat, sudut tajam, dan dipasang saling mengunci
antara satu bata dengan bata lainnya. Sebelum mortar kertng slar bata harus dlkerok
atau dtsapu dengan sapu tldl kaku sedalam 10 mm dan diflnishlng dengan mortar
ayakan halus menggunakan besi beton benykok berdiameter 14 mm, dlgosokkan
pada celah siar hingga halus dan rata.
7. Permukaan bata siar expose dengan mortar halus diselesaikan dengan rapi serta
dlrawat dengan baik keutuhan pasangan.
Page 34 of 118
0.30 PEKERJAAN PLESTERAN
0.30.1 BAHAN
1. Adukan
pc = Portland Cement : Tiga Roda, Holcim
Mortar = MU 380, Mortar Utama ( perekat Bata )
Ps = Pasir Pasang
sesuai dengan PBI-71
2. Semen, pasir dan air pasangan adalah sama dengan yang ditentukan dalam pekerjaan
beton.
3. Semua bata ringan yang digunakan harus dari mutu Was satu, padat, Keras, presisi
ukurannya, mempunyai ujung persegi dan harus sesuai dengan Gambar dan
Sepesifikasi ini.
4. Semua bata ringan yang dipergunakan sebaiknya berasal dari satj tern pat produksi
untuk mendapatkan kualitas dan ukuran yang seragam serta harus mendapatkan
persetujuan Direksi Pekerjaan.
5. Bahan-bahan seperti pasir, semen dan air adukan pasangan bata ringan' mengikuti
ketentuan yang digunakan dalam pekerjaan beton.
0.30.3 PELAKSANAAN
1. Tebal plesteran harus berkisar setebal I s/d 2 cm, tebal pasangan bata jadi max.
15 cm.
2. Sebelum pekerjaan plesteran dimulal terlebih dahulu permukaan pasangan batu
bata dan beton dibasahl atau disiram air terlebih dahulu.
3. Semua siar permukaan dinding batu bata hendaknya dikerok sedalam kira-kira 1
cm agar plesteran dapat lebih merata.
4. Semua jenis bahan plesteran harus diaduk sesuai persyaratan jenis campuran
yang disetujul Direksi.
5. Plesteran harus rata vertikal dan horizontal.
6. Ketebalan plesteran merupakan lapisan dengan permukaan kasar untuk mencapai
Page 35 of 118
bidang rata dan lebih teliti setelah itu baru pengacian.
7. Sebelum Pemborong melanjutkan pekerjaan plesteran, maka Pemborong
diwajibkan membuat contoh bidang plesteran.
8. Setelah diplester selanjutnya permukaan plesteran tersebut diacl (semen dan air)
hingga halus.
9. Bilamana Direksi mendapatkan bidang plesteran yang tidak memenuhi syarat
misalnya tidak rata, tidak siku dan lain-lain maka Pemborong harus,
memperbaiki pekerjaan tersebut.
10. Bagian-bagian yang diperbalki harus dibobok secara teratur dan plesteran hasil
perbalkan barus rata dengan sekitamya.
Page 36 of 118
- Cat Plafond : 1 lapis
0.31.3 PELAKSANAAN
1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor wajib melakukan percobaan yang
akan dilaksanakan. Biaya percobaan ini ditanggung Kontraktor Hasil percobaan
tersebut harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas
/Perencana untuk mendapatkan persetujuan bagi pelaksanaan pekerjaan.
2. Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas yang
menunjukkan tanda-tanda sapuan, roller maupun semprotan. Tebal minimum dari
tiap lapisan jadi/finished minimum sama dengan syarat yang dispesifikasikan
pabrik.
3. Apabila dari cat yang dipakai ada yang mengandung bahan dasar beracun atau
membahayakan keselamatan manusia, maka Kontraktor harus menyediakan
peralatan pelindung misalnya masker, sarung tangan dan sebagainya yang harus
dipakai pada waktu pelaksanaan pekerjaan
a. Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini dalam keadaan cuaca yang
lembab hujan, berdebu terutama untuk pelaksanaan di dalam ruangan bagi cat
dengan bahan dasar beracun atau membahayakan manusia, maka ruangan
tersebut harus mempunyai ventilasi yang cukup atau pergantian udara
berlangsung lancar. Di dalam keadaan tertentu, misalnya untuk ruangan
tertutup, Kontraktor harus memakai kipas angin/fan untuk memperlancar
pergantian/aliran udara.
b. Peralatan seperti kuas, roller, sikat kawat, kape, pompa udara tekan/vacuum,
semprotan dan sebagainya harus tersedia dari kualitas/mutu terbaik.
c. Pemakaian amplas,pembersihan dengan air maupun pencucian dengan kain
kering terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas
terlebih dahulu kecuali diisyaratkan lain dalam spesifikasi ini.
4. Pelaksanaan pekerjaan ini khususnya pengecatan cat dasar untuk komponen
bahan/material metal, harus dilakukan sebelum komponen tersebut terpasang.
5. Sebelum pelaksanaan, seluruh permukaan harus dibersihkan dari debu, lemak,
kotoran atau noda lain, bekas-bekas cat yang terkelupas bagi permukaan yang
pernah dicat dan dalam kondisi kering.
6. Pemakaian kuas hanya untuk permukaan di mana tidak mungkin menggunakan
Page 37 of 118
roller.
7. Pekerjaan pengecatan semua dinding/permukaan pasangan batu dan permukaan
beton yang tampak/exposed seperti tercantum dalam gambar kerja.
8. Semua pekerjaan kayu harus diberi meni kayu. Terkecuali untuk permukaan kayu
yang dinyatakan ditampakkan serat kayunya tidak diperkenankan diberi meni
kayu/cat dasar
9. Semua pekerjaan kayu dalam Gambar Kerja yang ditampakkan harus dicat finish
seperti terurai di atas.
10. Sebelum pengecatan, semua pekerjaan kayu telah didempul dengan baik dan rapi,
sesuai persyaratan yang terurai dalam pekerjaan kayu.
11. Dinding bagian luar, dan dalam sebelum dicat terlebih dahulu diamplas sampai
rata kemudian baru dimulai dicat sampai rata minimal 3 (tiga) kali dan atau
sampai dapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
12. Semua pekerjaan kayu yang akan dicat terlebih dahulu harus dicat dasar kemudian
didempul lalu diplamur dan diamplas sampai rata. Pengecatan dikerjakan 2 - 3
kali sampai rata untuk warna menurut petunjuk Konsultan Pengawas.
13. Pelaksanaan pengecatan harus disesuaikan dengan P.U.B.B. dan peraturan dari
pabrik. Untuk daun pintu dan rangka partisi dicat dengan melamik natural dan
atau Plitur Natural.
Page 38 of 118
c) Toleransi kerataan permukaan masing-masing Tegel adalah 0.25 mrn, sedang
kemiringan bidang untuk keperluan drainase dibuat rata-rata 1% kc arah
pembuangan.
d) Alur naad Keramik sesuai rekomendasi pabrik dengan toleransi 0.25 mm per 1
m'.
3. Pengajuan Kesiapan Keria dan Perbaikan Pekerjaan yang Cacat:
a) Kontraktor harus menyiapkan shop drawing pola pasangan tegel, tenaga kerja
yang terampll dan peralatan secukupnya seoelum memulai pekerjaan pasangan
Tegel.
b) Kontraktor harus mengajukan kepada Direksi Pekerjaan satu unit contoh bidang
pasangan tegel untuk setiap jenis penggunaan ruang atau bidang pasangan
dalam rangka mendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan.
c) Pekerjaan pasangan Tegel tidak boleh dimulai sebelum Direksi Pekerjaan
menyetujui formasi/kedudukan dan kondisi bidang pasang untuk setiap bagian
pekerjaan sesuai Gambar, namun Kontraktor tetap bertanggung jawab atas
ketepatan dan presisi pekerjaan.
d) Bilamana terdapat pekerjaan yang cacat atau tidak sesuai dengan rencana
Gambar dan ketentuan yang disyaratkan harus segera diperbaiki atas biaya dan
tanggung jawab Kontraktor hingga dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan.
4. Jadwal Kerja :
a) Jumlah pekerjaan pasang Tegel yang dilaksanakan setiap satuan waktu haruslah
dibatasi sesuai dengan tingkat kecepatan pekerjaan pasang Tegel untuk
menjamin agar seluruh pekerjaan pasang Tegel adukan mortar baru.
b) Luas bidang pasang Tegel minimal setiap tahap pasangan tegel harus mengacu
kepada luas ruang atau bidang yang akan dipasang Tegel unfuk setiap tahap
kerja yang dibatasi dengan membuat pasangan kepala/acuan secara vertikal
maupun horizontal.
c) Setiap tahap pekerjaan, pasangan Tegel tidak boleh terganggu/diinjak sebelum
mortar pelekat kering dan alur naad tegel harus dibersihkan olari kotoran
perekat, untuk selanjutnya dl pasang semen naad sesuai warna Tegel.
d) Setiap memulal pekerjaan pasang Tegel harus sepengetahuan dan seijm DIreksl
Pekerjaan.
Page 39 of 118
0.32.2 BAHAN
1. Adukan : portlan cemen di campur Pasir Pasang
2. Semen warna
3. Dinding : Keramik 25x40
4. Lantai : - Keramik Motif Granit uk. 60x60 Warna Cream (A)
- Keramik Anti Slip uk. 30x30 Warna Light Grey (B)
- Keramik Backsplash Dapur uk. 20x20 Warna Putih (C)
- Keramik Outdor Anti Slip uk. 60x60 Warna Light Grey(E)
0.32.3 PELAKSANAAN
1. Membuat campuran :
a) Semua bahan mortar harus bersih dari kotoran-kotoran dan bahan pasir diayak
halus sesuai dengan kebutuhan campuran.
b) Campuran harus dibuat secara homogen dengan cara dan peralatan mekanis
(molen beton) dengan pemakaian air secukupnya.
c) Campuran yarig akan dipasang harus selalu baru, jangan dibiarkan membeku
lebih dari satu jam
2. Contoh bidang pasang Keramik:
Kontraktor harus membuat contoh bidang pasang Tegel terlebih dahulu, kemudlan
setelah disetujui oleh Direksi Pekerjaan, pekerjaan pasang Tegel harus dilanjutkan
sesuai dengan contoh.
3. Persiapan pada bidanq yang akan dipasanq Keramik:
a) Semua bidang pasang harus bersih dari kotoran-kotoran yang menempel dan
debu, dibersihkan dengan sikat baja atau semprotan kompresor tekanan tinggi
kemudian dibasahi hingga jenuh.
b) Semua dinding beton atau bataco dan kolom beton yang akan dipasang tegel
harus dikerik dan kemudlan disawut dengan 1pc : 2ps ayakan halus agar mortar
pasangan dapat melekat dengan baik.
c) Bilamana kebutuhan mortar perekat tegel lebih dari 25 mm untuk dinding dan
50 mm untuk lantai, harus dlplester terlebih dahulu dengan camnuran mortar
sesuai yang dlsyaratkan dalam pekerjaan plesteran. Kemudian digaris-garis
silang sebelum plestaan tersebut mengering.
Page 40 of 118
4. Pemasangan Keramik:
Keramik sebelum dipasang harus direndam hingga jenuh, bidang lekat tegel
sebelum dipasang harus dilem dengan semen campur air (pasta semen) seluruh
bidang ubin atau di atas mortar ditabur bubuk semen kering secara merata.
Selanjutnya tege! keramik dipasang di atas hamparan Mortar perekat yang
berpedoman kepada elevasi akhir yang ditentukan dengan cara memukul-mukul
dengan palu karet sedemikian rupa sehingga didapat permukaan yang rata dan air
semen tidak turun. Sisa-sisa mortar harus segera dibersihkan dengan lap basah atau
pembersih lainnya hingga tidak menimbulkan noja pada permukaan tegel. Alur naad
tegel harus segera dibersihkan dengan sikat baja atau alat khusus untuk itu.
5. Sudut-sudut dan bidang pasang keramik:
Semua sudut-sudut harus tegak lurus, setiap pertemuan sudut pasang harus diberi
nossing/pinggulan baik dari bahan semen naad/siar atau bahan tegel khusus sesuai
petunjuk dalam Gambar atau Direksi Pekerjaan.
6. Kerataan bidang pasang keramik :
Untuk dapat mencapai permukaan yang rata dari suatu bidang pasang tege!
sebaiknya diadakan pemeriksaan dengan garisan panjang bahan logam aluminium
kotak, baik horisontal maupun vertikal yang berpedoman kepada pasangan kepala
yang disetting menggunakan pesawat penyipat datar.
7. Perbaikan bidang pasang Tegel:
Bilamana terdapat bidang pasang tegel yang bergelombang harus diperbaiki secara
keseluruhan. Bagian-bagian yang diperbaiki, harus dibobok terlebih dahulu dengan
baik, bobokan dibuat dalam bidang segi empat kemudian dipasang tegel baru rata
dengan sekitarnya.
8. Naad/Siar Tegel :
Antara bidang bidang tegel harus dibuat alur-alur pemisah/siar yang rapi. Bila tidak
disebutkan dalam gambar ukuran alur dibuat sesuai dengan rekomendasi pabrik.
Kemudian dinaad dengan semen khusus setara AM Grout type AM 51, dengan
warna yang sama dengan wama tegel. Setiap jarak naad mencapai kelipatan 4 m'
(±16 m2) vertikal dan 8 m' horizontal (± 64 m2) harus dibuat siap konstruksi
(construction joint) yang dinaad dengan joint sealant setara Formrok 28T ex.
Hitching Group, dengan cara pasang sesual dengan petunjuk pabrik bersangkutan
Page 41 of 118
9. Hasil akhir yang dikehendaki :
a) Bidang pasang tegel rata atau tidak bergelombang, padat/tidak berongga dan
tidak cacat.
b) Alur-alur/siar lurus dengan ukuran yang sama dan rapi.
c) Sudut-sudut nossing dan tekukan tajam dan rapi.
d) Air dapat mengalir dengan lancar ke floor drain.
e) Permukaan tegel harus bersih dari sisa-sisa semen dan kotoran lainnya.
Page 42 of 118
3. Jadwal Kerja :
a) Jumlah pekerjaan pasang Water proofing yang dilaksanakan setiap satuan
waktu haruslah dibatasi sesuai dengan tingkat kecepatan dan presisi pekerjaan
pasang Water proofing.
b) Luas bidang pasang Water proofing minimal setiap tahap pasang hams
mengacu kepada luas ruang atau bidang yang akan dipasang Water proofing
untuk setiap tahap kerja yang dibatasi dengan membuat construction joint.
c) Setiap tahap pekerjaan, pasangan Water proofing tidak boleh terganggu/diinjak
sebelum lapisan mengering sesuai jenis Water proofing yang dipakai.
d) Setiap memulai pekerjaan pasang Water proofing harus sepengetahuan dan
seijin Direksi Pekerjaan.
e) Garansi Pekerjaan Water proofing minimal 10 (sepuluh) tahun sejak Serah
Terima I Pekerjaan Konstruksi.
0.33.2 BAHAN
1. Bahan dan Standar:
Water proofing untuk Atap beton menggunakan Sika, Mortar Utama. Sesuai NI-3
pasal 14 ayat 2; Air sesuai NI-3 pasal 10; Semen sesuai NI-8.
2. Lapisan Screed dan Penutup Akhlr Water Proofing Access Floor : tebal maksimum
5 cm.
3. Contoh Bahan :
Kontraktor harus memberikan contoh bahan, tiap jenis penggunaan Water proofing
terlebih dahulu kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapa:fian persetujuan.
0.33.3 PELAKSANAAN
1. Pembuatan Beton Screed :
Semua bahan beton Screed harus bersih dari kotoran-kotoran, terbuat dari campuran
1Pc : 4Ps dihampar di atas bidang dinding atau lantai yang akan dilapis Water
proofing dengan ukuran sesuai gambar atau dengan sudut kemiringan minimal 1%
kearah floor drain. Sebelum screed dicor dipastikan bahwa dinding atau lantai
dasarnya sudah kedap air, apabila ada retak atau cacat harus digrouting terlebih
dahulu.
Page 43 of 118
2. Contoh bidang pasang Water proofing :
Kontraktor harus membuat contoh bidang pasang Water proofing terlebih dahulu,
kemudian setelah disetujui oleh Direksi Pekerjaan, pekerjaan pasang Water proofing
harus dilanjutkan sesuai dengan contoh.
3. Persiapan pada bidang yang akan dipasang Water proofing : '
a) Semua bidang pasang harus bersih dari kotoran-kotoran/debu dan telah
diadakan perbaikan hingga mendapatkan permukaan yang kedap air melaiui uji
rendam air min. 3 x 24 jam.
b) Semua bidang pasang telah direncanakan system drainasenya dengan derajat
tempat pembuangan sebesar minimal 1% dengan baton screed K175 kedap air.
4. Pasang Water proofing :
Water proofing sesuai jenisnya dipasang mengikuti petunjuk pabrik dan dikerjakan
oleh tenaga kerja terampil dan memiliki sertifikasi. Setelah lapisan Water proofing
terpasang hams diuji kedap air melalui uji rendam air minimal 3 x 24 jam. Untuk
lantai atap access flooratas lapisan water proofing oihampar plesteran padat kedap
air (Al/1pc:2ps) setebal minimal 3 cm yang diperkuat dengan kawat ayam
galvanized, permukaan plesteran atau pelapis lantai hirus rata dan miring ke arah
pembuangan air.
