Disusun Oleh :
IRINE TIKA LISTYARINI, A.Md.Kep
NIP. 199101262020122002
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi adalah suatu penyakit tidak menular dan merupakan penyebab
utama kematian dini di dunia. Hipertensi menjadi faktor resiko ketiga terbesar
penyebab kematian dini karena dapat memicu terjadinya gagal jantung
kongestif serta penyakit serebrovaskuler (Widyanto dan Triwibowo, 2013).
Diperkirakan jumlah penderita hipertensi akan meningkat menjadi 1,6 milyar
menjelang tahun 2025 (Herlambang, 2013). Kurang dari seperlima dari pasien
ini berusaha untuk mengontrol tekanan darah mereka (Kemenkes RI, 2019).
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2013
menunjukan bahwa prevalensi hipertensi pada penduduk berumur 18 tahun
keatas di Indonesia tahun 2013 berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan
sebesar 9,4%, dan pengukuran tekanan darah sebesar 25,8%. Ariyani dkk
(2017) menemukan hubungan antara asupan natrium dengan nilai tekanan
darah penderita Hipertensi di Banjarmasin. Sebanyak 55,8% hingga 70,58%
diketahui dalam kategori tingkat asupan sodium yang tinggi yakni lebih dari
yang direkomendasikan oleh Center forNutritionPolicy&Promotion (lebih dari
1500 mg).
Kepatuhan penderita hipertensi di Indonesia yang telah mengalami
hipertensi selama 1-5 tahun cenderung lebih mematuhi dalam
halmengkonsumsi obat, kontrol rutin tekanan darah, sedangkan pasien yang
telah mengalami hipertensi 6-10 tahun cenderung memiliki kepatuhan yang
lebih buruk karena faktor lama menderita, pekerjaan, jenuh minum obat,
kurangnya dukungan dari keluarga ( WHO, 2010 )
Selain itu, menurut Ariyani (2016) sangat penting peningkatan
pengetahuan dan pemahaman pasien terhadap pengobatan yang dijalani agar
semakin baik kepatuhan yang dimiliki pasien penyakit kronis. Hal tersebut
berdampak pada perbaikan kualitas hidup pasien melalui pengontrolan
tekanan darah yang baik serta perbaikan gaya hidup terutama asupan tinggi
natrium. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk membantu meningkatkan
kepatuhan minum obat pada pasien antara lain konseling, Pelayanan Informasi
Obat (PIO), pemberian leaflet edukasi, pemberian pesan singkat (SMS)
pengingat dan motivasi, digital pillboxreminder dan PillCard. Kelebihan
PillCard selain mudah digunakan, juga mudah dipahami dan dapat
meningkatkan pengetahuan tentang pengobatan yang diperlukan
(Kripalanidkk, 2007).
Berdasarkan studi pendahuluan terhadap data angka kesakitan di UPT
Puskesmas Golden Great Borneo diketahui bahwa penyakit hipertensi
termasuk dalam 10 besar penyakit pasien dan jumlahnya terus meningkat
semakin tahun. Dari tahun 2020 hingga Bulan September tahun 2022
sebanyak 655 kasus. Berkaitan dengan situasi di lapangan masih ditemui
pasien dengan hipertensi masih enggan untuk datang ke fasilitas pelayanan
kesehatan untuk melakukan kontrol tekanah darah maupun mengambil obat
rutin anti hipertensi. Selain itu masih ada ditemui pasien melakukan
kunjungan ke puskesmas bila sudah memiliki keluhan.
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian “Pengaruh
Penggunaan Kartu Kontrol Hipertensi terhadap kepatuhan pasien hipertensi di
UPT Puskesmas Golden Great Borneo.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Pengaruh Penggunaan kartu kontrol hipertensi terhadap
kepatuhan pasien hipertensi di UPT Puskesmas Golden Great Borneo
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui kepatuhan pasien hipertensi dari penggunaan kartu
kontrol hipertensi
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik pasien menurut umur dan jenis
kelamin
b. Mengetahui tingkat kepatuhan pasien hipertensi
c. Mengetahui penggunaan kartu kontrol hipertensi
d. Mengetahui pengaruh penggunaan kartu kontrol hipertensi
dengan kepatuhan pasien hipertensi
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
b. Bagi Peneliti
2. Klasifikasi Hipertensi
a. Berdasarkan Penyebabnya :
1) Hipertensi essensial, adalah hipertensi yang tidak
diketahui penyebab nya
2) Hipertensi Sekunder, adalah hipertensi yang
penyebabnya dapat ditentukan yaitu kelainan pembuluh
darah, gangguan kelenjar tiroid, penyakit kelenjar
adrenal, dll.
b. Menurut WHO
1) Tingkat pertama, tekanan darah meningkat tanpa gejala
dari gangguan atau kerusakan sistem kardiovaskuler
2) tingkat kedua tekanan darah dengan gejala hipertrofi
kardiovaskuler,tetapi tanpa adanya gejala kerusakan
atau gangguan dari alat atau organ lain.