5. Pasang Delatation Joint/Construction Joint fbila diperlukan):
Pada setiap delatation joint struktur beton hams dipasang lapisan penutup delatation
joint dari bahan silicon sealent. Sebagai pelindung sealant pada bagian atasnya
dipasang Pelat Baja 50x5 mm yang dljangkarkan/dibout ke lantai finishing dan di
cat besi.
6. Hasil akhir yang dikehendaki:
a) Bidang pasang Water proofing rata atau tidak bergelombang (bergelembung
udara), dan tidak cacat
b) Bidang yang dilapisi water proofing tidak bocor dan plesteran pelindung tidak
retak.
c) Air dapat mengalir lancar kearah floor drain.
d) Setiap penggunaan Water proofing harus mendapatkan garansi minima! selama
10 (sepuluh) tahun dari pabrik pembuatnya.
Page 44 of 118
0.34 PEKERJAAN PLAFOND/LANGIT-LANGIT
0.34.1 UMUM
Meliputi pengadaan dan pemasangan, pengerjaan, bahan, tenaga dan peralatan yang
diperlukan sehubungan dengan pekerjaan plafond. Mengadakan koordinasi kerja
dengan pekerjaan lain yang erat kaitannya dengan pekerjaan plafon.
0.34.2 BAHAN
Jenis Bahan yang digunakan Plafond Gypsum tebal 9 mm
Rangka hollow 40x40 mm
List plafond Gypsum
Cat Plafond Warna Putih
0.34.3 PELAKSANAAN
1. Rangka Plafond
a. Pekerjaan rangka plafond dari bahan Hollow.
b. Sebelum pemasangan penutup Plafond, rangka Plafond harus sudah
terpasang rapi dan kuat, sesuai dengan pola yang tercantum dalam Gambar
Kerja.
c. Rangka Plafond dipakai hollow ukuran 40x40 mm
2. Penutup Plafond
a. Sebagai penutup plafond bagian dalam, dipergunakan Plafond Gypsum
9mm dan, dipasang sesuai gambar atau petunjuk Konsultan Pengawas.
b. Ukuran panjang dan lebar setiap unit panel yang akan dipasang harus
sesuai dengan modul rangka Plafond seperti tercantum dalam Gambar
Kerja.
c. Pemotongan harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati menggunakan
alat pemotong khusus untuk pekerjaan ini, mempunyai sudut siku, tidak
retak sudut atau pecah. Panel yang terpasang harus bebas cacat. Jika
ditemui cacat dari cacat tersebut pada panel yang terpasang, Kontraktor
harus membongkar dan menggantinya dengan yang baru.
d. Pemakuan dilakukan lebih kurang 1 cm dari tepi panel dengan jarak
pemakuan maksimum 20 cm. Kepala paku harus dipipihkan terlebih dahulu
sebelum pelaksanaan, atau memakai sekrup self taping screw :
Page 45 of 118
Joint compound = joint cemen M 400 multi bond.
e. Jarak antara panel terpasang adalah 0,5 cm berupa naat. Naat harus lurus,
sama besar, tegak lurus pada setiap pertemuan Plafond.
f. Bidang permukaan harus rata, lurus dan waterpass, peil harus sesuai
dengan Gambar Kerja. Sambungan antar unit harus tegak lurus. Toleransi
kecembungan 2 mm untuk jarak 2 m.
Page 46 of 118
4. Jadwal Kerja
a. Kontraktor harus rnembuat/menyiapkan Pintu, Jendela, Ventilasi, Railing dan
di Work Shop sesuai dengan kebutuhan pemasangan di lapangan.
b. Pintu, Jendela dan Ventilasi Kayu yang terpasang pada dinding bata atau beton,
harus dipasang ditempat sebelum pasangan dinding dimulai. Hal ini dapat
diabaikan apabila disekeliling rangka Pintu, Jendela dan Ventilasi terdapat
frame/bingkai beton praktis, sebagaimana pemasangan Pintu , Jendela dan
Ventilasi Aluminium.
c. Pada saat pengecoran beton tangga atau balkqn yang akan dipasang Railing
dan, harus dibuatkan tempat penjangkaran tiang/pole dari Railing
d. Setiap memulai pekerjaan Pintu, Jendela, Ventilasi, Railing, dan . harus
sepengetahuan dan seijin Direksi Pekerjaan.
0.35.2 BAHAN
1. Pintu, Jendela dan Ventilasi Aluminium
a. Kusen Pintu, Jendela : Alumunium, Multipleks finising HPL
b. Daun Pintu, Jendela dan ventilasi : Alumunium
0.35.3 PELAKSANAAN
1. Pintu/Jendela/Ventilasi Aluminium atau Kayu
Jenis pintu/Jendela/Ventilasi Kayu digunakan pada Daun Pintu Jendela luar, sedang
daun pintu kayu sesuai Pasal 6.1.3 (1) dipakai pada ruang-ruang pada umumnya
yang dltunjukkan pada gambar dan schedule Pintu/Jendela/Ventiiasi dengan
spesifikasi sebagai berikut:
a. Bilamana tidak disebutkan lain dalam Gambar, maka rangka pintu aluminium
menggunakan pemilihan type profil disesuaikan dengan gambar rencana type-
type Pintu , Jendela dan Ventilasi Aluminium.
b. Perakitan rangka dan daun Pintu atau Jendela sesuai dengan petunjuk/standar
pabrik, an accessories yang dikeluarkan pabrik yang bersangkutan.
c. Pemasangan rangka Pintu atau Jendela menggunakan fischer dengan
paku/sekrup kuningan atau system lain yang anti karat hingga terpegang kuat
pada tempat penyangga yang sudah di aci.
Page 47 of 118
d. Selama pekerjaan berlangsung, kusen-kusen harus dilindungi dari benturan-
benturan benda keras. Kerusakan atau cacat-cacat harus diganti oleh Kontraktor
dengan biaya sendiri.
e. Pegangan kunci dipasang sesuai dengan gambar. Kalau tidak disebutkan lain,
maka tinggi pegangan kunci adalah 100 cm dari lantai dari tidak boleh tepat
pada sambungan ambang tengah daun Pintu.
f. Sebelum mengadakan pembelian untuk perlengkapan Pintu/Jendela/Ventilasi
ini, Kontraktor harus mengajukan contoh-contoh bahan, shop drawing dan
schedule Pintu/Jendela/Vetilasi untuk mendapatkan persetujuan Direksi
Pekerjaan.
g. Engsel-engsel type kupu-kupu minimal dipasang 3 buah titik untuk setiap daun
pintu atau diperhitungkan sesuai dengan berat daun pintu, sedang untuk jendela
dengan dua engsel jungkit yang dipasang tertanam pada sisi samping daun
jendela, kecuali disebutkan lain dalam gambar. Pemasangan accessories lainnya
disesuaikan dengan kebutuhan fungsional Pintu/Jendela/Ventilasi.
2. Garansi Pekerjaan :
Kontraktor harus memberikan garansi tertulis kepada Direksi Pekerjaan mengenai
penggantian material apabila terjadi kesalahan pengerjaan. Semua lokasi
pemasangan Pintu/Jendela/Ventilasi yang ditunjukkan pada gambar atau sesuai
dengan petunjuk Direksi Pekerjaan. Bentuk permukaan expose bebas dari goresan,
gelombang, dan melengkung dengan semua sudut persegi kecuali dinyatakan lain
pada gambar, semua bagian yang berbentuk lengkung harus sempurna dengan
lengkung yang benar. Bekas sambungan/las harus dibuat rata dan tidak kelihatan
pada saat difinishing.
3. Inspeksi dan konfirmasi
Sebelum kontrak dilakukan dan dapat diterima oleh Pemilik, kepada supplier dan
pintu kayu, baja, Aluminium dan item lairmya pada bagian ini harus dilakukan
inspeksi dengan sangat hati-hati pada keseluruhan bagian untuk mendapat
konfirmasi sesuai dengan spesifikasi serta kesesuaian dengan apa yang dipasang dan
dapat berfungsi dengan sempurna, penampilan serta operasional yang sempurna.
Kontraktor bertanggung jawab atas tercapainya kondisi yang ditentukan dan
pemasangan sesuai yang disyaratkan.
Page 48 of 118
4. Pemasangan
Tidak ada tambahan biaya yang disebabkan oleh kesalahan pemasangan
Plntu/Jendela/Ventilasi Ini. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas semua hasil
perakitan dari seluruh pekerjaan dan bahan sub pekerjaan ini. Kontraktor harus
memastikan pemasangan pintu tepat pada lokasinya serta bebas cacat.
Page 49 of 118
PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
DAN PLUMBING
PASAL 1
PERSYARATAN TEKNIS UMUM
1. Umum
Persyaratan ini merupakan bagian dari Persyaratan Teknis. Apabila ada klausul dari
persyaratan ini yang dituliskan kembali dalam persyaratan teknis ini, berarti menuntut
perhatian khusus pada klausul-klausul tersebut dan bukan berarti menghilangkan
klausul klausul lainnya dari syarat-syarat umum.
Page 50 of 118
• National, Cable Master Antenna System
• AVE, VOE, PI, UIL
c. Plumbing
• Peraturan Daerah (PERDA) setempat
• Peraturan-peraturan Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum
• Perencanaan & Pemeliharaan Sistem Plumbing, Soufyan Nurbambang &
Morimura.
• Pedoman Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000 atau edisi terakhir.
• SNI 03-6481-2000 atau edisi terakhir tentang Sistem Plumbing
• ASTM
• NFPA-12, 13 & 20
d. Pemadam Kebakaran
• Penanggulangan Bahaya Kebakaran Dalam Wilayah Setempat
• Departemen Pekerjaan Umum, Skep Menteri Pekerjaan Umum No.
10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya
Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
• LITERATURE DAN / ATAU REFERENCE
• National Fire Codes :
- NFPA-10, Standard for Portable Fire Extinguisher
- Mechanical & Electrical for Buildings
3. Gambar-gambar
a. Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatu
kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.
b. Gambar-gambar sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan,
sedangkan pemasangannya harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari
bangunan yang ada, petunjuk instalasi dari pabrik pembuat dan
mempertimbangkan juga kemudahan pengoperasian serta pemeliharaannya jika
peralatan-peralatan sudah dioperasikan.
c. Gambar-gambar Arsitek, Struktur dan Interior serta Specialis lainnya (bila ada)
harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksanaan dan detail finishing instalasi.
d. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus mengajukan gambar kerja dan
detail, “Shop Drawing” kepada Pengawas untuk dapat diperiksa dan disetujui
terlebih dahulu sebanyak 3 (tiga) set. Dengan mengajukan gambar-gambar
tersebut, Kontraktor dianggap telah mempelajari situasi dari instalasi lain yang
berhubungan dengan instalasi ini. Persetujuan tersebut tidak berarti
membebaskan Kontraktor dari kesalahan yang mungkin terjadi dan dari tanggung
jawab atas pemenuhan kontrak.
e. Kontraktor harus membuat gambar-gambar terinstalasi, “As-built Drawings”
disertai dengan Operating Instruction, Technical and Maintenance Manual, harus
diserahkan kepada Pengawas pada saat penyerahan pertama pekerjaan dalam
rangkap 5 (lima) terdiri dari atas 1 (satu) asli kalkir berikut diskettenya dan 4
(empat) cetak biru dan dijilid serta dilengkapi dengan daftar isi, notasi dan
Page 51 of 118
penjelasan lainnya, dalam ukuran A0 atau A1 atau disebutkan lain dalam proyek
ini. As-built Drawing ini harus benar-benar menunjukkan secara detail seluruh
instalasi MEP yang ada termasuk dimensi perletakan dan lokasi peralatan,
gambar kerja bengkel, nomor seri, tipe peralatan dan informasi lainnya sehingga
jelas.
f. Operating Instruction, Technical and Maintenance Manuals harus cetakan asli
(original) berikut terjemahannya dalam bahasa Indonesia sebanyak 5 (lima) set
dan dijilid dan dilengkapi dengan daftar isi, notasi dan penjelasan lainnya, dalam
ukuran A4.
4. Koordinasi
a. Koordinasi yang baik perlu dilakukan agar instalasi yang satu tidak menghalangi
kemajuan instalasi lain.
b. Apabila dalam pelaksanaan instalasi ini tidak mengindahkan koordinasi dari
Pengawas, sehingga menghalangi instalasi yang lain, maka semua akibat menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
Page 52 of 118
biaya yang berkenaan dengan penyerahan dan pengembalian contoh-contoh ini
adalah menjadi tanggungan Kontraktor.
e. Pengawas tidak bertanggung jawab atas contoh bahan yang akan dipakai dan
semua biaya yang tidak berkenaan dengan penyerahan dan pengambilan
contoh/dokumen ini.
f. Untuk peralatan dan bahan sejenis yang fungsi penggunaannya sama harus
diproduksi pabrik (bermerk), sehingga memberikan kemungkinan saling dapat
dipertukarkan.
g. Semua peralatan dan bahan yang diajukan dalam tender sudah memenuhi
spesifikasi, walaupun dalam pengajuan saat tender kemungkinan ada peralatan
dan bahan belum memenuhi spesifikasi, tetapi tetap harus dipenuhi sesuai
spesifikasi bila sudah ditunjuk sebagai Kontraktor.
h. Untuk peralatan dan bahan yang sudah memenuhi spesifikasi, karena suatu hal
yang tidak bisa dihindari terpaksa harus diganti, maka sebagai penggantinya
harus dari jenis setara atau lebih baik (equal or better) yang disetujui.
i. Bila Pengawas membuktikan bahwa penggantinya itu betul setara atau lebih baik,
maka biaya yang menyangkut pembuktian tersebut harus ditanggung oleh
Kontraktor.
j. Khusus peralatan utama, harus ditest dahulu oleh Pemilik dan didampingi
Konsultan Perencana di pabrik masing-masing yang sebelumnya sudah ditest
oleh pabrik yang bersangkutan dan disetujui untuk dikirim ke lapangan.
k. Semua peralatan-peralatan yang sesuai dengan spesifikasi ini dikirim dan
dipasang dan telah memenuhi ketentuan-ketentuan pengetesan dengan baik,
Kontraktor harus melaksanakan pengujian secara keseluruhan dari peralatan -
peralatan yang terpasang, dan jika sudah ditest dan memenuhi fungsi-fungsinya
sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari kontrak, maka seluruh unit lengkap
dengan peralatannya dapat diserahkan berdasarkan Berita Acara oleh Pengawas.
l. Atas penggunaan bahan / material, sistem dan lain-lain oleh Kontraktor, Pemilik
dijamin dan dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya.
Page 53 of 118
c. Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas peralatan yang sebelumnya tidak
dikonsultasikan dengan Pengawas, apabila terjadi kekeliruan maka hal tersebut
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
d. Pada beberapa peralatan tertentu ada asumsi yang digunakan konsultan dalam
menentukan performnya, asumsi-asumsi ini harus diganti oleh Kontraktor sesuai
aktual dari peralatan yang dipilih maupun kondisi lapangan yang tidak
memungkinkan. Untuk itu Kontraktor wajib menghitung kembali performanya
dari peralatan tersebut dan memintakan persetujuan kepada Pengawas.
e. Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana karena penyesuaian dengan
kondisi lapangan, harus mendapat persetujuan tertulis dahulu dari pihak
Konsultan Perencana dan Pengawas.
f. Kontraktor harus menyerahkan setiap gambar perubahan yang ada kepada
Pengawas sebanyak rangkap 3 (tiga) set yang akan dikirim oleh Pengawas
kepada Konsultan Perencana.
g. Perubahan material dan lain-lainnya, harus diajukan oleh Kontraktor kepada
Pengawas secara tertulis dan jika terjadi pekerjaan tambah / kurang / perubahan
yang ada harus disetujui oleh Konsultan Perencana dan Pengawas secara tertulis.
h. Semua sleeves menembus lantai beton untuk instalasi sistem elektrikal harus
dipasang oleh Kontraktor. Semua inserts beton yang diperlukan untuk memasang
peralatan, termasuk inserts untuk penggantung (hangers) dan penyangga lainnya
harus dipasang oleh Kontraktor.
i. Pembobokan tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang diperlukan dalam
pelaksanaan instalasi ini serta mengembalikannya ke kondisi semula, menjadi
lingkup pekerjaan Kontraktor.
j. Pembobokan / pengelasan / pengeboran hanya dapat dilaksanakan apabila ada
persetujuan dari Pengawas secara tertulis.
k. Semua peralatan dan bahan yang dicat, kemudian lecet karena pengangkutan atau
pemasangan harus segera ditutup dengan dempul dan dicat dengan warna yang
sama, sehingga nampak seperti baru kembali.
l. Kontraktor harus menempatkan seorang penanggung jawab pelaksanaan yang
ahli dan berpengalaman yang harus selalu ada di lapangan, yang bertindak
sebagai wakil dari Kontraktor dan mempunyai kemampuan untuk memberikan
keputusan teknis dan bertanggung jawab penuh dalam menerima segala instruksi
yang akan diberikan oleh Pengawas.
m. Penanggung jawab tersebut diatas juga harus berada di tempat pekerjaan pada
saat diperlukan / dikehendaki oleh Pengawas.
n. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh
Pengawas.
o. Pengawas harus dapat mengawasi, memeriksa dan menguji setiap bagian
pekerjaan, bahan dan peralatan. Kontraktor harus mengadakan fasilitas fasilitas
yang diperlukan.
p. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari pengamatan
Pengawas adalah tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Page 54 of 118
q. Jika diperlukan pengawasan oleh Pengawas harian diluar jam-jam kerja (08.00
sampai dengan 16.00), dan hari libur maka segala biaya yang diperlukan untuk
hal tersebut menjadi beban Kontraktor yang perhitungannya disesuaikan dengan
peraturan pemerintah. Permohonan untuk mengadakan pengawasan tersebut
harus dengan surat yang disampaikan kepada Pengawas.
r. Di tempat pekerjaan, Pengawas bertugas setiap saat untuk mengawasi pekerjaan
Kontraktor, agar pekerjaan dapat dilaksanakan atau dilakukan sesuai dengan isi
surat perjanjian Pelaksanaaan Pekerjaan serta dengan cara-cara yang benar dan
tepat serta cermat.
Page 55 of 118
Pengawas berhak menyerahkan perbaikan / penggantian / penyetelan tersebut
kepada pihak lain atas biaya Kontraktor.
k. Selama masa pemeliharaan, Kontraktor harus melatih petugas petugas yang
ditunjuk oleh Pemberi Tugas dalam teori dan praktek sehingga dapat mengenali
sistem instalasi dan dapat melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaannya.
l. Pada waktu unit-unit mesin tiba di lokasi, maka Kontraktor harus menyerahkan
daftar komponen / part list seluruh komponen yang akan dipasang dan dilengkapi
dengan gambar detail / photo dari masing-masing komponen tersebut, lengkap
dengan manualnya. Daftar komponen tersebut diserahkan kepada Pengawas dan
Pemberi Tugas masing-masing 1 (satu) set.
m. Serah terima setelah masa pemeliharaan instalasi ini baru dapat dilaksanakan
setelah :
• Berita acara serah terima kedua yang menyatakan bahwa instalasi ini dalam
keadaan baik, ditandatangani bersama oleh Kontraktor dan Pengawas.
• Semua gambar instalasi terpasang (As Built Drawing) beserta Operating
Instruction, Technical dan Maintenance Manuals rangkap 5 (lima) terdiri
atas 1 (satu) set asli dan 4 (empat) copy telah diserahkan kepada Pengawas.
n. Setiap sertifikat pengetesan harus diserahkan oleh pabrik pembuatnya. Bila
peralatan mengalami kegagalan dalam pengetesan-pengetesan yang disyaratkan
didalam spesifikasi teknis ini, maka pabrik pembuat bertanggung jawab terhadap
peralatan yang diserahkan, sampai peralatan tersebut memenuhi syarat-syarat,
setelah mengalami pengetesan ulang dan sertifikat pengetesan telah diterima dan
disetujui oleh Pengawas.
o. Sebelum penyerahan pertama pekerjaan, Kontraktor harus menyelenggarakan
semacam pelatihan / petunjuk praktis operasi kepada orang yang ditunjuk oleh
Pemberi Tugas tentang operasi dan perawatan lengkap dengan 3 copies buku
Operating Maintenance, Repair Manual dan As-built drawing.
PASAL 2
PEKERJAAN PLUMBING
1. Lingkup Pekerjaan
Yang dimaksud dengan pekerjaan instalasi plumbing secara keseluruhan adalah
pengadaan, transportasi, pembuatan, pemasangan, peralatan-peralatan, bahan-bahan
utama dan pembantu, serta pengujian, sehingga diperoleh instalasi yang lengkap dan
baik sesuai dengan spesifikasi, gambar dan bill of quantity. Lingkup pekerjaan secara
garis besar adalah : Instalasi Sistem Air Bersih, Instalasi Sistem Air Kotor/Limbah, dan
Instalasi Sistem Pengolahan Air Limbah
Page 56 of 118
b. Pedoman Peraturan Plumbing Indonesia yang dikeluarkan oleh Direktorat Teknik
Penyehatan Dit.Jen. Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum.
c. Pemeriksaan Umum untuk Pemeriksaan bahan-bahan bangunan NI-3 (PUBB)
1956 NI-3 1963. PUBB 1969.
d. Peraturan Beton Indonesia PBI-NI-2/1955. PBI-NO-2/1971.
e. Peraturan Perburuhan Indonesia, tentang penggunaan tenaga kerja harian,
mingguan, bulanan dan borongan.
3. Sistem Perpipaan
a. Lingkup pekerjaan sistem perpipaan meliputi :
Pipa, Valve, strainer
Sambungan, Sambungan fleksibel
Penggantung dan penumpu
Sleeve
Lubang pembersihan
Galian, pengecatan, pengakhiran
Pengujian
Peralatan Bantu
b. Persyaratan, Jenis dan Spesifikasi Bahan
Spesifikasi dan gambar menunjukkan diameter minimal dari pipa dan letak
serta arah dari masing-masing sistem pipa.
Seluruh pekerjaan, terlihat pada gambar dan atau spesifikasi dipasang
terintegrasi dengan kondisi bangunan dan menghindari gangguan dengan
bagian lainnya.
Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindung dari kotoran, air karat
dan stress sebelum, selama dan sesudah pemasangan. Untuk pipa baja di
bawah tanah diberi lapisan anti karat densotape dengan ketebalan 2-3 mm.
Untuk jaringan air bersih digunakan pipa jenis PoliProphilyn PPr-PN10
dan harus memenuhi persyaratan atau standard-standard lainnya yang
disetujui oleh Pengawas
Untuk jaringan air kotor, air bangunan dan pipa vent, dipakai pipa
Polyvinyl Cloride-PVC. Pipa PVC yang dipakai berkatagori class AW (10
kg /cm2) JIS K 6742.
Pipa dan fitting yang digunakan dalam sistem pemipaan ini harus dari jenis
PVC dan berasal dari satu merk pembuat dan mengikuti standard SII.
Fitting dapat juga dari merk lain selama ada jaminan dari pabrik pembuat
pipa bahwa pipa yang diproduksi oleh pabrik itu menggunakan fitting
standard yang diproduksi oleh pabrik lain yang ditentukan oleh pabrik
pembuat pipa tersebut.
Khusus pipa dan perlengkapan dari bahan plastik, selain disebut diatas
harus juga terlindung dari cahaya matahari.
Semua barang yang dipergunakan harus jelas menunjukkan identitas pabrik
pembuat.
Page 57 of 118
Kontraktor harus menyediakan potongan pipa dari berbagai ukuran dan
membuat contoh sambungan (mock up) antara pipa dengan pipa, dan
antara pipa dengan fitting untuk ditunjukan kepada Pengawas dan membuat
persetujuan untuk penggunaan pipa dan fitting tersebut, serta memberikan
jaminan purna jual untuk pipa dan fitting tersebut. Tebal dindingnya tidak
boleh kurang dari ukuran sebagai berikut:
Page 58 of 118
Semua bagian-bagian tersebut di atas walaupun tidak digambarkan atau
disebutkan secara spesifik harus disesuaikan dan dipasang oleh Kontraktor,
apabila diperlukan agar instalasi ini lengkap dan dapat bekerja dengan baik
sesuai dengan pelaksanaan yang wajar.
Gambar-gambar kerja untuk seluruh pekerjaan harus selalu berada di
lapangan (site), gambar pengembangan/gambar untuk tender tanpa
persetujuan perencana tidak boleh digunakan.
Termasuk perubahan-perubahan atau usulan-usulan dan lain sebagainya.
Kontraktor wajib koordinasi dengan pekerjaan lainnya demi kelancaran
pelaksanaan pekerjaan proyek ini, terutama koordinasi dengan pekerjaaan
Sipil/Arsitek, Elektrikal, untuk menentukan jalur pipa dsb.
Untuk semua peralatan dan mesin yang disediakan atau disesuaikan oleh
pihak lain atau yang diberikan dari pihak lain yang termasuk dalam lingkup
instalasi ini, Kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala peralatan dan
pekerjaan ini
Selama pelaksanaan instalasi ini berjalan, Kontraktor harus memberikan
tanda-tanda dengan pensil / tinta merah pada set gambar atas segala
perubahannya, penghapusan atau penambahan pada instalasi tersebut.
Kontraktor harus membuat Shop Drawing untuk disetujui oleh Pengawas,
juga harus menyerahkan Gambar As Built Drawing yang meliputi denah,
instalasi yang terpasang, detail pemasangan, detail peralatan dari seluruh
instalasi.
Pelaksanaan pemasangan harus memenuhi syarat-syarat yang umum
berlaku dan mengikuti Pedoman Plumbing Indonesia tahun 1979.
Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh orang/ tenaga-
tenaga ahli dalam bidangnya (Skilled Labour), agar dapat memberikan
hasil kerja yang terbaik dan rapi.
Untuk melaksakan pekerjaan yang khusus, maka Kontraktor harus
memberikan surat pernyataan yang membuktikan / menjamin bahwa
tukang - tukangnya yang melaksanakan pekerjaan tersebut memang
mempunyai pengalaman dan kecakapan.
Kontraktor wajib mempunyai Pas Instalatur Pass C yang dikeluarkan oleh
pihak yang berwenang sesuai dengan domisili Kontraktor.
Kontraktor bertanggung jawab atas pencegahan bahan/peralatan –
peralatan untuk instalasi ini dari pencurian atau kerusakan.
Bahan-bahan / peralatan-peralatan yang hilang atau rusak harus diganti
oleh Kontraktor tersebut tanpa tambahan biaya.
Kontraktor wajib mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan ini dengan
pekerjaan lainnya, seperti pekerjaan Struktur, Elektrikal, Interior dan
sebagainya, sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam
pemasangan dapat diperkecil/dihilangkan.
Page 59 of 118
Semua perkerjaan galian dan penimbunan yang ada berhubungan dengan
pekerjaan plumbing baik untuk ukuran dan kesesuaian gambar pelaksanaan
merupakan tanggung jawab kontraktor.
Semua perkerjaan pembuatan dudukan / pondasi untuk Pompa / Mesin
dilakukan oleh kontraktor, termasuk pembuatan tali air disekitar pondasi
pompa dan terkoordinasi dengan kontraktor lain yang terkait dan hal ini
sudah termasuk dalam penawaran.
Semua penarikan kabel listrik sampai ke panel pekerjaan plumbing,
kontraktor wajib memberikan data-data dan gambar-gambar yang
diperlukan pihak lain yang mengerjakannya.
Seluruh fasilitas Air, Listrik, Sanitair sementara / darurat hendaknya
diusahakan oleh kontraktor dan telah dimasukan dalam penawaran.
Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin
kebersihan, kerapihan, ketinggian yang benar minimum 250 mm dari
lantai, serta memperkecil banyaknya penyilangan.
Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak kurang
dari 50 mm di antara pipa-pipa atau dengan bangunan dan peralatan.
Semua fixtures, pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti
sebelum dipasang, membersihkan semua kotoran, benda-benda tajam /
runcing serta penghalang lainnya dan harus terpasang dengan kokoh (Rigit)
ditempatnya dengan tumpuan yang mantap.
Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi / pipa induk, dipasang balok-
balok dari beton dengan campuran yang kuat dan dipasang setiap ada
sambungan pipa, tee, elbow, valve dan sebagainya
Pekerjaan perpipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang
diperlukan antara lain katup penutup, pengatur, katup balik dan sebagainya,
sesuai dengan fungsi sistem dan yang diperlihatkan dalam gambar.
Semua perpipaan yang akan disambung dengan peralatan, harus dilengkapi
dengan water mur atau flens.
Sambungan lengkung, reducer dan expander dan sambungan-sambungan
cabang pada pekerjaan perpipaan harus mempergunakan fitting buatan
pabrik.
Kemiringan menurun dari pekerjaan perpipaan air limbah harus seperti
berikut, kecuali seperti diperlihatkan dalam gambar.
Di bagian dalam toilet
Dia. 50 mm2 - 100 mm2 atau lebih kecil: 1 % - 2 %
Di bagian dalam bangunan
Dia. 150 mm atau lebih kecil : 1 %
Di bagian luar bangunan
Dia. 150 mm atau lebih kecil : 1 %
Dia. 200 mm atau lebih besar : 1 %
Semua pekerjaan perpipaan harus dipasang secara menurun ke arah titik
buangan. Pipa pembuangan dan vent harus disediakan guna mempermudah
Page 60 of 118
pengisian maupun pengurasan. Untuk pembuatan vent pembuangan
hendaknya dicari titik terendah dan dibuat cekung.
Katup (valves) dan saringan (strainers) harus mudah dicapai untuk
pemeliharaan dan penggantian. Pegangan katup (valve handled) tidak
boleh menukik.
Sambungan-sambungan fleksibel pada system pemipaan harus dipasang
sedemikian rupa dan angkur pipa secukupnya harus disediakan guna
mencegah tegangan pada pipa atau alat-alat yang dihubungkan oleh gaya
yang bekerja ke arah memanjang.
Pekerjaan perpipaan ukuran jalur penuh harus diambil lurus tepat ke arah
pompa dengan proporsi yang tepat pada bagian-bagian penyempitan.
Katup-katup dan fittings pada pemipaan demikian harus ukuran jalur
penuh.
Pada pemasangan alat-alat pemuaian, angkur-angkur pipa dan pengarah-
pengarah pipa harus secukupnya disediakan agar pemuaian serta
perenggangan terjadi pada alat-alat tersebut, sesuai dengan permintaan &
persyaratan pabrik.
Selubung pipa harus disediakan di mana pipa-pipa menembus dinding,
lantai, balok, kolom atau langit-langit. Di mana pipa-pipa melalui dinding
tahan api, celah kosong di antara selubung dan pipa-pipa harus dipakai
dengan bahan rock-wool atau bahan tahan api yang lain, kemudian harus
ditambahkan sealant agar kedap air.
Selama pemasangan, bila terdapat ujung-ujung pipa yang terbuka dalam
pekerjaan perpipaan yang tersisa pada setiap tahap pekerjaan, harus ditutup
dengan menggunakan caps atau plugs untuk mencegah masuknya benda-
benda lain.
Untuk setiap pipa yang menembus dinding harus menggunakan pipa
flexible untuk melindungi dari vibrasi akibat terjadinya penurunan struktur
gedung.
Semua galian, harus juga termasuk pengurugan serta pemadatan kembali
sehingga kembali seperti kondisi semula.
Kedalaman pipa air minum minimum 60 cm di bawah permukaan
tanah.
Semua pipa diberi lapisan pasir yang telah dipadatkan setebal 15-30
cm untuk bagian atas dan bagian bawah pipa dan baru diurug dengan
tanah tanpa batu-batuan atau benda keras yang lain.
Untuk pipa di dalam tanah yang labil, harus dibuat dudukan beton
pada jarak 2 - 2,5 m dan pada belokan-belokan atau fitting-fitting.
Instalasi pekerjaan pipa jaringan luar diletakkan pada struktur bangunan.
Pekerjaan perpipaan tidak boleh digunakan untuk pentanahan listrik.
Setiap perubahan arah aliran untuk perpipaan air kotor yang membentuk
sudut 90°, harus digunakan 2 buah elbow 45° dan dilengkapi dengan clean
out serta arah dan jalur aliran agar diberi tanda.
Page 61 of 118
Pemipaan harus ditumpu atau digantung dengan hanger, brackets atau sadel
dengan tepat dan sempurna agar memungkinkan gerakan-gerakan
pemuaian atau perenggangan.
Semua pipa harus diikat / ditetapkan dengan kuat dengan penggantung atau
angker yang kokoh (ringit), agar inklinasinya tetap, untuk mencegah
timbulnya getaran.
Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur
dengan jarak antara tidak lebih dari 2,5 m.
Penggantung atau penumpu pipa harus disekrup / terikat pada konstruksi
bangunan dengan insert / angker yang dipasang pada waktu pengecoran
beton atau dengan Ramset.
Pipa-pipa vertikal harus ditumpu dengan clem / clam dan dibuat dengan
jarak tidak lebih dari 3 m'.
Fitting harus dari jenis ‘injection moulded‘ sedangkan ‘welded fitting‘
sama sekali tidak diperkenankan untuk dipergunakan dalam sistem
pemipaan.
Setiap sambungan berubah arah dibuat dengan WYE-45, TEE Sanitair atau
Combination WYE-45 atau long radius bend dengan Clean out.
Pipa vent service harus dipasang tidak kurang 15 cm diatas muka banjir
alat sanitair tertinggi dan dibuat dengan kemiringan minimum sebesar 1%
Kemiringan pipa dibuat sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar dan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pipa Vent yang menembus atap harus dipasang sekurang-kurangnya 15 cm
diatas atap dan tidak boleh digunakan untuk keperluan lain.
Untuk pipa vent mendatar, jarak tumpuan sama dengan jarak tumpuan pada
pipa air kotor.
Pemasangan dan penempatan pipa-pipa ini disesuaikan dengan gambar
pelaksanaan dan dimensi dari masing-masing pipa tercakup pula dalam
gambar tersebut.
Disetiap Floor drain dilengkapi dengan U-Trap, untuk mencegah masuknya
gas yang berbau dalam ruangan.
Pada saluran buangan dari preparation area dapur, sebelum masuk ke Inlet,
sistem pemipaan air kotor bangunan, harus dipasang penyaring kotoran dari
bahan Stailess steel untuk mencegah penyumbatan didalam pipa.
Pada jalur pemipaan air kotor yang mengandung lemak dipasang clean out
di setiap belokan dan pada pipa vertikal utama (di setiap pintu shaft).
Pipa air buangan & air kotor harus mempunyai kemiringan atau sloope
yang besarnya mengacu ke buku pedoman Plumbing Indonesia 1979.