3) Tingkat ketiga, tekanan darah meningkat dengan gejala
gejala yang jelas dari kerusakan dan gangguan faal dari
target organ.
c. Menurut Joint National CommiteonPreventionDetection,
Evaluation, andtreatmentorhighpressure VII/JNC 2013
Kategori Tekanan Darah Tekanan darah
Sistolik Diastolik
Normal < 120 < 80
Pra Hipertensi 120-139 80-89
Hipertensi tingkat 1 140-159 90-99
Hipertensi Tingkat 2 >160 >100
Hipertensi sistolik >140 < 90
terisolasi
B. Konsep Kepatuhan
1. Pengertian
Kepatuhan adalah suatu bentuk perilaku yang timbul akibat adanya
interaksi antara petugas kesehatan dan psien sehingga pasien mengerti
rencana dan segala konsekuensinya dan menyetujui rencana tersebut
serta melaksanakannya ( Kemenkes RI, 2011 )
2. Faktor ketidakpatuhan terhadap pengobatan ( Padila, 2012 ) :
a. Kurang pahamnya pasien tentang tujuan pengobatan. Alasan
utama untuk tidak patuh adalah kurang mengerti tentang
pentingnya manfaat terapi obat dan akibat yang mungkin jika
obat tidak digunakan sesuai dengan instruksi.
b. Tidak mengertinya pasien tentang pentingnya mengikuti aturan
pengobatan yang ditetapkan
c. Memperoleh obat di luar rumah sakit/layanan kesehatan
d. Mahalnya harga obat. Pasien akan lebih enggan mematuhi
instruksi penggunaan obat yang mahal, biaya penghentian
penggunaan sebelum waktunya sebagai alasan untuk tidak
menebus resep
3. Faktor yang mempengaruhi kepatuhan ( Lurence Green 1980 dalam
Notoadmojo 2003 )
a. Faktor predisposisi
Faktor ini meliputi pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap
kesehatan, kepercayaan, nilai , keyakinan dan sebagainya.
Faktor tersebut mempengaruhi perilaku seseorang termasuk
dalam perilaku kesehatan.
b. Faktor Pendukung
Faktor ini meliputi lingkungan fisik dan tersedianya fasilitas
atau sarana kesehatan
c. Faktor pendorong
1) Kepercayaan atau agama yang dianut
2) Faktor geografi seperti lingkungan yang jauh dari
pelayanan kesehatan memberikan kontribusi rendahnya
kepatuhan
3) Individu
a) Sikap individu yang ingin sembuh
Sikap yang merupakan hal paling kuat dalam
diri individu sendiri/keinginan untuk tetap
mempertahankan kesehatan sangat berpengaruh
terhadap faktor yang berhubungan dengan
penderita dalam kontrol penyakit.
b) Pengetahuan
Penderita dengan kepatuhan rendah adalah
mereka yang tidak teridentifikasi memiliki
gejala sakit. Mereka berfikir bahwa dirinya
smebuh dan sehat sehingga tidak perlu
melakukan kontrol terhadap kesehatannya.
d. Faktor penguat
1) Dukungan petugas
Dukungan petugas sangatlah besar artinya bagi
penderita sebab petugas adalah pengelola yang sering
berinteraksi sehingga pemahaman terhadap kondisi
fisik maupun psikis lebih baik dan sering berinteraksi
terhadap kondisi fisik maupun psikis lebih baik.
2) Dukungan keluarga
Keluarga adalah bagian dari penderita yang paling
dekat dan tidak dapat di paksaka. Penderita akan
merasa senang dan tentram apabila mendapat perhatian
dan dukungan dari keluarganya. Dengan dukungan
tersebut akan menimbulkan kepercayaan diri untuk
menghadapi atau mengelola penyakit dengan baik serta
penderita mau menuruti saran yang diberikan.
\
C. Penelitian Terkait
1. Pengaruh pemberian Pill card terhadap kepatuhan minum obat
dan tekanan darah pasien hipertensi di RS PMI Bogor
Penelitian yang dilakukan oleh Lusi Agus Setiani (2021 )
menyatakan bahwa Pemberian pill card kepada pasien hipertensi dapat
meningkatkan kepatuhan minum obat pasien (p<0,05) dan penurunan
tekanan darah sistolik pasien ( p<0,05 ) dan penelitian ini
menunjukkan bahwa pemberian pill card terbukti dapat meningkatkan
kepatuhan minum obat pasien secara signifikan.
2. Hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan
pengobatan pasien hipertensi rawat jalan pada program
pengelolaan penyakit kronis
Penelitian yang telah dilakukan oleh Luh Made Wulan ( 2020 )
menyatakan bahwa ada hubungan signifikan antara dukungan keluarga
yang diberikan kepada pasien dengan tingkat kepatuhan pasien
mengkonsumsi obat. Dukungan yang diberikan oleh keluarga
merupakan faktor penting dalam kepatuhan pasien terhadap
pengobatan yang dijalani pasien.
3. Kepatuhan pasien hipertensi setelah pemberian pill card di RS X
Banjarmasin
Penelitian yang dilakukan oleh Herda Ariyani ( 2018)
menunjukkan bahwa sebanyak 56,67 % responden berada dalam
kepatuhan naik yang ditandai dari sebelum dan sesudah pemberian pill
card kategori kepatuhan rendah naik menjadi kategori kepatuhan
sedang. Pemberian alat pengingat Pill Card bertujuan untuk
mengingatkan pasien minum obat dan memiliki motivasi dalam
menjalani pengobatan secara rutin
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
antara variabel-variabel yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang
dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel Penggunaan kartu
Skema 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Post test
Kontrol A1 - A2
Hipertensi B1 X B2
Keterangan:
B. Desain Penelitian
dapat dilakukan dengan efektif dan efisien. Penelitian ini menggunakan desain
dua variabel atau lebih yang dapat diuji secara empiris ( Hidayat,2009). Untuk
dapat menjawab masalah yang telah dirumuskan dalam penelitian ini maka
D. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
operasional
obat
1. Populasi
2. Sampel
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili
populasi yang ada. Perhitungan besar sampel minimal pada penelitian ini
n = Besar sampel
N = Besar populasi
d = Tingkat signifikansi (0,05)
n= 135
1 + 135 (0,05)2
Dalam mengantisipasi bias hasil penelitian khususnya jika ada variabel lain yang
ternyata mempunyai pengaruh terhadap variabel yang akan diteliti maka diperlukan
penentuan kriteria sampel (Nursalam, 2009). Salah satu bentuk kriteria sampel adalah
F. Tempat penelitian
G. Waktu penelitian
H. Etika penelitian
responden dalam penelitian ini atau informasi yang akan diberikan oleh
3) Risiko
responden dalam penelitian ini tanpa adanya sanksi apapun atau hal lain
full disclosure)
Responden memiliki hak untuk meminta data yang telah diberikan harus
1. Data Primer
pasien yang disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Data interview
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapatkan dari Rekam medis berkaitan
Dalam melakukan pengumpulan data, ada beberapa tahap yang dilalui oleh
peneliti yaitu :
1. Tahap administratif
2. Tahap Persiapan
berupa instrumen penelitian yang terdiri dari informed consent, kuesioner data
kuesioner ini merupakan alat pengukur penilaian dari WHO (World Health
3. Tahap pelaksanaan
kepada responden.
analisis data.
L. Analisis Data
1. Pengolahan Data
a.Cleaning
terjawab.
b.Coding
dikemudian hari.
c.Entering
khusus analisis.
2. Analisis Data
data. Analisis data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk data demografi
Uji perbedaan skor kepatuhan dan tekanan darah pada data pretest dan
kuesioner MMAS dan selisih tekanan darah antara 2 kelompok diuji dengan
tekanan darah pasien sebelum dan sesudah pemberian pill card dengan uji
Chi-Square untuk melihat ada tidaknya hubungan antara kedua variabel baik
tingkat kepatuhan minum obat pasien dan pencapaian outcome terapi pasien,
dimana hasil dari evaluasi kedua point tersebut dapat digunakan untuk
terkontrol.
tersebut akan di nilai sesuai dengan skor yang telah ditetapkan serta dilakukan
dua kali pengulangan, yakni skor pretest dan skor posttest pada masing-
masing kelompok perlakuan baik dengan atau tanpa pemberian kartu kontrol
darah pasien pada saat wawancara pertama (pretest) yang didapatkan pada
pasien yang masuk dalam kelompok intervensi, dan untuk kelompok kontrol
yang dilakukan pada saat kontrol rutin pasien pada bulan selanjutnya,
akan dianalisis dan dilihat penurunan tekanan darah pada kedua kelompok
kelompok