Penunjang atau penggantung tambahan harus disediakan pada pipa berikut
ini :
Perubahan perubahan arah Titik percabangan.
Beban-beban terpusat karena katup, saringan dan hal-hal lain yang
sejenis.
Page 62 of 118
Ukuran baja bulat untuk penggantung pipa datar adalah sebagai berikut:
-------------------------------------------------------------------------------------------
Ukuran Pipa Batang
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Sampai 20 mm 6 mm
25 mm s/d 50 mm 9 mm
65 mm s/d 150 mm 13 mm
200 mm s/d 300 mm 15 mm
300 mm atau lebih besar dihitung dengan faktor keamanan 5.
Gantungan ganda 1 ukuran lebih kecil dari tabel diatas
Penunjang pipa lebih dari 2 dihitung dengan faktor keamanan 5 terhadap
kekuatan puncak.
-----------------------------------------------------------------------------------------
-
Penggapit pipa baja yang digalvanis harus disediakan untuk pipa tegak.
Semua pipa dan gantungan, penumpu sebelum dicat, harus memakai dasar
zinchromat dan pengecatan sesuai dengan peraturan-peraturan yang
berlaku.
No. JENIS CAIRAN WARNA PIPA
1. Air Bersih Biru
2. Air Kotor Hijau
3. Air Buangan dan Drain Abu-abu
4. Pipa Gas Kuning
Cara pemasangan pipa dalam tanah.
Penggalian untuk mendapatkan lebar dan kedalaman yang cukup.
Kedalaman 60 cm untuk pipa 4" ke bawah dan 80 - 100 cm untuk pipa
lebih dari 5"
Pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari
garis tengah pipa (as pipa) sampai kepermukaan jalan / tanah asli
atau bila tidak akan digunakan ketentuan-ketentuan persyaratan
minimal menurut buku petunjuk untuk dalamnya galian.
Pemadatan dasar galian sekaligus membuang benda-benda keras/
tajam. Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga
seluruh panjang pipa terletak tertumpu dengan baik
Membuat tanda letak dasar pipa setiap interval 2 meter pada dasar
galian dengan adukan semen.
Untuk pipa-pipa air bersih dan pipa-pipa sambungan tidak boleh
diletakan pada lubang-lubang yang sama.
Pipa yang telah tersambung diletakkan di atas dasar pipa.
Dibuat blok beton setiap interval 2 meter.
Pipa diletakan di atas landasan pasir yang tidak dipadatkan dengan
posisi sesuai dengan line & grade yang tertera pada gambar.
Setelah pipa terpasang pada lubang galian dan setelah diperiksa leh
Pengawas, semua kotoran dibuang dari lubang galian, kemudian
ditimbun kembali, baik dengan pasir urug atau tanah bekas galian atau
dengan bahan yang ditentukan Pengawas.
Page 63 of 118
Landasan pasir dibawah pipa dibuat setebal 19 cm dan pada posisi
tepat dibawah sambungan harus diletakan alur berukuran 5 x 15 cm
sehingga pipa memperoleh tekanan secara merata.
Urugan pasir dilakukan pada sisi pipa sampai setinggi setengah pipa
dan pasir dipadatkan dengan alat penimbris dari kayu dan selama
pekerjaan berlangsung pipa harus tetap pada posisi semula tidak
diperkenankan adanya pergeseran.
Urugan selanjutnya dengan mempergunakan tanah urug dan
dipadatkan secara merata dengan tanah urug seperti pada persyaratan
pekerjaan sipil.
Pemadatan hanya boleh dilakukan pada sisi sebelah-menyebelah pipa
saja.
Pemadatan dengan mesin hanya boleh dilakukan setelah pipa tertanam
Pipa yang melintasi jalan kendaraan, pada urugan pipa bagian atas
harus dilindungi plat beton bertulang setebal 10 cm yang dipasang
sedemikian rupa sehingga plat beton tidak bertumpu pada pipa
dan tidak mengganggu konstruksi jalan, kemudian baru ditimbun
dengan baik sampai padat.
Pemasangan Katup-katup.
Katup-katup harus disediakan sesuai yang diminta dalam gambar,
spesifikasi dan untuk bagian-bagian berikut ini :
Sambungan masuk dan keluar peralatan.
Sambungan ke saluran pembuangan pada titik- titik rendah.
- Di ruang Mesin
UKURAN PIPA UKURAN KATUP
Sampai 75 mm 20 mm
100 mm s/d 200 mm 40 mm
250 mm atau lebih 50 mm
- Lain-lain, ukuran katup 20 mm
Katup by-pass.
Pemasangan katup-katup pengaman harus dikerjakan di tempat-tempat
yang dekat dengan sumber tekanan.
Valve-Valve dan peralatan bantu Pompa (accessories ):
Water valve sampai dengan 2" adalah jenis "Screwed bronze body
dengan external spindle".
Water valve 2 "- 3" adalah brnze flanged body dengan "internal
screwed spindle".
Water valve lebih besar dari 3" adalah "flanged steel body" dengan
external spindle yoke".
Tekanan kerja dari valve-valve harus disesuaikan dengan fungsinya,
untuk pekerjaan air bersih sanitari digunakan tekanan kerja 125 psi.
Check Valve ½” – 2” valve body steam disc bronze material, female
thead.
Page 64 of 118
2 ½” keatas Cast Iron body, Flanged end, Cast steel disc.
Strainer ukuran ½” - 2” Valve body, Steam disc bronze material,
female thread Y type.
Ukuran 2 ½” keatas, Cast iron body, stainless steel screen, flanged
end, Y type.
Flexible Connection ukuran 2” - 8” material Synthetic rubber
material flanged end.
Pressure Gauge Dial type 4” pressure range 0 s/d 10 kg/cm2.
Floater Valve bronze body, plastic ball, male thread
Water level control 3 electrode
Foot Valve bronze body material.
Jenis valve (katup) dan perlengkapannya dari klass 150 Psi.
Pemasangan sambungan fleksibel harus disediakan untuk menghilangkan
getaran dan menghindari terjadinya retak/patah pipa akibat penurunan
tanah dan struktur bangunan.
Pemasangan Pengukur Tekanan harus disediakan dan di tempatkan pada
lokasi dimana tekanan yang ada perlu diketahui :
Katup-katup pengurang tekanan.
Katup-katup pengontrol.
Setiap pompa
Setiap bejana tekan
Diameter pengukur tekanan minimum Dia. 75 dengan pembagian skala
ukur maksimum 2 kali tekanan kerja.
Sambungan ulir
Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan sambungan
ulir berlaku untuk ukuran sampai dengan 40 mm.
Semua sambungan ulir sampai dengan 2” harus menggunakan Seal
tape
Semua sambungan ulir 2 ½” ke atas boleh memakai Henep dan
zinkwite dengan campuran minyak cat.
Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat sehingga fitting dapat masuk
pada pipa dengan diputar tangan sebanyak 3 ulir.
Semua sambungan ulir harus menggunakan perapat Henep dan zink
white dengan campuran minyak.
Semua pemotongan pipa harus memakai pipe cutter dengan pisau roda,
kemudian Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas
cutter dengan reamer.
Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat sambungan.
Setiap pipa sesudah valve harus dipasang union untuk pipa sampai
dengan 2” dan menggunakan flens untuk pipa 2 ½” keatas.
Pada jaringan pipa harus dipasang union atau flens pada jarak minimal
60 cm untuk memudahkan pemasangan dan perbaikan.
Page 65 of 118
Sambungan Las
Sistem sambungan las hanya berlaku untuk saluran bukan air minum.
Sambungan las ini berlaku antara pipa baja dan fittinglas. Kawat las
atau elektrode yang dipakai harus sesuai dengan jenis pipa yang dilas.
Sebelum pekerjaan las dimulai Kontraktor harus mengajukan kepada
Pengawas contoh hasil las untuk mendapat persetujuan tertulis.
Tukang las harus mempunyai sertifikat dan hanya boleh bekerja
sesudah mempunyai surat ijin tertulis dari Pengawas.
Setiap bekas sambungan las harus segera dicat dengan cat khusus
untuk itu.
Alat las yang boleh dipergunakan adalah alat las listrik yang
berkondisi baik menurut penilaian Pengawas.
Sambungan lem
Untuk pipa dengan dia. 2 inch atau lebih kecil menggunakan lem /
solvent cement.
Penyambungan antara pipa dan fitting PVC, mempergunakan lem yang
sesuai dengan jenis pipa, sesuai rekomendasi dari pabrik pipa.
Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, maka untuk ini harus
dipergunakan alat press khusus. Selain itu pemotongan pipa harus
menggunakan alat pemotong khusus agar pemotongan pipa dapat
tegak lurus terhadap batang pipa.
Cara penyambungan lebih lanjut dan terinci harus mengikuti
spesifikasi dari pabrik pipa.
Sambungan yang mudah dibuka
Sambungan ini dipergunakan pada alat- alat saniter: antara lavatory Faucet
dan Supply Valve, serta pada waste fitting dan Siphon. Pada sambungan ini
kerapatan diperoleh dengan adanya paking dan bukan seal threat.
Pemasangan katup-katup Pelepasan Tekanan harus disediakan di tempat-
tempat yang mungkin timbul kelebihan tekanan.
Pemasangan Ven Udara Otomatis harus disediakan di tempat- tempat
tertinggi dan kantong udara, serta ditempatkan yang bebas untuk
melepaskan udara dari dalam.
Pemasangan sambungan expansi harus disediakan pada penyambungan
antara pipa dari luar bangunan dengan pipa dari dalam bangunan untuk
menghindari terjadinya patah ataupun bengkok akibat terjadinya
penurunan tanah ataupun struktur bangunan.
Pemasangan Ven Udara Otomatis harus disediakan ditempat- tempat
tertinggi dan kantong udara.
Selubung Pipa
Selubung untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa
tersebut menembus konstruksi beton.
Selubung harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan
kelonggaran di luar pipa ataupun isolasi.
Page 66 of 118
Selubung untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja.
Untuk yang mempunyai kedap air harus digunakan sayap.
Untuk pipa-pipa yang akan menembus konstruksi bangunan yang
mempunyai lapisan kedap air (water proofing) harus dari jenis
"Flushing Sleeves".
Rongga antara pipa dan selubung harus dibuat kedap air dengan rubber
sealed atau "Caulk"
Katup Label (Valve Tag)
Tags untuk katup harus disediakan di tempat-tempat penting guna
operasi dan pemeliharaan.
Fungsi-fungsi seperti "Normally Open" atau "Normally Close" harus
ditunjukkan di tags katup.
Tags untuk katup harus terbuat dari plat metal dan diikat dengan rantai
atau kawat.
Pembersihan
Setelah pemasangan dan sebelumuji coba pengoperasian dilaksanakan,
pemipaan di setiap service harus dibersihkan dengan seksama,
menggunakan cara-cara/metoda-metoda yang disetujui sampai semua
benda-benda asing disingkirkan.
Desinfeksi :
Dari 50 mg/l chlor selama 24 jam setelah itu dibilas atau dari 200 mg/l
chlor selama 1 jam setelah itudibilas.
Untuk bak air dipoles dengan cairan 200 mg/l chlor selama 1 jam dan
setelah itu dibilas.
d. Pengujian
Sebelum dilakukan testing dilakukan dahulu :
Pemeriksaan sebagian-sebagian
Pemeriksaan setelah pemasangan
Tujuannya untuk mengetahui apakah konstruksi, fungsi, dan sistemnya
sudah memenuhi syarat dan sesuai dengan rencana.
Kontraktor harus melakukan pengujian terhadap setiap jenis alat.
Pipa yang akan ditanam atau dipasang di luar harus dites terlebih
dahulu sebelum diurug, dengan bagian perbagian, dengan tekanan 1,5
x tekanan kerja selama 1 jam tanpa ada penurunan tekanan (antara
10 kg/cm2) dan dilanjutkan pengujian per sistem.
Setelah alat plumbing dipasang, dites selama ± 2 menit tanpa
penurunan tekanan, berlaku untuk umum kecuali untuk monoblock dan
faucet dan ditentukan oleh Pengawas.
Tangki air setelah dibersihkan harus diuji selama 24 jam tanpa ada
penurunan tinggi air.
Setelah pipa dan tangki diuji, dibersihkan dan dilakukan desinfeksi
sesuai PPI dengan sisa kadar chloor 0,2 ppm atau lebih, baik yang di
pipa atau di tangki.
Setelah itu dibersihkan (dibilas) dengan air bersih.
Page 67 of 118
Pengisian pipa dengan air dilakukan sedikit demi sedikit dengan
pompa khusus untuk pengetesan.
Untuk mengetahui setiap alat berfungsi sesuai perencanaan, dilakukan
pengujian sistem aliran sampai tercapai pengukuran yang diminta
dalam perencanaan seperti kapasitas pompa, kebisingan pompa (± 60
d ), tekanan air keluar kran 0,3 kg/ cm2 dan lain-lain.
Semua pengetesan disaksikan oleh Pengawas dan akan dikeluarkan
sertifikat oleh Pengawas.
e. Pengecatan
Barang-barang yang harus dicat antara lain:
Pipa servis
Support pipa dan peralatan konstruksi besi
Flens
Peralatan yang belum dicat dari pabrik
Peralatan yang catnya harus diperbarui
Pengecatan pada pipa air bersih dan air panas hanya diberi tanda arah
panah jalur pipa tersebut.
Untuk pipa-pipa terlihat (exposed) harus diberi tanda dengan warna atau
cat yang warnanya akan ditentukan kemudian oleh Pengawas.
Untuk pipa-pipa dalam ceiling agar mudah dikenali diberikan tanda
warna/cat pada setiap jarak 4 m pada pipa-pipa induk begitu pula pipa-pipa
pada shaft dimana terletak pintu pemeriksaan
Untuk pipa air pemadam, pengecatan harus berwarna merah dan harus
dapat memberi indikasi adanya Instalasi Pemadam Kebakaran.
f. Testing dan Commissioning
Kontraktor akan melakukan semua testing pengukuran secara parsial dan
secara system, untuk mengetahui apakah seluruh instalasi yang sudah
dilaksanakaan berfungsi dengan baik dan memenuhi persyaratan yang
ditentukan.
Semua tenaga, bahan, perlengkapan yang diperlukan untuk pelaksanaan
testing adalah tanggung jawab Kontraktor. Prosedur dan persyaratan
pelaksanaan testing dan hasil test harus memenuhi semua persyaratan
yang dianjurkan oleh pabrik dan persyaratan lain yang telah ditentukan.
PASAL 3
PEKERJAAN INSTALASI SISTEM AIR BERSIH
1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi seluruh pekerjaan instalasi sistem air bersih yaitu penyediaan tenaga kerja,
pengadaan, pembuatan, pemasangan : tanki persediaan air bersih, pompa suplai,
pemipaan, pengkabelan, panel listrik, peralatan instrumen dan pengendalian, peralatan
Page 68 of 118
penunjang dan plumbing, bahan-bahan utama dan pembantu, sehingga diperoleh
instalasi sistem air bersih yang lengkap dan baik, sesuai dengan spesifikasi, gambar
rencana dan bill of quantity.
Page 69 of 118
Tangga
Pipa Vent penghubung maupun vent ke udara luar
Pipa peluap dan pipa penguras
Indikator muka air
Selubung untuk laluan pipa masuk, pipa hisap, pipa penguras,
kabel, dsb.
Sistem Pengendalian
Muka air dalam tangki air atas mengendalikan pompa pemindah.
Pompa akan hidup pada saat air turun mencapai muka air tertentu
Pompa akan mati bila muka air sudah mendekati tepi pipa peluap
Spesifikasi Roof Tank
Type : Fiberreinforced Plastic Modular / FRP
Kapasitas : Sesuai Gambar...... m3
Material : Fiberreinforced Plastic Modular / FRP
ii. Pompa Transfer / Pemindah
Berfungsi untuk memindahkan air dari tangki air bawah ke tangki air
atas (Roof Tank).
Sistem pompa pemindah sekurang-kurangnya terdiri dari 2 (dua)
pompa.
Pompa pemindah akan bekerja otomatis oleh level switch yang
dipasang di tangki bawah maupun tangki atas.
Motor Horse-power (Nameplate HP) rating harus dipilih sesuai dengan
kebutuhan motor horse-power bila pompa berkerja dengan ukuran
Impeller maksimum (full size impeller) agar motor tidak menjadi
‘overloading’.
Penggunaan seal dengan ketentuan: Untuk shut-off head kurang dari
10 kg/cm2 boleh menggunakan ‘stuffing-box with gland packing seal’.
Sedangkan untuk shut-off head 10 kg/cm2 atau lebih harus
menggunakan ‘Mechanical seal’
Setiap pompa pemindah antara lain terdiri dari :
Pompa Centrifugal End Suction lengkap dengan motor
Inlet dan Outlet headers
Katup–katup inlet dan outlet
Check valve anti pukulan air
Inlet Strainers
Panel daya dan Pengendalian
Level switch untuk ON / OFF
Level switch untuk proteksi pompa
Pengkabelan
Penunjuk tekanan pada inlet dan outlet pompa
Dudukan pompa
Coupling And Baseplate
Page 70 of 118
Harus dari jenis kopel langsung dengan ‘flexible coupling’ yang
sesuai untuk torsi dan HP dari motor penggerak dan dilengkapi
dengan pelindung (coupling guard).
Pompa dan motor harus didudukan di atas plat landasan
(baseplate) dengan konstruksi pabrik dari bahan baja shell atau
besi tuang dengan dudukan peredam getar untuk setiap alat.
Harus tersedia perlengkapan untuk pengaturan kesejajaran antara
Pompa dan motor serta dilengkapi dengan pasak untuk mematikan
posisi pompa.
Kelengkapan
Setiap pompa harus dilengkapi dengan katup searah pada posisi
tekan, katup penutup dan flexible connection pada posisi hisap
maupun posisi tekannya dan dilengkapi strainer pada sisi hisap
pompa.
Setiap pompa harus dilengkapi dengan pengukur tekanan (pressure
gauge) dengan katup isolasi, dipasang sesuai dengan gambar.
Setiap pompa harus dilengkapi dengan pemipaan drain untuk
penampungan drain dari casing dan seal, yang dialirkan melalui
saluran ada baseplate, menuju ke saluran air hujan terdekat.
Setiap pompa harus dilengkapi dengan katup pelepas udara,
penutup poros, flange dan mur baut pengikat, baut untuk pondasi
dan kelengkapan lainnya.
Penyesuaian Impeller
Kontraktor harus menghitung kembali tinggi tekan nominal sistem
pemipaan untuk mendapatkan besar kebutuhan tinggi tekan aktual.
Dalam hal ini, pompa didatangkan harus dalam keadaan dengan
impeller/ sudu-sudu yang utuh dan motor penggerak yang mampu
untuk menjalankan pompa dengan kondisi full-size impeller tanpa
terjadi ‘overloading’.
Sesudah ‘test-run’, kontraktor harus menghitung aliran pada setiap
sistem dan dengan seijin Pengawas dapat melakukan pemotongan
impeller untuk penyesuaian dengan kondisi pembebanan sesuai
dengan kurva pompa
Pengaturan pompa adalah sebagai berikut :
Pompa akan bekerja bila muka air di tangki atas turun mencapai
level L dan akan stop apabila muka air naik sampai level H.
Semua pompa akan berhenti apabila muka air di tangki bawah
turun sampai level LL.
Spesifikasi Pompa Transfer
Tipe : Centrifugal End Suction Pump Direct Coupled
with Electro Motor
Kapasitas : Sesuai gambar liter/menit
Page 71 of 118
Tekanan : Sesuai gambar m
Motor Rated : 3,7 kw ; 380 V/III Phase/50 Hz
Shaft Seal : Mechanical
Casing : Cast Iron/Standard Manufacturer
Speed : 3000 rpm.
Base Frame : Cast Iron or Steel
Efisiensi : Minimum 80%
Impeler : Bronze / Stainless Steel
iii. Pompa Packaged Booster / Distribusi
Berfungsi untuk mengalirkan air ke alat-alat plumbing pada lantai-
lantai yang membutuhkan, dan harus mampu menjaga tekanan air di
dalam pipa pada setiap lantai merata.
Pompa Packaged Booster harus mampu memasok kebutuhan air
kepada pemakai setiap variasi laju aliran pada setiap saat secara
otomatis.
Setiap pompa pakage boster sekurang-kurangnya harus terdiri dari 2
pompa yang bekerja paralel sedangkan laju aliran masing-masing
pompa berdasarkan standard pabrik perakit pompa pakage booster.
Peralatan kendali, untuk laju aliran sampai dengan 40 m3/jam boleh
mempergunakan Pressure Control System.
Setiap pompa pakage booster terdiri dari peralatan sbb :
Pompa Centrifugal End Suction lengkap dengan motor
Tangki tekan dengan tipe membrane
Inlet dan Outlet header
Katup-katup inlet dan outlet
Check valve anti pukulan air
Inlet strainers per pompa
Panel daya dan pengendalian
Pressure switch / flow monitor switch
Pressure gauges pada inlet dan outlet pompa
Pengkabelan
Dudukan pompa
Pengaturan pompa pada sistem pressure control
Pompa pertama bekerja apabila tekanan air di jaringan turun
sampai ambang batas L pada pressure switch (PS1).
Pompa kedua bekerja apabila tekanan air di jaringan masih turun
sampai ambang batas L pada pressure switch (PS2) dan
seterusnya.
Pompa pertama, kedua dan seterusnya berhenti apabila tekanan air
di jaringan pemakai naik sampai ambang batas H di PS1, PS2 dan
seterusnya.
Penentuan daerah kerja pompa juga ditentukan oleh kurva
pemilihan pompa yang akan dipakai.
Page 72 of 118
Pompa yang sedang bekerja dapat tiba-tiba berhenti apabila muka
air di tangki hisap turun sampai batas LL, dan akan kembali
normal apabila muka air naik sampai batas “ L ”.
Spesifikasi pompa distribusi:
Tipe : Packaged Bosster Pump Standard
Manufacturer (tipe outdoor), lengkap
dengan tangki tekan, variable speed system
Kapasitas : Sesuai gambar liter/menit
Tekanan : Sesuai gambar m
Motor Rated : 2,2 kw ; 380 V/III Phase/50 Hz
Shaft Seal : Mechanical
Casing : Cast Iron/Standard Manufacturer
Speed : 2900 rpm.
Base Frame : Cast Iron or Steel
Efisiensi : Minimum 80%
iv. Pompa Suplai (Deep Well)
Uraian lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut :
Mengurus semua izin terkait yang diperlukan.
Pembuatan sumur dalam dan pengujiannya.
Pengadaan, pemasangan dan pengujian Pompa sumur dalam
Pengadaan, pemasangan dan pengujian Pengkabelan.
Pengadaan, pemasangan dan pengujian Panel listrik.
Pengadaan, pemasangan dan pengujian peralatan instrumen dan
kontrol.
Penyambungan ke semua peralatan penunjang.
Penyambungan ke semua peralatan pemakai.
Pembuatan shops drawings
Pembuatan As Built Drawings
Persyaratan, Peraturan, dan Referensi
Peraturan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini
antara lain:
- Peraturan dan persyaratan yang dikeluarkan oleh PAM
maupun Direktorat Geologi.
- Peraturan dan persyaratan yang dikeluarkan oleh Dinas
Keselamatan Kerja.
- Peraturan dan persyaratan teknis yang terkait sebagaimana
ditentukan di RKS untuk Pekerjaan Sistem Plumbing.
Perijinan
- Kontraktor sumur bor harus mempunyai surat izin
perusahaan Pengeboran air tanah yang dikeluarkan oleh
Direktorat Geologi Tata Lingkungan Departemen
Pertambangan dan Energi, SIPP di wilayah setempat dan
izin-izin lainnya yang diwajibkan.
Page 73 of 118
- Kontraktor harus mengurus semua perizinan pengeboran air
tanah. Biaya pengurusan dan biaya perizinan menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
Spesifikasi Pompa Deep Well
Tipe : Submersible Pump Direct Coupled with Electro
Motor
Kapasitas : Sesuai gambar liter/menit
Tekanan : Sesuai gambar m.
Motor Rated : Sesuai gambar kw ; 380 V/III Phase/50 Hz
Shaft Seal : Mechanical
Casing : Cast Iron/Standard Manufacturer
Speed : 3000 rpm.
Base Frame : Cast Iron or Steel
Efisiensi : Minimum 80%
Impeler : Bronze / Stainless Steel
Persyaratan dan Pelaksanaan Pekerjaan
Peralatan pengeboran yang digunakan harus mesin bor yang
memadai dan sesuai dengan rekayasa, konstruksi dan keadaan
tanah.
Sebelum memulai pekerjaan pengeboran, Kontraktor harus
menyampaikan gambar kerja kepada pengawas untuk mendapat
persetujuan yang menunjukkan letak sumur maupun konstruksi
pengeboran.
Setiap sumur harus mampu mengeluarkan air sebanyak 12
m³/jam dan 240 m³/hari.
Kedalaman sumur diperkirakan 50 meter.
Konstruksi sumur dibuat sekurang-kurangnya sebagai berikut :
- Pipa jambang 150 mm sedalam 20 meter, 5 meter bagian luar
atas dicor beton, agar air pada kedalaman ini tidak masuk ke
sumur.
- Pipa naik 100 mm sedalam 30 meter dari ujung jambang, di
sebelah luarnya diisi koral / pasir cuci.
Page 74 of 118
- Bila pengeboran menembus batu karang di daerah pipa naik
maka di luar pipa naik setebal batu karang harus dicor beton
agar sumber air yang melalui batu karang tidak diambil.
- Bila pengeboran menembus batu karang pada bagian ujung
sumur, maka lubang pada batu karang harus ditutup kembali
dengan beton cor, dan ujung sumur akan berhenti di atas batu
karang.
Testing dan Commissioning
Kontraktor harus melakukan pengujian lengkap antara lain :
- Pengujian debit dan penurunan muka air (Drawdown Test)
- Pengujian pemulihan kedalaman muka air (Recovery Test)
- Pengujian terus menerus 3 kali 24 jam.
- Pengujian kualitas air oleh laboratorium.
- Pengujian yang diwajibkan oleh instansi Pemerintah yang
berwenang.
Semua peralatan uji, sumber daya dan biaya uji dibebankan
kepada Kontraktor.
Peralatan uji yang digunakan harus dapat diandalkan, sudah ditera dan
mudah dibaca secara terus menerus, peralatan uji tersebut antara lain:
Pengukur debit, dengan meter air putar atau meter air Venturi.
Penduga permukaan air, dengan membran tekan atau sistem
electroda lampu listrik arus lemah.
Serah terima pekerjaan harus disertai:
Gambar sumur terpasang secara detail.
Seluruh laporan hasil pengujian.
Sumur dalam harus mempunyai kelengkapan antara lain:
Vent sumur
Katup pengatur
Katup penahan aliran balik.
Manometer.
Katup pelepas udara otomatis.
Page 75 of 118
Bahan tangki terbuat dari Wound polyester sedangkan screen terbuat
dari bronze atau stainless stell.
Filter terdiri dari :
Tangki termasuk screen
Filter Media
Valves
Interconnecting piping
Instruments
Life Indicator
Perpipaan
Spesifikasi Filter:
Type : Vertical Cylinder Tank
Kapasitas : 0,4 m3/menit
Tekanan : 37 m
Material : Mild Steel with epoxy coating
vi. Water Level Controller
Jenis : Floatless, electrode water level controller
Tegangan operasi : 24 volt , DC,
Lokasi : Roof Tank dan Ground Tank
Type : Electric dengan sitem relay ex Jerman.
Dipasang electrode pada roof tank dan ground tank untuk mengatur kerja
pompa transfer dan juga dipasang electrode untuk mengatur kerja pompa
deep well.
vii. Panel Kontrol Start – Stop dan Monitor
Konstruksi Panel
Panel harus terbuat dari pelat baja dengan ketebalan minimum 2
mm, rangka pelat baja konstruksi las dicat meni tahan karat dan cat
finish (cat bakar) warna abu-abu.
Tekukan-tekukan dan sambungan-sambungan antara pelat satu dan
yang lainnya harus dibuat rapi sehingga tidak terdapat tonjolan-
tonjolan bekas las.
Panel dilengkapi dengan pintu luar, pintu dalam, kunci dan handle
sehingga aman tetapi mudah pemeliharaan.
Komponen-komponen panel harus satu merk.
Motor-motor listrik yang mempunyai rating 5,5 HP keatas harus
dilengkapi dengan wye-delta starting unit.
Hal tersebut diatas tidak berlaku bagi mesin-mesin yang telah
memiliki bult-in starting device.
Pemasangan komponen-komponen panel harus diatur rapi dan
diperkuat sehingga tahan oleh ganguan mekanis.
Page 76 of 118
Kabel yang digunakan dari jenis NYAF dan harus mempunyai
kemampuan hantar arus setingkat lebih besar dari rating pengaman
rangkaian dimana kabel digunakan.
Pemasangan kabel instalasiharus menggunakan sepatu kabel.
Komponen-komponen switching pada panel seperti magnetic
contactor, timer switch, disconnecting switch dan lain-lain harus
mempunyai rating setingkat lebih tinggi dari rating pengaman
rangkaian komponen-komponen tersebut.
Untuk pemasangan kabel instalasi didalam panel harus disediakan
terminal penyambung yang disusun rapi dan ditempatkan pada
lokasi yang tepat dalam arti kata pada bagian panel dimana kabel
instalasi tersebut masuk dan keluar dari terminal penyambungan.
Pada setiap komponen panel, sepatu kabel, kabel instalasi serta
terminal penyambungan kabel harus diberi indikasi/lebel/sign
plates mengenai nama terminal / peralatan yang diatur instalasi
listriknya, label itu harus terbuat dari pelat alluminium atau sesuai
standard DIN 4070.
Kemampuan Operasi
Panel kontrol Start-stop dan Monitor pompa air bersih
Panel kontrol pompa harus dapat beroperasi untuk:
Menjalankan dan mematikan pompa.
Mengatur pengoperasian sitem pompa distribusi air bersih secara
bergantian
Mengatur seperti tersebut diatas harus dapat dilakukan baik secara
otomatis maupun secara manual.
Pemilihan tersebut harus dapat dilakukan melalui saklar pilih
/selektor switch.
Panel kontrol harus dilengkapi dengan alat peraga visual (wiring
diagram yang dilengkapi denagn indicator lamp, sehingga dari
panel kontrol tersebut dapat dimonitor operasi sistem pompa
distribusi air bersih.
Dari panel kontrol harus dapat diketahui bila kondisi air didalam
ground reservoir telah mencapai level yang paling rendah.
Operasi otomatis dengan menggunakan sensor tekanan (pressure
switch) yang dipasang pada pressure tank dan pressure switch yang
dipasang didalam pipa instalasi air bersih, sehingga bila tekanan
menurun pada nilai tertentu (nilai setting pressure switch yang
paling kecil), maka salah satu pompa akan beroperasi, sebaliknya
bila tekanan telah mencapai harga tertentu (nilai setting yang
besar), maka pompa yang sedang beroperasi akan berhenti.
Operasi sistem pompa distribusi air bersih seperti tersebut diatas
akan terus berlangsung selama persediaan air didalam ground
Page 77 of 118
reservoir berada pada batas-batas tertentu (maximum level),
sedangkan apabila level air didalam ground reservoir telah
mencapai batas-batas tertentu (minimum level) maka pompa akan
berhenti secara otomatis.
Pengaturan tersebut dilakukan dengan menggunakan alat pengatur
water level control unit yang dilengkapi dengan electroda.
Kondisi air yang paling rendah seperti disebutkan di atas harus
dapat dimonitor pada panel kontrol secara visual berupa diagram
instalasi yang dilengkapi dengan lampu indikator
PASAL 4
PEKERJAAN INSTALASI SISTEM AIR KOTOR / LIMBAH
1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi seluruh pekerjaan instalasi sistem air kotor/limbah yaitu penyediaan tenaga
kerja, pengadaan, pembuatan, pemasangan : bak sewage / sump pit, sewage treatment
plant, pompa sump pit, control box, manhole, sumur resapan, grease interceptor, floor
drain, roof drain, canopy drain, floor clean out, bahan-bahan utama dan pembantu,
sehingga diperoleh instalasi sistem air limbah yang lengkap dan baik, sesuai dengan
spesifikasi, gambar rencana dan bill of quantity.
Page 78 of 118
Untuk pipa ventilasi dipasang bersatu dengan dinding dengan diameter 1-1 1/2"
untuk masing-masing fictures yang membutuhkan.
Kemudian diteruskan oleh pipa induk ventilasi yang berada pada shaf dimana
perlepasan akhir pada lantai atap dilengkapi dengan vent-cup
Gelang karet / rubber ring untuk perapat sambungan pipa harus disimpan secara
baik pada tempat kering dan sejuk sehingga tidak terjadi perunahan sifat fisika
dan kimia karet tersebut.
Pipa harus dipasang secara sentris pada sambungannya .
Gelang karet tidak boleh terpuntir pada saat pemasangan dan pipa harus ditekan
dengan alat khusus untuk mendapatkan tekanan yang merata pada setiap
sambungan.
Persyaratan Pelaksanaan Pemipaan :
Pipa Tegak,
- Pipa harus dipasang dengan dudukan baja dan klem dari baja.
- Jarak maximum antara klem adalah 300 cm atau pada setiap jarak sejauh
jarak lantai ke lantai.
- Pipa tegak terpasang didalam shaft sesuai dengan gambar.
Pipa datar,
- Pipa harus dipasang dengan penggantung dari baja seperti penggantung
pipa air bersih
- Jarak antara penggantung harus mengikuti ketentuan berikut :
dia. 2 inch atau lebih kecil, setiap 200 cm
dia. 2 inch atau lebih besar, setiap 300 cm
dengan kemiringan minimum sebesar 1 %.
Pipa yang ditanam dalam tanah,
- Pada sisi bawah dari pipa tegak yang dihubungkan dengan pipa
datar harus diberi dudukan dari blok beton.
- Kedalaman pipa dari titik awal penanaman bervariasi sampai ke
bak titik sambung dengan saluran drainase tapak dengan kemiringan
minimum 0.5 %.
Semua pipa yang berada di dalam bangunan harus dipasang didalam
dinding/bagian dari bangunan pada arah vertikal maupun horizontal.
Sudut belokan yang diperbolehkan adalah 90 dan 45 derajad
Sebelum pipa dipasang, support harus dipasang dahulu dalam keadaan
sempurna.
Sebelum support dipasang harus dicat dengan zinchomate primer pintu.
Semua pemasangan harus rapih dan sebaik mungkin.
Saat pemasangan, ujung pipa yang belum akan disambungkan harus ditutup
dengan plug atau dop.
Semua pipa harus bertumpu dengan baik pada support.
Pipa dan fitting harus bebas dari tegangan dalam yang diakibatkan dari
bahan yang dipaksakan.
Page 79 of 118
Semua pemasangan yang berhubungan (menggantung) menembus pada
Konstruksi bangunan, kontraktor menghubungi Pengawas untuk minta
persetujuan.
Kontraktor harus menyediakan Sleeve dilengkapi dengan sayap untuk pipa-pipa
yang menembus bangunan.
Pipa besi yang ditanam dalam tanah harus dicat dengan aspal tiga kali dan
dilapisi karung sebelum ditanamkan.
Klos-klos kayu harus kayu jati yang sudah tua dan kering, baut-baut serta
murnya dari bahan logam yang tidak berkarat
Dempul karet atau seal dengan kwalitas baik agar digunakan untuk mencegah
kebocoran dan perembesan
b. Bak Sewage / Sump Pit
Apabila ditentukan dalam gambar rencana, maka dibuat bak Sump Pit seperti
disyaratkan.
Bak Sump Pit harus dibuat dari konstruksi beton bertulang, badan rapat air
sedangkan tutup harus rapat udara.
Setiap bagian Sum Pit harus dapat dipompa, maka dasar bak harus miring 1:10
ke arah pompa sedangkan semua ujung sudut dibuat 135°.
Bak Sump Pit harus dilengkapi :
Sleeve untuk pipa sewage masuk dan keluar
Sleeve untuk pipa ven
Sleeve untuk kabel-kabel.
Level switches untuk kendali pompa.
Level switch untuk alarm banjir.
Tangga monyet
Manhole untuk laluan pompa (2 buah)
c. Pompa Sump Pit
Setiap bak Sump Pit harus dipasang minimum dua buah pompa Submersible.
Tipe pompa harus Submersible Sewage dengan komponen sbb:
Cast Iron Casing
Cast iron vortex type Impeller with knife.
Stainless steel shaft
Silicon Carbide
Heavy duty grease lubricated bearing
Stainless steel casing guide rail support
Quick discharge coupling
Spesifikasi motor sbb:
Squirrel cage induction type ( IP 68 )
Winding insulation class F
Water tight
Vertically mounted
Sistem kendali motor pompa
Page 80 of 118
Start dan stop diatur secara otomatis oleh level switches yang berada di bak
sewage.
Pompa bekerja secara bergantian dan bersamaan.
Apabila beban aliran kecil, maka satu pompa bekerja secara bergantian.
Apabila beban aliran besar, maka pompa bekerja bersamaan.
Pengaturan kerja pompa dilakukan dari panel kontrol pompa.
d. Sumur Periksa (Control Box)
Sumur periksa harus dipasang pada setiap perubahan arah maupun setiap jarak
maksimum 20 meter pada pipa air limbah utama dalam tanah.
Sumur periksa harus dibuat dari konstruksi beton.
Dasar sumur bagian dalam berukuran minimal 500 x 1000 mm, serta harus
dibuat beralur sesuai fungsi saluran yaitu, lurus, cabang atau belokan.
Sumur periksa harus dilengkapi dengan tangga monyet, manhole dan pipa vent.
Tutup sumur periksa dapat terbuat dari Stainless steel atau baja yang dilapisi
anti karat.
e. Manhole
Manhole terdiri dari rangka dan tutup dibuat dari besi tuang serta dilapis cat
bitumen.
Rangka dan tutup harus membentuk perangkap, sehingga setelah diisi grease
akan terbentuk penahan bau.
Diameter lubang untuk laluan orang sebesar minimum 500 mm sedangkan
untuk laluan peralatan harus sesuai dengan besaran peralatan tersebut.
Finishing permukaan manhole harus disesuaikan dengan peruntukan lokasi.
Tutup untuk manhole terbuat dari baja tahan karat atau stainless steel.
f. Drainase
Lingkup pekerjaan terdiri dari pengadaan dan pemasangan talang air hujan,
pembuatan saluran air hujan gedung ke saluran drainase luar bangunan, sesuai
dengan gambar rencana.
Pekerjaan Talang Air Hujan
Persyaratan bahan dan peralatan bantu:
Bahan pipa talang
Jenis : pipa PVC
Kelas : AW
Tekanan : 10 kg/cm2
Roof Drain
Jenis : Cast Iron cor
Konstruksi : sesuai gambar rencana
Persyaratan Pelaksanaan Pemipaan :
Pipa Tegak,
- Pipa harus dipasang dengan dudukan baja dan klem dari baja.
- Jarak maximum antara klem adalah 300 cm atau pada setiap jarak
sejauh jarak lantai ke lantai.
- Pipa tegak terpasang didalam shaft sesuai dengan gambar.
Page 81 of 118
Pipa datar,
- Pipa harus dipasang dengan penggantung dari baja seperti
penggantung pipa air bersih
- Jarak antara penggantung harus mengikuti ketentuan berikut ini :
dia. 2 inch atau lebih kecil, setiap 200 cm
dia. 2 inch atau lebih besar, setiap 300 cm
dengan kemiringan minimum sebesar 1 %.
Pipa yang ditanam dalam tanah,
- Pada sisi bawah dari pipa tegak yang dihubungkan dengan pipa
datar harus diberi dudukan dari blok beton.
- Kedalaman pipa dari titik awal penanaman bervariasi sampai ke
bak titik sambung dengan saluran drainase tapak dengan kemiringan
minimum 0.5 %.
Sambungan,
- Sambungan untuk pipa dengan diameter lebih kecil dari 2 inch
menggunakan Solvent Cement.
- Sambungan untuk pipa dengan diameter lebih besar dari 2 inch
menggunakan sambungan Rubber-Ring.
g. Sumur Resapan
Rembesan yang dimaksud disini adalah untuk memasukkan air hujan yang
berasal dari pipa riser sebelum dialirkan over flow nya ke selokan kota.
Air yang akan dimasukkan dalam rembesan adalah air hujan.
Jenis rembesan yang dimaksud disini adalah sumur rembesan, pekerjaan sumur
rembesan akan merupakan pekerjaan divisi sipil / konstruksi.
Konstruksi sumur rembesan antara lain sbb :
Dasar sumur berupa batu kerikil
Dinding sumur berupa dinding berlubang yang dibuat dari beton atau beton
blok berlubang.
Tutup dibuat dari plat beton/ plat baja
Diantara tanah dan dinding luar harus diisi koral dan ijuk sesuai gambar.
Rembesan hanya dapat berfungsi dengan baik di daerah yang mempunyai
lapisan pasir kasar, maka bidang rembesan harus berada di lapisan pasir kasar.
h. Floor Clean Out
Floor Clean Out yang dipergunakan disini adalah Surface Opening
Waterprooved Type
Floor Clean Out terdiri dari:
▪ Chromium plated bronze cover and ring heavy duty type
▪ PVC neck
▪ Bitumen coated cast iron body, screw outlet connection with flange for
waterprooving.
Cover dan ring harus dengan sambungan ulir dilengkapi perapat karet sehingga
mudah dibuka dan ditutup.
Page 82 of 118
i. Roof Drain
Roof Drain yang dipergunakan harus dibuat dari Cast Iron dengan konstruksi
waterproof.
Luas laluan air pada tutup roof drain ialah sebesar dua kali luas penampang
pipa bangunan.
Roof Drain harus terdiri atas 3 bagian sebagai berikut :
▪ Bitumen Coated Cast Iron Body dengan water prooved flange.
▪ Bitumen Coated Neck for adjustable fixing.
▪ Bitumen Coated cover dome type
j. Canopy Drain
Canopy Drain yang dipergunakan adalah Floor Drain Bucket Trap Type.
k. P" TRAP
P" TRAP yang digunakan disini harus jenis single inlet.
Tinggi air minimum pada Trap 8 cm.
P" TRAP yang digunakan disini harus dibuat dari PVC class 5 kg/cm2.
Pemasangan P” TRAP pada setiap FD kamar mandi dan pada jalur utama pipa
buangan air limbah yang menuju bak sewage.
l. Sewage Treatment Plant
Sawage Treatment Plan menggunakan sistem pengolahan dengan menggunakan
bakteri pengurai.
Bahan Sawage Treat Plan dapat terbuat dari fiber glass.
Sistem kerja Sawage Treat Pland yaitu air limbah yang masuk harus dapat
diurai dengan menggunakan bakteri pengurai sehingga air yang dihasilkan dari
dalam Sawge Treatment Plan tersebut layak untuk dibuang ke saluran kota
(tidak berbau)
Sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar rencana dan spesifikasi ini yang
antara lain, tetap tidak terbatas pada :
Sawage Treatment Plan STP / Instalasi Pengolahan Limbah type Pakage
yaitu pengolahan Limbah dengan system gabungan.
Pengadaan dan Pemasangan seluruh peralatan sewage treatment sampai
sistem berjalan sebagaimana yang diinginkan.
Pembuatan gambar ”shop drawing” lengkap dengan sambungan-
sambungan yang dibutuhkan pada pihak lain.
Mengadakan pemeliharaan pada masa pemeliharaan yang ditentukan
selama 12 bulan.
Menyerahkan 3 set buku petunjuk dan perawatan kepada pemberi tugas.
Mengadakan analisa / memeriksakan hasil air buangan ke laboratorium.
Mengurus segala izin-izin yang diperlukan bagi pemasangan instalasi ini.
Kontraktor harus memberikan jaminan sistem yang ditawarkan minimal
selama 3 tahun dan memberikan pula masa garansi peralatan selama 12
bulan.
Page 83 of 118
Sistem pengolahan air limbah (STP) yang akan digunakan adalah type Pagake,
dengan kapasitas pengolahan sebesar 10 m³/hari. Dimana sistem STP yang
handal, biaya investasi yang rendah, pemakaian lahan yang optimal serta biaya
operasional dan biaya-biaya perawatan yang relatif rendah.
Kualitas Effluent pada hasil akhir yang diinginkan adalah :
B.O.D.5 : 30 PPM
S.S : 20 PPM
Pada dasarnya sistem terdiri dari beberapa bagian utama antara lain:
Sludge Tank, Equalization Tank, Clarifier Tank, Biodetox, Polishing Tank,
Clorination Tank, Treated Water Tank.
a. Equalizing/BalancingTank.
Mengumpulkan air kotor yang berasal dari 2 buah pipa tegak sebelum
memasuki tahap pengolahan.
Air memasuki balancing dengan terlebih dahulu melewati grinder.
Grinder berfungi untuk menghancurkan kotoran–kotoran padat.
b. Tangki Aerasi.
Air kotor diaerasi setelah dicampur dan diaduk dengan lumpur aktif
transfer oksigen sebagai pe-aerasi didapatkan dari blower.
c. Tangki Pengendap ( Settling Tank )
Air kotor setelah diaerasi diendapkan disini.
d. Tangki Chlorinasi
Effluent dari setleing tank dibubuhi larutan chlorr (desinfextan).
e. Effluent Tank
Penampungan effluent akhir sebelum dialirkan ke make up water tank
cooling tower dan dialirkan ke saluran kota.
f. Make UpWater Tank (MUWT)
Hasil olah terakhir dari Effluent Tank setelah disaring dalam filter sebelum
digunakan untuk keperluan make up water ke cooling tower (pompa make
up water termasuk pekerjaan cooling tower/ by others).
Persyaratan Bahan dan Material
Air blower minimal berjumlah 2 buah dengan kapasitas yang cukup untuk
aerasi, mixing dan airlift. Blower bekerja bergantian dan diatur oleh suatu
set alat control. Motor dari jenis TEFC, square cage. Blower juga
dilengkapi dengan silencer dan peredam getar. Air blower harus terletak
didalam sewage treatment plant.
Seluruh bagian luar sewage treatment harus terdiri dari beton tulang yang
kedap air. Sewage Treatment Plan ini harus terletak didalam tanah, kecuali
fresh air dan exhaust air grille.
Komunitor lengkap dengan influent camber, Transier Gate dan Bar Screen,
yang terbuat dari Non Corrosive Painted Steel.
Pipa-pipa dari bahan PVC class AW.
Cholrination System dengan Tablet Chlorinator lengkap dengan tangki dan
dozing.
Sump – Pump
Page 84 of 118
Dari type Non Clogging Centrifugal Pump lengkap dengan Check
Valve,Gate valve, Over Load rotection dan Water Level Control.Standby
unit dengan kapasitas yang sesuai dengan kapasitas Sewage Treatment dan
bekerja secara auomatic atau manual.
Exhaust fan minimal dari type propeller yang bekerjanya diatur dengan
timer.
Seluruh peralatan listrik harus dapat bekerja pada tegangan yang tersedia:
220Volt, 1phase, 50 Hz atau 380 Volt, 3phase, 50Hz.
Pada motor dengan daya 5 Hp keatas motor harus dapat bekerja pada
starter type star delta.
Sistem Chemical Feeder.
Sistem ventilasi untuk pembuangan udara bekas proses keluar ruangan
STP.
Semua sistem harus dijamin kontinuitasnya dengan adanya cadangan
peralatan atau alat-alat diatur bekerja bergantian dengan timer atau level
control.
Pengujian
Semua peralatan dan pemipaan terlebih dahulu di test, dengan pengawasan
Direksi.
Pipa-pipa untuk aerasi harus ditest secara hydraulis dengan tekanan ± 1,5
kali tekanan kerja.
Testing terhadap kualitas air buangan, dapat dilakukan di laboratorium
dengan pengambilan sample dibawah petunjuk Direksi.
Testing dilakukan minimal 1 bulan sekali selama masa pemeliharaan
terhadap :
- B.O.D.
- Suspende Solid
- Bacteriology
Training dan Petunjuk Operasi
Kontraktor harus memberi training dan petunjuk-petunjuk operasi kepada
operator yang ditunjuk terutama tentang hal-hal sebagai berikut:
Cara menangani sistem pengolahan.
Cara pemeliharaan.
Cara pengetesan hasil air buangan.
Cara menangani sistem bila terjadi gangguan / trouble shooting.
3. Bahan dan peralatan yang dipasang untuk pekerjaan plumbing, sistem air bersih dan
sistem air kotor / limbah harus memenuhi spesifikasi. Kontraktor dimungkinkan untuk
mengajukan alternatif lain yang setara dengan yang dispesifikasi ke Pengawas.
Kontraktor baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis dari Pengawas.
Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut
Page 85 of 118
NO. URAIAN MERK
PASAL 5
PEKERJAAN LISTRIK ARUS KUAT
1. Umum
a. Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik
dalam spesifikasi ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-
bahan dan peralatan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan
pada spesifikasi ini.
b. Gambar rencana dan spesifikasi adalah merupakan bagian yang saling
melengkapi dan sesuatu yang tercantum di dalam gambar dan spesifikasi bersifat
mengikat
c. Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang
dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban
Page 86 of 118
Kontraktor untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut, sehingga sesuai
dengan ketentuan pada RKS ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.
d. Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan harus dikerjakan oleh tenaga
instalatur yang mempunyai reputasi yang baik, yang cakap dan berpengalaman
dalam bidangnya, serta terdaftar sebagai instalatir resmi PLN dengan memegang
pas instalatir kelas tertinggi (D) yang masih berlaku untuk tahun terakhir yang
berjalan.
e. Seluruh pekerjaan instalasi harus dikerjakan menurut "Peraturan Umum Instalasi
Listrik di Indonesia edisi terakhir tahun 2011 (PUIL) dan Peraturan PLN (SPLN)"
sebagai petunjuk dan juga peraturan yang berlaku pada daerah setempat dan
standar-standar/kode-kode lainnya yang diakui (VDE, DIN).
2. Lingkup Pekerjaan
a. Meliputi seluruh pekerjaan instalasi elektrikal yaitu penyediaan tenaga kerja,
pengadaan, pembuatan, pemasangan Instalasi Sistem elektrikal, bahan-bahan
utama dan pembantu, sehingga diperoleh suatu instalasi elektrikal yang lengkap
dan baik, serta diuji dengan seksama agar siap dipergunakan dan sesuai dengan
spesifikasi, gambar rencana dan bill of quantity.
b. Pengadaan, pemasangan dan pengaturan dari perlengkapan dan bahan yang
disebutkan dalam gambar atau Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini, antara lain:
Sistim penerangan secara lengkap termasuk di dalamnya pengkawatan dan
konduit, titik nyala lampu, armature, saklar dan seluruh stop-kontak.
Kabel feeder untuk panel penerangan dan panel-panel tenaga
Panel-panel penerangan, Panel-panel tenaga, Panel Distribusi Utama (PDTR)
secara lengkap.
Pengadaan dan pemasangan peralatan kontrol berikut panelnya.
Pekerjaan pentanahan / grounding
c. Pengadaan, pemasangan dan mengecek ulang atas design, baik yang telah
disebutkan dalam gambar / Rencana Kerja dan Syarat-syarat maupun yang tidak
disebutkan namun secara umum/teknis diperlukan untuk memperoleh suatu sistim
yang sempurna, aman, siap pakai dan handal.
d. Menyelenggarakan pemeriksaan, pengujian, dan pengesahan seluruh instalasi
listrik yang terpasang.
e. Gambar listrik menunjukkan keseluruhan besaran dan jumlahnya serta
persyaratan dari keperluan instalasi, instalasi harus menyesuaikan kondisi
setempat pada proyek. Gambar-gambar arsitektur dan struktur harus berkaitan
dengan kontruksi dan detail akhir dari proyek, sedangkan gambar-gambar lainnya
harus berkaitan dengan kontruksi detail yang berhubungan dengan masing-masing
pekerjaan. Kontraktor harus melengkapi seluruh keperluan lebih lanjut seperti
"shop drawing" dan gambar-gambar detail.
f. Sebelum pekerjaan diserahkan seluruhnya ataupun secara bertahap, Kontraktor
wajib menyerahkan kepada Pengawas sebanyak 4 (empat) set gambar yang disebut
Page 87 of 118
"as built drawing" yaitu gambar dari semua material, peralatan dan instalasi sistem
listrik.
Page 88 of 118
bakar, warna dan cat akan ditentukan kemudian oleh pihak Owner. Pintu
panelpanel harus dilengkapi dengan master key.
Konstruksi dalam panel-panel serta letak dari komponen-komponen dan
sebagainya harus diatur sedemikian rupa sehingga perbaikan dan atau
penyambungan pada komponen dapat dengan mudah dilaksanakan tanpa
mengganggu komponen-komponen lainnya.
Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan
keperluannya dan telah disetujui oleh Pengawas. Spare space harus disediakan
seusai gambar.
Body / badan panel harus ditanahkan secara sempurna.
Komponen panel :
Accessories
Bus bar, terminal terminal, isolator switch dan perlengkapan lainnya
harus buatan pabrik dan berkualitas dan dipasang di dalam panel dengan
kuat dan tidak boleh ada bagian yang bergetar.
Busbar
Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdiri dari 3 busbar
phase R-S-T, 1 busbar netral dan 1 busbar untuk grounding.
Besarnya busbar harus diperhitungkan dengan besar arus yang
mengalir dalam busbar tersebut tanpa menyebabkan kenaikkan suhu
lebih besar dari 65°C. Untuk itu penampang busbar harus sesuai
ketentuan dalam PUIL 2011.
Setiap busbar copper harus diberi warna sesuai peraturan PLN,
dimana lapisan warna busbar tersebut harus tahan terhadap panas
yang timbul.
Busbar minimal harus dari bahan tembaga yang lapisan luarnya
dilapis dengan lapisan perak dengan ukuran sesuai dengan
kemampuan arus 150 % dari arus beban terpasang yang ukurannya
disesuaikan dengan aturan PUIL (daftar no. 630-DI-D4/PUIL 2011).
Semua busbar/rel harus dicat dan dipegang oleh bahan isolator
dengan kuat dan baik ke rangka panel. Semua busbar/rel harus dicat
dengan warna yang sesuai dengan disebutkan pada PUIL. Cat-cat
tersebut harus tahan sampai temperatur 75 °C.
Busbar disusun dan dipegang oleh isolator dengan baik untuk sistem
3 , 4 kawat seperti ditunjuk dalam gambar. Setiap panel harus
mempunyai bus netral yang diisolir terhadap tanah dan sebuah bus
penatanahan yang telanjang diklem dengan kuat pada frame dan
panel dilengkapi klem untuk pentanahan. dari panel peralatan perlu
diketanahkan maximum 2 .
• Bus bar adalah batang tembaga murni dengan minimum
conduktivitas 98%, rating amper sesuai gambar.
• Bus bar harus dicat sesuai dengan kode warna dalam PUIL sebagai
berikut:
Page 89 of 118
Phasa : Merah, Kuning dan Hitam
Netral : Biru
Ground : Hijau / Kuning
Circuit Breaker Motor Operated
Rating arus : sesuai gambar rencana
Insulation rating : 750 V AC
Voltage Rating : 380 V, 50 Hz
Rated Breaking Cap : 70 kA (500 V, 50 Hz) dengan Arc chute
Relay : Thermis dan magnetis over current release,
under voltage release, Auxiliary contact
block (2 NO+1 NC) Electrical interlocking
dengan CB genset.
Drive : Motor, 220 V, 50 Hz
Penggunaan MCCB untuk :
- Outgoing pada PDTR
- Incoming pada panel beban sampai dengan minimal 20A
1 phase
- Breaking capasity sesuai dengan Gambar Rencana.
Circiuit breaker harus dari tipe automatic trip dengan kombinasi
thermal dan instantaneouse magnetic unit
Main Circuit Breaker dari setiap panel emergensi harus dilengkapi
shunt trip terminal.
Moulded Case Circuit Breaker
Insulation rating : 380 V
Dilengkapi dengan : Thermal Release dan Electronic Over Current
Rating Arus In : 16 A Breaking cap 10 kA
32 A Breaking cap 10 kA
50 A Breaking cap 25 kA
100 A Breaking cap 50 kA
Dan lain lain sesuai gambar rencana
Page 90 of 118
Dari type rotary switch, untuk switching. Rated voltage 380 Volt AC
insulation 660 V.
Rotary Switch (On Off Cam Switch)
Rated Tegangan : 500 V ZC
Rated Arus max : 63 A
Pemasangan pada base plate, jumlah pole : 4 pole
Lampu Indikator
Tube lamp pijar 5 watt diameter 54 mm, warna : merah, kuning, biru
Push Button
Panel mounting, double on - 1, off - 0. Semua push button dilengkapi
dengan lampu indikator untuk menyatakan sistem dalam on atau off
Alat Ukur
Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi flush mounting dalam
kotak tahan getaran. Untuk Ampermeter dan Voltmeter dengan ukuran
96 x 96 mm dengan skala linier dan ketelitian 1% dan bebas pengaruh
induksi serta bersertifikat tera dari LMK / PLN ( minimum 1 buah untuk
setiap jenis alat ukur). Komponen-komponen pengukuran yang dipakai:
- KW meter
Rated voltage : 3 x 380 Volt
Rated current output transformer : 1,2 x In Continue
Ocuracy Class : 2,0
Baseplate of moulded plastic
The Register : 6 (six) cipher rollers
double pengukuran
- Amperemeter
Class : 1,5
Overload cap : 1,2 x In Continue
Ukuran : 90 x 90 mm
Skala : 0 – 2.500 A
Type : Moving Iron, untuk pengukuran AC
Ketelitian : + 1,5% untuk pengukuran AC
- Voltmeter
Class : 1,5
Overload cap : 1,2 x In Continue
Ukuran : 90 x 90 mm
Skala : 0 – 500 A
Ketelitian : + 1,5% untuk pengukuran AC
- Frequency Meter
- Cos Phi Meter
Saklar Tunggal / Ganda
Rocker mekanisme, modular, rating 10 A, 220 Volt AC
Type : Decorative push-push, flush, segi empat
Plates : Steel
Socket Outlet dan Switch tipe Dinding
Type : Flush
Terminal : 2 P + e, 220 V, AC 10 A
Untuk outlet + switch : 10 A / 16 A
Page 91 of 118
Bentuk : Persegi dengan outlet, switch, pilot lamp
Cord Outlet
Flush type, untuk cord outlet telephone, telex, sound system, dll
Bentuk : persegi dengan outlet plate: stainless steel
Grid Swicth
Rocker mekanisme, modular, grid system
Rating switch : 20 A one way SP switch
Group : 4, 6, 12, 18, dan 24 group
Plates : Stainless Steel
g. Panel Kontrol Genset (PKG)
Umum
Panel tegangan rendah harus mengikuti standard VDE / DIN dan juga harus
mengikuti peraturan IEC dan PUIL 2011.
Panel-panel harus dibuat dari plat besi tebal 2 mm dengan rangka besi dan
seluruhnya harus di Zinchromate dan di duco 2 kali dan harus dipakai cat
dengan powder coating, warna abu – abu Kanzai atau akan ditentukan
kemudian.
Pintu dari panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan master key. Konstruksi
dalam panel-panel serta letak dari komponen-komponen dan sebagainya harus
diatur sedemikian rupa, sehingga bila perlu dilaksanakan perbaikan-perbaikan,
penyambungan-penyambungan pada komponen-komponen dapat mudah
dilaksanakan tanpa mengganggu komponen - komponen lainnya.
Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdiri dari 3 busbar phase R-
ST, 1 busbar netral dan 1 busbar untuk grounding, besarnya busbar harus
diperhitungkan untuk besar arus yang akan mengalir dalam busbar tersebut
tanpa menyebabkan suhu yang lebih dari 65°C. Setiap busbar copper harus
diberi warna sesuai peraturan PLN, lapisan yang dipergunakan untuk memberi
warna busbar dan seluruh harus spasi dari jenis yang tahan terhadap kenaikan
suhu yang diperbolehkan.
Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semiflush mounting dalam kotak
tahan getaran, untuk Ampere meter dan Volt meter dengan ukuran 96 x 96 mm
dengan skala linier dan ketelitian 1% dan bebas dari pengaruh induksi serta ada
sertifikat tera dari LMK/PLN (minimum 1 buah untuk setiap jenis alat ukur).
Panel control dilengkapi dengan peralatan proteksi seperti :
Short circuit
Over current
Under voltage dan Over voltage
Ground fault (earth fault current)
Over load
Reverse power relay
Gangguan lain sesuai standard pabrik pembuat
Emergency shut-down system
Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan
keperluan, sesuai dengan yang telah disetujui oleh Pengawas.
PKG harus mampu melayani dan mengontrol genset seperti yang dijelaskan
pada spesifikasi teknis diesel genset.
Start Blocking pada saat terjadi kebakaran atau AMF setelah menerima sinyal
general alarm dari sistem MCFA gedung.
Page 92 of 118
Main CB outgoing / beban PKG tidak akan bekerja atau ON pada saat terjadi
kebakaran atau AMF setelah menerima sinyal general alarm dari system MCFA
gedung.
Fungsi Operasi PKG + AMF
Untuk pengaturan diesel genset secara manual baik untuk keperluan operasi
ataupun pengetesan berkala.
Untuk pengaturan diesel genset secara otomatik, auto synchron, auto load
sharing, pada waktu PLN padam dan auto stop pada saat PLN sudah hidup
kembali. Untuk fungsi engine shutt-down pada saat terjadi kelainan operasi
mesin.
Sistem Operasi PKG
PKG harus dapat mengontrol unit genset, seperti dijelaskan dalam lingkup
pekerjaan diesel generating set .
PKG terdiri atas beberapa cubicle paling kurang sebagai berikut:
1 Cubicle Incoming G1
1 Cubicle Outgoing G1
Instalasi
Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya
dan harus rata (horizontal).
Setiap kabel yang masuk / keluar dari panel harus dilengkapi dengan gland
dari karet atau penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.
Semua panel harus ditanahkan.
Ketentuan Teknis Bahan dan peralatan
Panel Kontrol Generator (PK), AMF, Automatic load sharing
Type : Free standing, front operated
Tegangan : 380 – 415 V
Protection device : Circuit breaker minimum 24 kA dengan over
current Short circuit, under voltage dan over
voltage relay, earth fault relay dan reserve power
relay.
Protection : IP 23
Measuring Device :
Ammeter c/w current transformator
Voltmeter c/w 7 step selector switch
Frequency meter
Power factor meter
KWH meter
KW meter
Hours meter
DC Volt meter
DC Ampere meter
Signal Lamps :
Main CB “ON”
Main Failure
Genset Running
Genset on Load
Page 93 of 118
Alarm Enable
Battery On
Low Oil Pressure
Over Temperatur
Engine Over Speed
Start Failure
Under Voltage
Charge Failure
Reverse Power
Emergency Stop
CB Tripped
Push Button :
Signal Lamp Test
Signal Reset
Emergency Stop
CB “ Closed”
CB “ Open”
h. Kabel Tegangan Rendah
Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas.
Spesifikasi ini menjelaskan persyaratan bagi kabel tegangan rendah yang harus
memenuhi persyaratan kemampuan melakukan arus pada temperatur 35°C,
temperatur maximum kabel dalam keadaan berbeban tidak boleh melebihi 70°C
dan temperatur maksimum kabel untuk arus hubung singkat tidak boleh lebih
250°C.
Pada prinsipnya kabel-kabel yang dipergunakan adalah jenis NYY, NYM,
NYA, NYFGbY, FRC, NYMHY, BCC. Untuk kabel feeder / power dari jenis
NYY, kabel penerangan dipergunakan kabel NYM sedangkan untuk kabel
grounding dari jenis BCC
Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan min. 0,6
KV dan 0,5 KV untuk kabel NYM
Penampang kabel minimum yang dapat dipakai 2,5 mm²
Kabel harus terdiri atas :
Dua atau empat penghantar yang terbuat dari kawat tembaga pilin atau
tembaga "compacted" yang dipilin.
Lapisan isolasi bahan PVC pada setiap penghantar phasa maupun
penghantar netral.
Lapisan pengendap yang tahan air dikelilingi urat-urat penghantar
phasa dan pengisi ruangan diantara kawat phasa.
Lapisan pengendap kedua diluar lapisan pengendap diatas.
Pelindung dari pita bahan diatas lapisan pengendap kedua sesuai dengan
persyaratan IEC (NYFGbY).
Diluar lapisan pelindung pipa baja diberi lapisan plastik sebagai pelindung
Page 94 of 118
Kabel FRC (kabel tahan api) harus mempunyai karakteristik sebagai berikut:
Fire Resistance
Fire Retardant
Low Smoke
Halogen Free
Low toxicity
Low corrosivity
Ambient Temperature : 20 – 60ºC
i. Fixtures dan Armature
Fixture penerangan harus dari jenis yang tertera dalam gambar. Harus dibuat
dari bahan yang sesuai dan bentuknya harus menarik dan pekerjaannya harus
rapih dan baik, tebal plat baja yang dipakai untuk housing fixture minimum 0,7
mm. Kontraktor harus menyediakan contoh-contoh dari semua fixture yang
akan dipasang kepada Pengawas untuk disetujui.
Kecuali ditunjuk atau dipersyaratkan lain, kabel-kabel untuk "fixture" harus
ditutup asbestos dan tahan panas. Tidak boleh ada kabel yang lebih kecil dari
2,5 mm², kawat-kawat harus dilindungi dengan "tape" atau "tubing" disemua
tempat dimana mungkin ada abrasi.
Semua kabel-kabel harus disembunyikan dalam konstruksi armature kecuali
dimana diperlukan penggantungan rantai atau kalau pemasangan / perencanaan
fixture menunjuk lain. Tidak boleh ada sambungan kabel dalam suatu armature
dan penggantungan dan harus terus menerus utuh mulai dari kotak sambung ke
terminal-terminal khusus pada armature-armature lampu. Saluran-saluran kabel
harus tidak tajam dan dilindungi sehingga tidak merusak kabel.
Semua fixture harus dilengkapi dengan lampu-lampu dan dipasang sesuai
dengan persyaratan dan gambar. Untuk lampu pijar memakai lamp holder dan
base type edison screw, untuk lamp holder type edison screw kabel netral tidak
boleh dihubungkan ke centre control, kecuali dipersyaratkan lain. Lampu
fluorescent haruslah dari jenis cool white.
Semua lampu fluorescent atau lampu lainnya yang memerlukan perbaikan
factor daya harus dilengkapi dengan capacitor. Dalam spesifikasi ini besarnya
"microfarad" dari kapasitor untuk setiap lampu tidak terlalu ditekankan karena
yang dibutuhkan adalah hasil akhir dari power factor menjadi sekurang-
kurangnya 0,95.
1. Reccessed Mounted (RM)
Rumah lampu terbuat dari plat baja/besi tebal minimal 0.5 mm dengan cat
powder coating warna putih.
Reflector dibuat dari alumunium mirror tebal 0.45 mm.
Louver dibuat dari alaumunium anodized double mirror (M4)
Daya yang dipakai adalah sesuai dengan Gambar Rencana.
Tabung lampu yang dapat dipakai adalah Seri 84 (Natural White) TL-D
atau sesuai dengan persetujuan Pengawas.
2. Lampu TL-LED
Page 95 of 118
Rumah lampu terbuat dari plat baja/besi tebal minimal 0.3 mm dengan cat
powder coating warna putih
Tabung lampu yang dipakai adalah TL-LED 18 watt atau sesuai dengan
persetujuan Pengawas.
Lampu Fluorescent/TL ESS 18 Watt Standar
- Lampu Fluorescent gas discharge tube type, standar, warna putih.
Page 96 of 118
komponen yang berada di dalamnya. Rumahan dan reflector harus
dilengkapi dengan sekrup, agar dapat dilepas pada waktu memerlukan
perbaikan.
Seluruh rumahan dan reflector harus dilapisi dengan cat dasar, serta
diberi lapisan cat akhir berwarna putih. Pengecatan dengan cara "stove
enamelled/bake enamelled" (cat bakar). Seluruh armature harus
lengkap dengan rangka dudukan/gantunganya
Armature TL LED ESS 2 x 18 Watt, Open Type/Balk, Tanpa Reflector
- Seluruh perlengkapan dan pengerjaan armature seperti spesifikasi butir
a diatas.
Armature TL LED ESS 1 x 18 Watt, Open Type
- Armature merupakan jenis open type.
- Seluruh perlengkapan dan pengerjaan armature seperti spesifikasi butir
a diatas.
6. Obstruction Light
Bracket, support dari cast allumunium alloy, kaca aviation red glass lens.
Lampu 60 Watt, type GLS atau reinforce construction lamp 60 Watt,
ukuran 130 x 260 mm.
7. Lampu Tanda Arah Kebakaran / Emergency Exit Lamp
Dipasang pada beberapa tempat sesuai dengan Gambar Rencana lampu
tersebut ditandai dengan arah panah dan tanda "KELUAR" dengan warna
merah, untuk lampu yang dipasang ditengah coridor dipasang 2 (dua) sisi
(double side) sedang lampu pada dinding 1 (satu) sisi (single side).
Rumah lampu dari plat baja/besi tebal min 0,5 mm dengan cat powder
coating warna putih sera cover terbuat dari acrylic dengan tebal 2 mm.
Tabung lampu yang dapat dipakai adalah jenis cool daylight / 54 atau
dengan persetujuan Pengawas.
Dilengkapi dengan Ni Cad battery, charger dan peralatan kontrol lainnya,
lampu tetap menyala baik pada saat sumber PLN ada gangguan. Instalasi
dipasang sebelum swicth/CB utama pada incoming feeder panel
sedemikian rupa sehingga sejauh masih ada tegangan pada kabel feeder
utama, maka lampu tersebut tetap nyala dan sebaliknya untuk emergency
exit lamp atau diambil dari rangkaian stop kontak.
Spesifikasi Teknis :
Type : Maintained Free
Durasi : 4 jam
Daya Lampu : PL 10 Watt Exit Lamp,
18 Watt DC Emergency
Input Voltage : 220 V, 50 Hz
Power Comsumption : 20 VA
Body : Epoxy coated zintec sheet steel.
Dilengkapi dengan monitor charging current dan battery dapat bekerja
selama ± 5 tahun dan diberikan garansi minimum 2 tahun.
8. Lampu Taman (Garden Lighting)
Housing bulat bahan cast alumunium atau bronze safety grill bahan
alumunium atau bronze untuk pengaman dari pengontrol silau, lensa
Page 97 of 118
convex yang polos (clear), high impact glass dan waterproof, lengkap
dengan dudukan.
Daya : HID 150 Watt/220 v, 50 Hz
Type : IA3 - N, Colour Natural.
Under Ground
Fitting lampu : standar E-27
9. Lampu Taman Lingkungan (Landscape ligthing)
Housing bahan cast allumunium dan stainless steel, lensa penutup trosted
lexan: clear molded glass. Lampu dilengkapi tiang ø 82/76 mm dengan
anchor rods dan mounting plate dan socket bi-pin pash in. Tiang bahan
galvanized steel tinggi 30 Cm / 10 Cm, standart warna tiang lengkap
accessories.
Daya : 1 x PLC 13 W / 220 V, 50 Hz
Type : DB 14-H / DB 30-H
Fitting lampu : standar E-27
10. B a l l a s t
Ballast harus leak proof, mempunyai temperature kerja rendah, noise-less,
ballast dengan rumahan dari bahan polyester. Untuk lampu TL dengan 2
(dua) lampu disusun/digunakan "twin lamp ballast"/2 (dua) ballast (anti
stroboscopic).
Rated tegangan 220 Volt. Rugi-rugi/losses ballast tidak lebih besar dari :
TL 15 Watt, losses max. 7,5 Watt
TL 20 Watt, losses max. 9,0 Watt
TL 40 Watt, losses max. 9,5 Watt
Ballast harus dilengkapi dengan connection terminal.
11. Lamp Holder dan Starter Holder (Sochets)
Lamp holder dan starter holder dari material white plastic, unobtrusive dan
touchproof. Lamp holder dan starter holder antri vibration contact. Rating
lock lamp holder type, dengan atau tanpa starter socket yang disesuaikan
dengan rumahan yang digunakan. Untuk lamp TL 2 x 40 Watt continue
row, tanpa atau pakai air troffer harus memakai twin lamp holder
(merupakan 2 lamp holder menjadi satu unit).
12. Starter
Starter untuk lamp fluorescent mempunyai reliability. Terbuat dari high
quality white polycarbonate. Rating starter disesuaikan dengan rating
lampu TL.
13. Kabel
Kabel instalasi penerangan dan general outlet jenis NYM,
penampang 2,5 mm² dipasang dalam konduit jenis 3/4" standar lengkap
accessories.
Kabel yang digunakan harus memenuhi persyaratan SII dan SPLN.
Kabel tahan api: seperti dalam daftar material
j. Kotak Kontak dan Saklar
Kotak kontak dan saklar yang akan dipasang pada dinding tembok bata adalah
tipe pemasangan masuk / inbow (flush mounting).
Page 98 of 118
Kotak kontak biasa (inbow) yang dipasang mempunyai rating 13 A dan
mengikuti standard VDE, sedangkan kotak-kontak khusus tenaga (outbow)
mempunyai rating 15 A dan mengikuti standard BS (3 pin) dengan lubang
bulat.
Flush-box (inbow doos) untuk tempat saklar, kotak-kontak dinding dan push
button harus dipakai dari jenis bahan blakely atau metal.
Kotak kontak dinding yang dipasang 300 mm dari permukaan lantai kecuali
ditentukan lain dan ruang-ruang yang basah / lembab harus jenis water dicht
(WD) sedang untuk saklar dipasang 1,500 mm dari permukaan lantai atau
sesuai gambar
k. Konduit
Konduit instalasi penerangan yang dipakai adalah dari jenis PVC High Impact.
Factor pengisian konduit harus mengikuti ketentuan pada PUIL 2011.
l. Rak kabel / cable Tray
Rak kabel terbuat dari plat digalvanis dan buatan pabrik, ukurannya disesuaikan
dengan kebutuhan.
Penggantung dibuat dari Hanger Rod, jarak antar penggantung maximum 1
meter. Penggantung harus rapi & kuat sehingga bila ada pembebanan tidak akan
berubah bentuk. Penggantung harus dicat dasar anti karat sebelum dicat akhir
dengan warna abu-abu.
Bahan bahan untuk rak kabel dan penggantung harus buatan pabrik
4. Perlengkapan Instalasi
a. Perlengkapan instalasi yang dimaksud adalah material-material untuk melengkapi
instalasi agar diperoleh hasil yang memenuhi persyaratan, handal dan mudah
perawatan.
b. Seluruh klem kabel yang digunakan harus buatan pabrik.
c. Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam junction box/doos, warna
kabel harus sama.
d. Juction box/doos yang digunakan harus cukup besar dan dilengkapi tutup
pengaman.
Page 99 of 118
Maka bila dibutuhkan alas / pondasi / penumpu / penggantung maka Kontraktor
harus menyediakannya dan memasangnya sekalipun tidak tertera pada gambar.
Semua kabinet harus dibuat dari plat baja dengan tebal minimum 0,2 mm, atau
dibuat dari bahan lain seperti polyester atau bakelite. Kabinet untuk "panel
board" mempunyai ukuran yang proposionil seperti dipersyaratkan untuk panel
board, yang besarnya sesuai dengan ukuran pada gambar perencana atau
menurut kebutuhan sehingga untuk jumlah dan ukuran kabel yang dipakai tidak
terlalu penuh/ padat
Frame/rangka panel harus digrounding/ditanahkan pada kabinet harus ada cara-
cara yang baik untuk memasang, mendukung dan menyetel "panel board" serta
tutupnya. Kabinet dengan kabel-kabel "trough feeder" harus diatur sedemikian
sehingga ada saluran dengan lebar tidak kurang dari 10 cm untuk branch circuit
panel board. Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kunci-kunci. Untuk satu
kabinet harus disediakan 2 (dua) buah anak kunci, dengan sistem master key.
Untuk panel yang dipasang tertanam (inbow) kabel-kabel dari / ke terminal
panel harus dilindungi pipa PVC High Impact yang tertanam dalam tembok
secara kuat dan teratur rapi. Sedangkan untuk panel yang dipasang menempel
tembok (outbow), kabel-kabel dari/ke terminal panel harus melalui tangga
kabel.
Penyambungan kabel ke terminal harus menggunakan sepatu kabel (cable lug)
yang sesuai.
Ketinggian panel yang dipasang pada dinding (wall-mounted) = 1,600 mm dari
lantai terhadap as panel.
Setiap kabel yang masuk / keluar dari panel harus dilengkapi dengan gland dari
karet atau penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.
Semua panel harus ditanahkan.
Semua kabinet harus dicat dengan warna yang ditentukan oleh Perencana.
Semua kabinet dari pintu-pintu untuk panel listrik, harus dibuat tahan karat
dengan dengan cara "galvanized cadmium plating" atau dengan "zinc chromate
primer". Selain yang tersebut diatas, harus dilapisi dengan lapisan anti karat
yaitu:
Bagian dalam dari box dan pintu.
Bagian luar dari box yang digalvanisir atau cadmium plating tak perlu
dicat
Kalau seluruhnya terpendam, kalau dipakai zinc chromate primer harus
dicat dengan cat bakar.
Panel distribusi utama harus seperti tertera pada gambar, kecuali ditunjuk lain.
Seluruh assembly termasuk housing, busbar, alat-alat pelindung harus
direncanakan, dibuat, dicoba dan dimana perlu diperbaiki sesuai dengan
persyaratan. Panel distribusi utama harus dari jenis in door type terbuat dari plat
baja tebal minimum 2 mm.
Konstruksi harus terbuat dari rangka baja struktur yang kaku, yang bisa
mempertahankan strukturnya oleh strees mekanis pada waktu hubung singkat
PASAL 6
PEKERJAAN SISTEM PENANGKAL PETIR
1. Umum
a. Yang dimaksud dengan sistem penangkal petir dalam pekerjaan ini ialah semua
penyediaan dan pemasangan sistem penangkal petir, termasuk disini protector
head (terminal), penghantar down conductor, electroda pentanahan dan peralatan
lainnya seperti yang ditunjukan dalam gambar rencana.
b. Kontraktor harus mempelajari seluruh Dokumen Kontrak dengan teliti, untuk
mengetahui kondisi yang berpengaruh pada pekerjaan ini.
c. Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik
dalam spesifikasi ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-
bahan dan peralatan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan
pada spesifikasi ini.
d. Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang
dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban
Kontraktor untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut, sehingga sesuai
dengan ketentuan pada RKS ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.
2. Lingkup Pekerjaan
a. Lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah pengadaan dan pemasangan instalasi
penangkal petir jenis non radioaktif, termasuk protector head (terminal/batang
penerima), down conductor pentanahan/grounding dan bak kontrolnya serta
peralatan lain yang berkaitan dengannya sebagai suatu sistem keseluruhan
maupun bagian-bagiannya seperti yang tertera pada gambar-gambar maupun yang
dispesifikasikan.
b. Termasuk didalam pekerjaan ini adalah pengadaan barang/material, instalasi dan
testing terhadap seluruh material, serah terima dan pemeliharaan selama 12 bulan.
c. Ketentuan-ketentuan yang tidak tercantum didalam gambar maupun pada
spesifikasi/syarat-syarat teknis tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi
secara keseluruhan harus juga dimasukkan kedalam pekerjaan ini.
c. Konduktor
Konduktor / penghantar haruslah memenuhi test standard IEC 60 – 1: 1989 dari
kabel high voltage shielded BC 50 mm². Konduktor ini harus mampu mencegah
terjadinya side flashing dan electrification building. Konduktor dari batang
peninggi / tiang ke bak kontrol pentanahan seperti gambar rencana.
Seluruh konduktor, harus tidak ada sambungan baik yang horizontal maupun
yang vertical / jalur menara, dengan kata lain kabel tersebut harus menerus dan
utuh tanpa sambungan.
Sebelum sampai pada bak control, Konduktor harus diberi pelindung dari PVC
1,5” setinggi + 2 meter dari permukaan tanah.
d. Sambungan pada bak kontrol
Sambungan pada bak kontrol harus menjamin suatu kontak yang baik antar
penghantar yang disambung dan tidak mudah lepas. Sambungan harus dapat
dibuka untuk keperluan pemeriksaan atau pengetesan tahanan tanah (ground
resistance).
e. Penambat / Klem
Kabel yang turun kebawah vertikal harus diklem agar kuat, lurus dan rapi dan
ditambatkan pada rangka/dinding bangunan.
f. Pentanahan
Tahanan tanah harus lebih kecil dari 2 Ohm. Ground rod harus terbuat dari
tembaga seperti gambar rencana, ditanamkan ke dalam tanah secara vertikal
sedalam minimal 12 (dua belas) meter dan harus mencapai air tanah.
g. Bak Kontrol
Pada setiap ground road harus dibuatkan bak pemeriksaan (bak kontrol).
Sambungan dari Down Conductor ke elektroda pentanahan harus dapat dibuka
PASAL 7
PEKERJAAN
ALAT PEMADAM API RINGAN
MCFA , dilengkapi :
- Sealed Acid Battery Tipe : Konvensional
1
- Power supply Kap. : 2 loops Esser,
- Battery charger Edward,
2 Alarm Bell Sound press level bell ± 90 dB Siemens
Chubb,
3 Manual Break Glass Standard model Gent
Rating AC/DC 2V, 21mA
4 Local lamp
Colour : Red
5 Detector Coventional Smoke, ROR , Fixed / Head
6 Jack Telephone
NYA, NYM,ITC Kabelindo, Supreme,
7 Kabel-kabel Kabel Metal, Voksel,
STP AWG 18 Tranka
8 Konduit PVC high impact Ega, Clipsal
I MECHANICAL WORK
PLUMBING
A WATER SUPPLY
1. Transfer Pump Kapasitas : Sesuai Gambar Ebara, Grundfos, Arthur
Head : Sesuai Gambar Meter
Putaran : 1500 RPM
Shaft Sealing : Gland Packing
Matrial Pompa
- Casing : Cast Iron
- Impeller : Bronze
- Shaft : 403 Stainless Steel
Motor Output : 380 Volt,50Hz,
3 Phase
Jenis : Centrifigal Multi Stage
Lengkap Panel Kontrol
2. Pakage Booster Pump Kapasitas : Sesuai Gambar
Head : Sesuai Gambar Meter Ebara, Grundfos,
Putaran : 1500 RPM Arthur
Shaft Sealing : Gland Packing
Matrial Pompa
- Casing : Cast Iron
- Impeller : Bronze
- Shaft : 403 Stainless Steel
Motor Output : 380 Volt,50Hz,3
Phase
Jenis : Vertical In Line Multistage
with VSD
Lengkap Panel Kontrol
3. Shallow Well Pump Kapasitas : Sesuai Gambar lpm Ebara, Grundfos, Arthur
Head : Sesuai Gambar Meter
Putaran : 1500 RPM
Shaft Sealing : Gland Packing
Matrial Pompa
- Casing : Cast Iron
- Impeller : Bronze
- Shaft : 403 Stainless Steel
Motor Output : 380 Volt,50Hz,
3 Phase
Jenis : Submersible pump
Lengkap Panel Kontrol
4. Pipa Air Bersih (PPr) PPr PN 16 SD, ERA, BE, Wespect
6. Fitting Pipe PPr PN 16 SD, ERA, BE, Wespect
Weflo, Toyo, Connex,
7. Valve (Class 10 K) Bronze, Klas 10K, 8K & 6K
Mico
8. Pressure Reducing Valve Bronze, Klas 10K, 8K & 6K Yoshitake, Socla
9. Float Valve Klas 10K, 8K & 6K KKK, Yuta
Bahan Fibre Renforeded Plastic / FPR Induro, Sigma, Biofresh,
10. Tank Atas ( Roof Tank )
Modular System Aerfrsh
lengkap dengan :
- Steel Base Frame UNP
- Tangga dalam & Luar
- Manhole,Nozzel,Flange JIS 10K
- Inlet,Outlet,Overflow,Airvent dan
Drainege
11. Water Meter B & R, Onda
12. Pressure gauge Nagano, VPG, Yamamoto
13. Air Vent Yoshitake, Socla
Mizzu, Ebara, Mico,
14. Foot Valve
Connex
15. Elektrode Water Level Omron, Honeywell
16. Flexible joint Muraflex, Armflex, Tozen
17. Electric Water Heater Ariston, RHEEM
B SEWAGE SYSTEM
1. Pipa PVC Pipe Class AW (10 kg/mm2) Rucika, Pralon, Wavin
Mizzu, Ebara, Mico,
2. Valve (Class 10 K) Class 10 K
Connex
Pengolahan gabungan Anaeropbik dan Biofresh, Aerfresh, Daiki
3. STP / IPAL
Aerobik Axis
D PENANGKAL PETIR
1. Penangkal Petir Jenis Electro Static LPI, Guardian,KURN
GAMBAR GAMBAR
1. Pemborong diwajibkan membuat gambar-gambar As Built Drawing sesuai dengan
pekerjaan yang telah dilakukan di lapangan secara kenyataan. Hal ini untuk
memudahkan pemeriksaan dan maintenance dikemudian hari. Gambar- gambar ini
sebagal pelengkap penyerahan pekerjaan tahap akhir. Shop-Drawing harus dibuat
oleh pemborong sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai guna mendapatkan
persetujuan pengawas/Direksi.
2. Gambar-gambar rencana dan spesifikasi (persyaratan) ini merupakan suatu
kesatuan yang saling melengkapi sama pengikatnya.
3. Jika terjadi gambar dan spesifikasi bertentangan, maka spesifikasi yang lebih
mengikat.
4. Gambar-gambar instalasi menunjukkan secara umum tata letak dan peralatan
instalasi sedang pemasangannya harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi
dari pekerjaan (kondisi existing lapangan).
5. Gambar-gambar arsitek dan struktur/sipil barus dipakai sebagal referensi untuk
pelaksanaan dan detail "finishing" dari pekerjaan.
6. Sebelum pekerjaan dimulai, pemborong harus mengajukan gambar-gambar
Shopdrawing kepada. Direksi Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya.
7. Setiap Shop-Drawing yang diajukan Pemborong untuk disetujui oleh Direksi
Pengawas dianggap Pemborong telah mempelajari situasi dan berkonsultasi dengan
pekerjaan instalasi-instalasi lainnya.
Gunawan Wijaksono, ST
Direktur Utama